Khotbah Minggu Sore September - Oktober 2004Gereja Pentakosta di Indonesia - CianjurJl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214. Tel. (62-263) 261161 ~ Indonesia. |
Minggu sore, 05 September 2004
SELUBUNG
Haleluyah. Selamat sore, selamat bertemu, berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pada hari senin dan selasa, saya sudah memimpin KKR di Manado. Hari rabunya di kota Amurang. Dan ini baru pertama kali ada kabupaten yang baru ulang tahun satu tahun. Bupatinya suruh KKR di Amurang. Dan hari kamis, pada waktu saya mau balik ke Jakarta jam 08:00. Jam 07:00 di airport di Manado, tiba-tiba saya punya handphone bergetar. Ternyata dari menantu saya, kasih tahu bahwa Helga sudah melahirkan. Jam 02:00 pagi dia berasa sakit. Jam 05:00, cucu yang kedua sudah lahir. Jadi hari kamis, saya di Jakarta, di El Shaddai. Hari jumat saya diundang di Yogyakarta. Harusnya saya pulang tapi karena ada cucu baru, jadi hari sabtu saya ke Denpasar. Saya lihat cucu itu. Yah baru dua hari, belum bisa ditengok. Puji Tuhan semuanya baik dan terima kasih atas doa saudara. Ucapan-ucapan syukur saudara. Berkat bantuan doa saudara semuanya. Saya ucapkan terima kasih.
II Korintus pasal yang ke 3. Besok, saudara-saudara, akan ada pembukaan Sekolah Tinggi Alkitab Cianjur. Sekolah alkitab sudah enam belas tahun, tetapi sekolah tinggi alkitab baru mau dibuka. Dan besok sekolah tinggi alkitab dibuka. Dan Bapak Mujiono saya minta jemput ketua I dari Majelis Pusat, Bapak MD Wakkary yang akan tiba di Jakarta dari Medan, 08:30. Beliau yang akan berkhotbah. Dan direktur dari sekolah tinggi alkitab nanti adalah DR. Yan Lumempow, juga guru di sekolah alkitab. Saya beri kepercayaan sama. Dan kurang lebih ada 17, katanya, murid yang masuk di sekolah tinggi alkitab.
Di sekolah tinggi alkitab, saudara-saudara, akan belajar selama enam bulan. Satu bulan di sekolah, di kampus. Nanti lima bulan di rumah. Jadi on campus satu bulan, off campus lima bulan. Jadi, saudara-saudara, kita doakan karena ini semua, guru-gurunya semua telah mempunyai gelar semua. Cuma saya satu-satunya diminta mengajar yang nggak punya gelar. Karena saya ini adalah dosen luar biasa disebutnya. Kalau dosen ada gelar itu dosen biasa. Tapi nggak ada gelar, saya dianggap dosen luar biasa. II Korintus
3:7 Pelayanan yang memimpin
kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan
Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka
Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya.
Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa
lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
3:10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan
kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
3:11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi
yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
3:12. Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak
dengan penuh keberanian,
3:13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang
Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini
selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian
lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya.
3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada
selubung yang menutupi hati mereka.
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu
diambil dari padanya.
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka
kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar.
Dalam salinan lain, dari kemuliaan kepada kemuliaan. Rasul Paulus sedang berbicara mengenai perbedaan pelayanan Perjanjian Lama dan pelayanan Perjanjian Baru. Pelayanan Perjanjian Lama adalah pelayanan yang manusiawi. Dan pelayanan Perjanjian Baru adalah pelayanan yang rohani. Apa yang dikerjakan oleh Musa yang luar biasa itu sementara. Dan dikatakan waktu Musa, 40 hari dia puasa, dia naik di atas gunung, berbicara muka dengan muka dengan Tuhan, 40 hari. Bayangkan di atas gunung Horeb, 40 hari tidak makan, tidak minum. Di atas bukit Horeb, Musa berpuasa 40 hari. Dia berbicara muka dengan muka dengan Tuhan, tidak makan, tidak minum. Dia tidak merasa lapar karena dia bersama dengan Tuhan. Jadi kalau urusan perut, urusan ekonomi, urusan cien - atasilah dengan mendekat sama Tuhan. Kalau kita mendekat sama Tuhan, semuanya beres.
Dan apa yang terjadi, waktu turun, nabi Musa turun, orang Israel tidak bisa lihat, karena wajahnya bercahaya. Wajahnya luar biasa, seperti matahari. Jadi ditudungi sama Musa, mukanya, supaya bisa bicara dengan orang Israel. Kalau Musa buka saja, aduh tidak bisa lihat.
Nah, Paulus bilang begini, itu wajah Musa yang bercahaya, yang nggak bisa dilihat oleh orang Israel, toh akhirnya, belakangnya, buntutnya, sedikit demi sedikit dia hilang, redup ... sampai Musa menjadi orang biasa lagi. Apakah lagi dibandingkan dengan Perjanjian Baru, pelayanan Roh. Dan saudara dan saya sekarang ada dalam pelayanan Roh. Kita akan melihat kemuliaan yang tidak akan redup dari Kristus Yesus. Ada haleluyah, saudara-saudara?
Yang dilihat oleh Israel pada Musa itu redup, tapi yang dilihat oleh kita tidak akan redup, yaitu ada di dalam Kristus. Nah, di dalam ayat ke 13 dikatakan, Musa, katanya, menyelubungi mukanya supaya mata orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. Ini salinannya agak terbalik. Seolah-olah Musa itu nggak mau kanyahoan, bahwa dia punya itu hilang cahayanya. Jadi dia tutupi. Maksudnya itu begini. Kalau dalam bahasa Inggris lebih jelas. Unlike Moses who put the veil over his face, so the children of Israel could not look steadily at the end of what was passing away. Nggak bisa lihat terus menerus kepada cahaya yang sebentar lagi akan lenyap. Nah, kata veil ini, tutupan, penutup ini ... ini supaya orang Israel bisa melihat Musa, ngobrol sama Musa dengan jarak dekat. Tetapi ada katanya di sana, saudara, ayat ke 14, pikiran mereka itu - anomata, pikiran mereka telah menjadi tumpul.
Kata tumpul dalam bahasa Yunaninya, toros. Toros, kalau saudara suka ikut, orang yang diurut refleksi itu kakinya pakai tangan, direfleksi itu. Saudara lihat, jarinya mereka, nggak laki, nggak perempuan, itu kapalan. Dia ada daging tumbuh, kapalan. Bukan tumbuh daging dari dalam, tapi karena udah biasa. Orang yang latihan nggak biasa, lecet. Saya pernah coba, kaki saya digosok sendiri sama jari saya, lecet. Saya ambil tensoplast, nggak kuat. Tapi mereka udah terlatih, udah biasa, akhirnya kapalan. Dan keras pun tidak apa-apa sebab sudah kapalan.
Dari kata itulah datang, saudara, kata tumpul itu, toros. Memang kalau pikiran sudah tumpul, diomongin apa aja nggak masuk. Pikirannya udah tumpul. Sudah susah. Pisau kalau sudah tumpul, nggak bisa dipakai, motong apapun nggak bisa, ... sudah tumpul. Segala sesuatu yang sudah tumpul, sudah mentok, nggak bisa lagi. Pikiran mereka sudah tumpul.
Dikatakan ayat 14, sampai pada hari ini selubung itu masih terus menyelubungi mereka, jika mereka membaca Perjanjian Lama, tanpa disingkapkan karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Waktu saya SD kelas 4, kalau tidak salah saya belajar peribahasa. Sampai saat ini saya tidak lupa itu peribahasa. Peribahasa itu berkata begini: Tak akan lari gunung dikejar. Pernah tahu ya? Tapi itu peribahasa ada belakangnya. Tak akan lari gunung dikejar, hilang awan tampaklah gunung. Nah ini, banyak hidup manusia ini seperti ngejar-ngejar sesuatu yang sebetulnya tidak berlari. Nggak usah dikejar-kejar, nanti hilang awan kelihatan itu gunung. Kadang-kadang kita bisa kalau lagi cerah, eh, Gunung Gede kelihatan, sampai Gedeh itu kelihatan. Kalau lagi cerah pagi tuh terik matahari, kelihatan Gedeh itu. Rumah-rumah, pabrik tuh kelihatan. Tapi kalau sedang ada awan, tidak kelihatan.
Demikian juga kalau tudung ini masih ada, Yesus itu nggak kelihatan. Nah, orang Israel tuh nggak bisa lihat Yesus. Sampai sekarang mereka nggak kenal Yesus. Ngomong mah shalom tapi nggak kenal Yesus. Kalau saudara di Israel ngomong: Shalom!, ... sepuluh orang jawab shalom. Kalau hari sabtu: Sabat shalom! ... sepuluh orang, dua puluh orang: Sabat, shalom! Tapi apa mereka kenal Yesus? Alkitab katakan, bahkan mereka anti kepada Yesus. Yang harus kita jaga sekarang, jangan sampai kita, kristen, tapi masih punya veil, ada selubung. Kita kristen pakai salib. Kalung salib, anting salib, gantungan kunci salib, sembahyang salib, doa salib, tapi kita nggak lihat Yesus. Berkat itu nggak kelihatan. Kalau Yesus terlalu susah deh. Berkat itu, gunung itu tadi, nggak kelihatan. Gunungnya mah ada. Kita tahu ada Gunung Gede. Kita tahu ada berkat gede. Kita tahu ada berkat besar. Tapi kok nggak kelihatan? Karena ada kabut.
Nah, tugas kitalah minta sama Tuhan supaya kabut itu, selubung itu terbuka, terurai. Orang islam itu cuma satu aja, kalau dia tahu siapa Yesus itu, sudah. Itu saja bedanya. Ke sana mah sama. Kalau saya dengar khotbahnya di radio, semuanya hampir sama, sama. Kalau sudah ketemu Yesus saja, sudah. Sudah, itu kuncinya. Kenapa? Karena mereka nggak bisa lihat. Masih ada selubung. Sama kaya Rasul Paulus. Wah, dia rasa petangtang-petengteng, orang kristen ditangkepin, orang kristen dipenjara. Stefanus dibunuh, dengan berdarah dingin. Dia bertolak pinggang, Stefanus dibunuh, dia dirajam sampai mati. Dia tenang saja, nggak ada belas kasihan sedikit juga. Tapi ketika dipukul sama Yesus, di jalan ke Damaskus. Dia ngomong begini. Ada suara: Saul, Saul, kenapa engkau mengejar-ngejar Aku? Kaget dia. Suara itu jelas kedengaran. Orang disekitar dia juga dengar, tapi nggak kelihatan orangnya.
Dia ngomong begini: Siapakah Engkau, Tuhan? Berarti dia belum kenal Tuhan. Sudah bunuh orang kristen, sudah bunuh Stefanus, dia belum kenal Tuhan. Dia belum lihat Tuhan. Akulah Yesus yang kamu kejar-kejar. Wah, ngeri dia. "Apa yang aku harus perbuat?", dia bertanya lagi. Ingat saudara, ketika habis kejadian itu? Mata Rasul Paulus buta. Pergi ke Jalan Lurus, katanya. Dibawa, saudara, dituntun. Sampai ke Jalan Lurus, ketemu dengan Ananias. Ananias bilang: Tuhan, saya nggak mau melayani orang ini. Orang ini pembunuh, jahatnya luar biasa. Eh, kata Tuhan Yesus: Layani dia, Aku akan pakai dia. Ketika didoakan, tumpang tangan, saudara, gugur itu selubung; dia bisa melihat lagi. Ketika dia buka matanya, dia bukan cuma melihat begitu saja ... hatinya pun terbuka. Dia bisa lihat Yesus.
Ada orang kristen sudah dibaptis, masih ragu: Yesus itu Tuhan atau bukan ya? Mana lebih hebat Kong Hu Cu apa Yesus? Ada yang bilang, Yesus apa Go Hon Som? Masih, saudara tanya: Apa Yesus lebih hebat, apa Go Hon Som? Sedih saya, saudara. Sudah dibaptis, sudah penuh Roh Kudus. Bimbang. Kenapa? Masih ada selubung. Waktu saya lihat cucu saya, saya tutup mata sebelah kanan, saya lihat, kabur. Karena memang ada katarak mata kiri saya. Lihat sebelah kanan, jelas. Pertama, mantu saya bilang: Waduh, ini anak yang kedua ini hidungnya rata. Dan memang masih bayi, baru keluar. Setelah dua hari, mancung. Mancung. Nggak bisa dipegang. Saya bilang, ah mana mungkin udah mancung kempes lagi. Mancunglah. Mungkin bisa lebih tinggi lagi. Mancung, sudah. Selubung ini, kalau katarak ini dibeset aja, sudah ... lebih jelas.
Mama saya waktu katarak matanya dibeset di Bandung, jelas. Semua dibacain dari mobil: Padalarang, Purwakarta. Naha kamari mah euweuhnya? Kabeh dibacaan. Ciranjang. Semua jadi jelas; dia bisa lihat. Padahal kemarin juga ada, dia nggak bisa baca, karena ada selubung, ada tabir.
Nah, ini yang saya takut, yang saya ngeri. Saudara ikut Tuhan tapi nggak lihat Tuhan! Saudara nyanyi tentang Tuhan tapi nggak rasa Tuhan. Saudara sembahyang, tapi nggak merasa kuasa-Nya. Ada selubung. Waktu saya masih main band di Bandung, adik saya punya teman, namanya Ian. Bandnya, band Paramor. Ian ini guru silat, dibacok sama golok saja nggak mempan. Adiknya dia, Jajat, pemain band Paramor. Sudah meninggal, umur 50 tahun, meninggal. Kakaknya dia, Aang, ada di Gang Bombay, jago silat. Taji Malela. Sudah meninggal.
Ada adiknya yang bungsu, guru agama islam. Sekarang sudah jadi hamba Tuhan GPdI di Manado. Saya kemarin ketemu: Hayu, ... pake bahasa Sunda. Orang Manado ribut, bahasa apa itu, brur? Bahasa apa itu? Saya bilang, bahasa Yunani. Hendar tuh ka Cianjur bersaksi. Memang nggak ada sekolah alkitab, tapi bersaksi di Cianjur. Gampil, gampil, Ngantos heula ongkos tiket. Gampil tiket mah ya ampun, yeuh jaminan tiket. Mangga, mangga. Dulu agama muslim, sekarang pindah agama kristen. Bagaimana dia bisa terima Yesus? Aduh, Ko Yoyo, Yesus teh luar biasa. Sanes nabi Anjeuna teh. Saya undang dia. Nanti dia bersaksi. Dia terbeban untuk keluarganya. Begitu dia masuk kristen, istrinya minta cerai ha ... ram, na ... jis. Minta cerai, katanya. Wah, saudara-saudara akhirnya sekarang pake fam, pake fam Manado, Tumbelaka. Padahal orang Bandung, orang Sunda. Pake fam Tumbelaka. Wah rajin. Terbuka.
Nah sekarang soal berkat. Ini alkitab, ini alkitab. Kalau ditutupin dia kan nggak kelihatan, nggak tahu ini ada alkitab. Ini berkat Tuhan, tapi kalau mata kita tertutup, kita nggak tahu berkat Tuhan itu ada. Itu kita nggak ngerti. Ada berkat Tuhan ... tertutup, kita nggak ngerti. Kita nggak ngerti ada berkat Tuhan. Karena tertutup tadi.
Berikut ayatnya yang ke 14 bagian akhir, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Saya nggak bisa, saudara, saya nggak bisa nyingkapkan. Nggak bisa nyingkapkan untuk saudara. Nih Yesus tuh begini. Cuman ngomong aja. Saudara cuman dengar dari saya. Tapi kalau Yesus sendiri yang kerja buat saudara. Kalau Yesus sendiri. Saya baru dengar kesaksian di televisi Amerika. Gembong teroris, biasa bawa bom, banyak anak buahnya bawa bom bunuh diri, terima Yesus sekarang di Amerika. Dibaptis, dia bersaksi, bagaimana, kenapa.
Nah, ini saya belum tahu sebab saya dinubuatkan sama pendeta, tiga pendeta. Saya harus menolong mereka, saudara-saudara orang muslim supaya mereka bisa lihat siapa Yesus itu. Saya hanya disuruh kerja, tolong mereka. Tapi saya nggak bisa - hanya Kristus yang bisa mengugurkan ini. Hanya Yesus ... yang akan mengangkat ini hanya Yesus. Kenapa saudara? Saya akan buka satu ayat. Isi hatinya Rasul Paulus sampai begitu. Kita baca. Nanti kita kembali kepada II Korintus. Roma
9:1. Aku
mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut
bersaksi dalam Roh Kudus,
9:2 bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. - Kita tanya, kenapa
dia bersedih hati? -
9:3 Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku,
kaum sebangsaku secara jasmani.
9:4 Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan
mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat,
dan ibadah, dan janji-janji.
9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam
keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah
yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Saudara perhatikan ayat 5 ini. Yesus itu Allah. Amin? Bagi kita orang kristen,
Yesus itu Allah. Bagi mereka yang belum terbuka ininya, Yesus itu nabi, Yesus itu manusia biasa
- bisa dibandingkan dengan Muhammad, bisa dibandingkan dengan
nabi Musa, bisa dibandingkan dengan Go Hon Som, bisa dengan Kong Hu Cu. Bagi
kita yang sudah terbuka ini - Dia Allah! Yohanes 1:1, Pada awal pertama adalah
Firman, dan Firman bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah juga Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada yang dijadikan.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Berkat,
kesehatan, uang, pemasukan, ekonomi, dijadikan oleh Dia. Kenapa saya belum, oom?
Ini masih ketutup. Masih agak miring. Kembali kepada Korintus
3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
Ada selubung, ada tutupan, ada kabut yang menutupi mereka. Ada selubung. Tetapi, ayat 16,
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Bisa bilang haleluyah? Mari saya kasih ilustrasi, saudara-saudara. Masih saya kasih ilustrasi. Pada waktu anak bungsu itu keluar dari rumah papa, dia jadi miskin, dia jadi kere, dia jadi makan pun tidak bisa; makan ampas babi pun dia tidak bisa, dia jadi hancur, dia jadi kurus, dia jadi miskin - padahal dia anak cukong. Lalu dia berbalik: Wah, alangkah banyaknya upahan bapaku, yang makannya berlimpah-limpah. Aku mau kembali.
Jadi ketika dia kembali ke dalam rumah, semua dikembalikan sama dia; dia jadi dipelihara lagi. Mari saya kasih ilustrasi. Waktu dia di rumah, dia anak. Waktu dia keluar rumah, dia jadi budak. Dia bukan anak, dia jadi miskin - dia jadi budak. Waktu dia kembali, dia jadi anak kembali. Maka saudara yang keluar dari rumahnya Tuhan, dia punya pikiran-pikiran budak, mentalnya mental budak. Caranya cara budak, ngomongnya seperti budak: Tidak usah aku dijadikan anak, jadi budak saja sudah cukup, asal cuan cia. Aku mau kembali sama bapa.
Begitu masuk di dalam rumah, dia tidak dijadikan budak - dia dijadikan anak. Ada haleluyah? Begitu dia pulang, ada satu kakak. Dia keluar, dia sedang di ladang. Waktu dengar adiknya pulang, dia tidak mau masuk - dia jadi budak, dia kena kabut, dia belum dimerdekakan! Mari kita baca ayat 17,
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Ada haleluyah, saudara-saudara? Ketika kabut itu terlepas, baru kita bisa lihat kekayaan dari Bapa. Nah si anak sulung, begitu di luar, sama ngomongnya, ngomong seperti budak: Berapa tahun aku kerja sama papa, belum pernah papa kasih sama saya seekor anak domba untuk pesta sama teman-teman. Ngomong kaya budak. Sampai bapanya bilang: Milikku milikmu, barang, semua ini rumahku rumahmu. Adikmu yang mati sudah hidup, yang hilang sudah kembali.
Ini prinsip alkitab. Di dalam rumah, saudara tetap anak; di luar rumah, saudara jadi budak. Yang satu diperbudak oleh keinginan, dia keluar rumah. Yang satu diperbudak oleh roh tidak mengampuni. Masa adik saya datang dengan telanjang, papa potongkan ... tidak mengampuni. Tapi di mana ada Roh, di situ ada kemerdekaan.
Banyak orang kristen belum merdeka. Belum merdeka. Belum melihat Yesus sebagaimana adanya. Kalau saudara sudah terlepas ini, bisa kenal lihat Yesus seperti Dia ada, saudara tidak akan selingkuh, tidak akan menyakiti perasaan istri, tidak akan melawan suami, tidak akan bohong, tidak akan berdusta. Karena saudara tahu, siapa Yesus itu. Saudara sudah terbuka. Sampai Paulus berkata: Wai bagiku, celaka bagiku kalau aku tidak memberitakan Injil; dulu dia yang lawan Injil, dulu dia penjarakan pendeta-pendeta. Sekarang: Aduh, celaka bagiku kalau aku tidak memberitakan Injil. Kalau saudara tahu siapa Yesus ini. Berani kita medit setaker pelit, itungan sama Tuhan? Kalau kita tahu siapa Yesus itu, mata kita terbuka dan kita lihat siapa Dia. Sama seperti Yohanes dalam Kitab Wahyu.
Kalau kita berbalik sama Tuhan seperti anak terhilang berbalik sama bapanya, baru Tuhan lepaskan ini veil kita ini - sehingga kita bisa, saudara-saudara, diterima oleh Tuhan. Mana mungkin kita nggak jujur? Kita akan hidup baik, kita akan hidup baik. Kita tahu siapa Yesus. Berani you ngomong-ngomongin hamba Tuhan di belakang-belakang? Nggak berani. Jangan hamba Tuhan, ngomongin teman aja nggak boleh. Kita jaga mulut kita. Kita jaga omongan kita. Kenapa? Siapa Dia? Apa betul, Yesus yang termanis buat jiwaku, apa betul? Buat jiwaku, buat jiwaku. Apa benar? Sebab Tuhan adalah Roh, dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Yohanes
8:32 dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba
siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang
yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam
rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Yesus bilang: Kamu akan mengenal kebenaran, dan nanti kebenaran yang akan membebaskan kamu, memerdekakan kamu. Uh, orang Yahudi ini sombongnya luar biasa: Kami tidak pernah dijajah siapapun. Kami keturunan Abraham. Nah, itu dia ngebohong. 400 tahun Israel dijajah oleh Mesir. Sekitar tiga sampai empat puluh tahun dijajah sama Babel, Babilonia, jadi tawanan. Saudara boleh baca dalam Mazmur 137, By the river of Babilon, there we sat down, and there we wept, when we remember Sion. Itu diambil dari Mazmur itu. Di pinggir sungai Babilon, katanya, di sanalah kami duduk, dan di sana kami meratap, ketika kami mengingat Sion. Kenapa? Lagi ditawan. Sekarang di depan Yesus bilang: Kami nggak pernah ditawan. Kami keturunan Abraham. Kami keturunan Abraham. Apa kata Yesus? Yang Aku maksud, siapa berbuat dosa, dia budak dosa. Kalau ia hamba, tidak tetap tinggal dalam rumah. Ini hamba, pakai bahasa Indonesia. Kalau bahasa Inggris memakai kata slave, budak.
Si bungsu tidak tetap tinggal dalam rumah, dia keluar - dia jadi budak, dia jadi hamba. Kerja sama orang, ngurus babi. Dia jadi hamba, dia jadi budak. Anak tinggal dalam rumah. Tapi anak sulung tiba-tiba tidak mau masuk rumah. Dari anak tidak mau masuk rumah, sama juga dia jadi budak. Budak kan tidak mengampuni. Saudara mungkin membenci orang, belum bisa bebas - itu jadi selubung.
Saudara, akan ada banyak hal yang mengecewakan kita. Akan ada banyak. Tapi jangan taruh di hati. Jangan biarkan itu kekecewaan jadi selubung. Kita nggak lihat berkat Tuhan yang begitu dekat. Malam hari ini saya tidak mau ada halangan antara saya dengan berkat Tuhan. Tak akan lari gunung dikejar, hilang awan tampaklah Dia. Ada haleluyah, saudara? Berkat Tuhan itu ada, nggak usah dikejar-kejar. Urusan kita, buang ini kabut, buang itu awan, buang ini selubung.
Di sini dalam ayat ini, hanya Kristus yang memerdekakan. Hanya Anak yang memerdekakan. Saya nggak bisa memerdekakan saudara. Sedangkan memerdekakan saya sendiri, saya nggak bisa. Hanya kebenaran Firman Allah! Kan Yesus berkata: Aku ini jalan dan kebenaran. Yesus bisa membebaskan kita. Yohanes 17:17, FirmanMu kebenaran. Firman Tuhan membebaskan kita. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Roh Kudus adalah yang membebaskan kita. Banyak orang yang masih dipenjara oleh dirinya sendiri. Masih dikungkung oleh tabiat dan karakternya. Sampai ada istilah adat kakurung ku iga. Kalau belum kenal Yesus begitu. Ah, kitu weh atuh, ko Yoyo. Jelema geus kolot mah hese robahna. Kalau nggak kenal Yesus memang begitu. Kalau kenal Yesus tidak akan begitu.
Yang tidak berubah cuma Yesus tapi kita harus berubah. Kita harus berubah untuk menjadi lebih baik. Kita harus berubah dari hal yang tidak baik menjadi lebih baik. Ingat saudara, kita jadi baik nggak bisa sendirian. Perlu Yesus. Perlu Tuhan. Dia yang memoles kita. Dia menuntun kita. Dia yang memacu kita. Dia yang mendorong kita. Dia yang mengarahkan kita. Dia yang menasehati kita. Dia yang menolong kita. Kalau kita gagal satu hari, jangan kecewa, lalu saudara anggap semua sudah kiamat, hari depan jadi gelap. Tidak. Tuhan yang memiliki hari depan. Tuhan yang menolong kepada kita. Itu sebabnya Allah itu Roh adanya. Di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kebebasan.
Mari kita mohon kepada Tuhan supaya Dia membebaskan kita dari selubung itu, membebaskan kita dari ikatan, memerdekakan kita dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, memerdekakan kita dari perasaan-perasaan yang tidak baik. Kita dimerdekakan.
