Khotbah Minggu Pagi Maret - April 2004  ~ Pdt JE Awondatu     

Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur

Jl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214 - Indonesia. Telp. (62-263) 261161

Minggu pagi, 18 April 2004

P e r c a y a ~ M e n e r i m a (1)

Yohanes
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Pada pagi hari ini kita akan melihat kata 'percaya.' Dengan istilah yang sangat sederhana tetapi yang sangat sukar kita lakukan, yaitu arti percaya adalah menerima. Saudara kalau percaya, saudara itu menerima. Menerima apa yang dikatakan apa yang dijanjikan.

Jadi Yesus datang ke dalam dunia menjadi satu penawaran bukan paksaan. 
Begitu besarnya kasih Tuhan kepada isi dunia ini, sehingga Ia, Bapa, telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang 'menerima', percaya kepada-Nya. Saya pakai arti kata menerima. Nah, kata menerima ini adalah kata yang paling sederhana. Saudara hanya harus menerima. Tidak ada syarat yang lain. Tetapi itulah, karena sederhananya Injil, kita tidak bisa terima kesederhanaan Injil.

Yohanes 1:6 
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya - Atau bisa menerima.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya- Bayangkan saudara, orang Israel tidak menerima. Karena terlalu sederhana Injil itu.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa - Atau hak - supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; - Jadi menerima dan percaya adalah satu konotasi yang sama.
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Jadi saudara lihat kata menerima, kita jangan pikir kata lain. Menerima saja pagi hari ini. Saya kasih ilustrasi supaya saudara bisa mengerti. Saya punya teman seorang di Tasikmalaya. Dia kristen tapi merokok. Merokoknya rokok keras betul, merokok berapa bungkus. Dia kristen tapi dia taruhan balap merpati. Puluhan juta. Dia kristen. Dia ke gereja. Dia rutin. Dia percaya, kata dia, tapi dia belum terima Yesus. Satu kali dia kena serangan jantung dan dia harus ... badannya gemuk 100 kilo. Dan dia harus dikateter, untung dia tidak usah dioperasi. Saat itu dia mulai sadar.

Sekarang dia lain. Menurut kawan saya yang lain, tiap dia ketemu orang, dia sudah tidak merokok, dia sudah tidak balapan merpati lagi. Dia tidak taruhan. Setiap ketemu orang, siapa saja, dimana saja di restoran setiap ketemu orang, dia bersaksi. Orang itu mau terima apa tidak, itu lain soal tapi dia bersaksi. Di mana saja dia bersaksi. Di rumah makan dia bersaksi, ngobrol dia bersaksi. Di mana saja. Padahal dia bukan pendeta.

Sangat berbeda orang yang sudah 'menerima' dan 'tidak menerima.' Banyak orang dengan gelar pendeta dengan gelar keluarga hamba Tuhan, hidupnya tidak menerima Yesus, hidupnya tidak percaya kepada Yesus. Jauh panggang dari api. Nah, itu sebabnya dikatakan, Yesus ditolak oleh orang yang jadi milik-Nya, yaitu orang Israel. Orang Israel sampai sekarang tidak bisa terima Yesus. Oleh sebab itu dia tidak percaya sama Yesus. Maka orang yang percaya itu orang yang menerima.

Kita akan melihat beberapa ayat tentang kata menerima. 
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Dia tidak mengerti apa yang diberikan oleh Tuhan yang begitu besar. Masa Tuhan saya harus disalib, masa Tuhan saya harus telanjang, dan sebagainya. Saya kasih ilustrasi yang kedua.

Pada waktu film The Passion of Christ, yaitu penderitaan Yesus Kristus dibuat di Amerika, maka banyaklah figuran-figuran dipanggil untuk menjadi tentara Roma. Dari figuran-figuran ini, ada seorang yang melamar, seorang muslim, seorang islam. Dia orang Palestina yang ada di Amerika, dia mau cari kerja. Dia melamar. Karena mukanya mirip-mirip orang Roma, dipakai dia. Dan dia punya tugas adalah memukul Yesus pada waktu film itu dibuat. Memukul Yesus dengan cemeti. Dan itu dibuat berulang-ulang karena sebelum diambil harus latihan dulu berulang-ulang. Tetapi setelah dia main film itu, dia pukul Yesus ... dia orang islam. Begitu film selesai, dia langsung tinggalkan agama islam, dia langsung menjadi orang kristen menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat.

