Khotbah Minggu Pagi Mei - Juni 2004  ~ Pdt JE Awondatu     

Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur

Jl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214 - Indonesia. Telp. (62-263) 261161

Minggu pagi, 13 Juni 2004

JADILAH SEKUAT PEREMPUAN IBRANI 

Mari kita buka Alkitab kita pagi hari ini dalam kitab Keluaran   
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.
1:13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
1:14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
1:15. Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"
1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."
1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.
1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
1:22 Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."

Pasal pertama dari kitab Keluaran adalah sejarah yang mengerikan bagi orang Israel. Beberapa tahun sebelumnya, orang Israel diterima dengan baik oleh Mesir karena Yusuf. Yusuf menjadi satu Perdana Menteri di Mesir dan dia bawa keluarganya seluruh keluarganya ke Mesir. Diizinkan oleh Firaun. Tetapi saat itu, saudara, ... 
1:5 Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir.

Kalau saudara baca ayat 8
1:8. Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.

Jadi Yusuf sudah mati, raja lama sudah mati, timbullah raja baru. Mari saudara kita belajar, saudara boleh lihat ke depan. Kalau ini pemerintahan yang lama, ini pemerintahan di mana ada Yusuf dulu, aman orang Israel dari 70 jiwa sampai begitu banyak betapa besar. Sekarang Yusuf mati, timbullah pemerintahan yang baru. Pemerintahan yang baru ini raja baru, tidak kenal Yusuf. Berarti, sejarah Yusuf tidak ditulis oleh orang Mesir. Bagaimana kebaikan Yusuf tidak ditulis oleh orang Mesir. Hanya orang Israel yang menulis.

Nah, waktu itu orang Israel begitu baik tapi begitu kepada pemerintahan baru, orang Israel mendapatkan satu percobaan yang nggak pernah mereka pikir, yaitu semua anak laki-laki harus dibunuh dan mereka dijadikan rodi kerja paksa selama 400 tahun, saudara bisa bayangkan. Jadi pemerintahan ini baik tapi pemerintahan baru belum tentu baik.

Ini saya mau mengingatkan untuk pemilihan presiden. Sekarang kita hidup dalam pemerintahan yang baik, yang sudah dipimpin oleh Presiden Megawati. Buat saya, Megawati jauh lebih baik dari pada 4 presiden pertama. Saya kasih contoh. Apakah ada di dalam pemerintahan pak Harto koruptor yang diadili? Nggak ada. Apakah ada di dalam pemerintahan Habibie koruptor yang diadili? Nggak ada. Apakah ada di pemerintahan Gus Dur koruptor yang ditangkap diadili? Nggak ada. Tetapi pada pemerintahan Megawati, Bob Hasan diadili, Beddu Amang diadili, dihukum. Tommy yang anak emas, diadili. Jadi hukum semua dijaga. Kalau sekarang orang kristen di Poso ada yang nembak lagi gereja ada yang bakar lagi, itu orang-orang Jakarta yang bikin, supaya orang-orang tidak percaya pada pemerintahan.

Nah, banyak saya dengar orang kristen memilih SBY. Pikir baik-baik. SBY orangnya baik tetapi partai yang nempel sama dia termasuk PBB - Partai Bulan Bintang, itu ngomong begini, kita boleh gabung sama semua partai tapi jangan sama orang kristen. Dengan lain perkataan, ini baru tadi malam mereka bilang, kami tidak anti syariat islam. Jadi PPB itulah yang memerintahkan syariat islam. Jadi belum tentu pemerintahan baru akan jadi baik seperti yang lama. Belum tentu. Dan Megawati dia diam. Dia mendapatkan warisan pemerintahan yang busuk dan sekarang ini kotor sekali. Di sini ada militer, di sini ada Golkar. Paling masuk akal saudara, ya kembali kepada Megawati. Karena Megawati kepada NU, Nu ini Gus Dur. Bahkan baru-baru katanya di Manado, kepada orang kristen.

