Khotbah Minggu Sore Mei - Juni 2003  ~ Pdt JE Awondatu     

Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur

Jl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214 - Indonesia. Telp. (62-263) 261161

Minggu, 04 Mei 2003

Dia memberi kualitas terbaik!

Selamat sore selamat berbakti kembali didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sekarang kita akan dengar Firman Allah yang sederhana saja didalam kitab Mazmur

34:9   Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! 
34:10 Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! 
34:11 Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. 

Dari tiga ayat yang saya ambil dari mazmur perlindungan Tuhan, Mazmur 34, dari 23 ayat ini saya pilih saja 3 ayat ini. Ada lima keindahan yang kita bisa belajar dari tiga ayat ini. Yang pertama: 

1. Kecaplah.

Kebaikan Tuhan itu ternyata bisa dikecap. Kalau orang Batak baca ini kecaplah, jadi ada hubungan dengan kecap. Memang saudara-saudaraku, Firman Allah ini bisa dikecap. Kenapa kita tidak mengalami kebaikan Tuhan? Karena kita tidak ada waktu untuk mengecap. Bahasa Inggris memakai kata 'test', cicipi, bagian kecil saja, rasa duluan. Kecap, Tuhan itu bisa dikecap. Ada beberapa ayat didalam Mazmur 

119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. 

Sekali lagi, kita melihat Raja Daud menggambarkan Firman Allah ini seperti sesuatu yang bisa dimakan. Kita maju kedepan masih pasal 119:57 Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.

Kata bagianku dalam bahasa Inggris 'You are my porsion', my porsi. Tuhan itu porsiku, katanya. Kalau kita bilang porsi, itu berarti makanan. Saudara-saudara, Tuhan itu bisa dikecap, seperti kita mengecap makanan, seperti itulah kita bisa mengecap kebaikan-kebaikan daripada Tuhan, kebaikan dari sabda Tuhan, kebaikan-kebaikan dari Allah sendiri. Kebaikan-kebaikan dari Allah itu seperti makanan, seperti Sabda Tuhan, bagi kita adalah makanan bagi mulut kita. Kita maju kedepan, dalam Mazmur: 

119:43. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. 

Saudara-saudara, sekali lagi kita melihat bahwa Firman Allah itu dikatakan seperti makanan, seperti madu, seperti sesuatu yang bisa dikecap, haleluyah. Saudara-saudaraku, marilah kita mengecap Tuhan, menikmati Tuhan. 

2. Lihatlah

Tuhan bukan hanya seperti makanan atau minuman tetapi Dia juga seperti lukisan, seperti pemandangan, sesuatu yang indah dipandang. Memang waktu Yesus disalib, dikatakan oleh Nabi Yesaya, wajahNya paling buruk didunia, karena penuh dengan luka, janggutnya saja ditarik, dipukuli Dia. Ada yang pukul pakai tongkat, dikasih mahkota duri, darah-Nya kena muka-Nya, muka-Nya tidak bagus. Tetapi yang dimaksud oleh Daud disini bukan muka-Nya Yesus tapi kebaikan Tuhan itu bisa dilihat! 

Dulu suami saya keras, pak, sekarang menjadi baik. Bisa dilihat. Dulu dia suka ke karoeke pak, sekarang baik. Dulu dia isterinya dua pak, sekarang satu saja nggak habis. Sudah jadi baik. Dulu dia begini pak, dulu dia tupok kui pak, sekarang dia kui, suka berdoa. Ada bisa dilihat. Dulu dia don yuan cap gentong pak, tiap tikungan ada pacarnya, tapi sekarang dia suka isi gentong dengan air, haleluyah. Ada perubahan. Sesuatu bisa dilihat, kebaikan-Nya Tuhan itu bisa dilihat. 

Saya baru pulang dari Amerika. Kalau saudara lihat tangan saya ini dua warna, yang kiri sawo matang, yang ini sawo busuk, kenapa? Karena kalau main golf yang ini pake sarung tangan yang ini nggak, kena panas. Satu kali saya diajak di Amerika, ada satu keluarga disana dia ajak saya main golf. Dia bilang: ko Yoyo ini adalah par tiga yang the best diseluruh Amerika. Saya bilang kalau the best di Amerika, the best diseluruh dunia. Mungkin juga. Waktu kita mau tea off saudaraku, kita ada diatas bukit. Par tiga, dibelakang green itu ada danau yang besar, dibelakang danau dibatasi dengan gunung Rocky Mountain yang indah, kita nggak mukul-mukul bertiga, dua business man satu pendeta nggak bisa mukul, saking kagum lihat keindahan itu pemandangan. Saking kagumnya saudara-saudaraku, kita mukul jadi ngaco, nggak kena sasaran saking kagumnya kepada pemandangan itu. Aduh,  itu baru pemandangan didunia. Yang sedang dinilai oleh Raja Daud adalah Tuhan. 

Tuhan itu patut dikagumi, Tuhan itu indah. Maka saya bikin lagu Indah rencanamu Tuhan. Itu lagunya rencana indah, cuman yang nyanyinya salah. Nih yang diatas, yang dibalkon yang nyanyinya salah. Tapi kumengerti sekarang Kau tolong padaku itu ciptaan saya, ini yang nyanyi Kau to .. long padaku, itu Inul. Saudara-saudaraku,  Kau tolong padaku - do do do si la sol, itu aslinya. Ngak tau darimana itu Kau to .. long padaku, nggak tau siapa itu yang suka bikin ekor-ekor itu, biasanya lagu dangdut yang suka weu weu weu. Tapi Tuhan punya rencana itu Indah. Yesus indah indah indah bagiku, Yesus itu indah. Yesus manis manis manis padaku, itu datang dari pengalaman. Tuhan itu bisa dinikmati seperti makanan, Tuhan itu bisa dinikmati seperti pemandangan. "Lihatlah betapa baiknya Tuhan.". 

Saudara-saudara, orang yang tidak bisa melihat kebaikan Tuhan, dia boleh dikatakan seorang yang buta rohaninya. Dia nggak bisa lihat kebaikan Tuhan, dia gak bisa ngeuh kebaikan Tuhan, dia nggak bisa sadar Tuhan itu baik, yang kelihatan jelek aja terus. Tuhan itu baik. 

3. 'berbahagialah orang yang berlindung padaNya' Bless is the man who trust in Him. 'Diberkatilah orang yang percaya yang bergantung kepada Dia'.

Ini murid-murid akan lepas pada hari kamis, nanti hari kamis mungkin yang khotbah bukan saya mungkin majelis pusat mungkin majelis daerah. Tetapi saya boleh pesan sama mereka karena mereka ada disini walaupun tidak semua, ada yang pulang untuk balik lagi besok. Kamu kerja tidak ada gaji, nggak ada dari gereja digaji perbulan pendeta pantekosta itu nggak. Begitu lepas itu mau makan ya makan, nggak makan ya nggak makan. Makanya jarang orang mau jadi pendeta pantekosta. Karena orang Tionghoa bilang: ce pu paw wo pu se, makan nggak kenyang, lapar nggak mampus, katanya. Udah jangan jadi pendeta lah apalagi jadi pendeta pantekosta. 

Tapi saudara lihat gembala saudara. Saya sudah lebih dari 30 tahun melayani Tuhan, nggak pernah saya kelaparan, nggak pernah saya kasih isteri saya batu, nggak pernah saudaraku sekalipun saya itu hidup dalam kelaparan dalam kekurangan. Tuhan memberkati karena saya trust, percaya kepada Dia. Itu berlaku bukan hanya untuk hamba Tuhan, bagi kita juga jemaat. Kalau kita trust berlaku sama Tuhan, percaya kepada Tuhan,  batukpun tidak ada saudara. Kalau kita percaya sama Tuhan, bukan kita cari kangtau tapi kangtau cari kita, bukan kita cari rejeki tapi rejeki cari kita, bukan kita yang mencari jalan tapi jalan dibukakan untuk kita.

Saudaraku, kalau kita trust kepada Tuhan, percaya kepada Tuhan, apapun yang kita lakukan jadi emas. Pasir bisa jadi emas, garam bisa jadi emas, apa yang kita pegang kalau kita percaya kepada Tuhan, yang sederhana menjadi superior, yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang lemah menjadi kuat, mungkin tidak akan jadi duit tapi mungkin menjadi uang kalau Tuhan memberkati.

Nah, dikatakan disini 'Diberkatilah' .. Bless is the man. Jadi bukan kita yang usaha. Kita diam, kita diberkati oleh Tuhan, ada haleluyah? Belajar saudaraku non-aktif dalam soal berkat. Dalam soal berkat, Tuhan seribu kali lebih tahu dari kita. Jangan cakah-cikih kita soal berkat, jangan kita merasa lebih pintar dari Tuhan. Sebelum kita lahir sudah ada dunia, sebelum ada dunia sudah ada Tuhan, mana lebih pengalaman Tuhan sama kita. Maka kita punya otak yang segede kepalan tangan kita, yang segede bacang kita, masa kita percaya otak kita yang segede kepala kita daripada yang bikinnya. 

Masa kita saudara-saudara tidak percaya dengan tulisan yang ada dibuku mersedes sekian ribu kilometer ganti ban, sekian ribu kilometer ganti oli .. dia pabriknya. Percaya dong sama Tuhan, kan Tuhan itu pabrik kita. Kalau nggak ada Tuhan nggak ada kita. Karena Dia ada, itulah sebabnya aku ada, itu kata peribahasa. Itu sebabnya saudaraku mari soal berkat jangan kita mau over-aktif. Berkat itu ...

Adam ditemenin sama monyet di Taman Eden, nggak ada bahagianya; ditemenin sama gajah nggak bahagia, macan tutul macan loreng singa nggak bahagia, ular semua nggak bahagia, badak nggak bahagia. Tuhan tuh ngerti: Yah, Adam ini nggak bahagia, dikasih ini dikasih itu nggak bahagia, dia perlu jodoh. Adam nggak tahu bahwa dia bakal dikasih jodoh, dibikin apa Adam? Adam dibikin non-aktif .. tidur, bahasa Yunaninya: hees. Begitu tidur, dibuka rusuk satu, inget yah satu aja rusuk mah, jangan dua apalagi tiga, nanti jadi kerongkongan. Hiji we pamajikan mah. Nggak tau bagaimana da David Copperfield juga nggak bisa, dibikin aja jadi Hawa. 

Waktu begitu Adam bangun ada Hawa langsung dia bilang: Ini daging dari dagingku, tulang dari tulangku. Kok bisa cocok, kok bisa terus dilupakan gajah, jerapah, monyet, kingkong, dilupakan semua, kamana-mana ngingintil sama Hawa ini. Sayang saja saudaraku, Hawa ini ada nafsunya, maka dia ambil buah, dia makan .. jadi kita berdosa. Maka kata hawa nafsu itu datang dari Hawa, bukan dari Adam karena Adam mah bukan adam nafsu, .. Hawa yang nafsu.  

Itu sebabnya saudaraku, mari kita kembali kepada soal berkat. Berkat mah urusan Tuhan, amin saudara? Tuhan tahu memberi kepada kita apa yang kita perlu. Sebelum jadi Insinyur kan ea..ea..ea..ea..ea.. siapa tahu nih bakal besarnya jadi insinyur, jadi dokter hewan .. nggak ada  yang tahu. Tapi Tuhan sudah tentukan. Saya waktu kecil ea..ea..ea..ea..ea.. siapa yang tahu saya akan jadi pendeta, .. nggak ada yang tahu. Bahasa kita sama waktu kecil ea..ea..ea..ea. Pekerjaan kita sama, ngompol. Tetapi kenapa soal berkat kita berbeda-beda? Itu Tuhan Mahatahu soal berkat, amin saudara-saudara? Kita lihat berikutnya. Haleluyah.                 

4. Takutlah akan Tuhan 

34:10 Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! 

Bahasa Inggris bukan tidak berkekurangan tetapi 'tidak akan miskin'. Takut akan Tuhan membuat kita tidak  miskin. Kalau tidak miskin, apa artinya saudara? Nggak usah kaya, cukup juga kan nggak miskin. Tapi artinya tidak miskin itu memang tidak kekurangan, apa yang kita perlu cukup. Nggak usah saudara jadi Raja Salomo, nggak usah saudara jadi Pangeran dari Brunei Darussalam, nggak usah. Tapi apa yang kita perlu, Dia cukupkan.  Keperluan Dia cukupkan .. Oh, sungguh puas  .. Puas denganMu

Ada orang kaya di Temanggung. Satu kali dia jalan sendirian, banyak tukang beca parkir, dia panggil beca. Datang satu tukang beca. Jangan sendiri banyakan sini, jangan bawa beca orangnya aja. Dia bawa temennya tiga orang. Jjangan tiga, bawa sebanyak-banyaknya, sepuluh orang. Jjangan, sebanyak-banyaknya. Bawa dua puluh orang lebih. Ada apa tuan? Tuh ada warung nasi, makan kamu, aku yang bayar. Waduh, tukang beca dilepas, langsung makan tuh. Yang tukang dagang warungnya juga senang. Makan. Pokoknya biarin makan. Saudara tahu orang kaya ini dia liatin tukang beca makan dengan senang. Akhirnya satu tukang beca nanya, kenapa ko, bayarin kita makan? Saya udah dua tahun nggak ada nafsu makan. Tuh, duit mah bermilyar-milyar tapi nggak ada nafsu makan. 

Saudara-saudara, kita bisa makan, beli makanan yang mahal-mahal tapi itu selera makan datang dari Tuhan. Kita bisa beli tempat tidur yang mentul-mentul, belum tidur dia udah goyang sendiri, tetapi itu nyenyak tidur datang dari Tuhan. Saudara bisa beli kursi digereja tapi saudara nggak bisa beli tempat di Surga. Dengan uang, saudara bisa membeli segala macam kesenangan tapi saudara nggak mungkin bisa beli damai. Maka orang yang takut akan Tuhan, ini istilah Perjanjian Lama untuk orang yang beragama, orang yang takut akan Tuhan, hormat sama Tuhan, jangan sampai kita nyakitin Tuhan, jangan sampe kelakuan kita ini bersalah sama Tuhan, aduh, apa kelakuan saya ini nyinggung perasaan Tuhan apa tidak, aduh, salah apa nggak, aduh gimana.

Ada satu jemaat di Jakarta, satu ibu. Mau puasa tiga hari, minta ijin saya, pake sms: Om, saya mau puasa tiga hari boleh nggak? Aduh mau sebulan juga kalau kuat mah silahkan. Dan dia puasa tiga hari tiga malam saudaraku, wanita, kuat sekali. Haleluyah Jadi, saudara-saudara, saya ini jangan sampe saya salah, katanya, jangan sampe saya keliru, maka saya minta ijin dulu sama gembala. Bagus sekali. Saudara-saudara, takut akan Tuhan. Jadi peribahasa Tiongkok berkata: Apa yang kita mau lakukan, apa yang kita mau katakan ...  pikir, pikir, pikir! 

Kalau kita mau naik kapal laut, pikir satu kali, bisa celaka apa nggak nanti dilautan? Kalau kita mau meninggal,  pikir dua kali. Bila mati masuk sorga atau neraka? Pikir, kalau gua mati masuk sorga atau neraka? Tapi kalo mau kawin, pikir berkali-kali, nggak cukup dua kali. Jangan sudah kawin dibeubeutken! I love you .. Wo ai ni .. wo ai ni, ich liebe dich .. kadituna ditinggalkeun. 

Takutlah akan Tuhan, jangan takut sama pendeta, da pendeta mah nggak apa-apa, banyak salahnya pendeta juga sama kaya saudara dan saya. Nabi juga sama. Yang ditakutkan mah musti Tuhan. Kenapa? Nggak akan miskin saudara, ini jaminan Firman Allah. Saudara kalau takut sama Tuhan, ekonomi dijamin .. nggak akan miskin. Yang terakhir agak panjang. Nanti dulu yah, singanya belum diceritakan. 

5. Singa-singa muda merana kelaparan tetapi orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan satupun yang baik

Singa muda adalah singa yang sedang dalam prime age, umur yang utama. Kalau terkam nggak pernah salah. Karena saya suka nonton di televisi dunia binatang animal world, dan sebagainya, bagaimana singa itu menerkam. Kalau singa udah tua, saudara-saudara, dia cuma dapat makanan sisa, nggak bisa dia terkam banteng dia terkam kerbau, nggak bisa, kalah dia. Udah letoy, kaki tijalikeuh deui .. tijalikeuh deui, nangtung geus teu bisa .. sudah tua. Ini Alkitab bilang singa muda. Singa muda itu jarang kelaparan. Dia kalau terkam, terkam kena, paling gembul kuat makan. 

Tapi di Afrika pernah ada musim kering, tidak hujan. Karena tidak hujan tidak ada rumput, karena tidak ada rumput kerbau kambing semua tidak bisa makan, mereka pun kurus mereka pun mati. Karena kambing semua bison semua mati, ini singa tidak ada makanan,  jadi letoy. Air kurang jadi bisa kelaparan bisa mati. 'Singa-singa muda merana kelaparan'. Nanti itu ayat kesebelas. Tetapi kita lihat, orang yang takut akan Tuhan disebut orang-orangnya yang kudus, the saints. 

Saudara dan saya ini disebut orang kudus. Bukan kita yang ngomong bukan gereja yang ngomong kita ini orang kudus, bukan - Tuhan menyebut kita, yang percaya sama Dia disebut the saints, orang kudus. Memang ada peribahasa: Apa persamaan Yesus dengan Lim Swie King? Keduanya orang kudus, Yesus orang kudus, Lim Swie King orang dari kota Kudus, saudara-saudara. Tetapi yang dimaksud disini kudus dan suci. Alkitabnya saja kita disebut Kitab Suci. Minggu lalu ada Perjamuan Kudus. Kalau kita kawin pengumuman saudara-saudara, ada saudara yang menikah, masuk didalam Pernikahan yang Kudus. Marah lho kita kalau kita diumumkan saudara,  mereka akan menikah didalam pernikahan yang jorok. Wah, marah. Pernikahan yang kudus.

Saya baru pulang dari Belanda. KKR paskah tiga hari, delapan kebaktian. Dari Jerman datang, Jerman Utara datang, Belanda Utara dan semua sebelas gereja kumpul, dua puluh orang dari Jerman. Dari Jerman bilang begini: Pak Pendeta, di Jerman anjing lebih bermoral daripada manusia. Saya bilang kenapa? Karena anjing mah kalau kawin pake surat, stambum A herder ini nggak boleh kawin dengan sembarangan, musti ada stambumnya.  Dilihat keturunannya. Apa ini keturunan van houten, ini van inul, nah ini boleh kita kawinkan. Manusia nya, pak ,  kawin nggak pake surat, saha wae nu dibogoh disambar. Unggal pengkolan aya nu bogoh saha we seperti Sodom dan Gomora.

Nah, ini yang ngomong orang Jerman. Tapi kita kan orang the saints, harus tahu ada aturan main. Kalau kita mau jadi benar, aduh susah .. jalan sempit. Kalau kita mau nggak benar, lebar jalan. Tupok boleh, minum-minuman mabok-mabok boleh, main cewek boleh, bobogohan jeung kebo boleh, kumpul kebo pan boleh .., narkoba boleh, nggak ada yang larang. 

Waktu saya masih main Band masih ada tuh lagu: Palinglah enak si orang bujang sayang .. Kalau pulang pagi pulang pagi .. Tiada yang larang. Boleh, nggak ada yang larang. Sagala ge heg wae, itu jalan lebar dan orang masuk ke neraka kesana, karena semuanya boleh. Begitu kita mau belajar didalam Tuhan, aduh ini nggak boleh, itu nggak boleh. Bukannya nggak boleh, kalau  kita sudah kenal Tuhan, akhirnya kita bukan nggak boleh .. nggak mau, amin? Ini dosanya enak. Nggak mau. 

Di Shanghai ada orang naik kereta api, dua berhadapan dua. Satu orang kristen. Yang tiga main kartu, orang kristen mah tidur aja. Akhirnya dibangunin: aduh, ini main kartu kita bertiga nggak rame nih, berempat dong ayo,  kita main yu supaya rame. Orang kristen bilang: tangan saya nggak dibawa. Itu bukannya tangan? Ini tangan yang baru pak, tangan yang lama sudah nggak dibawa. Tangan yang lama ni mana? Dia bersaksi. 

Sebelum saya kenal Tuhan Yesus, saya juga suka main tupok. Tapi setelah didalam Tuhan yang lama sudah dicopot Tuhan kasih tangan yang baru. Dia nggak mau judi, nggak mau tupok, nggak mau main kartu. Jadi kartunya nggak dikocok. Oh, gitu. Siapa tuh Yesus tuh? Jadi bersaksi saudara-saudara. Naik dari stasiun ini masih main kartu, turun sampe di tujuan udah jadi orang kristen, karena satu orang bersaksi. Saudara-saudaraku, bukannya lagi boleh nggak boleh, jadi nggak mau.

Saudara-saudara, kalau kita takut akan Tuhan, dikatakan tidak akan berkekurangan orang yang takut akan Dia,  amin saudara? Ayat 11 mengenai singa muda, merana kelaparan tetapi orang yang mencari Tuhan. 

Sekarang yang terakhir: mencari Tuhan. Cari Dia saja yang bisa tolong. Cari apa didalam dunia .. Cari apa didalam dunia .. Cari dunia tentu binasa .. Cari Yesus yang penuh cinta. Sekarang udah kawin udah punya anak, Aay anak ci Kekeng. Dia masih kecil tiga, empat tahun, dia pulang dari gereja, main karet ditoko Selamet,  cari apa didalam dunia .. cari apa didalam dunia. Bapanya lagi ngitung duit pake cipoa .. pletak pletok pletak pletok salah terus. Cari apa didalam dunia. Aay teh nyanyi sambil maen karet, Cari apa didalam dunia. Akhirnya pusing, bapanya bilang: CARI DUITTTTT! Tapi Puji Tuhan, sekarang bapanya sudah dibaptis, sudah terima Tuhan Yesus, dapat kesembuhan. Haleluyah. Itu gara-gara Cari apa didalam dunia. Puji Tuhan. 

Ada ayat didalam kitab Hosea: Carilah Tuhan sementara Dia ada, carilah Tuhan dan hiduplah. Jadi kalau kita cari Tuhan, ada hubungan dengan kehidupan. Cari Tuhan, jangan cari tuan, jangan cari pendeta, jangan cari gereja,  jangan cari manusia  - cari Tuhan! Kalau saudara cari Tuhan, saudara-saudaraku, waduh, ini ada jaminan: Tidak kekurangan satupun yang baik. 

Tadi kita tidak akan kekurangan, kita akan diberkati tapi sekarang Tuhan bicara kualitas 'Tidak kekurangan satupun yang baik'. Aduh, berarti Tuhan kalau memberi kepada kita, Dia memberi kualitas yang terbaik, ada haleluyah saudara? Mari kita mulai dengan Mazmur:   

81:12 Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. 
81:13 Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri! 
81:14 Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! 
81:15 Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku. 
81:16 Orang-orang yang membenci TUHAN akan tunduk menjilat kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. 
81:17 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya."

Gandum saja dikasih yang terbaik, pasti madunya juga madu yang baik. Ini Tuhan kita. Mazmur 147. Didalam Mazmur 147, juga disana sekali lagi Raja Daud bersaksi tentang kesaksian Tuhan.

147:14 Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. 

Bukan memberi, ... mengenyangkan sampai puas, dengan apa? Dengan yang terbaik! 

Saya baca saudara-saudara dikoran, beras yang dibagikan kepada orang miskin, ternyata beras yang sudah berbau busuk, karena beras bantuan luar negeri dikorupsi. Saya berani ngomong gini, dikorupsi, dimakan sama orang, dijual kepasar. Yang seharusnya sampai ke orang miskin, dikasih yang busuk. Untung didalam Kerajaan Allah tidak ada yang korup, kalau Tuhan memberikan yang terbaik, sampainya juga yang terbaik kepada kita .. asal kita percaya kepada Dia! Injil Lukas menceritakan tentang hal yang sama dalam Lukas: 

15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 

Kalau jubah saja yang terbaik, pasti cincin pun yang terbaik dan sepatu pun yang terbaik! Bapa ini tahu ukuran sepatu anaknya, dia sudah siapkan sepatu untuk anaknya, dia tahu ukuran jari anaknya, dia sudah siapkan cincin, dia tahu ukuran badan anaknya, dia sudah siapkan pakaian yang terbaik. Saudara-saudara, Tuhan tahu ukuran saudara, Tuhan tahu siapa kita, Tuhan tahu apa yang kita perlu dan dia akan buat apa yang kita perlu dan Dia akan beri dengan yang terbaik - ini Tuhan! 

Maka kembali kepada Firman Allah dalam Mazmur 34. Pertama: Kecap, Tuhan itu bisa dikecap, nikmati. Yang kedua: Lihat, betapa baiknya Tuhan. Yang ketiga: Berbahagia atau diberkatilah, kalau kita mau berlindung kepadanya. Yang ke-empat: Takutlah akan Tuhan, karena kita tidak akan miskin. Nah, ini saya yang belum. Tidak akan miskin kalau kita takut akan Tuhan. Dan yang ke-lima: Singa muda boleh kelaparan tapi orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan satupun yang baik. Ada haleluyah? 

Apa yang saudara perlu, disini akan ada satu suara yang berbisik negatif, itu suara dari iblis, suara dari hati kita sendiri, yang akan berkata begini: Kamu nggak ada pengharapan, kamu nggak akan dapat yang baik, semua orang tahu modalmu siapa, kamu nggak mungkin problemmu bisa diatasi. Jangan percaya itu suara, percaya Firman Tuhan sore hari ini. Kalau kita mau setia kepada Tuhan, Dia beri yang terbaik! Mari kita berdiri bersama-sama.   

Minggu, 11 Mei 2003

P E R S E M B A H A N 

Selamat sore, selamat berbakti didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pada sore hari ini, saya ingin berbicara mengenai 'persembahan'. Seorang umat Tuhan tidak bisa dijauhkan dari persembahannya. Tidak ada seorang pun yang dibenarkan, datang kepada Tuhan dengan tangan kosong; semua harus datang dengan sesuatu ditangannya.

Ada yang membawa emas, kemenyan, dan mur seperti Orang Majus; ada yang membawa madu, ada yang membawa gandum, ada yang membawa buah sulung, ada yang membawa hasil dari ladang, ada yang membawa uang, ada yang membawa kain, ada yang membawa sampai kepada kerbau, lembu, dan sebagainya ... tetapi pada umumnya semua umat Tuhan, kalau datang kepada Tuhan tidak boleh curang, tidak boleh licik, tidak boleh ingin diberkati tetapi tidak suka membawa korban kepada Tuhan. 

Pada sore hari ini, saya ingin membicarakan tentang 6 macam korban persembahan. Ternyata persembahan dan korban itu berbeda. Jadi saya ingin tingkatkan pengenalan saudara kepada Firman Allah. Yang pertama adalah didalam kitab Maleakhi

1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam

1. Persembahan Restorasi/ Minchah

Disana pakai kata korban tahir. Ini yang dimaksud didalam bahasa Ibrani 'Minchah', yaitu satu persembahan restorasi, persembahan yang harus dibawa oleh umat Allah untuk merestorasi kebangkrutan Israel:  ladang-ladangnya mengering, dagangnya bangkrut, apapun rugi. Maka mereka bertanya sama Tuhan: "Ada apa dengan kami Tuhan?" Tuhan bilang yang pertama, engkau harus kembali membawa persembahan, yakni persembahan restorasi ... minchah, untuk apa? Supaya usahamu diberkati kembali, supaya suamimu yang kabur dikembalikan, supaya usahamu yang nyungsep dibangkitkan, supaya hubungan suami-isteri yang tidak ada damai dikembalikan - pokoknya dipulihkan direstorasi, supaya tanahmu yang kering dihujani oleh hujan, supaya pohon-pohon yang bantut kembali berbuah kembali berbunga. Ternyata saudaraku, Tuhan tidak bisa dijauhkan dari korban umatnya Tuhan. Begitu umat Tuhan membelakangi Tuhan, maka umat Tuhan akan ketemu batunya. 

Saya ingin bicara dari hati kehati dengan saudara malam hari ini mengenai bedanya agama islam dengan agama kristen. Dengar baik-baik, pendek saja. Agama islam mengajarkan bagaimana anak-anak kita musti berani mati untuk Allah ... jihad, berani pasang bom, berani mati untuk Allah. Sedangkan agama kristen terbalik; agama Kristen mengajar Allah mengirimkan anak-Nya, berani mati untuk saudara dan untuk saya, ada haleluyah saudara? Sangat terbalik. Yang satu saudaraku, korban untuk Allah tetapi agama kristen, Allah mengorbankan anak-Nya bagi kita. Untuk saudara cengli yang mana? Buat saudara, mau pilih yang mana .. mati buat Tuhan apa  Tuhan mati buat kita? Saudara mau pilih mati untuk Tuhan apa Tuhan mati untuk kita? Tuhan mati untuk kita! 

Nah, kalau korban yang besar, Tuhan Yesus mati bagi kita, kenapa kita 'hitungan sama Tuhan'? Nyungsep semua perusahaan, dagang ini salah, dagang itu salah. Ini dialami oleh Israel di jaman Maleakhi. Pohon-pohon jadi kering, gandumnya tidak ada tuaian, tidak ada panen. Bikin ini salah .. semua ini salah. Nah, orang Israel itu diharuskan membawa persembahan. Saya lebih senang pakai persembahan, minchah ini yang pertama ..  persembahan restorasi, supaya hatinya Tuhan dibikin tenang kembali, hatinya Tuhan disenangkan. Didalam Yesaya  

66:20 Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN. 

Kenapa? Karena orang Israel, anak-anaknya dibiarkan kawin mawin sama bangsa lain, sama agama lain;  dibiarkan anak-anaknya bergaul sama orang yang nggak percaya Tuhan -, Tuhan nggak mau. Musti dibawa kembali kegunung-Ku yang kudus, sama seperti membawa persembahan tahir. Disini kita mendapatkan lagi satu kata yang sama, minchah korban restorasi. Haleluyah. 

Saudara musti datang kepada Tuhan kalau semuanya kena mentok, disini mentok kesitu mentok, pintu tertutup, usaha seret, datang sama Tuhan untuk mempersembahkan persembahan restorasi. Ambil waktu, korbankan waktu, bedstone, korbankan waktu doa malam, ambil waktu puasa, ambil waktu, rajinkan diri di kebaktian sebagai satu persembahan. Urusannya bukan saudara sama pendeta, urusannya langsung saudara sama Tuhan. Tuhan,  saya mau datang kepadaMu sekarang, mempersembahkan ibadahku, mempersembahkan apa yang ada padaku sebagai persembahan restorasi. 

Kiranya Tuhan disenangkan. Saya nyanyi tidak asal nyanyi, saya tepuk tangan tidak asal tepuk tangan. Banyak kali kita anggap nyanyian itu hanya untuk penampilan. Kalau saudara nyanyi hanya untuk penampilan tidak ada harga satu sen dihadapan Tuhan. Kita musti nyanyi dihadapan Tuhan sebagai satu korban pesembahan. Maka saudara akan nyanyi lain duh, Tuhan saya bisa nyanyi ini karena Engkau begitu baik kepadaku Tuhan, dosaku banyak kesalahanku banyak, tapi Engkau mau ampuni aku. Tuhan, sekarang saya mau nyanyi memuji Tuhan bukan menampilkan diri supaya dilihat orang dipuji orang, bukan. Saya menyanyi justru untuk menceritakan kebaikan-Mu Tuhan. Nanti saudara lihat saudara punya nyanyi jadi lain, karena saudara datang menyanyi dengan mempersembahkan minchah, persembahan restorasi. Yang kedua, adalah yang disebut 

2. Terumah / Persembahan Sukarela / Persembahan Sukacita

Kita baca Kitab Keluaran 

25:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu. 

Bahasa Inggris: "from everyone who gives it willingly with his heart", dari setiap orang yang memberi dengan rela dengan segenap hatinya. Masa memberi sama Tuhan sama dengan memberi parkir? Masa menghargai Firman Tuhan seperti uang parkir? Saya mau tanya dulu sama saudara, kalau saudara masukkan uang kolekte lima ratus rupiah boleh apa tidak? Boleh, .. tidak dilarang. Tapi apa saudara-saudaraku, itu datang dari ucapan syukur, berkat Tuhan begitu besar. Tiap hari matahari nggak bayar, hujan air nggak bayar, nafas nggak bayar. ICCU saudaraku, oksigen satu tabung berapa ratus ribu, saudara nafas tidak bayar? Kalau kebaktian kolekte, gopetun. Tidak dilarang boleh saja, willingly, ..  tapi seimbang apa tidak?  