Jadi saya melihat di sini, di satu sisi kok begitu gampang orang islam menerima Yesus, di sisi yang lain kok begitu berat orang Yahudi yang notabene milik Yesus, menerima Dia. Dan ini menjadi satu tanda tanya kita orang yang ngaku kristen pakai tanda salib, seringkali tidak bisa menerima Yesus. Tetapi orang lain kok bisa menerima. Cepat sekali. Hanya main film. Nggak diinjili. Hanya main film, dia gebukin Yesus lagi. Kenapa dia bisa terima?

Jadi kembali lagi kepada Firman, saudara harus bisa nerima. Karena kalau saudara bisa nerima, itu berkat Tuhan itu, orang Jawa bilang, digerojoki, dikocorkeun, berkat Tuhan itu. Kenapa kita nggak terima berkat Tuhan? Karena kita tidak terima dia. Saya katakan di Krawang hari jumat, jangan sampe ada di antara saudara saya bilang dalam hari paskah, menyalahkan Tuhan. Dalam 1.000 persoalan, Tuhan tidak pernah salah sekalipun. 10.000 persoalan, Tuhan tidak pernah salah sekalipun.

Kembali lagi kepada kata menerima. Menerima, menerima, menerima ... Wahyu    
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Saudara, pintu rumah jaman dulu tidak ada handle dari luar, tidak ada pegangan dari luar. Tapi jaman dulu tidak ada handle, pintu aja. Kalau dari luar, pintu aja. Dari dalam itu palang, seperti rumah-rumah orang Cianjur zaman dulu, orang-orang punya warung punya toko, dia tutup pintu, dari dalamnya dia pakai palang pakai papan, supaya tidak didobrak orang. Nah, jaman dulu begitu. Pintu ada handle dari dalam tetapi dikunci dari palang pintu. Kalau ini pintu, persis di atasnya sebelah kanan, itu ada jendela. Jendela kecil. Lalu di bagian dalam ada tangga, tangga tangga sampe disitu untuk lihat. Kalau ada orang ketok pintu, dia naik ke tangga dia lihat keluar, siapa yang ketok pintu.

Maka Tuhan Yesus bilang, tengoklah, Aku berdiri di atas pintu sambil mengetok. Orang yang dengar langsung ke atas. Tanggung jawab bukan sama Yesus. Tengok, Aku ketok pintu. Tengok, lihat. Siapa saja yang buka pintu. Saya mau pelan-pelan bicara, siapa saja yang buka pintu - jemaat, pendeta, majelis - siapa saja - tua, muda, laki-laki dan perempuan, dengar baik-baik, orang kristen yang sudah lama, orang jiwa baru, siapa saja dia buka pintu - Aku akan masuk. Saya pelan-pelan lagi. Siapa saja - pendeta, jemaat, orang tua, anak muda, perempuan, laki-laki, jiwa lama jiwa baru - siapa saja, Aku akan masuk mendapat dia.

Tanggung jawab bukan sama Yesus, sama kita. Kita yang harus buka pintu. Artinya? Menerima. Ilustrasi lagi. Ada ayat dalam Efesus yang bunyinya begini: Karena demikianlah Firman Tuhan, seorang laki-laki akan meninggalkan ayah ibunya dan berdamping dengan istrinya dan keduanya akan menjadi satu daging.

Ada satu ibu, dia bilang sama pendetanya, saya belum bisa terima ayat ini. Semua ayat soal baptisan soal Roh Kudus saya bisa terima. Tapi ayat ini saya tidak bisa terima.