Nah saudara-saudara, saya tidak panjangkan Firman Allah. Pada malam hari ini, siapa di antara saudara, oh Tuhan, saya masih ada ini, ada ini, ada ini, saya masih takut ini, takut ini, takut ini - biar Tuhan memerdekakan saudara. Kita berdiri bersama-sama.
Minggu sore, 12 September 2004
JAGALAH HATI
Haleluyah. Selamat sore, selamat berbakti, bertemu dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Memang bulan-bulan ini kita mengalami banyak cobaan, banyak kesedihan. Pada waktu family camp, kita kehilangan satu saudara dari Sukabumi, yang sangat setia melayani sound system, dalam usia 41 tahun Tuhan panggil. Dan ibu Iis juga, usia 41 tahun, juga Tuhan panggil. Kita tidak tahu apa rencana Tuhan, tetapi yang kita tahu rencana Tuhan selalu baik. Walaupun awalnya kita tidak mengerti, tetapi pada akhirnya nanti kita akan tahu rencana Tuhan adalah baik. Amsal
4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Dalam bahasa Inggris dipakai kata "keep your heart with all diligence, for out of it springs the issues of life." Jagalah hatimu dengan segala kerajinan, segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar perkara-perkara, persoalan-persoalannya hidup. Jadi kalau Tuhan suruh kita jaga hati kita pasti ada sebab-sebabnya. Menjaga, saudara-saudara, supaya hati kita ini dijaga sebaik-baiknya sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi, urusan-urusan hidup itu sumbernya dari hati. Boleh saya blak-blakan: Sukses atau tidaknya hidup kita, itu sumbernya di hati kita. Menang atau kalahnya kita di dalam hidup, itu sumbernya dalam hati kita. Hati adalah sumber. Sumber adalah hati. Itu sebabnya Tuhan suruh kita, Firman Allah menyuruh kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan. With all diligence, bahasa Inggris, dengan segala kerajinan, dengan segala usaha.
Jaga hati supaya kita tahu, karena dari dalam hati itulah terpancar beberapa macam, beberapa hal, banyak hal, urusan-urusan tetek bengek hidup itu sumbernya dari hati. Kita akan lihat beberapa hal tentang hati. Kita awali yang jelek dulu. Di dalam Yeremia
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
Bahasa Inggris berkata, the heart is deceitful, penuh tipu daya, above all thing, dari segala, semua orang yang suka menipu, hati ini menduduki ranking pertama dari soal tipu menipu. Hati ini suka sekali licik. Jadi yang kita lihat sekarang hati ini, yang di luar Kristus, di luar pemeliharaan Firman Allah, kalau kita tidak jaga, hati ini licik sekali. Dan yang akan dirugikan adalah pemiliknya; dia licik, dia akan makan, dia akan bikin problem, persoalan kepada pemiliknya. Itu sebabnya saudara-saudara, seringkali kita memeriksa jantung ke dokter tapi kita tidak periksa hati sama Tuhan. Karena hati ini sangat licik, nggak bisa dipercaya. Hati manusia, hati kita ini penipu. Bahasa Indonesia lama bilang penipu. Deceitful, penuh tipuan. Di atas segala sesuatu, ini hati kita.
Kita seringkali curiga sama orang, padahal orangnya nggak apa-apa. Kita seringkali marah sama orang, orangnya nggak apa-apa. Kita seringkali kecewa sama orang, padahal orang itu berjasa besar sama kita. Hati ini menipu. Itu sebabnya ceng li, kalau Tuhan suruh kita menjaga hati kita, supaya hati kita ini dijaga sebaik-baiknya, jangan sampai ada sesuatu yang menghancurkan kehidupan kita, yang sumbernya dari hati. Berhasil tidaknya bisnis kita ... dari hati. Laku atau tidaknya barang-barang yang kita dagangkan, itu dari hati kita. Hati kita percaya laku, jalan, untung, maju - terjadi sama kita! Tapi kalau hati kita, saudaraku, ragu, bimbang, tidak percaya, licik dia ... licik - kita nggak akan dapat. Karena hati ini, saudara, dia jadi antena.
Kemana kita akan ... seperti radio, saudaraku, dia gelombangnya. Jadi kalau gelombang 16 sampai 19 itu radio Australia ... kakakak ... kukukuk ... kakakak ... kukukuk, nah itu radio Australia. Hilang itu, saudaraku, geser sedikit dari itu ... keak ... kaek ... keak, itu suara ayam di belakang, yang masuk ke telinga kita. Jadi saudara-saudara, kita harus tahu di mana kita punya gelombang ini, hati kita ini, ya. Puji Tuhan.
Nah, kita akan membaca beberapa keadaan hati dari Firman Tuhan. Amsal 15:13, banyak sekali tapi saya pilih yang gampang dicerna saja. Amsal
15:13. Hati
yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan
semangat.
Orangnya sama, tapi satu kali dia gembira, satu kali pedih hatinya. Kita mulai
dari yang pertama, dari yang gembira. Di Amerika ada beberapa orang zaman dulu,
mencari emas. Gali emas untung-untungan. Dulu nggak pakai satelit cari emas.
Sekarang Amerika lebih pinter, dia pakai satelit, saudaraku. Di Irian paling banyak emasnya di seluruh dunia, itu di Irian. Coba bayangkan. Orang Irian masih
setengah telanjang, emasnya sudah digali, sudah diambil. Tiap hari container
demi container, bubuk emas dibawa ke luar negeri. Indonesia cuma gigit jari aja.
Bangga sih orang Indonesia ... karena punya emas yang di Jawa, Mas Bambang, Mas Dibyo.
Tapi emas yang asli emas itu dicuri, diambil oleh Amerika dengan teknologi, ketahuan.
Paling gede di dunia.
Bayangkan, 200 km pembuangannya, sampahnya, bubuknya, dibuang ke sungai ... 200 km, orang Irian, suami istri, tiap hari ngayak di sungai dapat 2 gram, 3 gram. Kadang-kadang kalau lagi baik 5 gram. 200 km. Berapa emas yang di bawa ke luar negeri? Kita cuma makan tempe dan tahu saja. Pakai satelit. Dulu di Amerika belum ada satelit. Jadi orang gali emas ... ketemu, dia musti rahasia. Jangan kasih tahu. Jadi ada satu keluarga, pas ketemu emas. Wih, kuning ini. Pura-pura, jangan kasih tahu. Pulang ke penginapan. Tapi orang yang di situ, yang penambang yang lain ngomong begini: Kamu dapat emas, ya? Kamu dapat emas. Kamu dapat emas. Kok tahu? Mukamu berseri-seri. Orang yang ketemu emas, saudara, hatinya senang. Dia senang. Berapa kilo nanti dia ketemu. Walaupun disembunyiin, nggak ngomong tapi muka nggak bisa dibohongin. Ketahuan. Pura-pura, tapi ketahuan. Jadi orang tahu, wah kamu dapat emas.
Orang, hati yang gembira membuat hati berseri-seri. Rejeki itu datang, itu kondisi hati, saudara. Kondisi hati. Orang Sunda aja tahu pameonya. Nggak boleh kita dagang marah-marah. Nggak boleh kita dagang banyak mengeluh. Orang Sunda aja tahu. Musti banyak syukur. Musti banyak terima kasih sama Tuhan, supaya rejeki datang. Kalau kita cemberut saja, muka masam, muka panjang, lebih panjang dari kuda ... siapa yang mau belanja di toko kita? Siapa yang mau belanja? Tapi kalau kita berseri-seri melayani langganan, berseri-seri, pasti nanti Tuhan berkati kepada kita.
Berikutnya yang kedua, kepedihan hati mematahkan semangat. Sebaliknya dari cerita tadi, orang yang kena luka hatinya, pedih.
Waktu saya melayani kebaktian di peti matinya Ibu Iis, dua putrinya ini terima saya dengan sukacita, senyum. Tapi di belakang senyumnya ada kegetiran, ada keberatan. Senyum, nggak nangis yang sudah besar. Dia senyum tapi ada kepedihan, nggak bisa disembunyikan. Putri yang kedua, nggak bisa sembunyi, dia nangis, tidak tahan. Bisa saja kita tidak menangis, bisa saja saudara Benny tidak menangis tapi di hati, di hatinya ada kegetiran. Disebutkan di sana kepedihan hati mematahkan semangat. Dan itulah yang kita harus ingat. Kata Firman Allah: Jaga hati, karena dari situ urusan-urusan hidup sumbernya. Jaga hati jangan sampai hati kita patah semangat, jangan sampai hati kita kehilangan semangat hidup. Ayat ke 14,
15:14. Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.
Hati orang yang berpengetahuan, hati orang berpengertian, dia mencari pengetahuan. Saya kasih ilustrasi bagaimana seorang itu seringkali kalau tidak tahu, suka berlagak tahu. Mau kasih tahu, padahal dia tidak tahu. Itu berarti dia tidak berpengetahuan, tidak berpengertian. Kalau kita tidak tahu, bilang tidak tahu. Peribahasa Arab bilang begini: Kalau ada yang berkata tidak tahu dan memang dia sebenarnya tidak tahu, itu orang mau belajar - ajarilah dia. Tapi kalau ada orang yang ngomong dia tahu, padahal dia tidak tahu ... itu orang bodoh. Kalau ada orang yang tahu, bahwa dia tidak tahu, itu orang bijaksana. Tapi kalau ada orang yang tahu bahwa dia tahu, orang yang pandai, berpengertian - belajar dari dia. Nah kebanyakan kita, kita tidak tahu tapi berlagak tahu. Kita sepertinya sudah tahu, kenapa?
Seolah-olah kita nggak usah perlu Tuhan lagi. Kita pagi udah nggak sembahyang. Kita ngadepin hari, saya pinter kok, saya tahu bagaimana saya menghadapi hidup. Padahal kita nggak tahu. Hati kita menipu kita. Nggak usah sembahyang pagi. Nggak usah kita minta tolong sama Tuhan. Kita pinter, kita hebat, dan kita bisa. Gampang, kita kan punya pengalaman. Baru kita tadi malam nonton itu bapak Kam. Sudah, kita sudah tahu tentang itu semuanya apa hong shui. Padahal kita nggak tahu. Ini hati. Perlu dijaga. Yang ke 15 lebih indah,
15:15. Hari
orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu
berpesta.
Siapa sih orang kaya di Indonesia yang bisa pesta tiap hari? Ayo siapa? Jarang.
Baru-baru ini ada pesta kawin bersamaan dengan bom meledak di Kuningan. Di Brunei
Darussalam, anak raja kawin. Wah, hebat, katanya saudara-saudaraku. Mobilnya saja
Rolls Royce, lapisan emas,
dilapisi emas, cuman ban tetap dari karet. Hebat luar biasa. Katanya kamar mandinya, kerannya saja dari emas
murni. Dua keran itu, air panas air dingin, itu dari emas murni. Orang kaya luar biasa.
Biayanya sekian, sekian, sekian.
Baru-baru ini di Inggris, ada orang terkaya di Inggris yang ketiga. Bikin pesta kawin dengan biaya 60 juta dolar. Apa-apaan? Tapi dia kaya. Wah, dia undang pangeran-pangeran, dia undang raja. Pokoknya yang mahal-mahal. Bingung, saudara. Kita ngitung nolnya juga bingung. Tapi tahukah saudara, kalau hati kita gembira, kalau hati kita diberkati oleh Tuhan, dikuasai oleh Firman Tuhan dan kita diberkati oleh Tuhan, sehingga dikatakan di sana, orang yang bergembira hatinya, itu dikatakan selalu berpesta. Nggak usah nyewa Yayasan Kabar Baik. Nggak usah cari orang yang masak. Nggak usah pesan makanan, minuman. Nggak usah bikin surat undangan. Nggak usah kita nyewa orang kirimin undangan untuk pesta - dia sudah pesta tiap hari! Ada haleluyah, saudara-saudara?
Pesta yang dimaksud lebih hebat dari pesta perjamuan di Kana. Karena pesta perjamuan di Kana pernah ada kasus, pernah ada kesulitan. Tapi orang yang bergembira hatinya selalu ada di dalam pesta. Betapa benarnya Firman Allah: Jagalah hati kita karena dari situlah timbul, saudara-saudara, urusan-urusan hidup. Kenapa kita harus menjaga hati kita? Kita lihat I Samuel 16. Dalam I Samuel 16, di sana kita melihat satu ayat juga yang indah. Dan harap ini menjadi satu perhatian bagi kita. I Samuel
16:6. Ketika
mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan
TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia
yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat
hati."
Kenapa Firman Allah berkata: Jaga hati? Karena Tuhan nilai hati kita. Tuhan
nggak mau tahu saudara kebaktian pakai baju apa, pakai minyak wangi apa?
Sekarang pengerja saya kalau kerja dekat aja sama saya, wangi. Yang laki. Biar
dia kerja rumput, kalau saya panggil, sini. Begitu deket, seeeeng aja, wangi.
Wangi minyak wangi. Betul-betul wangi. Saya mau nanya: Winyak wangi apa tuh?
Belinya di mana? Karena belum pernah saya mencium wangi seperti itu, saudara.
Tapi ah, sudahlah, Tuhan aja nggak peduli, mau pakai minyak wangi apa tidak.
Saudara mau pakai jas datang ke gereja atau pakai koteka, Tuhan tidak peduli.
Tapi harap saudara jangan pakai koteka. Kita tidak bisa kebaktian nanti. Ini
dari Irian: Brur, kita ke Wamena, brur. Brur, mau lihat koteka? Aduh, darah Yesus. Saya nggak mau lihat
yang begitu. Saya mau lihat jiwa-jiwa bertobat, bukan
koteka.
Saudara, Tuhan tidak mau tahu saudara datang pakai mobil Honda atau Toyota. Pakai Xenia atau pakai Avanza, pakai Innova atau pake Afitson ... Tuhan tidak perlu tahu. Dia nggak mau tahu. Saudara-saudara pakai minyak rambut, minyak wangi, Dia tidak perlu tahu, saudara-saudara. Dan Dia tidak mau tahu, pokoknya yang Dia lihat hati saudara ini bersih apa tidak? Hati kita ini lurus di hadapan Tuhan apa tidak? Hati kita ini bening seperti hablur di hadapan Tuhan apa tidak? Hati kita ini bisa dibaca apa tidak? Coba kita lekas, karena di sini Tuhan melihat hati, katanya ya. Kita lekas baca Kisah Rasul 13. Dalam Kisah Para Rasul pasal 13, di sana kita melihat, saudara-saudara, ayat yang ke 22, bagaimana kondisi Daud di hadapan Tuhan.
13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Kenapa Daud sampai terangkat jadi raja? Karena Tuhan melihat kondisi Daud. Padahal Daud itu, saudara, waktu datang, begini datangnya itu karena masih 16 tahun, baru dari menggembalakan. Kenapa, oom? Pipinya merah kena panas. Bawa ketepel, bawa tongkat, abis gembala domba. Tuhan nggak lihat itu, Tuhan lihat hati. Eliab, kakaknya, brigadir jendral di tentara ketentaraan Saul, gagah. Sampai Samuel bilang, sudah ini orangnya. Gagah ini, cocok gantiin Saul. Tuhan bilang, nggak. Yang Aku lihat bukan luar, yang Aku lihat itu hati.
Dulu ada lagu pantekosta yang berbunyi begini: Hidupkah kau benar, Di hadapan Allah. Mungkin saya dinilai sukses oleh orang lain. Saya pendeta sukses - apa di hadapan Tuhan, saya sukses? Mungkin saya dinilai, seorang suami yang baik - apa di hadapan Tuhan saya suami yang baik? Mungkin saya dinilai sebagai ayah yang baik - apa di hadapan Tuhan saya dinilai ayah yang baik?
Sebaliknya, mungkin Nabi Nuh dinilai gagal oleh orang tapi di hadapan Tuhan, Nuh mendapat karunia. Yang penting, bukan penilaian manusia - yang penting penilaian Tuhan! Penilaian Tuhan, saudara, yang paling betul. Orang boleh ngomong macam-macam bicara, tapi Tuhan lihat hati kita. Hati kita lurus sama Tuhan, hati kita begini, pasti Dia berkati. Pasti Dia memberkati, menolong. Jadi hati kita ini harus dijaga. Kalau kita berbicara tentang hati di dalam khotbahnya Tuhan Yesus, Dia banyak berbicara tentang hati, yaitu dalam Matius pasal 5. Dalam Matius pasal 5, Tuhan Yesus banyak bicara tentang hati. Matius
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Saudara suka murah sama orang lain? Ya, puji Tuhan. Kasih kemurahan sama saudara. Saudara mengampuni sama orang lain, nganyahokeun sama orang lain, hati saudara ini banyak mengampuni, nggak menceritakan salah orang, nggak cerita kekurangan orang. Tapi ngaca dulu kita sama diri kita sendiri, apa kekurangan kita? Jika saudara mengampuni sama orang lain, kita keras terhadap diri sendiri, tapi baik, lemah lembut sama orang lain, mengampuni ... nanti Tuhan memberi kebaikan yang sama kepada saudara. Maka yang pertama dikatakan, jaga hati itu betul-betul kehendak Tuhan. Supaya jangan kita dilicikin sama hati ini. Hati ini musti dijamah sama Tuhan. Dijaga. Kita jadi murah hati. Murah hatilah sama orang, ... nanti Tuhan murah sama saudara. Ada haleluyah, saudara-saudara? Murah hatilah sama orang. Nanti coba kita buktikan, Tuhan nanti murah hati sama saudara. Berikutnya, ayatnya yang ke 8,
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Ada tabrakan mobil, tapi banyak yang pingsan. Banyak orang mau menolong. Begitu ditolong, sudah pingsan ditolong, sadar. Bagaimana, pak? Sudah baik, pak? Ya, tapi cincin saya hilang, dompet saya hilang, arloji saya hilang. Orang itu bukan nolong bener-bener. Yang ditolong pertama itu cari dulu arlojinya, cincinnya dicabut-cabutin dulu. Nolong mah nomor 17, yang penting mah ieu we heula. Saudara kan nggak. Kita harus suci hati. Kita kalau mau nolong, nolong aja. Suci hati kita.
Tahun 86, awal-awal 90, artis-artis bertobat, olahragawan-olahragawan bertobat. Waduh. Tapi waktu artis-artis bertobat, bikin persekutuan Ku kasihi kau dengan kasih Tuhan ... berdiri dari kursi lalu peluk, cium pipi kanan, cium pipi kiri Ku kasihi kau dengan kasih Tuhan. Saya pendeta pertama, saya bilang, saya nggak setuju. Tabe aja dah, nggak usah pakai cium kanan, cium kiri. Kenapa? Karena yang dicium yang cakep-cakep.
Ada dua encim, saudara, dua emak. Memang sudah ompong. Dia udah berdiri, dia udah buka tangan, ... nggak ada yang cium dia satu juga, saudara. Lewat we kabeh, lewat terus. Padahal dia udah, ... aduh ampun, nggak jadi lagi, nggak jadi lagi; nggak lelaki, nggak perempuan, nggak ada yang mau cium dia. Akhirnya dia peluk dia, karena takut jatuh, saudara. Berarti memang hati tidak suci. Kalau suci mah encim, aduh emak. Ieu mah anu geulis-geulis we deui, kasep jeung nu kasep. Hati kita musti benar. Apakah kita datang ke kebaktian dengan hati yang bening, hati yang suci. Mau cari Tuhan bukan cari tuan? Apakah kita datang ke kebaktian memang cari Firman-Nya? Bukan cari pak Firman. Kita cari berita-berita dari Rasul Paulus? Bukan tante Paulin. Kita cari Firman Allah betul-betul, sungguh-sungguh. Apakah hati kita memang tulus?
Kenapa Yesus marah, bikin pecut, ngamuk di Bait Allah? Karena orang datang ke Bait Allah sudah nggak lagi murni dia punya motif: Jual domba di Bait Allah, jual merpati, money changer di Bait Allah. Sama sekarang juga. Orang tuh mau jadi pendeta, asal ada ini, asal ada itu, asal ada fasilitas. Sekarang ada sekolah alkitab menawarkan masuk sekolah alkitab, pesawat terbang pulang pergi, ditanggung. Hebat nggak, saudara? Siapa yang mau masuk sekolah alkitab kami, gratis pesawat terbang, siswa lho, ditanggung. Datang, nggak bayarlah. Untung sudah enam belas tahun, sekolah alkitab Cianjur nggak pernah kita bayar, saudara-saudaraku, murid pakai pesawat terbang. Pesawat HP pun kita nggak pernah kasih, boro-boro pesawat terbang. Silakan saja kalau mau datang mau pakai apa saja. Tapi kalau memang dia terpanggil, dia akan datang sekolah alkitab. Hati kita musti suci.
Jangan seperti Yudas. Yudas jadi bendahara, keuangannya dari Tuhan Yesus Kristus. Da pemasukan teh banyak Yesus teh, banyak yang memberi sama Yesus. Taruh sama Yudas. Yudas teh pemegang keuangan, harusnya teh jujur. Dikatakan dalam Yohanes 12, dia suka ngambil. Ngambil uang yang dipercayakan sama dia. Hatinya tidak suci. Hatinya tidak bening. Sudah banyak kali kita pun tidak bening hati kita, tidak jujur soal keuangan. Mari kita belajar jujur. Dan jangan kita nggak bayar kalau orang kerja, keringat orang itu. Lebih baik kita yang rugi daripada kita ngerugiin orang. Hati kita musti tulus, hati kita musti suci. Jaga hatimu terlebih dari segala sesuatu yang patut dipelihara karena dari dalamnya terbitlah semua urusan-urusan dari kehidupan kita.
Saudara-saudara kita melihat yang terakhir mengenai hati. Dalam surat Filipi
4:5 Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Bukan kita kasih tahu, saya ini hati baik, hati baik. Tidak. Hendaklah kebaikan
hatimu diketahui semua orang.
Satu kali ada dua wanita di Filipi. Kalau saudara baca ayatnya yang ke 2,
4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
Dua wanita ini aktif, yang satu namanya wangi, yang satu namanya baik. Dua-duanya aktif, dua-duanya bantu pekerjaan Tuhan, dua-duanya teman baik dari rasul Paulus. Tapi dua-dua ini ada kongkiren; kalau si Euodia kasih kue onde, ketahuan nih sama si Sintikhe, dia kasih kue ape. Kalau Sintikhe kasih kue ape, dia kasih kue onde. Kongkiren. Dan kelihatannya terus mulai meningkat kongkiren-kongkiren tidak baik ini. Jadi rasul Paulus bilang, supaya bersatu, sehati.
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, - Satu pria - temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Nama sudah tercantum dalam kitab kehidupan, tapi hati tidak dijaga. Hati tidak dijaga. Jaga hati. Jaga hati, supaya kebaikan hatimu diketahui oleh orang lain, dikenal. Bahasa Inggris berkata: Let your gentleness be known to all men. Kelemah-lembutanmu itu dikenal, diketahui, dirasakan oleh orang lain. Diketahui bahwa engkau itu baik. Diketahui bahwa enci ini baik, engko ini baik. Amsal Solaeman bilang: Jangan mulut kita yang memuji kita, tapi biar orang lain yang memuji. Kita dikenal baik. Di Cianjur itu ada bermacam-macam gelar: Ada Encim Tomat, ada Encim Kepiting, ada Enci Perak, ada Enci Talen. Yang belum ada Enci Seribu, saudara-saudara, belum ada. Kalau di Batak, orang kaya itu Pangaribuan. Orang tidak terlalu kaya Napitupulu. Kemaren ada yang tukang tambal ban, namanya Perangin-angin, urusan angin nambal ban. Perangin-angin namanya. Ah saudara, aneh-aneh.
Kenapa sih disebut Encim Kepiting? Dulu dia suka jualan kepiting. Oh, dikenalnya Encim Kepiting. Kenapa disebut Encim Tomat? Tadinya memang jualan tomat. Oh, iya. Kenapa disebut Enci Perak? Oh, dulu waktu kecil ada basanya perak, perak. Enci Talen? Dijual setalen, dulu ada basanya.
Ada satu pengusaha di Jakarta, dia orang kristen. Asal mau dapat borongan, si pejabat minta cewek. Dia datang sama saya minta nasehat: Brur, bagaimana ya, saya nggak sejahtera. Dia minta cewek. Begini aja, pak, bilang aja, saya ini orang kristen, saya nggak biasa kirim-kirim cewek. Kalau bapak mau minta raket tenis, mau minta apa saja, mau ke luar negeri, ... kita bisa beliin tiket. Tapi jangan itu satu. Nanti dia kasih nggak sama saya itu borongan? Pasti Tuhan bela. Dia ngomong langsung: Pak, saya tidak bisa sediakan lagi seperti biasa. Saya rasa tertuduh, saya orang kristen, pak. Kalau bapa mau minta raket tenis.
Aduh, saya sudah bikin susah sama bapa. Bahkan minta raket pun nggak dia. Dipanggilnya apa? Bapa pendeta. Padahal dia khotbah juga nggak pernah. Disebutnya bapa pendeta. Dikenal sekarang. Bapa pendeta datang, kesini bapa pendeta, ini ada borongan buat bapa. Kalau ada kantor-kantor pemerintahan di Bandung, AC nya seluruh gedung itu dikasih sama bapak pendeta ini. Padahal dia bukan pendeta. Sudah dikenal. Saudara-saudara, jangan sampai saudara disebut, tah eta mah si aci meureukeudeuweung ... aduh, jangan saudara. Tapi baiklah, saudara-saudara, enci ini enci sepuluh persen. Kunaon? Asal kadinya dipotong na sepuluh persen. Dapat voucher. Voucher apa? Voucher, kalau belanja lagi dapat minum, minum air putih. Puji Tuhan. Jadi saudara dikenal baik di sana, baik di sini.
Di Korea ada suami istri. Waduh, ini suami istri ribut, ribut, ribut, ribut, ribut. Sampai sudah terkenal istri ngebantah suami, suami maki-maki istri. Tapi mereka kristen. Sampai sang pendeta bilang begini: Lebih baik kamu pindahlah tempat. Kamu nggak jadi berkat di sini. Karena di RT ini, di kelurahan ini, orang udah tahu. Kamu disebut Tuan Bawel, Nyonya Bawel. Sudahlah pindah. Akhirnya mereka mau pindah. Pindah ke satu tempat. Aduh, kita malu ya sama pendeta. Kenapa kita ditegor sampai begitu? Ayo, kalau begitu sekarang rubah. Aku nggak panggil lagi kamu sialan, tapi aku panggil kamu bapak kepala daerah. Ini terjadi betul, saudara. Yah kalau begitu, saya panggil kamu ibu kepala daerah. Jadi kalau pagi-pagi: Hai ibu kepala daerah, saya pergi dulu ya, kerja. Ya, selamat jalan, bapak kepala daerah. Sampai tetangga-tetangga dia, oh bapak kepala daerah. Nggak nanya, tapi udah disebutnya bapak kepala daerah.