Disinilah datang katanya persembahan sukarela. Dan waktu diambil saudara, waktu Tabernakel sudah terbangun, Israel masih memberi, sampai Musa bilang: Stop! Uang sudah cukup, emas sudah cukup, kayu sudah cukup, semua sudah cukup, jangan memberi lagi. Tetapi orang Israel itu begitu cinta sama Tuhan, dia memberi .. memberi, nggak hitungan. Ini yang dikatakan terumah, persembahan sukarela. 

Kemarin dan tadi pagi saya di Cirebon untuk khotbah digereja Pentakosta disana. Yang memimpin pujiannya eks Cianjur angkatan XII. Saya sendiri lupa, tapi dia bilang saya eks Cianjur angkatan 12. Waktu saya mau pulang, saya tuh ingin kasih uang sama dia, tapi nggak tau bagaimana jadi lupa gitu. Tapi saya kaget, isteri saya bilang, ini muridmu tadi kasih ini, dia yang kasih, kasih kemeja, dia tahu ukuran saya XL. Dia kasih, dia pake surat: Oom, saya ingin sekali memberi kenang-kenangan untuk oom. Harap oom terima dengan suka. Dia kasih kemeja,  warnanya juga kaya Cangkurileung warna kuning. Tapi bukan itunya yang saya nilai, itu sukarelanya dia. Dia kan nggak punya gaji, dia baru pengerja 3 tahun di Cirebon. Pengerja mah nggak dapat apa-apa, tapi kenapa dia musti ngasih sama saya. Buat ukuran saya kan saya sudah cukup, malahan saya musti ngasih sama dia. Tetapi inilah yang dikatakan persembahan sukarela .. terumah. 

Orang kalau hatinya sudah cinta sama Tuhan, saudara, dia nggak usah disuruh-suruh, nggak usah diminta-minta, dia rela ikhlas memberi. Nah, orang Budha baru telepon saya: Pak, tolong. Saya kirim uang begini, tolong kasih sama orang-orang cacat. Dia punya isteri sendiri cacat tapi dia ingin memberi untuk anak-anak cacat. Dia percaya sama saya bagikan, kenapa? Inilah yang saya katakan di Firman Allah, persembahan sukarela. Kalau saudara kembali kepada Imamat 

7:32 Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu. 

Ini yang disebut persembahan sukarela tadi, persembahan yang lahir dari hati senang. Saudara ingat Tuhan Yesus bilang begini: Kalau ada orang yang suruh kamu jalan satu mil, jalanlah dua mil. Waktu saudara diminta tolong jalan satu mil, saudara jalan satu mil - itu saudara sudah menggenapkan permintaan orang itu. Tapi saudara masih bantu satu mil lagi, itu dari kerelaan hati saudara. Kalau ada yang minta baju luarmu, beri juga jubahmu. Artinya kalau ada orang minta baju luar sama kita, kita kasih baju luar dengan senang hati, itu sudah memenuhi syarat memenuhi permohonan Tuhan. Tapi kalau kita masih tambah lagi ekstranya sampai dikasih juga jubah, itu datang dari hati yang rela, hati yang ikhlas. 

Saya suka lihat orang makan direstoran, kembalinya lima ribu buat pelayan, kembali sepuluh ribu buat pelayan. Bahkan didepan mata saya sendiri, saya pernah lihat orang kasih lima puluh ribu buat pelayan, karena mejanya besar dia melayani banyak, ini 50 ribu buat kamu. Buat pelayan lima puluh ribu, buat Tuhan lima ratus perak. Aduh, kita ini kenapa nggak diberkati Tuhan? Karena kita hitungan sama Tuhan. Kalau persembahan itu, ngitung bener, tidak sukarela. 

3. Qorban

Yang ketiga. Nah, yang ketiga ini hanya dirubah k nya menjadi Q. Didalam bahasa Ibrani Qorban. Ini sama dengan bahasa Arab kurban. Sebetulnya kata korban ini ada 80 kali dalam Perjanjian Lama. Nah, kurban yang berikut ini saya mau berbicara adalah berbicara tentang korban yang harus kita bawa supaya kita mendekatkan diri sama Tuhan. Bilangan  

7:25 Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian; 
7:26 satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan; 
7:27 seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran; 
7:28 seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa; 

Ini jaman dulu, saudara perhatikan ada istilahnya, yaitu kudus, didalam ayatnya yang ke-25, persembahan yang kudus .. untuk membuat diri kita dekat kepada Tuhan. Sama juga dengan Imamat

1:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba. 

Ini juga korban, untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Coba saya ingat-ingatkan dulu saudara. Yang pertama apa? Minchah, persembahan restorasi; Yang kedua, terumah, yaitu persembahan sukarela atau sukacita. Yang sekarang korban. Dan namanya saja sudah korban .. sakit, tapi harus dilalui karena supaya dosa kita terhapus, katanya, supaya kita kudus, pinggannya saja dari perak, tepungnya harus ditaruh pinggan perak .. nggak sembarangan, karena yang dihadapan kita adalah Tuhan. Itu jaman dulu. 

Saya mau tanya sama saudara: Apa yang saudara mau bawa sama Tuhan kalau kita hidup jaman dulu? Apa yang kita mau bawa? Kita mau bawa yang nomor dua? Tepung yang kualitasnya nomor dua, Tuhan tidak akan beri. Dia minta yang nomor satu. Kalau saudara berbakti sama Tuhan, maaf, dengan itikad yang nomor dua, hanya ini urusan penghapus dosa. 

Saya punya nasehat bisa diturut bisa tidak diturut, tapi saudara kan yang nanti menuai. Yang menurut Firman Allah dapat berkat, yang tidak menurut yah, jangan marah kalo Tuhan tidak berkati. Pelan-pelan saya mau ngomong, saya mau ajak saudara kepada Maleakhi  

1:6. Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" 
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!" 
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam. 
1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!" 

Lho, roti enak dia makan, roti basi kasih sama Tuhan, .. ini jaman dulu. Domba yang bagus buat dia, domba picak, domba pincang dipersembahkan untuk Tuhan, mana hormat untuk Aku? Mana takut akan Aku, mana? Nampaknya Israel ini adalah bangsa yang tahu teori tapi tidak tahu praktek. 1 Yohanes

3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. 

Saya katakan tadi nggak ada orang yang datang sama Tuhan tanpa persembahan. Saya pakai ilustrasi kecil tapi betul-betul terjadi. Saudara tahu toko Murah? Toko Murah tuh ada satu keluarga jaman dulu sekali namanya Ci  Aman. Dia kawin sama ko Atung di Jakarta. Sekarang ci Aman itu kebaktian sama gereja kami di Jakarta. Kebaktian pertama dia datang paling depan dia duduk, kebaktian kedua dia datang tapi bawain saya babi kecap. Saya nggak ngomong, saya nggak minta, dan itu heran babi kecap enak lagi. Sampai saya musti simpan .. makan lagi, simpan .. makan lagi. Enak. Dua kali kebaktian, pingin kasih. Dia ingin bawa suaminya kebaktian saya, suaminya sudah di Bethani, tapi dia ingin bawa, dan dia baru mengerti Firman Allah disini. Saya mengerti Sabda Tuhan, mulanya di paskah, KKR paskah dia ikut.  

Orang kalau datang sama Tuhan selalu ada sesuatu yang ingin dia bawa. Nah, coba bawa kepada Tuhan, satu persembahan bukan hanya yang ... mari kita baca dulu 1 Yohanes

4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 
4:14. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 
4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 
4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 
4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia,
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Datang berita sama saya. Aduh, ini ada satu ibu mau diceraikan sama suami. Hancur dong gembala dengar begitu, saya nggak ngomong tapi hancur hati saya. Saya banyak dikamar sekarang. Biar berbaring ditempat tidur, saya doakan: Tuhan tolong. Doa malam: Tuhan tolong. Kalau doa malam itu, SMS yang datang sama saya kira-kira 80 SMS minta bantuan doa. Ada yang sudah halusinasi, ada yang sudah pegang ini obat tidur mau bunuh diri .. orang Bandung. Dia SMS sama saya minta didoakan, paginya, Puji Tuhan saya sadar sekarang, .. kita doakan. Jadi, saya ini mendoakan saudara. Suami-isteri yang mau cerai, si suami mau ceraikan isteri, aduh kasihan, saya bilang, nggak dah, kita doain. Saya nggak minta bayaran. Kalau sampai isteri itu tidak jadi diceraikan sama suaminya, saya bersyukur sama Tuhan, saya tidak minta bayaran.

Tapi begini saudara. Dia ada anak, saya kira anaknya disekolahkan di Yayasan Kabar Baik, karena kan saya yang doain dia ... henteu euy ... disekolahkan disekolah lain. Padahal sekolah kita dapat pujian. Sekolah negeri saja dilewatin. Oh, saudara-saudaraku, murid kita pernah juara Cianjur, sekolah kita dapat nama baik dari Bupati tapi kurang dapat dukungan dari jemaat sendiri. Apa itu bisa dikatakan saudara mencintai saya? Aduh, saya teh unggal usik nonggeng, unggal usik nonggeng: Tuhan tolong si A, Tuhan tolong si B, Tuhan tolong si C, tokonya Tuhan tolong. Oh Tuhan, Engkau tolong dia, anaknya Tuhan, cucunya Tuhan, Engkau tolong. Jangan sampai .. aduh, Tuhan, dimana dia Tuhan tolong beri kesehatan. Yang jantungnya bocor Tuhan sembuhkan. Dan betul sembuh. Dan saya nggak minta bayaran saudara, nggak! Kan saya hamba Tuhan, Tuhan yang bayar nanti. 

Tapi, cing atuh ada pulang tarimanya. Sakola atuh di Yayasan Kabar Baik. Da kalo sakola di Yayasan Kabar Baik teh pan yang gagah perkasa teh kan saudara. Budak sakolakeun dimana? Uuuh, Kabar Baik atuh, gede kamana meundir. Paling gede .. sakola Kristen mana deui di Cianjur anu siga kitu. Ari incu? Diditu kabeh, pak Awondatu ko Yoyo diditu. Urang unggal usik didoakeun, kahujanan didoakeun, geuring salesma didoakeun. SARS ge tika teu nepi ka Cianjur karena didoakeun ku ko Yoyo. Nah, urang pulang tarimana kitu we ... anak cucu sakola diditu! Ieu mah kudu dipasang iklan di gereja "Dibuka Taman Kanak-kanak SD Kabar Baik". Aduh, cek urang teh,  naha ieu teh. Nah, ini nggak ada korban, nggak ada itu. 

Bapak Steven, Wakapolres, periksa sekolah, begitu periksa sekolah: Pak, saya punya anak sekolah disini. Eta  Wakapolres sampai hormat: "Pak, anak saya sekolah disini". Oh, Puji Tuhan. Sekarang udah pindah ke Bandung. Saya udah lihat sekolahnya dan saya jatuh cinta, sudah .. anak saya sekolah disini. Urang dijero, aduh ... selalu ngomongnya teh: jauh!. Saudara, kalau ada cinta mah da nggak jauh. Heg keur bobogohan baheula kumaha? Hujan gerimis geledeg tetep we minyak erasmik teh dipake, wuuuah arek laporan tea pan. Wah, lapor stip waduh harita mah pake minyak rambut teh erasmik saudara waduh. Belum ada yang buat wangi-wangi, disini pake apu dipasar supaya heunteu bau waaah. Ieu teh hujan gede rek kamana? Arek kababaturan rek ngapalkeun. Naha rek ngapalkeun mah make minyak rambut. Kenapa? Cinta. 

Saya ngaku aja sekarang. Wah, saya pake karudung make beca bulak-balik di Gang Bombay. Asal nonghol we Yang Yang, ih senang hati teh, manehna mah teu nyahoeun urang bulak-balik da make harudung. Tukang becanya sudah disumpah sama saya, seumur hidup sumpah tong ngomong kasasaha. Mangga, ceunah. Tah kitu, kenapa? Cintrong, cinta. Begitu juga, eh atuh Yayasan Kabar Baik. Nu kawin ge diditu, nu ulang tahun ge diditu, pesta ge diditu, naha sakola urang teh tidak ada yang ngabela.

Nggak minta bayaran saya mah. Tugas saya mah mendoakan saudara. Yang cangkeul supaya cageur, yang melahirkan supaya lancar, yang dagang supaya diberkati, itu saya punya usaha kerjaan saya. Saudara yang sakit supaya disembuhkan, yang sekolah supaya sukses, yang kawin supaya repeh-rapih sudah. Saya nggak minta dibayar. Tapi aduh, Tuhan teh sampe gogodeug, masa kamu bawa roti cemar kesini? Heeeum.. Tapi disini mah nggak ada.  Ini saya sedang cerita di jaman kitab Maleakhi, saudaraku. Inilah yang dikatakan korban ini. Yehezkiel

20:28 Sebab sesudah Aku membawa mereka ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada mereka, mereka melihat ke setiap bukit yang tinggi dan ke setiap pohon yang penuh cabang-cabang dan mereka mempersembahkan di sana korban sembelihannya dan membawa persembahannya yang menyakiti hati, juga menyerbakkan di sana persembahan-persembahan mereka yang harum dan mempersembahkan mereka di sana korban-korban curahan mereka. 

Yang menyakiti hati teh bukan nyakiti orang bukan. Sampe hati itu pedih, berat karena korban, memberi yang the best, yang terbaik untuk Tuhan, apa yang saya bisa kerja untuk Tuhan? Baik, saya akan kasih kesaksian. Saya ini orang miskin saudara. Papa mama saya pendeta, kecil di Cianjur. Dan tempat tinggal kami 8x3 meter, bekas garasi. Dibagi tiga dibawah, ruang makan, dapur dan kamar mandi serta WC disatukan. Diatas dibagi dua, papa sama mama, saya sama Paulus. Saya sekolah dapet bantuan dari negeri Belanda, Sekolah Alkitab di Batu. Saya bawa koper besi sama koper kulit. Kalau saya inget waktu itu mungkin aduh era sekali, tapi itu koper kulit gede belinya juga ditoko kulit disitu. Diantara murid-murid, saya termasuk murid yang dalam kategori miskin tadi. Saya cuma dikasih uang sama papa 300 rupiah per bulan, hanya untuk beli sabun dan odol, kalau bisa beli rinso, itu saja .. tidak ada untuk jajan.

Tapi kan saya mulai mikir. Duh Tuhan, masa saya susah begini terus? Saya ingatlah satu kata 'korban'. Maka saya korban waktu saya. Saya ambil waktu doa malam sendirian .. di Sekolah Alkitab. Saya ambil waktu puasa tiga hari tiga malam, lain dari yang lain. Saya belajar baik-baik. Saya bikin khotbah disekolah. Saya rajinkan diri saya, saya rajinkan diri saya, saya rajinkan diri saya, saya rajinkan diri saya. Dan Tuhan baik. 

Tahun 1972 papa meninggal, tahun 1973 saya sudah dipanggil di Sekolah Alkitab Batu untuk mengajar. Jadi guru yang paling muda, diolok dihina diejek .. saya telan. Tapi saya mau korban. Nanti lain kali waktu, saya cerita lebih banyak kesulitan-kesulitan. Tetapi ada satu hal yang saya belajar: Tuhan tidak mau kehutangan. Kalau kita berani korban waktu, korban tenaga, korban doa puasa untuk Tuhan, berani saya beli harganya untuk Tuhan - Tuhan bayar! Tuhan kembalikan dengan berbagai cara, dengan berbagai jalan. Saya kenal banyak pendeta, saya kenal banyak pendeta dari luar negeri, saya bisa belajar bahasa Inggris, saya bisa khotbah didalam bahasa Inggris, sedangkan saya hanya lulusan SMA. Tidak punya uang untuk meneruskan sekolah. 

Tapi inilah kita harus membawa korban yang menyakitkan hati. Meurih Tuhan, meurih saya ini Tuhan, dan Puji Tuhan, Tuhan lihat air mata saya, Tuhan lihat penderitaan saya. Kadang-kadang saya melihat mama saya menangis, berdoa sama Tuhan .. tidak punya uang. Kita tidak minta manusia, kita hanya berdoa. Dan kalau saya bisa jadi, ada sebagaimana saya ada sekarang, saya rasa ini adalah tuaian dari apa yang saya dulu tabur. Pada usia 30 tahun, saya sudah mulai menuai apa yang saya tabur pada usia belasan tahun. Saya belajar korban. Satu persembahan yang menyakitkan hati, satu persembahan yang seperti Abraham harus kasih anak sendiri. Sampai sekarang saya masih sakit kalau ingat anak saya. Pada hari ini, hari kelahirannya Melvin, 11 Mei. Kalau dia ada, dia umur 29-30 tahun. Korban itu menyakitkan hati tapi ada hubungannya dengan kita mendekatkan diri kepada Tuhan. 'Hampirilah Aku, Aku akan menghampiri kamu'. Bukan suruh Tuhan datang sama kita, nanti itu, kita datang dulu sama Tuhan dengan korban, datang. Saudara bedstone cangkeul, kui sakit cape, itu nanti Tuhan bayar, Tuhan ganti dengan doa yang dijawab! 

Doa puasa, doa malam ngantuk keuleuyeungan .. teler, Tuhan ganti dengan berkat yang berkelimpahan! Saya bernubuat sekarang: Bahwa orang yang berdoa malam akan dipake oleh Tuhan untuk mulai menuai, bukan hanya  menuai jiwa-jiwa tapi menuai berkat-berkat jasmani .. karena Tuhan tidak mau kehutangan! Saya tuh doa malem dulu, saya tuh dulu waktu muda begitu, saya puasa berkali-kali tiga hari tiga malam, saya tidak tahu bahwa itu adalah benih yang menyakitkan hati tapi menyenangkan hati Tuhan. Yang keempat, Imamat  

4. Korban Ekstra     

1:3. Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia. 
1:4 Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya. 
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan. 

Ini disebut Olah. Korban supaya diperkenan oleh Tuhan. Saya mau pake istilah masa ini supaya kita gampang mengerti, korban ekstra. Waktu orang dari Yerusalem turun ke Yerikho, ada yang digebug sama garong, jatuh saudara. Ada orang Samaria datang waktu dia menolong orang ini dibebat lukanya disiram minyak dengan anggur, dibebat lukanya, dinaikkan dikeledainya - itu sudah cukup. Tapi dia masih korban ekstra. 

Dia kasih dua dinar: Tolong bela yah orang ini. Ini uang untuk bayar penginapan, makan minumnya, rawat sampe dia sembuh. Kalau nanti kurang, saya bayar nanti kalau saya datang kembali. Nggak usah dia menolong sampe begitu nggak usah. Dia nolong orang itu nggak mati aja di pinggir jalan udah cukup. Tapi ada korban ekstra, korban tambahan. Raja Daud menyanyi, bikin mazmur sudah cukup. Tuhan juga tahu hatinya Daud sama Dia itu cukup, hatinya sungguh-sungguh. Tapi Daud tambah ekstra, dia menari, dia buka jubah kerajaan, dia pake jubah pujian. Dia menari-nari sampe orang ngolong, isterinya sendiri ngolok, wuaaaah kaya apa raja kelakuan kaya begitu? Tapi dia menari karena dia bilang Tuhan itu baik, luar biasa. Dia menari .. dia menari .. dia menari dalam menyanyi untuk Tuhan. Ini yang saya katakan korban. Yang terakhir, Imamat 

5. Korban Karena Salah

5:6 dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.

Ini bahasa Ibraninya Asham. Ditulis 46 kali dalam Perjanjian Lama, yaitu korban karena salah. Aduh, sudah salah. Dulu saya pernah kena penyakit aneh.  Saya turun mobil dari sini kebawah, kagok tangan saya belok gini, mobil Kijang putih dulu, nggak bisa balik lagi ini tangan, diem aja. Dari bawah satu ibu, hei .. stop .. stop! Mau injak rem nggak saya, supir saya bilang stop .. stop, nggak bisa, deng ... terpelanting itu ibu, baru saya sadar. Saya ajak itu ibu naik mobil ke rumah sakit, diperban semua dicuci lukanya, sudah dia rasa senang sudah cukup. Saya kasih uang, nggak saya nggak usah. Sudah, pokoknya selamat. Bapa mungkin lagi gimana, sudahlah. Sudah bu, ini uang untuk pengganti. Nggak usah. Tukang becanya minta ganti, karena becanya rusak, kita belikan beca baru. Tuk amang ini kerja, sudah. 

Itu seperti begitulah ganti rugi, asham .. 46 kali ditulis. Ingatlah dari mana kamu jatuh, katanya Yesus kepada jemaat Efesus: kamu nggak bisa enak-anak aja, udah jatuh balik lagi ke gereja, enak duduk terus ikut lagi no, no, no, no, no, balik dulu kepada korban persembahan. Kembali dulu bikin beres dulu, hatinya Tuhan ditenangkan, hatinya Tuhan jangan sampe murka, diteduhkan. 

Pada malam hari ini saudaraku, "apa yang saudara sudah beri" untuk Tuhan? Apa yang saudara sudah kerjakan bagi Tuhan? Kalau sudah kita mati, nggak bisa kita kerja lagi buat Tuhan. Jangan seperti orang kaya dan Lazarus sudah di neraka, dia bilang: Aduh, saya musti begini .. musti begini. Nggak bisa, sudah mati. 

Sekarang waktu kita masih ada. Anak muda, belajar waktu engkau masih bisa belajar karena akan ada waktunya engkau tidak akan bisa belajar lagi. Saudara yang masih kuat, kerja .. kerja, cari nafkah .. cari nafkah, karena nanti ada masanya kita nggak bisa kerja lagi. Saudara yang masih bisa berbakti, berbakti serajin-rajinnya .. nanti ada masanya kita tidak bisa kebaktian lagi .. apa karena kita uzur, karena sakit, apakah ada halangan lain, kita nggak bisa kebaktian terus. Mau cari uang cari uang, silahkan .. sebab nanti ada satu waktu saudara nggak bisa cari uang. Tapi sekarang saudara cari Tuhan dulu supaya kita ketemu dengan Tuhan karena ada waktunya kita tidak bisa cari Tuhan lagi. Mari kita berdiri bersama-sama.   

 

Minggu, 18 Mei 2003

DAMAI

Markus 
4:35. Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Itu ceritanya, yang barusan saya baca ceriteranya begitu, tetapi ini mempunyai gambaran, mempunyai arti yang dalam. Dimulai dengan ayat 35: Pada hari itu waktu hari sudah petang. Saya selalu ingat itu Norma Sanger nyanyi: Waktu hari sudah petang .. Sapi pulang ke kandang. Itu lagu si gembala sapi tetapi didalam Alkitab hari sudah petang itu bicara tentang hari-hari yang gelap, hari-hari yang jahat seperti jaman sekarang: Kesetiaan perkawinan ditinggalkan, orang dengan bibir, lidah yang licin bisa ngomong "I Love You" kepada sepuluh orang dalam sekaligus waktunya sama, anak membunuh orang tua, narkoba di patroli hampir tiap hari ada yang ditangkap tetapi gembongnya belum pernah ketangkap, ganja tiap hari dibakar tiap hari ada yang di tangkap, ada orang membunuh hanya untuk mencuri dan hasil curian itu dijual hanya dua ratus ribu rupiah untuk membeli narkoba.

Sungguh, hari-hari ini adalah hari-hari yang gelap, hari-hari yang petang. Tetapi Yesus berkata kepada murid-muridnya: "Marilah kita bertolak ke seberang." Bahasa Inggris, saya ingin baca untuk saudara: "Let us cross over to the other side." Bahasa yang lain saya baca tadi "Let us pass over" .. melewati, mari kita pass over, mari kita menyeberangi ini danau. Jangan mengelilingi, tapi mari kita lewati ini danau, mari kita lewati, mari kita pergi ke seberang. Kata pass over, itu adalah kata yang sama dengan paskah, bahasa Ibraninya "pesah".

Pada waktu paskah, malaikat el maut, malaikat maut melewati orang Israel, tidak membunuh orang Israel: anak sulung, binatang sulung tidak mati, dilewati .. pass over. Sekarang domba paskah yang hidup, Yesus, berkata: Mari kita pass over, mari kita lewati ini danau.

Nah saudara-saudara, di dalam artian Alkitab, perahu selalu berbicara tetang hidup orang kristen. Tetapi juga perahu bicara tentang hidup keluarga, hidup rumah tangga. Dikatakan disana marilah kita menyeberang ke seberang. Ini yang ngomong Yesus, ini yang bicara Yesus, yang ngajak Yesus: "Mari kita pergi ke seberang." 

Saya mau tanya sama saudara, apa yang dikatakan Yesus jadi apa nggak? Terjadi apa tidak? Terjadi! Akan sampai ke seberang. Tetapi saudaraku dari titik satu untuk menyeberang, ini ada danau yang harus dilewati, danau ini harus dilewati. Lalu mereka meninggalkan orang banyak itu, lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu dimana Yesus telah duduk dan perahu-perahu itu yang lain juga menyertai Dia. 

Ini agak kurang jelas ayat ini tetapi didalam bahasa Inggris dikatakan dengan jelas, Yesus dibawa even, Yesus dibawa seadanya, "They took him even as he was," seadanya Yesus bagaimana Dia, nggak persiapan dulu, seadanya Yesus dah dibawa masuk di perahu. Saudara, Yesus kalau menerima kita, kalau kita datang, kita datang seadanya .. kita nggak usah bikin-bikin, kita nggak usah munafik, kita nggak usah sembunyikan, kita nggak usah pakai topeng, kita datang sama Tuhan, Tuhan tahu modal kita. Seperti nyanyian: Seperti ku ada .. Ku datang padaMu. Jadi kita kalau datang sama Tuhan, datanglah seadanya. Tapi kalau kita membawa Tuhan, nggak boleh bawa seadanya.

Kita nggak bisa saudara-saudaraku memperlakukan Yesus seadanya, asal ke gereja .. seadanya, asal datang ..  seadanya, asal nyanyi, asal bunyi, asal kebaktian, asal KTP Kristen .. seadanya, kumaha we ieu mah saayana, seadanya .. kita nggak bisa. Urusan dengan Tuhan harus yang sebaik-baiknya. 

Saya kalau melayani saudara harus seperti melayani Tuhan. Saya tidak boleh asal khotbah, saya mesti siapkan dengan baik, saya mesti doa, saya mesti berikan makanan sebaik-baiknya karena ini pekerjaan Tuhan. Saya bekerja dipanggil oleh Dia, saya mesti kerja sebaik-baiknya. Urusan dengan Tuhan harus serius, urusan dengan Tuhan nggak boleh seadanya. Memang kalau kita datang sama Tuhan, kita boleh datang seadanya kita - Dia mengerti. Tapi kalau kita urus Tuhan, nggak boleh seadanya. Saudara-saudaraku, perlakukanlah Tuhan dengan sebaik mungkin, amin saudara? Kelihatan murid-muridnya ini memperlakukan Yesus seadanya, Yesus ditaruh dibelakang .. diburitan. Sudah disitu ada kasur kecil mungkin, dikatakan disitu ada bantal, sudahlah tidur disitu. Sayalah Petrus bin Petbun, nenek moyangku adalah Angkatan Laut, biarlah saya yang bawa perahu saya sampai ke seberang. Kan kita suka nyanyi Berlayar ke sorga .. Mari naik kapal Tuhan juru mudi. Tuhan mesti didepan, ini ditaruh dibelakang.

Nah, banyak kali kita ini persoalan kita adalah menaruh Yesus itu dibelakang. Ini saya belum khotbah masih ceritera saja. Kita nggak suruh Dia, nggak minta Dia untuk jadi Jurumudi tapi kita taruh Dia dibelakang, kita yang jurumudi. Nah, maka banyak rumah tangga-rumah tangga kandas, keluarga-keluarga goncang karena bukan Yesus yang jurumudi, dia yang juru mudi. Lambat atau cepat kalau saudara menjadi juru mudi dari perahu saudara .. akan hancur.

Nah, didalam ayat 36 juga dikatakan, dan perahu-perahu lain yang menyertai Dia. Dalam bahasa Inggris dituliskan "And other little boats", ada perahu-perahu kecil yang lain. Jadi nyatanya perahu yang dipakai oleh Yesus itu perahu agak besar tetapi ada perahu-perahu lain yang kecil menyertai Dia. Berarti perahu yang besar didepan, ini yang kecil-kecil dibelakang.

Saudara-saudara, walaupun keluarga kita keluarga kecil, walaupun rumah tangga kita rumah tangga kecil, walaupun keluarga kita, rumah kita nggak rumah besar, usaha kita usaha kecil bukan usaha besar, kita nggak punya pabrik besar, kita nggak punya PT, nggak punya saudaraku perusahaan besar, tetapi begitu rumah tangga kita ada Yesusnya .. dia jadi besar. Amin saudara-saudara? Apapun saja yang kecil, kalau ada Yesusnya, itu jauh lebih untung, orang Sunda bilang lebih berkah daripada besar tapi tanpa Yesus. Nah, saya bicara lagi yang lain, walaupun perahu kita kecil tetapi kalau sudah bicara gelombang, kita rasa perahu kitalah yang paling mengalami gelombang yang besar.

Ayat 37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Bahasa Inggris "already filling", sudah penuh, perahu itu sudah terisi air. Jadi saudara bisa bayangkan Yesus tidur diatas bantal yang basah kena air, tapi Yesus tenang. Bukan itu yang saya mau khotbah, saya sedang ceritera dulu. Yesus tenang Dia tidur, saudara, diatas bantal yang basah. 

Saudara pernah tidur diatas bantal yang basah belum? Pernah nggak? Pernah yah, waktu kita ngelai, bantal kita basah, haleluyah! Waktu ada bocor, hujan, bantal basah, AC bocor .. kita karena saking ngoroknya bantal juga basah. Tapi tidak sebasah ini dilaut. Angin gelombang besar, suaranya kayak apa dan waktu itu belum ada petromaks, belum ada sentolop, belum ada batre, mungkin gelap gulita. Yesus tidur aja dibelakang, diatas bantal yang basah. 

Mari kita belajar satu hal. Yesus dan murid-muridnya ada di perahu yang sama, ada di gelombang yang sama, ada pada angin ribut yang sama, kena air sama-sama basah, tapi heran, murid-muridnya ketakutan luar biasa tapi Yesus tenangnya luar biasa. Saudara, kenapa? Karena mereka murid ini tidak memperhatikan kata-kata Yesus,  "Marilah kita pergi ke seberang." 

Ada jaminan dah, kalau Yesus sudah bilang ke seberang, itu artinya kita sampai ke seberang. Tetapi murid-muridnya takut, murid-murinya bimbang karena memang belum belajar didalam hal ini. Dan apa yang terjadi, itu air memenuhi perahu, ayat 38, 
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam - .. kasur. Kasur ini sudah basah -  Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 

Sudah salah, lebih salah lagi. Bukannya sadar kita lihat guru kita kok tenang benar Dia mah tidur. Memang kalau kita lagi dalam percobaan, ngeunah we pendeta teh ngomong nya tenang-tenang, ieu geus pinuh cai yeuh, kumaha atuh? Ci, ko kumaha yeuh, ieu geus pinuh cai, atuh kumaha tah pake ember .. ember na ge bocor. Uh, ribut. Ai Yesus dimana? Eta mah kunaon hees wae Yesus mah. Ngeunah we pendeta teh nya. Sare. Urang yeuh kumaha. Aduh. Eta mah tidak peduli nya Yesus teh.

Sama kaya Marta. Waktu Yesus duduk ngajar Maria: "Gimana Yesus kok membiarkan saja, saya kerja seorang diri." Marta asalnya dari ratu kerja menjadi ratu bawel. Yesus kenapa Engkau diam saja. Nah, disini murid-muridNya asalnya taat, ngomong sih enak: laose, guru, teacher, master .. apa Engkau tidak perduli kita binasa? Sama kaya istri Ayub: "Hai Ayub, sudahlah kamu sudah botak, kamu sudah bisulan, kekayaan kita sudah habis, anak kita sudah mati, kutuk saja sama Tuhan lalu kamu mati." 

Memang kalau kita punya tujuan iring Tuhan hanya untuk uang, akan jatuh kita, kalau tujuah kita iring Tuhan hanya untuk supaya kaya, kita salah. Tujuan kita iring Tuhan supaya Tuhan menjaga, memelihara kita dan tujuan kita iring Tuhan adalah kita mau belajar dari Dia, amin saudara-saudara? Teacher, dia ngomong guru, tetapi tidak perdulikah Engkau kami binasa? Wah, cerewet. 