Kenapa, kenapa ibu tidak bisa terima? Karena saya punya anak laki-laki dan saya sangat sayang sama anak laki-laki saya. Saya tidak mau anak laki-laki saya meninggalkan saya. Tidak mengerti maksudnya. Tapi saudara bisa mengerti apa itu dia terima apa tidak. Memang ada ayat seorang laki-laki akan meninggalkan ayah ibunya dan berdamping dengan istrinya - keduanya akan menjadi satu daging. Maksudnya, seorang anak laki-laki nggak boleh ngelendot terus sama orang tua tapi begitu dia menikah dia punya kerajaan sendiri, dia punya keluarga sendiri, dia punya urusan sendiri, dia menjadi raja sendiri, dia punya kerajaan sendiri, dia punya rumah sendiri, dia punya toko sendiri, dia punya usaha sendiri. Itu maksudnya Tuhan.

Tapi ibu ini salah. Dikiranya anak laki-laki itu harus melupakan dirinya, meninggalkan mamanya, jangan datang-datang lagi. Bukan itu maksudnya. Maka dia tidak bisa terima. Saudara, apa yang menyebabkan kita belum bisa terima Yesus? Karena kalau kita belum bisa terima Yesus ... walaupun kita sudah dibaptis, kita belum akan bisa menerima berkat Tuhan. Karena Yesus itu sumber segala-galanya. Siapa menerima Dia, menerima hidup; siapa menolak Dia menolak hidup; siapa meninggalkan Dia, meninggalkan hidup; siapa membawa dia membawa hidup. Siapa bersama dengan Dia bersama dengan hidup. Di dalam Yesus ada sukses. Siapa meninggalkan Dia, meninggalkan sukses. Siapa menerima Dia menerima sukses. Siapa berjalan dengan Dia, berjalan dengan sukses. Siapa menurut Dia, menurut kepada sukses. Siapa mendengar Dia, mendengar kepada sukses. Keberhasilan.

Di dalam Yesus ada segala macam wujud Allah berlembaga - di dalam Kolose 2:8,9. Kalau kita pecaya kepada Yesus, wujud Allah ada di dalam Dia. Wujud Bapa ada di dalam Dia. Wujud Rohul Kudus ada di dalam Dia. Ketika kita menerima Yesus, kita menerima segala-galanya. Maka saya katakan tadi, ketika kita percaya, kita harus menerima Dia. Saya akan kasih ilustrasi yang hidup bagi kehidupan kita. Kita mulai baca Markus    

4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"       

Sekarang kita lihat gambar yang lain. Yesus ada di perahu murid-murid-Nya. Murid-murid-Nya bersama-sama dengan Yesus. Hanya kulit belaka. Hanya badan saja. Hatinya, ... orang Tionghoa bilang jen cai sin pu cai, orangnya ada tapi hatinya tidak disitu. Wai bagi kita kalau badan kita di gereja tapi pikiran kita di luar gereja. Mereka ada bersama dengan Yesus tapi pikirannya tidak ada sama Yesus. Malah nyalahkan Yesus. Yesus katanya mau binasa tidak peduli, katanya. Setelah Yesus menghardik ombak, Dia berkata dalam ayat 40, 
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Bahasa Inggris, mengapa kamu tidak punya iman? Artinya, kamu belum nerima aku sampai sekarang. Karena kalau kamu menerima Aku, mulutmu nggak akan ngomong begitu, menuduh Aku tidak peduli. Kalau kamu menerima Aku kamu tidak akan takut, karena Aku bersama-sama di perahu yang sama.

Nah, ini seringkali kita alami. Kalau kita sedang mengalami percobaan, persoalan - kita suka anggap kiamat. Kita anggap Tuhan tidak akan tolong. Kita anggap semuanya mentok. Kita anggap iblis lebih berkuasa dari Tuhan. Kita anggap keluarga kita menjadi korban, kita anggap bahwa iblis itu berkuasa. Tapi kita nyanyi Dalam Nama Yesus, dalam nama Yesus iblis dikalahkan. Ngomong doang. Dalam prakteknya, kita punya tingkah laku itu seolah-olah percaya iblis akan menang. Yang kita lihat bukan kemenangan, yang kita lihat kekalahan. Sama dengan murid Yesus- yang dilihat bukan Yesusnya, yang dilihat gelombangnya. Maka begitu dia datang sama Yesus juga, bukan penuh dengan iman - penuh dengan ketakutan. Apa Engkau tidak peduli kami binasa? 