Kembali saudara, jangan ikut-ikut orang. SBY, SBY ... aduh. Pikir jauh ke depan. Karena pemerintahan baru mungkin belum kenal, tidak kenal urusan yang lama seperti ini, ayat ini berkata. Jangan sampai saudara salah pilih presiden, lalu saudara menyesal, karena kebebasan beragama tidak ada lagi. Yang bebas-bebas yang baik-baik tidak ada lagi. Jadi saudara, haraplah saudara berhati-hati. Tapi bukan itu yang saya mau khotbah tapi kita akan lihat. Lalu ada suatu perintah, yaitu semua bayi-bayi di Israel tiap laki-laki harus dibunuh. Harus tega. Membunuh anak orang Israel.

Tetapi ada 2 orang bidan yang menolong perempuan Ibrani ayat 15, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua. Tapi kedua bidan ini malahan menyelamatkan bayi-bayi itu. Dan ini kedengaran kepada raja Mesir. Dua bidan ini bisa diancam hukuman mati, bisa dipancung, bisa dianiaya, bisa disiksa. Saya dengar kamu menyelamatkan bayi laki-laki. Kenapa kamu berbuat demikian? Karena saya lihat kemarin disana ada anak laki-laki. Setelah beberapa kali kenapa kamu tidak bunuh?       

Ini kita lihat saudara, dengan kebijaksanaan, bidan-bidan itu berkata, ayat 19, sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin.

Kata-kata ini mengganggu pikiran saya. Bukan mengganggu jelek tetapi mengganggu baik. Kata-kata ini  sangat indah. Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat. Ibrani ini Israel. Ibrani ini lambang anak-anak Tuhan. Perempuan Ibrani itu lain dengan perempuan Mesir. Perempuan Ibrani itu kuat, dia melahirkan sendiri.

Yang pertama, dikatakan perempuan Ibrani itu kuat. Perempuan di dalam Firman Allah selalu bicara tentang gereja. Gereja harus kuat seperti perempuan Ibrani. Wanita kristen, ibu-ibu kristen harus kuat melahirkan anak-anaknya. Cara hidup orang kristen harus berbeda dengan cara hidup orang dunia. Hidupnya orang kristen musti kuat di dalam percobaan. Kalau orang dunia rapuh dalam percobaan, ada kesusahan ... bunuh diri; ada kesusahan, minum racun; ada kesusahan, ambil jalan pintas. Sedikit problem dalam rumah tangga, cerai. Udah cerai kawin lagi, problem lagi cerai lagi. Rapuh. Tidak demikian dengan perempuan Ibrani atau orang kristen. Harus kuat. Di dalam percobaan dia harus kuat. Tidak cengeng, dia harus kuat dia harus tabah.

Beberapa bulan ini sudah ada 9 lulusan SAC kabur dari tempat praktek. Saya bilang, ini orang Mesir. Tidak kuat, tidak tahan, tidak tabah. Saudara, dari mana kekuatan ini datang? Saya yakin, Tuhan tahu bahwa kita ini lemah, Tuhan tahu bahwa orang Israel juga lemah, banyak kesalahan di dalam pengiringannya. Dan Tuhan memakai cara yang lain yang indah.

Keluaran 
13:17. Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."
13:18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Wah, saya mau katakan, Tuhan ini Dia tidak langsung membawa orang-orang Israel ke Mesir. Kalau saudara lihat di petanya, dari Mesir ke Israel, itu paling lama kita kalau berjalan santai satu tahun. Tapi Alkitab berkata, satu minggu bisa sampai. Bahkan kalau jalan cepat, 3 hari 3 malam non stop berjalan bisa sampai. Tapi kalau mau santai jalan 1 tahun sampai. Tapi kenapa Tuhan pimpin hampir bertolak belakang, Dia tidak pimpin ke utara, Dia pimpin ke selatan, ke padang gurun? 40 tahun beredar-edar di sana. Karena Tuhan tahu, hati orang Israel belum siap, hati orang Israel ... jangan-jangan, katanya, jalan lebih dekat tetapi jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan.

Jadi saudaraku, orang Israel ini dituntun 180 derajat berlawanan, Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju laut Teberau. Lalu ayat berikutnya bilang apa? Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Mari kita ambil satu jarak kekristenan 10 tahun. Saudara jadi kristen ikut Yesus gereja pentakosta 10 tahun. Mari saya pakai kegerakan. Ini saudara ... ini problem, percobaan. Begitu percobaan datang, Tuhan angkat percobaan ini. Oke, Tuhan angkat. Pada tahun keempat tahun kelima datang lagi percobaan, aduh Tuhan luputkan saya, lepaskan saya dari percobaan. Tuhan angkat lagi percobaan. Terus. Baru mau datang percobaan, Tuhan saya nggak mau percobaan, lepaskan saya. Lepasin. Tahun kedelapan, Tuhan lepaskan saya dari percobaan. Oke. Tahun kesepuluh. Baru mau datang percobaan, Tuhan lepaskan saya dari percobaan.