Satu kali ada pemilihan, saudara. Pemilihan seperti lurah. Kenapa katanya kita susah-susah milih, ini bapa, ibu tiap pagi ngomong: Bapak kepala daerah, ibu kepala daerah - udah aja pilih dia. Dan terpilih dia, saudara-saudara. Mengubah kata-kata. Kalau tiap hari saudara ngomong: Mo yung, mo yung, mo yung, cilaka nanti saudara. Tapi kalau saudara tiap hari ngomong: Mo siong kon, ah nggak apa-apa, cing cai, cing cai - cap cay datang nanti. Kalau saudara-saudara ngomong: Ah, tidak apa-apa. Aduh bagaimana ini, orang yang biasa belanja dari kita berhenti? Nggak apa-apa, esa hilang dua terbilang ... gugur satu tumbuh seribu. Ngomong begitu, saudara-saudara. Nanti Tuhan berkati. Jaga hati kita.
Kolekte. Jangan saudara kolekte ngegrundel di hati. Jangan. Saudara mau kasih kolekte sepuluh ribu, marah-marah, lebih baik jangan, nggak usah ngasih. Lebih baik seratus ribu tapi dengan ikhlas dari pada sepuluh ribu, saudara marah-marah. Haleluyah.
Jaga hati saudara. Ada haleluyah? Masih mau dengar? Bahannya udah habis, saudara-saudara. Coba kita lihat dulu ya, baca saja ini. Amsal 17, ini yang terakhir.
17:1. Lebih
baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan
daging serumah disertai dengan perbantahan.
Bahasa Inggris berkata, Better is a dry morsel with quietness of heart, than a
house full of ... with strife. Ada hati yang tenteram. Kalau hati tenteram,
roti kering - saya ini paling suka roti kering, saudara. Anehnya tuh. Tapi
dengan suka cita, dari pada makan dengan babi. Roti kering tapi dengan hati yang
tenteram lebih baik dari pada makan babi marah-marah. Roti kering, roti bagelen tapi
hatinya tenteram. Karena roti kering dengan hati tenteram. Hati tenteram itu
seperti sale, seperti strawberry, seperti madu, seperti susu - yang membawa
vitamin dari pada kita makan daging tapi dengan marah-marah. Maka marah-marah itu
seperti kolesterol, seperti, saudaraku, hal-hal yang tidak baik bagi tubuh kita.
Mari dengan sukacita, jaga hati. Tuhan, saya mau jaga hati. Mau marah sama suami, mau curiga sama suami: Tuhan, jaga hati saya. Saya mau jaga hati saya. Mau curiga sama istri: Tuhan jaga hati saya. Mau selingkuh: Tuhan, jaga hati saya. Tuhan jaga hati saya. Saudara mau? Mau jaga hati saudara? Nanti saudara diberkati oleh Tuhan. Mari kita berdiri bersama-sama.
Minggu sore, 19 September 2004
PAKAIAN UNTUK MENUTUPI KETELANJANGAN
Selamat sore, selamat bertemu, berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kejadian
3:20. Manusia
itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang
hidup.
3:21. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan
untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Lukas
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah
yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan
sepatu pada kakinya.
Jangan saudara mengira bahwa yang telanjang ini adalah mereka-mereka yang belum
kenal kepada Tuhan, mereka-mereka yang belum kenal kepada Yesus, mereka-mereka
yang berdosa. Tetapi ada juga gereja yang sombong, gereja yang merasa diri hebat,
merasa tidak perlu nasehat lagi - itupun di hadapan Tuhan telanjang. Kita akan
lihat di dalam Wahyu di belakang. Ada satu jemaat yang sombong tetapi tetap
Tuhan memberi jalan keluar untuk mengasihinya, yaitu jemaat Laodikia. Wahyu
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari
Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku
menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya
engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Kaya, punya uang, tidak perlu lagi nasehat, tidak perlu jalan les ... tetapi di hadapan Tuhan telanjang, di hadapan Tuhan perlu dikasihani. Lalu Tuhan berkata: Usahakanlah agar engkau menjadi kaya, - tentu dalam hal yang rohani - juga pakaian putih, supaya engkau memakainya. Jadi kata telanjang yang kita lihat di sini bukan hanya untuk orang dunia yang belum kenal Tuhan, kepada mereka yang belum kenal Kristus, kita sebagai umat Tuhan kalau kita sombong, kalau kita merasa diri kaya, merasa diri hebat, tidak perlu nasehat lagi Firman Tuhan, kita menganggap remeh teguran Tuhan, kita menganggap remeh kebaktian - maka di hadapan Tuhan kita adalah orang-orang yang perlu dikasihani ... karena telanjang di hadapan Tuhan!
Sekarang kita lihat dua hal: Manusia yang telanjang, manusia yang penuh dengan kekurangan. Kita lihat bagian yang satu. Allah Bapa yang penuh kasih sayang; Dia tidak rela, Dia tidak tega, Dia tidak ingin melihat kita manusia telanjang, Dia ingin memberi pakaian, Dia ingin memberi jubah yang terbaik, Dia ingin memberi sesuatu untuk menutupi ketelanjangan "kekurangan-kekurangan" kita. Bahkan saudara, saya mau katakan sekali lagi, inilah isi hatinya Tuhan.
Kalau isi hatinya Tuhan kita sudah baca 3 ayat seperti begitu, minimal sedikitnya kita sebagai umat Tuhan harus punya kerinduan seperti itu. Di dalam II Korintus 5, rasul Paulus dia berbicara
5:1. Karena
kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah
telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan
tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
Rasul Paulus tahu bahwa dia akan sempurna bukan waktu dia di dunia, bukan memakai pakaian yang lama, yaitu tubuh yang akan menjadi tua, yang harus kita mandikan dua kali satu hari, harus memakai sabun supaya tetap wangi, yang harus diberi makan, dan makanan itu keluar lagi, diberi makan supaya badan ini terpelihara. Ini adalah pakaian yang fana, pakaian yang terbatas. Tapi Rasul Paulus tahu, bahwa mereka rindu, dia rindu berpakaikan pakaian yang baru, pakaian dari surgawi supaya kedapatan tidak bertelanjang.
Kasihan manusia yang toh-tohan cari uang, mencari duit untuk memperkaya diri, untuk pakaian yang akan rongsok, pakaian yang akan dikubur. Berbahagialah kita kalau kita berusaha, berdoa datang kepada Tuhan untuk mencari pakaian yang rohani. Supaya kalau kita meninggal, Tuhan menyediakan satu pakaian dan kita tidak kedapatan bertelanjang. Kita berpakaian.
Banyak orang mati dengan berbagai cara. Masuk menjadi manusia jalannya cuma satu, yaitu kelahiran. Tapi untuk mati, banyak macam: Dengan sakit, orang bisa mati; kecelakaan, orang bisa mati; dibunuh orang, bisa mati; jatuh dari pesawat terbang, orang mati; salah makan, makanan yang basi, ada racun, tidak tahu, bisa mati. Macam-macam cara mati manusia. Ada yang lebih cepet mati lagi. Seorang istri yang sakit, dia akan lebih cepat mati, kalau dia tahu suaminya nyeleweng; dia akan cepet mati. Seorang suami, dia akan cepat mati, bahasa Ibraninya, amsiong ... kalau istrinya yang seharusnya mendukung dia, tiap hari cuma ngomel, tiap hari cuma ngomel, dan sebagainya. Ini hanya ilustrasi.
Demikian juga di dalam Tuhan. Untuk masuk neraka, jalannya banyak. Mencuri, berzinah, berkelahi, membunuh, kita bisa masuk neraka. Bahkan satu pendeta berkata, nggak usah bikin apa-apa pun kita udah masuk neraka. Saya baru pulang dari Bima. Dekat Bima ada satu pulau Lombok, ada kota Lombok. Lombok itu disebut kota seribu mesjid - ada seribu mesjid di sana. Tapi Lombok juga gudang garong ... sampai sekarang. Orang jual sapi, ketahuan jual sapi, malamnya digarong. Orang bisa mati dengan macam-macam. Dibunuh. Orang bisa masuk neraka dengan mencuri, korupsi, berdusta, masuk neraka. Tapi untuk lahir ke dalam Kerajaan Surga jalannya cuma satu, yaitu kelahiran baru. Waktu kelahiran baru, saudara-saudara, seorang masuk di dalam kerajaan surga.
Nah, kalau kita sudah melihat kerinduan dari Rasul Paulus ini, kalau dia ingin berpakaikan pakaian, berarti kita orang kristen mempunyai banyak macam pakaian. Dan saya akan memberikan kepada saudara, memperkenalkan beberapa pakaian yang diajarkan oleh Firman Tuhan, yang berkali-kali dalam Firman Allah dikatakan: Kenakanlah, kenakanlah, artinya pakailah. Kenakanlah. Bahasa Inggris, put on, pakai.
Yang pertama, pakaian ini kita akan baca di dalam Kolose
3:5. Karena
itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, - Bukan Tuhan yang
matikan - kita! - yaitu percabulan - Bukan Tuhan yang mematikan - kita! -, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan
penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah - Kita yang buang
-,
geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan -
Menanggalkan, membuka pakaian - manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan - Memakai - manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat
atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka,
tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Pakaiannya sudah disediakan. Bukan Tuhan yang memakaikan - kita yang membuang pakaian lama, kita yang memakaikan pakaian yang baru, yaitu manusia baru. Pakaian yang kedua, ayat 12,
3:12. Karena
itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang
lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah - Pakaian lapis yang ketiga - kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Di dalam pasal ini saja sudah ada 3 pakaian yang kita harus memakai. Pakaian yang pertama, manusia yang baru; pakaian yang ketiga, kita memakai kasih; pakaian yang kedua kita memakai belas kasihan. Saya bertanya apa saudara sudah memakai pakaian-pakaian ini? Apa pakaian-pakaian ini hanya digantung di gereja saja sebagai hiasan dinding, hiasan ayat-ayat emas tetapi kita tidak pernah pakai.
Demikianlah Tuhan juga memberi kepada kita pakaian-pakaian yang kita harus pakai, pakaian-pakaian yang pertama manusia baru, yang kedua belas kasihan, yang ketiga kasih. Nah, mengenai kasih ini saudara mungkin terlalu ngambang. Apa maksudnya kasih? Roma 13 akan menerangkan kepada kita
13:8 Janganlah
kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi
hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan
mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah
kegenapan hukum Taurat.
13:11. Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang,
yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang
keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata
terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam
pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam
perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang
dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Saya ingin saudara melihat dulu ayat 9. Dalam ayat 9 ada satu kata yang hilang, yaitu jangan kamu menjadi saksi dusta. Itu tidak ditulis. Sebetulnya istilah jangan membunuh itu tidak ada dalam bahasa Inggris karena dalam bahasa Inggris dituliskan, you shall not commit adultery, itu jangan berzinah ya. Kalau saya pakai salinan bebas, seharusnya kamu tidak berzinah, seharusnya kamu tidak membunuh, seharusnya kamu tidak mencuri, seharusnya kamu tidak berdusta, seharusnya kamu tidak mengingini. Begitu seharusnya. Kenapa? Karena kita sudah memakai pakaian, kita mengenakan pakaian yang menjadi perlengkapan senjata terang. Pelan-pelan rasul Paulus menerangkan bahwa yang dipakai oleh orang kristen bukan pakaian biasa tetapi pakaian perlengkapan untuk senjata perang.
Kita diberi pakaian untuk berperang. Senjatanya senjata perang tapi namanya senjatanya senjata terang. Mungkin agama lain sudah salah paham dengar lagu kita: Hai kaum Israel pujilah Tuhan ... Kita maju berperang ... Siapkan tentara Tuhan ... Hai, maju sampai kita menang ... Menang ... Menang ... Menang ... Majulah jalan ke surga ... Hancurkan ... Hancurkan ...
Yang maksudnya dihancurkan itu iblis. Yang dihancurkan itu po kwi, setan, hawa nafsu, kita hancurkan. Tapi kalau agama lain dengar, mungkin dikira kita mau hancurkan yang lain, agama lain. Maka mereka bikin bom. Takut orang-orang kristen menguasai dunia. Padahal sudah lama orang kristen mah menguasai dunia. Yang naik ke bulan pertama kan orang kristen. Yang menemukan komputer kan orang kristen. Yang menemukan listrik orang kristen.
Pernah ada satu rabi, orang Yahudi; dia nangis, dia ngadu sama Tuhan. Rabi ini guru Yahudi. Dia nangis sama Tuhan: Yahwe, Yahwe, anak saya memeluk agama kristen. Aduh, malu saya. Saya ini seorang agama Yahudi, masa anak saya jadi kristen. Ya Yahwe, Tuhan. Dia ngadu. Tuhan itu baik. Tuhan jawab: Sudah jangan susah, katanya, Anak-Ku sendiri kan pemimpin kristen. Anak Tuhan kan Yesus. Jadi, sudah kamu nggak usah takut, nggak usah susah anakmu jadi kristen. Anak-Ku sendiri, Yesus, kan pemimpin kristen. Jadi sudah jangan. Jadi saudara, pemimpin kristen pertama, ya Yesus. Jadi sudah jangan takut, tenang saja. Nah, sekarang kita memakai pakaian perang. Ayat 13,
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, ...
Saudara, memang orang dunia kalau berpakaian, perempuannya, puser sampai kelihatan. Saya jadi kesel juga, orang kristen, pakai salib gede, tapi kaosnya nyingsat ke sini, terus puser dikasih lihat. Tapi kalau jalan ditutup ke bawah-bawahin. Saudara-saudara, pakailah yang sopan. Tapi kalau saudara tetep ingin, tetep ingin memperlihatkan sumur jalatunda saudara, ya terserah. Saya hanya berkata, pakailah yang sopan.
... seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus ...
Ternyata Yesus itu bukan hanya menyelamatkan kita. Dia waktu lahir Dia berbedung kain lampin, tapi Dia sudah besar, Dia mau menjadi jubah yang terbaik. Kita seperti anak terhilang yang kembali sama bapa, kedinginan, banyak kekurangan, makan tidak cukup, kurus kering, kedinginan. Orang lebih cepat mati karena kedinginan dari pada kehausan, dari pada kelaparan. Dan Bapa tahu, dia ambil jubah yang terbaik, tutup ini anak yang kedinginan supaya dapat hangat. Siapa di antara saudara yang masih kedinginan di luar sana - kedinginan oleh karena dosa, kedinginan oleh karena tidak tahu saudara harus berbuat apa. Malam hari ini kita lari sama Tuhan. Kita kembali sama Tuhan. Tuhan punya selimut yang baik. Tuhan punya jubah yang terbaik untuk menutupi ketelanjangan kita. Supaya kita tidak dingin tetapi menjadi hangat. Ada haleluyah, saudara?
Nah, kita akan melihat beberapa ayat lagi yang rasul Paulus bicarakan mengenai pakaian ini, yaitu di dalam Efesus pasal 6. Kalau saudara mau sabar sebentar, buka Efesus 4:24,
4:24 dan mengenakan manusia baru - yang sama tadi kita sudah baca dalam Kolose -, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. - Membuang dusta, dan sebagainya. Tiba-tiba dalam Efesus 6:10,
6:10 Akhirnya,
hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
6:11 Kenakanlah - Pakailah - seluruh perlengkapan senjata Allah - Maksudnya
semua pakaian peperangan -, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat
Iblis;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, - Pakaian
maksudnya - supaya kamu dapat
mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu
menyelesaikan segala sesuatu.
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan -
Bahasa Inggris: Having put on, memakai, memakai baju -, berbajuzirahkan keadilan,
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu
kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Kalau saudara-saudara perhatikan ayat yang kita barusan kita baca, tidak ada satu alat perang - Ini adalah tentara Roma zaman dulu - yang melindungi bagian punggung. Kita lihat ya, kita lihat. Pakai ketopong keselamatan, helm ini, kepala. Kalau orang bacok pakai golok, ketopongnya itu dari tembaga besi, kuat, pakai helm ini. Berbaju - pakai baju - zirah - baju besi. Baju besi itu dia bebas bukan dari besi tapi berlapiskan besi satu lempeng-satu lempeng. Besi, bagian depan, supaya kalau ada tombak, kalau ada pedang, itu terlindungi badan saudara. Kasut pun, berbaju zirah, perisai, tameng - dari besi juga, dari kayu tapi ada lapisannya. Melindungi bagian depan. Pedang. Jadi saudara, seperti dilengkapi dengan peperangan dan pakaian perang ini untuk melawan si musuh. Musuh kita bukan orang. Musuh kita bukan manusia.
Kalau ada anggota keluarga, ini contoh, contoh saja, tiba-tiba malas: dia nggak mau berdoa, dia nggak mau ke gereja. Ingat, musuh kita bukan dia; dia sedang dipengaruhi oleh si iblis, penguasa udara. Pakai selengkap senjata Allah. Pakai tameng, pakai ketopong, pakai pedang Roh, pakai, jangan mundur. Mundur, kasih lihat punggung, kena kita. Berhadapan. Maju. Ingat, bukan dia musuh kita. Saudara dikata-katain orang, difitnah, dikata-katain - ingat, bukan dia musuh kita; dia lagi dipakai mulutnya sama mister mo kui, sedang dipakai untuk menjelek-jelekkan saudara, menghancurkan saudara. Ingat. Kalau ada suami di sini yang sedang digendol kuntilanak, saudaraku, musuh saudara bukan suami, tapi kuntilanak itu. Jadi harus dilawan. Gentayangan. Saudara harus kuat iman, Firman Allah. Ada amin, saudara-saudara? Jangan mundur.
Yang terakhir sekarang. Saya ingin memberitahu kepada saudara, pakaian pengantin, pakaian pesta. Matius 22, supaya ngerti, saya baca dari ayat 1,
22:1. Lalu
Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin
untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang
yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan
dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke
perjamuan kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi
ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan
pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah
tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap
orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang
dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga
penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat
seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan
tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Kita sudah menang melawan iblis. Dalam nama Yesus, iblis dikalahkan. Kita memakai perlengkapan senjata Allah. Ada yang fitnah kita, kita sadar, bukan dia - iblis pakai dia memfitnah kita. Ada yang adu domba, kita sadar, bukan si A, bukan si B tapi iblis memakai dia mengadu domba. Kita harus sudah sadar. Kita sudah punya pakaian peperangan. Tapi sekarang Yesus memperkenalkan pakaian pesta. Pakaian pesta. Apa saudara pernah ke pesta? Ini pria, ini pria - pakai celana pendek, pakai sendal jepit, pakai kaos singlet ... ke pesta. Masa nggak ada pakaian pesta? Kita harus sesuaikan diri kita dengan pesta itu. Demikian juga Tuhan.
Perhatikan. Undangan perkawinan ini diselingi peperangan. Undang, nggak mau datang orang-orang, marah raja itu, dia kirim tentaranya, adakan peperangan dulu sama orang yang diundang malah membunuh hamba-hambanya.
Sekarang ini musim pendeta-pendeta dibunuh. Ini sekarang. Nggak di Poso, ditembak, sudah ada 63 orang pendeta yang mati. Raja yang jadi dunungan saya, yang jadi Majikan saya, satu kali akan marah. Dan Dia akan mengirimkan tentaranya menghabisi orang-orang seperti ini. Caranya Tuhan banyak. Tetapi yang kita perhatikan jangan perangnya, tapi pestanya. Setelah perang, setelah Tuhan keras berbicara: Melalui gempa bumi, melalui banjir bandang, melalui kecelakaan, melalui kebakaran, melalui macam-macam Tuhan membalas. Bukan itu yang harus kita perhatikan. Tapi pesta kawinnya. Tuhan mengundang mulai segala macam orang.
Saya terharu, tadi pagi ada gadis di Jakarta, dari islam masuk kristen, mendengar kesaksian dari kakaknya. Kakaknya memang sama suaminya murid angkatan yang baru lalu, angkatan yang ke-16. Memang mereka dulu islam, tapi masuk kristen, masuk sekolah alkitab. Nah, diberi kesaksian. Kesaksiannya sederhana mereka. Kalau kamu mau selamat, terimalah Yesus Juru Selamat dunia. Ini di sini kamu diselamatkan. Dia dengar Firman Allah; dia percaya dan dia bersaksi. Saya pikir ada orang kristen yang sudah sepuluh tahun jadi kristen belum pernah bersaksi. Ini gadis, muslim, terima Yesus, langsung mau bersaksi. Dia bilang, berterima kasih sama Tuhan, berterima kasih sama kakaknya, berterima kasih sama saya karena dia dengar Firman Allah dia bisa mengerti.
Sekarang waktunya Tuhan sedang memanggil orang-orang di pelosok-pelosok, siapapun juga, dipanggil sekarang untuk menerima Yesus. Di Batam, enam guru agama islam - enam guru agama islam - menerima Yesus. Dalam diskusi yang kepala dingin, tanya jawab, mereka percaya. Sekarang sudah musimnya, sudah. Yang di Situbondo, yang bakar gereja, yang bertobat untuk dibaptis. Saya sudah cerita kepada saudara. Sekarang ini musimnya sekarang. Tuhan panggil sana, Tuhan panggil. Jadi nanti saudara jangan kaget, ada tukang becak terima Yesus. Ada si A terima Yesus, ada si B terima Yesus.
Saya pernah terima surat dari satu ajengan di Warung Kondang. Dia minta jangan sebut namanya. Karena untuk dia mau mengetahui saya punya nomor telepon, dia bilang gampang. Dia tidak perlu buka buku telepon. Dengan ilmunya dia bisa tahu nomor telepon saya. Tapi pada waktu dia berdoa, katanya, ada orang berjubah putih memakai bahasa Sunda yang halus: Kamu mau selamat? Belajar sama anak-Ku Awondatu. Dia tidak perlu tahu siapa Awondatu. Dia cuma pakai ilmunya, dia tahu Awondatu itu pendeta. Tapi dia sudah tanya, dia tanya sama saya, siapa yang berjubah putih itu? Pakai surat, tidak ada tempat pengiriman, saya mau balas kemana? Kalau dia telepon, saya bisa balas.
Sekarang waktunya, saudara, Tuhan yang memanggil. Kalau Tuhan memanggil, siapa saja. Setelah pesta berjalan, eh, ada orang tidak memakai pakaian pesta. Zaman dulu di Palestina, pakaian pesta itu cuma satu warna, pakaian putih. Jadi kenapa kamu datang ke sini tidak berpakaian pesta? Orang itu nggak bisa jawab, diam. Saudara-saudara, kalau nanti ditanya di surga, kita nggak bisa jawab. Kalau kita salah lalu beralasan, kita nggak bisa jawab, karena alasan apapun juga Tuhan sudah tahu. Kita nggak akan bisa jawab. Sekarang kalau Tuhan panggil kita, kita mau nurut. Sekarang kalau Tuhan bilang: Bertobat ... saya mau bertobat, Tuhan. Sekarang kalau Tuhan panggil: Mari ke sini, kita mau lari, ya saya datang, Tuhan. Sekarang untuk datang kepada Tuhan. Jangan tunggu besok. Sekarang kalau mau bertobat.
Jangan sayang-sayang dosa. Tinggalkan dosa. Pakai pakaian yang baru. Tinggalkan kejahatan. Pakai pakaian manusia baru. Pakaikan Tuhan Yesus Kristus, supaya kalau ditanya nanti, kita bisa jawab. Sebab kalau kita tidak pakai pakaian putih, kita tidak bisa jawab apa-apa. Wahyu 19 menerangkan itu bagi kita semua, saudara. Wahyu 19. Kalau kita membaca pengantin, mempelai, maka itu artinya adalah gereja Tuhan, saudara dan saya. Ayat 6,
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita,
Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena
hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya - Saudara dan saya
- telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya - Kepada pengantin perempuan - dikaruniakan supaya
memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan
halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Haleluyah? Ini pakaian pesta, lenan halus, putih bersih. Jadi berbuat baik.
Nggak ada orang lihat itu bukan urusan. Berbuat baik, berbuat baik, berbuat baik.
Itu seperti kita menenun pakaian kita sendiri ... menenun lenan halus. Sehari
sehelai benang, setahun sehelai kain. Setahun sehelai kain, sepuluh tahun sudah
menjadi pakaian. Kita berbuat baik saja. Nggak ada orang lihat, Tuhan lihat. Dan
komputernya Tuhan tidak pernah madol, tidak pernah macet. Selalu menghitung
tepat. Oh, si ini, si ini. Menggerutu saja di hati, Tuhan sudah bisa baca.
Jangan menggerutu.
Pakai pakaian. Jadi seperti Bartimeus. Apa yang Aku mau, kamu mau Aku perbuat? Ya Tuhan, saya ingin melihat. Ketika melihat ... imanmu sudah menyembuhkan engkau. Dia melek, yang dia perbuat pertama, dia tinggalkan jubahnya, selimutnya dia tinggalkan, lalu dia ikut Yesus. Tidak pakai pakaian.
Saya tidak panjangkan Firman Allah. Kalau saudara mau diterima oleh Tuhan, mulai dari sekarang berbuatlah baik, bekerja baik, supaya ada pakaian. Kita berdiri bersama-sama.
Minggu sore, 26 September 2004
KRISTEN PANTAI
Mari kita dengar dari Injil Lukas pasal yang ke 5,
5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak
mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan
sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia
supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar
orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat
yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami
tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan
jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan,
sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya
mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama
mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan
berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena
banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman
Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan
menjala manusia."
5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun
meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Dalam ayat 1, Pada satu kali Yesus berdiri di pantai.
