Khotbah Minggu Sore Januari - Februari 2003 ~ Pdt JE AwondatuGereja Pentakosta di Indonesia - CianjurJl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214 - Indonesia. Telp. (62-263) 261161 |
Rabu khusus KKR Natal, 01 Januari 2003 Seri 5 / 5
Selamat berbakti di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Selamat tahun baru 2003, maaf lahir batin, yang nampak dan tidak nampak, dirasa tidak dirasa, kelihatan atau tidak kelihatan, harap saudara memaafkan saya.
Atas nama siswa-siswi juga, kalau saudara ada lihat gerak-gerik siswa-siswi yang kurang berkenan, harap mohon dimaafkan. Satu hal pasti pada hari ini, kita lebih tua satu tahun dan umur kita tambah pendek. Pada sore hari ini kita akan sampai pada akhir renungan kita dalam KKR. Kebaktian Kebangunan Rohani yang dibangunkan adalah rohani. KKR bukanlah perkara luar, perkara apa yang nampak, apa dandanannya, apa nyanyiannya, tetapi yang dibangunkan adalah rohaninya!
Sebagai bagian yang terakhir, saya ingin mengajak saudara satu kali lagi melihat
Lukas 2
2:8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Matius 2
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Sore hari ini kedua cerita natal itu saya akan gabungkan. Yang pertama adalah dalam Matius 2, yaitu mengenai perjalanan orang Majus. Yang saya akan gabungkan dengan kenapa tandanya Yesus lahir itu dihubungkan dengan domba, dengan kandang domba. Mudah-mudahan pada sore hari ini, hati saudara dibukakan oleh Tuhan dan saudara boleh mengerti, mengecap maksud sabda Tuhan dan saudara pulang tidak dengan kosong, tidak dengan hampa, tetapi dengan Firman Alah. Amin, saudara-saudara?
Hidup manusia terdiri dari 3 masa. Masa yang pertama adalah saya katakan masa yang sudah lalu atau sejarah. Yang kedua adalah masa kini, masa dimana kita sedang hidup dan bernafas, masa yang menurut Alkitab dikatakan hari ini. Masa yang ketiga adalah masa yang akan datang, yaitu masa yang kita seringkali tanda tanya, teka-teki, apa yang akan terjadi, kita tidak tahu.
Nah, kita diberi hak oleh Tuhan mengetahui masa yang sudah lewat dan masa sekarang. Kalau saudara memperhatikan khotbah saya tadi malam, Tuhan juga akan memberi tahu masa yang akan datang melalui visi, melalui mimpi.
Orang Majus mempunyai masa yang
lalu. Dia sudah lihat bintang dan saudara-saudaraku, hari ini dia akan pulang,
dia sudah ketemu dengan Yesus hari ini, besok dia akan pulang dan dikasih tahu
dengan mimpi bahwa dia harus memilih jalan yang lain. Kita buka lebih dahulu
saudaraku satu ayat di dalam Pengkhotbah, Perjanjian lama.
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
Dalam ayat ini dengan jelas dikatakan bahwa Tuhan berurusan dengan hari yang sudah lewat dari manusia. Tuhan berurusan dengan sejarah kita. Berkali-kali dalam Alkitab dikatakan : “Ingatlah, pada waktu aku menuntun kamu dari Mesir!” Itu artinya Tuhan mengingatkan kita kepada sejarah, mengingatkan kita kepada hal-hal yang sudah lewat.
Tadi malam saya katakan, tutup buku. Maksudnya tutup buku, belajar kita menghadap kedepan. Tetapi Tuhan kadang-kadang Tuhan mengingatkan kita kepada hari-hari yang sudah lewat. Kegagalan, ketakutan, kebimbangan, apa yang kita belum kerjakan, apa yang kita belum selesaikan dengan Tuhan, Tuhan itu ingatkan untuk menjadi dasar pola, supaya kita hidup lebih baik di hari yang akan datang. Ada haleluyah, saudara?
Yesaya 52, disana kita akan
melihat apa janji dari pada Tuhan.
52:12 Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu.
Sekarang kita berurusan dengan hari ini. Engkau tidak akan buru-buru keluar, dan tidak akan lari-lari berjalan. Banyak orang Kristen sekarang terburu-buru hidupnya, penuh dengan ketakutan, segala ingin cepat, segala ingin beres, segala ingin cepat. Tidak, no .. no .. no .., tidak! Allah yang menguasai hari yang sudah lewat adalah Tuhan yang sama yang mau mengatur hari ini, ada haleluya saudara-saudara?
Mari kita berjalan steady, nggak usah terburu-buru, nggak usah gurung-gusuh, nggak usah pengen cepat, nggak usah! Slow .. tenang, karena Tuhan menguasai hari ini. Carilah dahulu Kerajaan Allah dengan kebenaranNya, maka segalanya akan ditambahkan kepadamu. Mari kita belajar hidup hari ini. Hari ini belajar hidup berkenan kepada Tuhan. Jangan kita pinjam matahari besok, jangan hidup dalam bayangan kemarin. Kita belajar hidup hari ini. Tetapi ayatnya berikut juga.
Yesaya 52:12b TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu. Kata akan itu berarti Dia berjanji untuk hari depan kita. Dia akan berjalan dihadapan kita, saudara senang? Saudara senang? 2003 no problem! Sejauh kita jalan pelan-pelan, izinkan Tuhan jalan dihadapan kita. Dia yang membereskan urusan kita!