Yesus dijadikan nomor belakang. Kalau sudah tidak lagi bisa mengeluarkan air dari perahu itu, baru cari Yesus. Cari Yesuspun bukan untuk jawaban tapi karena persoalan terlalu berat, apa Engkau tidak peduli kami binasa? Betapa berat menerima Yesus, walaupun betapa sederhananya menerima Yesus. 

Tuhan masih punya jalan kalau kita punya percaya, kalau kita punya penerimaan kepada Tuhan. Nah, saudara, kita melihat Matius sekarang. Ceritanya mirip tapi lain kejadiannya.

14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Dikatakan di sini kurang percaya, bahasa Inggrisnya "iman yang kecil."  Kenapa engkau bimbang? Saudara- saudara lihat Yesus jalan di atas air, mereka bilang hantu. Kita suka nyanyi Tuhan Yesus tidak berubah ... Dulu sekarang sampai selama-lamanya. Kalau Tuhan Yesus tidak berubah, masa Yesus yang Tuhan disebut hantu? Tuhan akan disebut hantu kalau kita belum menerima Dia sebagaimana seharusnya.

Kalau kita punya Yesus, tidak ada satupun hal yang patut kita kuatirkan. Nggak ada. Kekuatiran akan datang kalau iman kita kecil, penerimaan kita sama Yesus itu cuma 10 persen, 90 persen kemauan kita. Petrus bilang, boleh saya jalan diatas air kalau gitu Tuhan? Dia jalan. Begitu dia jalan, saat itu iman Petrus sama dengan Yesus. Dia jalan di atas air. Tetapi ayat itu berkata, 
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam,.

Nah, ini kita suka pakai perasaan. Ikut Yesus sudah, ke gereja sudah, dibaptis sudah - tapi suka pakai perasaan. Rasa-rasanya sih ya ... rasanya ya ... percobaan teh gede-gede amat ya rasanya ya. Padahal angin ribut itu Tuhan yang bikin. Tuhan punya. Kalau saudara buka Ibrani 1. Laut Dia yang buat, udara Dia yang buat, binatang-binatang Dia yang buat. Maka Dia bilang, tenang teduhlah engkau, diam, teduh - karena Dia yang bikin. Tapi kita suka pakai perasaan, aduh rasanya ya ...

Kalau saudara memakai perasaan, sepanjang hidup saudara, sampai saudara mati, saudara tidak akan mungkin menjadi orang kristen berkemenangan karena selalu memakai perasaan. Filipus, ini bagaimana 5.000 orang nih belum ada makanan? Kasih makan dia. Aduh, Yesus rasa-rasanya ya roti 200 dinar tidak akan cukup. Pakai perasaan. Wai bagi kita kalau kita ke gereja dengar Firman Allah tapi menerimanya masih pakai perasaan. Feeling kita ini terlalu kuat. Kita tidak pakai iman.   

Dulu tahun 82 saya pernah khotbah. Orang Jakarta ada yang belum lupa sampai sekarang. Saya suka bilang begini kalau di luar hujan, saudara lihat hujan di luar tapi Firman Allah bilang Yesus bilang tidak hujan, saudara mau percaya yang mana? Menurut penglihatan menurut pendengaran panca indera, kita percaya dong hujan. Tapi Firman Allah itu lebih tinggi dari panca indra. Tuhan bisa jalan di atas air kan nggak masuk akal!   

14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

Jadi pada waktu Petrus jalan diatas air, itu gelombang belum berhenti. Masih bergejolak. Apa yang Tuhan Yesus sedang ajarkan? Bahwa kita mampu berjalan di tengah gelombang percobaan - asal kita menerima dia.

Yang terakhir. Markus
10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Penerimaanmu kepada-Ku sudah menyelamatkan engkau, kenapa? Karena Bartomeus ini dua kali diusir. Ssst ... jangan ribut! Yesus sedang khotbah, kamu berteriak-teriak terus. Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku. Ssst, jangan ribut! Dia berteriak lebih keras lagi. Sampe Yesus berhenti. Dipanggil dia, apa yang engkau mau Aku perbuat? Saya ingin melihat. Saya ingin berhenti dulu di situ, lalu kita maju ke depan. Markus.

10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."