Saya mau tanya saudara, dari 10 tahun ini, saudara punya iman bertumbuh apa tidak? Tidak. Mustinya dalam tahun pertama ada percobaan itu, Atasi s'gla percobaan yang ada di dunia. Ya, lulus ini, nah kita jalan. Tahun kedua ketiga datang lagi problem yang baru. Tahan, hadapi. Nanti saudara lewat, kuat ... kekuatan sudah ada. Itu yang dibikin oleh Tuhan. Karena kalau mereka langsung ke Tanah Perjanjian dengan mental ngomel, dengan mentalnya mental Mesir, dengan mental, ah, aku nanti mau balik lagi kalau tidak enak jalan ... celaka. Mereka masuk di Tanah Perjanjian tetapi mentalnya masih mental ngomel.

Pada waktu mereka keluar dari Mesir, Tuhan tahu Mesir belum keluar dari mereka. Mereka sudah keluar badannya dari Mesir, tetapi mental Mesir belum keluar dari mereka. Itu sebabnya Tuhan kirim beberapa macam persoalan selama 40 tahun supaya setelah siap kuat, semua generasi yang ngomel-ngomel tidak bisa masuk, generasi baru boleh masuk Tanah Perjanjian. Itu caranya Tuhan. Dan bagaimana Tuhan melatihnya, kita buka Keluaran 23, di sana kita membaca    
23:29 Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu - Ini maksudnya musuh - dalam satu tahun, supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan jangan bertambah banyak melebihi engkau.
23:30 Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu.

Tuhan itu menolong kita nggak sekaligus - sedikit demi sedikit. Musuhmu kalau Aku hancurkan sekaligus, kata-Nya, binatang lebih banyak dari kamu. Nanti negeri itu sepi. Tapi sedikit demi sedikit. Karena saya suka lihat dunia binatang di televisi saudara, harimau itu sama kucing hampir sama. Saya pakai burung rajawali, elang; dia tiap hari kalau sudah punya anak, anaknya kan belum bisa terbang. Tiap kali dia terbang dapat ikan, ikan itu dibawa ke sarang ... induknya itu musti cubit sedikit sedikit, kasih sama anaknya. Dicubit sedikit kasih sama anaknya. Setelah anaknya agak besar, dagingnya yang diambil lebih besar, kasih sama anak-anaknya. Setelah anaknya lebih besar lagi, itu cuman diantar aja di sini. Dia tidak lagi suap, tapi dia lihat. Dimakan apa nggak. Makan. Kalau diajar terbang, dia nggak dikasih makan, maka dia kejar-kejar mamanya ini; dia loncat ke satu cabang. Dari batu ini elang ini belajar terbang. Bisa. Lama-lama tambah jauh, lama-lama bisa terbang. Begitu Tuhan ajar kita. Sedikit demi sedikit. Apa yang saya maksud di sini?

Bermula dengan bidan. Bidan membidani anak. Diakhiri dengan bangsa yang lahir besar. Saudara kita harus kuat tabah seperti wanita Ibrani. Kuat tabah menghadapi problem. Saya yakin Tuhan ijinkan 400 tahun dijajah ini untuk mempersiapkan bagaimana pertamanya orang Israel ini sampai sekarang tabah menghadapi serangan-serangan teroris. Bayangkan orang Israel yang ada di Israel sekarang hanya 3 juta orang. Dari dulu sampai sekarang sama. Hanya 3 juta. Di sekeliling Israel, itu 500 juta Arab, nggak bisa ngalahkan yang 3 juta ini. Sudah dilatihnya 400 tahun. Dilatih lagi 40 tahun dengan kesukaran.