Kalau tangan kita capetang, kita mau urus sendiri urusan kita, urusan hari depan! Ya, Tuhan selalu dikesampingkan seperti Petrus : “Yesus jangan disalib, jangan, jangan sampai disalib!, kita akan keliru, kita akan ketemu batu, kita akan ketemu mentok, pintu yang tertutup. Tetapi kalau saudara izinkan Tuhan berjalan didepan, ..
Jadi hari ini kita punya apa? Matius 2 mengenai orang Majus. Allah menguasai sejarah saudara. Nggak usah sembunyi. Kegagalan kita, modal kita Dia tahu, belangnya kita Dia tahu, kelemahan kita Dia tahu, kebaikan kita juga Dia tahu, keberhasilan kita juga Dia tahu, apa yang saudara berbuat baik juga Dia tahu! Tuhan adalah Allah dari hari yang sudah lewat, tetapi Tuhan juga adalah Allah hari ini. Dia bangga melihat saudara ada di rumah Tuhan, Dia senang karena Dia melihat saudara sedang mendengar Firman Tuhan. Tapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan juga hari depan. Ada amin saudara-saudara?
Nah, sekarang kita masuk kepada kebenaran yang kedua, yaitu mengenai Lukas tadi. Kenapa nama Yesus ini, kelahiranNya dihubungkan dengan domba, dihubungkan dengan kandang domba, dihubungkan dengan gembala?
Kalau orang Majus dikasih lihat bintang, gembala sampai malaikat turun nyanyi saudara! Nyanyi saudara-saudara! Berkali-kali saya makan direstoran, ada rombongan 4 orang yang disewa untuk nyanyi. Mereka tanya, “Ingin lagu apa bapak?”, “Ingin lagu apa ibu?”. Mereka sudah terlatih menghafal semua lagu dan begitu nyanyi, bagus! Ini pesan saya, karena saya nggak puas, saya ini tukang musik. Cobalah gitar yang dipake untuk sangkur itu di stem, jangan fals, jauh-jauh hari, jauh-jauh, masih 2 jam, 3 jam, di stem dulu .. paduan suara. Jangan genjreng-jreng, do mi pa seng sol, do mi pa seng sol .. aduh saya bilang, malu atuh! Pendetanya suka musik, yang Sekolah Alkitab apa nggak punya kuping? Dari 30 orang yang nyanyi, semuanya nggak dengar tuh, gitar itu fals!
Datang ke gereja, coba-coba tuh ada bagian gembala musik, tolong stem dulu gitar! Coba kita nyanyikan lagu yang bagus, yang nggak fals, jangan asbun, asal bunyi, jangan asnyan - asal nyanyi. Karena kita menyanyi untuk Tuhan. Kenapa? Waktu Dia lahir, Tuhan nggak kirim saudara-saudaraku, sembarang penyanyi. Dia kirim singer dari Surga. Aduh, luar biasa. Dikasih lihat kepada gembala yang sederhana. Apa maksudnya? Dia ditaruh, dibedong kain lampin, ditaruh didalam palungan, makanan domba. Apa maksudnya?
Keluaran 12. Dalam Keluaran 12 kita akan melihat apa yang dikatakan Firman Allah tentang kelahiran. maksud dari kelahiran Yesus ini. Keluaran
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
12:10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.
12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
Tapi itu caranya dahulu umat Israel diharuskan mengambil satu anak domba untuk membuat paskah Tuhan. Saya tidak usah terangkan lagi kepada saudara, saudara semua sudah tahu bahwa anak domba itu menjadi lambang Yesus, ada haleluya saudara-saudara?
Nah, anak domba pertama dalam ayatnya yang ke 1, 2, 3. Setiap orang harus mengambil satu anak domba. Jadi anak domba itu harus akan menjadi pemenuh keperluan dari satu orang ini. Satu orang mengambil satu anak domba, setiap orang satu anak domba. Yesus saudara-saudaraku anak domba Allah - hanya Dia yang akan memenuhi keinginan hati saudara! Setiap kita semua dalam ruangan ini hanya bisa dipuaskan, tiap pribadi, oleh satu anak domba yaitu Yesus. Yesus akan memuaskan saya secara pribadi, Yesus akan memuaskan saudara secara pribadi, Yesus akan mengampuni dosa saya secara pribadi, Yesus juga mengampuni dosa saudara secara pribadi, ada haleluya?
Tetapi .. yang kedua : “Kamu juga boleh makan domba ini dengan seisi rumah tanggamu”. Oh, saudara-saudaraku, apa jawaban bagi keluarga, apa jawaban bagi rumah tangga? Tidak ada lain, kecuali Yesus sebagai anak domba Allah. Saudara boleh cari sarjana hukum, saudara cari pengacara hukum, bagaimana menasehati perkawinan kami? Bagaimana menasehati supaya rumah tangga bahagia? Bagaimana merubah suami? Bagaimana merubah istri? Tidak ada jawabannya! Jawabannya hanya ada di dalam nama Yesus saja!
Tetapi berikutnya berkata : “Kalau ada orang lain tidak punya, kamu boleh makan panggil tetangga-tetangga”. Saudara, apa saudara mau makan dan menikmati Yesus seorang diri? Senang dapat keselamatan dengan Yesus hanya seorang diri, buat saya saja? Yesus yang saudara miliki, cukup untuk menyelamatkan tetangga kita juga. Ajak mereka kebaktian, ajak mereka kenal kepada Yesus, ajak mereka datang kepada Yesus. Jangan kita hanya kenal baik saja tetangga. Oh, jalan segar, jalan sehat dengan teman-teman ho peng siang ho, jalan sehat! Tidak ada sekalipun saudara bersaksi :oh, ini teman saya, dia belum dalam Tuhan. Tidak ada kerinduan untuk menyelamatkan dia!