Kita lihat dua permintaan dalam pasal yang sama. Satu di kasih satu tidak dikasih. Kata-kata Yesusnya sama, apa yang engkau mau Aku perbuat bagimu? Jadi ditantang sama Tuhan. Pilih, apa yang engkau mau Aku perbuat? Bartomeus sederhana, dia buta: saya ingin melihat.  Nah, ternyata yang satu tidak dikasih. Padahal Yesus bilang, Aku tidak berhak memberi. Dia ingin memberi tapi soal duduk di sebelah kiri di sebelah kanan, itu sudah ditentukan untuk orang yang ditentukan kepadanya. Tetapi penerimaanmu tapi engkau akan makan akan minum cawan dan dibaptis dengan baptisan ini.

Jadi saudara, soal-soal yang rohani duduk di kiri di kanan Yesus, ambisi, Tuhan tidak akan kasih. Tapi soal yang masuk akal, soal-soal keperluan saudara, keperluan hidup sehari-hari, keperluan apa saja, itu pasti dikasih. Dia bilang, imanmu sudah menyelamatkan engkau.

Pada pagi hari ini, apa yang saudara perlu? Yang ketiga Dia bilang sama Salomo juga. Tuhan bicara sama Salomo, apa yang engkau mau Aku berbuat sama kamu, Aku kasih? Salomo bilang, aku minta hati yang berbudi, hati yang dengar-dengaran. Dan apa yang terjadi? Tuhan kasih plus kekayaan.

Pagi hari ini, apa yang saudara mau Tuhan perbuat? Pendeta tidak bisa kasih apa-apa. Saya cuma bisa berdoa. Tapi Yesus yang kita sembah, Dia sanggup memberi mengabulkan apa yang saudara perlu. Apa yang saudara perlu dalam dunia ini dalam hidup ini, apa yang saudara butuhkan. Tuhan Yesus nantang kan, apa yang engkau mau? Tapi didasarkan kepada penerimaan kita kepada Tuhan Yesus. Saya tidak panjangkan Firman Allah.  

 

Minggu pagi, 25 April 2004

Kerajaan Allah di dalam kita

II Korintus
5:16. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Rasul Paulus, saudara, menganggap Yesus bertahun-tahun adalah manusia biasa; dia menganggap Yesus itu hanya nabi. Hati-hati saudara, kalau saudara sudah berjemaat di gereja ini lalu ada orang yang suka datang dua orang dua orang di rumah saudara. Bawa buku. Itu Saksi Yehova. Dia bawa alkitab yang sama tapi dia akan bercerita yang berbeda. Dia akan mengajar Yesus itu manusia biasa. Yesus itu bukan Tuhan. Hati-hati, jangan terus diladeni ngobrol terus. Begitu saudara ladenin ngobrol, nanti 3 hari lagi dia datang lagi, jual buku kasih buku ... dan sebagainya.

Ingat itu Saksi Yehovah. Jangan kasih tempat, jangan kasih waktu. Saya mendengar ada kaum muda yang dia tidak mengerti, dikunjungi karena rumahnya dia dekat bengkelnya ko Eng Sun, itu di belakang, itu sebetulnya sarangnya Saksi Yehova. Di situ anak muda ini didatangin. Dia tidak tahu dia ngobrol, dan sebagainya. Karena bawaAlkitab sam tapi ingat, Saksi Yehovah tidak percaya Yesus itu Allah. Yesus itu bukan Allah dan dia bilang tidak ada hari natal, dan sebagainya, mereka tidak percaya.

Jadi saya hanya memberi contoh bagaimana menilai antara jasmani dan rohani. Tetapi kita sekarang, rasul Paulus berkata, aku tidak menilainya Yesus sebagai manusia biasa tetapi sebagai yang rohani. Itu sebabnya ketika dia bertanya di Damascus dia dipukul oleh Tuhan, dia buta 3 hari, siapakah engkau Tuhan? Jawabannya, Akulah Yesus yang kamu kejar-kejar.