Saudara kalau lagi gugup apa saja bisa salah. Di Manado waktu dulu ada perang saudara .. permesta, pada waktu satu gunung diserang, satu keluarga saudaraku dia bawa bantal guling dia kira orok. Oroknya ditinggal, dia bawa bantal guling. Sayang-sayang penuh lari ke gunung. Wah, udah digunung ieu mah bantal guling, anaknya oroknya masih ditinggal, lagi gugup. Kalau lagi gugup serba salah. Rasanya kita bikin apa aja salah. Dan itu didepan Yesus lho saudara, Yesus ada. Bayangkan kalau Yesus nggak ada, kayak apa hidup. Itu didepan Yesus, lho. Nyanyian dulu tuh suka lebih mantap: Kalau Tuhan besertaku .. Aku rasa tak takut .. Kalau Tuhan besertaku .. Aku rasa sentosa .. Kalau Tuhan besertaku .. Siang malam Dia jaga .. Kalau Tuhan besertaku .. Segala susah hilanglah.

Aduh, nyanyiannya enak. Kalau Tuhan besertaku. Ini Yesus sudah beserta .. bawelnya tetap bawel, nggak berubah, meureukeudeuweung na meureukeudeuweung. Lalu yang menjadi penghiburan saya, Yesus itu bangun saudara-saudara, amin? Ia pun bangun menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu "diam". Disini saya mau khotbah.

Kata "diam" didalam bahasa Inggris "Peace" .. damai. Haleluyah. Siapa diantara saudara yang perahu keluarga saudara sedang didalam guncangan angin ribut, siapa ditengah-tengah kebaktian ini yang rumah tangga saudara, keluarga saudara bukan damai tetapi damai kelihatannya tapi gersang. Oh, kita datang ke gereja seperti saudaraku hanya memakai topeng, kita nyanyi bersama-sama dengan saudara yang lain tersenyum tapi hati kita nangis, hati kita menjerit, beban kita terlalu berat, kepada siapa aku mau mengadu. Saudara-saudaraku dengar ceritera ini: Yesus mau bangun kalau saudara mau membangunkan Dia, Yesus mau perduli kalau saudara mau datang kepada Dia dan membangunkan Dia!

Pada waktu Yesus bangun, Dia tidak berkata diam, teduhlah engkau dalam artian diam tetapi bahasa Inggris "peace" .. damai. Kalau tenang itu calm, still, berikutnya be still tetapi yang pertama Dia bilang peace.

Bukankah waktu malaikat nyanyi, waktu nyanyi pada gembala-gembala di Efrata damai dibumi, bukankah Yesus salah satu namanya Raja Damai. Saya mau tanya sama saudara .. nggak usah saudara jawab .. saya tanya saja, apa saudara merasa damai di dalam hati saudara? Apa saudara merasa damai didalam keluarga saudara? Apa saudara merasa damai didalam hati nuranimu? Apa saudara ada damai didalam keteduhan hati saudara? Apa saudara ada damai didalam rumah tanggamu? Apa saudara sudah ada damai didalam keluargamu? 

Damai adalah janji pertama dari Yesus ditengah gelombang percobaan. Damai. Dan damai-Nya ini luar biasa.  Karena bukan damai lagi .. aman tapi damai lagi didalam keributan tetap damai, damai, peace. Haleluyah.  Saudara nggak ngomong amin, haleluyah juga sebodoh amat. Peace damai haleluyah tenanglah, teduhlah, tenanglah. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Bahasa Inggris .. a great calm, ketenangan yang luar biasa. Saudara-saudara, beberapa waktu yang lalu ribut besar mau tenggelam, mau kiamat air masuk diperahu, sekarang Dia bilang peace, peace teduh sekali.

Ini mengingatkan kita kepada undangan Yesus "Marilah datang kepada-Ku, hai kamu yang bertanggungan berat, Aku akan memberikan sentosa, Aku akan memberikan keteduhan, ketenanngan kepadamu, maka jiwamu akan mendapat ketenangan. Maksud kita ke gereja supaya kita punya hati diteduhkan, ditenangkan, mendapat damai dari Tuhan. Saudara-saudaraku mendapat keteduhan, mendapat kekuatan, mendapat peace .. damai. Haleluyah. Damai. Puji Tuhan. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

Ayat 40.  
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Bahasa Inggris: Mengapa kamu tidak punya iman? Saudara, kita bisa aja nggak punya iman walaupun di dekat Yesus, paling jaraknya 3 meter dari Yesus, kalau perahu besar 4-5 meter, kok nggak punya iman, kata Yesus. Bagaimana kamu bisa nggak punya iman? Saudara-saudara, komputer nggak akan ada gunanya kalau kita nggak pakai, pulpen nggak ada gunanya kalau kita nggak pakai nulis. Microwave itu dulu pernah saya KKR di Singapore bawa beberapa pengusaha dari Jakarta, ada satu pengusaha dia mau beli microwave di Singapore salah ngomong, i want to buy microlet .. tapi untung orang Singapore nya ngerti .. okay ada. Saudara-saudara, buat apa microwave kalau nggak dipakai, buat apa punya sepatu nggak dipakai. Saya ditegur sama satu jemaat di Jakarta yang kasih mobil, pakai dong oom mobilnya. Tapi nggak ada sopir nih, sopirnya nggak bisa otomatis, sopirnya biasa yang manual, ini mobilnya dua-dua otomatis. Pakai dong.

Buat apa beli minyak rambut nggak dipakai, buat apa beli odol saudara nggak dipakai, kuning aja gigi terus. Buat apa beli minyak wangi nggak pakai, buat apa saudara beli cat nggak dipakai, buat apa kita punya Yesus tapi kita nggak pakai? Kita punya Yesus, teorinya punya Yesus, punya Tuhan tapi disuruh tidur, non aktif. 

Bangkitkanlah Yesus saudara, Dia mau dipakai kok. Dia ingin kita membangunkan Dia, Dia ingin berkat-Nya itu kita gunakan, Dia ingin saudara-saudaraku, supaya kuasanya itu dinyatakan dalam hidup kita. Dia ingin, Dia rindu. Cuman kita nggak mau pakai Dia, kita pakai ilmu kudu. Saudara dapat percobaan, sembahyang aja enggak, bedstone nggak tapi mau lepas dari percobaan, jangan mimpi. Oh, suami saya begini pak, tapi nggak mau sembahyang, nggak mau pakai Yesus. Nggak bisa. Aduh, usaha saya nih mundur pak ... tapi nggak berdoa, nggak bisa. Bagaimana ya saya punya usaha nggak maju-maju .. nggak perpuluhan .. ya, nggak bisa. Nggak dipakai Tuhan!

Satu pendeta dia sembahyang. Tiba-tiba terbuka matanya dan dia lihat dia masuk sorga dalam penglihatan itu. Diajak sama satu orang. Itu orang seperti malaikat tapi cahaya aja gitu .. jalan. Kasih lihat satu gudang. Ini gudang apa ini Tuhan? Cahaya itu berkata, ini gudang spare part tubuh manusia: jantung yang baru, usus yang baru, otak yang baru, dan sebagainya. Banyak sekali ya? Itu dilihat banyak sekali spare part disini. Ya banyak,  karena belum ada umat-Ku yang meminta, yang mau pakai.

Aduh, saudara kalau saya  mau saksikan seperti kita nggak bisa percaya tapi terjadi. Orang nggak ada kaki saudara di New York, nggak ada kaki tangan dari kecil cuma sampai disini .. siku dan lutut. Begitu di doakan,  mujijat datang. Dia kemeja pakai tangan panjang, tiba-tiba tuk .. tuk .. tuk daging keluar, tiba-tiba .. keluar jari .. keluar jari .. keluar jari. Yang ceritera sama saya pendeta yang gembala gereja itu. Itu orang sepatunya dia pakai blue jeans panjang tapi kaki sudah kaki palsu, copot kaki palsunya .. daging keluar. Jari .. keluar.

Kenapa saudara Yesus disuruh tidur?!

Siapakah orang ini sehingga angin dan ombakpun takluk sama Dia? Artinya apa? Dia belum kenal Yesus ini siapa. Ini murid tapi belum kenal Yesus itu siapa. Dia bilang lau se, guru, teacher - tapi belum kenal siapa Yesus.  Jangan sampai kita jadi jemaat, jadi anggota gereja tapi kita belum kenal Yesus itu siapa! Aduh, Yesus itu cintanya luar biasa kepada saudara, tapi fasilitas Dia, saudara belum mau pakai.

Satu yang pertama ini yang saya mau bicara, damai nggak dipakai. Ini ditengah gelombang, ditengah problem, dan perahu-perahu lain tidak dibicarakan. Yang sedang dibicarakan ini perahu dimana ada Yesus yang berkata 'damai'. Saudara-saudara, ini satu hal. Kalau rumah tangga saudara, keluarga saudara bisa ditenangkan oleh Tuhan damai ... maka perahu-perahu kecil, keluarga-keluarga disekitar saudara, akan melihat mujijat ini dan nama Tuhan dipermuliakan. Akan ada banyak jiwa yang ingin ikut sama saudara kebaktian, karena apa? Dia lihat ada perubahan. Dia lihat Tuhan bekerja, dia lihat Tuhan itu luar biasa.

Siapakah orang ini sehingga angin dan ombak danau pun taat kepadanya?

Ayat terakhir. Saya ini paling kesal kalau saya umpamanya ditanya sama orang: Kemarin ko Yoyo, kemarin pintu rumah dikunci ya? Lho, itu rumah rumah saya, dikuncikan saya punya rumah. Kemarin ko Yoyo minum air dari lemari es ya? Lho kulkas kulkas saya. Kemarin ko Yoyo mandi dikamar mandi ya? Lho, masa saya mandi ditengah jalan, lha saya mandi di kamar mandi saya. Saya mau kunci mau nggak, itu kamar saya, itu rumah saya, itu kantor saya, itu kan rumah saya - saya yang punya rumah itu. Saya mau kunci mau tutup mau buka urusan saya ... kenapa jadi repot, umpamanya. 

Ini Tuhan. Dia mau stop itu angin, Dia mau berhentikan angin ribut, memang Dia yang bikin, amin saudara-saudara? Itu angin Dia yang bikin, tenang teduh Dia yang bikin. Makanya saudara jangan takut, dunia ini Dia yang bikin, kok, Tuhan yang ciptakan. Nggak ada percobaan terlalu berat. Untuk Tuhan nggak ada. Dia akan berkata damai .. bisa semua damai. Cuma begitulah kita ini beubeulieun. Ke gereja aja malasnya luar biasa. Nanti kita kalau ke gereja kalau geus kokosehan .. aduh .. teu kuat .. percobaan. Hayo kegereja. Hayu ayeuna mah hayu. Kalau lagi sehat .. siga si Inul.

Mulai hari ini, serahkanlah perahu saudara kepada Tuhan. Karena waktu Dia udah berdiri dan berkata damai peace, be still, itu Dia yang Jurumudi. Semuanya ini yang juru mudi Petrus and the gang, pada aduh takut, aduh takut .. gemetar, bagaimana kalau mati. Yesus berdiri, tenang .. teduhlah. Memang berumah tangga itu memang susah ya. Ada orang bilang kalau kawin itu kaya beli lotre, katanya. Ada peribahasa yang bilang begini: kalau kamu mau naik kapal laut pikirlah sekali, kalau kamu mau mati pikir dua kali tapi kalau kamu mau kawin pikirlah berkali-kali.

Maksud saya apa? Karena, aduh .. kalau nggak ada. Ada Yesus aja saudara-saudaraku, udah ngomelnya kaya begini, apalagi kalau nggak ada Yesus. Waktu saya punya anak pertama meninggal aduh, rasanya kiamat kaya apa. Maka saya dapat lagu: Bila hati kita susah .. Penuh dengan beban berat .. Jangan takut dan jangan bimbang .. Ada Yesus menolong .. Ada Yesus ada Yesus .. Ada Yesus yang menolong .. Ada Yesus ada Yesus ..      Ada Yesus yang menghibur hatiku.

Untung ada Yesus. Dan Tuhan tidak pilih kasih. Tidak Dia cinta saya karena saya berdiri dibelakang mimbar lebih tinggi dari saudara .. nggak. Dia cinta kita sama rata. Dia sayang kepada saudara, Dia sayang kepada saya .. sama. Hanya bedanya saya dipanggil oleh Tuhan untuk jadi gembala, saudara dipanggil oleh Tuhan untuk jadi jemaat. Tetapi kita semua disayang oleh Tuhan, ya. Jangan sampai saudara nyanyi Yesus kekasih jiwaku tapi nggak pernah pakai Dia, nggak pernah cinta sama Dia, nggak pernah dinyatakan cinta ini kepada Dia.

Mari kita lihat kupas ayat 40 dan 41  
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Bahasa Inggris: "Mengapa kamu tidak punya iman?"  

Nampaknya orang yang takut itu tidak ada iman. Atau saya balik orang yang beriman tidak akan ada takut.

Bagaimana pak pendeta kalau rumah tangga saya, keluarga saya sudah terlanjur hancur? Tuhan bisa perbaiki lagi dari keping-keping yang hancur itu? Tuhan bisa perbaiki? Tuhan bisa membuat satu keluarga yang baru. Tuhan bisa sembuhkan hati yang luka. Tuhan bisa membebat perasaan saudara yang luka, perasaan saudara yang disakiti. Tuhan bisa sembuhkan, supaya perasaan sakit hati itu tidak menjadi penyakit, tidak menjadi kepahitan, tidak jadi kanker, tidak jadi penyakit menular, tidak jadi penyakit yang mematikan tetapi saudara bisa menghadapi persoalan dengan hati yang damai, dengan hati teduh, yang datang daripada Tuhan.

Marilah kita lihat ayat dukungannya didalam Efesus 1 : 3  
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 

Saudara, berkat rohani itu bukan uang. Uang itu berkat jasmani. Berkat rohani bukan rumah, berkat rohani bukan naik kelas, berkat rohani bukan panjang umur. Berkat rohani adalah sesuatu yang berhubungan dengan rohani kita. Apa contohnya? Ya itu tadi .. damai, itu adalah berkat rohani, kekayaan rohani sabar adalah berkat rohani. Tabah adalah berkat rohani. Sukacita adalah berkat rohani. 

Dikatakan disana dalam bahasa Yunani dipakai kata "Yulogia", yaitu berkat yang limpah, berkat yang dituliskan saudara-saudaraku, disalin sebelas kali. Berkat dan dituliskan beberapa kali, dengan kata bountifully, yang limpah. Dia bukan mau kasih damai itu asal-asalan, asal senang, asal damai, sedikit-sedikit - nggak. Dia kasih secara limpah, berkat rohani yang limpah.

Waktu hari Jumat kita doa malam, waduh, saya senang. 55 orang yang berdoa, saya senang! Suasana nya pun jadi lain. Memilih orang sembahyang pun jadi susah karena semua yang diminta untuk berdoa semua capable sembahyang. Jjadi saya bingung mau pilih siapa yang berdoa. Karena banyak sekali yang berdoa. Tetapi saudaraku, apa yang mereka cari? Yang 55 orang itu doakan apa? Berkat rohani. 

Dan ini sudah pengalaman kita kalau sudah lewat jam 12:00, setengah satu setelah istrahat, mau masuk jam 1:00 ..  itu kita rasa berkat itu dalam Mazmur itu dini hari itu, Tuhan turunkan berkat itu dini hari. Hati kita mereka segar saudaraku, hati saya merasa sukacita, hati saya merasa ada seperti plong, seperti ada beban yang diangkat, seperti hutang kita sudah bayar. Saudaraku kita amin itu dengan hati yang sukacita, itu susah saya omong, itu susah kita katakan. Ada sukacita yang luar biasa dan inilah berkat rohani!

Maka saudara-saudaraku, ini murid-murid tanya, siapa orang ini sampai angin dan ombak pun menurut kepada perintah-Nya. Kenapa? Karena mereka menilai Yesus hanya guru biasa: teacher, lao se, guru - padahal Dia bukan hanya ... Dia Tuhan. Dia memiliki segala sesuatu, Dia mau kunci atau tidak kunci itu rumah .. rumah Dia. Dia mau suruh hujan turun atau berhenti .. Dia punya mau. Dia bisa jalan diatas air karena air yang bikin Dia. Lima roti dan dua ikan lima ribu orang kenyang karena Dia yang bikin, orang lumpuh berjalan, orang buta melek karena Dia yang ciptakan manusia.

Tidak ada problem yang terlalu berat, tidak ada persoalan yang terlalu berat. Tapi pertanyaan saya malam hari ini cuman satu: apa saudara merasa itu damai, itu kekayaan rohani yang tidak bisa dibeli uang? Saudara mau nonton bisa pakai uang, saudara mau keluar negeri bisa pakai uang. Sekarang orang nggak mau keluar negeri lagi .. takut SARS.  Tidur dihotel mewah bisa pakai uang. Tapi untuk dapat damai, hati ini senang, bahagia - nggak bisa pakai uang. Harus pakai Yesus! Hanya pakai Yesus kita sang raja damai itu.

Dikatakan disana oleh rasul Paulus tadi, terpujilah Allah dan Bapa kita Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Berkat ini aslinya ada didalam sorga, jadi nggak ada di supermarket, nggak ada ditoko-toko, nggak ada diiklan-iklan di televisi - nggak ada! Iklannya hanya ada didalam firman Allah, iklannya hanya ada di gereja dan Orangnya yang bisa memberi hanyalah Yesus pribadi. Yang bisa memberi kepada saudara damai itu hanyalah Yesus.

Saudara-saudara, pada malam hari ini saya ingin saudara-saudara bertemu dengan Dia. Haleluyah. Sore hari ini biarlah damai dari Allah senantiasa menjadi berkat bagi kehidupan kita, berkat kemenangan bagi kehidupan kita masin-masing. Haleluyah.

Saya tidak tahu siapa tapi Tuhan bilang ada yang sedang didalam keadaan yang sangat berat dan sungguh-sungguh dia memerlukan Tuhan pada malam hari ini tapi Tuhan berjanji Dia akan datang menolong kita asal kita berseru memanggil nama Dia.  

 

Minggu sore, 25 Mei 2003

Selamat sore, selamat bertemu, berbakti lagi dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Kembali kita akan melihat surat Yakobus sekali lagi.  
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia

Dalam salinan bahasa Inggris, saya bacakan: Diberkatilah orang yang tahan menghadapi godaan, sebab apabila ia sudah lulus, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia. 

Tadi pagi saya sudah korek sedikit ayat ini tetapi pada sore hari ini saya akan lengkapkan. Didalam ayat 13 
1:13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. 
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 
 
Haleluyah! Allah yang kita sembah tidak pernah mencobai kita. Coba kasih tangan kiri-kanan sambil berkata: Tuhan tidak mencobai kita. Haleluyah! Puji Tuhan!

Sekali lagi saya katakan, Tuhan tidak pernah mencobai kita. Menurut ayat 13 dan 14, kita dicobai oleh karena dua hal: iblis dan hawa nafsu kita sendiri ... keinginan kita sendiri.

Nah, ketika kita jatuh di dalam godaan karena hawa nafsu kita sendiri, karena kesalahan kita sendiri atau diganggu, digoda oleh iblis. Nampaknya Tuhan suka membiarkan kita dalam kondisi itu untuk menguji kita, untuk menguji kita. Didalam pasal 1 ini, Yakobus sedang berbicara tentang iman. Jadi kalau saudara baca ayatnya yang ke 6
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. 

Tadi pagi saya sudah katakan bahwa kasih kita kepada Tuhan nggak bisa dibagi, 30% untuk Tuhan ... 30% untuk dunia ... 30% untuk hobi - nggak bisa! Kalau kita cinta sama Tuhan, kita harus 100%. Amin saudara-saudara?!

Demikian juga dengan iman. Kalau iman kita hanya 99,9% jangan kamu mengira engkau akan dapat sesuatu yang engkau inginkan. Apalagi dikatakan mendua hati. Walaupun kita punya gereja bagus, punya paduan suara bagus, ya, kita punya alat musik bagus, kita punya yang bagus-bagus deh, secara materi, secara hurufiah. Tetapi kalau kita tidak ada iman, iman kita ini grogi, iman kita ini lemah ... maka saudara-saudaraku, jangan kita mimpi akan dapat apa yang kita minta!

Lalu lebih jauh Dia katakan bagian ayat 12 tadi, diberkatilah orang yang tabah ditengah godaan, yang tahan ditengah godaan, karena setelah dia tahan uji menerima mahkota hayat yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia.

Tadi pagi  saya katakan seperti kita sekolah kelas I SD naik kelas II SD, pelajarannya agak lebih berat tapi harus lewat ulangan naik kelas III SD, ulangan lagi masuk kelas IV SD, ulangan lagi naik kelas V SD, ulangan lagi kelas VI SD. Dari kelas VI SD saudara harus ikut ujian seluruh Indonesia untuk menembus ujian itu supaya saudara bisa diterima di SMP I. Orang Tionghoa bilang cucung i, dari cucung i pelajarannya lain lagi, naik cucung al. Nah, dari cucung al ini kita harus kita usaha supaya kita naik ke kelas cucung san, jangan jadi cucunguk. Karena kalau kita saudaraku tidak naik kelas kita jadi cucunguk, jadi kecoak, kita ketinggalan kelas, kita harus sampai cucung san. Tetapi dari cucung san kita harus lewat ujian lagi untuk masuk SMA I, kao cung i, terus kao cung al, terus kao cung san. Lewat ujian lagi untuk naik kelas untuk tembus sampai di universitas.

Nah, sekarang saya kasih ilustrasi. Iman saudara yang kelas I SD, nggak bisa kita pakai untuk ujian masuk, terjun, lepas masuk di SMP ... nggak bisa, nggak kuat, belum bisa. Walaupun kita sudah kelas V SD ... belum bisa iman kita yang kelas V SD dipakai untuk lulus ujian masuk ke SMP - nggak bisa!

I Petrus 1 
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 
1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Ternyata Sorga itu nggak seenak yang kita anggap, gratis. Memang gratis. Tapi apa sorga dengan kemuliaannya, mahkota hayat diberikan begitu saja kepada kita tanpa kita punya iman yang lux, yang kuat, yang kokoh, yang seimbang dengan nama sorga itu? Coba saudara tinggal diperumahan yang paling mahal di Jakarta. Saya kemarin lewat sama satu jemaat, ini ko Yoyo, ini satu rumah ini 7 miliar. Aduh, 7 miliar. Dan ada yang lebih mahal lagi. Sekarang kita tinggal dirumah yang 7 miliar. Masuk keluar rumah pakai celana kolor, pakai kaos singlet yang robek-robek, cocok apa nggak? Nanti kita disebut  pendekar aneh, ya. Kita harus sesuaikan. Rumah 7 miliar, mobil kita bajay, nggak bisa, nggak kena, nggak cocok, walaupun itu tidak salah, sah-sah saja tapi nggak cocok,  masa rumah 7 milliar ... 

Makanya Tuhan kasih ijin, diijinkanlah kita waktu kita tergoda, waktu kita ada di dalam kesulitan, kesusahan, sakit penyakit, problem keuangan, problem rumah tangga, keluarga, dan sebagainya macam-macam. Tuhan sengaja Dia biarkan ... untuk menguji iman kita. Sore hari ini saya ingin memberikan satu hal yang baru, saya belum pernah khotbah dimanapun juga, tapi saya ingin beri kepada saudara pada sore hari ini.

Kita akan lihat satu ceritera karena ini bicara tentang Petrus. Kita lihat Matius 
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." 
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 

Boleh saya bilang begini, kamu tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh hal-hal yang rohani, kamu hanya memikirkan perkara-perkara daging, perkara-perkara jasmani. Kita tidak bisa ikut Yesus dengan pemikiran kita, cara berpikir kita, cara berpikir jasmani, cara perpikir daging. Kita nggak mau salib, sampai Yesus ditarik sama Petrus. Nah, Petrus itu yang nulis tadi I Petrus, sama. Dia sadar ... setelah tulis surat itu dia sadar, bahwa memang harus diuji iman itu, harus dites.

Pabrik susu di Amerika, itu semua dites dulu. Sudah dimasukkan kaleng susu itu, lalu dipakai ban berjalan masuk kedalam air. Kalau ada kaleng susu yang udara bocor ... sudah diambil keluar, nggak bisa, apkir. Ada lagi ... apkir. Tapi semua yang tidak ada bocor, naik ke atas kering, sudah dikeringkan ... lalu dipasang etiket. Ada yang pabrik susu cap nyonya, ada yang cap tuan, ada yang cap nona, ada yang cap beruang, ada yang cap beruangnya tiga, ada yang beruangnya hitam, ada yang beruang es, macam-macam. Tapi susunya itu sama.

Gereja kan sekarang macam-macam, ada gereja Bethel, ada gereja Pantekosta, ada Tabernakel, ada Katolik, ada ini, macam-macam. Tapi sebetulnya isinya sama, susunya sama. Tapi semua orang Kristen harus lewat air tes ini. Kalau lagi  lewat tes ini  ngomel ... , jejeritan, abret-abretan, apa dengan jejeritan problem itu lewat? Apa dengan pukul-pukul diri, itu percobaan bisa lewat? Tidak! Dijeduk-jedukin kepala saudaraku takut kena tembok mah, kena bantal, dijeduk-jedukin kena bantal, apa percobaan akan lewat? Tidak, tidak. Tapi atasi segala percobaan yang ada di dunia, amin saudara-saudara?

Maka saya paling kesal punya pengerja cengeng, saya tidak mau punya pengerja cengeng. Pengerja itu mesti tahan banting, mesti tahan karena akan jadi pendeta nanti. Saya umur berapa tahun lagi sih? Sekarang aja sudah go cap go tambah lima udah lak cap, tambah sepuluh lak cap go. Kalau sampai lima belas cit cap ... sampai nggak? Mertua saya 74, mama saya 83, saya dimana itu, angkanya nanti meninggalnya saya dimana? Sekarang saya harus punya anak buah yang tidak cengeng tetapi tahu. Saya ini lagi cari-cari pengganti, aduh siapa yang menggantikan saya nanti disini di Cianjur. Aduh, hati saya itu pengennya Revi gantiin saya di sini, kapan ya? Atau Helga yang nanti pegang sekolah Alkitab sama menantu saya. Revi disini gembala sidang, aduh, udah senang dah! Cita-cita sudah tercapai, mati juga merem, ya. Haleluyah! Tidur nggak apa-apa nggak merem asal mati merem.  Puji Tuhan!

Tetapi saudara sekarang kembali lagi kepada Firman, Petrus itu nggak ngerti  jalannya Tuhan, nggak boleh disalib Yesus. Engkau nggak boleh disalib, nggak boleh, tidak ... sekali-kali tidak akan terjadi pada-Mu. Yesus bilang, pergi kebelakang-Ku hai iblis. Bukan Petrus-nya yang iblis ... bukan. Cara berpikirnya, jalan pikirannya itu. Nah, banyak orang Kristen ikut Yesus tapi jalan pikiran, jalan pikiran Petrus. Nyanyi haleluyah, nyanyi haleluyah, nyanyi haleluyah, Yesus ... Yesus kalau ngomong, tapi begitu iring Tuhan, cara berpikirnya cara berpikir Petrus. Tetapi saudara-saudara, saya ini harus adil sama Petrus, kita harus adil kepada dia, jangan sampai dia disalahkan terus tetapi mari kita akan lihat beberapa ayat dari Sabda Tuhan kembali.

Markus 
6:45. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 
6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 
6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 
6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 
6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 
6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 
6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 
6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Tetapi saudara-saudara, didalam Injil yang lain ... didalam ceritera yang lain, Petrus disini minta jalan diatas air.  Didalam Markus tidak disebut, ya, tetapi didalam injil yang lain Matius, Lukas, Petrus minta kalau betul itu Engkau Tuhan, suruh aku  jalan diatas air. Bertahun-tahun lamanya saya berkhotbah bahwa Petrus ini kok berani-beraninya, ya? Apa sombong Petrus ini ingin jalan diatas air seperti Yesus? Kalau betul Tuhan, ijinkan saya diatas air. Tetapi mari kita tenang sebentar. 

Jauh didasar hati Petrus, ada satu kerinduan ingin datang kepada Yesus mendapatkan Yesus berjalan seperti Yesus dalam keadaan yang sama dia ingin berjalan diatas air. Saya pakai bahasa lain. Seolah-olah Petrus berkata,  Yesus kalau betul Engkau Tuhan ijinkanlah saya bisa mengatasi gelombang-gelombang percobaan, problem ini ... sama seperti Engkau; ijinkanlah saya maju mendekati Engkau seperti Engkau mengatasi air itu dengan  berjalan; Tuhan saya ingin dekat kepada Engkau.

Pernah nggak saudara kalau ke gereja, sebelum saudara ke gereja, saudara berkata didalam hati: Tuhan, saya ingin hidup lebih dekat kepada Engkau, saya ingin hidup lebih benar, lebih mendekat kepada-Mu, saya ingin berbuat apa yang Engkau perbuat. Dalam ceritera Yesus jalan diatas air, dan Petrus minta dia jalan juga diatas air, kita belajar satu hal dari Petrus mempraktekkan imannya - dia ingin mempraktekkan imannya!

Apa berhasil Petrus jalan? Bberhasil, jalan. Tetapi karena dia ketakutan, dia tenggelam ... tapi kan Tuhan tolong. Minimal Petrus mau mempraktekkan, lebih baik Petrus yang jalan diatas air walaupun tenggelam akhirnya ditolong Yesus ... daripada mereka yang diperahu cuman melongo, cuman menonton, sama sekali belum mengalami itu menariknya, nikmatnya jalan diatas air. 

Saudara-saudara, sekali lagi saya mau pakai kegerakan. Kalau saya jalan diatas batu ini enak keras kok, tapi kira-kira orang bagaimana jalan diatas air. Apa seperti saya jalan begini diatas air? Saya rasa tidak. Karena airnya itu bukan airnya jadi jubin ... tidak, air itu air biasa ... terus mungkin 40 meter kebawah. Tapi Petrus jalan diatas air. Mungkin dia jalan takut-takut tapi dia jalan. Mungkin tidak seimbang tapi dia jalan diatas air, kenapa?  Karena pikirannya berkata ini dibawah air ini tidak ada sesuatu yang menumpu, tidak ada sesuatu yang mengangkat, tidak ada sesuatu yang menopang kakiku, kok saya bisa jalan diatas air, ya? Tadi saudara dengar kesaksian, nggak tahu dari mana ongkos operasi, sudah ada yang bayar. Itu jalan diatas air. Saya nggak tahu bagaimana tapi suami saya pasti kembali - itu jalan diatas air.

Ada satu ibu di Jakarta. Saya sedang khotbah tentang iman, namanya ibu Berta: Pak Awondatu, pak Awondatu! Dia ngomongnya agak cadel sedikit, apa betul tadi khotbah pak Awondatu kalau suami yang lari pun kalau di doakan dalam nama Yesus dengan iman bisa kembali? Bisa, saya bilang. Kenapa? Suami saya pak Awondatu sudah meninggalkan saya. Jangan takut, saya bilang, pasti bisa kembali. Saya kira ninggalinnya saudaraku  seminggu, dua minggu gitu lagi ngambek, sebulan, dua bulan paling lama setahunlah. Udah berapa lama si engko ninggalin ibu? 20 tahun. Ha, ... dalam hati saya ngomong, apa bisa? Tapi pendeta kan nggak boleh kelihatan grogi, jangan takut, haleluyah! Ini jalan diatas air. 

Seperti Petrus kan, aduh ini jalan tapi ini nggak ada apa-apa nih, nggak ada batu diatas air. Jangan takut ibu, tante! Jangan takut kita berdoa pasti si engko itu pasti dia kembali. Dalam nama Yesus, haleluyah, doa dia nangis. Kita doa saya doa tapi ini hati kecil bilang apa bisa Tuhan, apa bisa Tuhan. Besi aja 20 tahun mah udah karatan,  saudara-saudara. Emas aja kalau nggak di cuci ... waduh 20 tahun udah karatan, haleluyah! Percaya tante? Percaya. Puji Tuhan. Jangan takut percaya pasti terjadi. 

Pas saya pulang ke Cianjur, apa bisa 20 tahun Tuhan, apa bisa? Eh, dengar bisikan, itu urusan Aku ... kamu mah hamba-Ku beritakan saja injil, urusan dia kembali apa nggak itu urusanKu, tenang saja. Selasa berikutnya, ibu Berta datang sendirian tapi sudah sukacita. Sendiri? Oh, ya belum kembali. Kalau begitu ya sudah, belum kembali. Selasa ke dua datang sendirian, selasa ketiga lagi datang sendirian, selasa ke empat dia bawa satu lelaki. Dia tuntun begini ... pak Awondatu, pak Awondatu, ini suami terhilang. Suaminya malu-malu saudaraku, rambut sudah dua warna. Ya, kita nggak boleh nanya, orang lagi kesemsem begitu, ya sudah kita doakan. Haleluyah, puji Tuhan! 