Saudara-saudara, jangan grogi. Lalu saudara mungkin berkata : aduh pak Pendeta, kalau saya ngomong, nanti apa dia percaya apa nggak, apa dia mau apa nggak? Jangan takut! Anak domba itu cukup untuk tetangga juga. Ada haleluyah saudara-saudaraku? Yesus cukup untuk tetangga kita, siapapun yang saudara bersaksi, pasti Dia akan diselamatkan! Kalau saudara mau membuka mulut bagi mereka. Ada haleluyah?
Tetapi ayat itu dibacakan terus. Seluruh jemaat! Seluruh jemaat. Yesus adalah jawaban bagi urusan jemaat, ada amin, saudara-saudaraku? Oh, saya kalau ada urusan jemaat, nggak lari ke siapa-siapa, nggak lari sama majelis daerah, nggak tanya sama ketua MD, nggak tanya sama siapa-siapa. Kalau ada persoalan, saya hanya berlutut di kaki Yesus dan saya bilang, “Yesus, ini ada kasus ini!” dan Yesus jawaban, ada haleluya saudara? Dalam hidupku, Kristus jawaban yang ku perlu … Pribadi jawabannya Yesus. Soal seluruh rumah tangga, jawabannya Yesus! Mau bersaksi untuk tetangga supaya selamat, jawabannya Yesus! Jadi kalau diantara saudara, ada yang istri belum terima Yesus, suami belum terima Yesus atau dia Kristen tapi nggak mau ke gereja. Dengar khotbah ini : Yesus cukup bagi saudara! Yesus akan menolong saudara. Lambat atau cepat, mereka akan bertekuk lutut dikaki Yesus. Punya iman itu saudara-saudaraku! Karena Yesus tidak akan membiarkan saudara kecewa.
Yang ketiga, mungkin tetangga saudara lain agama, itu bukan masalah, cerita, cerita, cerita tentang keselamatan, cerita tentang Yesus saudara-saudaraku, nanti mereka …
Saya sudah kasih visi saya kepada murid-murid Sekolah Alkitab. Tuhan kasih lihat 2 kali visi banjir, 2 hari berturut-turut saya mimpi mengenai banjir. Pertama saya lihat sungai itu banjir besar, tapi saya ada disatu tempat yang agak tinggi, tapi itu banjir lebih tinggi dari saya, tapi dia turun ke bawah. Saya lihat di perahu yang tertambat, ada 2 orang pegangan sama perahu, banjir itu teruuuss .. mengombang-ambingkan ini perahu, tapi dia tidak apa-apa. Dia pegang itu perahu, 2 orang. Saya lihat kasihan! Hilang..
Besoknya saya mimpi lagi. Sekarang saya berdiri disebelah sini, bukit diatas. Saya lihat itu gelombang sungai itu asalnya kering .. itu banjir yang besar berwarna hijau saudaraku, melalap semua. Yang ketiga di Sekolah Alkitab. Sementara saya mengajar, saya melihat bendungan bobol. Sementara saya mengajar, bendungan bobol. Terus Tuhan ingatkan begini kira-kira. Ttahun 65, banyak orang komunis terima Yesus. 2003 keatas, orang Islam banyak terima Yesus, banjir besar akan datang. Itu mereka akan datang, saudara musti siap.
Kalau mereka bertanya, “Siapa Yesus?”, Yesus cukup untuk tetangga kita. Kalau mereka berkata, “Siapa Yesus?” Yesus cukup untuk satu jemaat. Ada haleluyah saudara-saudara? Dan ini diceritakan kepada seluruh Bani Israel, bangsa. Jadi Yesus juga cukup untuk bangsa. Saudaraku, jawaban untuk Indonesia, hanya Yesus. Jawaban untuk kehancuran ekonomi, hanya Yesus.
Saudara perhatikan tidak? Ekonomi Indonesia ini sudah kelelep, tapi kenapa anak Tuhannya tetap hidup? Saudara nggak perhatikan ini! Listrik naik, orang unjuk rasa. Telepon naik, orang unjuk rasa. Saya lihat orang Kristen, begitu rekening telepon naik, pada beli handphone. Saya jadi bingung. Begitu harga bensin naik, pada beli mobil. Oh, ada perbedaan antara orang umatNya Tuhan Yesus, ada amin saudara-saudara? Tepuk tangan untuk Tuhan!
Sekarang mari kita lihat Yohanes
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
1:29. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Lihatlah! Haleluyah. Lihatlah Yesus!! Dia kenal Yesus dari kecil. Tidak, dia tidak bilang Yesus. Tapi lihatlah apa saudara? Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus tidak hanya untuk pribadi, Yesus bukan hanya untuk keluarga, Yesus bukan hanya untuk tetangga, Yesus bukan hanya untuk satu jemaat, Yesus bukan untuk satu bangsa, tapi Yesus adalah jawaban dari Allah untuk dunia ini! Ini anak domba Allah, yang mengangkut dosa isi dunia ini! Itu sebabnya natal, Dia dilahirkan dikandang domba, karena Dia mempunyai rencana yang lain. Allah punya rencana jauh ke depan.