Nah, secara pikiran manusia, Yesus tidak pernah dikejar oleh Paulus. Tapi kenapa Yesus bilang, Akulah Yesus yang kamu kejar-kejar. Yang dikejar oleh Paulus adah Yesus yang secara rohani, yaitu tubuhnya, jemaat. Dikejar-kejar, dipenjarakan, dipukuli, dimasukkan penjara. Dia dibunuh, Stefanus dirajam. Itu adalah Yesus yang dikejar-kejar. Maka pada pagi hari ini kita ... kembali pada Lukas   
17:20. Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.

Waktu longsor di Cililin Bandung, ada satu bapak, katanya, melihat ada cahaya yang dari sebuah pohon itu memukul daerah itu. Orang Sunda percaya itu tanda akan ada longsor. Belum dia kasih tahu, longsor hujan. Tapi Kerajaan Allah tidak. Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda lahiriah, dengan tanda-tanda jasmani. Gedung gereja yang mewah, oke, tapi bukan di situ tempatnya Kerajaan Allah. Pakaian yang hebat, bukan sana, tidak di sana. Berlian, mobil mewah, gereja besar, tidak ... tidak di sana. Bukan dalam hal-hal yang lahiriah.   

Nah, orang-orang Yahudi paling senang dengan tanda. Pernah mereka bilang sama Yesus, beri kepada kami tanda bahwa kamu ini adalah Mesias. Beri kepada-Ku tanda. Yesus bilang, bagi bangsa ini tidak ada tanda. Saudara, ikut Yesus jangan cari tanda. Walaupun tanda-tanda akan mengikuti kita yang percaya tapi ikut Yesus jangan mencari tanda. Jangan ikut Yesus untuk cari kesembuhan, jangan ikut Yesus untuk cari kekayaan, jangan ikut Yesus untuk cari kesenangan, jangan ikut Yesus untuk cari kedudukan, jangan ikut Yesus untuk cari ketenaran, jangan ikut Yesus untuk cari hal-hal yang bisa dilihat mata jasmani. Karena Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda lahiriah. 1 Samuel

16:6. Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Siapa yang bisa melihat hati? Kita nggak bisa lihat hati. Hati tidak bisa dilihat. Tapi inilah yang Tuhan lihat - Tuhan melihat hati. Tuhan tidak melihat kita pendek atau tinggi, Tuhan tidak melihat kita gemuk atau kurus, Tuhan nggak lihat kita ini cakep atau jelek. Dengar, Tuhan nggak lihat kita ini kaya atau misikin, itu tidak - Dia tidak lihat itu. Tuhan tidak lihat kita anak orang berpangkat atau anak orang kebanyakan. Tuhan tidak lihat kita ini saudaraku adalah orang-orang ningrat atau orang-orang Marhaen. Tidak. Yang Dia lihat adalah justru hati.

Nah, justru hati inilah yang Salomo berkata, jagalah hatimu terlebih dari segala sesuatu yang patut dijaga. Kalau kita baca ayat tadi, kita tidak bisa dan tidak boleh minder. Kita tidak boleh dan tidak bisa minder, merasa kecil diri. Tidak. Karena Tuhan lihat hati. Sejauh mana kita jaga hati kita tidak nyeleweng, tidak benci, tidak dendam, tidak marah, tidak kepahitan - Tuhan lihat hati ini! Tapi ketika hati kita jauh maka terjadilah apa yang ditulis oleh Matius  
15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 

Waktu saya masih sekolah alkitab, Batu Malang, saya suka menyanyi Lord, I want to be a christian in heart, Tuhan, ku mau jadi kristen di hati. Tuhan saya ingin menjadi orang kristen itu di dalam hati yang sebetulnya bukan yang di luar pake kalung salib. Tidak salah dengan kalung salib tapi dengan memakai kalung salib memakai anting salib, itu tidak menandakan kita ini pengikut Kristus. Karena pernah di televisi saya melihat 6 mayat orang, perampok garong yang di tembak di Bandung, semua pakai tato salib. Orang kristen jadi garong. Pake tato salib. Apa itu hanya untuk menyembunyikan saya tidak tahu tapi tato salib tidak menolong, ya. Yang Tuhan lihat itu di hati kita. Jadi memang tidak lihat dengan apa yang dengan mata kita, tetapi apa yang dari Tuhan.