Selasa berikutnya saudara, rambutnya hitam semua, ibu Berta hitam suaminya hitam sudah ada second honeymoon. Jangan tidak percaya. Jalan diatas air. Ada kerinduan kita untuk lebih dekat dengan Tuhan Yesus. Kita mungkin lihat aduh, saya ini banyak salah, saya banyak bawel seperti Petrus. Petrus ini murid yang paling banyak salah, sok tahu, nyelonong aja. Yesus ngomong tentang salib ditarik, Yesus dipermuliakan diatas bukit dia ngomong nyelonong ya Tuhan aku bikin tiga pondok, ya! Nelayan tukang cari ikan kapan dia jadi tukang kayu? Yesus lebih tahu bikin rumah, tapi nyelonong aja, Tuhan saya mau bikin tiga pondok, satu untuk Yesus, satu untuk Elia, satu untuk Musa. Habis senang hidup tinggal disini. Dia nggak tahu apa yang dia ngomong.

Saudara-saudaraku, tadi pagi saya katakan banyak dengar Firman Allah kekuatan bertambah, kurang dengar Firman Allah ya kekuatan kurang, tidak suka dengar Firman Allah, ya tidak ada kekuatan, rajin dengar Firman Allah, ya kekuatannya banyak, tambah lagi extra fooding Firman Allah dengan PA, dengan baca Alkitab, renungan pagi dan sebagainya .... ya tidak akan lenyap begitu saja akan jadi tambah kuat, saudara-saudara. 

Ada kerinduan untuk jalan. Tidak masuk akal. Aku ada diperahu, Yesus, tapi aku ingin dekat kepadaMu. Dan apa kata Yesus? Silahkan, Yesus nggak bilang hei jangan ... jangan, imanmu belum sampai, ya Petrus,  jangan ... jangan. Silahkan, silahkan. Apa artinya? Setiap ada kerinduan kita untuk mendekat kepada Tuhan, Tuhan akan berkata: Silahkan! Dia cakap, suka senang, bahagia untuk didekati oleh kita. Cuman kita seringkali salah. Kita sama Tuhan selingkuh. Yesaya  

31:1. Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. 
31:2 Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim. 
31:3 Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama. 
31:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti seekor singa atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala yang dikerahkan melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya. 
31:5 Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya, melindungi dan menyelamatkannya, memeliharanya dan menjauhkan celaka. 
31:6. Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh!

Kita umat Tuhan tapi Tuhan ditinggalkan; kita umat Tuhan tapi kita lari ke Mesir, kita umat Tuhan tapi kita cari kekuatan dari Mesir ... cari orang pintar, cari dukun, cari orang yang berpangkat, cari orang yang punya pengaruh - tapi kita tidak cari Tuhan yang disebut Mahabijaksana. Apa katanya? Bertobatlah! Bukan bertobat dari dosa, berjinah, bukan bertobat dari dosa mencuri, membunuh ... tidak - bertobat dari meninggalkan Tuhan! Lain dengan Petrus tadi: Aduh Tuhan, aku ingin jalan diatas air menuju kepadaMu. Memang nggak mungkin ini air kok, tapi kalau Tuhan Engkau mau saya ingin jalan diatas air. Ada kerinduan untuk mendekat kepada Tuhan, walaupun sulit keadaan - ini iman yang dipraktekkan. 

Nah, kita mau gampang saja. Ada orang unjuk rasa kita cari orang berpengaruh, ada orang ribut-ribut kita cari orang pintar - kita nggak cari Tuhan. Apa kata Tuhan? Orang Mesir itu manusia belaka, kuda-kuda mereka itu hanya makhluk lemah. 

Saya belajar satu hal, apa yang kita nilai kuat dan hebat didunia, dihadapan Tuhan nggak ada artinya, nggak ada artinya. Yang paling lemah dari Tuhan masih lebih kuat daripada yang paling kuat dari dunia. Percaya, Tuhan itu aduh ... lebih cengli kemana-mana dah daripada segala macam pertolongan didunia.

31:7 Sungguh pada hari itu kamu masing-masing akan membuang berhala-berhala peraknya dan berhala-berhala emasnya yang dibuat oleh tanganmu sendiri dengan penuh dosa. 
31:8 Asyur akan rebah oleh pedang, tetapi bukan pedang orang, dan akan dimakan habis oleh pedang, tetapi bukan pedang manusia; mereka akan melarikan diri terhadap pedang, dan teruna-terunanya akan menjadi orang rodi. 
31:9 Pelindung mereka akan lenyap karena gentar, dan panglimanya akan lari terkejut meninggalkan panji-panji, demikianlah firman TUHAN yang mempunyai api di Sion dan dapur perapian di Yerusalem.

Dia memperkenalkan diri sebagai Tuhan yang punya api. Maka iman kita harus di uji oleh api. Di Sion. Sion itu jemaat, Sion itu gereja. Apa yang di tulis Sion dalam Perjanjian Lama adalah Gereja didalam Perjanjian Baru. Kita belum selesai, belum sampai finish, masih perjalanan masih ada. Marilah kita mohon bimbingan Tuhan, mohon kekuatan daripada Tuhan. Kita nggak kuat jalan sendiri jaman sekarang saudara. Orang yang kita percaya, orang kepercayaan kita dialah yang makan kita, dialah yang menggunting dalam lipatan. Jangan lari ke Mesir lagi, jangan cari manusia, jangan cari orang pintar, ah, siapa yang suka menipu makan uang kita? Itu orang dekat, orang yang kita anggap percaya. 

Kadang-kadang orang yang suka pakai nama Tuhan, saudara akan bilang nggak mungkin dia nipu deh, nggak mungkin, dia mah pagi, siang, sore, haleluyah, puji Tuhan terus, buka pintu mobil haleluya, duduk dimobil haleluyah, tutup pintu haleluyah, kejepit tangannya halelupa, saudaraku pasangin kaset haleluya, naik mobil, maju haleluyah. Saya pernah lihat itu orang kayak begitu. Saya disuruh duduk disebelahnya, tutup pintu haleluyah, masukkin kaset rohani haleluyah, masukin gigi satu haleluyah, begitu maju haleluyah, didepan ada lampu merah haleluyah, entah berapa ratus kali haleluyah nya, saudara. Kaget-kaget saya dengar dia mati haleluyah juga, mati. Kelakuan tidak sama dengan apa yang dia ngomong, kemana kita mau mengadu, kemana kita mau mengadu? Kepada Tuhan!

Yakobus 
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Diberkatilah orang yang bertahan dalam pencobaan. Kata berbahagialah dalam bahasa Yunani dipakai kata Makarios, urusan Tuhan dengan kita. Saya dapat berkat dari saudara. Saudara, kalau saya ulang tahun, saudara kasih dasi, ada yang kirim makanan. Tiap minggu ada saja jemaat yang kirim makanan, ada yang kirim ayam goreng, ada yang kirim macam-macam masakan, terima kasih. Ada yang kirim buah-buah supaya saya sehat, ada yang kirim vitamin, ada yang kasih dari Jakarta orang yang kasih selalu vitamin, CNI, selalu supaya pak Awondatu sehat panjang umur, terima kasih. 

Orang yang memberi berkat sama saya kita tidak bisa pakai kata makarios ... nggak bisa. Makarios ini urusan Tuhan dengan kita. Tuhan yang memberkati kita. Dan kalau Tuhan memberkati kita sama sekali lain dengan berkat yang dari manusia. Manusia punya berkat dengan berkat dari Tuhan itu lain.

Kejadian 
14:17. Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. 
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. 
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, 
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. 
14:21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu." 
14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: 
14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. 
14:24 Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing."

Kenapa Abraham menolak? Dia sudah diberkati oleh Tuhan, dia sudah mengalami makarios. Maka saudara-saudara harus mengalami makarios. Kalau saudara sudah mengalami makarios, saudara tidak takut ada goncangan ekonomi, saudara tidak takut ada goncangan dolar, saudara tidak akan takut penyakit SARS, saudara tidak akan takut apapun juga - karena saudara yakin saudara diberkati oleh Tuhan. Kalau saudara diberkati oleh Tuhan, itu lain dengan berkat manusia. 

Tadi pagi saya katakan dalam ayat 5, minta segala sesuatu kepada Tuhan, Tuhan suka memberi dan Dia tidak pernah membangkit-bangkit. Kalau manusia memberi, dia suka membangkit; kalau Tuhan memberi Dia tidak pernah membangkit. Berkat Tuhan luar biasa. 

Diberkatilah Abram oleh El Elion, Tuhan yang Mahakuasa. Sampai tali sepatu pun aku tidak akan ambil. Raja nih nawarkan, harta benda itu jarahan, boleh untuk kamu saja. Eh, tidak. Jangan sampai kamu kira aku kaya oleh karena kamu. Raja Sodom itu bicara dunia. Kita punya berkat lain, kita punya hoki lain, orang dunia cari kangtaw, ... kita tidak - kangtaw cari kita; orang dunia cari kerjaan ... kita nggak - kerjaan yang cari kita; orang dunia cari jodoh ... kita nggak - jodoh cari kita, jodoh sudah disediain. Saudara ingat Adam? Dia dibikin tidur untuk dapat jodoh ... nggak pasang iklan. Dia tidur aja. Begitu buka mata sudah ada Hawa disebelah, wah ini luar biasa. Adam bilang tulang ... tulangku, daging dari dagingku. 

Saudara ini adalah orang yang diberkati Tuhan. Jangan lupa itu iblis akan balikkan itu omongan ... nggak, kamu nggak diberkati. Nih, buktinya kamu susah, ... kamu buktinya begini - jangan percaya! Kita ada dibawah berkaat Tuhan. Ada persoalan dengan suami, ada persoalan dengan istri, kasih tahu sama Tuhan ... nanti Dia kerja. Nggak usah kita jerit-jerit, nggak usah berteriak-teriak, nggak usah gedug-gedugin kepala, nggak usah amsiong. Lebih baik A siong tuh rumah makan cianjur. Makan senang daripada amsiong mending A siong. Makan di Moytung. Jangan ... aduh saya ini bagaimana ya? Luh leh, kunaon ieu teh makan sambel? Muka teh keurung. Saudara ini penyelidikan, kalau tersenyum hanya memakai 17 syaraf, kalau cemberut, keurung 51 syaraf ... tiga kali banyaknya. Heg we heg cemberut terus, cemberut, kalau nggak nanti seperti nenek-nenek sihir tinggal pakai sapu aja hibeur langsung. Haleluyah! Maka saudara kita anak Tuhan harus bersukacita karena kita ada dibawah berkat dari Tuhan.

 

Kamis, 29 Mei 2003  ~ Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

Dosa terbesar adalah dosa tidak percaya!

Haleluyah! Selamat sore, selamat menikmati Firman Tuhan pada sore hari ini.

Saya terima satu sms dari satu saudari masih keluarga di Jakarta, dimana ayatnya yang tertulis dalam Alkitab bahwa kenaikan Yesus itu hari kamis? Padahal dia ini dari kecil, dari sekolah minggu, pantekosta, mamanya aktivis. Tentu saja tidak ada ayat yang berkata: maka Yesus naik ke sorga pada hari kamis. Tetapi ditulis dengan jelas bahwa hari Pentakosta adalah hari yang kelima puluh dari kebangkitan Yesus dari Paskah. 10 hari sebelum pantekosta, Yesus naik ke sorga. Jadi Yesus naik ke sorga adalah 40 hari dari Paskah Kebangkitan Yesus. Kalau paskah Yesus bangkit hari minggu kali 5 minggu, 35 hari jatuh hari sabtu tambah 5 hari : Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, 40 hari ... jatuhlah kenaikan Yesus pada hari kamis. 

Itu sebabnya walaupun pemerintah Indonesia libunya di majukan besok, kita mah hari ini aja. Karena Yesus naik ke sorga 40 hari setelah Paskah. Dan ini adalah sudah sejarah, sudah kejadian hampir 2.000 tahun yang lalu, kita hanya memperingati saja kenaikan Yesus. Tidak ada lagi arti apa-apa ceriteranya cuman sejarah. Tetapi kita harus belajar ada yang tersurat dalam Alkitab, ada yang tersirat dalam Alkitab. Yang tersirat itu tidak mungkin tertulis tapi ada rahasia yang dikasih tahu disana. Dan didalam injil hanya injil Yohanes 16, itu bercerita dengan jelas tentang rencana bahkan pernik-pernik dari kenaikan Yesus ke sorga. Yohanes 16: 1

16:1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 

Yesus tahu bahwa kalau Dia pergi, bisa saja ada yang kecewa dan menolak Yesus. Dulu kita suka nyanyi Tak pernah kecewa mengiring Yesus ... Tak pernah kecewa  ku s'rahkan semua ... Berjalan serta-Nya makin bahagia ... Tak pernah kecewa buat selamanya.

Yesus bilang supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Saya mau tanya dulu saudara: siap mental ikut Yesus? Siap mental ikut Yesus? Ayat 2 

16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 

Masih mau ikut Yesus? Dan zaman itu belum ada agama islam. Agama islam baru abad ke VI. Ini tahun nol, jaman Yesus. Yang ada hanya agama Yahudi. Agama Yahudi, tokoh yang paling terkenal adalah Paulus sebelum bertobat. Menyangka dia beribadah kepada Tuhan kalau dia bisa bunuh orang Kristen, menyangka dia itu ibadah sama Tuhan kalau bisa tangkap orang Kristen masukin ke penjara, jeblosin orang-orang Kristen, gereja-gereja dibongkar-bangkir, maka jaman dulu nggak ada bangunan gereja seperti sekarang ... adanya dirumah tangga-rumah tangga. 

Apa artinya di kucilkan? Dikucilkan itu disendirikan. Kunaon baheula mah daek mabok, kunaon baheula mah daek free love, daek free sex, naha baheula mah daek ngisep ganja, ayeuna naha embung? Baheula mah sok lalajo reuseup, naha ayeuna embung? Sok suci maneh, sok gereja, sok Roh Kudus, ... wah tong bergaul jeung manehna deui orang suci. Dikucilkan! Disendirikan. Nggak diajak lagim, nggak dianggap teman lagi, karena apa?  Karena Kristen. 

Bayangkan saudara-saudara ... dikucilkan. Sekarang saya tanya saudara-saudara masih mau ikut Yesus nggak? Dikucilkan, lho. Bahkan ada orang yang mau membunuh itu nyangkanya itu berbuat bakti. Jadi kita musti maklum, ya saudara-saudara, mereka sangka kalau nangkapin orang Kristen yang kafir ini ... Kristen kan dianggap kafir. Mula-mulanya kafir terus kapir akhirnya kapiran. Makan babi deui, makan tara babacaan heula kafir makan babi tah. Padahal yang bikin haram bukan babi yang dimakan tapi babi yang keluar dari mulut, amin? Yang disebut kafir menurut Alkitab, yang bukan orang Israel. Jadi kalau disebut kafir kita, sama orang Indonesia, lah teu nanaon - sarua keneh kafir. Pokoknya kata Alkitab, yang disebut kafir itu yang bukan Israel. Ayat 3

16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. 

Bayangkan saudara, gadis umur 16 tahun, taro bom dibadannya, penuh dengan bom, dia tutup badannya kayak orang hamil, dia masuk di supermarket di Israel, pura-pura mau belanja, begitu sudah didalam, banyak orang ... dia ledakkan bom itu, dianya mati. Karena dia diajar, dia akan masuk sorga kalau membunuh lebih banyak. Yesus bilang, mereka tidak kenal Bapa, mereka tidak kenal Aku. Masa sih untuk masuk sorga musti ngebunuh orang?  Bukankah kita kalau masuk sorga harus menyelamatkan orang? Amin, saudara-saudara? Kok, ini mah membunuh, ngebom bunuh diri itu kan dosa. Ini mah katanya demi masuk sorga - sahid, membunuh orang sebanyak-banyaknya. Israel, Yahudi sama Kristen musti dibunuh baru masuk sorga. Bayangkan 16 anak muda paling tua itu 27 tahun, dilatih di Amerika, begitu jadi mata-mata dia hebat, siap masuk ke pesawat, 4 pesawat dibajak, mereka sudah sekolah pilot, mereka tabrakkan pesawat itu karena ada 200, 300, 400 penumpang mereka berani mati supaya masuk sorga. Apa kata Yesus? Mereka tidak kenal Bapa dan tidak kenal Aku, jadi maklum! Ayat 4.

16:4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."  

Jadi jangan luh-leuh, begitu kita iring Yesus ada problem sedikit jangan, aduh kumaha, jangan luh-leuh. Mungkin saudara sudah lupa lagi tentang pengajaran iman. Jangan suka ngomong aduh oom, saya nggak punya duit, oom saya susah, oom saya nggak punya duit, saya masuk kerumah sakit bawa anak saya tapi saya nggak punya duit. Terus ngomong: nggak punya duit, nggak punya duit, nggak punya duit. Dan terus saudara akan nggak punya duit. 

Orang Kristen, orang beriman tidak boleh begitu. Dia musti mengucap syukur sama Tuhan, terima kasih sama Tuhan, terima kasih - mengucap syukur sama Tuhan walaupun kita tidak punya duit, jangan ngomong. Jangan ngomong saya nggak punya duit karena itu akan jadi mental kita. Nanti pikiran kita ikut saya nggak punya duit ... saya nggak punya duit, terus ... nggak punya duit, nggak punya duit. Nanti ditanya sama siapa saja, nggak punya duit, ngomong dimana saja nggak punya duit. Akhirnya betul-betul nggak punya duit. Jangan ngomong begitu!

Nah, Yesus bilang kalau nanti ada kesulitan, kalau kamu lagi ikut Yesus, ada problem, ada percobaan, kan Aku sudah ngomong dulu, Aku sudah mengatakannya sebelum ini. Jadi jangan kaget ikut Yesus itu, ya ! Jangan hanya mau berkat saja, jangan hanya mau senang saja, jangan hanya mau wah, asoy, enjoy, gedeboi, amboi, wah, saudaraku. Tapi ikut Yesus, lambang-Nya saja salib, haleluyah?! Lambang-Nya saja salib. Orang yang mengikut Aku, kata Yesus, wajiblah ia memikul salibnya dan mengikut Aku. Apa arti salib? Penderitaan. Lambang orang Kristen bukan kue donat. Yesus tidak pernah ngomong, ikutlah Aku sambil makan kue donat : donat coklat, donat susu, donat kacang, dan sebagainya - nggak pernah. Lambang orang Kristen dari dulu sampai sekarang saudaraku adalah salib. Salib-Nya ... salib-Nya ... selama mulia ... Dosaku disucikan ... oleh darah Yesus.

Yang bikin kita nanti berdiri dihadapan Tuhan bukan karena kita baik, bukan karena jasa kita, tapi  yang bikin kita sampai disorga adalah salib dari Tuhan Yesus. Hanya korban dari Tuhan Yesus saudara-saudara yang membuat kita ada sebagaimana kita ada.

Dalam ayat 4b, Dia mulai berkata: Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu. 

Jadi waktu Yesus 3.5 tahun bersama-sama dengan murid-murid-Nya, Dia nggak pernah ngomong Dia mau pergi.  Yesus jadi Immanuel, Allah beserta kita. Petrus ada salah sedikit ditegur dimana imanmu, ayo bangkit; Markus sedikit salah diangkat, dihibur; Matius dipanggil, ikutlah Aku; Andreas disayang-sayang; Filipus, semua yang paling kurang pintar, dibela karena masih ada Yesus. Aku tidak ngomong lho sama engkau karena Aku masih ada diantara kamu. Ayat 5 

16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 
16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.

Ayat 5 dan 6 saya gabung. Waktu Aku berkata kepadamu Aku mau pergi, nggak ada seorang pun yang bertanya kemana Engkau mau pergi? Semuanya gugup, kemegmeg, nggak bisa bicara, kenapa? Karena sedih hati! Biasa ada Yesus diperahu goncang sedikit bangunkan Yesus, ada! Yesus tidak ada di perahu, Yesus ada diatas air ... jalan. Selalu Yesus ada. Terlambat Yesus, Lazarus mati tapi Yesus ada datang ... tertolong. Dipesta makan oh, anggur habis, ada Yesus panggil Yesus ... tertolong. 

Sekarang Yesus mau cao, Yesus mau pergi. Nggak bisa ngomong, nggak bisa tanya kemana mau pergi, karena apa? Sedih. Orang kalau lagi sedih kadang-kadang sudah nggak bisa ngomong. Waktu saya ditinggal anak saya yang pertama nggak bisa ngomong saudara, nggak bisa khotbah, sembahyang aja nggak bisa, yang ada cuman air mata menetes. Tiga bulan saudara saya menderita. Kalau saya sembahyang bukan Yesus, Yesus tapi Melvin ... Melvin - nggak bisa sembahyang saya. Kalau orang lagi sedih nggak bisa ngomong. Satu yang bisa menghibur kesedihan kita mau pergi - Yesus!Ayat 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Bahasa Inggris: I tell you the truth, it is to your advantage that I go away, ini untuk keuntunganmu Aku pergi. Jadi kalau Aku nggak pergi kamu punya satu, kalau Aku pergi kamu punya dua. Kalau Aku nggak pergi kamu punya sepiring, kalau Aku pergi kamu punya dua piring. Kalau Aku nggak pergi kamu untungnya cuman tujuh, kalau Aku pergi untungmu lebih dari tujuh. Untuk engkau punya keuntungan, untuk kebaikanmu Aku lebih baik pergi. 

Nah, apa maksudnya Yesus naik kesorga? Mari duduk dengan tenang perhatikan Firman Allah supaya saudara mendapat berkat. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak datang. Bahasa Inggris tidak pakai Penghibur tapi The Helper, Penolong ... Penolong itu datang. Saya lagi cari dua benda yang sama; ada dua spidol yang warnanya sama. Inikan spidol ditangan kiri saya dan spidol ditangan kanan saya kan beda spidolnya tapi isinya sama, warnanya hitam, cupnya hitam. Mari saya anggap ini Yesus berguna bagi kamu Aku pergi karena kalau Aku tidak pergi Penolong itu, the Helper, Penghibur tidak akan dikirimkan kepadamu tapi kalau Aku pergi Penolong ini akan datang kepadamu. Kata Penolong didalam bahasa Yunani, penolong disebut 'alos parakletos.' Apa artinya 'alos parakletos?' Alos adalah sama, parakletos penolong atau penghibur.

Jadi alos parakletos ini Roh Kudus adalah Penghibur yang datang dalam keadaan yang sama dengan yang Penolong yang pertama. Dulu kita salah, kita tidak Alkitabiah waktu kita nyanyi “Yesus itulah satu-satu-Nya ...  Penolongku yang sungguh”, Yesus sendiri nggak bilang Dia satu-satu-Nya Penolong, ada Penolong yang lain, ada penolong yang kedua.

Maka tadi dikatakan kalau Aku tidak pergi kamu cuman punya satu, kalau Aku pergi kamu punya dua. Kalau Aku tidak pergi kamu cuman punya satu, Penolong, Yesus. Tapi kalau Aku pergi kamu punya dua, ya Yesus dan Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus yang datang dalam keadaan yang sama dengan yang pertama. Hanya ini tidak kelihatan, yang ini kelihatan. Yesus nampak oleh mata kita, Roh kudus tidak nampak. Tapi keadaannya Dia datang dengan yang sama. Kalau Yesus menghibur - Roh Kudus bisa menghibur; Yesus menolong, Roh kudus bisa menolong; Yesus membuat mujizat, Roh Kudus bisa membuat mujizat; Yesus menyembuhkan, Roh Kudus bisa menyembuhkan; Yesus mengadakan kemenangan, kekuatan - Dia bisa mengadakan kemenangan, kekuatan. Sama. Ada haleluyah, saudara?

Kita baca berikutnya. Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi akan dan mengutus Dia kepadamu. Kata 'mu' disini adalah satu pribadi bukan kelompok murid Yesus semua. Pribadi.

Jadi Roh Kudus Yesus naik ke sorga, Dia kirim Roh Kudus buat pribadi saya, buat pribadi saudara, buat masing-masing saudara! Saudara yang punya anak lima, anak lima-limanya dapat hak untuk menerima Roh Kudus. Disini ada umpamanya yang datang sekarang ada 300 orang 300 ... 300 nya ini punya hak untuk diberi oleh Roh Kudus. Ini bicara dari individu, Yesus itu sangat memperhatikan individu, sangat memperhatikan pribadi-pribadi kita sekalian. Ayat 8.

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 

Tujuan dari Roh Kudus di kirim ada 3, yaitu untuk menginsafkan

~ Yang pertama : dunia akan dosa

~ Yang kedua : Kebenaran

~ Yang ketiga : akan penghakiman

Yang pertama ayat 9. 

16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 

Dulu saya kira dosa yang paling besar adalah dosa membunuh. Ternyata bukan. Saya kira dulu dosa yang paling besar adalah dosa berzinah, ternyata bukan, karena apa? Karena kalau orang membunuh, dia percaya sama Tuhan minta ampun Yesus bilang Aku ampuni. Dosanya diampuni, dia masih bisa masuk sorga, orang berzinah dia sadar akan dosanya dia bertobat sama Yesus, dia minta ampun, Alkitab bilang biar dosamu seperti merah kermizi sekalipun lebih merah dari kaum wanita bajunya, Aku akan bikin putih bersih lebih daripada salju, itu ada ayatnya.

Tapi kalau orang tidak percaya ... biar jangan ko Yoyo yang bicara, jangan pak Awondatu yang ngomong nanti dianggap saya salah lagi, biar Alkitab yang bicara. Kita buka Markus 16

16:9. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. 
16:10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. 
16:11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. 

Ini murid Yesus, lho! Tiga hari yang lalu mereka lihat Yesus disalib. Sudah dikasih tahu sama Yesus tiga hari kemudian Aku bangkit tapi begitu ada orang yang bilang Yesus sudah bangkit, mereka nggak percaya.  Ayat 12 

16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. 
16:13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. 
16:14. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. 
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 

Sepertinya nggak dikasih bertobat lagi kalau orang tidak percaya. Kalau nggak percaya dia nggak akan dibaptis;  kalau nggak percaya dia nggak akan ke gereja; kalau nggak percaya boro-boro dia senang dengan agama dia tidak percaya Tuhan. Maka dosa yang paling besar adalah dosa tidak percaya! 

Saudara, penduduk dunia 6 miliar, dua pertiga penduduk dunia itu Kristen. Ada sepertiga ... 2 milliar, yang belum percaya, yang nggak percaya, yang tidak percaya. Itu menandakan bahwa iman itu nggak gampang. Maka Roh Kudus kalau dikirim waktu Yesus naik ke sorga tujuannya Roh Kudus datang ... Dia untuk menginsafkan dunia,  percaya kamu, percaya kepada Allah, percaya kepada Yesus, percaya kepada Tuhan, percaya bahwa ada sorga, percaya ada neraka untuk mereka yang berdosa, percaya ada sorga untuk mereka yang beriman, percaya kepada Yesus, percaya kamu kepada Tuhan, percaya, percaya, percaya. Bayangkan nabi Nuh 120 tahun khotbah akan ada hujan, akan ada hujan. Dia bikin bahtera. Yang percaya cuman 8 orang termasuk dia. Susah benar ini percaya!

Apa maksud saya? Kalau saudara sekarang ada digereja dan saudara percaya kepada Yesus, ini adalah satu anugerah Tuhan! Oh, kita bisa percaya, kita bisa duduk dikebaktian, kita bisa menikmati karena ada orang lain  tidak percaya. Kembali kepada Yohanes 16  
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 

Masa sih kalau ikut Yesus ada damai, masa kalau percaya dan dibaptis selamat. Orang kalau sudah ngomong masa, itu sudah nggak percaya. Maeunya ... orang nggak percaya. Orang lebih percaya Pera Pera. Ikat pinggang yang bisa menyembuhkan 85 macam penyakit daripada percaya Tuhan yang bisa menyembuhkan sadunia dari segala macam penyakit. Ikat pinggang saja yang 85 macam penyakit orang percaya sampai antri untuk dapat  ember. Batuk bengek juga batuk dibelain, satu hari 3 kali. Lagunya dulu mah bukan lagu: Oh, betapa indahnya ... bukan. 

Aduh, kalau bisa 85 macam penyakit mah tutup itu Rumah Sakit diseluruh dunia atuh, pakai aja ikat pinggang semua 85 penyakit, yang kena SARS SARS semua suruh pakai itu ikat pinggang, nggak kena sars semua kan, 85 penyakit. Saya juga suka bingung kalau minum obat godogan bisa menyembuhkan sakit jantung, kaki bengkak, batu,k pilek, congek, borok ... aduh eta nu jual obat mah nya aduh hebat, heran na teh ada aja yang percaya. Naha kalau sama Yesus mah yang uncuan bo sipun teh nggak percaya. Itu yang pertama. Ah, si ko Yoyo mah ngomong deui Pera Pera. Ai eunggues nyeri hate. Yang kedua. Ayat 10

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 

Aku pergi kepada Bapa. Saudara lihat. Dan kamu tidak melihat Aku lagi. Mana nggak ada Yesus, mau menjamah jubah-Nya Yesus nggak ada? Dikirim Aku sudah kirim Roh Kudus, nggak kelihatan. Yesus mau mengajar apa yang ditulis Paulus dalam II Korintus 5:7 kita berjalan dengan iman bukan dengan penglihatan, ada haleluyah, saudara?! Kita berjalan dengan apa? Iman. Bukan dengan penglihatan - nggak bisa saudara ngomong ah mana Tuhan euweuh teu kaciri.

Saudara, banyak yang kita tidak bisa lihat: angin. Ini AC nih kita berasa dingin, aduh AC ada. Apa saudara bisa lihat AC? Saudara nggak bisa bilang warna angin itu apa. Ada ibu-ibu ngacung saya nyaho warna angin teh beureum. Kamari saya ngeurikan salaki kaluar angin bareureum kabeh. Bagaimana dengan angin, memang tidak kelihatan tapi bisa dicium. Betul. Angin bisa dicium baunya makanya orang banyak yang nekat berani buang angin ditengah-tengah orang-orang banyak, karena dia tahu nggak akan kelihatan, walaupun tercium, karena kalau ada warnanya, eh si engko hitut eta hejo kaciri tuh ...

Saudara-saudara, angin bisa dicium, bisa dirasa - tapi tetap tidak bisa dilihat. Kalau begitu Tuhan pun bisa dirasa, bisa dinikmati, bisa kita nikmati Tuhan itu, walaupun mata kita belum lihat. Sakit perut juga bisa dirasa aduh, nyeuri beuteung, sakit perut, saya mau tanya apa bisa dilihat itu nyeuri beuteung, sakit perut? Paleubah mana? Paleubah dieu. Mana, nggak bisa dilihat. Tapi sakit perut ada tapi tidak bisa dilihat. 

Saudara, Tuhan mau ajar kita, Roh Kudus mau ajar kita supaya kita berjalan dengan iman.  Dari Hari-hari kulalui, nggak sekaligus satu tahun ... nggak. Tuhan mah pimpin kita Tiap langkahku Tuhan dimukaku. Tiap langkahku ... Ku tahu Dia pimpin s'lalu. Maka kenaikan Yesus ini artinya indah sekali, mengajar kita untuk belajar jalan dengan iman bukan dengan penglihatan.

Yang ketiga. Ayat 11
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. 

Penguasa dunia dalam bahasa aslinya disebut The God of this world, Allah dari dunia ini - itu iblis yang menguasai dunia ini, alam di atas itu sekitarnya udara itu, itu iblis. Tapi disebut jangan takut, Roh Kudus sudah beri kesaksian, iblis itu sudah divonis, sudah divonis, dia akan dimasukkan di neraka kalau waktunya sudah tiba. Sudah divonis sama Tuhan, iblis dan begundal-begundalnya harus ada di neraka.

Tapi kita suka dengar pendeta-pendeta sembahyang, juga disini gembala-gembala kecil siapa aja yang disuruh doa kalau pembukaan, mau kebaktian, saya suka perhatikan selalu berdoa begini: segala roh-roh, arwah-arwah, pengaruh-pengaruh kuasa kegelapan, setan, iblis yang mau mengganggu jalannya kebaktian ini kami hancurkan demi nama Yesus, haleluyah! Minggu depan dia sembahyang lagi yang sama. Berarti itu iblis nggak hancur-hancur. Saya punya aih saudara-saudaraku di Cibadak dulu udah tua memang tapi semangat kalau usir setan ada yang sakit ada uh, dia usir setan dirumah. Satu kali dia usir setan: hai, setan semua yang ada didalam ruangan ini, aku usir keluar halelu ... yah uhu-uhu, uhu-uhu bruut ... rem blong dari atas dan dari bawah. Jadi memang sudah keluar iblisnya. Kenapa kita tiap minggu sembahyang hancurkan iblis, roh-roh, setan penguasa diudara hancur. Minggu depan doa lagi hancurkan, kok nggak hancur-hancur? Memang belum dieksekusi.