Tadi saya katakan ada masa lalu kita. Siswi-siswi juga ada masa lalu, kita semua ada masa lalu. Mungkin kalau disuruh buka map masa lihat lalu kita, malu! Banyak noda, banyak dosa, banyak salah! Rasul Paulus sampai bilang begini saudara : Aku orang yang paling najis di dunia, aku rasul yang keguguran, aku orang yang paling banyak dosanya! Mari saudara-saudara kita lihat lagi. Rasul Paulus berkata. Saya kan pernah khotbah, Rasul Paulus apa baiknya?? Apa jasanya sama Tuhan sampai Tuhan panggil dia, “Ayo, kamu jadi rasul”, apa jasanya? Nggak ada! Dia jahat, membunuh orang Kristen, membunuh Stephanus. Tapi anugerah Tuhan.
Yohanes murid Yesus biasa nyandar didada Yesus. Sampai dia disebut murid yang dikasihi, karena dia suka nyandar didada Yesus. Ada satu siswa, kalau peluk sama saya, selamat tahun baru! Dia betul-betul peluk saudara! Emang siswa-siswa ini, macam-macam mengasihi saya! Ada satu siswa, dulunya Islam masuk Kristen. Dia sekarang jadi hamba Tuhan di Lampung. Giginya agak ngohngor sedikit. Karena dia dari Islam, dia suka mau cium saya, selalu kalau ketemu dia cium saya. Saya bilang, “Sudah, sekarang sudah nggak usah cium saya tangannya. Tabe atau peluk, udah nggak apa-apa”. Tapi selalu cium. Selalu tarik cium. Akhirnya saudara-saudaraku, dia tarik-tarik, saya bilang nggak usah! Ditarik dia paksa sampai berdarah saya punya tangan kena giginya. Untung ada anak domba Allah yang menghapus segala luka-luka ini!
Nah, pada malam hari ini, saya ingin bicara kepada saudara-saudara. Pada waktu Yohanes itu dikasih lihat, di Wahyu, dia lihat Yesus, dia nggak lihat Yesus.
Wahyu 5. Pada waktu Yohanes .. tadi Yohanes pembaptis, sekarang Yohanes murid Yesus .. melihat saudara-saudara!
5:3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor
- dikatakan tadi singa, tapi yang
dia lihat seekor anak domba - .. Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Saudara kalau mau angkat tangan waktu menyanyi, silahkan! Karena anak domba ini layak disembah. Kita kumpul malam hari ini, itu gara-gara Dia. Karena Dia! Hitler sudah mati, Napoleon sudah mati, tokoh-tokoh didunia mati, namanya tidak disebut lagi, tapi Yesus, disebut terus. Tidak ada urusan gereja dibakar, orang Kristen dibunuh, tapi heran, nama Yesus tetap dikasihi.
Menurut penyelidikan saudaraku PBB, setiap 3 penduduk dunia, 2 Kristen. Berarti 2/3 penduduk dunia adalah Kristen, umatNya Yesus. Saudara-saudara, mari kita sadar ini, kalender kita. Tadi malam banyak orang Kristen nggak bisa jalan, karena banyak orang lain yang non Kristen tiup terompet, tat, tot, tat, tot, suruh beli paksa, harus beli terompet. Yang dirayakan tuh hari tahun barunya Kristen. Di lingkaran HI, Aa Gym katanya pidato perdamaian, selamat tahun baru! Tahun baru siapa? Bukan tahun baru Aa Gym, tahun baru Kristen.
Coba saudara-saudara tulis cek, pakai tanggalan Kristen. Buka cek 11 Januari. Diterima, dibuka. Coba saudara pakai tanggalan yang lain, cia gwe ce it, nggak ada yang mau terima bank, saudaraku! Sekarang saudara mau pakai lagi bulan Sapar, tanggal 3 bulan Sapar, nggak ada terima. Ini Sapar bulan apa? Tetap aja yang dipakai mah kalender Yesus. Yesusnya dibenci, kalendernya dipakai.
Saya harus katakan, saudara musti bangga, kita punya Anak Domba yang menebus segenap isi dunia. Maukah saudara-saudara, kita awali tahun baru ini dengan sang Putera, sang Anak Domba ini?
Ayat terakhir saya ingin bacakan. 1 Petrus
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Jadi saudara-saudaraku, ayat 20 bilang, “Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan” - hari yang sudah lewat. Tetapi oleh karena engkau, Dia nyatakan hari ini - hari sekarang. Tapi Yohanes sudah lihat lebih jauh di hari depan, Dia disurga seperti Anak Domba yang tersembelih.
Maka mulai hari ini, mohon perjamuan kudus jangan dilakukan serampangan. Saya mohon perjamuan kudus saudara hadapi dengan hormat. Karena kita memperingati kematian Dia, penebusan dosa dari kita. Mari kita awali tahun 2003 ini dengan sang Anak Domba ini. Kita akhiri KKR dengan ucapan syukur dengan sang Anak Domba. Haleluya!
Respon!
Lukas 17. Saudara akan melihat berkat pertama
didalam minggu pertama dari bulan pertama ditahun yang ke 2003. Lukas
17:11. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kita mulai dari ayatnya yang ke 11, saudara. Dalam perjalanannya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria. Dalam ayat ke 11, Yesus menyusuri perbatasan Samaria dan Galilea. Ayat ke 12, Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Sore ini saya ingin berbicara mengenai respon. Respon. Tahukah saudara bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang suka merespon. Allah adalah yang merespon. Dalam kitab Keluaran 3, ada ayat berbunyi : 'Telah Aku dengar jeritan umatKu dan Aku melihat penderitaan mereka. Dan Aku mengetahui kesusahan mereka maka Aku turun untuk melepaskan mereka'. Allah kita adalah Allah yang merespon!