Maka sekarang mereka kuat mental, kuat menghadapi percobaan apa, persoalan apa saja diputar. Maka sekarang di dunia, yang dicari oleh Amerika, pegawai-pegawai, karyawan-karyawan, pemuda pemudi, itu cuma 2 macam, Yahudi atau Tionghoa. Yahudi atau Chinese. Karena soal mencari uang Yahudi pintar tapi Chinese juga tidak kalah. Maka orang Tionghoa itu sipit karena kurang tidur, dia terlalu banyak saudara, cari uang. Jadi Amerika itu kalau chinese terima, Yahudi terima. Ngelamar kerja chinese terima, pintar-pintar. Kalau kita lihat sejarahnya, sama. Mendapatkan tekanan-tekanan yang sama, percobaan problem yang sama. Bangsa yang bergejolak yang sama.

Jadi sekali lagi kita lihat bahwa Tuhan itu mendidik kita melalui persoalan demi persoalan. Nangis. Berdoa, Tuhan beri kekuatan supaya saya bisa mengatasi persoalan ini.

Saya mau tutup dengan satu ayat di dalam Filipi   
1:28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
1:30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Jadi saudara, kita seringkali lihat percobaan menganggap ini percobaan datang dari iblis. Belum tentu. Padahal percobaan datang dari diri kita sendiri. Ada satu percobaan yang datang dari Allah untuk kita sekolah, untuk kita melatih rohani kita supaya kita kuat. Mari kita berdiri bersama-sama.     

 

Minggu pagi, 27 Juni 2004

Hak dan Kewajiban

15:11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Dalam ayat 13, ia menjual haknya itu, ia menjual hak warisannya. Kalau saudara ikut arisan, saudara ingin nembak, saudara-saudara tidak apa-apa rugi sedikit, asal saudara bisa nembak, asal saudara bisa dapat arisan bulan itu. Kalau saudara mempunyai satu barang, tapi saudara perlu uang, saudara akan jual barang itu sedikit di bawah harga karena saudara perlu uang cash. Saudara mau jual rumah tapi saudara perlu uang itu, walaupun rumah itu pasarannya umpamanya 500 juta tapi saudara mau jual sedikit lebih murah dari pasaran karena saudara perlu rumah.

Demikian juga anak yang bungsu ini. Saya yakin dia jual saudaraku, hak itu, dia jual warisan itu dengan harga di bawah harga.
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. - Dia mau memakai haknya dengan semena-mena, haknya dengan keinginan hatinya.
15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.

Pada waktu ada kelaparan, uang habis teman hilang semuanya hilang. Ini pelajaran buat kita kalau kita lebih kaya kita lebih punya uang, teman itu nggak usah dicari, dia datang sendiri, dia kaya laler hijau, dia datang. Di mana ada uang dia datang ... gimana ko, bagaimana ci, wah ... Tapi ketika saudara tidak punya uang, teman-teman pada pergi, semuanya pergi dan tidak ada yang mau datang sama saudara. Lalu saudaraku, dia hancur, dia tidak punya uang sama sekali dan diapun mulai melarat. Dalam bahasa Inggris memakai kata miskin, want. Miskin itu mau ini nggak bisa, mau itu nggak bisa, mau itu nggak bisa. Udah melarat. Makan ini nggak bisa. Saudara, kalau kita sedang susah, tapi mau makan apa ada, mau makan ini ada, tidur masih bisa nyenyak ... berterima kasihlah sama Tuhan, karena kita belum melarat, ada haleluyah?

Nah, orang yang melarat ini nggak bisa ini itu nggak bisa, lalu ia pergi dan bekerja. Mulai dia mengenal kata bekerja. Nah, inilah tugas, yang seharusnya dia ada di rumah bapanya, dia bekerja membantu papanya. Banyak hal yang dia bisa kerjakan untuk membantu ayahnya yang sudah membesarkan dia, yang sudah membiayai dia dari kecil sampai dewasa. Dia harus tahu diri membalas cinta kasih ayah dan ibunya. Sekarang dia baru mau bekerja setelah melarat. Dan dia bekerja di tempat yang salah pada orang yang salah. Tetapi kalau orang sudah butuh sekarang orang salah pilih. Memang kalau orang sudah tidak tahu harus mengerjakan kewajibannya, dia salah pilih, termasuk salah memilih teman. Buktinya temannya ini cuma datang hanya untuk uangnya. Begitu uang anda hilang, kecantikan anda hilang, saya jamin 100% orang itu akan lari.

15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.