Abraham sama Lot ribut. Bukan Abrahamnya bukan Lotnya, gembala-gembalanya rebutan lahan, lahan untuk domba makan. Abraham itu jauh lebih tua. Dia bilang sama Lot, mengalah dia: Lot, sudahlah oom mengalah, kamu pilihlah kemana. Kalau kamu ke kanan, oom ke kiri, supaya gembala kita nggak ribut. Kalau kamu ke timur, oom barat. Maka ditulis dalam alkitab itu, Lot mengangkat matanya dalam kejadian 13, dia melihat Sodom. Padang rumput Sodom 30 km itu, dalam sejarah dikatakan itu, penuh dengan padang rumput. Saya pilih Sodom saja. Lot pilih Sodom, gembala-gembalanya senang.

Tapi malam-malam Tuhan panggil Abraham, Abraham naik ke gunung. Naik dia ke gunung. Dia cuma dapetin satu ini. Sudah naik ke gunung paling tinggi, kamu lihat sekarang. Apa kamu lihat ke timur ke barat utara dan selatan, apa kata Tuhan? Sejauh matamu memandang, itulah yang kamu miliki. Jadi kalau Sodom itu di sini, Abraham lihat ini sampai jauh sekali. Jadi termasuk ini, sampe Mesopotamia, sampe di Irak, itu pandangan Abraham. Itu yang Aku kasih sama kamu. Bukan yang kelihatan mata di dekat sini. Itu yang akan Aku beri kepadamu. Jasmani atau rohani. Di mana saudara berdiri, jasmani atau rohani.

Kalau saudara menjadi orang jasmani, saudara akan mengutamakan yang jasmani, yang kelihatan. Yang cantik, yang ganteng, yang enak, yang besar, yang hebat, uang. Kalau saudara melihat yang rohani, saudara melihat kerajaan yang tidak terlihat. Satu kali Gehazi datang kepada Eliza. Dia berkata sama Eliza, lihat kita di kurung sama tentara-tentara di Dotan. Jadi dia lagi duduk di satu bangunan, kita dikurung. Saudara, betapa kuatnya Eliza, sampe untuk menangkap Eliza saja dikurung oleh ribuan ribuan tentara berkuda. Dikurung. 

Tuan, kenapa tenang-tenang saja, ini kita lagi dikurung? Eliza bilang begini, sudah kamu jangan takut terus. Dia bilang, Tuhan kami berdoa bukalah matanya ini, supaya dia jangan repot dengan urusan-urusan duniawi, buka matanya. Tuhan buka matanya. Ketika Tuhan buka matanya, persis ini tentara musuh, persis di atas tentara musuh itu ada bala tentara kerajaan surga yang jauh lebih banyak lebih hebat, lebih lengkap, lebih berkuasa. Baru dia sadar. Dia nggak lihat yang dilihat oleh Eliza.

Nah, seringkali kita ini begini ribut, repot, takut bimbang karena kita cuman lihat yang kelihatan. Saudara, gereja di Laodekia, ... Aku inginkan kamu pakai minyak. Salep mata. Supaya kamu bisa melihat. Karena kamu cuma lihat yang jasmani. Aku kaya aku sudah mengayakan diriku. Kamu tidak tahu kamu itu miskin. Mari kita baca dalam Wahyu   
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Orang gereja ini kaya, lho. Ini gereja, kaya. Dan dia nggak perlu cari dana. Nggak perlu bikin proposanl. Dia kaya. Tapi Tuhan bilang, kamu miskin, kamu telanjang. Lihat, jasmani dan rohani itu beda. Yang saya takutkan adalah kalau saya menilai saya ini kaya tapi Tuhan nilai saya miskin. Jangan sampe kita menilai kita ini rohani tapi sebetulnya kita ini orang jasmani. Betapa penilaian Allah dengan penilaian manusia ini berbeda. 

Lukas
17:21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."