Hampir tiap minggu saudara melihat saya main gitar. Tahukah saudara bahwa senar itu tidak bunyi, dipetikpun tidak bunyi - dia harus bunyi setelah dia diregangkan .. setelah dia ditarik keras, distem .. baru dia bisa bunyi. Dan suara yang keluar adalah respon dari senar yang saya petik. Dia tidak bisa ada pilihan lain. Dia merespon apa yang saya petik. Senar yang besar merespon mengeluarkan suara besar .. bas. Senar yang kecil merespon .. mengeluarkan suara yang kecil.
Harap saudara jangan salah paham kalau kadang-kadang dalam hidup ini Tuhan meregang saudara, Tuhan menarik saudara. Karena kalau tidak diregang senar, dia tidak akan bunyi. Sekarang saudara beli senar baru, baru saudara pegang, saudara ayun-ayun begini, nggak akan bunyi. Tapi taruh di gitar, ditarik lalu dipetik - dia bunyi. Itu adalah respon.
Saudara tahu bahwa kita semua memerlukan sinar matahari. Tubuh kita merespon kepada terik matahari. Kalau saudara ke luar negeri, khususnya ke Amerika atau ke Australia, saudara akan ngantuk ya karena jamnya berbeda. Supaya tidak cepat ngantuk supaya bisa adaptasi, tubuh saudara harus ke matahari; dia akan merespon, dia akan ajust, dia akan mengatur dirinya sendiri.
Saya harap saudara-saudara pada tahun 2003 ini di minggu yang pertama saudara belajar merespon. Ternyata yang merespon kepada Yesus di Samaria 10 orang kusta. Dia tiap sabat datang di Bait Allah tidak ada yang merespon. Yang saya kuatirkan, kita tiap minggu ke gereja tapi kita nggak ada respon kepada Tuhan.
Tadi pagi di Jakarta, Roh bekerja tidak bisa ditahan. Airmata jatuh tidak bisa ditahan. Sementara saya sedang khotbah, bapak yang duduk paling depan dia bernubuat. Dia bernubuat sama dengan apa yang saya khotbah. Dia penuh dengan Roh Kudus. Dia bicara bahasa Roh lalu dia salin. Kalau buat saya dia juga bernubuat. Orang jatuh air mata. Baru orang hancur hati. Bapa ini merespon apa yang Roh Kudus bicara kepada dirinya.
Saya yakin tiap minggu Roh Allah ada disini. Tiap minggu Yesus ada bersama dengan kita. Hanya mungkin kita tidak peka, kita tidak merespon kehadiran Dia. Mungkin Dia duduk sebelah kita, berdiri sebelah kita, saudara tidak sadar karena kita kurang merespon. Tiap sabat Yesus masuk di sinagoga, dan tidak ada orang merespon .. hanya menonton Yesus baca kitab nabi Yesaya. Justru Dia menyusur tepi Samaria dan Yudea, perbatasan orang-orang yang tidak kenal Dia.
Ada 10 orang kusta merespon. Coba lihat lagi ayat berikutnya. Mereka tinggal berdiri agak jauh, kenapa mereka tinggal berdiri agak jauh? Karena orang kusta itu lebih dibenci dari pada orang kena narkoba. Orang kena narkoba ya sudah dibiarkan saja sudah, lambat atau cepat dia mati. Tapi orang kena kusta, dia musti dijauhkan disatu tempat, dan kalo ada orang jalan sama dia, dia musti berkata tiga kali keras-keras : najis .. najis .. najis.. Bukan maksudnya orang lain itu yang diteriakin najis, dia cerita bahwa dia ini najis, dia kena kusta, mulai buku-buku copot, telinga copot, hidung copot, semua copot karena kenajisan dari penyakit kusta, tinggal tunggu mati. Kenapa dijauhkan? karena dia bisa menular, itu sebabnya dia dijauhkan, itu sebabnya waktu Yesus, dia merespon Yesus, merekapun berdiri agak jauh karena mengingat hukum ini .. Taurat, tidak boleh dekat-dekat orang sehat.
Lalu saudara-saudara, ayat berikutnya, berteriaklah mereka : Yesus Guru, kasihanilah kami. Pertama tadi dalam kebaktian saya bilang Tuhan kita adalah Tuhan yang merespon, Tuhan yang senang merespon, kesembuhan Dia pasti kasih, kalo saudara respon terhadap kuasaNya, berkat berkelimpahan Dia pasti kasih, kalo saudara tidak gengsi, tetapi saudara rendah hati percaya kepada kekayaanNya. pertolonganNya, tanganNya tidak pendek, telingaNya tidak terlalu berat untuk mendengarkan doa kita. Menurut Yesaya 59, hanya dosa kita yang seringkali menjauhkan kita dari Dia, seperti orang kusta ini mereka tidak berani dekat karena ada gap yaitu kusta, karena ada gap, yaitu dosa. Jadi berteriaklah mereka : ya Yesus Guru, kasihanilah kami.
Saya yakin mereka berteriak tidak seperti saya. Saya khotbah saudara, saya atur suara saya, supaya tidak terlalu keras, tetapi mereka berteriak segenap suara. Saya yakin mereka berteriak sepuluh-sepuluhnya : Yesus guru, .. teriak, kasihanilah kami. Keluarga sudah buang, teman sudah membuang, imam pun, imam sudah kasih tanda, kasih tahu sama mereka, mereka itu kusta, mereka harus pergi, sudah buang. Siapa lagi yang bisa tolong? Siapa lagi yang bisa tolong?