Bahasa Inggris memakai kata, citizen of the country, penduduk negeri itu. Orang asing. Bapanya di tempat yang jauh ditinggalin, sekarang dia compang-camping perlu makanan, bekerja. Padahal coba kalau dia bekerja dengan uang papanya itu, dia sekolah, dia bekerja membikin modal, jual beli dagang - tidak akan melarat. Dia pakai foya-foya sampai akhirnya dia mulai bekerja. Waktu dia bekerja, ini nggak bisa seenaknya sendiri seperti dia punya uang. Dia diberi tugas untuk ke ladang dan menjaga babinya. Saya tidak melihat kata babi-babinya, lebih dari satu - cuman seekor babi - babinya. Jadi kemungkinan orang itu juga lebih menghadapi kelaparan, dia punya cuma kekayaan satu ekor babi. Lalu ayat 16.   
15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,

Saya baca dalam bahasa Inggris supaya saudara bisa dapat gambaran, and he would gladly have filled his stomach with the porks. Dia akan senang, rela ikhlas makan makanan babi. Ampas makanan babi dia rela ikhlas makan. Ini banyak orang kristen begini. Dia sudah kristen dia anaknya Tuhan, dia hidup kudus sebetulnya, sekarang dia rela ikhlas makan makanan yang berdosa, makan makanan yang busuk, makan makanan babi. Babi itu menjadi lambang makanan yang haram pada zaman orang Israel. Tapi kalau orang sudah jauh dari bapa, sudah jauh dari ayah, dia gladly, dia senang dengan hal-hal yang busuk, dia senang dengan hal-hal yang tidak disukai.

Saudara, seekor ular yang berbisa, dia bisa memagut apapun juga dan binatang itu lalu mati. Ada satu ekor yang ular ini takut, yaitu babi. Babi dipagut ular dia tidak mati, babi bisa menahan racunnya ular. Teman saya kerja di Sumatera dia punya ayam hilang. Ketahuan ada ular. Ular perutnya sudah besar. Dibunuh ular itu, dibelek perutnya, keluarlah memang ayam itu ditelan. Ada dua ekor. Sudah mati. Dikasih sama babi, babi makan saudara. Makan makanan bekas ular, bekas ditelan ular, yang sudah bau jadi bangkai, dimakan juga. Karena apa? Dia cuma tahu minta hak, nggak tahu kerja. Berikutnya.         

... tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Dia baru tahu, dia baru sadar bahwa bekerja itu sangat penting. Aduh, bapa saya punya pegawai yang dulu saya nggak lihat sebelah mata, saya olok-olok pembantu rumah tangga biasa tapi sekarang aduh, dia lebih senang; dia hidup berkelimpahan makanannya, tidak seperti aku. Aku anak babe tapi aku makan ampas babi. Namanya saja anak babe tapi makannya makanan babi. Dan apa terjadi? Aku mau kembali dan aku tidak akan minta jadi anak, suruh saja aku jadi pegawai. Dia sekarang tahu harganya bekerja.

Wai bagi kita, jikalau kita jadi orang kristen hanya memakai hak kita dari Tuhan, minta sehat minta sembuh minta berkat minta kuat tapi tugas kita, kita tidak lakukan. Tugas kita untuk mengerjakan iman kita, kita tidak lakukan.        

15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Masa kita nggak mau kerja untuk bapa yang begini baik? Bapa yang nggak ngungkit-ngungkit salah yang sudah lewat, bapa yang tidak pernah nanya uang dipake apa? Kenapa pakaian kamu sampai compang-camping? Kenapa kamu sampai kurus? Kenapa kamu jadi kumuh begini? Kenapa kamu berlumuran lumpur? Kenapa kamu begini bau? Kenapa kamu kembali ke sini? - Dia nggak ngomong begitu! Masa kita nggak mau kerja untu bapa yang begini baik? Masa kita nggak mau korbankan diri untuk bapa yang begini baik? Selesai, happy ending. Oke, anak yang sulung.

15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Kakaknya terbalik; dia tahu tugas, dia bekerja bertahun-tahun di ladang bapa, u hau, dia tahu tugas, dia kerja, dia baik ... tapi sayang dia tidak tahu memakai hak, dia tidak pernah berani meminta sama bapanya anak kambing. Anak sulung ini: Saya nggak pernah dikasih anak kambing, nggak pernah dapat anak kambing. Kerja sudah tahunan. Bapa itu tidak adil.