Ada orang yang bunuh satu keluarga kolonel marinir di Jawa Timur, satu keluarga dihukum mati. Begitu dipenjara saudara-saudaraku, mereka terima Yesus di penjara ... jadi kristen. Diwawancara sama SCTV, takut mati nggak? Nggak, saya punya Yesus sekarang, saya nggak takut mati. Eh, tapi walaupun nggak takut mati coba perjuangkan minta abolisi, minta amnesti kepada Megawati, minta pengampunan. Megawati nggak banyak omong, menolak, ditolak pengampunan. Pada nangis orang. Tapi sampai sekarang masih hidup karena belum dieksekusi. Vonis hukuman mati sudah turun, ditolak tidak bisa diampuni, harus mati ... tapi belum di eksekusi. Dia masih bisa makan nasi pecel, dia bisa makan nasi soto madura, dia masih bisa makan gudeg. Sudah divonis tapi belum dieksekusi. Iblis itu begitu.

Apa maksud saya ngomong begini? Kan iblis itu mo kui, suka ngegoda kita, saudara. Dia suka datang dipikiran kita dan suka ngomong. Ingat iblis itu ngomong. Dan ngomongnya itu selalu menyudutkan kita, dia akan ngomong gini: ya kamu Kristen lah. Saya pakai bahasa sunda ya, urang ge nyaho modal maneh saha. Minggu kamari ge maneh kamana urang nyaho. Pendeta ko Yoyo teu nyaho, urang mah nyaho maneh. Alah, dasar maneh kieu haleluyah haleluyah ceurik-ceurik di gereja alah urang ge nyaho maneh saha modalna nyaho.

Nah, saudara kalau ketemu yang begitu omongan, jangan begin saudara: he-euh nya urang teh nya ... kumaha atuh nya. Aduh, aku teh tidak berkenan dihadapan Tuhan. Terus aja kahandap tinggal irung.  

Kalau iblis datang sama saudara ngegoda saudara, ngomongin saudara dan menekan saudara dia sudah mulai,  sampai kita nggak bisa berdiri karena memang dia ngomong benar, kita banyak kekurangan: ah, kamari ge ngawadul. Nah, saya kasih tahu bagaimana caranya. Saya sudah kasih tahu Firman Allah bahwa iblis sudah divonis tinggal di eksekusi. Kalau dia ngomong lagi: ah, urang ge nyaho modal maneh, kitu kitu. Jangan saudara, aduh kumaha nya, jangan. Balas: urang ge nyaho ... maneh ge tinggal di eksekusi! Alah, aksi maneh loba omong, ngomong-ngomong, dieksekusi ku Tuhan Yesus, maneh baru tahu rasa. Dia akan diam ... nggak bakal ngomong lagi.   

Karena memang dia udah betul dieksekusi dia akan lari, dia akan berkata sama saudara: ijinkan saya masuk kedalam babi-babi itu. Coba kepada Yesus. Dia takut. Jadi kalau dia ngomong-ngomong hari belakang kita, sejarah kita, hari yang sudah lewat, katakan sama dia ... hari depan dia itu kaya apa. Dieksekusi, mo kui.

Jadi saudara, datang ke kebaktian selalu. Nah, saya mau kasih tahu. Martin Luther, bapaknya gereja Prostestan satu kali dia lagi tidur, itu pintu kamar gebrak-gebruk ... berdirilah setan dengan jubah warna ungu, matanya merah, saudaraku. Ini terbangun Martin Luther kaget. Nggak begini: uh, saha eta teh. Nggak. Martin Luther begitu bangun: Euh, kamu iblis, pergi ... saya mau tidur. Dia tidur lagi. Iblisnya cao saudara, nggak bisa ngomong apa-apa.

Satu kali Martin Luther lagi baca Alkitab, iblis datang dijendela, dia ngomong: kamu punya dosa ini, kamu punya dosa ini, kamu punya dosa ini, tanggal sekian kamu punya dosa ini, kamu punya dosa ini, kamu punya dosa. Martin Luther bilang: betul, semua memang dosaku tapi Alkitab ini berkata Tuhan Yesus dengan darahnya sudah menyucikan aku dari segala dosaku dan aku suci dihadapan Dia. Lari, moal kuat ... moal kuat, ada amin saudara-saudara?

Maka Roh Kudus harus turun supaya saudara nggak punya satu tapi punya berkat yang lebih banyak; saudara mempunyai pengetahuan, mempunyai pengertian yang dapat membuat saudara lengkap didalam menghadapi dunia ini.

Ayat 12
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 

Masih banyak khotbah yang saya akan khotbah kepada saudara tapi sekarang saudara belum bisa menanggungnya. Nanti hari minggu kita akan teruskan.

 

Minggu Sore, 01 Juni 2003

MENANTIKAN TUHAN

Yesaya 
30:18. Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! 

Saudara-saudara, pekerjaan menanti-nantikan adalah pekerjaan yang sangat berat; sangat membosankan. Bagi orang yang tidak sabar, pekerjaan menanti-nanti atau menunggu itu pekerjaan yang makan energi. Rasanya kalau kita semua punya sifat sama, semua ingin cepat. Kalau sakit ingin cepat sembuh, ada problem ingin cepat selesai, waktu persalinan anak, kelahiran ingin cepat beres, kalau ada urusan ingin cepat selesai, kalau ada silang pendapat apalagi orang Kristen, malu kalau punya silang pendapat bertahun-tahun nggak selesai, malu. Maka kita selalu ingin cepat selesai semuanya, ya. Sekolah ingin cepat selesai, tapi hidup nggak ingin cepat mati, ingin lama hidup. 

Tetapi dikatakan disini, Tuhan menanti-nantikan waktu. Tuhan bukan hanya pandai bicara tapi Dia juga pandai mendengar; bukan hanya pandai menolong, Dia pandai memperhatikan. Disini dalam ayat ini, kita dapat dua berkat, yaitu Dia ingin mengasihi kita dan dia ingin memperlihatkan keadilanNya, ingin menyayangi kita. Mengasihi dan menyayangi itu lain: orang bisa mengasihi tanpa menyayangi, orang bisa menyayangi tanpa mengasihi tapi Tuhan sanggup menyayangi dan mengasihi kita, amin saudara? 

Tapi untuk sampai kepada Tuhan menyayangi dan mengasihi kita, Dia tunggu waktu yang tepat. Ternyata Dia tunggu itu, Dia hanya mau mengasihi, menyayangi orang-orang, siapapun dia ... Dia tidak peduli muka, tidak peduli kulit, tidak peduli bahasa, tidak peduli rambutnya warna apa ... siapa yang mau menanti-nantikan Dia. Jadi kalau saya pakai bahasa saya, “Tuhan menunggu sampai kita mau menunggu Dia". Selama kita belum mau menunggu Tuhan, selama kita tidak menantikan Tuhan, Dia akan non-aktif, dia diam saja. Kasih sayang-Nya Dia pegang, kasih-Nya Dia tidak perlihatkan. Hanya berkat umum saja: matahari bagi semua orang, hujan bagi semua orang, banjir bagi semua orang, duren bagi semua orang, rambutan bagi semua orang, becek bagi semua orang, dan sebagainya. 

Tapi ada berkat khusus yang Tuhan ingin kasih kepada kita, Dia tunggu waktu tunggu sampai kitanya yang mau dikasih itu mau menunggu dari Dia, menanti dari Dia. Tampaknya Tuhan tidak mau kasih berkat sembarangan, ngawur Tuhan kasih berkat. Orang yang malas berdoa lalu diberkati Tuhan, ngawur dong Tuhan. Ya, dalam sejarah doa malam, baru hari Jumat kemarin orang yang berdoa luber. Saya dengar sampai orang Jakarta pun datang, ya. Dan saya dapat SMS mereka berdoa puas, ya. Orang-orang Cianjur ramah-ramah, pandai-pandai berdoa, mereka puas senang, sampai hampir tidak ada tempat untuk duduk lagi, karena penuh. Puji Tuhan. 

Nah, kalau orang yang berdoa begitu, saya nggak heran kalau Tuhan memberkati, saya nggak heran. Karena memang Tuhan menanti orang yang menantikan Dia, Tuhan tunggu berkatNya Dia mau kasih kepada orang yang menantikan Dia. Hari Sabtu kemarin Tuhan mencurahkan saudara-saudara yang maju ke depan, ingin dipenuhkan Roh Kudus maju ke depan ... luar biasa. Banyak yang dipenuhkan dengan Roh Kudus. Memang belum lancar karena baru pertama kali. Sama seperti anak kecil baru belajar bicara belum lancar tapi sudah ada bicara, artinya Tuhan memberi. Waktu saya perhatikan yang diberi Roh Kudus, ya memang dia tiap Sabtu mau nunggu sama Tuhan, menanti sama Tuhan. Okay. Kita kembali kepada renungan kita, apa yang kita harapkan dari Tuhan,  Tuhan yang akan kasih kalau kita tahu menunggu, menantikan Tuhan. 

Lagu yang saya dapat jam delapan pagi itu diambil dari salah satu ayat yang nanti  kita akan baca bersama-sama,  ya. Dalam Kisah Rasul 1, disana kita akan melihat cerita yang indah bagaimana…ayatnya yang ke 1 mulai 1:1. Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 
1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. 
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.  

Saya mau berhenti dulu disana. Selama empat puluh hari. Ada satu saudari dari Jakarta tanya di SMS sama saya: oom, dimana ayatnya yang kenaikan Yesus itu hari Kamis. Nah, saya katakan ini ayatnya. Empat puluh hari  setelah Yesus bangkit, Dia menampakkan diri kesana kemari – kesana kemari, sampai ayat kedua sampai pada hari Ia terangkat. Jadi Yesus naik ke sorga persis empat puluh hari setelah Yesus bangkit. Nah, waktu Yesus bangkit, hari Paskah itu hari Minggu. Dari sana saudara ambil lima minggu; tujuh kali lima tiga puluh lima dapat  hari Sabtu, tambah lima hari .. Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis. 

Jadi empat puluh hari adalah pada hari Kamis. Ya, pemerintah mengundurkan liburnya kepada hari Jumat, itu urusan pemerintah. Tetapi urusan Alkitab tidak bisa dimundurkan, tidak bisa dimajukan. Dia tetap empat puluh hari ini. Tetapi di dalam ayat yang keempat 
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku. 
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." 

Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal disitu apa? Menantikan. Apa Tuhan nggak kuasa memenuhkan murid-Nya Roh Kudus pada hari itu juga? Bisa, tetapi Tuhan mau menyaring, sebab nanti yang kumpul lima ratus orang; yang penuh seratus dua puluh orang, tiga ratus delapan puluh tidak penuh. Hanya yang menunggu, hanya yang menanti. Kalau saudara belum penuh Roh Kudus sampai sekarang karena saudara-saudara belum dipenuhkan Roh Kudus padahal saudara rindu, jangan putus asa. Tapi yang saya jaga jangan sampai saudara yang belum dipenuhkan Roh Kudus karena saudara memang sudah nggak senang lagi sama Roh Kudus, sudah bosan sembahyang. Saudara nggak mau menunggu lagi. Tidak lagi ada pengharapan kepada Roh Kudus. Nah, itu salah, salah. 

Kita tidak boleh mati pengharapan untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus. Karena dikatakan di sana, supaya menantikan janji Bapa yang demikian kata-Nya : “Telah kamu dengar dari padaku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Ternyata Roh Kudus pada kali yang pertama diberikan kepada orang yang menanti, orang yang menunggu, sepuluh hari. Kita tidak adakan doa sepuluh hari karena apa, setelah  Kisah Rasul ini, tidak lagi mereka menunggu sepuluh hari lagi. Ada yang ditumpangi tangan, langsung penuh Roh Kudus; ada yang sementara Petrus berkhotbah, penuh dengan Roh Kudus, tidak tunggu sepuluh hari lagi. 

Tetapi pada kelahiran pertamanya, diminta untuk menantikan kedatangan Roh Kudus dengan duduk di loteng Yerusalem, sepuluh hari. Satu hari belum ada roh Kudus; dua hari belum ada Roh Kudus; tiga hari belum ada; empat hari belum ada; lima hari ... saya pakai sembilan hari belum penuh Roh Kudus. Sama dengan Naaman waktu di sungai Yordan diceburkan, dicelupkan tujuh kali katanya nanti kustanya sembuh. Sudah dicelup sampai enam kali belum sembuh-sembuh. Mungkin dia pikir, kalau ketujuh kali saya nggak sembuh juga, itu kepala nabi saya penggal. Mungkin begitu. Sama dengan orang ini ada yang sudah lima hari sembahyang belum penuh; udah enam hari, tujuh hari sembahyang belum penuh; Ah, pulang ah …balik, ah. Nggak ada Roh Kudus. Yesus bilang sepuluh hari, jangan pulang. Ada yang bilang jangan pulang sepuluh hari kan Yesus bilang. Sudah sembilan hari, sembilan hari setengah mmmm …. nggak ada tuh, sudah lapar, sudah pegel, saya mau pulang saja. 

Tetapi ternyata saudara-saudaraku, mereka bilang jangan pulang, Yesus bilang sepuluh hari. Apa yang terjadi? Begitu hari yang kesepuluh Roh Kudus turun. Memang itu Roh Kudus hanya diberikan kepada yang penuh, yang mau menantikan Tuhan, mau menunggu di kaki Tuhan. Saya ulangi lagi, kata menanti, menunggu ini adalah satu kata yang berat. Mari kita lihat ilustrasi dari Yakobus di dalam Yakobus 
5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. 
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! 

Maksud kedatangan Tuhan disini bisa dua arti. Kedatangan Tuhan yang kedua kali dan kedatangan Tuhan secara Roh Kudus. Haleluyah. Dia mau datang tapi kita harus sabar. Lihat petani. Begitu selesai tanam, apa langsung menuai? Tidak. Minggu depan langsung menuai? Tidak. Dia mau tunggu kapan ini padinya mulai tumbuh. Yang dia tunggu jangan sampai ada tikus, ada babi yang merusak sawahnya. Dia tunggu sampai empat bulan. 

Menurut Alkitab empat bulan musim menuai. Empat bulan, seratus dua puluh hari. Tunggu. Begitu keluar padi jangan dulu dituai, begitu mulai menguning tunggu … tunggu apa? Hujannya mesti dua kali. Hujan awal dan hujan akhir. Hujan musim gugur dan hujan musim semi. Begitu hujan kedua telah turun, beberapa hari lagi musim tuaian. Tunggu empat bulan. Siapa disini ada ibu yang begitu hamil lima bulan terus ke dokter. Dokter, saya mau melahirkan sekarang saja. Nggak bisa. Tunggu sembilan bulan sepuluh hari. Sebab kalau lima bulan dia dilahirkan nanti kupingnya sebelah, nanti lubang hidungnya satu, belum jadi. Tunggu, menanti, menunggu. 

Tuhan sudah ngatur waktu, kita nggak sabar. Maka dari lima ratus murid, seratus dua puluh orang yang penuh, sabar menanti. Banyak kali kita kurang sabar dan kalau kita kurang sabar berarti kita tidak ada iman. Kita nggak mau menunggu, kita mau pakai kekuatan kita sendiri, kita mau atasi dengan kekuatan kita. 

Begini saudara-saudara, orang yang ketemu Tuhan, itu ada dampaknya, ada tandanya. Orang kalau ketemu Yesus, itu ada tandanya dalam tingkah laku. Kita buka dalam Lukas 19.

19:1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 

Jadi kalau Yesus akan lewat, Dia belum lewat, saudara. Tapi Zakheus sudah naik di pohon karena dia dengar Yesus akan lewat disini. Jadi si Zakheus naik diatas pohon karena dia pendek. Orang Yahudi jaman itu rata-rata tinggi. Nah, orang pendek apalagi tukang pajak desak-desak mau lihat Yesus saudara, ini orang Yahudi sentimen sama Zakheus karena tukang pajak kepala pajak. Mungkin dia beke-beke begini lewat digetok aja kepalanya pura-pura. Jadi Zakheus naik keatas pohon. Yang akan lewat. Belum lewat. Jadi Zakheus musti menunggu, Zakheus musti menanti. 

19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, - setelah masa penantian - Ia mellihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 

Terus terang, saya agak protes dengan ayat ini. Yang ikut Yesus itu banyak orang, berdesak-desak, berbondong-bondong. Kenapa Yesus mau masuk ke rumah satu orang ini, padahal yang ikut Yesus begitu banyak, berdondong-bondong? Ayat empat.

19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.  

Masak sih nggak ada yang kepilih sama Yesus untuk Dia makan di rumah seseorang yang baiklah dari pada Zakheus kepala pemungut cukai, naik di atas pohon lagi. Kenapa? Karena disinilah rahasia tadi Yesaya. Dia mau memberi berkat, memberi belas kasian, kasih sayang kepada orang yang mau menunggu Dia. Dan dari orang yang berbondong-bondong itu cuma satu yang menunggu Yesus, Zakheus; dia naik keatas pohon, dia tunggu kapan Yesus lewat. Yang lain cuma bisa jalan tidak ada handicapped bisa dekat dengan Yesus tapi Zakheus naik keatas pohon dan menunggu. 

Sampai ayat yang kelima, baru dikatakan Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, Dia menumpang dirumah orang berdosa. Ternyata Yesus benar, Dia datang kepada rumah yang tepat karena yang lain ini semua cuma ngomel saja, bersungut-sungut. 

Pelajaran kedua, Yesus tidak akan perhatikan orang yang bersungut-sungut. Kalau saudara ikut Yesus cuma ngomel, bersungut-sungut, marah sana marah sini, bersungut-sungut, ngamuk-ngamuk sama percobaan, ngamuk sama Tuhan, protes sana protes sini, bersungut-sungut terus, Tuhan nggak akan open. Tetapi justru Zakheus tidak ada sungutan, dia cuma menunggu. Begitu Yesus bilang TURUN, dia turun, taat. Aku mau ke rumahmu ...  dia terima dengan sukacita. Orang lain ngomel, dia sukacita. Yesus nggak salah pilih. 

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat. Ini yang saya bilang tadi tapak. Ini yang saya bilang tadi dampak. 

Tadi ada yang kirim sms dari Jakarta: aduh, oom, khotbahnya luar biasa. Saya bilang, yang luar biasa yang dikhotbahkan, Yesusnya yang luar biasa bukan khotbahnya. Kita bisa dengar khotbah yang indah yang enak didengar tapi kita tidak ketemu sama Yang Dikhotbahkan. Apa saudara baca Yesus khotbah, Yesus ngomong? Yesus cuma masuk ke rumah, mungkin duduk juga belum; baru masuk ke rumah. Tapi dampak sudah bekerja dalam hati Zakheus. Tangannya yang mau kikir begini, terbuka. Dia bilang begini: Tuhan, setengah dari milikku akan ku berikan kepada orang miskin. 

Yesus tidak ngomong, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, nggak. Yesus nggak ngomong,  berikanlah hartamu kepada orang miskin dan ikutlah Aku, nggak. Orang kaya yang muda kan datang sama Yesus .. ya Rabi, ya Guru .. apakah yang wajib aku perbuat supaya aku selamat? Yesus bilang, ikutilah perintah-perintah Tuhan. Oh, aku sudah lakukan dari kecil. Kalau begitu cuma satu yang kurang .. jualkan apa yang ada padamu lalu ikutlah Aku maka engkau akan selamat. Waduh, dia sedih karena dia punya kekayaan banyak. Akhirnya Tuhan Yesus bilang, betapa susahnya satu orang kaya masuk ke dalam kerajaan sorga. Lebih mudah seekor unta masuk dalam lobang jarum … itu karena itu. 

Kalau Zakheus saudaraku, nggak nanya ini nggak nanya itu. Tuhan, setengah dari kekayaan hamba saya mau kasih kepada orang miskin. Coba perhatikan bagian ini saudara. Perhatikan tenang, dan pakai kepala dingin minta Roh Kudus bicara. Kalau saudara mengaku menerima Yesus sebagai Juru Selamat didalam hati saudara, sedikit banyak .. sedikitnya kita musti pasti mirip seperti Yesus. Sedikit saja. Karena kita menerima Yesus di dalam hati kita. Zakheus menerima Yesus di dalam rumahnya. Kita lebih baik, menerima Yesus di dalam hati kita. Biar sedikit pasti ada dampak, pasti ada tapak, ada Yesus dalam hati kita. 

Setengah dari kekayaan saya, saya beri kepada orang miskin. Yesus belum jawab, kalau ada sesuatu yang kuperas dari seseorang, akan kukembalikan empat kali lipat. Disini saudara, dia mengaku dosa. Kita sering kali membela kesalahan kita. Kita udah melek-melek dosa, melek-melek salah, kita bela diri, kita pakai pengacara untuk membela kesalahan kita. Lihat itu koruptor-koruptor yang makan duit rakyat ratusan trilyun, pakai pengacara. Dan pengacara nggak tahu malu lagi di pengadilan membela kliennya; dia nggak salah, katanya, wajib luput dari penghukuman. Padahal sudah melek-melek duit rakyat dibawa lari ratusan milyar, ratusan trilyun. Udah salah masih mau bilang, saya nggak salah. 

Kalau Zakheus lain; ia ngaku saya salah, saya orang berdosa, saya sudah meras orang lain. Dengan lain kata,  uang yang ada sama saya ini nggak halal, uang yang ada sama saya ini uang si A, uang yang ada sama saya ini keringat si B, uang yang ada sama saya ini sebetulnya gaji dia, uang yang ada sama saya ini haknya dia. Sebetulnya dia punya bayaran hanya dua puluh lima ribu saya charge sampai lima puluh ribu, sebetulnya pajak dia hanya seratus ribu saya charge dia empat ratus ribu ... saya sudah jadi pemeras. 

Yesus nggak ngomong akui dosamu, nggak .. Dia diam. Maka saya katakan saudara, kalau kita kenal Yesus, kalau kita betul-betul Kristen di dalam hati .. ada dampak, ada tapak minimal kita seperti Yesus. Jujur dengan hal-hal yang kecil. Ini bukan hak saya. Kenapa Herodes gagal menjadi pengikut Kristus? Dia tidak jujur. Itu istrimu itu bukan isterimu, itu perempuan itu isteri adikmu, kata Yohanes Pembaptis. Tapi dia bela dosa dia. Lebih baik kepala Yohanes Pembaptis dipotong daripada dia kembalikan bini orang. 

Mari saudara-saudara, kita tidak akan masuk sorga hanya jadi Kristen, tapi kita masuk sorga kalau kita jadi Kristen yang punya Kristus, yang ada perubahan di dalam hati kita, yang ada pengertian di dalam hati kita. Dia menunggu-nunggu Tuhan diatas pohon. Pohon ara selalu bicara kebenaran diri sendiri. Diseklah alkitab manapun diajar, pohon ara selalu menunjuk kepada kebenran diri sendiri. Waktu Adam dan Hawa telanjang, dia pakai daun ara ini menutupi ketelanjangannya, sembunyi menunggu Tuhan. Tuhan bilang, dimana Adam dan Hawa? Kami sembunyi. Tuhan lihat yaah, kamu memakai pakaian daun pokok ara. Tuhan ganti dengan kulit domba yang lebih kuat. 

Natanael duduk di bawah pohon ara, di bawah pohon kebenaran diri sendiri. Adam dan Hawa mau tutup dengan kebenaran diri sendiri, ketelanjangannya. Kita sudah salah, sudah salah, sudah berdosa .. kita masih bela diri kita nggak salah. Maka saya bilang, Zakheus itu orangnya pendek tapi hatinya luar biasa besar. Saya berdosa Tuhan, banyak orang saya peras uangnya. Sekiranya ada yang kuperas, aku akan kembalikan empat kali lipat. 

Yesus nggak ngomong apa-apa, saudara, Yesus nggak nyuruh. Kalau kita punya Yesus, ada perubahan. Apa yang tidak halal yang ada sama kita, kita akan kembalikan kepada yang berhak. Saya pernah menulis di Cressendo, tulisan saya ditiru sama orang. Semua tulisannya sama hanya pengarangnya saja diganti nama dia. Saya tulis sama majalah itu, bagaimana ini tulisan saya dicuri, di plagiat. Lagu saya juga Tuhan Yesus Setia diakui sama salah satu penyanyi di Jakarta perempuan di Lampung. Ini lagu ciptaan saya, katanya. Untung ada eks Cianjur disitu. Bukan. Ini lagu ciptaan guru saya, pendeta Awondatu. Malu itu penyanyi. 

Banyak hak-hak yang harus dikembalikan kepada yang berhak. Dalam hal Zakheus, uang yang dia pegang, uang yang dia kangkangi, bukan dia punya dia. Dia mau kembalikan. Ini dampak dari menunggu di kaki Tuhan. Apa yang terjadi?  
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." 

Dia mencari dan menyelamatkan tetapi Dia ingin menyatakan kasih sayang-Nya itu kepada orang-orang yang mau menunggu Dia. Jangan takut untuk hal yang benar. Jangan takut berbalik dari dosa untuk berbuat yang benar. Kembalikan kepada yang berhak. Mazmur . 
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Bahasa Inggris, nantikanlah Tuhan, jadilah berani dan Dia akan menguatkan hatimu. Tunggu, aku katakan dihadapan Tuhan. Nantikanlah Tuhan. Baik saya akan cerita dua macam cerita. Cerita ini benar-benar terjadi di Taiwan. Di Taiwan ada satu gadis. Dia masih SMA papameninggal. Ketika papa meninggal, mamanya bilang coba kamu berhenti sekolah karena mama sudah tidah bisa bayar sekolah. Dia protes, ini saya sudah mau ulangan umum, saya mau masuk perguruan tinggi. Akhirnya mamanya sanggupi. Mamanya kerja supaya anaknya ini bisa lulus. Akhirnya anak ini lulus tapi pada saat anaknya lulus mamanya tidak tahan, mamanya terkena serangan mental dan harus dirawat di rumah sakit jiwa. Gadis ini malu mengakui mamanya sakit jiwa kepada teman-temannya. Malu karena dia pegawai pemerintah dapat jaminan dari pemerintah di rumah sakit. 

Tapi pada satu hari, pikiran yang lurus timbul. Anak ini dari pekerjaan, dia harus bekerja sekarang, langsung berlari ke rumah sakit, menemani mamanya. Mamanya ketawa sendiri, mamanya teriak-teriak, garuk-garuk kepala kadang-kadang ngoceh, tapi anak gadisnya tetap temani mamanya. Mula-mula dari rasa jijik, dari rasa kesal timbul rasa kasihan. Bukankah wanita ini yang melahirkan aku, bukankah wanita ini yang susah-susah membesarkan aku? Sekarang aku mau melayani dia. 

Pulang dari pekerjaan langsung ke mamanya di rumah sakit, nemenin. Diketawain sama teman-teman: mama mu gila Tapi dia tetap nemani, dia menunggu. Bertahun-tahun sampai suatu hari dokter berkata, ibumu sudah bisa di bawa pulang. Tertawanya bukan tertawa histeris, tertawanya bukan tertawa sakit, tertawanya sudah tertawa yang ikhlas, yang keluar dari hati. Itu karena pengorbanan kamu, anaknya, yang tiap hari menunggui dia. Itu cerita yang pertama. 

Cerita yang kedua. Satu keluarga tentara di Taiwan punya anak baru umur dua belas tahun, dia meninggal. Tapi sebelum meninggal karena penyakit, dia titipkan anak ini kepada sesama veteran yang sudah isterinya meninggal, dia sudah sebatang kara. Veteran ini membela, mengasuh ini anak. Saudara tahu anak dua belas tahun masih banyak keinginan. Tidak berapa lama kemudian mamanya anak ini juga meninggal karena sedih papanya meninggal. Tinggal anak ini sebatang kara. Orang veteran ini menunggui setiap hari, anak ini sekolah sampai dia lulus. Tapi anak ini tahu budi bahwa dia ini bukan papanya. Papanya sudah mati. Dia tahu sudah umur 12 tahun.   Asal pulang sekolah, teman-temannya ajak dia main basket, ajak main bola .. tidak mau. Dia bilang saya bisa lulus karena kamu menunggui saya. Oh tidak, katanya, justru aku ini bisa panjang umur karena kamu menunggui saya.

Saudara-saudara, siapa diantara saudara yang masih punya mama, yang masih punya papa, sayangilah mereka. Saya tidak punya mama lagi, saya tidak punya papa lagi. Kalau saya dapat berkat besar, saya ingin bawa ayah saya, ingin bawa ibu saya. Tapi tidak ada lagi. Saya punya mobil ingin ajak mama saya, tidak ada lagi. 

Saudara masih punya mama, masih punya papa, coba jangan dimusuhin, tungguin dia, nantikan dia. Apalagi Bapa di Sorga. Bapa di Sorga tidak pernah mengecewakan kita; Dia layak kita tunggu, Dia layak kita menantikan Dia. Kalau ada problem yang berat belum bisa diatasi ... sabar, Tunggu sama Tuhan. Nanti Tuhan pasti tolong. Pasti tolong asal kita sabar. Tunggu .. tunggu sama Tuhan. Jangan nyelonong, jangan jalan sendiri. Tunggu. Bela sama pekerjaan Tuhan .. nanti Tuhan akan bekerja. 

Jadi sebagai renungan terakhir, Roh Kudus diberikan kepada yang menunggu, berkat Tuhan diberikan kepada yang menunggu. Sekarang kita baca kembali Yesaya tadi sebagai ayat terakhir. 
Yesaya 30:18. Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! 

Dia adil, Dia pasti datang kepada saudara, yang mau menantikan dia.  

 

Minggu sore, 08 Juni 2003  

Roh Kudus meniup kabut ...

Zakaria 
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 

Bahasa Indonesia lama bukan dengan kuat dan bukan dengan gagah, melainkan oleh Roh Tuhan semuanya bisa jadi. Ada persoalan-persoalan yang kita bisa atasi dengan kekuatan kita, ada persoalan-persoalan yang kita bisa  atasi dengan uang, ada persoalan yang bisa diatasi dengan orang berpangkat, ada soal yang mungkin bisa diatasi dengan pengadilan. Tapi tahukah saudara, ada banyak hal yang kita tidak bisa atasi dengan kekuatan kita, yang kita tidak bisa atasi dengan uang, yang kita tidak bisa atasi walaupun kita kenal Presiden, kenal Raja, kenal Hakim, kenal orang berpangkat. 

Ada banyak hal yang kita tidak bisa atasi. Dan salah satunya adalah problem yang dihadapi oleh Zerubabel. Zerubabel menghadapi satu problem yang tidak bisa diatasi dengan kekuatan manusia. Itu sebabnya Tuhan datang dan berkata, bukan oleh kuat dan bukan oleh gagah; bukan oleh keperkasaan dan bukan oleh kekuatan ...  tetapi oleh Roh-Ku. Yang dimaksud Roh-Ku adalah Roh Kudus. 

Hari ini genap lima puluh hari dari Paskah dan itulah hari Pentakosta, ini hari gereja kita, ini hari Pentakosta. Saudara boleh baca dikalender tidak ada hari Protestan, tidak ada hari Katolik, baca di Alkitab tidak ada hari Advent, tidak ada hari-hari yang lain tapi ada hari Pentakosta. Hari yang ke lima puluh dari Paskah, itu Yesus naik ke sorga, empat puluh hari lalu sepuluh hari kemudian Rohul Kudus turun. 

Saudara, saya mau ceritera pelan-pelan dan kiranya Roh Kudus membuka hati saudara sehingga saudara mulai jadi dekat dengan Roh Kudus, mulai terbiasa dengan Roh Kudus, mulai akrab dengan Roh Kudus, mulai tidak kaku dengan Roh Kudus, mulai mengasihi Roh Kudus, mulai mengulurkan tangan kepada Roh Kudus dan minta supaya Roh Kudus ini memimpin kita. Tadi kita menyanyi, Roh Kudus turun seperti angin menderu. Memang pada waktu Roh Kudus turun, tempat dimana mereka berdoa seperti angin menderu meniup ruangan itu tetapi itu belum Roh Kudus, Roh Kudus belum bekerja, Roh Kudus belum turun, Roh Kudus belum membaptis orang-orang yang disana.