Tapi Puji Tuhan, Tuhan kita didalam Yesus adalah Tuhan yang merespon. Oh haleluyah, kalau disini ada ibu, ada bapak, yang merasa tersendiri, yang merasa terbuang, ada pemuda, ada pemudi yang merasa tersendiri, yang merasa tidak ada gunanya hidup, e .. ada Yesus yang mau merespon jeritan hati saudara malam hari ini. Dia merespon. Senar tidak bunyi, kalau tidak ditarik. Pakaian yang dijemur jadi kering, itu respon kepada terik matahari. Dia itu ada selalu tiap kebaktian, saya rasa kok Dia ada, cuma kita kurang respon, kita sembahyang tidak sungguh-sungguh.
Lalu ayat 14. Ia memandang mereka dan berkata : Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam. Jaman dulu belum ada dokter seperti sekarang. Untuk bangsa Israel hanya imam yang dianggap dokter, imam yang menentukan kamu sakit kusta, atau kamu sudah sembuh dari kusta. Hanya imam. Jadi waktu Yesus memandang mereka, saya teringat Yohanes 8 Yesus memandang perempuan yang tertangkap basah berbuat jinah. Tidak adakah yang menghukum kamu? Tidak ada! Kalau begitu Akupun tidak akan menghukum kamu, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.
Permulaan dari pandangan. Daud berkata : Ya Tuhan kalau Engkau memandang kejahatanku, kesalahanku, dosaku, siapa yang bisa kuat tahan berdiri dihadapanMu. Tapi Puji Tuhan, pandangan Tuhan bukan pandangan mau menghukum, pandangan Yesus kepada 10 orang kusta bukan pandangan menghina, bukan pandangan mengejek, bukan pandangan ngenye. Tapi pandangan Yesus kepada 10 orang kusta, pandangan penuh belas kasihan.
Saya sebetulnya masih kurang kasih sayang dari ayah. Setelah saya jadi hamba Tuhan, inginlah saya ini membanggakan sedikit berkat Tuhan keberhasilan saya ini kepada papa saya, tapi tidak ada. Tuhan yang kita sembah Dia punya pandangan respon yang luar biasa. Dia lihat orang kusta ini, Dia tidak jamah, Dia tidak pegang tanah liat, jamah, dia tidak bilang sembuhlah Engkau, tidak. Dia bilang : pergilah kamu kepada imam-imam, perlihatkanlah dirimu!
Tuhan punya 1001 macam cara untuk menolong, ada haleluyah saudara-saudara? Kepada orang buta yang pertama Dia bilang, dipegang matanya, Dia bilang : celiklah matamu! Kepada Bartomeus yang buta : apa yang kamu mau Aku perbuat kepadamu. Ada orang yang dibikin tanah liat taruh dimatanya, cuci dikolam Siloam. Tiga-tiganya buta, tiga-tiganya disembuhkan dengan cara yang berbeda. Sekarang Dia tidak berkata : sembuhlah kamu! Tidak! Dia bilang : pergilah kepada imam-imam. Kalau saudara baca, ayat ke 14b, disini saya mau berhenti agak lama. Sementara mereka ditengah jalan, mereka menjadi tahir. Boleh saya pakai kegerakan. Mereka berjalan. Ketika mereka ditengah jalan, mereka menjadi tahir. Kalau mereka tidak jalan, mereka tidak akan tahir. Betapa penting respon!
Pada waktu Yesus mau bikin air menjadi air anggur, itu Maria berkata sama pembantu-pembantu disana : apa saja yang Dia katakan kepadamu, perbuatlah itu! Sepuluh orang kusta tidak ada yang bilang : bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu, tidak! Langsung respon. Yesus bilang : jalan, perlihatkan dirimu kepada imam-imam, mereka langsung jalan.
Dan dengar baik-baik. Ketika mereka berjalan ... Kalau pakai bahasa saya sekarang : ketika mereka bertindak atas percayanya, saya pakai lagi, ketika mereka bertindak atas perintah Yesus, ketika mereka .. pakai bahasa yang lebih gampang lagi, dengar-dengaran kepada Firman Tuhan. Lebih gampang lagi, ketika nurut, taat kepada sabda Tuhan, .. sementara jalan, tahir! Kesembuhan, pertolongan, keberhasilan, sukses, itu hanya diberi sama Tuhan waktu kita taat, waktu kita respon, waktu kita menurut kepada Dia. Ih, kita dengar suara rem mobil, ciit .. ciit .. ciit, kenapa? Itu kan supir injak rem, responnya begitu. Mobil berdecit. Kalau umpama kita malam hari ini semua kita mau nurut kepada Firman Allah, dan sementara kita berjalan ikut Yesus, kita menurut sabda Tuhan, saya tidak heran, saudara ditolong Tuhan. Haleluya! Saudara disembuhkan, saudara dihibur, suami saudara bertobat, istri saudara dibawa kegereja, keluarga dibawa ke gereja.
