|
|
RIWAYAT
LORD BADEN POWELL
Dimasa
mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun
Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia
mendapat beasiswa daari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater,
melukis, menmbak, marching band, serta olahraga. Baden
Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah lulus
dari akademi meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkan pembantu
letnan. Pengalaman inilah yang nantinya akan
banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika
Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap
pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota
Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13
Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor
Jendral. Di kot ini Baden Powell
sempat dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau
Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal ini
disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell. Pada
tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang
spektakuler. Buku inilah yang
mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh
dataran Eropa. Setelah
berkeliling dunia termasuk Jakarta pada
tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden
Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya
tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari
1941
|