Mari saya akan ceritera satu ceritera dulu. Waktu Inggris mulai mau diserang oleh Napoleon pada abad-abad yang sudah lewat. Napoleon itu orangnya kecil tetapi seluruh Eropa sudah dikuasai oleh dia ... hampir seluruh dunialah hanya satu negara yang belum, yaitu Inggris. Dan Napoleon mulai mempersiapkan tentara, mengirimkan tentara dan Napoleon berangkat mau menyerang Inggris. Berita ini sampai ke Inggris dan dikatakan dalam sejarah, dikatakan dalam buku-buku, rakyat Inggris itu sampai tangannya gemetar saudara, berdiri itu tangannya gemetar karena mendengar akan datang satu diktator namanya Napoleon Bonaparte dari Prancis, ditakuti sekali,  akan menyerang Inggris. 

Lalu disana saudaraku ada seorang Jenderal yang bernama Jenderal Welington. Jenderal Welington ini mau menghadapi Napoleon. Dia mempersiapkan tentara juga dan dia cegat Napoleon itu sebelum masuk Inggris, dia cegat disuatu perbatasan. Setiap hari orang-orang Inggris di London itu berkumpul di Trafalgar Square dan melihat diatas satu hotel yang tinggi, itu lampu-lampu memberikan dengan kata-kata apa yang terjadi dalam peperangan. Seperti siaran langsung dulu belum ada TV seperti sekarang tetapi dengan lampu dengan tulisan-tulisan, mereka memberitahukan kemajuan tentara Inggris atau kekalahan tentara Perancis, atau kemajuan tentara Perancis, Wellington terdesak atau Napoleon terdesak ... itu hampir tiap sore diberitakan melalui lampu-lampu disana. 

Jadi orang-orang di London setiap sore mereka berdiri di Trafalgar Square dan mereka melihat itu lampu untuk tahu berita karena koran-koran tidak ada; hanya berita itu dari lampu-lampu itu yang bisa di baca setiap sore. Mereka berkumpul dan bergunjing tentang keadaan perang melewati lampu itu. 

Pada satu kali saudara-saudaraku, kabut turun agak gelap, kabut itu gelap dan turun bukannya mau hujan tapi kabut saja dan agak hazy, agak tidak jelas gedung-gedung itu nampaknya. Maka terbacalah satu tulisan pada jam 5 sore, yang menyatakan dengan jelas tulisan itu “Welington kalah, Welington defeated ...  Welington kalah. Saudara-saudara, ketika mereka baca semua baca itu tulisan Wellington kalah maka mereka ketakutan sekali dan mereka begitu gemetar sampai dikatakan jari-jari mereka bukan kedinginan saja tapi gemetar karena takut,  karena ditulisan dengan jelas Wellington kalah. 

Tetapi saudara-saudaraku, ketika mereka sudah mulai menangis 5 menit, 10 menit mulai menangis ... dari arah teluk Inggris bertiuplah angin sepoi-sepoi basah, tidak terlalu keras tetapi cukup kuat meniup kabut-kabut hitam ini, meniup ini kabut yang menutupi gedung-gedung itu dan langsung kabut itu keluar, nampaklah tulisan yang jelas. Tulisannya ternyata bertuliskan Welington kalahkan Napoleon di Waterloo. Ada haleluyah, saudara?

Saat itu dari kesedihan, dari ketakutan mereka melompat, mereka bersukacita, mereka bersukaria. Dari ceritera itu saya ingin memberi tahu. Pada waktu Tuhan Yesus di salib dan Dia berkata: "Sudah selesai" ~ “It is finished”, neraka dengan iblis tertawa. Mereka berkata, sekarang Yesus kalah. Oh, orang-orang Parisi mereka berpesta, Yesus sudah disalib, Yesus mati, Yesus kalah. Tetapi tiga hari kemudian saudaraku beritanya berubah. Bukan Yesus kalah tetapi Yesus mengalahkan maut dan neraka, ada haleluyah?! 

Tetapi berita itu berita Yesus menang sering kali tertutup oleh kabut percobaan, tertutup oleh kabut problem, tertutup oleh kabut ketakutan, tertutup oleh kabut curiga, tertutup oleh kabut-kabut tidak percaya, tertutup dengan kabut-kabut yang tidak enak ... sehingga pesan firman Allah bahwa Yesus sudah menang, pesan firman Allah bahwa Yesus Raja segala raja tidak sampai kepada kita karena kita tertutup dengan banyak kabut, dengan ketakutan, dengan kebimbangan, dengan grogi, dengan lemah, dengan kemalasan, dengan ketidak-ada keaktifan, tidak ada semangat sehingga berita firman Allah tidak terbaca jelas. Nah, ini saatnya angin Roh Kudus harus bertiup.

Ketika angin Roh Kudus bertiup, Dia akan mengusir, Dia akan membuang kabut-kabut ketakutan, Dia akan membuang kabut-kabut kekuatiran, Dia akan menghancurkan, Dia akan membawa jauh-jauh itu kabut-kabut tidak percaya, itu kabut-kabut masa iya, itu kabut-kabut yang membuat kita tidak percaya, itu kabut yang membuat kita malas, itu kabut yang membuat kita tidak suka kepada firman, itu ditiup supaya berita firman Allah terbaca jelas dan komplit bahwa Yesus Raja segala raja tidak pernah kalah ... Dia mengalahkan dosa dan neraka. Amin, saudara-saudara?!

Dalam berita ini, Tuhan berkata bukan oleh kuat dan bukan oleh gagah, nggak bisa itu orang Inggris meniup kabut...nggak bisa. Nggak bisa dia membaca berita bahwa Wellington menang ... nggak bisa. Walaupun mereka punya uang, mereka baca tetap 'Wellington kalah', ya! Memerlukan satu angin yang bertiup! Saudara ada problem, saudara ada percobaan, mau pakai beking, mau pakai polisi? Saudara jatuh, mau pakai apa? Kekuatan sendiri, mau pakai bintang, jenderal bintang empat atau bintang tujuh no.16. 

Saudara mau pakai apa? Lebih baik kita tunggu angin Roh Kudus bertiup! Kalau angin Roh Kudus bertiup, kabut ketakutan lenyap, angin Roh Kudus bertiup, kekuatiran berganti menjadi kekuatan, putus asa menjadi pengharapan, takut menjadi berani, bimbang menjadi mantap, duka-cita menjadi sukacita, kelesuan menjadi semangat, kecurigaan menjadi kepercayaan, kelemahan menjadi kekuatan, air mata menjadi mata air, kekeringan menjadi kesuburan, tidak tahu menjadi berpengetahuan, asalnya dipermainkan oleh situasi sekarang menciptakan situasi. Waktu Roh Kudus bertiup, semua awan yang gelap dilenyapkan, semua kebimbangan dilenyapkan, semua ketakutan yang menghantui umat manusia termasuk orang Kristen mereka hanya membaca berita kakalahan Yesus kalah, mereka tidak baca komplit: Yesus kalahkan maut dan neraka. 

Saudara-saudara dan saya memerlukan angin Roh Kudus. Kita memerlukan angin dari Roh Kudus. Apa yang kita hadapi kadang-kadang kita tidak mampu, punya uang miliar-miliar nggak mampu ngatasi persoalan, ngatasi problem apalagi kalau dokter sudah vonis mati.

Satu eks Cianjur tadi pagi jam 10 meninggal. Masih keluarga saya, bapak Nano Runtukahu, meninggal. Dia  pesan sama saya untuk dia ingin ketemu sebelum meninggal, tapi ketemu belum dia sudah meninggal. Kalau dokter sudah vonis manusia tidak ada harapan apa-apa, tidak bisa apa-apa, sangat lelah. Pendeta Benny Santoso sekarang ada di ICCU kanker hati. Saya mau bezuk tidak boleh dibezuk, jemaat mau bezuk tidak boleh dibezuk, hanya keluarga boleh bezuk, kanker hati, hanya tinggal tunggu waktu. Banyak hal kita tidak bisa atasi dengan uang, kita tidak bisa atasi dengan kekuatan. Kita manusia sangat fragile, rapuh, kita seperti cangkir plastik ... jatuh, kita pecah. Kita seperti plastik sedikit jatuh retak. Inilah kita. Maka kita perlu angin Roh Kudus, haleluyah! Angin Roh Kudus yang memampukan kita.

II Korintus
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 

Ada haleluyah?! Saudara-saudara, kita yang masih dijajah, saudara dan saya mungkin masih dijajah oleh kebiasaan yang tidak baik, ada yang dijajah oleh dosa seks, saudara tidak bisa luput, tidak bisa melepaskan diri dari dosa seks ini, saudara tidak berbuat tetapi pikiran saudara berjalan-jalan kesana kemari, menonton film-film porno, membaca buku-buku porno padahal saudara Kristen, padahal saudara anak Tuhan, padahal saudara-saudara Pentakosta tetapi kenapa saudara-saudara memutar VCD porno, kenapa kita sebagai orang Kristen memerlukan hal-hal yang demikian? Karena kita belum dimerdekakan. Saudara mau memerdekakan diri? Tidak bisa! Bukan oleh kuat dan bukan oleh gagah tapi oleh Roh-Ku, kata Tuhan, disana ada kemerdekaan. 

Saudaraku, apa yang tidak bisa kita kerjakan, mau berhenti merokok, mau berhenti merokok dengan kekuatan saudara? Tidak bisa. Hanya Roh Kudus bukan dengan kuat dan bukan dengan gagah tetapi oleh Roh Tuhan segalanya bisa jadi. Saudara-saudara, saya pernah katakan kembali yang bukan milik saudara, kembalikan! Kalau itu uang orang lain, kembalikan! Dengar kalau itu uang Tuhan, kembalikan! Tidak bisa, belum bisa, bukan oleh kuat dan gagah tetapi oleh Roh Allah semuanya akan jadi. Itu sebabnya saudara-saudaraku, diluar Roh Tuhan, sumber Roh Kudus kabut dimana-mana, kabut menutupi pesan firman Allah, awan gelap menutupi berkat sabda Tuhan sehingga mata saudara tidak bisa melihat berkat Tuhan.

Ayat 16 berkata, jikalau seorang berbalik kepada Tuhan selaput penutup itu ditanggalkan ... kita bisa melihat Yesus seperti Dia ada, kita bisa melihat berkat Tuhan seperti apa adanya dan kita bisa melihat janji-janji Tuhan seperti apa adanya. Karena dimana ada Roh Tuhan, disitu ada kebebasan, disitu ada kebebasan yang sempurna -  bebas dari benci, bebas dari dendam, bebas dari rasa cemburu, bebas dari keakuan, bebas dari diri sendiri, bebas dari kemungkaran, bebas dari kemunafikan, bebas dari kesombongan, bebas dari ketidak mauan, bebas dari ketidak ada perhatian, bebas dari kebencian, bebas dari permusuhan. Saudara orang Kristen masih musuh, saudara jangan mikir masuk sorga, jauh sorga dari saudara. Apa kata Yesus dalam Matius 5? Jikalau ada saudara saki hati kepadamu lagi sembahyang, berhenti dulu sembahyang, bikin beres sama saudaramu ... baru engkau kembali membawa persembahan.

Mari saya kasih ilustrasi. Seorang membawa domba disembelih. Ini jaman perjanjian lama, jaman Yesus, mau membawa persembahan kepada Tuhan, maksudnya apa? Tuhan saya ada dosa, dosanya tidak usah kasih tahu orang lain saya ada dosa ini, Tuhan yang tahu. Sekarang saya membawa persembahan, saya memperbaiki hubungan saya dengan Engkau Tuhan. Tolong Tuhan, saya bawa persembahan ini. Apa kata Yesus? Tinggalkan persembahan itu kalau engkau masih ada tahu ada seseorang tidak senang sama engkau. Lari dulu, bikin beres dulu sama dia, bikin beres dulu, bikin beres dulu urusan sama dia. Sudah tidak ada ganjalan, sudah plong urusan. Saya lebih baik dirugikan dari pada merugikan, saya itu! 

Ah, bikin beres. Sudah selesai ... baru kita kembali. Tuhan, saya sudah selesaikan urusan saya dengan saudara saya, baru Tuhan jawab ini persembahan. Jadi sebelum urusan kita dengan Tuhan lurus, urus dulu dengan sesama, salib! Urus dulu, beres dulu dengan sesama. Aduh, saya tidak kuat. Bukan oleh dengan kuat dan gagah - oleh Roh Allah semuanya jadi. Aduh, saya masih terkungkung kalau saya sembahyang lihat orang itu ... karena belum beres; kalau saya berdoa kelihatan orang itu ... karena memang belum beres. 

Apa saudara mau hidup nggak beres terus, hatinya nggak damai. Mau masuk sorga ditolak: kamu belum beres kok sama dia, urusan. Kok kamu sekarang mau masuk sorga?. Bereskan dulu. Jangan bereskan kalau sudah di neraka - nggak bisa, bereskan waktu didunia. Urusan-urusan saudara dengan sesama manusia supaya urusan dengan Tuhan lurus adalah Salib. Dimana ada Roh Tuhan disini ada kebebasan, haleluyah!

Saya mau ceritera. Di New York kota besar Amerika, itu banyak night club-night club yang menyiapkan minum minuman keras, obat bius, wanita-wanita bahkan laki-laki untuk yang homo seks, perempuan-perempuan yang lesbian disiapkan. Nama dari night club itu adalah “The Gate of Hell”, pintu gerbang neraka! Lalu ada dua  pemuda, didesanya Kristen, orang gereja, begitu masuk New York tergoda ... ingin masuk night club. Tapi yang terkenal memang night club itu pintu neraka, gerbang neraka, The Gate of Hell. Jadi salah satunya yang terbaik caranya tanya sama polisi.

"Pak polisi, ini kan daerah lampu merah, inikan daerah night club, daerah tari telanjang, daerah gereja setan. Saya mau cari night club yang namanya Gate of Hell, pintu gerbang neraka. Dimana alamatnya?" Polisi itu kan serba tahu, dia tahu setiap gang, setiap jalan kecil. Oh, kamu jalan ini lurus, tikungan pertama kamu belok kiri - belok kiri. Disana ada satu gereja dan didepan gereja ada satu tanda salib besar sekali. Kamu jalan saja situ ... LEWAT ITU SALIB, LEWATIN ITU SALIB - disitulah night club, gerbang neraka. 

Saudara, yang diperhatikan oleh pemuda ini bukan keterangan polisi ini tapi itu kata-katanya: kalau kamu lewat salib, lewat dari salib - itulah pintu gerbang neraka. Nggak jadi dia. Ha, kita nggak jadi ke night club. Lewat salib ... gerbang neraka.

Saudara, saudara mau lewatin salib, silahkan, lewat aja salib, acuhkan, cuekin salib ... gerbang neraka. Khotbah pendeta cuekin saja, ko Yoyo khotbah ka kidul, urang ka kaler; ko Yoyo khotbah ka kulon urang ka wetan - cuekin aja. Pendetanya .. pendeta, kita mah kita. Urusan .. urusan kita, duit .. duit kita, badan .. badan kita, dosa ..  dosa kita, mau apa dia ikut campur? Cuekin aja, silahkan! Lewat itu salib yang besar ... gerbang neraka. Orang tua kasih nasehat .. cuekin, kakak kasih nasehat .. cuek, apalagi pendeta, family juga bukan .. cuek, cuekin aja. Lewat salib itu ... gerbang neraka. Maksud polisi itu, lewat salib di gereja itu yang besar sebelahnya itu sudah night club, night club Gate of Hell. Tapi yang didengar oleh pemuda ini seperti malaikat yang bicara. Kamu berani lewat itu salib ... gerbang neraka.

Sayang banyak anak muda sering melewati batas dari salib itu, dia lewat salib. Dia bukan berhenti disalib dan berdoa sama Tuhan .... dia lewat salib itu dan dia ketemu gerbang neraka. Dia pakai prinsip sendiri, tidak pakai prinsip firman Allah.

Ada banyak pengajaran sekarang bahwa walaupun kita tidak diampuni oleh Yesus, masih ada yang lain kita bisa pakai yang lain untuk masuk surga. Oh, saudara, tidak! Dengar baik-baik. Bukan Yesus dengan Budha urusannya ini, bukan Yesus dengan Kong Hu Cu, bukan! Bukan Yesus dengan Mohammad, bukan! Urusannya bukan itu, bukan Yesus dengan Sai Baba, bukan! Tapi ini urusan Yesus dengan keselamatan. Dia bilang begini: Seorangpun  tidak sampai kepada Bapa tanpa Aku! Saya tidak ada urusan dengan agama lain karena Yesus bukan agama. Yesus itu hidup luar biasa. Setetes darah-Nya saja sanggup menyucikan dosa kita, setitik darah-Nya yang kudus.

Hidupku gelap berdosa .. Sampai Yesus pun datang .. Darah-Nya yang termulia .. Sucikan segenap dosa .. Firman Allah pun t'lah berkata .. Jalan sorga dari mas rata .. Ku mau hidup kudus dalam Dia .. Baca Firman berdoa.

Kemana jalan ke sorga itu ya, Yesus? Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada nabi yang ngomong begitu, nggak ada! Akulah jalan. Nabi-nabi penunjuk jalan, Yesus mah jalan-Nya. Akulah jalan. Kong Hu Cu menunjuk jalan, Mohammad menunjuk jalan, Budha menunjuk jalan, Yesus mah nunjuk diri-Nya: Akulah jalan! Jadi ini urusannya bukan Yesus dengan Mohammad, Yesus dengan Budha, Yesus dengan Kong Hu Cu, Yesus dengan siapa, tidak! Yesus dengan kita, Yesus dengan dunia.

Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini sehingga diberikannya anakNya yang tunggal itu supaya barang siapa yang percaya akan Dia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal! Saudara-saudara, dengar baik-baik. Saudara tidak usah masuk neraka. Saudara disediakan sorga oleh Tuhan. Jalannya kita sudah tahu,  yaitu didalam Yesus. Mari kita ikuti jalanNya. Dan dikatakan oleh Dia, seorang berbalik kepada Tuhan selaput itu rontok, kita bisa melihat Yesus apa adanya. 

Israel masih diselaputin, masih shalom-shalom tapi dia nggak percaya Yesus karena dihukum sama Tuhan. Nggak bisa lihat ... Yesus itu bukan Mesias katanya. Ketutup. Nanti kalau dia berbalik sama Tuhan, dirontokkan ini kain penghalang, baru mereka bisa melihat Yesus. Maka kita tidak boleh kasar sama agama lain, nggak boleh, karena mereka belum lihat. Mereka ngejelek-jelekin Yesus, ngomongin agama kita, ngancur-ngancurin gereja karena belum lihat. Sama .. sama Paulus. Paulus belum mengerti tapi setelah dia mengerti, siapakah Engkau Tuhan? Dia tahu Tuhan tapi dia tanya, siapa? Belum kenal kepada Tuhan. Saudara sudah kenal jauh, haleluyah!

Satu anak di Inggris ikut papa-mamanya jalan-jalan mau lihat pasar malam. Lepas dari papa-mama. Anak ini  pandai, dia dekati polisi: Bapak polisi, saya terhilang dari papa- mama saya. Dimana rumahmu? Rumah saya nggak jauh dari sini tapi saya nggak tahu jalan dimana saya, sudah salah. Polisi bilang, kalau saya bawa ke kantor pos, apa kamu bisa tahu jalan pulang? Nggak, saya nggak tahu, saya nggak tahu jalan pulang kalau dari kantor pos. Kalau saya bawa ke kantor polisi dari itu kamu tahu jalan pulang? Nggak! Kalau saya bawa ke Big Ben, Lonceng besar yang terkenal itu, kamu tahu jalan pulang? Nggak! Kalau saya bawa ke New Westminster Abbey  disitu ada gereja tua New Westminster .. ada dengan salib yang merah diatasnya, kamu bisa pulang nggak disana? Kalau itu saya bisa pulang, kalau saya sudah lihat Salib itu, gereja itu ... sudah dekat, rumah saya dekat situ.

Saudara-saudara, banyak yang ditawarkan mau pulang ke sorga pakai cara ini, mau pulang ke sorga pakai cara ini, cara kita. Kalau kita sudah lihat salib Yesus, kita tahu jalan ke sorga. Amin, saudara saudara?!

Polisi itu mau bawa anak itu ke New Westminster Abbey. Begitu dia lihat itu gereja, ah sudah, rumah saya cuman dua, tiga, ah sudah disitu. Ceritera ini lucu tetapi menggambarkan kita. Saya heran orang Kristen Pentakosta sudah bertahun-tahun jadi anggota jemaat masih bingung, kemana saya pergi, ya .. kemana ya .. kemana ya?

Bukan oleh kuat dan bukan oleh gagah melainkan oleh Roh-Ku semuanya akan jadi. Tadi pagi di Jakarta begitu banyak orang dipenuhkan Roh Kudus. Ada satu bapa saudara, dia jarang kebaktian, tidak banyak bicara orangnya. Kalau saudara lihat saya suka pakai kemeja biru, biru tua, biru muda lalu hijau muda, lalu hijau lumut ..  itu dia yang kasih. Diam-diam dia suka kasih, tolong, ini bagikan sama hamba Tuhan Rp 5 juta.

Saya nggak peduli lagi khotbah, siapa yang belum penuh dengan Roh Kudus, mau dipenuhkan Roh Kudus un coan bo sipun, saya bilang, ... maju kedepan. Tadi pesta besar di Jakarta. Kira-kira seperempat maju ke depan yang belum penuh Roh Kudus. Itu Roh Kudus saudaraku, ... turun ... turun, saya dimimbar. Baru mau turun begini udah penuh Roh Kudus, sudah bicara.

Satu saya punya anak rohani baru dibaptis, namanya Andri. Saya baru lewat, dia sudah berbahasa roh. Bapa ini dengan istrinya begitu saya lewat, bapanya belum tapi istrinya langsung sudah berbahasa roh. Roh Kudus itu mencari orang yang membutuhkan Dia. Kalau saudara nggak butuh sama Dia sebetulnya saudara ini tempat yang biasanya besar sekali urapan Roh Kudus. Tapi saya tidak akan mengecilkan Roh Kudus, saudara yang duduk dibalkon tidak mau turun Roh Kudus juga bisa bekerja diatas. Tapi saya ingin beritahu saudaraku yang penting dari Roh Kudus ini saudara nya itu harus butuh sama Dia.

Waktu rakyat Vietnam yang terakhir mau diselamatkan oleh helikopter Amerika. Orang menjerit-jerit, orang nggak peduli pegang itu kakinya dari helikopter tergantung-gantung nggak peduli ... karena dia butuh, kalau nggak dibunuh sama Vietcong. Dia naik itu helikopter, pegang kaki helikopter tergantung-gantung saudara. Dia nggak peduli turunnya luka-luka karena dia butuh. Kalau saudara butuh Roh Kudus, Roh Kudus akan senang, datang kepada saudara dan memenuhi saudara.

Ada beberapa saudara di Jakarta yang seolah-olah mengharapkan saya gitu yang memberi Roh Kudus. Saya bilang saya tidak beri Roh Kudus ... saya hanya mendoakan. Yang memberi Roh Kudus adalah Tuhan Yesus Sendiri. 

Nah, saudara-saudara diantara saudara yang belum penuh dengan Roh Kudus tapi rindu, ingin, ingin dipenuhkan dengan Roh Kudus silahkan maju kedepan, rindu dipenuhkan dengan Roh Kudus mari maju di depan berdiri, nanti kita akan berdoa bersama-sama.  

 

Minggu sore, 15 Juni 2003  

DEKAT DENGAN YESUS

Selamat sore, selamat bertemu, berbakti lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Seperti saudara tahu bahwa tubuh kita manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu yang kelihatan adalah badan kita, tubuh .. yang kelihatan; yang kedua adalah jiwa, tidak kelihatan, tempatnya perasaan, tempatnya kemauan; dan yang ketiga adalah Roh, juga tidak kelihatan.

Allah yang kita sembah adalah Allah Trinitas. Orang Kristen Allahnya bukan tiga, salah, ya! Jangan sampai saudara anggap orang Kristen Allahnya tiga. Allah kita, Tuhan kita itu satu. Tapi satunya bukan satu setunggal mawon, siji bae, satunya itu seperti telunjuk ini, satu telunjuk tapi ada tiga bagian, ya; satu tangan tiga bagian. Demikian juga Tuhan seperti manusia, ada tubuh yang kelihatan ada dua .. Jiwa dan Roh tidak kelihatan, demikian juga Tuhan terdiri dari Bapa, Putra dan Roh Kudus. Bapa tidak kelihatan, Yesus kelihatan bisa dilihat mata tapi Roh Kudus tidak bisa kelihatan.

Nah, dalam setiap hari sabtu atau hari libur saya suka merenungkan kenapa di Puncak itu selalu macet! Apa orang tidak tahu bahwa disana itu macet? Saya yakin semua orang Indonesia tahu di Puncak itu kalau sabtu, minggu macet, hari libur macet. Tetapi kenapa terus-terusan bahkan dari Lampung datang ke Puncak. Kalau kita tanya ngapain ke Puncak? Apa yang dicari ? Nggak ada! Mereka ke Puncak hanya untuk nginap, mau menikmati apa? Macet dimana-mana, nginap, makan, senin subuh sudah pulang, bermacet ria. Sebetulnya saudara-saudara,  manusia itu sedang mencari sesuatu, mencari ketenangan, orang Belanda bilang resteh .. mencari istrahat, mencari perhentian. 

Dan sore hari ini saya ingin mengajak saudara mendalam, jadi bukan hanya tahu tapi mendalam apa artinya perhentian, resteh, istrahat didalam Tuhan. Mari bersama-sama kita membuka Matius 
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 

Jangan saudara sangka bahwa anak kecil, anak muda tidak memerlukan hal ini. Anak kecil sudah stres sekarang. Anak umur 12 tahun sudah stres, sudah diperiksa di dokter, stres. Dan sekarang kita akan lihat apa yang dikatakan oleh Alkitab dalam Matius 11 : 28, saya katakan kita sekarang mendalam, bukan cuma tahu: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu “

Saya ingin baca dalam salinan bahasa Inggris. Dalam salinan Inggris, Dia bilang begini: “Datanglah kepada-Ku, semua kamu yang bekerja berat dan yang mempunyai banyak-banyak beban dan Aku akan memberi kepadamu rest, istrahat, keteduhan. Bahasa Indonesia, kelegaan.

Mari kita pelan-pelan bicara hal ini. Yesus berkata, Dia tidak berkata marilah kepada-Ku, tidak! Datang kepada-Ku. Bukan undangan marilah datang kepada-Ku dengan sopan, tidak! Come unto me, ya, datang kepada-Ku semua yang bekerja berat dan yang mempunyai beban-beban yang banyak. 

Mari saya tanya saudara, sudahkah saudara datang kepada-Nya? Jangan jauh-jauh dah, apa hari ini saudara berdoa? Jangan jawab! Apa hari ini saudara tidak berdoa? Kalau hari ini saudara tidak berdoa artinya saudara tidak datang kepada Dia. Apa saudara sudah datang kepada Yesus? Jangan jawab! Karena ada satu kepastian kalau kita datang sama Dia, Dia akan beri kelegaan. Kenapa kita hidup stress, kenapa kita hidup seperti dikejar-kejar, kenapa kita hidup, pakai bahasa sunda 'riweuh?!, satu hal belum selesai sudah ada perkara yang lain. Kenapa kita dipermainkan oleh situasi dan kondisi? Kenapa kita pusing? Kenapa kita bingung? Sebabnya cuma satu - kita nggak datang sama Yesus!

Ke gereja adalah salah satu cara datang kepada Yesus. Tapi ke gereja kan seminggu dua kali, tiga kali sedangkan Yesus berkata, kapan saja saudara kita bisa datang kepada Dia. Datang kepada-Ku ada kepastian, ada satu jaminan yang pasti, kamu yang banyak kerja. Dia pakai kata “labour”, itu buruh yang kerja berat dan yang punya banyak-banyak beban ... memakai kata “are”, lebih dari satu beban. Aduh, saya kagum sama Yesus,  kita belum lahir, Dia sudah tahu kita bakalan banyak beban; kita belum lahir Dia sudah tahu manusia ini akan cape sendiri, banyak beban. Mari datang kepadaKu, datang kepadaKu.

Mari saya akan pakai beberapa kalimat supaya saudara mengerti. Kalau kita datang sama Yesus kita tidak akan takut karena Dia yang usir ketakutan itu; kalau kita datang kepada Yesus bukan artinya percobaan nggak ada, percobaan tetap ada. Kalau kita datang sama Tuhan Yesus, Dia memberi kelegaan, Dia memberi kemampuan, Dia memberi ketabahan, Dia memberi senyum ditengah-tengah geloranya problema percobaan air laut, Dia memberikan kemanisan ditengah-tengah kepahitan, Dia memberikan terang ditengah-tengah gelap, Dia memberikan saudara-saudaraku jalan keluar ditengah-tengah jalan buntu - itu kalau kita datang kepada Yesus. Sederhana saja Dia bilang: datang padaKu! 

Nah, ini kita sering kali senang dengan lagu yang baru, kita kurang nyanyi lagu yang lama. Ada lagu berbunyi begini, karena saya tadi tergerak dengan remaja-remaja 30 tahun yang lalu: datang pada-Hu, datang pada-Hu. Hu itu kata ganti Tuhan dengan sopan HU, “HU”. Datang pada-Hu .. datang pada-Hu ..  Yesus mau b'rikan .. Damai sepenuh. Damainya itu penuh nggak sepotong-sepotong .. Kalau jiwamu .. Lelah dan bertanggungan berat ..  Datang datang datang pada Hu. Lagu zaman dulu mah pendek tapi ada isinya, ya! Memang ada satu lagu dulu namanya “turunlah berkat-Hu jam ini” jam ini, turunkanlah berkat Hu jam ini. Karena nyanyinya terlalu cepat turunkanlah berkat Hujan ini, katanya. Tapi maksudnya berkat-Hu jam ini. 

Datang pada Hu. Siapa Hu ini? Tuhan Yesus. Datang pada Hu, bukan sama pendeta, bukan sama ko Yoyo. Pendeta juga manusia ada capek, ada lelah, ada beban. Bukan sama nabi, bukan sama rasul, bukan sama guru agama, ya! Bukan sama dokter ahli teologia, tidak - datang sama Yesus kok! Datang sama Yesus, aduh, dapat sejahtera, datang pada Hu .. Datang pada Hu .. Yesus mau b'rikan .. Damai sepenuh. Nggak setengah-setengah, nggak seperempat, penuh ! Kalau jiwamu yang suka ngelus-ngelus dada, lelah, capek, dan bertanggungan berat datang datang datang pada Hu, haleluya! Datang sama Yesus.

Nah, Dia janji kalau ada yang berbeban berat datanglah kepada Yesus. Ayat 28, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Maaf saudara-saudara, kadang-kadang dalam hidup suami-istri, istri ini galak sama suami. Di Cianjur sini mah nggak ada, tapi nun jauh disana-sini, istri itu suka terlalu galak kepada suami sampai suami mau makan lontong tahu aja nggak bisa, nggak punya uang jajan, nggak punyauang suami padahal suami yang cari uang tapi nggak punya uang. Pantas saudara, pantesan sekarang Tuhan Yesus bilang itu kalau berdoa, makan: ingatlah janda-janda dalam kemiskinannya, dalam kekurangannya. Saya nggak pernah lihat ada ayat: ingatlah duda-duda,  kenapa? Karena suami mati duluan. Kenapa suami mati duluan? Karena amsiong, luka dalam karena mungkin stres. Jadi khotbah malam hari ini untuk suami-suami yang amsiong, oh, haleluyah ! Datanglah pada Yesus, hai suami-suami, kenapa ketawa? Stres ya! 

Datanglah kepada Tuhan, pasti Dia memberi sentosa, haleluyah! Dia akan memberi kelegaan. Maaf saudara bukan sok bahasa Yunani tapi ada artinya. Dalam bahasa Yunani, kata kelegaan itu dipakai kata “anapauses.” Kalau saudara lepaskan kata ana, lalu ada pauses nya, saudara ingat pause. Main basket, main basket priiit, pause - istrahat. Teng-teng-teng disekolah .. pause - istrahat, nggak lagi belajar. Pause - istrahat. Anapauses, kelegaan istrahatt - pause. Ini Tuhan mau kasih pause, saudara nggak mau; saudara tetap makan bapao padahal Tuhan sudah bilang pause, bapao aja terus, bapao terus: bapaonya kesusahan, bapaonya yang brengsek-brengsek saudara makan, pause! Ah, nggak mau istrahat nggak mau tenang. 

Ayo kita lihat beberapa ayat dari firman Allah bagaimana Tuhan sampai tegur umat Israel tidak mau istrahat. Kita melihat saudara-saudara yang pertama. Mazmur 
37:7. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. 