Ada tiga macam tingkatan rohani orang kristen. Yang pertama, di tepi pantai. Yang kedua, lebih jauh sedikit agak ke tengah. Dan yang ketiga adalah di tempat yang dalam. Paling rendah adalah di tepi pantai. Kenapa? Pantai adalah menjadi lambang kebimbangan. Yakobus pasal 1 berkata, orang yang bimbang itu seperti gelombang laut yang terhantar ke sana ke mari, dipermainkan oleh angin. Kalau pasang surut, dia kering. Pasang naik, dia basah. Dia tidak punya ketetapan hati, naik turun dia punya kerohanian. Itu digambarkan sebagai orang kristen pantai. Dan kalau saudara-saudara tahu bahwa penguasa pantai itu adalah anti kristus. Dialah yang menguasai pantai-pantai dari orang-orang yang bimbang.
Tetapi di sini, waktu itu Yesus berdiri di pantai Genesaret. Danau ini punya empat nama. Dari arti namanya menjadi gambaran hidup kita di dalam dunia ini. Yang pertama, nama danau ini Genesaret. Genesaret berarti Tamannya Raja, Taman dari Raja ... The Garden of Prince, taman dari putra raja. Kadang-kadang hidup kita seperti menghadapi taman raja: Segala sesuatu menjadi beres, kehidupan tenang, semua penuh dengan bunga, apa yang kita perlu ada, anak-anak sehat, naik kelas semua, uang untung, uang pangkal ada, semua; kita tidak kaya tapi apa yang kita perlu, ada. Wah, kita rasanya hidup seperti hidup di dalam taman seorang raja. Penuh dengan sukacita, penuh dengan taman bunga, kicauan burung. Namanya saja taman raja, ya. Taman raja, di mana raja suka ada di sana. Saudara lihat, ... Tuhan juga suka datang ke Taman Eden. Orang senang di taman. Orang bikin rumah kalau ada tanah, dia bikin taman. Dia bikin tanaman-tanaman sebagai taman. Hidup kita kadang-kadang seperti ada di dalam taman.
Tetapi yang kedua, nama dari danau ini adalah Galilea. Galilea artinya Revolution of the Wheel atau Perputaran Satu Roda. Kehidupan kita seperti roda ... sebentar di atas, sebentar di bawah; sebentar kita naik ke puncak naik di atas, semua ada, berkat limpah, uang di bank banyak tidak kurang satu apa, semuanya berkelebihan. Kalau kita berdagang kita untung. Pendeta tidak tahu. Nanti pendeta tahu kalau kita sedang ada di bawah, ketika kita sedang ada di bawah baru kita ngadu sama pendeta sama hamba Tuhan: Bantu doa, oom, bisnis saya jatuh, pekerjaan saya diberhentikan ... saya ada di bawah. Ada problem dalam rumah tangga, ada kesakitan dalam keluarga - pendeta tahu. Tapi kalau kita sedang naik ke atas, tidak ada yang tahu. Danau Galilea seperti The revolution of the wheel, perputaran satu roda, sebentar dia di atas, sebentar dia di bawah.
Nama yang ketiga adalah Tiberias. Arti dari Tiberias ... saya yakin Gereja Tiberias di Jakarta tidak tahu arti Tiberias, cuma tahu nama doang; Tiberias artinya Good Vision, Visi yang Baik. Aneh, modal kita uang sedikit, uang cuma sedikit tapi Tuhan kasih visi yang baik, kita membeli barang yang tepat, menjual kepada orang yang tepat dengan harga yang tepat - kita dapat keuntungan.
Ada banyak orang kaya dia tidak punya visi; dia beli pabrik yang salah, dia mengerjakan bisnis yang salah, menjual barang yang salah kepada orang yang salah, tidak dibayar hutangnya - dia jatuh. Jadi di hadapan Tuhan bukanlah uang yang banyak atau uang yang sedikit tetapi yang penting adalah good vision - visi yang baik. Saudara bibilintik, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, sedikit-sedikit sudah mulai saudara mengumpulkan uang. Mungkin anak muda remaja mengumpulkan uang untuk menikah. Ada yang mengumpulkan uang untuk hari depan. Tetapi tanpa visi yang baik, tanpa good vision, kita tidak akan berhasil.
Itu sebabnya danaunya sama tapi namanya berbeda-beda. Hidupnya di dunia yang sama tapi hidup kita pengalaman berbeda-beda. Itu sebabnya biar modal kita kecil, biar toko kita kecil tetapi kalau kita punya visi yang tepat visi yang baik, kita membeli barang yang tepat, menjual kepada orang yang tepat - kita mendapatkan hasil yang tepat, ada haleluyah saudara?
Nama yang keempat dari danau ini adalah Kineret. Sama seperti artinya, kineret adalah kecapi. Karena danau ini bentuknya seperti kecapi seperti harpa. Kadang-kadang hidup kita seperti nyanyian, seperti alat musik. Betapa sepinya gereja kita kalau kita nyanyi tanpa ada alat musik. Alat musik saudaraku adalah sesuatu yang diawali dari surga. Saya disebut pencipta lagu-lagu gereja padahal bukan. Bagaimana saya bisa mencipta lagu, saya belum lahir saja sudah ada 12 not, do ... re .. mi ... 12 - saya belum lahir udah ada. Tuhan sudah bikin. Dasarnya 7 do re mi fa sol la si, 7. Tapi seluruhnya 12, do ri re ri mi fa mi sol sel la le si, 12. Belum lahir sudah ada not.
Jadi musik itu mulainya dari Tuhan. Ada nyanyian berbunyi begini: Ada musik dalam hatinya Tuhan. Biar kita bukan orang kaya tapi kalau ada musik surga di hati kita, rasanya hidup ini saudaraku seperti kecapi. Ada nyanyian. Di manapun kita berada selalu ada nyanyian; apapun yang kita hadapi selalu ada nyanyian.
Mazmur tediri dari 2 nyanyian: Nyanyian sukacita ... melompat, aku bersorak mengangkat tangan bertepuk tangan; dan nyanyian mengeluh, mengadu kepada Tuhan. Dalam nyanyian, Tuhan aku sedang dalam susah, periksalah hatiku, dan sebagainya.
Nah, 4 nama dari danau ini menggambarkan 4 sikon kondisi dari hidup manusia. Tetapi waktu di Genesaret ayat 1 ini, orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan Firman Allah.
Sekarang banyak orang ke Cikeas, mengerumuni SBY. Kalau SBY kalah, orang mengerumuni Megawati. Itu hukum alam, di mana ada gula di situ ada semut. Mungkin SBY tiap seperempat jam harus cuci tangan karena semua orang mencium tangannya. Tetapi waktu itu orang mengerumuni Yesus bukan untuk cium tangan; mereka mengerumuni Yesus untuk mendengarkan Firman Allah. Wai, bagi kita kalau kita datang ke gereja bukan untuk Firman Allah tapi untuk cari salah orang; datang ke gereja untuk menilai orang lain; datang ke gereja untuk cari manusia; datang ke gereja hanya untuk menghindar dari panas di luar ... di gereja mah ada AC, datang ke gereja hanya untuk karena di rumah bosan di rumah nonton sendirian, kebetulan yang ditontonnya adalah uka-uka, gentayangan. Takut di rumah, ah mending ke gereja, banyak orang di gereja.
Wai bagi kita, kalau kita hanya untuk membuang waktu luang ke gereja. Marilah kita datang ke gereja untuk Firman Tuhan. Ayat yang ke 2,
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai.
Tadi saya katakan, pantai adalah tempat yang paling jelek. Dia ada di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Saya mau tanya, kenapa jala dibasuh, dicuci? Kenapa? Nggak ada yang tahu? Baju saudara dicuci kenapa? Kotor. Ini juga jala dicuci karena kotor. Semalam-malaman dipakai tidak dapat ikan, yang dapat kotoran. Sering kali bisnis kita pun demikian. Usaha sudah, kerja berat, kerja berat, kerja berat, kerja berat - yang kita dapat kotoran. Kita nggak dapat ikan, yang kita dapat kotoran. Lalu kita nyalahkan agama. Sampai ada nelayan, cing lauk kadararieu atuh (ikan, ayo ke sini). Tong jauh teuing, kadieu atuh (jangan terlalu jauh, ayo ke sini).
Yang kita dapat kotoran, tidak dapat ikan. Berapa banyak bisnisman-bisnisman berusaha dengan kekuatannya untuk mendapatkan berkat tapi yang dia dapatkan kotoran. Cape, letih ... dibasuh. Sudah turun artinya sudah selesai. Kosong dan tidak ada hasil. Lalu ayat 3,
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu,
Dari beberapa perahu, saudara saya yakin Yesus itu gentleman nggak ujug-ujug Dia naik. Karena waktu itu orang banyak mendesak Dia, Dia terdorong agak ke pantai ke dekat laut, saya yakin Dia pinjam: Boleh saya pinjam perahu itu, untuk supaya dijadikan mimbar?; Saya duduk di perahu supaya orang tidak mendesak Saya. Simon, kasih perahumu. Oh, silahkan.
Dia naik ke dalam satu perahu itu, ...
yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai.
Tadi saya bilang, permulaan pantai. Lihat sekarang. Yesus bilang: Simon, coba perahumu ini agak jauh dari pantai. Supaya orang tidak bisa mendesak. Tapi lihat itu visinya Yesus. Jangan di pantai, jangan ... nggak baik. Harus maju ke tengah sedikit.
Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Berapa jam Dia mengajar tidak ditulis. Apa setengah jam, apa satu jam, apa dua jam. Bayangkan dulu nggak ada microphone seperti ini, Dia musti bicara keras kepada orang-orang.
Perahu selalu berbicara mengenai hidup kita. Sebelum ada mujizat, kita harus memberi dulu perahu hidup kita kepada Tuhan supaya Tuhan mau masuk duduk di dalam perahu kita. Kalau saudara sudah menarik jala dan hanya dapat kotoran tidak dapat hasil, ini saatnya kita memberi izin, mengizinkan Tuhan Yesus masuk ke perahu kita dan Dia duduk di sana. Lalu Dia mengajar.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ~ When he had stopped speaking, He said to Simon.
Tadi Dia bicara kepada semua orang tetapi ketika Dia berhenti bicara, Dia ada pesan pribadi kepada pemilik perahu, kepada Simon. Kalau saudara ijinkan Yesus masuk di dalam perahu hidup saudara, khotbah sudah berhenti, Firman Tuhan sudah selesai, kebaktian sudah selesai, tapi Yesus tidak akan berhenti - Dia bicara secara pribadi kepada saudara.
Dia berkata begini: Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Tadi, perahunya di pantai. Sekarang, Yesus bilang: Agak ke tengah, supaya Aku bisa mengajar. Setelah mengajar, Dia sekarang berbicara: Simon, bertolaklah ke tempat yang dalam. Begitu positif. Tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Yesus, Tuhan, selalu berlawanan dengan pikiran kita.
Apa dijawab oleh Simon? Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Seolah-olah bagian pertama, buat apa saya lempar ini jala, tidak ada gunanya. Semalaman saya sudah, puluhan kali lempar jala ke sana ke mari, dan hanya jala yang kotor saya dapat. Heran. Apa yang disuruh oleh Yesus selalu berlawanan. Siapa yang mau naik tinggi, hendaklah dia merendahkan diri. Siapa yang mendapat nyawa, dia akan kehilangan nyawa. Siapa yang kehilangan nyawa, dia akan mendapat nyawa. Siapa yang setia sampai ke akhir, dia akan diselamatkan. Cari dulu Kerajaan Surga, baru semuanya Aku jamin kepadamu. Kita kan minta berkat dulu, baru aku kebaktian. Salah. Cari dulu Kerajaan Surga, baru Aku nanti kasih apa yang kamu perlu.
Sekarang Yesus ada di perahu yang gagal itu. Tebarkan jalamu. Saya ingin baca dalam bahasa Inggris: But Simon answered and said to Him: Master, we have toiled all night, berjuang sepanjang malam, and caught nothing, dan tidak menangkap apa-apa. Nevertheless at Your Word, tetapi oleh karena Firman-Mu - itu tidak ditulis dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia: Karena Engkau menyuruhnya. Tapi dalam bahasa Inggris: Nevertheless at Your Word, tetapi di atas alasan Firman-Mu. Dan di dalam bahasa Yunani, kata firman tidak dipakai kata logos, seluruh alkitab tetapi dipakai kata rhema, Firman yang hidup untuk situasi yang tertentu. Tetapi karena Firman-Mu, aku akan melepaskan jala ini. Tidak masuk akal, Tuhan, karena semalaman saya sudah kerja, aku tidak dapat apa-apa. Nol besar.
Jadi saudara-saudaraku, ketika kita datang dan kita tidak dapat apa-apa, tidak punya apa-apa, tidak bisa apa-apa, nggak ada apa-apa, nggak ada seorang pun, tidak ada apa-apa, tidak punya apa-apa, kan ada Yesus? Apa Yesus bukan apa-apa? Yesus bilang, tebarkan jala. Because of Your Word. Nevertheless at Your word. Karena rhema, Firman dari pada-Mu, aku akan menurunkan jala ini, for a catch, untuk menangkap sesuatu, untuk sebuah tangkapan. Iman mulai timbul. Ayat ke 6,
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Mujizat selalu datang setelah kita melakukan Firman Allah. Kita tidak akan ketemu mujizat Tuhan. Padahal hidup tiap hari penuh dengan mujizat asal kita melakukan kehendak Tuhan. Matius 7 berkata, orang yang mendengar Firman Tuhan dan melakukannya, dia seperti orang bangun rumah di atas batu karang. Hujan turun dari atas, menghantam genteng, angin bertiup menghantam dinding, banjir melanda fondasi, dia tidak roboh, karena berlandaskan batu. Tapi orang kalau cuma dengar firman doang, ka gereja ngadenge hungkul (ke gereja cuma mendengar saja). Mendengar Firman, oh kitu (oh begitu), oh kitu, oh kitu nyah (oh, begitu ya). Oh heu-euh nya kitu (oh, iya ya begitu). Tapi tidak melakukan, dia seperti orang yang bodoh, membangun rumah di atas pasir.
Saudara mungkin ... , maeunya aya jelema nyieun imah di atas pasir (masa ada orang bikin rumah di atas pasir )? Pan bodo(kan bodoh). Saking bodonya bikin rumah di atas pasir. Model semua sama. Hujan turun, angin bertiup, banjir melanda, roboh. Karena apa? Tidak melakukan Firman.
Setelah mereka melakukannya, mereka menangkap beberapa ekor ikan. Betul? Begitu? Tidak. Mereka menangkap sejumlah besar ikan, haleluyah, sehingga jala mereka mulai koyak. And their net was breaking, mulai koyak. Baru dibersihin, baru dijahit-jahit, sudah mau koyak. Bayangkan saudara-saudara, ini ikan begitu banyak sampai jala, tarikkannya dari Petrus itu dengan ributnya ikan, hampir mulai koyak - saking banyaknya ikan.
Tuhan yang saya dan saudara sembah malam ini, bukan Tuhan hanya dari agama, bukan. Tuhan yang kita sembah, Dia lebih dari pada hanya agama kristen. Tuhan yang kita sembah di dalam Yesus, Dia sanggup membuat yang tidak ada menjadi ada. Yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang tidak bisa menjadi bisa, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Ini Allah kita yang hidup. Jangan tidak percaya. Danaunya sama. Danau sama. Kemarin sudah putar, banting, memutar ke selatan, sana lempar, tidak ada, hanya kotoran. Tapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sanggup mengadakan dengan firman-Nya.
Yohanes 1:1 berkata: Pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah. Dan Firman itu adalah juga Allah. Pada mulanya Ia bersama dengan Allah. Dan kalau tidak ada Dia, tidak ada sesuatu pun yang ada di dalam dunia ini.
Jadi Firman yang kita dengar, Firman yang kita miliki, Dia sanggup menciptakan sesuatu. Itu sebabnya kata Firman, di Petrus berkata: Because of Your Word, karena Firman-Mu, aku melemparkan jala. Ibrani 11:3 berkata: Dengan iman kita mengerti bahwa langit dan bumi diciptakan oleh Firman, oleh perkataan Allah. Ketika iblis datang kepada Yesus tiga kali, Yesus pakai firman - Ada tertulis! Coba jadikan batu ini roti. Tidak, ada tertulis, manusia tidak hidup dari roti saja melainkan oleh Firman yang keluar dari mulut Allah. Aku berikan semua ini dunia kepada-Mu asal Kamu menyembah aku. Ada tersurat, ada tertulis. Yesus memakai Firman. Kalau kita selalu memakai Firman, dalam seribu peperangan, kita akan memiliki seribu kemenangan. Asal kita memakai Firman dengan sebenarnya. Dan apa yang terjadi? Jala mulai mau robek mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain
Saudara, teman yang betul itu teman yang sependeritaan. Teman-teman Petrus, Yohanes, Yakobus dan Yohanes, tiga orang ini adalah memang teman sependeritaan. Tiga-tiganya semalam suntuk tangkap ikan, tidak ada. Tetapi ketika sekarang ikan begitu banyak, sampai untuk menarik saja sudah mau robek ini jala, dikasihlah signal. Kalau tidak terlalu penting, kan kodenya biasa ... tidak terlalu penting. Tapi ini ikan sudah mau lepas, nggak tahu bagaimana signalnya, nggak tahu bagaimana. Lekas. Pakai istilah, come on. Wah, mereka tarik dari perahu, dari pantai. Saudara lihat, begitu sudah dapat ikan, perahu yang di pantai ini mereka ke tempat yang dalam.
Kata saya tadi, Firman selalu berlawanan dengan pikiran kita. Karena menurut ilmu alam, ikan itu kalau waktu pagi ada di tempat yang dangkal. Kalau malam ada di tempat yang dalam. Maka Petrus itu sepertinya ragu, mana mungkin di tempat yang dalam ada ikan? Semalam suntuk aku sudah cari, tidak dapat apa-apa. Justru, yang mustahil kata manusia tidak mustahil kepada Tuhan. Jadi kalau saudara berteman dengan teman yang mau susah sama-sama, kalau lagi dapat berkat, jangan sayang untuk membagi berkat sama-sama. Panggil. Ketika dipanggil, mereka datang, ayat ke 7 bagian b, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Bahasa hampir tenggelam tidak sesuai dengan bahasa Inggris. Di dalam bahasa Inggris, And they came and filled the boat, so that they began to sink, mereka mulai tenggelam. Saking banyaknya ikan, mereka mulai tenggelam. Jadi itu perahu sudah mulai turun karena banyaknya ikan. Sekarang saudara bandingkan begini, pernah Yesus dan dua belas murid naik dalam satu perahu yang sama. Tidak ada apa-apa. Sekarang ikan yang diberi sama Tuhan, membuat dua perahu hampir tenggelam. Kalau Tuhan mau kasih berkat, saudara, tadi malam saudara gagal, hari ini saudara berhasil. Hampir tenggelam. Satu ikan sudah tidak ada artinya. Hampir tenggelam ini, mulai tenggelam, mulai turun itu perahu. Ayat 8,
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus - Dalam bahasa Inggris, dia tersungkur di lutut-Nya Yesus. Jadi kalau ini Yesus lagi duduk, dia tersungkur dan pegang lutut Yesus - dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Bahasa Inggris, I am a sinful man ~ aku orang yang penuh dosa. Kalau sembahyang, kita sendirian dengan berbisik dalam hati: Tuhan, ampuni dosa saya. Saya sudah berbuat dosa, ampuni Tuhan. Gampang! Tapi ngomong di depan orang banyak, di depan teman-teman, orang lihat, orang dengar, I am a sinful man, saya orang yang penuh dosa - itu menandakan seorang yang rendah hati. Tidak heran dua perahunya penuh, karena orang yang rendah hati selalu diberkati Tuhan. Mengaku dosa seperti Zakheus: Setengah dari harta hamba, saya mau beri sama orang miskin dan kalau ada yang saya pernah tipu - berarti dia mengaku dia penipu - saya mau ganti empat kali ganda.
Firman Allah mengenal keadaan kita. Kalau saya ditegur oleh sabda Tuhan - siapapun yang khotbah - terima kasih Tuhan, saya ditegur. Kalau saya dihakimi sama manusia, saya tidak peduli. Tuhan kalau menghakimi, Dia adil, fair, tidak berat sebelah. Kalau ada orang kecewa sama saya, saya tidak peduli. Tapi kalau Tuhan kecewa sama saya, ini yang saya takut. I am a sinful man, saya orang yang banyak dosa. Perjamuan Kudus itu untuk mengerti, membawa arti kepada kita bahwa begitu banyaknya dosa kita, tetapi Tuhan mengampuni di atas Golgota. Itu ... I am a sinful man. Kenapa dia mengaku? Karena dia takjub. Dia dan semua orang yang bersama, ayat 9,
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
Bayangkan, banyaknya ikan sampai dua perahu sudah mulai tenggelam, mulai turun, berat sekali dengan ikan. Tadi pagi baru bersihin, kotor. Menurut firman-Nya ... b'ri berkat bagiku, Menurut firman-Nya tiap hari ... Bila ku berlayar ke tempat yang dalam ... Pukatku dipenuhi berkat.
Ada tiga macam kristen. Kristen yang pertama, cuma maunya di pantai. Sama dengan orang yang belajar scuba diving. Terjun masuk ke dalam, menyelam. Murid yang pertama di ajak gurunya: Ayo, kita belajar dulu berenang, dengan pakai selang yang ke atas. Coba yang dalamnya satu meter setengah. Berenang di laut. Begitu dia ada gelombang sedikit, nggak jadi ah, saya mah nggak jadi. Murid yang kedua, dia sudah mau berenang. Coba ke tengah sedikit. Ke tengah. Tapi begitu lihat itu laut dalam, ada tiga meter, empat meter, dia keluar lagi. Ah, saya mah nggak. Asal udah bisa, asal udah ngalami aja. Tapi murid yang ketiga, dia ngikutin gurunya. Dia ngikutin pelatihnya. Terus sampai delapan meter, sembilan meter.
Ada orang kristen, ah saya nggak mau aktif. Saya mah didieu we (di sini saja) di pantai. Datang ke gereja, dengar firman Tuhan, cauw, balik. Datang ke gereja, cauw. Datang ke gereja, cauw. Kristen 5 D: datang, duduk, dengar firman Allah, kasih duit kolekte, balik deg-degan. Tong jero-jero teuing (jangan terlalu dalam ). Ada yang masuk lebih dalam, udah bisa belajar berdoa, belajar bedston. Udah aja cuma segitu. Membawa alkitab ke gereja. Dibawa aja alkitab mah, dibaca mah heunteu (dibaca mah nggak). Apalagi kalau si pendeta sudah berbicara tentang persembahan persepuluhan, dia nggak mau tahu, nggak mau dengar, pura-pura.
Ikut sama Yesus tahu menderita, tahu korban perasaan, tahu menahan kesabaran, tahu bekerja di ladang Tuhan, tidak beubeulieun, tidak gampang tersinggung, tidak gampang pundung (tersinggung/marah). Kalau pelatih itu bawa orang masuk ke dalam laut, bukan untuk membunuh itu orang, bukan - untuk kasih lihat, tuh betapa indahnya pantai ini. Tuh, betapa bagus-bagusnya ikan-ikan di sini. Kalau Tuhan membawa saudara untuk mengajak lebih dalam, mengajak doa, mengajak puasa, mengajak lebih dalam, bukan untuk bikin susah. Justru untuk membuat kita diberkati oleh Tuhan. Ayatnya yang ke 10,
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon - Mereka juga takjub - . Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
Ikan di belakang, Yesus di depan. Kita suka nyanyi, Mengikut Yesus keputusanku. Waktu saya buka internet, saya baru tahu lagu itu diciptakan oleh seorang anak raja India, beragama hindu dulunya. Dia menerima Yesus, dia diancam dibunuh, diancam, diusir dari istana. Tapi dia ciptakan ini nyanyian Mengikut Yesus keputusanku, Mengikut Yesus keputusanku, Mengikut Yesus keputusanku, Ku tak ingkar, Ku tak ingkar. Salib di depan dunia di belakang, Salib di depan dunia di belakang, Salib di depan dunia di belakang, Ku tak ingkar, Ku tak ingkar. Ada beberapa bab, kata-katanya mahal-mahal, kata-katanya indah. Salah satunya, apa pun yang terjadi aku tidak akan ingkar.
Sekarang sudah ada bahaya di dunia yang sangat besar. Dengan kalahnya Megawati, maka kita akan menghadapi satu zaman yang akan sangat lain. Awan yang gelap ada di atas Indonesia. Kita tidak tahu berapa tebal ini awan karena pendukung-pendukungnya dari SBY akan menduduki kedudukan-kedudukan yang penting di perpolitikan Indonesia. Secara umum kita akan mengalami hal yang tidak seperti biasa. Tapi, kalau saudara ijinkan Yesus masuk di dalam perahu saudara, seribu jatuh di sebelah kanan, sepuluh ribu jatuh di sebelah kiri, tapi kepadamu tidak akan terjadi. Ini janji dari pada Tuhan. Jangan takut, mulai dari sekarang, engkau akan menjadi penjala manusia. Berkat Tuhan, Tuhan berikan dengan maksud yang agung ... untuk membawa manusia ditangkap kepada Tuhan.
Waktu saya baca di dalam bahasa Yunaninya - kalau kita tangkap ikan, saudara, ikan itu kita tangkap supaya dia tidak lompat-lompat, dibunuh kan, ikan itu dimatiin waktu di perahu supaya dia diam, pukul supaya dia diam. Tapi ketika Yesus berbicara menjala manusia, ini Dia sebut kata satu istilah zokreko, ditangkap hidup-hidup. Jadi kita mencari jemaat, mencari jiwa, mencari orang untuk supaya mereka hidup di dalam Kerajaan Surga. Jangan sampai mereka mati, masuk neraka - tapi supaya mereka hidup. Apakah ada di antara anggota keluarga kita yang belum kenal kepada Yesus? Saudara diberikan kekayaan, diberikan uang, pinjaman oleh Tuhan - harus ada ikatan dengan memenangkan jiwa.