Satu jemaat di Jakarta yang saya baptis disini. Dia orang Islam, Tionghoa, tapi islam. Yang baptis dia Prof. DR. Hamka. Dia dikasih nama apa, saya lupa lagi, dia dikasih nama apa gitu, nama Islam. Prof.DR.Hamka orang kalau ngebaptis dia secara islam gitu, mengislamkan dia itu yang percaya, bikin dia jadi Islam, 'membaptis dia', mengislamkan dia, itu Prof.DR.Hamka. Tapi dia punya adik, saya punya gembala kecil, imannya luar biasa .. adik perempuan. Dia bilang : Tuhan tolong kakak saya, Tuhan tolong kakak saya, Tuhan tolong kakak saya. Lewati macam-macam. Tahun yang lalu November, dia dibaptis. Tadi pagi dia didepan angkat tangan menangis. Dia belum penuh Roh Kudus, tapi dia sekarang sudah ketemu dengan Yesus. Dia sudah mulai merespon, dia mulai mengenal arti : oh, saya harus respon kepada Yesus.
Ketika mereka berjalan, tahirlah mereka. Jadi kadang-kadang, Tuhan nggak langsung tolong sekarang, tidak. Langsung direct sembuh, nggak. Tapi Tuhan kasih biar jalan, jalan nggak imannya!! Tapi kita jalan. Ketika mereka berjalan, ketika mereka menapak hidup mereka didalam Yesus, menurut dengar suara Tuhan, tahirlah! Tidak dipakai kata sembuh saudara, tapi dipakai kata tahir. Tahir itu bahasa bersih, clean, hanya dipakai kepada kusta. Kalau bengek, sakit kanker, semua sembuh. Tapi kusta pakai tahir. Itu sebabnya kusta menjadi lambang dosa.
Oh, 10 orang kusta, sembuh. Tahirlah mereka. Ayat 15. Seorang dari mereka ketika ia melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah, dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepadaNya, orang itu adalah seorang Samaria, seorang dari sepuluh orang kusta itu, dikatakan seorang Samaria, berarti yang 9 ini Yahudi, yang sembilan ini kenal Taurat, tapi yang satu ini tidak kenal Taurat. Tapi ketika yang satu ini orang Samaria, ketika berjalan, melihat ia sembuh, ketika ia melihat ia tahir, dia berbalik.
Perhatikan saya punya gerakan. Senin dagang, selasa dagang, rabu dagang, kamis dagang, jumat dagang, sabtu dagang, saudara musti belajar, minggu berbalik - kepada yang memberi berkat atas perdagangan kita. Ini yang kusta ini begitu. Lihat dia sembuh, dia berbalik dia ingat siapa yang kasih dia sembuh. Belum kepada imam .. belum, dia baru lihat dia sembuh, dia berbalik, siapa Yesus ini, dia balik lagi!
Sayang kita ini. Diberkati Tuhan bisnis, lupa sama Tuhan; diberkati Tuhan, lupa kepada kewajiban kita untuk berbalik. Hari minggu tuh kebaktian, untuk beribadah dan berkata terima kasih Tuhan. Cuma 2 jam. Ya saya yakin saudara sudah ikut. Yang rabu juga, itu yang lebih mantap lagi, yang lebih berat lagi, doa terima kasih Tuhan. Dan berbalik, bukan berbalik begitu saja .. tersungkur! Bahasa sundanya, ngadapang, tiarap, tersungkur itu kaki, tiarap, ini mulut mencium tanah, itu tersungkur. Bahasa Yunaninya, Ekaristeo, tersungkur sambil bercucuran air mata, sambil menangis dan berkata : terima kasih Tuhan, terima kasih, terima kasih.
Apa artinya? Dia respon, kepada yang memberi berkat! Saudara-saudara, dia berterima kasih, saudara, dari tadi pagi saudara berterima kasih nggak sama Tuhan? Nggak usah jawab! Apa saudara ngomel dengan situasi? Banyak saudara-saudara yang kita bisa berterima kasih. Saya ini seolah-olah baru ditambah usia 4 tahun. Pada usia yang ke 50 saya kena serangan jantung. Banyak hal yang harus dihindarkan. Bahkan dokter di Jakarta bilang saya tidak boleh banyak khotbah. Khotbah tidak boleh berteriak, musti berbisik. Dan memang saya sudah banyak obstacle sekarang. Kemaren saya harus ke Jakarta, karena baru sampe Ciawi saja dari Cianjur, sudah 3 jam macet. Jadi kalau tadi pagi saya khotbah di Cianjur, langsung ke Jakarta lagi, lalu balik lagi, entah kuat entah tidak untuk khotbah sore ini. Jadi saya sudah bilang sama orang Jakarta juga, entah saya nginep di Jakarta sabtunya, atau saya tidak nginep berarti saya tidak ke Jakarta.
Banyak yang harus kita berterima kasih. Begitu bangun, eh, tangan kita masih bagus. Satu bapak juara gulat Asia. Badannya 108 kg, orang baik. Kemarin telepon saya : ko Yoyo, saya ada di tempat tidur! Kenapa suara kecil begini? Saya ini pian sui. Ah, kenapa kita kalo memuji Tuhan teh masih sehat, tepok tangan mani hararese. Kita berterima kasih kepada Tuhan angkat tangan!! Saudara-saudara tahu sekarang, Indonesia ini sedang menangis. Berdoalah untuk Indonesia. Besok akan ada unjuk rasa besar-besaran, buruh dengan kepala-kepala perusahaan, minta semua harga diturunkan. Ada yang sudah minum air hujan di Sumba. Yang saya heran, mereka protes bensin naik, tapi mereka tidak protes itu aqua 1 botolnya lebih mahal dari bensin, lebih mahal dari minyak tanah. Kenapa nggak protes aqua? Karena nggak beli aqua juga banyak air dirumah, ada air sumur, ada air ledeng. Ttapi kalau bensin? Nggak ada bensin, apa dirumah ada bensin?