Saya mau baca dalam bahasa Inggris, bahasa Inggris berkata: rest in the Lord, pause dalam Tuhan, istrahat dalam Tuhan. Jangan cari duit, cari duit, cari duit terus, cari duit, cari duit, cari duit, nggeus bareuh suku ge cari duit, mata geus belekan sabeulah cari duit, cari duit, cari duit nggak ada istirahatnya. Pause, cari Tuhan - istrahat didalam Tuhan, ya, rest in the lord and wait patiently for Him, dan nantikanlah dengan sabar Tuhan .. tunggu, istrahat.

Ayat 7, jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya. Nggak ada itu kata jangan marah. Sebetulnya didalam bahasa Inggris, do not fret, jangan cape hati, jangan kesal-kesal. Fret itu kesal, do not fret. Kalau lihat orang dia mah udah berhasil, kok si engko itu udah berhasil, si aci itu udah berhasil, tokonya disana berhasil ..  lalu kita marah-marah dirumah, kunaon urang can berhasil keneh. Pause dalam Tuhan. Kita ini waktunya waktu pause, istrahat dalam Tuhan. Nggak usah pusing-pusing disekitar kita: si itu beli itu, si itu beli ini. Aduh, ike teh  lieur, pusing, ngai teh pusing. Kunaon? Ditoko urusan lieur, mikirin anak lieur, mikirin menantu lieur, lalajo TV si Inul muter deuih .. leuwih lieur deiu. Ah, diditu muter didieu muter ngabor diditu ngabor didieu, ah lieur. Sudah, pause, ada haleluyah, saudara? Istirahat dalam Tuhan. 

Maka saya bangga bedstone kita ini nggak ada di Jawa Barat, mungkin nggak ada di Indonesia, banyaknya kaya di Cianjur kalau bedstone hari sabtu. Nggak kaum muda nggak yang tua duduk dikaki Tuhan, pause istrahat, mau nangis - nangis, mau ngadu - ngadu sama Tuhan. Tapi saya yakin begitu amin, pulang .. itu hati, dada plong, istrahat sama Tuhan .. jangan capek hati.

Berikut saudara-saudara, didalam Yesaya  
28:12 Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. 

Ini Tuhan udah ngomong ini tempat perhentian. Dikaki Tuhan tempat kita istirahat. Maksud saya bukan istirahat badan, ya! Istirahat badan bisa didinginin sama AC, istirahat jiwa, istirahat hati, istirahat perasaan, dengan kecamuknya problem dimana-mana bikin pusing, bikin penderitaan .. kita perlu istrahat. Tapi kita nggak mau dengar, ini tempat istrahat. Nah, didalam bahasa Inggris bunyinya begini “inilah tempat perhentian, engkau bisa membuat orang yang lelah untuk beristirahat”, lalu Dia bilang, inilah tampat penyegaran, refreshing, inilah tempat penyegaran. 

Saya ditelepon dari Belanda, ada sepuluh orang suami-istri, pendeta Belanda dan sepuluh orang rombongan dari satu jemaat akan datang ke Cianjur, orang Belanda refreshing di Cianjur, ya! Padahal diditu lebih tiis, mau apa nih? Anaknya mau naik dokar tapi ka kudu ka Cianjur. Tapi orang Cianjur mah, barudak Canjur,  ada yang naik dokar? Ada yang jauh-jauh perlu sama refreshingnya Tuhan tapi ada yang dekat, umat Tuhan ditawarin sama Tuhan mau istrahat, mau pause? Hmm ... nggak, saya mah rek cape we. Saudara-saudara, Tuhan sudah nawarin ini tempatnya, kamu nggak mau. Mari kita lompat kepada injil Matius. Didalam injil Matius 23, disana ada satu ayat yang luar biasa. Matius 

23:37 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 

Saya mau tanya, kalau induk ayam panggil anak-anaknya, ada apa itu? Ada bahaya. Tetapi selain bahaya kalau tidak ada bahaya, tiap malam anak-anak ayam itu tidur dibawah kepak sayap induknya. Rest, tenang, pause, tidur, sleeping, tenang, hangat, ada mama. Ya Yesus bilang begitu, berkali-kali aku panggil kamu disini, dekat-dekat Aku, Aku mau lindungi kamu, Aku mau jaga kamu tapi kamu tidak mau. Di luar ini ada elang, di luar ini ada musang, di luar ini ada bahaya, ada ular. Tapi kalau kita ada didalam kepak sayap induk, anak ayam itu aman. Coba! Sementara saya bawa firman Tuhan ini, saudara sendiri dengar suara Tuhan kepada saudara, memanggil saudara untuk tenang, nggak usah tergopoh-gopoh, nggak usah capek hati, nggak usah bingung, tenang, datang kepada Tuhan, datang kepada-Ku .. Aku akan memberi rest, sentosa. 

Saya katakan tadi anak kecil sudah stres, sampai bingung saya, masih kecil udah ada sakit stres. Masih kecil mah mikirin naon budak leutik teh make kudu stres segala, sampai dokter bilang ini anak stres. Tadi pembawa pujian bilang ini ibu-ibu yang 30 tahun yang lalu nyanyinya Yesus manis seperti madu itu lain katanya karena mereka sudah mengalami. Saya mau katakan pemuda-pemudi remaja juga bisa mengalami Tuhan sebagai madu asal mau datang, asal mau datanglah kepada Tuhan. Saya duduk disini biasa lihat satu pemuda dari sini saya bisa lihat satu pemuda itu duduk paling di hoek situ, sekarang sudah nggak ada. Memimpin puji-pujian kalau kaum muda sekarang nggak ada. 

Nggak ada deh tempat diluar Yesus yang bikin hati kita bisa tenang - nggak ada tempat diluar Tuhan itu.  Maka saudara harus kembali datang kepada Tuhan, ini tempat perhentian, katanya, ini tempat perhentian tapi kita tidak mau. Saudara pasti sudah hafal soal anak terhilang ya, anak terhilang sudah hafal deh. Pak, saya mau minta warisan saya. Begitu dia dapat warisan, warisannya dia jual lalu uangnya dia pakai dengan cara dan maunya dia. Dia sudah merasa sudah dewasa, dia merasa udah jago, dia udah merasa sudah bisa dan dia mulai pakai saudaraku harta kekayaannya itu dengan semena-mena sampai didalam salinan bahasa Inggris bunyinya begini: “dia memakai uang itu dengan cara yang terhilang,“ begitu bunyinya. 

Anak yang terhilang namanya 'prodigal son', dia membelanjakan uang dengan 'prodigal way' .. dengan cara yang terhilang, dengan cara yang keliru, dengan cara yang salah. Sampai akhirnya dia nggak bisa makan, ampas makanan babi dia udah nggak bisa. Gerak ini salah, gerak begitu salah, gerak ini salah, mau makan ampas makanan babi pun udah nggak bisa. Itu kalau kita jauh dari bapa, kalau kita jauh dari Tuhan, kalau kita jauh dari Yesus, kalau kita jauh dari Allah. Lambat atau cepat kita akan berhenti dikandang babi. Apa kandang babi tempat kita untuk melepaskan kita punya kelelahan, oh tidak! Mending jadi penjaga sapi daripada penjaga babi, karena penjaga sapi mah ada nyanyiannya. Aku ini si gembala sapi, aduh pakai topi ... inilah kerjanya si gembala sapi apa yang kupikirkan lagi. Apa ada yang nyanyi  inilah kerjanya si gembala babi, ... bila hari sudah petang babi pulang ke kandang aku siapkan golok yang panjang - nggak ada saudara. 

Begitu dia nggak bisa makan itu ampas baru dia sadar, coba-coba-coba, dia sadarnya itu begini. Berapa banyak pegawai bapaku yang berlimpah-limpah makanannya tetapi aku disini mati kelaparan, aku akan kembali kepada bapa dan akan berkata aku sudah berdosa kepada sorga dan kepada bapa, aku tidak lagi layak disebut anak, sebut saja aku kacung, sebut saja aku pembantu, sebut aku saja tukang kebon, sebut saja aku tukang gali sumur aku senang .. asal aku dekat bapa, asal hangat dekat papa. Nggak apa-apa papa nggak sebut saya anak - nggak apa-apa, saya memang anak yang durhaka. Nggak usah disebut, aku tidak layak disebut anak .. sebut saja kacung, tukang sumur, tukang gali, tukang jaga malam, satpam nggak apa-apa - asal saya dekat papa. Yesus bilang, datang kepada-Ku. 

Maka dengan gemetar, pakaian lusuh, telanjang kaki dia jalan, pulang dengan kelaparan, kedinginan pulang kerumah bapa. Alkitab katakan dalam Lukas 15, masih jauh .. bapanya udah lihat. Ternyata bapanya itu berdiri didepan pintu sambil menunggu, terus dia lihat, kapan anaknya ini pulang. Alkitab katakan, bapanya lari menyambut anaknya dan dia cium, dia peluk. Ada kehangatan. Datang kepada-Ku, Aku akan memberi kelegaan. Nangis dia, nangis dia, ya papa, aku sudah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, tidak layak lagi aku disebut anak. Nggak dijawab. Dia bilang, bawalah jubah yang terbaik, lekas. Kenapa? ini anak kedinginan. Bawa sepatu, bawa cincin pasang dijari. Tapi yang terpenting bikin pesta .. ini yang diperlukan anak ini. Dia perlu kelegaan, dia perlu pengakuan, dia perlu kesejahteraan, dia perlu dekat papa. 

Siapa diantara saudara sekarang sudah jauh dari papa, menjauhkan diri dari kasih sayangnya bapa, malam hari ini saya undang saudara kembali  datang kepada Tuhan. Jangan setengah jalan ikut Yesus, jangan setengah hati ikut Yesus, kembali sama Tuhan, sungguh-sungguh ikut Tuhan. Datang kepada-Ku. Dia akan memberikan kelegaan. Eh, Marta dan Maria menyambut Yesus dirumahnya. Marta ini orangnya ini om hang, orangnya grecek. Aduh, Yesus, silahkan duduk.  Kalau Maria mah nggak banyak omong dia diam rada pemalu dia diam, acuh tapi dia diam. Tapi si Marta mah, aduh! Kalau kawin mah dia lebih dulu kawin dah karena grecek, aduh! Silahkan duduk, nanti saya masak dulu, ya. Maria mah langsung aja duduk dikaki Yesus dia dengarin Yesus, dia dengarin, dia mulai, inputnya mulai dia terima, ada apa Yesus bicara? Dia mulai merasakan kehangatannya dari Tuhan, dia mulai datang kepada Tuhan, dia mendekatkan diri dikaki Yesus, dia dengar, dia ngadeprok, silahkan Tuhan bicara, silahkan omong, omong terus, ya Yesus bicara! 

Ini Marta yang grecek saudara, dia ambil gayung serba salah lalu dia marah: Yesus, kenapa Engkau biarkan saudaraku duduk begitu dan Engkau biarkan saya kerja seorang diri? Yang saya senang jawaban Yesus: Marta,  Marta, kamu khawatir dari hal banyak. Saya pakai bahasa saya: kamu terlalu banyak khawatir hal tetek-bengek, kamu khawatir. Hanya satu hal yang penting dan Maria sudah duduk memilih yang terbaik! Ada haleluyah, saudara? 

Tadi saudara nyanyi, satu hal telah kuminta .. oh, di Bandung tadi ..  kepada Tuhan. Cuman satu, Raja Daud itu kaya dia raja, punya kekayaan berlimpah-limpah tapi cuman satu hal dia minta, satu hal yang penting, satu hal saja yang aku cari: satu hari bersama dengan Tuhan, masih lebih untung, masih lebih baik dari seribu hari dikemah orang jahat. Hei Marta, kamu terlalu banyak bingung, banyak pusing, mari datang kepada-Ku hei kamu yang bertanggungan berat, yang banyak beban datang kepada-Ku. 

Saudara mau datang kepada Yesus? Saudara bisa anggap saya ngomong ini lempar garam dilaut - terserah saudara. Saudara bisa nggak nurut apa yang saya ngomong - terserah saudara. Tapi saudara bisa menerima apa yang firman Tuhan bilang, saudara bisa menerima dan sadar, aduh, benar ya, saya cape hati, bingung ini, karena kurang datang kepada Tuhan. Kita rasa, kita pintar mengurus apapun juga persoalan dengan kekuatan, dengan kepandaian kita .. sampai kita nabrak tembok, dan kita berkata: aduh Tuhan, saya nggak kuat. 

Malam hari ini, maukah saudara datang kepada Yesus? Kalau saudara sudah kelangsu lewat .. balik!

Ayat terakhir, Amsal  
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu. 

Kalau saudara mau menurut kepada teguran Tuhan, Tuhan mau mencurahkan isi hati-Nya kepada saudara dan memberitahukan perkataan-perkataan-Nya kepada saudara. Cuman satu ayat tapi artinya penting. Sekarang ada yang tidak mau nurut, tidak mau mendengar, baca Ayat  
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, 
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, 
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, 
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. 
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku. 
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN, 
1:30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku, 
1:31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka. 
1:32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. 
1:33 Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."

Saudara mau datang kepada Tuhan?  

 

Minggu Sore, 22 Juni 2003

MENGIKUT YESUS

Kita akan buka Alkitab kita, Injil Yohanes 12: 24-26,  
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. 

Dalam ayat 26 bagian pertama: Barang siapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku. 

Nah, kata mengikut saudara mengikut Tuhan itu terlalu luas. Orang yang jarang ke gereja aja kalau KTP-nya Kristen, disebut pengikut Kristus. Orang yang rajin bawa Alkitab kebaktian disebut pengikut Kristus. Orang Kristen sebulan sekali disebut pengikut Kristus. Orang Kristen setahun tiga kali Natal, Paskah dan Tahun Baru  disebut pengikut Kristus. Terlalu luas, terlalu ngambang. Dan saya yakin satu hal yang dimaksud oleh Yesus ini adalah tadi itu, gandum yang jatuh ke tanah lalu mati. 

Banyak orang merendahkan diri seperti gandum yang jatuh tapi dia tidak mati. Ada orang merendahkan diri, orang Kristen tapi dia punya karakter tidak mati. Dan Yesus berkata kalau mau dekat dengan Aku, dia harus mengikut Aku. Mengikut, mengiring kepada Tuhan. 

Nah, didalam satu ayat yang lain Dia berkata begini: “Barang siapa yang mau mengikut Aku, dia harus menyangkal diri dan memikul salib baru - dia mengikut Aku”. Harganya sangat tinggi, harganya sangat mahal karena saudaraku Tuhan kita adalah Tuhan yang mempunyai selera tinggi. Dia tidak mau orang Kristen asal-asalan, Dia tidak mau pengikut-pengikutNya asal aja, asal borong duren, tidak! Dia ingin supaya umat-Nya mengikut Dia itu dengan dekat dengan setia. Mengikut Aku, dia harus menyangkal diri. Menyangkal diri itu membungkamkan diri, tidak cepat tersinggung, tidak cepat marah, tidak cepat dendam, tidak taroh hati, tidak kesal gampang, tidak! Tapi dia juga harus pikul salib, tahu bebannya didalam pekerjaan Tuhan, baru katanya kita bicara mengikut Tuhan, ya. Nyanyian berkata: Mengikut Yesus keputusanku 3x ... Ku tak ingkar, ku tak ingkar ...  Salib di depan dunia dibelakang 3x ... Selamanya selamanya. I

Itu harganya mengikut Tuhan, harganya mengikut Yesus. Barang siapa yang tidak menyangkal diri dan tidak memikul salib, dia tidak layak untuk Kerajaan Sorga. Jadi sorga itu tidak tempat borong duren yang busuk, yang bagus, yang penjol, yang bunder, yang duri lebat, tidak! Hanya yang the best, hanya yang terbaik! Siapa yang bertahan sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. Ya, saya anak pendeta tetapi ini bukan ukuran, saya pendeta bukan ukuran masuk sorga. Siapa yang ikut Tuhan sampai ke akhir, setia sampai ke akhir ... ingat khotbah saya seminggu yang lalu pagi,  jangan ikut Tuhan setengah jalan. Ikut Tuhan sepanjang jalan. Ikut-ikutlah Tuhan sekarang ... Ikutlah selamanya ... S'gala kesusahan Dia tanggung. Dia jamin lho, segala kesusahan Dia tanggung ... Dia pimpin sampai sorga.

Ada orang karena perkawinan ninggalin Yesus. Nggak apa-apa dah lain agama juga, dia ngelarang saya ke gereja habis bagaimana udah cintrong, udah cinta. Tiap hari dia telepon “I love you,  I love you” ya, sudahlah! Kemarin saya suami-istri hari selasa yang lalu, diundang oleh satu janda. Janda ini muda dan sangat kaya, sangat kaya saudara-saudara. Dia memegang beberapa restoran, dan dia bilang: "Oom, disekolah Alkitab perlu daging apa?" Karena dia leveransir ke restoran-restoran. Saya bilang daging apa aja, dari kucing anjing aja dimakan kok. Apa aja yang ada. Oh, ... kita ada daging ayam, daging sapi masih di es, nanti kita kirim ya, nanti bulan Agustus.  Istri saya bilang nanti bulan Agustus. Dia baru cerai sama suaminya karena suaminya main selingkuh sama wanita lain, tidak mau lupakan, dia cerai. Begitu dia cerai ah, saudara janda, muda, cantik, kaya, udah, lalat ijo datang, banyak. Dia tiap hari bilang Yesus, saya tahu, saya tidak boleh kawin lagi. Tuhan, saya tahu, saya tidak boleh kawin lagi. 

Jadi dia undang saya sama istri saya makan. Waktu makan dia cerita, bagaimana ya oom? Saya gimana ya? Aduh, gimana ya? Saya doa sama Roh Kudus, saya tahu saya nggak boleh kawin lagi. Saya tahu, saya nggak boleh kawin lagi tapi inilah yang saya takutin. Dia jemput oom tiap hari kerja, dia telepon tiap malam. Dia itu dulunya narkotik narkoba, dia udah kawin sama islam, terus dia ceraiin lagi. Sekarang dia mau tobat, ikut kebaktian udah lima kali sama oom khotbah. Lima kali. Gimana ya om ya ? Yang saya takutkan satu hal ya, oom! Takut apa? Takut jatuh cinta. Wah, ikut Yesus itu nggak gampang saudara, aduh! Kalau cinta kita sama Yesus nggak sungguh-sungguh, kita gampang saudara-saudara keseleo, kita gampang berpaling. Kita akan lihat beberapa ayat dari firman Allah.

Matius 8  
8:18. Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." 
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." 

Yang pertama datang kepada Dia adalah seorang ahli taurat. Kalau sekarang doktor teologi atau profesor, doktor, kaburator, kotor, bocor, DLLAJR, SDSB Teologi. Pintar sekali, dia datang dan dia berkata: Lao tse, Guru, Master, Ayah. Ini dia punya bahasa paling sempurna saudara. Mustinya kita begini: Guru, aku akan .. baru rencana .. aku akan ikut Engkau kemana saja Engkau pergi. Memang ini harus begini, kita harus ikut Yesus kemana saja kita pergi, kemana saja Yesus pergi kita mau ikut Dia. Senang atau susah kita ikut Dia. Ada mata air, ada air mata kita tetap ikut Dia. Gunung-gunung beranjak, .. kalau yang tadi yang kegerakan itu anak-anak muda ya anaknya cantik-cantik saudara gunung beranjak nya, gunung beranjak begini mah enak saudara-saudara, gampang kalau gunung beranjak begini. Coba kalau gunung beranjak benar-benar! Aku mau ikut Engkau kemana saja Engkau pergi. Tapi Yesus tahu nggak bakalan kuat. 

Dia bilang srigala punya sarangnya lubangnya, burung diudara ada sarangnya tapi Aku, Yesus, Anak Manusia Aku nggak punya teman, Aku nggak punya tempat, untuk meletakkan kepala saja Aku susah. Arti itu hidup yang menyangkal diri, hidup ikut Yesus itu hidup yang banyak problem, banyak apa-apa. Bagaimana masih mau ikut? Nggak ditulis lagi, sudah stop! Datang yang lain murid: Guru, saya mau kubur papa saya dulu, ya! Apa Yesus bilang: biar orang yang mati menguburkan orang yang mati mereka. Jangan kita pikir begini, masa orang mati bisa ngubur orang mati. Orang mati namanya juga mati, mati mah nggak bisa bergerak, mana bisa orang mati menguburkan orang mati? Maksud Yesus orang mati yang pertama itu adalah orang mati rohani. Orang yang mati rohaninya biarkanlah menguburkan orang mati, kamu kalau mau hidup rohanimu, ikut Aku! 

Nah, saya mau katakan tadi, kata mengikut itu terlalu luas; KTP Kristen saja disebut pengikut Kristus, pegang aja Alkitab, mungkin di agama Budha karena dia pegang Alkitab, orang lain .. itu dia Kristen. Baru pegang Alkitab. Terlalu luas. Apakah saudara dekat sekali dengan Yesus? Apakah agak jauh ? Apakah saudara sangat jauh?

Nah, tiga hari saya KKR di Irian di Timika; dua hari di Timika, satu di Tembaga Pura. Itu Freeport. Saudara mas kita habis sudah, 35 tahun yang lalu, itu PT Freeport sudah bikin kontrak sama Indonesia, dia mau mengadakan penggalian tembaga. Diijinkan, dapat ijin .. kontrak berapa puluh tahun. Sekarang bukan tembaga, namanya saja Tembaga Pura, sekarang yang ketemu emas. Nah, saudara bisa bayangkan 90 km naik keatas, dari 4 m di atas permukaan laut di Timika sampai 3 km, 3000 m diatas permukaan laut itu gunung. Itu jalannya, jalannya 90 km itu bikin jalannya dari ampas penggalian yang batu-batu itu dibikin jalan. Pembuangannya dibuang ke sungai, orang Irian dibawah, di 90 km masih ngayak .. masih ketemu emas. Bagaimana 90 km yang disana? Baru 90 km yang disini di Timika, suami-istri nggak tanaman lagi ngayak itu aja pasir diayak dapat emas 5 gram satu hari .. jual, sudah!

Tapi saya diajak sampai ke sana lewat dua terowongan, gunung dibolongin. Itu Toyota Land Cruiser saudaraku pegawai-pegawainya itu ada dua ratusan naik-turun naik-turun, saya nggak boleh sembarangan naik, kita dikasih tanda, ya! Dicek dulu, ada delapan ceknya. Sampai udah di Tembaga Pura dinginnya luar biasa, kita lihat kesana katanya, lihat kesana dibawa sama Direktur Bank Mandiri orang Kristen. Saya lihat! 

Saudara, waktu saya lihat aduh, masih pakai sky lift naik keatas situ, saya bilang saya nggak mau ke atas, saya nggak mau ikut masih naik lagi 500 meter. Itu digali saudara-saudara. Waktu digali dihancurkan satu mesin, hancur ... hitam semua tapi masukin suatu kolam. Dikolam mulai diolah, dipisahkan ... mana emas, mana tembaga, mana pasir, mana tanah, mana batu. Yang emas itu nggak kelihatan lagi sama pegawai. Kalau ada emas langsung dipak ekspor ke luar negeri, tembaga dipak ekspor ke luar negeri. Tanah, pasir sama batu dibikin jalan. 35 tahun. 

Semua karyawan yang kerja disitu anaknya nggak usah bayar sekolah. Guru-guru nggak usah digaji lagi karena pemerintah Amerika yang gaji. Naik mobil saudara jarak 100 meter mesti pakai pengaman. Kecepatan nggak boleh lebih dari 40 km. Yang kerja bagian bikin rata jalan, bikin rata jalan ... oh, kendaraan gede-gede. Tapi bukan itu yang saya mau khotbah. Itu pertama tuh tanah lalu dipisah: emas, tembaga, pasir, tanah dan batu. 

Tuhan juga kayanya begitu. Dia panggil semua orang berdosa itu kaya di Tembaga Pura itu, dikumpulkan itu tanah jadi satu, lalu di hancurkan, dengan percobaan, dengan apa dihancurkan. Lalu mulai dibelanga ... besar sekali. Itu mesinnya yang kerjanya jalannya juga pelan pakai komputer. Nggak usah ada orang; dia bisa misahkan emas ... mas! Heran saudara, tembaga ... tembaga. Kayanya juga Tuhan begitu sekarang. Dia lagi memisahkan orang Kristen yang emas, orang Kristen yang tembaga, orang Kristen yang cuma pasir, orang Kristen cuma batu, orang Kristen cuma tanah dibikin jalan. 

Tapi emas, tembaga, nggak dilihat lagi sama karyawan tau-tau ekspor ke luar negeri. Bayangin saudara, gunung itu 200 tahun lagi katanya nggak bakalan habis itu emas. Indonesia cuma dapat 10%, 90% Amerika. Edek kumaha da urang mah dibobodo wae. Urang boga emas oge di Jawa Tengah, Jawa Timur: mas Bambang, mas Dibyo. Emas yang sebetulnya. Orang Iriannya masih pakai koteka aja terus, pakai koteka di Wamena gini aja, emasnya dibawa ke Amerika. Disini masih lebih mending ada ko Oong, disana mah koteka.

Nah, saya berdoa supaya kalau Tuhan saring kita aduh, biar kita semua jadi emas. Paling-paling jelek kita jadi tembaga. Emas dan tembaga harganya kadang-kadang pernah mahal tembaga karena tembaga dibikin peluru, dibikin kabel listrik, ya! Emas apalagi.

Mengikut Yesus keputusanku, aduh saya teh lagi di coba, saya teh lagi di tekan kadang-kadang rumah tangga kayak diayak ini, jangan takut! Tuhan lagi lihat iman kita mau jadi emas. Emas saudara nggak takut dibakar karena emas dibakar maunya, tambah bagus; tembaga nggak takut dibakar, tapi yang lain pasti akan takut kena bakaran, takut terbakar.

Rut 1  
1:6. Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. 
1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda, 
1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; 
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras 
1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu." 
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? 
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, 
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?" 
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya. 
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." 
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 
1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" 

Jadi Orpa dan Rut ini janda muda, saudara. Saya yakin mereka menikah belum lama. Saya yakin mungkin sekitar satu tahunan suami meninggal. Suami meninggal belum punya anak. Pulang dari Moab. Naomi bilang, aduh kita sudah salah kita ninggalin Tuhan. Ayo..! Di Moab sepuluh tahun nggak ada gereja, ya, kita maunya bisnis terus nggak ada gereja aduh, rasanya kering, pulang ah! Begitu pulang ditengah jalan mikir dia, kasihan ini menantu.

Zaman dulu saudaraku, kalau anak yang pertama itu punya istri lalu anak itu meninggal, istri ini diharuskan kawin sama adik dari yang meninggal. Itu ada dalam kitab Kejadian, untuk meneruskan keturunan, nggak hilang itu! Maka dia bilang kalau aku melahirkan anak sekarang, masa kamu masih tunggu anakku sampai gede baru kamu kawin sama dia, udahlah kamu pulang saja, cie fen kesana, kamu pulang saja ke Moab, udah disana banyaklah atuh cukong-cukong, udahlah kamu ke sana pulang dah. Kamu cakap-cakapkan, udah dah kamu pulang. Nggak! Mula-mula Orpa dan Rut, tidak! Ikut mama, ikut mama saja. 

Jalan lagi, ditengah jalan ngomongnya udahlah ... pulang, udah, ... mama pahit kaya begini jangan ikut mama, nggak ada janji, nggak ada masa depan. Mau pulang ke Betlehem juga nggak tahu masih ada family yang ngaku apa nggak? Udah dah pulang! Saudara-saudara, apa yang dikatakan Naomi itu seratus persen betul, berhak dua janda ini untuk menikah kembali. Kalau ada duda-duda juga berhak nikah kembali. Jadi saya menghimbau disini kalau ada janda atau duda, daripada kedinginan terus tiap malam, udah hubungin saya: Ko Yoyo bagaimana saya? Pak Awondatu bagaimana saya ini? Saya bersedia menjadi mak comblang! Untuk bahasa ibraninya ngajangjaruhkeun dua pasangan ini. Karena daripada ini janda, ini duda, diam aja, acuh beibeh. Kebaktian balik sorangan, makan sorangan, diurut sorangan, hudang sorangan, mandi sorangan, masak nasi sorangan, aya beurit sieun sorangan, mending duaan. Apa kata ... nanti ya, hubungi saya. 

Orpa bilang, kalau begitu ma, saya minta diri dulu ya! Ya, okey dah, mama betul juga, saya mau pulang ya! Pulanglah Orpa. Nah, ini perjalanan setengah jalan. Rut nggak, Rut bilang nggak, saya tidak mau meninggalkan mama. Kemana engkau pergi aku mau ikut engkau; dimana engkau bermalam aku ikut bermalam. Ah, con la, balik deui ke Moab. Ada yang kristen Rut ikut terus sampai di Betlehem rumah roti. Ceriteranya, nggak ada kitab Orpa .. yang ada kitab Rut, ada haleluyah, saudara-saudara? Siapa yang ikut, ikut terus setia ... setia - justru itu yang diingat sama Tuhan. Betul miskin masuk di Betlehem mereka miskin. Lalu Naomi bilang: udahlah kamu mungut aja itu. Maka saya kirim SMS kan. Saudara-saudara tidak boleh minder ikut Yesus karena salah satu nenek moyang Yesus ini Rut ... itu pemulung dulunya. Dia mungutin itu gandum yang tercecer, gandum yang tercecer. Maka kita ikut Yesus jadi orang Kristen nggak boleh minder, nggak boleh aduh, saya mah orang susah, dia mah orang senang ... nggak boleh! Nenek moyang Yesus, Rut, itu pemulung, dia mungutin gandum dari pagi sampai sore baru pulang, mungutin gandum. Karena dia cantik banyak yang suitin, dia acuh we ... pura-pura, mungutin gandum aja. Ini laporan kena sama Boas, lapor! Boas bilang: siapa punya itu perempuan? Boas ini boss di Betlehem yang punya ladang, can kawin masih single, belum menikah. Siapa punya itu perempuan? Itu adalah menantunya Naomi!  Ayo kita baca aja supaya saudara lebih percaya. Rut

2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?" 
2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. 
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti." 
2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan. 
2:9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.  

Kenapa? Karena memang banyak yang ganggu. Jadi disini ada gadis-gadis, saudara punya anak gadis, pulang sekolah atau bagaimana, aduh, saya bagaimana, ya? Kenap? Asal lewat situ teh banyak yang suit-suitin. Banggalah saudara karena kita ini banyak yang nyuitin. Jangan sampai kita yang nyuitin dia, perempuan nyuitin laki-laki, lalakina acuh beibeh tah cilaka mun geus gitu. Kalau kita jalan masih ada yang nyuitin ... syukur masih keneh aya nu bogoh, aya nu resep orang teh. 

Boas teh udah tahu, udah ya, ikuti pekerja perempuan, ya. Jangan pekerja lelaki ya! Aku udah ngomong sama yang lelaki, jangan ganggu engkau.  

2:9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu." 
2:10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?" 
Rut 
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. 
3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan." 
3:5 Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." 
3:6. Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya. 
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ. 
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. 
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami." 
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. 

Jadi dihubungkanlah Rut ini oleh Naomi kepada Boas. Boleh saya gambarkan Naomi adalah gambaran Roh Kudus, Boas adalah gambaran Yesus. Roh Kudus mau mengatur saudara, pertemuan saudara dengan Yesus kita di akhir zaman. Dimana? Digudang gandum, firman Allah, di kebaktian .. dimana sabda Tuhan diberitakan. Saudara dan saya seperti Rut orang Moab, orang buangan, bukan orang Israel kita. Tetapi oleh karena Naomi kita diakui. Lalu apa kata Rut? Saya inikan orang asing, kembangkanlah kasih sayangmu, tebuslah aku karena engkaulah penebus. 

Bukankah Yesus itu Penebus? “Yesus penebusku ku tinggal tetap ... Yesus penebusku ku tinggal tetap”. Asalnya belum ada penebus kita nggak tetap, kita ini warga negara mana? Kita ini orang terbuang! Kita ini orang mana? Tapi begitu Yesus menebus kita, kita tinggal tetap, teguh. “Seperti pohon tumbuh dekat sungai ... Ku tinggal tetap”. Saudara, mengikut Yesus ini terlalu mahal hargaNya, terlalu berat. Tetapi sangat salah kalau kita meninggalkan Dia. Dia berharga untuk di ikuti, Yesus berharga ... sangat berharga untuk di ikuti. Ikut Yesus dengan setia, ikut, ya! Saya mau ajak saudara membuka satu ayat didalam Wahyu 

14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. 