Contoh. Saudara mau ajak satu jemaat, satu orang menjadi jemaat: Yu, kita kebaktian. Ah, malu. Saya temenin. Rumah saya jauh. Saya jemput. Saudara pakai angkot ke sana, ada ongkos. Biasanya ongkos itu saudara sudah bisa ke gereja bolak balik ke rumah. Sekarang sampai di rumah itu, ajak dia, sudah dobel ongkosnya. Nanti saudara pulang, musti anterin lagi dia. Ketahuilah, bahwa itu semua dihitung sama Tuhan. Semua pengeluaran saudara tidak ada yang hilang, itu dihitung sama Tuhan dan akan dikembalikan dengan berlipat kali ganda. Jadi ketika Dia bilang, Aku akan menjadikan engkau penjala jiwa - itu hidup-hidup. Manusia ditangkap supaya dia jadi hidup, tidak masuk neraka.
5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun
meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Saya terharu. Mereka tidak hitung ikan, mereka tidak jual ikan, mereka tidak senang
dengan ikan. Mereka tinggalkan perahunya. Mereka tinggalkan ikannya. Mungkin
kepada keluarganya mereka tinggalkan begitu saja, tidak pulang dulu ke rumah.
Dan langsung mereka ikut Yesus. Tuhan nggak bisa pakai orang yang membajak sawah
nengok ke belakang. Lagi praktek, libur dulu. Pulang dari sekolah alkitab, mau cuci perut. Sebab makanan
nggak enak di sekolah alkitab. Mau balas dendam dulu, mau makan dulu. Orang yang
kaya gitu, pulang nggak balik lagi. Maka buat saya, Yesus itu lebih dari perahu,
lebih dari ikan, lebih dari dunia.
Ada satu pendeta, orang negro. Dia punya nama gereja, Gereja Sion Diatas Bukit. Satu kali dia berkhotbah. Khotbahnya dibukukan, saya baca. Kalau aku masuk ke surga nanti, ada orang bertanya: Apa kamu mau bertemu dengan Nabi Musa? Pembawa Taurat, yang membawa Israel keluar dari Mesir, nabi besar. Dia akan jawab: Nanti dulu. Apa kamu mau bertemu Rasul Paulus? Seorang rasul besar, yang menulis 85% perjanjian baru. Dia akan jawab, nanti dulu. Apa kamu mau bertemu dengan nabi Elia, yang naik ke surga dengan kereta berapi, turunkan api dari langit, turunkan hujan, stop hujan. Dia kagum, tapi nanti dulu. Apa kamu mau bertemu dengan Petrus? Yang jalan di atas air, di salib kepala di bawah, kaki di atas. Dia bilang, saya kagum sama Petrus, tapi nanti dulu.
Apa kamu mau ketemu Henokh? Henokh diangkat hidup-hidup oleh Tuhan, dia tidak pernah mati. Apa kamu ingin melihat mukanya seperti apa? Saya kagum sama Henokh, tapi nanti, nanti dulu. Kamu mau ketemu siapa? Sebelum saya ketemu siapa-siapa, saya ingin ketemu Yesus. Karena Yesus yang sudah menebus dosa saya. Saya orang yang banyak dosa, dan sudah diampuni oleh Tuhan Yesus. Saya ingin ketemu Yesus. Surga tidak ada artinya kalau tidak ada Yesus. Neraka berubah jadi surga, kalau Yesus ada di sana. Surga bisa berubah jadi neraka, kalau tidak ada Yesus. Maka ceng li sekali, tiga bersaudara, dia tinggalin ikan, ninggalin perahu, dia ikut Yesus. Yesus lebih dari perahu. Yesus lebih dari ikan. Yesus lebih dari kekayaan. Yesus lebih dari ketenaran. Yesus lebih dari segala-galanya.
Dan Yesus yang kita sembah itu ada di tengah-tengah kita. Dan Dia siap memberkati kita. Saudara-saudara, hatinya mereka tidak sama ikan, tidak sama perahu - hatinya ada sama Yesus. Silahkan kalau saudara mau diberkati Tuhan. Silahkan kalau saudara jadi kaya diberkati Tuhan di Cianjur. Puji Tuhan. Saya senang, saya bangga. Tapi jangan hati saudara ada di situ. Saudara banyak uang, puji Tuhan - hati saudara jangan di sana. Saudara punya rumah banyak, puji Tuhan - tapi hati saudara jangan di sana! Belakangi itu, ikut Yesus sepanjang jalan. Yesus lebih dari segala-galanya. Yesus yang termanis buat jiwaku. Dia termanis dalam kehidupan kita.
Para pelayan perjamuan kudus, maju kedepan. Kita masuk di dalam perjamuan. Siapkan hati kita untuk mendapat berkat dari Tuhan.
Minggu sore, 03 Oktober 2004
MARI MEMUJI TUHAN
Selamat sore, selamat bertemu, berbakti lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pada malam hari ini kita buka Mazmur 102. Dalam Mazmur pasalnya yang ke 102, di sana saya menemukan satu ayat yang luar biasa, satu perjanjian dari pada Tuhan. Mazmur 102 kita membaca ayatnya dari ayat ke 13,
102:13 Tetapi
Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap
turun-temurun.
102:14 Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya
untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya.
102:15 Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan
debunya.
102:16 Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama TUHAN, dan semua raja bumi
akan kemuliaan-Mu,
102:17 bila TUHAN sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam
kemuliaan-Nya,
102:18 sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak
memandang hina doa mereka.
102:19 Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang
diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN,
Bisa bilang haleluyah? Ada dua kali janji Allah di sini bahwa Dia akan membangun Sion. Tetapi di dalam ayatnya yang ke 14, Ia akan menyayangi Sion. Kalau saudara membaca di alkitab kata Sion, itu bukan orang Israel. Sion yang dimaksud adalah, di dalam Perjanjian Lama, Sion; di dalam Perjanjian Baru itu gereja, jemaat - saudara dan saya. Dan dikatakan, saudara-saudara, Ia akan membangun satu bangsa dan menyayangi Sion, gereja, jemaat - saudara dan saya. Tidak boleh seorangpun yang datang malam hari ini di gereja, merasa bahwa Tuhan tidak sayang kepada dia. Saudara harus percaya, sepercaya-percayanya, bahwa Tuhan yang kita sembah pada sore hari ini adalah Tuhan yang sangat menyayangi kita. Ada haleluyah?
Yang kedua, Dia tidak akan memandang hina doa orang-orang-Nya, yaitu ayat 18: sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka. Orang bulus adalah tanah destitute ... yang tidak lagi dipakai. Biar tanah itu bagus, tapi tidak dipakai, tidak ditanami - -tu destitute, gundul, tidak ada gunanya. Kalau rumah, nggak diisi orang. Itu artinya bulus dalam ayat ini.
Kalau saudara-saudara merasa bahwa saudara seperti orang tidak dipakai, seperti tidak ada gunanya, nanti saatnya akhir zaman, Tuhan akan mendengar doa-doa saudara. Cita-cita saudara yang banyakpun akan digenapi oleh Tuhan. Tetapi yang akan menjadi bahan khotbah saya adalah ayat ke 19, yang ditulis,
102:19 Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian
Mazmur ini ditulis tiga ribu tahun yang lalu. Heran. Sudah ditulis untuk angkatan sekarang, generasi sekarang. Apa yang dituliskan? Bangsa yang diciptakan nanti oleh Tuhan itu punya tanda - akan memuji-muji Tuhan. That the people yet to be created may praise the Lord, bahwa ada bangsa yang akan diciptakan boleh memuji-muji Tuhan. Memuji Tuhan. Ini tanda dari bangsa yang akan datang, yaitu bangsa ... saudara dan saya. Mungkin saudara kurang mengerti apa maksudnya firman Allah. Tapi saya akan bawa saudara kepada satu cerita di dalam Kitab Hakim-hakim pasal 1. Nanti dari sana kita bisa tahu, kenapa dan apa sebabnya bangsa yang akan dibikin oleh Tuhan itu memuji-muji Tuhan. Kita membaca Hakim-hakim
1:1. Sesudah
Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang
harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?"
1:2 Firman TUHAN: "Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan
negeri itu ke dalam tangannya."
1:3 Lalu berkatalah Yehuda kepada Simeon, saudaranya itu: "Majulah bersama-sama
dengan aku ke bagian yang telah diundikan kepadaku dan baiklah kita berperang
melawan orang Kanaan, maka akupun akan maju bersama-sama dengan engkau ke bagian
yang telah diundikan kepadamu." Lalu Simeon maju bersama-sama dengan dia.
1:4 Maka majulah suku Yehuda, lalu TUHAN menyerahkan orang Kanaan dan orang
Feris ke dalam tangan mereka, dan mereka memukul kalah orang-orang itu dekat
Bezek, sepuluh ribu orang banyaknya.
Bayangkan saudara-saudara, ini Yosua baru mati. Yosua pengganti Musa. Sekarang Yosua baru mati. Jadi orang Israel bertanya kepada Tuhan. Kalau saudara menghadapi maut, menghadapi kematian, coba bertanya kepada Tuhan, apa yang harus dilakukan. Lalu Tuhan berkata, - saya ulangi ya - Yehuda yang harus maju berperang. Lalu Yehuda ini manggil saudaranya, yaitu Simeon. Ayo perang, temenin saya berperang. Anak Yakub itu ada dua belas. Kita buka dulu Kitab Kejadian pasal 29. Dalam Kitab Kejadian pasal 29:31, perhatikan baik-baik.
29:31 Ketika
TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi
Rahel mandul.
29:32 Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya
Ruben, sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku;
sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku."
29:33 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia
berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu
diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon.
29:34 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia
berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah
melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu
Lewi.
29:35 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia
berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia
menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.
Anak pertama dari Lea, Ruben; anak kedua, Simeon; anak ketiga, Lewi; anak keempat baru Yehuda. Ini paling sulung itu Ruben, kenapa tidak dipakai oleh Tuhan? Kenapa tidak dipakai? Ruben, dia sulung. Dia mustinya kokoh. Ini musti yang pimpin perang. Kenapa justru anak keempat? Orang Tionghoa paling nggak suka anak keempat. Si, mati. Yehuda. Kita kembali sekarang ke dalam Hakim-hakim tadi. Dalam Kitab Hakim-hakim ayat ke 2, Firman Tuhan: Suku Yehudalah yang harus maju. Anak keberapa Yehuda, saudara? Empat. Arti Yehuda adalah puji-pujian. Haleluyah? Tuhan akan memberi, saudara-saudaraku, pimpinan di akhir zaman adalah umat yang suka memuji Tuhan ... dia akan berjalan di depan. Kalau gereja ini mau maju, gereja ini musti suka memuji Tuhan.
Kalau saudara dan saya mau maju, saudara harus mulai memuji Tuhan. Memuji Tuhan, menyanyi, suka memuji Tuhan. Dia bawa kokonya (kakaknya), Simeon. Simeon artinya Dia mendengar, Dia menjawab. Kalau saudara suka memuji Tuhan, Tuhan yang akan menjawab. Ada haleluyah, saudara-saudara? Ini rahasia yang besar.
Siapa yang harus pimpin peperangan? Yehuda, puji-pujian, menyanyi. Lain kali kalau saudara mau minta apa-apa, ingin bercita apa-apa, minta sama Tuhan tapi dengan puji-pujian. Suka menyanyi. Kalau wajah saudara kecut, lebih kecut dari cuka, kalau nyanyi tidak ada semangat, jangan harap Dia mendengar. Simeon mau kerja karena diajak Yehuda. Dia mau mendengar, kalau saudara suka memuji Tuhan.
Jadi di dalam orang kristen, memuji Tuhan ini bukan main-main, bukan asal-asalan, bukan heureuy (becanda), bukan asal bunyi, bukan reuseup-reuseupan. Namanya saja memuji Tuhan. Bangsa di akhir zaman, kata Mazmur tadi, yang akan dibuat oleh Tuhan adalah bangsa yang suka memuji Tuhan. Saya banyak kemana-mana, ke gereja GBI, GBIS, saudaraku, ke macam-macam gereja diundang. Sekarang mereka suka memuji-muji Tuhan. Orang katolik yang dulu kebaktiannya sepi, sekarang suka menyanyi, memuji Tuhan. Itu sebabnya kalau pantekosta, tidak suka memuji Tuhan, lambat atau cepat akan ketinggalan. Saudara harus suka memuji Tuhan. Dapat percobaan, memuji Tuhan. Rasul Paulus dan Silas, dipasung kakinya, dipenjara, dia bilang: Aku memuji Tuhan.
Kalau saudara bisnis lagi rugi, bisnis lagi kering, apa kata firman Allah? Memuji Tuhan. Kalau perdagangan sepi, memuji Tuhan. Saudara ingin jodoh, ingin pasangan hidup belum lewat-lewat, memuji Tuhan. Haleluyah. Kalau saudara ada problem, ada percobaan, belum didengar cita-cita oleh Tuhan, Tuhan bilang memuji Tuhan. Karena ketika kita memuji Tuhan, Simeon, Dia akan mendengar. Ada amin, ada haleluyah, saudara?
Nah, kalau saudara baca ayat ... sebelumnya dan sesudahnya, Israel itu nggak bisa kalah kalau perang di gunung. Asal perang di gunung, nggak bisa kalah. Tiga puluh dua raja sudah kalah melawan Israel. Jadi ketika cerita ini dimulai, musuh-musuh Israel bilang: Mari kita ajak mereka perang di lembah. Kalau mereka perang di lembah, kita bisa kalahkan mereka. Iblis itu ngomong begitu. Kalau iblis suka ngomong begitu.
Kalau saudara lagi ada di puncak gunung, penuh kemenangan, suka berdoa, dan sebagainya, dimuliakan, iblis tidak akan senang; dia tahu, dia akan kalah. Kalau saudara sedang menyanyi, saudara sedang memuji kepada Tuhan, penuh sukacita, iblis nggak akan serang. Justru waktu saudara nyanyi, iblis lari. Ingat Raja Saul waktu kemasukan setan? Panggil Daud. Daud main kecapi, nyanyi ... iblis lari. Setan tidak tahan kalau mendengar jemaat yang suka menyanyi, memuji Tuhan. Tapi mari ajak dia perang, katanya, di lembah. Kadang-kadang kita ada di lembah. Kadang-kadang uang tidak cukup ... di lembah. Ada keperluan, tapi kita tidak bisa mendapat itu. Kadang-kadang semangat kita lemah. Lembah. Kok pemasukan lebih sedikit dari pengeluaran. Lembah. Kita kok tiba-tiba musuhan sama sesama kristen. Lembah itu. Kita tanpa sadar iri. Lembah.
Mereka tidak tahu bahwa Tuhan kita, bukan hanya Tuhan di atas gunung tapi Tuhan kita adalah Tuhan di lembah juga ada. Haleluyah. Daud berkata: Dalam lembah bayang-bayang maut aku tidak takut bahaya karena gada-Mu dan tongkat-Mu ada menghiburkan aku. Tetapi harus jujur kita. Banyak orang tidak suka pengalaman lembah, maunya gunung. Tahukan saudara bahwa dari gunung yang satu kalau mau ke gunung yang satu musti lewat lembah, lalu naik lagi. Dari sukses yang pertama kepada sukses yang kedua, musti melalui lembah. Lembah itu satu daerah yang rendah, gelap karena tidak kena sinar matahari. Musuh biasanya bersembunyi di situ. Yang saya takutkan waktu saya mau membikin sekolah tinggi alkitab ini, yang saya takutkan, adalah murid-murid jadi sombong.
Maka saya gambarkan dua segitiga. Segitiga pertama begini menghadap ke atas. Segitiga kedua terbalik ke bawah. Saya bilang, lebih tinggi kita mengenal Tuhan, lebih tinggi kita mengenal ilmunya pengetahuan Tuhan, hati kita musti lebih rendah. Karena siapa yang merendahkan diri, akan ditinggikan. Saya mau kasih kesaksian. Staf saya dulu yang namanya Saurina, sekarang sudah jadi ibu pendeta. Sukses, dia bangun gereja. Sukses bersama suaminya. Itu dia itu staff, saudara. Staff sekolah alkitab. Staf itu setelah guru, itu kedudukannya staff. Tiap hari dia sikat wc. Tiap hari. Ini staff, saudara. Bukan murid. Kalau murid sikat wc memang seharusnya. Ini staff. Nggak ada yang suruh. Dia sikat wc, dia bersihkan. Dia mau menang ... lewat jalan lembah. Tapi sekarang, saya baru dari kantor, angkat meja, masih kotor di bawah meja. Berarti waktu sapu, nggak diangkat itu meja.
Sekarang susah cari orang lembah, cari orang yang rendah, di lembah itu susah. Cari orang yang rendah hati. Dinasehati bukannya menerima, ngejawab, nantang, Maka saya tuh bilang sama staff: Staff, kalau nanti sekolah tinggi ini menghasilkan murid yang sombong, lebih baik ditutup saja. Karena Tuhan melawan orang sombong. Bahkan di ayat yang lain, mengesampingkan, Dia nggak peduli - pakai istilah sekarang - Dia cuek, sama orang yang sombong. Dia kesampingkan. Tapi Dia memberkati orang yang rendah hati.
Maka ini musuh-musuhnya dari Israel, kita hancurkan dia kalau di lembah. Bapa, ibu, ketika saudara lagi susah, lagi ada di lembah, jangan ngomel. Karena saudara sedang diserang oleh iblis. Tapi memuji Tuhan. Kalau saudara memuji Tuhan, Dia mendengar. Dan kalau Dia mendengar, itu saudara kita baca tadi, banyak kemenangan demi kemenangan yang dialami oleh Israel dipimpin oleh Yehuda, puji-pujian dan Simeon unsur pokoknya. Adik di depan, koko di belakang.
Siapa yang terdahulu jadi terkemudian. Siapa yang terkemudian menjadi terdahulu. Jadi saudara-saudara, kita melihat bahwa kalau kita suka memuji Tuhan, the blessing is about the matter of time, berkat Tuhan hanya soal waktu saja. Kalau ului ada uang, berkat senang, pemasukan banyak, limpah, ada uang lebih, senang ... lalu kita memuji Tuhan, gampang, saudara. Tapi di lembah. Di lembah ini kita harus menang karena iblis nyerangnya di lembah. Kalau di gunung, jangan, kita kalah terus, katanya. Orang Kanaan bilang, oh kalau kita perang sama Israel, Israel di gunung, kalah kita. Tapi mari kita ajak perang di lembah. Maka pada waktu Goliat menantang Saul, itu namanya Lembah Elam. Dia memang merasa menang, pertama kali, nggak ada yang berani. Tapi akhirnya Daud yang menang. Goliat dipotong kepalanya. Siapa Daud? Pemuji Tuhan.
Kalau menyanyi itu, saudara, jangan suka malu menyanyi. Karena apa? Karena kalau saudara menyanyi, belum sembahyang, belum sembahyang, baru menyanyi, Tuhan sudah jawab doa kita. Keinginan saudara. Saudara pulang ke rumah, apa yang saudara cita-citakan dan saudara rindukan, sudah disediakan Tuhan. Karena begitu kita memuji Tuhan, Dia mendengar. Di dalam Yakobus pasal 5, kita membaca ayatnya yang ke 13.
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi. Nampaknya zaman dulu, orang bergembira sukar menyanyi juga. Karena firman Tuhan berkata, diperintah, diminta, haraplah engkau menyanyi, dengan sukacita. Sekarang di Jakarta ada satu pendeta menyanyi lagu Aku menyanyi, Aku bersorak, nyanyi sendiri di kamar mandi sebari mandi. Dia bersaksi, dia nangis tersedu-sedu. Dia bekas sopir taksi. Sekolah di sekolah kami, kelas satu sampai kelas dua. Bisa nyekolahin anak sampai S1. Begitu anak lulus bisa ada pekerjaan. Jadi waktu dia nyanyi, Berkat-Nya besar, dia nangis. Nangis bukan karena susah, nangis karena berterima kasih sama Tuhan. Dia pendeta, bekas sopir taksi. Nggak ada gereja, nggak punya jemaat tapi Tuhan bisa pakai dia. Tuhan bisa ijinkan dia menginjil sampai ke Amerika. Dan dia bersaksi kemarin.
Waktu saya menyanyikan lagu itu, saya sampai menangis. Memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh. Memuji Tuhan. Karena apa? Karena Tuhan duduk di atas puji-pujian. Allah orang Israel itu duduk, bersemayam di atas puji-pujian. Saudara sadar, tidak sadar, mengerti atau tidak mengerti, waktu saudara menyanyi memuji Tuhan, Tuhan duduk di atas puji-pujian. Dan kalau Tuhan turun di atas puji-pujian kita, apakah masih ada hal-hal yang Dia tidak akan jawab? Kesusahan akan lenyap, keberatan akan lenyap, segala persoalan akan diatasi, karena Tuhan sudah duduk bersama dengan saudara.
Ketika Dia bersama dengan murid-murid-Nya di perahu, biar gelombang, angin, ombak seperti apa, Dia bilang: Teduh! Ketika Dia duduk di atas perahu puji-pujian kita, apapun gelombang persoalan kita, kalau kita suka memuji kepada Tuhan. Saudara sudah memuji kepada Tuhan itu bukan cuma nyanyi. Saudara tidak nyanyipun bisa memuji Tuhan. Ada orang datang ke rumah saudara: Aduh, imah teh ngenah pisannya (rumahnya nyaman sekali). Aduh, ieu mah agreng kieu, hebat (ini bagus begini, hebat). Saudara bisa memuji, ... ya semuanya berkat Tuhan. Itu memuji Tuhan. Aduh, budak teh suksesnya, ayeuna geus jadi dokter (anak itu sudah sukses, sekarang sudah jadi dokter). Kamari dokter ayeuna geus doktor (Kemarin dokter, sekarang sudah jadi doktor). Hebat. Ah, Tuhan, ini berkat Tuhan. Aduh, anak jeung minantu, meni hebatnya (anak sama menantu, hebat ya). Ah Tuhan, berkat Tuhan. Itu memuji Tuhan. Saudara bersaksi, itu memuji Tuhan.
Nah, kekurangan kita apa? Kita menganggap firman Allah lebih penting dari memuji Tuhan. Tidak. Dua-duanya sama penting.
Tuhan Yesus waktu mau di salib, Dia di Taman Getsemani, Dia menyanyi. Satu-satunya ayat di Injil, Dia menyanyi, memuji Tuhan. Menghadapi maut, Dia memuji Tuhan. Betapa indahnya kalau kita memuji Tuhan. Karena Dia duduk di tengah puji-pujian. Efesus pasalnya yang ke 5, kita akan melihat beberapa ayat di sana. Efesus 5, saudara-saudara, kita akan membaca ayatnya yang ke 18 mulai,
5:18 Dan
janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi
hendaklah kamu penuh dengan Roh,
5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
segenap hati.
Saudara nggak dilarang bersorak. Silakan.
Haleluyah, puji Tuhan. Sementara waktu nyanyi saudara berteriak haleluyah, itu
untuk Tuhan kok. Siapa yang mau larang? Kalau saudara dengar ada orang bersaksi,
kok cocok dengan saudara. Kok dia bisa begitu, penyakit yang berat kok bisa
dijawab, kita bisa berkata amin, haleluyah. Tidak akan ada yang larang. Tuhanpun
senang. Tetapi ada satu ayat di dalam ayat 19 itu, dikatakan bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan. Ini di dalam bahasa Inggris tidak ada. Di dalam bahasa
Inggris dikatakan, singing and making melody in your heart to the Lord, nyanyi
dan membuat melodi. Melodi, do, re, mi, fa, sol, la, si, do - itu melodi.
Saudara boleh menyanyi di dalam hati.
Menyanyi, memuji Tuhan walaupun sebelum berdoa puji dulu Tuhan, sembah dulu Tuhan, sayangi dulu Tuhan itu, berikan kata-kata pujian, sanjungan. Kenapa kita musti nyanjung penyanyi-penyanyi dangdut, menyanjung bintang film? Kita lebih baik menyanjung Yesus. Ada haleluyah, saudara? Kita menyanjung Yesus.
Apapun yang terjadi, tantangan apapun yang terjadi, memuji Tuhan. Karena apa? Dia mendengar. Making melody in your heart. Apa? Saya punya pikiran, jemaat Efesus dulu ditekan oleh problem, ditekan oleh percobaan. Sehingga kalau nyanyi saja, wah ketahuan kristen, dia bisa dibantai. Tapi nyanyi di dalam hati.
Pernah terjadi di Sulawesi Selatan. Pendeta jalan ke desa, ke kampung lewat hutan. Cari apa di dalam dunia, sepi sih, Cari apa di dalam dunia, Cari dunia tentu binasa, Cari Yesus yang penuh cinta, Cari apa di dalam dunia, sembari jalan, Cari apa di dalam dunia, dia nggak tahu ada orang sudah siap gantung diri di pohon, tali sudah di leher. Dia dengar itu nyanyian, Cari dunia tentu binasa, Cari Yesus yang penuh cinta. Nggak jadi gantung diri. Dia kenalan, bersaksi orang ini tentang Yesus. Orang itu selamat.
Saudara betapa banyaknya berkat kalau kita menyanyi. Kalau kita memuji Tuhan dengan segenap hati. Kalau kita menyembah dengan sukacita. Mazmur 22. Dalam Mazmur 22, kita melihat apa yang dikatakan oleh firman Allah.
22:2
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau
tetap jauh dan tidak menolong aku.
22:3 Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab,
dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang
Israel.
Ini doa Yesus di salib. Kenapa Engkau meninggalkan Aku? Kenapa? Tapi pengalaman Daud juga. Tuhan, kenapa Tuhan nggak jawab saya? Saya lagi dalam percobaan. Tuhan kenapa nggak jawab saya? Tapi dia tahu rahasianya. Ayat ke 4, Engkau bersemayam di atas puji-pujian. Mari kita menyanyi. Biasakan nyanyi. Banyakilah kaset rohani di mobil saudara dari pada kaset Dewi Yul atau kaset tuyul. Mari kita tambahkan kaset-kaset rohani. Sebentar lagi kaset saya yang baru akan muncul. Kita tunggu waktu. Nanti diikuti oleh kaset yang kedua, diikuti oleh kaset yang ketiga. Karena dananya sudah ada yang menanggung, suruh bikin sebanyak-banyaknya. Mari kita memuji Tuhan.
Nanti tahun depan, bulan februari, kalau Tuhan buka jalan akan diadakan malam apresiasi lagu-lagu rohani pantekosta ciptaan pak Awondatu. Gereja lain yang bikin. Diambil dengan video, live, musik, semuanya dan akan dijual ke seluruh Indonesia. Hasilnya untuk membantu gereja-gereja di desa-desa yang perlu bantuan.