Sekarang saudara, visinya berubah. Bukan lagi jasmani dan rohani tetapi di luar ataukah di dalam! Apakah kita menyembah Yesus yang di luar? Dia ada di sini, Dia ada di sana ... aduh, kita dipermainkan. Lima tahun yang lalu saya harus sadarkan banyak orang ... Dia ada di Toronto, orang Indonesia berpesawat-pesawat ke Toronto mencari Toronto Blessing. Sekarang? Hilang. Dia ada di Pensecola. Saya nggak pernah ke sana. Guru saya bilang, aduh luar biasa. Memang ada satu tempat parkir itu di kasih tali kuning tidak boleh orang masuk. Kenapa? Karena orang jalan situ jatuh, orang jalan situ rebah. Kuasa Allah begitu besar. Jadi mari kita ke Pensecola. Sekarang? Nggak ada.    

Waktu di Amerika, orang Amerika bertanya, gimana kota Surabaya? Karena di sini ada satu pendeta berkata, Yesus sedang bekerja di kota Surabaya. Luar biasa. Surabaya biasa-biasa saja. Nasi rawon, nasi gudeg ada. Biasa-biasa saja. Dulu ada buku The Mighty Wind, waduh, angin ribut yang besar. Yang tulisnya orang Indonesia. Dia jadi kaya dengan buku itu. Karena ada air jadi anggur, ada singkong jadi roti di Zoe di Timor. Orang-orang dari Jerman ke sana. Duduk di pesawat sama-sama saya di Surabaya. Kenalan. Dari mana? Saya mau ke Zoe. Ada mujizat di sana - air jadi anggur, singkong jadi roti. Masa nggak dengar. Saya tahu pendeta itu banyak menipu. Wah, ini salah. Memang nabi tidak terkenal di daerahnya sendiri. Di Jerman dia besar, di Amerika dia besar.

Jangan percaya kalau bilang Yesus ada di sana. Yesus ada di Dayeuhkolot. Itu pondok Nabi, saudara jangan percaya Yesus ada di sana. Di mana Dia, Kerajaan Allah itu ada? Di dalam hati! Pada tahun 76, waktu saya tidur saya mendengar satu nyanyian dalam bahasa inggris, The Kingdom of God is in you - Kerajaan Allah ada dalammu  The Kingdom of God is  in me - Kerajaan Allah dalamku. Don't try to climb Don't try to struggle - Jangan coba-coba memanjat, jangan coba-coba berjuang, Cause Peace and Joy and righteousness in you - Karena damai sukacita dan kebenaran ada di dalammu. Oh Halleluyah, now I am free - Haleluyah aku bebas, O halleluyah, Jesus in me Let us realize Let us realize Jesus in you Jesus in me today.

Jesus itu di sini di dalam, bukan di luar. Nah, saudara sedang melayani Yesus yang di luar apa Yesus yang di dalam? Saudara masih berdoa Bapa kami dalam Surga, atau hanya bilang, Bapa. Karena kalau saudara bilang Bapa kami dalam Surga, hati saudara harus dari Surga. Kalau saudara bilang Bapa kami dalam surga tapi hati saudara penuh kecemasan, saudara bohong. Sekarang saudara beragama kristen apa memiliki Tuhan? Kalau saudara hanya beragama Kristen, saudara dipermainkan. Dia ada di sini ... Dia ada di sana. Tapi kalau saudara memiliki Kristus, ke mana saudara pergi, Kristus bersama dengan saudara. Di mana saudara berjalan, Yesus ada bersama dengan saudara. Di mana saudara bekerja, dengan siapa saudara bekerja, di mana saudara praktek, di mana saudara membuka ladang.

Kemarin saya mendengar 3 eks Cianjur di Sulawesi Utara. Di Sulawesi Utara ada 30 eks Cianjur, 3 di antaranya punya jemaat besar-besar. Gereja kita kalah besarnya sama gereja dia. Besar. Hati kita senang, kenapa? Kristus di dalam dia sudah berfungsi, Kristus di dalam kita juga harus berfungsi. Saya tidak panjangkan Firman Allah, para pelayan perjamuan kudus mari maju ke depan.


  -- <>< --

 ________________________________________________________________________

(kembali ke halaman utama)

 

Situs ini bersifat informasi umum, khususnya bagi saudara-saudara seiman,

berisi tentang sejarah singkat Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur,

Yayasan Kabar Baik, Sekolah Umum, Jadwal Ibadah serta Berita Aktual.

Perubahan terakhir situs ini tanggal: 13 Mei 2004