Siapa yang dekat dengan Yesus nanti? Siapa yang bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu? Ini adalah huruf bayangan, bukan jumlah yang pas seratus empat puluh empat ribu. Ini adalah lambang. Mereka adalah yang mengikuti kemana saja Yesus pergi, dan mengikuti kemana saja Dia pergi. Yesus bilang: pikul salib, kita bilang: Ya, Tuhan. Yesus bilang: Jalan ... jalan. Yesus bilang: Berhenti ... berhenti. Mengikuti Yesus. Mengikuti Dia kemana? Satu kali ikut Yesus terus ikut Yesus. Minggu depan ada baptisan air. Ada satu ibu yang akan dibaptis. Sudah lama saya tunggu dia, saya cuman doa. Minggu lalu dia menghubungi saya, dia minta sendiri dia ingin dibaptis. Saya minta tanggal 29 supaya dia kasih tahu anaknya dan menantunya supaya bisa melihat dia dibaptis. Kita doakan supaya nanti tanggal 29 ada bukan hanya satu yang dibaptis, banyak orang yang dibaptis. Kami akan umumkan di Jakarta juga untuk terima baptisan. Orang yang menerima baptisan itu menyatakan diri sebagai pengikut Yesus. Ah, saya mau ikut Yesus. Ikut ikutlah Tuhan sekarang ... Ikutlah selamnya. Kan kita nggak terus di dunia saudara. Segala kesusahan Dia tanggung ... Dia pimpin sampai surga.

Di Timika KKR dibikin di lapangan. Waktu saya khotbah hujan besar. Tapi disinilah luar biasanya orang Irian. Nggak ada satu yang beranjak keluar lapangan. Duduk hujan-hujanan nggak pendeta, nggak jemaat, duduk. Saya khotbah satu jam duduk. Belum diundang udah maju kedepan. Saya lihat yang mana air mata yang mana air hujan, saya nggak bisa lihat ... menangis di tengah hujan. Di Cianjur udah dikasih gedung ada AC, ayo ke gereja? Sieun euy tiris pisan ... bisa salesma, irung teh rasana jadi dua. Kalah sama orang Irian, hujan-hujanan nggak bilang ngomong sieun, nggak! Malam kedua terang. 

Yang saya bingung habis KKR, ada satu bapa, saya kolekte saya nggak terima. Kolekte Timika saya bilang saya nggak terima, kembalikan aja! Tapi ada satu bapa, bapa Mahuse namanya. Dia bungkus sejumlah uang, ini buat bapak, katanya. Saya bilang: Bapa, kan bapa lebih memerlukan. Nggak, saya minta bapa terima ini. Ya tidak besar tiga ratus ribu. Tapi dia kasih begitu sungguh-sungguh. Bapa, terima ini, saya ingin bapa terima persembahan. Orang Irian. 

Gembalanya orang Ambon saudara 40 tahun umurnya tapi beratnya 120 kilo, tinggi. Kalau garuk-garuk perut bukan disini .. tapi disini. Brur, luar biasa itu firman Tuhan. Saudara mau ikut Yesus? Saudara mau ikut Yesus? Mau lima tahun ikut Yesus? Mau sepuluh tahun? Setia lima tahun gampang, setia sepuluh tahun gampang. Banyak yang ikut Yesus setia sampai kawin. Begitu udah kawin mula-mula honeymoon lama-lama jadi halimun, nggak kelihatan lagi digereja. Gampang setia lima belas tahun, setia dua puluh tahun, yang susah setia sampai akhir, setia sampai mati. Haleluyah!

Di Tanjung priok saudaraku ada satu bapa jemaat, umur 70 tahun meninggal. Ketika meninggal dikubur saudara-saudara, masih almarhum oom Bolang yang khotbah, masuk dikubur. Istrinya umur 65 tahun, pakai kain mau masuk dilobang. Ditarik sama om Bolang, kenapa ci? Mau hidup semati, mau hidup semati. Sampai terharu banyak orang karena si encim ini mau hidup semati sama empe. Ditarik saudaraku, terjun, ditarik lagi sampai kira-kira setengah jam drama tarik-ulur ini, diulur-ditarik, diulur-ditarik sampai akhirnya selesai. 

Seminggu kemudian, kasihanlah oom Bolang sama ini jemaat, kasihan sama encim. Masih terbayang-bayang dia tarik ulur encim ini jangan masuk kuburan dong; dia mau mati sama-sama empe. Masuklah dia kerumah encim ini, tertutup pintu pagi-pagi jam sembilan. Nah, ini oom Bolang ini suka main-main: asalamalaikum! Oom Bolong suaranya lebih gede dari saya, asalamalaikum! Nggak ada yang jawab. Asalamalaikum! Oom Bolang ini suka main-main. Dijawab suara laki-laki dari dalam: Malaikum salam! Begitu dibuka, encim ini: Eh, oom Bolang,  silahkan, silahkan, coh halay, cin co ... cin co .. duduk. Oom Bolang: Itu suara laki-laki itu siapa? Itu gantinya empe! 

Seminggu yang lalu itu tarik-ulur mau mati. Seminggu kemudian udah ada gantinya empe. Oh, susah setia itu, susah saudara. Tapi nggak di Cianjur mah pada setia. Saya tidak panjangkan firman Allah tapi saya mau tutup dengan satu ayat, Lukas 17. Ini ayat hanya dibaca saja.  

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." 

Bukan itu yang saya mau ceritera. Yang saya mau ceritera, ini hamba tidak jauh dari tuan. Siapkan makananku! Siapkan minumanku! Setelah dia makan selesai, ah, sekarang kamu makan, minum. Hamba tidak jauh dari tuan. Hamba itu kita semua, Tuan itu Yesus. Kita nggak boleh jauh dari Tuan kita Yesus. Kalau Dia suruh, kita musti kelihatan mata, Dia musti lihat kita, kita musti dekat Dia. 

Kalau malam hari ini saudara ada terlalu jauh dari Yesus, mari malam hari ini kita datang kembali kepada Tuan. Kita mau ikut Dia sampai nafas kita yang penghabisan. Mari kita berdiri bersama-sama.

 

Minggu Sore, 29 Juni 2003

HUKUM  TABUR ... TUAI

Sore hari ini sebelum kita masuk dalam dua acara penting, yaitu perjamuan asa yang kudus dan baptisan air. Dua ini adalah sakramen suci. Kita akan mendengar sebagian dari firman Allah dan saya akan berbicara mengenai Hukum Tabur - Tuai. Kitab Kejadian 

3:17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.

Saudara, saya ingin bicara mengenai tabur-tuai. Kalau saya katakan tabur-tuai, saya bisa ganti dengan istilah lain ... benih sama panen. Saya mau tanya sama saudara, saudara mau dan suka tidak dengan panen? Amin! Tapi saudara tidak akan dapat panen kalau tidak ada benih. Saudara tidak akan ada sesuatu yang saudara tuai kalau saudara nggak nanam dulu. Ini hukum atau law atau dalil seperti api itu panas, itu diseluruh dunia api itu panas. Buat orang Tionghoa, orang Amerika, orang Indonesia, orang kampung, orang kota - api tetap panas. Itu law, hukum, dalil. Air itu basah, buat semua orang di dunia, itu air akan basah. Es itu dingin, seluruh dunia es itu dingin, mana ada es panas, ya. Itu law, itu hukum. 

Jadi seperti itulah hukum ini ya, saudara tidak akan punya panen ..  saya tidak akan bilang begini, apa yang saudara tabur saudara akan tuai, nggak. Nanti terbalik. Kalau saudara mau panen, saudara harus tabur. Saudara tidak akan punya panen kalau saudara tidak pernah nabur. Tidak akan ada tuaian, tidak akan ada panen kalau saudara tidak pernah menabur. Dengar sekarang! Saudara berdoa, sembahyang semalam suntuk, puasa tiga hari tiga malam tapi kalau saudara tidak menabur - saudara tidak akan menuai! Saudara boleh puasa, saudara boleh berdoa, tapi doa dan puasa tidak akan merubah. Sekarang pak tani bisa sembahyang, pak tani bisa puasa, pak tani bisa berdoa sama Tuhan, pak tani bisa kasih sesajen “Tuhan berkati sawah saya”. Tapi kalau dia tidak menanam benih, nggak akan ada sawah yang dipanen! 

Nah, banyak orang Kristen ini nanya, kenapa ya saya nggak diberkati, kenapa saya nggak ditolong Tuhan, kenapa saya nggak diberkati, kenapa usaha saya nggak diberkati, kenapa rumah tangga saya gagal, kenapa suami saya begini, kenapa istri saya begini, kenapa anak saya begini? Itu karena tidak pernah nabur! Saudara boleh ngomong seribu satu macam kenapa .. kenapa .. kenapa? Bahasa Ibraninya kunaon .. kunaon .. kunaon, maeunya, maeunya? Tapi selama saudara nggak nabur, saudara nggak akan tuai.

Nah, pada waktu Adam dan Hawa berdosa, Tuhan marah. Dan waktu Tuhan marah, Dia hukum ini bumi, Dia kutuk ini tanah, di dalam ayatnya yang ke 17b dikatakan: Maka terkutuklah tanah karena engkau. Jadi tanah dikutuk karena manusia. Nah, saya tanya sekarang, kalau tanah dikutuk saudara-saudara oleh karena manusia, apa saja yang ditanam kan terkutuk? Apa saja yang jadi kan terkutuk? Maka nggak pernah keluar duri, ini semak duri keluar.

Ayat 18. Semak duri dan rumput duri itu akibat dari kita tidak taat akibat dari manusia berdosa sama Tuhan, nggak pernah Tuhan bikin duri, tapi karena tanahnya terkutuk, yang keluar bukan panen .. yang keluar duri. Ayo, kalau tanah sudah dikutuk sama Tuhan, tanam apa saja terkutuk. Tapi Tuhan ini baik saudara, sangat baik. Saya musti akui dan kita semua musti akui. Kita nggak ada ngerjain apa-apa tapi Tuhan itu baik.

Kejadian. Soal ini berubah, hal ini berubah. 
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. 

Jadi tanah tidak di kutuk lagi. Nggak ada yang bilang amin pun saya sebodoh amat! Tanah tidak dikutuk lagi. Sekarang manusia boleh nanam segala tanaman jadi menjadi panen, menjadi tuaian tidak di kutuk lagi.

Nah, perhatikan ayat 22. 
8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Tadi malam kita tidur, sudah pagi lagi, tidak akan berhenti! Kita ini masih hidup sebentar makan malam, sudah makan malam tidur lagi, udah tidur bangun, pagi, besok gosok gigi lagi. Kenapa kita nggak ada odol yang sekali gosok gigi seribu tahun gitu? Nggak ada! Terus musimnya begitu. Pagi-malam-siang, malam-siang. Perhatikan yang pertama Tuhan sebut tidak akan berhenti musim menabur dan menuai. Bahasa Inggris bilang “seed time,”  waktu untuk benih “harvest time,” waktu untuk panen. 

Saudara berhenti tanam benih, saudara berhenti panen. Setengah-setengah nanam benih, setengah-setengah panen. Seperempat tanam benih panennya seperempat. Double porsi tanam benih, panennya double porsi. Benih tomat yang ditanam, yang di tuai adalah duren, ha? Tomat ! Benih gandum yang di tanam, yang jadi gandum. Kebaikan yang ditanam, yang dituai kebaikan. Cemburuan yang ditanam, yang dituai kehancuran. Dendam yang ditanam, yang adanya kehancuran. Marah yang ditanam yang dituai peperangan. Rajin yang ditanam yang dituai keberhasilan. Baik yang ditabur yang dituai adalah kebaikan. Apa yang ditabur orang, itu akan dituai. Terus tidak berhenti-henti selama bumi masih ada tidak akan berhenti hukum tabur dan hukum menuai “seed time” waktu untuk benih, dan waktu untuk panen. 

Pertanyaan saya mah gampang, saudara sudah nabur apa? Itu aja. Kalau saudara nabur yang baik, udah jangan takut: lambat atau cepat, itu kebaikan akan kembali sama saudara.

Kejadian  
26:12. Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. 
26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. 

Lihat ini Tuhan. Tuhan tidak tersinggung, Tuhan tidak marah, Tuhan tidak anti anak-anaknya menjadi kaya. Saudara mesti kenal Tuhan Yesus yang kita sembah yang kita junjung tinggi itu sangat senang ... dengar, sangat senang, sangat bahagia, sangat mau, sangat bangga kalau lihat saudara dan saya diberkati Tuhan menjadi orang kaya berlimpah-limpah. Tapi Dia tidak bisa memberkati saudara tanpa saudara nabur benih. Karena ini law-Nya, ini hukum-Nya, Dia mau memberkati tapi kalau saudara tidak pernah tabur tidak akan ada panen, tidak akan ada tuaian. Saudara boleh nyanyi B'rilah yang baik, b'rilah yang baik. Aku diberkati sepanjang hidupku diberkati, bila bangun pagi hari siang berganti malam aku diberkati. Saudara boleh nyanyi sampai nonggeng, sampai muntah sampai ngigo tapi selama saudara nggak nabur, nggak ada benih - nggak akan ada tuaian.

Tadi saya masih sempat tidur satu jam, saya tidur pakai apa? Saya pakai kaos yang dikasih sama pemain PBSI karena waktu itu mereka minta saya doakan mereka waktu pertandingan, saya doakan juara. Jadi mereka sama-sama kasih kaos PBSI tanda tangan semua ya, tanda tangan pemain-pemainnya, saya pakai tidur! Apa dengan saya pakai kaos PBSI, saya jadi juara badminton? Apa dengan saya pakai kaos All England, nanti tahun berikutnya dia kasih lagi saya kaos yang hitam, ini dari PBSI. Karena Lius Pongoh itu jemaat saya, Hendri Saputra itu jemaat kami di Jakarta. Dia kasih kaos “Sevilla” Spanyol. Apa dengan memakai kaos Sevilla ini berarti saya sudah ke Spanyol? Saya harus nanam dulu, latihan badminton, saya kerja dulu latihan-latihan-latihan. Apa yang kita tabur, itu akan kita tuai.

Nah, Ishak ini menabur waktu jaman kelaparan, ini perlu saudara tahu. Ayat 1 bilang, maka timbullah kelaparan di negeri itu. Dan kelaparan itu seluruh negeri itu semua kelaparan dimana Ishakpun kelaparan. Ini seluruh daerah kelaparan, raja kelaparan. Tapi Ishak dia nggak mau kelaparan, dia nabur. Orang lain kelaparan dia nabur, tiap benih dia tanam. Apa kata ayat 12? Pada tahun itu juga dia menuai seratus kali lipat, ada haleluyah? 

Dulu saya kira seratus kali lipat itu satu kali seratus, saya tanam satu dapatnya seratus, begitu! Nggak, tahunya salah; seratus kali lipat adalah seratus kali seratus, sepuluh ribu kali. Nggak ngomong haleluyah juga sebodo, saya mah nggak perduli! Biarin saya aja yang percaya. Tuhan kasih seratus kali seratus, enam puluh kali ganda enam puluh kali enam puluh, tiga puluh kali ganda tiga puluh kali tiga puluh. Dari apa? Dari yang di tabur. Coba, coba raja itu menabur seperti Ishak ... pasti diberkati. Ditengah-tengah kelaparan untuk orang lain kelaparan. Indonesia kan sekarang lagi kacau, susah, dimana-mana susah. Saya tekankan Tuhan tidak anti saudara kaya,  Tuhan tidak anti.

Nah, saya mau kasih kesaksian. Itu yang bikin KKR di Samarinda, yang bayar kami tiket pulang-pergi yang sewa gedung olah raga panitianya itu satu orang, anak muda namanya Ahuy. Nama boleh Ahuy tapi dia nyumbang go cap tiau, seratus pendeta dari pedalaman makan dua hari dua malam tidur di bayarin makanan. Jemaat yang bikin KKR kecil, cuman empat puluh orang itu jemaat kecil. Tapi Ahuy ini, dia nyumbang bukan jemaat, orang lain, jemaat gereja lain, dia nyumbang: tolong biking KKR undang pak Awondatu, ini! Dia tabur benih 50 juta. Diberkati Tuhan. Seribu dua ratus orang di gedung olah raga, dua kali KKR satu kali pelajaran Alkitab. Wah, saya bilang nggak heran, dia punya 800 hektar kebun duren, masih muda belum 35 tahun. 

Maka saya bilang, oh, nggak aneh, nggak aneh Tuhan berkati. Nanam, nabur. Satu anak muda, ketemunya juga malam udah malam pertama, terakhir aja dia ajak makan, udah nggak ketemu lagi. Maka menaburlah Ishak dan pada tahun itu juga dia menuai. Seratus kali lipat, seratus kali seratus. Saya yakin apa yang dikatakan firman Allah ini ya dan amin! Saya yakin betul! Tidak akan ada henti-hentinya musim menabur - musim menuai.

II Korintus 
9:6. Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 

Saya rasa Tuhan ini cengli benar, cengli! Dia ngomong: siapa yang menabur sedikit, nuainya pun sedikit. Dia nggak bilang siapa, tidak. Barang siapa. Siapa yang menabur banyak nuainya pun banyak. Saya mau pakai contoh satu hal saja “uang”. Begini saudara, karena uang ini paling gampang untuk dipakai contoh. Kita mau nyekolahin anak pakai uang, kita mau ke pasar belanja pakai uang, kita mau ke Jakarta, mau lihat anak di luar negeri pakai uang, mau betulkan rumah pakai uang, mau perbaiki kompor gas pakai uang, cat rumah kembali pakai uang. Semua pakai uang, mau beli pakaian pakai uang. Ini contoh paling gampang. Jadi uang bisa di pakai berbagai macam hal-hal yang kita  perlukan. 

Kenapa kita tidak menabur dengan cara yang sama, kita menabur, kita memberi di dalam pekerjaan Tuhan sambil berkata Tuhan saya memberi pemberian ini saya menabur ini untuk anak saya supaya Tuhan bikin dia berhasil. Tuhan saya menabur uang ini, saya memberikan ini sebagai taburan, sebagai benih yang ditabur supaya ibu saya diselamatkan. Tuhan saya memberi uang ini untuk taburan benih, untuk tanaman supaya keluarga kami diselamatkan. Tuhan saya memberi ini supaya anak saya disembuhkan. Tuhan saya memberi ini supaya Tuhan memberi anak saya naik kelas. Tuhan saya memberi ini kepada Tuhan supaya suami saya diselamatkan. Tuhan saya memberi ini supaya Tuhan tolong suami saya, mungkin suaminya sudah mulai terganggu pikirannya. 

Tuhan saya memberi kepada-Mu dengan uang yang sejumlah ini sebagai taburan dan saya ingin menuai. Saya pake contoh uang karena gampang, gampang di ingat. Padahal yang kita tabur bisa macam-macam; kita tabur kebaikan, kita tabur kesabaran, kita tabur hati yang baik, kita tabur ketenangan, kita tabur nasehat. Coba saudara nabur sama papa, sama mama baik, anak-anak muda?

Tuaian. Saya udah lihat kok, saya cukup lama hidup, 55 tahun kan cukup lama. Melihat anak yang kurangajar sama papa, kurang ngajar sama mama, ngelawan. Aduh, ampun. Begitu sudah meningkat umur 40 tahun ke atas,  nggak ada sukacita, nggak dapat bahagia, nggak. Susah! Taburannya salah. Kolekte, datang kantong kolekte lewat, saudara pilih yang paling butut, nabur saudara ah, go pe tun lah ... yang ada gambar monyet. Jangan marah kalau Tuhan nanti kasih kingkong sama saudara. Ah, saudara kolekte yang seribu orang pegang pedang, orang Ambon pegang pedang, seribu perak kan, ce ceng, jangan marah nanti ribut melulu, karena kasih yang pakai pedang. Kasih yang W.R Supratman go ban, Tuhan juga kasihnya ada nyanyian dalam rumah tangga ... Indonesia Tanah Airku. Saudara kasih yang ada Presiden Soekarno nanti Tuhan ketemukan saudara dengan presiden-presiden. 

Saya juga saudaraku berteman dengan Gus Dur. Baru-baru ini Gus Dur ketemu sama Inul karen dia bela Inul. Inul bertanya sama Gus dur, Gus Dur apakah menurut Gus Dur tarian saya baik? Baik. Apakah menurut Gus Dur tarian saya indah? Indah. Lalu Inul berkata, berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat. Kumaha peupeulakan, bagaimana tanaman. Kalau saudara mau bahagia; kalau saya mau bergirang, ini mama saya kalau masak nyanyinya itu kalau saya mau senang adalah satu jalan ya dengar-dengaran. Ini orang Indonesia kalau mengarang lagu pakai lah terus. Adalah satu jalan ya dengar, dulu saya pikir masa sih gitu tapi sekarang saya ngerti kalau kita nurut kita dengar-dengaran pada firman Allah, kepada orang tua eh, berkatnya luar biasa. Itu baru ayat 6, nabur sedikit tuai sedikit, tabur banyak tuai banyak. 

Nah, banyak orang Kristen, Tuhan berilah saya tongkol, berilah saya kakap, berilah saya tongkol, berilah saya kakap. Apa umpanmu? Remeh, remeh-remeh. Da beureunyit-beureunyit deui yang dapatnya karena apa? Remeh nu dipake. Saudara sudah ngerti ya? Mau dapat tongkol musti udang yang gede. Ini hukum alam. Orang Jepang nangkap ikan paus saudara, itu daging berapa ton dia lempar pakai pancingan pakai mesin. Begitu dapat ditembak eh, dapat. Berapa ton itu daging? Pancingannya pakai elektronik, pakai komputer. Mmm pakai remeh hayang ikan paus pakai remeh, remeh! Lieur atuh urang teh kumaha. 

Hayang diberkati Tuhan tapi kopet, pelit, hitungan, pelit. Sama di Surabaya ada orang mau meninggal dia orang kaya betul. Anaknya teh bertanya: papi, apa permintan papi terakhir? Udah engap-engapan. Bawa ke sini kunci brankas. Kunci brankas di bawa .. dikeukeuweuk tah kunci brankas teh. Batur mah atuh salib dipegang teh, ieu mah kunci brankas. Maka dengan sejahtera meninggallah sang ayah sambil memegang kunci brankas. 

Eta serakah ya, eta kopet, eta medit, eta meureukeudeuweung. Geus rek paeh lain Tuhan, minta ampun Tuhan, terimalah saya kalau mati Tuhan, biar di sisi-Mu nggak apa-apa Tuhan .. asal jangan terlalu di dapur tapi Tuhan terima saya di sisi-Mu nggak apa-apa, Tuhan ampuni dosa saya. Kalau kita udah tahu nih kita sudah mau mati, kita akan minta ampun sama Tuhan, papa ini uang ah, jangan dulu papa udah mau mati. Aduh, ieu mah kalah kunci brankas. 

Saudara ketawa tapi banyak dari kita teh aduh meditnya kalau sudah urusan. Kenapa sih kita baru mau pulang aja dari gereja, ini lampu sudah di padamin. Sedikit-sedikit, untuk menghemat. Kenapa menghemat? Karena uang kas nggak cukup untuk bayar listrik. Kadang-kadang musti nombok, kenapa? He ... remeh! Dapat ikan paus, dapat ikan tongkol, he remeh, mimpi kumaha? Saudara-saudara, mau medit sama Tuhan? Tuhan teh orang Yahudi, erek pelit sama Tuhan. 

Ayat 7.  
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 

Berkali-kali saya ngomong sama saudara, saudara kalau saudara kolekte, ada kantong kolekte lewat kasih sepuluh ribu tapi saudara ngomel, ngedumel, ambek-ambekan, kesal, nyaah ce ban mangkaning herang keneh duit teh meunang nyetrika tadi beurang aduh ayeuna kudu abus di kolekte .. kesal, udah jangan dikasih! Jangan! Lebih baik cepe ceng tapi dengan ikhlas, dengan rela, dengan rido, ada haleluyah? Ngaku haleluyah na mah ngan cepe ceng na mah teuing iraha. Ari haleluyah na mah gampang.

Ayat 8. 
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. 

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan. Ini yang kita cari "cukup". Usum kumaha? Aya we. Anak masuk sekolah uang pangkal aya, aya berkatna. Aduh,  itu kumaha sibungsu nanti mau ke universitas? Aya. Aduh, kumaha itu cie fen manehna? Aya, berkecukupan. Siapa? Tuhan? Kenapa? Karena saudara nabur, aya we berkecukupan.

Di Jepang ada satu pendeta, pendeta Nagai. Dia punya guru sekolah minggu. Kaya tadi saudara, anak-anak, datanglah undangan dari Korea. Bapak pendeta Nagai kalau bisa datang ke Korea untuk menginjil. Wah, nggak ada uang. Di umumkan sama jemaat, saya mah nggak pernah saudara, saya jadi gembala sidang di Cianjur nggak pernah saya minta dari mimbar ada jemaat yang mau bantu saya keluar negeri? Nggak pernah! Pendeta sana mah, siapa jemaat yang membantu saya mau menginjil ke Korea? Ini guru sekolah minggu nabung duit di bank. Udah lima ratus dollar untuk simpanan buat cie fen, untuk buat kawin siapa tahu ada yang mau lewat, bemo, ada yang mau melamar, siapa tahu kalau udah ngelamar punya simpanan untuk kawin, karena disana susah. Tapi di gerakkan sama Tuhan dia kasih, dia ambil buku tabungannya dia bawa uang lima ratus dollar, dia bilang pak pendeta ini buat penginjilan ke Korea. 

Si pendeta itu nggak tahu bahwa itu duit cuman segitu-gitunya, nggak tahu! Terima aja, puji Tuhan, syukur, terima kasih, sudah. Ke Korea nginjil habis dari Korea pulang udah sebulan, dua bulan, tiga bulan kemudian, ada satu jemaat kaya di sana, anaknya udah empat kali gagal kawin. Udah pacaran-pacaran-pacaran hampir jadi, udah pacaran-pacaran-pacaran ini laki hampir ente jadi, udah pacaran-pacaran-pacaran hampir kawin nggak jadi, udah empat kali. 

Akhirnya di bawa sama pendeta ini, bapa pendeta tolonglah anak saya ini ke sana gagal, ke sini gagal, ke sono gagal, maksudnya apa? Ya, saya sudah pengen punya menantu. Tapi ini anak saya ini ke sana gagal, ke situ gagal, tolonglah cariin jodoh. Pas itu kebaktian baru selesai kebaktian pagi, lagi guru sekolah minggu lagi ada. Si pendeta teh bilang bagaimana kalau itu? Di tunjuk si guru sekolah minggu. Tuh, guru sekolah minggu. Dua-duanya ini papa sama anak liaht tek, begitu lihat papa sama anak semuanya senang. Bapanya bilang aduh saya sih setuju itu, anak itu baik kelihatannya saya setuju dah! Anaknya sampai bilang, pa, cepatan lamar pa! Supaya nggak di ambil orang. Cepetan. Sampai ngomong begitu cepetan! Pendek ceritera akhirnya kawin, udah menikah. Lima ratus dolar kasih sama Tuhan, Tuhan ingat itu lima ratus dolar buat apa dia? Buat kawin ! Tapi dikasih sama aku, mmm, Aku kirim suaminya dah sekalian. Suaminya kaya, dia dapat lebih dari lima ratus dolar, dia dapat suami kaya. Jadi gadis-gadis disini yang belum dapat jodoh, periksalah buku tabungan anda! Tuhan nggak mau ke utangan, Tuhan sangat baik, Tuhan maha baik.

Ayat 9.  
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." 

Kata kebenarannya itu bilang law, hukum; hukum ini, kebenaran ini tetap selamanya. Saya boleh mati, nanti saya mati ada pendeta lain lagi jadi gantinya di Cianjur tetap aja firman Tuhan ini mah tabur-tuai, tabur-tuai. Saya bisa mati, dulu kan papa saya anggap nggak akan mati .. meninggal. Saya kira mama saya nggak akan mati, meninggal juga. Saudara sangka saya nggak akan mati, bisa meninggal saudara. Tapi firman Allah mah nggak berobah. Tetap aja, siapa jadi pendeta hukum tabur-tuai ini akan terjadi. Saudara senang apa nggak senang, saudara percaya nggak percaya itu bukan urusan. Saudara nggak percaya sebodo, tapi hukum tabur-tuai tetap terjadi. 

Saudara nggak percaya api itu panas, apa dengan saudara tidak percaya api itu jadi adem? Nggak, tetap we panas. Saudara nggak percaya es itu dingin, apa dengan saudara nggak percaya es itu dingin, es itu jadi hangat? Nggak bisa, tetap aja dingin. Saudara boleh percaya, saudara boleh tidak percaya, saudara mulai memberi, saudara boleh tidak memberi, tapi firman Allah tidak akan berubah .. Dia ya dan amin. Langit dan bumi boleh akan lenyap tapi firman Allah tinggal tetap untuk selama-lamanya.

Sekarang tentang baptisan, kisah para rasul. Saudara kira baptisan itu main-main! ...

Kisah Para Rasul 2 
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" 
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 

Saya mau pakai lima menit terakhir ini saya bicara. Saudara yang mau dibaptis itu saudara sampai kepada keputusan saudara memberi diri saudara, sudah bukan uang, diri saudara sudah beri sama Tuhan. Memberi dirimu bukan sama pendeta, sama Tuhan! Memberi dirimu untuk dibaptis, bukan perpuluhan lagi, bukan uang, diri kita! Amin? Bayangkan segala sesuatu yang ada diberi sama Yesus jadinya luar biasa. Dengar! Lima roti dan dua ikan banyak lima ribu orang belum makan. Anak kecil kasih sama Yesus. Ini saya punya bekal lima roti dan dua ikan, dikasih sama tangan sama Yesus, Yesus mulai berkati Dia mulai berdoa, Dia mulai pecah-pecahkan, apa yang terjadi? Lima ribu orang makan sampai kenyang dari lima roti dan dua ikan. Lima roti dan dua ikan dibawa diberi sama Yesus, lima ribu orang kenyang. 

Sekarang yang saudara kasih sama Tuhan, diri saudara! Memberi diri untuk dibabtis. Bayangkan berapa ribu orang akan kenyang? Bayangkan Tuhan mau pakai saudara luar biasa seperti apa? “Hendaklah engkau memberi dirimu.” Jadi kalau baptisan jangan disuruh pacar sih. Saya sebetulnya nggak ngerti sih oom, kita nggak ngerti dibaptis itu apa, tapi ini pacar saya nyuruh saya! Malahan di Jakarta lebih lagi, ah, saya kalau bukan oom Yoyo yang baptis, saya nggak mau dibaptis. He .. he .. , kamu mau dibaptis sama saya lima menit saya mah ngerendemnya. Kita dibaptis bukan sama pak Awondatu. Waktu saudara dibabtis, saudara memberi diri saudara, saudara kasih kepada Tuhan Yesus. Dan kalau saudara memberi diri saudara sama Tuhan Yesus, Tuhan bisa rubah apapun dari diri saudara. 

Saudara yang ibu rumah tangga biasa menjadi luar biasa, bapak kepala keluarga biasa Tuhan bisa rubah menjadi luar biasa, karena saudara memberi diri saudara. Kan tadi saya bilang tabur-tuai. Sekarang saudara menabur, memberi diri saudara sama Tuhan. Tunggu! Kalau sudah ditabur saya kasih saya sama Tuhan hidup saya dibaptis, tunggu! Roma 6, berkata: engkau dibaptis dalam kematiannya, engkau dibangkitkan, - panen - dalam kebangkitanNya. 

Maka orang yang menerima baptisan ucuan bosipun, rugi tidak ada untung sudah pasti ada. Karena saudara memberi bukan ke gereja, bukan sama pendeta. Kalau kirim sayur sama pendeta, kirim bacang sama pendeta, kirim kue cang sama pendeta, kirim baso sama pendeta, kirim jeruk sama pendeta, kirim pisang sama pendeta. Badan saudara, saudara memberi - itu sama Tuhan. Dia buka tangan sekarang: tangan-Nya terbuka menunggulah, Dia tunggu. Waktu saudara terima baptisan, dibaptis .. seisi sorga bersuka ria. Saya harap pemberian ini, khotbah saya malam hari ini membuka wawasan saudara. Ini perjamuan Kudus ini juga soal memberi, Yesus kan beri diri-Nya. Tubuh-Ku, daging-Ku, darah-Ku, berikan. Menyerahkan jiwa-Nya, menyerahkan tubuh-Nya.

    -<><--

 ________________________________________________________________________

 (kembali ke halaman utama)

Situs ini bersifat informasi umum, khususnya bagi saudara-saudara seiman,

berisi tentang sejarah singkat Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur,

Yayasan Kabar Baik, Sekolah Umum, Jadwal Ibadah serta Berita Aktual.

Perubahan terakhir situs ini tanggal : 06 Juli 2003