Mari kita
menyanyi, memuji Tuhan. Biasakan menyanyi memuji Tuhan. Waktu masak, jangan
ngomel. Ngomel bikin jauh rezeki. Lebih baik kita memuji Tuhan. Ketika memuji
Tuhan, Dia mendengar. Ada haleluyah, saudara-saudara? Malam hari ini, kita tidak
akan berdoa. Tapi kita mau memuji Tuhan. Cara satu-satunya memuji Tuhan, lupakan
diri sendiri. Hanya dikonsentrasikan kepada Tuhan. Dan jangan kaget, sementara
kita menyanyi, yang sakit disembuhkan, yang susah dihiburkan, yang lemah
dikuatkan, yang ada di dalam beban dapat keringanan. Haleluyah. Rendahkan hati
kita. Tuhan kita Tuhan di gunung, Tuhan juga di lembah. Waktu saudara jaya, Dia
tetap Tuhan; waktu kita susah, di lembah - Dia tetap Tuhan kita. Mari kita
berdiri.
Minggu sore, 10 Oktober 2004
TANPA TUHAN, HIDUP ADALAH OMONG KOSONG
Selamat sore, selamat bertemu, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Judul khotbah pada malam hari ini adalah Tanpa Tuhan, hidup adalah omong kosong. Tanpa Tuhan, hidup adalah omong kosong. Kita akan membaca Injil Yohanes pasal yang ke 15, kita akan membaca ayat 1-5, demikian bunyinya:
15:1. "Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.
Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Ayat ini adalah satu ayat yang sangat tegas. Ayat bagaimana Tuhan berhubungan dengan kita melalui gambaran pokok anggur, pohon anggur. Nah, pohon anggur di sini, saudara-saudara, dikatakan, Dia adalah Yesus sendiri: Akulah pokok anggur, Akulah pohon anggur. Saudara yang punya di rumah ada pernah melihat pohon anggur sudah bisa membayangkan seperti apa. Dan kamulah ranting-rantingnya. Perhatikan ayat yang ke-2: Setiap ranting, dan ayat yang ke-5, Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Problem kebanyakan orang kristen adalah antara ranting dengan ranting. Padahal bukan itu persoalannya. Ranting dengan ranting, pribadi lepas pribadi. Aku pokok anggur, kata Yesus, kamu ranting-rantingnya.
Ayat ke 2 bilang: setiap ranting. Berarti tiap ranting itu satu orang. Nah, banyak urusan di dalam hidup kita itu urusan ranting dengan ranting: Jemaat getreng sama jemaat, jemaat ada rasa tidak enak sama gembala. Padahal bukan itu! Persoalannya: Ranting itu nempel dengan pokok anggur apa tidak? Ini persoalannya! Maka tanpa Tuhan, hidup itu omong kosong. Karena Yesus sendiri bilang: Tanpa Aku kamu tidak bisa buat apa-apa. Nah, kalau kita hidup tidak bisa bikin apa-apa, bukankah itu omong kosong? Kita cuma numpang lewat. Kita cuma numpang nafas. Numpang hidup dari kecil sampai tua, habis itu habis perkara. Omong kosong. Tanpa Tuhan, hidup ini nothing - tidak ada apa-apanya, nol besar, omong kosong, kalau tanpa Tuhan.
Jadi problem yang kita suka alami adalah bukan urusan ranting sama ranting. Saya juga ranting, saya juga carang, sama. Tapi urusannya adalah ranting dengan pokok anggur, nempel apa nggak. Kalau kita membaca ayat ke 2,
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya - Nya ini pasti Bapa, Ku ini Yesus yang menjadi pokok anggur. Nggak mungkin pokok anggur menggunting pokok anggur. Nya ini Bapa. Ayat 1, Bapa itu pengusahanya. - dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya -
Jadi ada dua ranting. Satu, ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah. Tapi dua-duanya kena gunting. Ahli yang menanam pokok anggur, saudara-saudara, kalau dia tahu ini ranting nempel doang tapi sudah tidak ada hubungannya ... dia mati, dia tidak keluar daun, dia tidak keluar buah - dipotong pakai gunting. Ini pengusahanya, Bapa. Dia gunting. Kalau digunting itu terlepas sudah, tidak ada hubungan lagi dengan pokok, dibuang.
John Sung penginjil dari Cungkuo, dari Tiongkok, dia dulu bikin nyanyian: Bila Tuhan tinggalkanku ... Ku tak bisa buat apa ... Dibuangnya - dipotongnya - jadi kering ... Tentu masuk dapur api. Kalau kita dibuang, digunting, dilepas dari Yesus, hanya dapur api. Ranting itu tidak ada gunanya. Sekarang kita lihat, ada ranting yang berbuah. Dibersihkan. Tapi cara membersihkannya, ahli pokok anggur itu pakai gunting juga. Apa yang dibersihkan? Daun-daun ini digunting, dibuang daun-daunnya. Wah, kelihatan ada buah ini, daun-daunnya itu digunting. Supaya zat makanan yang harusnya ke daun, itu semua ke buah. Buahnya itu berbuah lebat. Guntingnya sama, penggunaannya sama, memotong. Tapi akibatnya beda. Yang satu ke dapur api, yang satu dibawa ke gudang. Kita ini bisa apa? Kalau kita ini mau hidup tanpa Tuhan, tanpa bimbingan Tuhan, mau jadi jagoan? Ini kita akan lihat ada jagoan dalam alkitab. Orang yang paling hebat, tapi dia tinggalkan Tuhan. Tidak bisa apa-apa dia. Kita lihat jagoan itu. I Raja-raja
11:1. Adapun
raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia
mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang
Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul
dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada
allah-allah mereka - Dewa-dewa mereka, maksudnya -." Hati Salomo telah terpaut
kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik;
isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Saya suka nangis sendiri baca ini. Kemarin saja saya baru jam empat baru tidur. Merenung, renung, renung, renung, renungkan. Bayangkan sama saudara. Salomo itu waktu mau jadi raja dibilang begini sama Tuhan: Apa yang kamu minta Aku kasih. Saya minta hati yang berbudi. Sampai Tuhan kagum. Waduh, kamu minta hati yang berbudi. Walaupun kamu tidak minta kekayaan, Aku kasih kepadamu kekayaan. Tidak ada raja, tidak ada orang yang kaya sebelum kamu dan sesudah kamu. Satu penempatan hormat yang tinggi dari Tuhan untuk Raja Salomo. Hari-harinya diisi dengan membuat Bait Allah. Sampai dikatakan, Bait Allah, Bait Salomo. Dia bangunkan Bait Allah. Bagaimana tidak kaya, orang mau jalan menghadap singgasananya saja, kiri kanan jalan dua belas ekor singa dari emas murni, cor begitu, emas. Bagaimana tidak kaya ketika Ratu Sheba dari Selatan masuk melihat kekayaannya: Aduh, yang saya dengar tidak setengahnya ceritanya, ini yang saya lihat luar biasa.
Saudara, kalau Tuhan memberkati kita, tidak ada yang bisa tahan. Kalau Tuhan memberkati hidup saudara, toko saudara, urusan saudara, tidak ada yang bisa tahan. Tapi, Tuhan tidak memberkati kita, tidak ada yang bisa nolong. Apa yang terjadi, saudara? Salomo mulai kaya, kaya, kaya, kaya, lupa diri. Matanya bukan sama Tuhan lagi, mulai cari cewek. Bukan satu, bukan dua, tapi tujuh ratus istri, tiga ratus gundik. Entah dia makan obat kuat apa, jamu gendong apa, cula badak, apa tanduk rusa. Obat kuat apa, nggak ada yang tahu. Sebab itu istri kalau digilir tiap hari satu, tiga tahun baru habis. Bayangkan. Hawa nafsu kalau diumbar, nggak ada batas. Kebaktian sudah tidak dibuat lagi. Dia malah bikin mezbah dewa-dewa. Kalau saudara baca ayatnya yang ke 4,
11:4 Sebab
pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada
allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN,
Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
11:5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti
Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
11:6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan
sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
11:7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa
kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi
Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
11:8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu,
yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah
mereka.
11:9. Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah
menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri
kepadanya,
Sudah dua kali Tuhan itu nampakkan diri. Bukan ngimpi, saudara. Bukan mimpi, bukan lihat, ceunah (katanya) - bukan! Dia kasih penampakan, Tuhan kasih lihat diri-Nya. Ngomong sama Salomo dua kali. Nggak bisa jadi rem juga. Hidup tanpa Tuhan adalah omong kosong. Tanpa Tuhan, kehidupan adalah nol besar. Kenapa? Tuhan marah sama Salomo. Kalau saudara baca terus sampai ke belakang, waktu Salomo mati, hatinya jauh dari Tuhan. Memang ada dia menulis Amsal, itu tulisan Salomo - waktu dia iring kepada Tuhan dengan baik. Dia menulis Pengkhotbah, itu Salomo. Dia menulis Kidung Agung, itu Salomo. Maka alkitab itu jujur. Dia cerita kehebatan Simson, dia cerita kejatuhannya. Dia cerita kehebatan Salomo.
Tapi ini tragedi terjadi. Raja yang tidak akan ada saingan sampai sekarang. Tidak akan ada raja yang kaya sebelum kamu dan sesudah kamu. Kamu paling kaya. Saking sayangnya Tuhan sama Salomo. Dicuekin Tuhan. Maka kalau saudara baca, ayat yang ke-14, akan ada lawan-lawan Salomo. Ini Tuhan yang bilang, kamu akan punya banyak musuh. Terus ayatnya yang 26, ada pemberontakan dari Yerobeam. Ayat 41,
11:41.
Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya,
bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? - Ayat 40,
11:40 Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan
melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal
sampai Salomo mati.
Matinya itu nggak enak. Nggak kaya waktu hidupnya. Kenapa? Satu soalnya - dia
nggak tetap pada pokok anggur! Urusannya bukan ranting dengan ranting, nggak ada. Itu
bukan urusannya Tuhan. Urusannya ranting dengan pokok anggur. Hubungan saudara
sama Tuhan itu piye, bagaimana sih? Guntingnya sama-sama sakit. Sama-sama
sakit. Tapi yang satu dibuang, yang satu dibersihkan. Waktu saya ke Italia, ya, saya bilang, kita lihat kaya begini kiri kanan pohon-pohon kering. Eh oom, bukan
pohon kering ini. Ini kekayaan Italia. Apa? Ini pohon anggur, kebun anggur.
Ribuan hektar, kiri kanan. Ini petani-petani kaya ini. Mana pa, pohon anggur,
tidak ada daunnya? Sengaja oom, digunting, dibersihkan, supaya nanti bulan
november dia keluar anggurnya, besar-besar. Hasilnya dipetiin.
Ternyata pohon anggur yang akan berbuah itu nggak kelihatan bagus kepada mata. Waktu Yesus mau disalib, Yesaya 53 berkata, tidak ada orang mau lihat mukanya ... karena mukanya paling jelek di dunia. Bekas babak belur dipukulin orang, jenggot ditarik. Yesus itu yang kita cintai, sampai begitu. Tapi justru melalui Yesus, kita diselamatkan. Jadi apa yang nampak hebat bagi mata manusia.
Tuhan tidak perlu daun. Daun ini hidup luar, buah itu hidup asli yang di dalam. Saudara nyanyi di gereja, haleluyah, ini hidup luar. Tapi kalau hati saudara penuh kepahitan, penuh dendam, penuh marah, penuh jengkel. Kebaktian masih. Saudara sama seperti pokok anggur yang daunnya banyak tapi nggak ada buah. Nah, kadang-kadang tuan ini kalau mau dapat buah, itu pokok anggur digunting. Kita lihat Yohanes 6. Ini zaman Yesus, saudara-saudara, sudah terjadi hal yang seperti ini. Dalam Yohanes 6, kita membaca ayat ke 60.
6:60. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid - Murid-murid, bukan jemaat biasa. Sudah murid - Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Ada jemaat: Khotbah terlalu keras, Firman Tuhan terlalu keras. Ini murid sudah lupa bahwa yang dia nilai itu Guru di atas segala guru, Tuan di atas sekalian tuan, Raja segala raja, Gembala di atas segala gembala. Lupa dia. Dia menilai. Perkataan ini keras. Jadi dia nilai. Firman Tuhan yang kita dengar ini terlalu keras. Jadi terlalu keras. Siapa yang bisa tahan? Artinya tidak nempel di pokok anggur. Ngikut, ngikut Yesus. Nempelnya nempel kulit doang, isinya sudah tidak ada. Tidak ada hubungan dengan Yesus. Jadi Yesus bilang begini, ayat 61,
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Jadi kalau Yesus bicara itu, Dia bersayap ngomongnya: Oh, jadi imanmu itu goyang karena Aku mengatakan hal yang benar? Dalam ayat yang lain Yesus bilang begini: Kenapa kamu membenci Aku, pada waktu Aku memberitakan yang benar? Ada orang kalau ditegur, dia terima kasih. Ada orang kalau ditegur, dia marah. Ada anak yang ditegur, dinasehati, dia nurut. Ada anak yang ditegur, dia keras. Mataharinya sama. Tapi kalau matahari kena mentega, mentega lumer. Bahasa Ibraninya, le-eh (lumer). Tapi kalau matahari kena tanah, tanah jadi keras.
Hati saudara yang mana malam ini. Apa seperti mentega, kalau kena firman Tuhan, yang keras malah jadi rendah hati dan berkata: Terima kasih, Tuhan, saya dapatkan. Atau saudara dendam seperti murid-murid Yesus ini. Perkataan ini keras, khotbah ini terlalu keras. Siapa yang bisa tahan? Jadi murid udah rasa lebih hebat dari gurunya, lebih pinter dari gurunya.
Padahal Yesus bilang, tidak ada murid yang bisa melebihi gurunya. Menyamai bisa. Melebihi nggak bisa. Kecuali dia punya guru yang lain. Jadi, oh, apakah perkataan-Ku menggoncangkan imanmu? Ada hubungan antara bersungut-sungut dengan iman yang goyah. Memang kalau iman kita sudah goyah, kita banyak bersungut-sungut. Lihat suami istri, Ayub dan istrinya. Ayub dapat bisul. Ayub anaknya sepuluh meninggal, sama anak istrinya juga. Kekayaannya empat, habis. Sama kekayaan istrinya juga. Tapi Ayub nggak ngomel, istrinya ngomel. Kita sudah tahu. Yang satu dibersihkan sama Tuhan, yang satu dipotong. Ada hubungan antara ngomel, tidak puas dengan kadar iman, kondisi iman. Yesus berkata - tiba-tiba teringat dipikiran saya.
Di dalam Matius pasal 7, kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku serta melakukannya, dia Aku umpamakan sebagai orang yang bijak, yang membangun rumahnya di atas batu. Hujan turun, angin bertiup menghantam dinding, banjir melanda fondasi tapi dia tidak roboh - karena fondasinya kokoh di atas batu. Tapi orang yang mendengar firman Allah - dia dengar - tapi tidak melakukan ... malah mengkritik guru - Aku umpamakan dia sebagai satu orang yang bodoh, membangun rumah di atas pasir. Model sama, dia nomor 11, ini nomor 12. Model sama, cat sama. Yang beda cuma fondasi. Kena hujan sama, kena angin sama, kena banjir sama. Ini roboh. Dikatakan dalam Matius 7 ayat terakhir, besarlah kerusakkannya. Kalau sudah bangun rumah, terus roboh, besarlah kerusakkannya. Itu hidup, sama aja bohong.
Maka siapa ranting yang tetap di dalam Aku, dan Aku di dalam dia - bukan saja kita di dalam Dia, tapi Dia juga di dalam kita - seperti ember masuk ke dalam sumur, ke dalam air, airnya masuk ke ember. Saling mengisi. Di paru-paru saya ada udara, oksigen, tapi di sekeliling saya juga, di sekeliling ini, juga oksigen. Matikan saja ac, saudara akan kepanasan, kekurangan oksigen. Karena kita semua perlu oksigen. Air condition ini memberikan oksigen pada kita sehingga kita bisa bernafas. Begitu juga dengan Tuhan. Kalau kita menjauhkan diri dari Tuhan, cilaka. Sekarang kita mau lihat, saudara, apanya dari Salomo. I Tawarikh 29, ini waktu Salomo diangkat jadi raja tapi bapanya sebelum meninggal - ini hebatnya Raja Daud - sebelum meninggal dia nyanyi. Dan nyanyiannya begini, saya baca. I Tawarikh
29:10. Lalu
Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah
Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai
selama-lamanya.
29:11 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan
keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN,
punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya
sebagai kepala.
29:12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang
berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam
tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
29:13 Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang
agung itu.
29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu
memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah
segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan
kepada-Mu.
Beda Daud dengan Salomo, saudara. Karena waktu Daud mau meninggal,
kerajaan sedang damai, tidak ada musuh. Dan dia menyanyi, memuji, mengagungkan
Tuhan. Di dalam ayat yang lain, waktu dia menyanyi, dia membuka pakaian raja.
Dia pakai pakaian sederhana yang sangat memalukan untuk seorang raja. Dia menari,
melompat-lompat di hadapan tabut Tuhan. Maka tidak heran ada satu ayat yang
berkata, Allah berkata: Aku sudah ketemu Daud. Cocok dengan hatinya Tuhan.
Saudara, Daud bukannya tidak bersalah. Dia ada salah, dia banyak salah. Tapi Daud selalu ... pada pokok anggur ini. Dia ngerti, segala-galanya dari pada .... kekayaan, kuasa bisa membesarkan, keberhasilan, itu dari pada ... dia tahu, dia nggak bisa apa-apa. Tanpa Tuhan, dia nothing, dia nol besar. Tanpa Tuhan dia nggak bisa apa-apa. Dari pada-Mu semuanya. Aku memberi persembahan juga sekarang ini. Apa sih ini persembahan karena semua dari pada-Mu?
Maka orang yang sukar memberi persembahan karena dia anggap dia punya itu uang. Dia punya itu kekayaan. Dia punya itu rumah. Dia punya itu mobil. Tapi kalau kita mengerti bahwa semuanya itu dari Tuhan, Dia cuma memberi pinjam. Dia cuma mengizinkan kita memiliki. Tidak ada hati sedikitpun kita bakal tinggi hati. Tidak ada sedikitpun kita sukar untuk memberi kepada pekerjaan Tuhan karena kita tahu apa padaku, kudapat dari Bapa. Keadaanku semua dari Tuhan. Apa yang terjadi dengan kita? Kita suka ninggalin Tuhan. Kita cuek sama Tuhan. Tuhan itu nomor 17. Maka hidup kita senin kamis. Karena tanpa Tuhan, kita nggak bisa bikin apa-apa. Ingat Petrus cari ikan? Semalam-malaman dia nggak dapat apa-apa. Begitu Yesus masuk aja di perahunya ... coba labuhkan pukatmu.
Karena tanpa Yesus kita tidak akan berhasil. Ingat anak terhilang? Ah, saya punya uang. Bapa saya tinggalkan. Saya bisa cari hidup, pengalaman sendiri. Sini saya punya harta. Dia pergi. Tapi tanpa bapa, tanpa kasih bapa, terlepas carang ranting itu dari pokoknya. Apa terjadi? Dia jadi miskin, dia jadi melarat di kandang babi. Waktu dia kembali ke rumahnya, nempelkan diri lagi kepada pokok anggur, dia dapat berkat lagi, dia dapat pakaian lagi, dia dapat cincin lagi, dia dapat sepatu lagi, dia dapat jubah lagi. Bahkan dia dibikinin pesta. Eh, kokonya yang sudah di dalam, marah.
Apakah perkataan-Ku mengguncangkan iman? Marah. Dia tidak mau masuk ke rumah. Yang satu kembali, yang satu pergi. Pasti kita sudah tahu ujung-ujungnya jadi apa. Kalau orang dari masih muda sudah tertipu dengan narkoba, satu antara dua, bisa diselamatkan atau mati.
Di Australia, kami jalan tiga pendeta di satu tempat. Ada satu gadis, dia baru suntik, dia sedang teler. Jadi kita, karena kita pendeta: Are you all right? Dia bilang apa? Bukan urusan kamu. Orang mau nolong aja udah dibilang, bukan urusan kamu. Pendeta mau nolong aja, bukan urusan pendeta. Ini zaman sekarang. Yang mana saudara, hati Salomo atau hati Daud? Mentega atau tanah? Tanpa Aku, satupun tidak bisa. Satu pun kita nggak bisa apa-apa. Tanpa Dia, kita nggak mampu, nggak bisa bikin apa-apa, tanpa Dia kita nggak tahu. Sebagai ayat yang terakhir. Kita akan melihat satu ayat di dalam Yeremia pasal 17:5,
17:5. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh - Bukan jauh. Menjauh. Jadi tambah hari tambah jauh dari Tuhan ... bukan tambah dekat - dari pada TUHAN!
17:6 Ia akan
seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya
keadaan baik - Jauh dari Tuhan -; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun,
di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,
yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak
berhenti menghasilkan buah.
Indonesia sekarang, saudaraku, sedang menghadapi tahun kering. Pembunuhan hampir tiap hari. Perampokan nekat hampir tiap hari. Orang dibunuh, dikeroyok, dibabak belur tiap hari di televisi ada. Kenapa dia ngegarong? Kenapa dia mencuri? Karena sudah tidak ada pekerjaan. Tidak ada pekerjaan. Enam puluh juta orang tidak punya pekerjaan. Makanya banyak yang ke luar jadi TKI, TKW. Karena apa? Karena di Indonesia susah cari pekerjaan. Kering. Apa kata firman Tuhan? Siapa yang mengandalkan Tuhan, dia tidak akan mengalami musim kering. Dia selalu akan berbuah. Orang bisa bilang macam-macam kepada kita tapi asal Tuhan beserta kita, asal Tuhan bersama dengan kita, musim boleh berganti, Tuhan Yesus tidak berubah! Cinta-Nya, kuasa-Nya, berkat-Nyapun tidak berubah. Dikatakan di sana ayatnya yang ke 9,
17:9 Betapa
liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu:
siapakah yang dapat mengetahuinya?
17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi
balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan
hasil perbuatannya."
17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah
orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia
akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang
bebal.
17:12. Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat bait kudus kita!
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan
menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di
negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.
Sekarang nggak heran. Gubernur diadili karena korupsi. Menteri diadili karena
korupsi. Sekarang ini. Bupati, anggota DPR, anggota MPR, udah antri aja. Paling
kagok, karena yang ngomong hukumnya juga ikut korupsi. Dulu korupsi di Indonesia
di bawah meja. Sekarang sameja-mejanya diambil. Ini korup Indonesia ini kotor
sekali negara ini. Saya baru dengar ceritanya, duh saya sampai bilang, kok nggak ada
sedikitpun belas kasihan kepada rakyat kecil. Semuanya untuk dewe, semuanya
untuk aku, semuanya aji mumpung sekarang ini. Duit-duit rakyat dipakai
semau-maunya. Jaga hati kita. Jangan menjauh dari Tuhan. Karena Dia sumber
berkat itu. Tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Malam hari ini apa yang menjadi beban saudara? Apa yang menjadi keinginan, kerinduan saudara? Apa yang menjadi keperluan saudara? Apa yang menjadi kebutuhan saudara? Saudara belum ngomong, Tuhan sudah tahu. Mungkin ada yang membutuhkan jodoh, ada yang membutuhkan pekerjaan, ada yang membutuhkan naik pangkat, ada yang membutuhkan hal-hal yang tidak bisa diceritakan di mimbar ini. Saudara tidak usah bicara, Tuhan sudah tahu kebutuhan saudara! Maukah saudara datang kepada Tuhan?
Saya belum selesaikan cerita tadi murid Yesus. Pada ayat yang ke-66, banyak murid yang meninggalkan Dia. Tidak berjalan lagi sama Dia. Kalau hati sudah jauh dari Tuhan, badan pun ikut ... lama-lama jauh.
Ingat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa bukan di luar Taman Eden - di dalam Taman Eden! Badan ada tapi pikiran nggak ada. Badannya di Taman Eden, tetapi pikirannya sudah edan. Badannya di gereja, pikiran sudah di luar. Mari jangan sampai kita cuma kelihatan nempel doang sama pokok anggur tapi nggak ada hubungan. Biar kita erat, seerat-eratnya menggantung. Boleh teman kita, sahabat baik kita meninggalkan kita, boleh mereka mengkhianati persahabatan kita, meninggalkan kita, tidak mau ngomong lagi sama kita, menjauhkan diri dari kita, nggak apa-apa - asal kita dekat dengan Tuhan, kita akan jadi mayoritas. Kita berdiri bersama. Haleluyah.
Minggu sore, 17 Oktober 2004
TUHAN MEMBUKA JALAN
Selamat sore, selamat berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Karena lagu tadi berbicara mengenai Dia Buka Jalan, maka saya akan khotbah firman Tuhan juga mengenai Tuhan membuka jalan. Kita akan buka alkitab kita di dalam satu buku yang pertama, yaitu kitab dari Injil Yohanes pasal 10. Yohanes 10:1 mulai,
10:1. "Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan
tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri
dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan
ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke
luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka
dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari
padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka
tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah
pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan
domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan
masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Bisa bilang amin? Jalan yang pertama adalah jalan gembala. Satu gembala domba di Israel dahulu, dia mempunyai jalan-jalan tertentu yang dia pilih untuk membawa domba-dombanya. Kalau saudara baca ayat yang tadi, kita hanya baca ayat 9, Yesus berkata: Akulah pintu. Tetapi sebelum memasuki pintu, masuk keluar, katanya, akan mendapat makanan, akan mendapatkan padang rumput. Jadi kalau kita masuk, keluar melalui pintu ini, masuk ke dalam kandang, keluar mengikuti jalan gembala ini ... kita akan menemukan padang rumput.
Nah, karena padang rumput, kita mendapatkan satu dua ayat di dalam Mazmur. Mazmur 23, yang pertama, di sana dikatakan, saudara-saudara, ada satu jalan. Mazmur
23:1. Mazmur
Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air
yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Jalan yang pertama adalah jalan gembala lalu domba ini dibawa masuk melalui pintu, yaitu adalah kandang, kandang domba, dia dapat kehangatan. Tapi kalau dia keluar pintu mengikuti gembala ini, ayat yang ke-3 tadi, dia dibawa kepada padang rumput, di jalan yang benar.