Dan ada 2 macam orang kristen. Orang kristen yang pertama, selalu mau pakai hak: Hak saya diberkati, hak saya ditolong Tuhan, hak saya dipelihara dijaga - tapi nggak mau kerja, nonton aja. Ada yang kedua rajin kerja, tapi nggak mau pakai hak. Sudah orang kristen yang anggap sakit itu kehendak Tuhan, nggak mau pakai hak kesembuhan. Bahwa miskin itu kehendak Tuhan. Dia tidak mau pakai hak. Kita punya hak untuk diberkati tapi sebaliknya kita juga harus mengerjakan tugas dan kewajiban.

Matius
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari - diutamakan -  bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah - orang kafir. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, - Ini tugas -  maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu - Itu hak.

Minggu lalu menantu saya bicara bahwa kita harus berlandaskan apa yang Tuhan sudah kerjakan, bukan apa yang kita kerjakan lalu baru Tuhan kerjakan, tidak. Itu soal iman. Tapi dalam soal berkat, cari dulu ... apa anak terhilang itu bisa dikasih pakaian kalau dia nggak balik? Balik dulu, sadar dulu, kembali dulu, balik dulu. Sadar dulu, bertobat dulu.

Ini hak dan kewajiban itu kaya sendok sama garpu. Hak dan kewajiban itu, saudaraku, seperti makanan dan minuman, selalu ada bersama-sama. Hak dan kewajiban dia bersama-sama seperti siang dan malam, kemarau dan hujan. Saudara berhak meminta tapi ingat saudaraku ada tugas. Tugas saudara untuk berdoa, tugas saudara untuk berpuasa, tugas saudara untuk berkorban, tugas saudara untuk kebaktian, tugas saudara untuk baca Alkitab - itu tugas saudara! Baru nanti Dia akan memberikan apa yang menjadi hak saudara. Apa tugas kita, nanti diberikan sebagai di hak.

Saya tidak pernah ditolak sekalipun minta visa Amerika. Tidak pernah. Selalu dikasih 5 tahun, 5 tahun. Bahkan pada waktu Al Qaeda ngebom Amerika, Amerika tulis di kantornya: Siapa yang dikasih visa, dia baru dapat visa 3 minggu kemudian. Kita suami istri sudah musti, karena paspor kita habis waktunya, harus diperpanjang. Ganti paspor maksud kami, ganti paspor sama visanya Amerika, tinggal setahun lagi. Jadi antri kita. Antrinya tugas. Taruh tas di sini, tugas. Isi formulir, tugas. Nggak bisa di Kedutaan Besar Amerika, kita dibantu isi formulir. Antri. Pegang nomor, jujur. Kalau belum dipanggil jangan lewat. Dipanggil. Waktu saya ..., 50 orang ditolak. Orang Pakistan orang Indonesia pokoknya punya bank, orang kaya ditolak semua. Jadi kita udah grogi, aduh. Akhirnya dipanggil, Yohanes Awondatu. Saya datang. Begitu sampai, dengan senyum saudara, dia kasih kertas, besok ambil ya, setengah berbisik. Saking kagetnya saya, ngomong terima kasih saja lupa. Begitu besok datang, 5 tahun. Saya cerita sama guru saya. Dia bilang, orang nggak akan sembarangan ngasih begitu. Dia lacak dulu ke belakang. Setelah beberapa kali ke Amerika, beres nggak kamu punya tugas-tugas yang harus dikerjakan. Ngomong 3 minggu pulang, 3 minggu pulang, Ngomong 2 minggu, 2 minggu pulang. Jadi selalu rapih dari tahun 74. Jadi sekarang gampang sekali.

Siapa di antara saudara perlu berkat pagi hari ini, cari dulu Kerajaan Surga dan segala kebenarannya maka sekaliannya akan ditambahkan kepada saudara.

  -- <>< --

 ________________________________________________________________________

(kembali ke halaman utama)

 

Situs ini bersifat informasi umum, khususnya bagi saudara-saudara seiman,

berisi tentang sejarah singkat Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur,

Yayasan Kabar Baik, Sekolah Umum, Jadwal Ibadah serta Berita Aktual.

Perubahan terakhir situs ini tanggal: 30 Juni 2004