Percayakanlah hidup saudara dan saya kepada Gembala yang baik ini. Tidak ada di dunia ini maupun di surga yang sebaik Yesus - Tidak ada! Dia pasti memberi kepada saudara jalan yang benar, jalan gembala. Dikatakan tadi, domba-domba tidak akan mendengar orang lain, suaranya, siulannya. Tetapi domba-domba akan mengenal suara dari gembala. Yohanes pasal 10, itu bicara tentang di dalam kandang, dapat penjagaan, dapat kehangatan. Mazmur 23 bicara di padang rumput, mendapat makanan, mendapat minuman.
Antara kandang dengan padang gembala, padang rumput, itu pasti ada jalan, yang selalu dipilih oleh gembala untuk membawa domba-dombanya. Sepanjang domba-domba ini, saudara-saudara, mengikuti gembala yang baik dengan setia, dia ada di jalan, di belakang gembala itu, ... maka sejauh dia mengikuti gembala, dia akan mendapatkan perlindungan gembala, dia akan mendapatkan jaminan dari gembala, yaitu padang rumput.
Boleh saya katakan padang rumput ini adalah segala-galanya bagi domba. Karena domba nggak bisa dikasih salak, nggak bisa dikasih bubur, nggak bisa dikasih duren. Domba ini nggak bisa dikasih umpamanya daun pepaya, apa dikasih daun jawer kotok. Dia cuma makan hanya padang rumput. Demikian juga kita.
Kita tidak akan bisa dipuaskan dengan makanan yang lain ... hanya makanan firman Allah. Yang dari Tuhan, itu yang akan memuaskan kita. Yesus berkata, Akulah pintu. Tetapi dalam Mazmur 23, Tuhan adalah gembala yang baik. Dalam hal Yohanes 10, Akulah gembala yang baik. Jadi Sang Gembala ini, Dia juga pintu, tapi Dia mempunyai satu jalan. Eh, ayat 4 berkata, kadang-kadang aku berjalan di lembah bayang-bayang maut, di lembah kematian, di bayang-bayang lembah kematian. Tetapi domba itu berkata, aku tidak takut bahaya karena gada dan tongkat gembala itu selalu menghibur aku. Jadi kalau saudara ikut jalan gembala, dia pasti akan memberikan jaminan kepada kita apapun yang kita perlu, Dia pasti memberikan itu.
Dalam Amsal ada ayat berbunyi begini: Ada banyak jalan yang dianggap orang benar, tetapi akhirnya menuju kematian. Mungkin waktu makan shabu-shabu, makan narkoba, rasa sedap dulu, sakaw, rasanya enjoy, amboy, gedeboy, asoy. Tapi kita sudah tahu, ujungnya menuju kepada kematian. Saudara musti banyak berdoa untuk negara kita karena negara kita ini dikungkungi awan yang gelap. Tidak ada harapan lagi bagi generasi mudanya, sudah pada mati oleh narkoba. Dan kita sudah tahu, orang kalau sudah kena narkotika, ujungnya pasti kepada maut. Kalau orang dalam keluarga tidak setia dengan istrinya, dia tidak setia kepada suaminya, dia tidak setia pada janji pernikahan, tidak setia kepada Tuhan, dan kita sudah tahu, ... ujungnya akan kepada maut.
Ada satu keluarga, Elimelek. Dia tinggal di Betlehem. Istrinya bernama Naomi. Dia punya dua anak, Maklon dan Kilyon. Karena ada kelaparan di Betlehem, dia pakai jalan maunya sendiri; dia pergi ke Moab. Sepuluh tahun tinggal di Moab. Pada waktu sepuluh tahun tinggal di Moab, seperti tidak ada apa-apa, seperti senang. Bahkan Maklon dan Kilyon kawin dengan wanita Moab, yaitu Orpa dan Rut. Sekilas mereka itu diselamatkan dari "kelaparan" di Betlehem. Tapi kita tahu, ada banyak jalan yang disangka orang benar tapi akhirnya menuju maut. Di sana suaminya mati. Di Moab tidak ada gereja, tidak ada sinagoga. Sepuluh tahun nggak pernah kebaktian. Sepuluh tahun tidak pernah lagi menyembah Yahweh, menyembah Tuhan. Sepuluh tahun rasanya aman-aman saja.
Tapi mulai firman Allah digenapi: suami meninggal, Maklon meninggal, Kilyon meninggal. Tinggallah mereka jadi trio janda. Trio janda. Sampai Naomi bilang: Aku pergi dengan penuh tangan tapi aku pulang dengan hampa, aku pulang dengan kosong. Orang yang meninggalkan Tuhan, kita sudah tahu, ujungnya maut. Lambat atau cepat tapi pasti, ujungnya maut. Maka itu, jalan gembala adalah jalan yang sempurna. Dia domba masuk keluar melalui pintu. Di kandang dia dapat kehangatan dan penjagaan, di luar dia dibawa kepada padang rumput yang banyak rumputnya, di bawa kepada air yang tenang. Jangan keluar dari jalan gembala ini, saudara-saudara. Dia pasti memberikan jaminan kepada saudara-saudara.
Pada waktu Naomi kembali, dia kaget. Betlehem sepuluh tahun kemudian ternyata limpah dengan gandum, banyak boss di sana; salah satu bossnya Boaz. Dan saudaraku, ini ibu yang keluar dengan sepenuh-penuh tangan, pulang dengan miskin. Saudara-saudaraku, dan dia suruh menantunya, Rut, kerja di ladangnya Boaz.
Saudara-saudara, Tuhan tidak pernah tinggalkan umatnya. Cuma sebentar saja kedengarannya Betlehem itu kelaparan. Tapi kalau Tuhan sudah mendengar doa orang-orangnya, Tuhan sudah mendengar doa saudara, maka saudara-saudaraku, hanya tinggal membalikkan telapak tangan saja. Dari kekurangan jadi berkelimpahan, dari sakit menjadi sembuh. Haleluyah. Dari susah menjadi senang, dari berat menjadi ringan, dari kacau menjadi tenang. Itu kalau Tuhan sudah menolong kita. Ada amin, saudara-saudara?
Yang kedua, kita melihat di dalam Yohanes pasal yang ke-14. Yang pertama tadi,
jalan gembala. Kita melihat sekarang Yohanes
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Bahasa Inggris, Jesus said to him: I am the way, the truth and the life. No one comes to the Father except through me. Tidak ada seorang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku. Tadi gembala yang baik dalam Mazmur 23 dia membawa aku di jalan yang benar. Yesus berkata: Akulah jalan untuk membawa kepada kebenaran tapi ujungnya adalah kehidupan.
Yang kedua, kita melihat jalan kehidupan. Hidup yang sebenarnya bukan di dunia ini. Di dunia ini cuma sementara. Orang Jawa bilang, mung mampir ngombe, hanya mampir minum. Jadi kalau kita kerja cari uang nggak usah sampai banting tulang, peras keringat peras otak sampai ka stroke, nggak usah. Santai saja. Karena bukan tujuan hidup kita di dunia ini. Di dunia mah tempat minum tempat ngopi, mung mampir ngombe.
Nah, kalau saudara sedang naik mobil menuju Jakarta malam-malam cape lelah ngantuk, ah minum dulu di pinggir jalan, ada jagung bakar. Coba kopi pahit supaya mata melek. Kalau orang kaya nggak jagung bakar kopi pahit di situ, dia masuk di hotel. Baik di jagung bakar apa di hotel mahal tetap aja mampir. Tujuannya mah Jakarta.
Di dunia ini ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang menengah, ada yang berkelimpahan, ada yang berkekurangan, ada buruh, ada karyawan, ada kerja di pasar, ada yang pagi-pagi sudah bangun jam 5. Ada 2 macam orang yang kalau saudara mengenai pagi. Ada yang pertama adalah Tuhan selamat pagi; yang kedua, Tuhan, aduh sudah pagi, sudah ketinggalan. Tapi ini dunia cuma mampir saja.
Kalau saya naik pesawat saya di atas lihat ke bawah, saya nggak bisa tahu yang mana Mercy, yang mana truk, yang mana Kijang, yang mana bus, saya nggak tahu. Semuanya kotak-kotak, kaya korek api kecil-kecil. Saya nggak bisa lihat supirnya pakai baju apa, merek apa ... jadi kita nggak bisa lihat. Dari atas pesawat. Hidup di dunia nggak usah terlalu diperjuangkan saudara. Sekolah tinggi setinggi-tingginya ... tetap saja mati.
Sebelum ke kehidupan kita belajar kebenaran dulu. Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun sampai ke Bapa kecuali dengan Aku. Akulah jalan. Jadi di dunia ini sebetulnya sementara saja. Saya mah nggak pernah sakit ... tetap saja mati. Ada satu hamba Tuhan di Jakarta, teman saya, saudara. Dia kena stroke. Pendeta. Jadi istrinya dan pengerja-pengerjanya kalau makan di restauran, jauh-jauhin itu makanan yang .... Hei, sini, sini, jangan jauhin. Sini, sini. Eh, oom ini ... hati-hati, oom. Dikit nggak dikit mati. Mandi nggak mandi, mati. Lebih baik mandi, saudara. Kembali lagi, kalau kita mempunyai satu jalan gembala.
Tetapi gini, untuk saudara saya bacakan. Karena hanya pencobaan yang lazim kepada manusia sudah berlaku atas kamu, tetapi Allah itu setiawan yang tiada membiarkan kamu dicobai lebih dari pada kekuatanmu melainkan dengan pencobaan itu, Dia akan mengadakan satu jalan kelepasan, supaya cakap kamu menahannya.
Tuhan itu izinkan kita mengalami pencobaan, mengalami tantangan. Karena memang karakter dunia ini begini. Hidup di dunia memang begitu, banyak percobaan, banyak persoalan. Tetapi ada penghiburan walaupun di tengah-tengah percobaan, di tengah lembah kekelaman, Tuhan selalu dan akan dan pasti memberi jalan keluar, way out.
Ada pabrik kompor di Amerika itu dapat complain, dikembali-kembaliin. Sebab, kompor itu beberapa jam di pakai, meledak, meledak. Lalu pabrik ini di complain, ditarik semua. Mikir yang bikinnya. Kenapa meledak? Ternyata panas dari kompor ini tidak ada jalan keluarnya. Dia cuma terima panas aja. Lalu dibikinlah, dirancang ulang. Panasnya dari kompor itu diberikan satu lubang kecil, pipa kecil keluar, untuk bisa mengeluarkan itu panas yang di dalam kompor. Lalu awet, tidak pecah lagi.
Nah, Tuhan itu menciptakan, ketika kita seperti kompor yang panas karena problem, percobaan, Tuhan sudah membuat di dalam kita satu jalan keluar sehingga kita cakap mengatasinya. Bukan menyingkirkan Tuhan, singkirkan saja. Tidak. Mengatasi percobaan.
Yang ketiga, jangan takut percobaan sebab Tuhan pasti memberi jalan keluar. Kita akan diberi jalan keluar. Kalau jalan yang dari Tuhan itu selalu nggak salah. Jangan takut susah, jangan takut problem, rumah tangga apapun juga. Semua percobaan yang lazim, yang biasa, dan Tuhan akan memberikan jalan keluar.
Yang keempat, Kita lihat Wahyu pasalnya yang ke 3. Jemaat Filadelfia. Saudara tahu Filadelfia adalah kasih persaudaraan.
3:7 "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus,
Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat
menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut
dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta,
akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun
akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia
untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun
mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku,
dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat."
Yang terakhir adalah jalan yang terbuka. Ada kota Yerusalem, kota yang baru, kota-Ku sendiri. Aku memperhadapkan kepadamu pintu yang terbuka. Antara kota dengan pintu ada jalan yang kita harus lewati. Jalanku menuju ke sana, Di sanalah tanah airku, Di sanalah kesenangan Bapa, Kumpul sama-sama, Alangkah bahagia. Jalan serta Yesus, Jalan serta-Nya manis rasanya, Jalan serta Yesus, Jalan serta-Nya selamanya.
Kita berjalan tidak sendirian. Kita berjalan bersama Yesus. Aku kasih tiang pintu terbuka, nggak akan yang bisa tutup. Ini ada dua arah. Yang satu pintu rezeki. Rezeki saudara tidak akan bisa ditutup orang. Saya ulangi, rejeki saudara tidak akan bisa ditutup orang. Toko jualan sama. Saudara tokonya kecil, sebelah tokonya gede, nggak usah nangis. Rezeki akan datang sama saudara. Kalau Tuhan sudah buka jalan, nggak ada yang bisa tutup. Kalau kita ada saingan, Tuhan menolong sama kita. Kalau Tuhan buka jalan, nggak ada yang bisa tutup.
Sebaliknya, kalau Dia sudah tutup jalan, waduh. Kalau Dia tutup jalan, saudara mentok ke sana, mentok ke sini. Itu karena saudara meninggalkan jalan Tuhan. Ingat anak terhilang? Dia pakai jalan sendiri. Antara dia kembali sama papanya, bertobat, ada jalan yang dia harus jalani. Namanya jalan pertobatan. Sekarang Tuhan berkata, Aku memberi kepadamu jalan terbuka. Jalan bisnis. Kalau Dia sudah buka jalan mah ... Dalam perjodohan. Saudara percaya, mau didoakan?
Jalan dari Tuhan adalah jalan yang sempurna. Tidak ada jalan yang seperti jalan dari Tuhan. Jadi kalau malam hari ini saudara mau diberkati oleh Tuhan, ingatlah jalan dari pada Tuhan ini adalah jalan yang sempurna.
Yang terakhir, II Samuel
22:17 Ia
menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
22:18 Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang
membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.
22:19 Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN adalah sandaran
bagiku;
22:20 Ia membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia
berkenan kepadaku.
22:21 TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku
sesuai dengan kesucian tanganku,
22:22 sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari
Allahku sebagai orang fasik.
Jadi kalau saudara mau dapat berkat dari pada Tuhan, pilihlah jalan dari pada Tuhan, pilihlah jalan dari pada Kristus, Dia tidak akan pernah melupakan kita. Mari kita berdiri bersama-sama.
Minggu sore, 24 Oktober 2004
KEUNTUNGAN DARI SETIA IRING YESUS
Mazmur
103:1. Dari
Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku!
103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala
penyakitmu,
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan
kasih setia dan rahmat,
103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi
baru seperti pada burung rajawali.
Bisa bilang haleluyah? Dikatakan di sana, pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Bahasa Inggris memakai kata "Bless the Lord," Berkatilah Tuhan. Waktu saya terangkan ini di Jawa Timur, ada yang protes dari Sulawesi Utara. Biasanya, katanya, yang memberkati adalah yang lebih kepada yang kurang. Kenapa bapa bilang, kita mesti memberkati Tuhan? Mustinya Tuhan memberkati kita.
Tapi ini ada di Alkitab, bless the Lord, berkatilah Tuhan. Saya katakan begini: Kalau kita memberi sesuatu sama anak, cucu kita, yaitu artinya kita yang lebih memberi kepada yang kurang. Tapi pada satu kali, cucu mungkin mengambil kuenya, dia bawa sama opa, dia bawa sama engkong, dia bilang: Ini buat engkong. Betapa hati kita yang jadi opa, hati kita yang menjadi ayah, disenangkan karena si kecil, anak kita atau cucu kita, sudah tahu memberi. Walaupun kita tahu bahwa kue yang dia beri sama kita adalah kue yang kita beri sama dia.
Jadi kata bless the Lord bukan artinya kita melebihi Tuhan, memberkati Dia - tidak! Kita memuji Tuhan; dengan memberkati Dia kita bersyukur, bersukacita kepada Tuhan. Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Bahasa Inggris, with all that is within me, dengan segala apa yang ada padaku, bless His holy name, pujilah atau berkatilah nama Yesus ini. Ada setrum, tidak ada setrum - tidak boleh mempengaruhi kita untuk memuji Tuhan. Jangan sampai tidak ada setrum, wajah kita jadi kecut, kita luh leuh, maka saudara-saudara, kita punya terima kasih sama Tuhan adalah conditional. Tetapi pada sore hari ini, kita mau melihat ayat yang ke 2,
103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Sekali lagi kita ketemu kata Bless the Lord, oh my soul. Di sini ada sedikit lain, dia punya pembacaan, and forget not all His benefits. Benefit itu keuntungan. Pakai s, keuntungan-keuntungan. Jangan melupakan keuntungan-keuntungan dari Tuhan. Ada haleluyah? Nah, mengikut Tuhan itu banyak benefits, banyak keuntungannya. Beberapa waktu yang lalu saya makan sama istri saya di satu hotel. Pelayan hotel itu memang sudah kenal baik sama saya. Dia bilang: Pak, ada satu penawaran buat bapak. Kalau bapak punya card dari hotel kami, bapak ini cardnya. Bapak menjadi anggota, member dari hotel kami, ada beberapa keuntungan. Satu malam bapak boleh tinggal di hotel ini free, gratis, tanpa bayar. Kalau bapak makan sendiri, diskon 30%; Kalau bapak makan berdua, diskon 50%. Bapak makan bertiga, berempat diskon 25%. Kalau bapak, di situ tuh, pak, ada tempat minum bir, bapak boleh minum bir sekenyang-kenyangnya tidak usah bayar. Oh, saya tidak mau pakai yang itu.
Itu benefits namanya, keuntungan-keuntungan. Kalau bapak ke sini, kalau bapak ke situ ada keuntungannya. Asal bapak jadi member. Lain dengan Tuhan. Tuhan sudah bayar kita dengan darah-Nya yang mulia di atas Golgota. Sekaligus Dia memberi benefit, memberi keuntungan. Ikut Tuhan Yesus dapat warisan ... Ikut Tuhan Yesus dapat warisan, Warisan warisan warisan hidup kekal ... Warisan warisan warisan hidup kekal. Nanti kita mau rubah lagu ini dengan istilah yang baru. Ikut Tuhan Yesus dapat warisan ... Ikut Tuhan Yesus dapat warisan ... Warisan warisan warisan masa kini ... Warisan warisan warisan masa kini.
Karena perjanjian yang Yesus katakan oleh firman Allah, saudaraku, banyak yang diberikan kepada kita pada masa sekarang ini. Bisa bilang amin? Kita mau melihat benefit-benefit ini. Apa keuntungan-keuntungan kalau kita mengiring kepada Tuhan? Kita mulai baca dulu, saudaraku, Markus pasal 10. Di dalam Markus pasal 10, di sana kita membaca, saudara-saudara, janji dari Tuhan Yesus, ayat 28. Markus
10:28
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikut Engkau!"
10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena
Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali
lipat - Ini benefits. Haleluyah.- : rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan,
ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman
yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Saya mau ajar lagu baru sebetulnya, saudara. Lagu ini saya dapat waktu doa malam. Waktu doa malam lagu ini datang begitu saja. Lalu karena saya harus ke Cirebon, saya setengah main, harus pergi. Tapi saya ingin menyanyikan lagu ini. Gampang. Lagunya pada zaman papa saya. Haleluyah ...
Kita kembali kepada benefit. Benefits, keuntungan-keuntungan. Dikatakan di dalam ayat yang ke 30,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat.
Saya ingin menanamkan kata-kata ini sampai di dasar hati saudara. 100 kali lipat.
Oom, saya masih nyewa, belum punya rumah. Kita lihat yang pertama, rumah. Bahasa inggris, houses - rumah-rumah. Mungkin yang satu rumah buat saudara tinggal yang lain rumah saudara sewakan. Tuhan nggak sayang. Dia bisa memberi kepada saudara rumah. Di Surga? Nggak. Masa kini. Saudara yang masih belum punya rumah, janganlah gentar, janganlah saudara takut karena saudara akan diberi janji oleh Tuhan. Ini yang pertama ini rumah-rumah.
Berikutnya, saudara laki-laki atau saudara perempuan. 100 kali lipat. Kita punya saudara sampai 100 kali lipat. Saudara mungkin tadi dengar kesaksian bahwa kita saudara, walaupun nama lain, walaupun rambut ada yang lurus, ada yang keriting, ada yang keras, ada yang sedikit, ada yang botak - tetapi tetap kita saudara. Saya tidak ragu kalau saya kemana-manapun. Bukan saudara kandung betul, bukan, tetapi saudara dalam Tuhan jauh lebih luas dari saudara family secara daging. Kita pelan-pelan, saudara laki-laki. Kita punya saudara perempuan. Dikatakan di sana kita mempunyai saudara perempuan 100 kali ganda.
Berikutnya, kita memiliki 100 kali ganda ibu. Nah, di sinilah yang saya akan berhenti sebentar. Ayat 30, akan mendapat kembali 100 kali lipat rumah-rumah, saudara-saudara laki-laki, saudara-saudara perempuan, ibu-ibu. Ini bukan saya yang nulis. Tidak ditulis ayah-ayah. Janganlah kaum pria kecil hati tapi memang Tuhan memakai ibu-ibu, 100 kali ganda. Saudara yang baru ditinggal ibu, sama seperti saya, Yesus janji saudara akan dapat 100 kali ganda ibu-ibu.
Paulus pun berkata, kamu bisa punya 10 ribu guru tapi kamu tidak punya banyak bapak. Jadi di sini Yesus bicara kita akan dapat 100 kali lipat ibu-ibu, tidak ditulis bapak. Ini bukti sekali lagi bahwa Tuhan menghargai ibu-ibu, Tuhan menghargai wanita-wanita. Sedangkan di dalam ayat 29, disebutkan bapaknya itu, siapa yang meninggalkan ibunya atau bapanya disebut tapi ketika dapat 100 kali lipat, hanya mendapat ibu-ibu, lalu anak-anak, dan ladang-ladang - bahasa inggris, tanah-tanah.
Memang ini dunia tidak kekal, kita tidak akan miliki seterusnya. Umur kitapun untuk mencapai 100 tahun sangat sukar tapi ini janji Tuhan untuk saudara - selama di dunia, saudara diberikan hak, diberikan berkat untuk mendapat berkat 100 kali lipat ibu-ibu, ladang-ladang, atau tanah-tanah.
Nah, ini di sini saudara ada yang nggak enak kita baca: Sekalipun disertai berbagai penganiayaan. Penganiayaan di sini bukan artinya saudara digebukin orang, bukan. Tapi ketika Tuhan mencurahkan berkatnya kepada saudara, aduh mata saya mah melihat jauh saudara, bahwa saudara ada yang diberkati Tuhan sampai menjadi milyarder, mungkin, bisa, sangat bisa. Tetapi akan ada aniaya. Aniayanya bagaimana? Begitu orang-orang yang tidak suka saudara ini diberkati Tuhan.
Kalau saudara dapat borongan, ada orang yang tidak suka saudara dapat borongan; kalau saudara baru beli tanah baru beli rumah, ada orang tidak suka lalu mereka mulai menganiaya dengan kata-kata. Janganlah saudara cerita tentang garong, pencuri, begitu lihat saudara diberkati, akan ada aniaya. Nggak mungkin saudara, garong itu datang ke gunung kidul tempat orang miskin; dia akan cari orang yang diberkati. Nah, ini dikasih wanti-wanti sama Tuhan.
Jadi kenapa saudara ada yang bilang, saya kok belum dapat. Mungkin secara psikologi, secara kejiwaan, Tuhan lihat kita belum siap; kita musti belajar memiliki berkat dari Tuhan dengan iman tapi punya kulit badak. Sekarang saya mau tanya, saudara siap nggak diberkati Tuhan? Itu saja pertanyaan saya. Saudara siap tidak diberkati Tuhan? Pada masa kini, loh. Kalau saudara berani berkorban meninggalkan tanah ayah ibu keluarga, hanya untuk Tuhan sebagai hamba Tuhan - itu diberikan berkat 100 kali ganda.
Saya khotbah hari kamis pada kaum muda saya bilang, saya sekarang sudah belajar, saya tidak mau ngomong negatif tentang orang lain dan kalau orang lain bicara negatif tentang saya pun, saya tidak akan peduli. Karena saya mempunyai Tuhan yang saya layani dan Tuhan itulah yang menilai semua pekerjaan saya. Penilaian manusia mah salah; Samuel saja salah, dia kira Eliab ini jadi gantinya Saul. Padahal Tuhan bilang, tidak, dia sudah Kutolak.
Ini beberapa benefit, beberapa keuntungan mengiring Yesus. Lalu kalau saudara kembali lagi kepada ayat 30
10:30
... dan pada zaman
yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Nampaknya bagian ayat 30 ini semua orang bisa percaya dan semua orang begitu teguh yakin percaya ayat 30 bagian akhir, yaitu pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Semua percaya. Semua aliran gereja. Yang sesat pun percaya bahwa kalau nanti mati dia akan terima hidup kekal. Itu semua percaya. Orang akan percaya, orang katolik percaya, GPdI percaya, GBI percaya, PGI percaya. Semua percaya kalau kita mati nanti di surga kita terima hidup yang kekal. Semua percaya. Tapi untuk diberkati di dunia ini, tidak semua percaya - ini yang aneh.
Diberkati 100 kali ganda di dunia ini ... pada masa kita hidup, kita ini ragu - heran bin ajaib. Nah, itukah yang menghalangi Tuhan memberkati saudara, itukah yang menghalangi Tuhan menahan berkatnya dari saudara? Karena Dia tidak tahan, Dia beri. Karena ayat yang terakhir dikatakan, banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. Dia duluan kenal Yesus, dia duluan kenal Tuhan, dia duluan kenal Kristus tapi imannya terus aja di belakang; dia nggak percaya Tuhan bisa berkati dia, dia nggak percaya gunung bisa dipindahkan, dia nggak percaya dosanya bisa disucikan, dia nggak percaya pintu Tuhan bisa buka, dia nggak percaya sakitnya bisa disembuhkan. Jadi kenal Yesus duluan tapi imannya belakangan.
Ada orang kenal Yesus belakangan, jiwa baru, tapi imannya duluan, dia beriman luar biasa. Ingat penghulu laskar? Yesus bilang, di antara orang Israel sekalipun Aku belum pernah melihat iman sebesar ini. Kenal Yesus belakangan, imannya duluan. Maka kalau soal iman, kita nggak bisa lihat dari umur, kita nggak bisa lihat dari dia laki-laki atau perempuan, kita nggak bisa lihat dia pendeta atau jemaat, kita nggak bisa lihat dia ini orang tua atau muda, dia ini orang berpendidikan atau bodoh - kita tidak bisa lihat. Orang kota atau orang kampung, kita nggak bisa lihat.
Jadi pertahankanlah pace saudara, kecepatan saudara ini. Jangan kendor. Kembali kepada Mazmur 103, kita membaca apakah yang berkat atau benefits - keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh Tuhan.
103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu.
Bahasa inggris, segala kejahatanmu. Dia yang mengampuni segala kesalahanmu. Ini keuntungan paling besar. Saudara anehnya tidak ada yang bilang amin. Saya mau berteriak amin karena kalau nggak diampuni oleh Tuhan bagaimana kita bisa mendapat berkat selanjutnya. Ini berkat utama, yaitu kita diampuni dosa. Segala sesuatu dosa kekurangan kita, ini kita sudah diampuni. Ada orang nggak percaya, nggak bisa terima bahwa dia sudah diampuni. Masa orang sejahat saya bisa diampuni?
Saudara, Yesus tidak datang untuk orang kristen - Dia datang untuk semua umat manusia; Dia datang untuk pelacur-pelacur, untuk penyembah-penyembah berhala, untuk pemungut cukai, untuk orang-orang berdosa - supaya mereka diselamatkan, dosa mereka merah seperti kirmizipun disucikan. Ini benefit yang paling besar, keuntungan kita. Soal berkat itu nomor 17, soal berkat materi uang rumah tadi, itu nomor 17. Tapi benefit yang utama - dosa kita, kekurangan kesalahan, kelalaian kealpaan kita ... diampuni oleh Tuhan.
Yang kedua, yang menyembuhkan segala penyakit ~ who heals, yang menyembuhkan; all your diseases, semua penyakitmu. Nah, penyakit dalam bahasa inggris dipakai kata disease. Disease datang dari dua kata, dis tidak, ease tenang. Dari tidak tenang. Diseases tidak enak, tidak tenang; penyakit membuat orang tidak enak tidak tenang, itu dalam bahasa inggris penyakit dipakai kata tidak nyaman, tidak enak, tidak tenang. Sama ketika kita tadi nyanyi tidak ada AC, tidak enak tidak nyaman. Tidak tenteram. Penyakit itu dari situ. Begitu kita ada sakit kepala, disease; begitu kita sakit gigi, semuanya jadi tidak enak; begitu kita sakit kaki, semuanya jadi nggak enak; begitu kita sakit apa saja, semuanya nggak enak.
Tapi ada Tuhan kasih benefit. Kalau saudara terus ikut Tuhan setia tiap minggu ... tiap minggu terus .. taat kepada Tuhan terus ... sampai akhir langkah kita, itu sebelum kita mati Tuhan sudah kasih benefit. Salah satunya penyakit disembuhkan. Jangan ada di antara kita yang ragu, kok penyakit saya ini belum disembuhkan, itu bukan salah Tuhan. Tuhan sudah janji Dia memberi benefit, Dia memberikan keuntungan. Kalau kita setia mengiring kepada Dia, Dia yang menyelamatkan mengampuni dosa kita, Dia juga yang menyembuhkan segala penyakitmu, segala sakit-sakit kita.
Benefit yang berikutnya, Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur. Nggak cocok ini. Dalam bahasa inggris dikatakan, yang menebus hidupmu dari kerusakan. Ada kaum muda kaum remaja yang hidupnya sudah rusak, tidak bisa lagi ... seperti sampah masyakakat - Tuhan sanggup menebus hidup kita menjadi berarti. Ada haleluyah saudara? Rasul Paulus itu pembunuh, perempuan Samaria itu sampah masyarakat, Zakheus itu dibenci oleh orang satu kota Yerikho, sampah dianggapnya pemungut cukai, perempuan sundal, sampah. Siapa Maria Magdalena, perempuan pernah kerasukan 7 setan? Sampah. Dan kalau ada di antara kita malam hari ini yang sudah dianggap sampah oleh orang lain, sudah dianggap tidak ada gunanya, Yesus sanggup menebus kita dan kita diselamatkan dari segala kerusakan.
Jangan bergaul sama dia, kamu bisa rusak; jangan bergaul sama dia, dia sudah jadi sampah. Saudara, kadang di sekolah alkitab kami harus terima sampah-sampah. Teler mereka karena eks narkoba. Tetapi mujizat terjadi di sekolah alkitab, mereka diubahkan; mereka sekarang melayani, mereka jadi gembala sidang.
Saudara, Tuhan bisa merubah sampah menjadi jamur; Tuhan bisa merubah sampah yang tidak berguna seperti Paulus menjadi rasul yang sangat dipakai oleh Tuhan. Dia sanggup menyelamatkan kita dari kerusakan.
103:4 ... , yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Saya pikir, kenapa kita dimahkotai? Coba kita lihat saudara, ratu kecantikan kenapa dimahkotai? Karena dia menang. Dari sekian peserta dari 100 peserta, hanya 1 ratu kecantikan. Ratu kecantikan jamu Nyonya Meneer. Lalu dipasangkanlah mahkota tiara. Kenapa dipasang mahkota? Karena dia juara. Sudah lewat screening macam-macam, dia lulus.
Kalau saudara lewat segala problem, segala percobaan, tetapi tetap iring Tuhan; diejek tetap iring Tuhan; banyak problem persoalan, tetap iring Tuhan; banyak kesulitan, banyak problem percobaan saudara sampai nangis karena banyak kesulitan banyak sindiran banyak aniaya tapi saudara tetap iring kepada Tuhan - akhirnya saudara akan dimahkotai oleh Tuhan. Akan dimahkotai dengan apa? Dengan kasih setia - loving kindness and tender mercy. Hanya mereka yang sudah lewat problem yang berat, dia akan berbaik hati sama orang. Karena dia sudah lewat itu.
Ada penjahat yang keluar, mantan narapidana yang diselamatkan. Saya mendengar kesaksian dengan telinga saya sendiri dalam satu kebaktian. Satu narapidana yang membunuh orang di Surabaya, orang Tionghoa. Dia bunuh orang; dia dipidana 15 tahun penjara. Dia bertobat di penjara, terima Yesus, sekarang jadi hamba Tuhan kepada narapidana. Dia bisa ngerti karena dia dari situ asalnya. Kalau kita lihat narapidana, kita sudah curiga duluan. Kalau dia lain karena dia pernah di situ dan diselamatkan oleh Tuhan, dia balik ke sana - penuh kemurahan, penuh anugerah. Loving kidness. Kemurahan. Nggak menuduh, nggak menekan, nggak memojokkan, nggak menjelekkan, nggak menginjak. Karena dia dari sana.
Dengan apa lagi dimahkotai? Dengan rahmat. Bahasa Inggris, tender mercy ... belas kasihan. Saudara dimahkotai dengan belas kasihan, nanti orang kasih gelar, dia mah si enci belas kasihan, dia mah sayang sama orang, dia mah nggak beda-bedain orang. Jadi contoh. Nggak suka ngegosipin orang, dia mah baik. Kalau kita cerita sama dia, nggak akan bocor, dia mah baik. Ini salah satu benefit dari Tuhan.
Yang kelima, yang terakhir
103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan.
Saya baca dalam bahasa Inggris, who satisfies your mouth ~ yang memuaskan mulutmu. Mulut kita dipuaskan. With good things ~ dengan hal-hal yang baik: Anak kita baik, nggak usah kaya ... baik; dapat menantu baik, rumah tangganya baik. Mulutnya dipenuhi dengan kebaikan. Asal keluar omongan ... baik. Mertua ... baik. Menantu ... baik. Bisnis ... baik. Semua baik.
Kita ikut Tuhan itu nggak boleh tipis telinga, saudara. Cepat tersinggung, nggak boleh. Semuanya baik. Waktu orang Israel jalan 40 tahun di padang pasir, sekarang saya baru mengerti hidup di padang pasir. Karena hari ini pasir berbentuk umpamanya begini, besok ada angin bisa jadi lain. Besok lagi ada angin lagi, pasir itu bentuknya jadi lain. Jadi orang jalan nanti ada gunung nanti tidak ada, nanti rata ... bagaimana musim angin. Dan panasnya luar biasa waktu siang, dinginnya luar biasa waktu malam.
Tuhan kasih sepatu, dibikin dari kulit minagajah, saya tidak tahu apa minagajah itu, tapi kulit yang tahan 40 tahun nggak rusak. Tebal sekali. Bahasa Indonesia lama dipakai lumba-lumba, kulit lumba-lumba. Tapi kulit minagajah yang dipakai. Nggak rusak 40 tahun.
Begitu juga dengan perjalanan hidup kita, di dalam 40 tahun perjalanan di tengah padang gurun dunia yang panas yang berubah-ubah, ya. Seringkali kita takut kalau ada awan yang gelap, seringkali kita takut kalau ini lihat mendung. Padahal peribahasa berkata, di belakang mega ada sby, di belakang mendung yang gelap ada matahari yang cerah.
Dan Tuhan kasih apa? Waktu siang Dia kasih tiang awan kaya payung ... matahari itu nggak kena, teduh jadinya. Waktu malam dingin, Dia jadikan tiang awan itu jadi tiang api ... menghangatkan. Betapa setianya Tuhan itu kepada umat-Nya, betapa baiknya Tuhan kepada umat-Nya.
Dia memuaskan mulutmu dengan kebaikan, dengan hal-hal yang baik. Mulut ini tempat bicara tetapi juga tempat makan. Tuhan akan menjamin apa yang kita makan, rotimu dan airmu akan disediakan oleh Tuhan, ada haleluyah saudara? Dia memuaskan kita dengan yang baik. Kalau Tuhan janji, Dia akan memuaskan kita dengan kebaikan.
Paling terakhir. Sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Ternyata "masa muda" yang badan ini, nggak bisa dibaharuin saudara. Yang dimaksud oleh Firman Allah masa muda dikembalikan, itu adalah rohani saudara, karena digambarkan dengan burung rajawali. Burung rajawali kalau mau ganti bulu, jelek sekali bentuknya. Saya ini pengagum burung rajawali; dia bisa tangkap monyet, dia bisa tangkap kelinci. Luar biasa. Senyap nggak ketahuan. Ikan disambar, ikannya nggak tahu, tahu-tahu diambil aja. Tapi kalau dia lagi sakit, lagi mau ganti bulu ... dia jelek sekali, karena rontok bulunya. Tapi nanti dia ganti bulu, yang baru itu keluar lalu dia mengepak. Nah, kekuatannya itu seperti dia baru masa muda jadi bulu pertama. Sayapnya lebar lalu dia terbang.
Dan burung rajawali tidak takut badai. Burung yang lain begitu ada badai ... ngumpet, apalagi burung bangau, wah sudah. Rajawali nggak. Kalau ada badai dia diam. Dia malah naik; ditiup badai dia naik terus tinggi. Itu anak Tuhan. Kalau dibaharui oleh Roh Kudus, dia tidak takut badai percobaan. Banyak percobaan tantangan, dia malah rohaninya tambah naik. Bukan turun ke bawah, dia tambah naik. Dia hanya angkat saja sayapnya, dia naik terbang tinggi ... karena badai dia terus naik ke atas. Ini hebatnya rajawali.
Saudara, sekarang banyak hal yang mau mempermuda kita. Dari Korea ada ginseng anti tua, dari Indonesia ada jamu awet muda. Dari beras kencur sampai kerja lembur.
Saya kan ada kantong mata nih saudara. Udah dokter operasi plastik udah gatal aja: Pak Awondatu, kan nggak dosa saya tarik nanti sedikit ... supaya pak Awondatu kelihatan muda. Kelihatan muda. Waktu mata saya di cek, katarak di sebelah kiri sudah 3/4, yang di sebelah sini 1/4. Dokternya sama: Udahlah pak Awondatu, nanti keburu terlambat, biar saya yang operasi katarak. Ada ibu-ibu ada gelember-gelember di sini (leher) itu yang kaya kadal, yang kaya londok, itu bisa dihilangin. Sekarang nggak perempuan saja, lelakipun banyak di Jakarta, saudara. Awet muda.
Saudara mau ikut Yesus dengan setia? Mau memuji Tuhan dengan segenap hati? Karena di dalamnya ada berkat yang luar biasa. Haleluyah.
Minggu sore, 31 Oktober 2004
CIPTAAN BARU
Selamat sore, selamat bertemu dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita akan membuka surat Roma
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dalam pelajaran kekristenan, baptisan air adalah lambang kematian Yesus dan kebangkitan-Nya. Begitu seorang kristen dibaptis, dia mengidentifikasi dirinya, menyamakan dirinya bersama dengan Kristus masuk dalam baptisan air - itu kita dianggap mati bersama dengan Kristus. Itu pengertiannya! Begitu kita keluar dari baptisan air, itu kita dianggap hidup atau dibangkitkan bersama dengan Kristus. Pada waktu seorang dibaptiskan selam di dalam air, dia mengidentifikasikan dirinya sebagai orang yang mati, bersama dengan Kristus. Begitu dia keluar dari baptisan air, dia mengidentifikasikan dirinya bangkit bersama dengan Yesus.
Ada dua kata dalam bahwa Yunani mengenai baptisan air. Yang pertama adalah baptizo, yaitu satu orang dimasukkan di bawah permukaan air. Jadi kalau saudara dipercik, dikepret - itu bukan baptisan, itu bukan baptizo. Maka saya lebih kurang membaptis 400 orang Katolik dan GKI selama kurun waktu 4-5 tahun, mereka tetap GKI, mereka tetap Katolik tetapi mereka sudah dibaptis menurut ajaran Alkitab.
Begitu kita dibaptis, itu bahasa pertama baptizo, dimasukkan di bawah permukaan air. Tetapi ada kata kedua, yaitu baptisma; baptisma waktu kita keluar dari baptisan. Nah, buat kita sebetulnya yang penting adalah baptisma. Setelah orang dibaptis itu yang penting ... bagaimana dia hidup. Di dalam ayat 4 bagian akhir
6:4 ..., demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Begitu kita keluar dari baptisan air, bahasa Inggris berkata, ... dalam pembaharuan hidup, dalam satu kehidupan yang baru. Di dalam bahasa Yunani dipakai kata kainotes, sesuatu hidup yang baru, yang belum pernah kita jalani sebelumnya, yang lain dari hidup yang lama, lain dari hidup sebelum dibaptis, lain dari hidup sebelum kenal Tuhan. Begitu kita keluar dari baptisan, Mei Mei nya sama tetap Mei Mei, Giok nya sama tetap Giok, Mei Cen nya sama tetap Mei Cen, Johny nya tetap sama Johny, tapi di dalam kita ada sesuatu yang dirubah, yaitu sesuatu hidup yang dirubah, dari lama menjadi baru, ada haleluyah saudara?
Roma
7:6 Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.
Di sini ada kalimat yang agak janggal kedengarannya, yaitu sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru. Dalam bahasa Inggris, kita melayani dalam kebaharuan, pembaharuan roh. Jadi bukan kita yang dipuji-puji. Tidak. Roh Kudus yang bikin kita jadi baru; Roh Kudus yang mulai memberikan pikiran baru; Roh kudus yang memberikan kepada kita keinginan baru; Roh Kudus memberi kepada kita hati yang baru; Roh Kudus memberikan kepada kita cita-cita yang baru; Roh Kudus merubah cara hidup dan Roh kudus merubah tata krama hidup kita oleh Roh-Nya - bukan kita!
Siapa itu yang membaharui hidup kita? Roh Kudus. Tuhan. Jadi kekristenan itu bukan kita berbuat untuk Tuhan, bukan - tapi Tuhan berbuat untuk kita, Tuhan merubah kita sampai kita rindu kepada Dia, sampai kita merindukan Dia.
Kita mau lihat sekarang istilah baru ini. Tadi kita dapat dua kata, yaitu kainotes. Sekarang kita mau lihat di dalam injil Matius
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Zaman dulu orang isi anggur bukan di botol tetapi dalam kirbat kulit. Satu botol yang dibikin dari kulit. Karena kulit itu dipakai bertahun-tahun, lama-lama kan rusak tapi tidak bocor, dia agak tua. Lalu orang bikin bawa anggur yang baru. Nah, anggur yang baru ini nggak bisa dimasukkan ke dalam kulit yang tua karena dia nanti hancur, nggak tahan menahan kekuatan dari anggur yang baru ini. Waktu anggur yang baru ini masuk di kulit yang tua, bocor, kulit yang tua tidak tahan. Jadi anggur yang baru katanya, kainos, baru ... harus dimasukkan ke dalam kulit yang baru.
Apa ini anggur yang baru? Anggur yang baru adalah Tuhan, kehidupan Tuhan, Firman Allah, Roh Kudus. Hidupnya Tuhan diberi kepada kita. Tetapi kalau kita tidak berubah, hidup kita tidak dirubah, hidup kita tetap pakai yang lama, itu Firman Tuhan bocor, hilang ... nggak bisa nempel di hati kita. Dengar khotbah di mana, di gereja siapa, pun pendeta siapa ... nggak akan masuk - karena hidup kita lama, hidup kita hidup orde lama. Pecah. Anggurnya bocor, tidak dapat disimpan.
Tapi kalau
hati kita sudah dibaharui, maka Firman Allah itu tidak bocor, tidak lari; Sabda
Tuhan tidak lari, tersimpan aman, kuat. Nah, dua-duanya ... anggur baru, kainos;
kulit baru kainos. Baru ... baru. Yang baru masuk di dalam yang baru. Sekarang
tinggal saudara. Bola ada
di tangan saudara, saudara mau berubah apa nggak; mau berubah menjadi baru, mau
diubahkan nggak? Mungkin ada yang berkata, ah saya nggak mau diatur. Tapi orang gila saja
bisa diatur kok, masa kita yang normal nggak bisa diatur. Kita harus bisa diatur
oleh Firman Allah, kita harus bisa diarahkan oleh Sabda Tuhan. Sesuatu yang baru
di dalam kehidupan kita. Matius
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Ketika kita menerima Yesus, itu dianggap orang yang ahli Taurat, yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Surga, seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaan. Maksudnya apa? Kok yang lama dengan yang baru dikeluarkan.
Kalau kita dulu beragama A, tidak percaya Yesus belum kenal Yesus, sekarang kita terima Yesus sebagai Juru Selamat, kita menerima yang baru. Nah, yang baru ini mendorong yang lama keluar. Coba saja sekarang saudara di kamar saudara. Saudara mau membeli lemari baru. Kalau saudara membeli lemari baru, lemari yang lama dikeluarkan. Jadi maksud ayat ini, anggur yang baru, hal yang baru mendorong perkara-perkara yang lama.
Demikian juga dengan kekristenan. Kerajaan Surga seperti tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya; yang lama keluar, tiba-tiba sekarang yang baru berdiri dari perbendaharaan hatimu. Kalau saudara melihat ini masih dipakai kata kainos, kita membuka Matius
26:26. Dan
ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah,
makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang untuk pengampunan dosa.
26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum
lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru,
bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
Ikut kristen berkatnya belum bisa dihitung, saudara. Sampai surga, itu berkat nggak berhenti-berhenti, masih ada saja yang baru nanti Tuhan akan berikan. Sampai kita di surga, kita akan menemukan wuh banyak sekali hal-hal yang baru. Ini janjinya salah satunya, Aku akan minum bersama dengan engkau di dalam Kerajaan Bapa-Ku. Sesuatu yang baru.
Jadi apa yang
hobinya Yesus, itu musti jadi hobi kita. Apa kesukaan Yesus, musti jadi kesukaan
kita. Dia senang sesuatu yang baru; Dia senang mau minum nanti anggur yang baru,
kehidupan yang baru bersama dengan kita. Berarti kita dari sekarang harus
memperbaharui diri kita bercita-cita tentang yang baru, omongan kita baru,
pikiran kita baru, semuanya baru, cara kerja kita baru, cara hidup kita baru,
cara bergaul kita baru ... sampai cara dagangpun kita harus dengan hal yang baru.
Cara doa baru, dan sebagainya sampai kita bisa menikmati apa yang Tuhan nikmati,
itu sesuatu yang baru. Matius
27:57. Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama
Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga.
27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan
untuk menyerahkannya kepadanya.
27:59 Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang
putih bersih,
27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam
bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu,
pergilah ia.
27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan
kubur itu.
Saudara yang pernah ke Israel ... puji Tuhan, saya sudah dipercaya oleh Tuhan, sudah 10 kali ke sana, itu kubur Yesus diselidiki. Begitu menemukan satu kubur, di situ daerah itu, ada yang digali kuburan orang Yahudi, digali, isinya nggak ada mayat. Tapi kubur itu ada batu pintunya, ada batu untuk menutup pintunya tapi nggak ada mayat. Tanah di situ dibawa ke Inggris. Diselidik. Ini kuburan baru, berarti pernah dipakai. Ada bekas keringat orang jalan di situ, bisa diketahui dari tanah itu. Tapi ini nggak ada mayat. Maka mereka yakin, inilah kubur Yesus.
Sebetulnya saudara, kalau saudara mau jujur, orang dunia mau jujur: nabi Muhamad ada kuburannya dan ada mayatnya; Budha ada kuburannya, ada mayatnya; Yesus ada kuburannya, tidak ada mayatnya ... sebab Dia sudah bangkit. Kenapa? Tadi saya katakan, dibaptis air kita seperti mati bersama dengan Yesus. Waktu keluar dari baptisan air, kita bangkit bersama dengan Dia. Kita jangan jadi mayat hidup, hidup tapi bau. Jangan nggak percaya saudara. Nathan Sore itu, yang saya punya saudara sepupu, itu dari orang Toraja. Perang ini sekarang, ilmunya tinggi. Tapi belum bertobat, banyak orang kristen belum bertobat. Pakai kepala kerbau bisa terbang. Pedang terbang, ngebunuhin. Ini orang kristen yang bikin tapi bukan kristen bener, kristen yang masih pakai jimat. Nah, mayat orang baru dikubur bisa bangun, bisa jalan. Dibikin begitu, ini ilmu setan ada, bisa.
Tapi yang saya
sedang berbicara sekarang apa? Bahwa kita di dalam Kristus punya hidup yang baru,
punya kehidupan yang jauh lebih beruntung, jauh lebih damai lebih sejahtera dari
cara hidup yang lama. Nah, dengan ini saya membawa saudara kepada II Korintus
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
Saya mau berhenti dulu di sini. Ciptaan baru. Sama dengan kainos itu sesuatu yang baru, yang belum pernah dialami. Waktu Firman Tuhan berkata, satu ciptaan yang baru, seolah-olah saudara itu nggak pernah ada yang lama tapi diganti sekarang diciptakan yang baru. Kalau seorang sudah menerima Kristus Yesus, dia jadi satu hal yang baru, yang diciptakan baru.
Orang kristen yang sudah hidup baru mulutnya tetap itu mulut ... tapi bahasanya dia jadi baru. Dulu suka fitnah sekarang nggak, dulu suka nipu sekarang nggak, dulu suka gosip ngomongin orang sekarang nggak. Saya suka ngomong, kalau kita tidak bisa ngomong yang positif, nggak bisa ngomong yang baik, jangan ngomong yang jelek. Nanti saudara lihat apa berkatnya kalau kita bisa jaga mulut dengan hal yang baik. Mazmur
34:13 Siapakah
orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang
baik?
34:14 Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan
yang menipu;
34:15 jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan
berusahalah mendapatkannya!
34:16 Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak
mereka minta tolong;
34:17 wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan
ingatan kepada mereka dari muka bumi.
34:18 Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan
melepaskan mereka dari segala kesesakannya.
Orang benar bisa sesak, orang benar bisa susah, tapi berserulah kepada Tuhan, ini cara yang baru, berseru kepada Tuhan dengan mulut kita, minta tolong kepada dia, Dia pasti akan mendengarnya. Tapi wajah Tuhan menentang kalau kita berbuat yang tidak baik. Itu sebabnya mari melalui perjamuan kudus ini kita diingatkan bahwa kita harus hidup di dalam hal-hal yang baru.
Ada murid saya sekolah alkitab, ada 4 orang mantan narkoba, angkatan yang lalu. Saya baru tahu di laporan hidupnya. Bahkan yang satu ini satu pembuangan, jadi 3 pria 1 wanita. Yang wanita ini satu angkatan dengan Zarima, ratu narkoba, itu satu angkatan, grupnya dia. Masuk. Saya bilang, Tuhan, apa bisa, sudah lepas apa belum. Yang saya anggap tidak kuat, dia kuat; yang saya anggap kuat, dia tidak kuat. Tapi saya bicara tentang 4 orang ini. Empat-empatnya lulus, sekolah selesai. Yang 3 ini terus lulus, dia buang narkoba, dia tidak kembali lagi, dia jadi hamba Tuhan, terus. Tapi yang satu ini minta ketemu sama saya. Dia minta ketemu, dia nangis. Karena saya sudah ketemu puluhan ribu orang, jadi jam terbang saya cukup lama, dari tahun 68 saya ketemu banyak orang di gereja, macam-macam cara gayanya jadi kita sudah tahu, dia ngaku. Sebelum dia ngomong, saya sudah tahu, kamu kena lagi ya? Dia nangis.
Jadi orang bisa dibaharui bisa, tapi orang bisa nggak mau dibaharui juga bisa. Tuhan itu kasih kunci sama saudara, mau hidup benar apa nggak. Ada orang yang punya kesukaan kepada Firman Tuhan, dia senang di gereja tapi kalau orang sudah gelisah di gereja itu saudara sudah tahu, kualitasnya seperti apa kita sudah tahu.
Malam hari ini, tangannya Tuhan terbuka. Siapa yang mau dibaharui? Saudara mungkin sedang berperang, oom .. mungkin ini di dalam hati saudara ... papa mama tidak tahu bahwa hidup saya rusak, hidup saya begini, orang tidak tahu bahwa hidup saya begini ... begini. Malam hari ini Tuhan bisa membaharui kita. Jangan putus asa. Saudara mungkin jatuh ... bangkit kembali Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak ... S'bab Tuhan menopang tangannya. Tuhan mau menopang saudara asal saudara mau diangkat kembali. Saya sampaikan di sini Firman Tuhan.
-- <>< --
__________________________________
Perubahan terakhir: 06 November 2004
__________________________________