Kalau Yesus mungkin hidup zaman sekarang, Dia rubah air bukan jadi air anggur .. jadi bensin. Tapi saya ingin bicara pada saudara, banyak loh yang musti kita terima kasih. Saya pernah coba, saya doa, saya hanya berterima kasih. Apa yang saya ingat saya terima kasih. Terima kasih Tuhan untuk nafas saya, terima kasih Tuhan untuk badan saya, terima kasih Tuhan saya masih bicara. Lima .. enam tahun lalu saya pernah pelo ngomong, karena syaraf bicara saya terlalu lelah. Terima kasih Tuhan, saya masih bisa makan. Terima kasih Tuhan sekolah alkitab, visi saya cuma 10 tahun, sekarang sudah 15 tahun, berarti Tuhan kasih bonus sampai separuh jalan, 15 tahun. Terima kasih Tuhan untuk anak-anak saya sehat, tidak ada yang kena narkoba; terima kasih Tuhan untuk cucu saya, untuk mantu saya; terima kasih Tuhan untuk istri saya; terima kasih Tuhan untuk jemaat; terima kasih Tuhan untuk mereka yang kasih kemeja; terima kasih Tuhan untuk mereka yang kirim makanan. Ada jemaat saya baru pulang dari Hongkong, dia ingat saya, dia belikan teh, terima kasih Tuhan. Terima kasih Tuhan hutang bisa dibayar, terima kasih Tuhan gereja yang baru ini, walaupun belum habis selesai kebaktian, sudah dipadam-padamkan lampu. Terima kasih Tuhan, terima kasih saya masih normal, tangan semua; terima kasih Tuhan saya masih bisa lihat hujan, masih bisa lihat matahari, terima kasih Tuhan.
Masih banyak yang kita bisa berterima kasih kepada Tuhan. Cuma mata kita sering dibutakan oleh dunia sehingga ganti dari berterima kasih, kita mulai nyap-nyap, kita mulai ngomel, kita mulai cari kambing hitam, kita mulai cari kambing conge. Padahal Allah yang kita sembah adalah menunggu respon kita. O, ini orang Samaria dia berbalik, dan dia tengkurap dan dia berkata terima kasih, lalu apa kata Yesus : bukankah kesepuluh orang kusta tadi sudah sembuh semuanya? Kenapa hanya satu yang kembali dan berterima kasih, mana yang sembilan itu? Tidak adakah dari yang sembilan itu yang balik kemari untuk berterima kasih?
Handphone saya dipenuhi dengan sms pada waktu tahun baru dan natal, dari jemaat di Jakarta, yang berterima kasih. Saya mau kasih buka satu rahasia. Jemaat di Jakarta selalu mendoakan saya dan mendoakan saudara setiap minggu. Saya belum pernah dengar saudara mendoakan jemaat di Jakarta, Tuhan engkau tolong hambaMU, Engkau tolong pak Awondatu, engkau tolong keluarganya, Engkau tolong sekolah alkitabnya, Engkau tolong jemaatnya. Banyak kita bisa berterima kasih, itu yang saya cerita tadi baru berapa potong? Kita bisa dapat 200 atau 300 hal berterima kasih.
Berikut. Apa yang Yesus katakan saudara-saudara? Dimanakah yang 9 itu, ayat 17, 18, tidak adakah diantara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini? Selalu kalau kita sembahyang, mohon terus, Tuhan mohon ini, mohon itu, tolong ini, tolong itu, tolong saya, tolong itu, tolong ini, tolong itu, Tuhan saya minta ini, minta itu, Tuhan saya berkati ini, berkati itu, usaha saya Tuhan ini. Minta terus sama Tuhan. Nggak ada sedikit pun kita respon kepada Tuhan untuk berterima kasih. Apa artinya penyembahan? Penyembahan itu artinya terima kasih! Haleluyah. Lalu ia berkata kepada orang itu, ayat 19, berdirilah, dan pergilah. Apa kataNya? Imanmu telah menyelamatkan engkau!
Tapi tidak dapat iman, tidak dapat keselamatan. Satu orang ini dia berbalik - dia dapat Yesus, dia dapat iman, dia dapat keselamatan. Ada haleluyah saudara-saudara? Itu sebabnya orang yang berterima kasih, itu adalah orang yang beriman. Maka saya kalau mau tahu orang itu beriman apa tidak, lihat aja .. dengar aja mulutnya itu ngomong apa. Ngomel terus .. aduh ini, aduh ini ... lihat aja kakinya itu kemana jalannya. Kalau dia tahu berbalik langung lari kepada Yesus, dia tahu bahwa berkatnya bukan di Pera Pera tetapi ada didalam Yesus Kristus, dia akan berbalik sama Yesus. Coba kalau kaki yang berjalan ke Pera Pera itu digunakan pada waktu dan suasana yang sama kepada Yesus, berkatnya jauh lebih besar daripada ember plastik. Eta ko Yoyo mah da eta deui .. eta deui. Nah, udah ngomel. Mungkin nggak kedengaran, cuma didalam hati aja .. udah ngomel.
Kejadian 17. Tadi Lukas 17 sekarang kita buka
Kejadian 17. Dalam kitab Kejadian 17
17:15. Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya
(dalam hati, nggak keluar dari mulut) : "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Nama Allah didalam bahasa Ibrani tidak ada huruf hidup; a, i, u, e, o itu tidak ada. Dia terdiri dari 4 huruf mati : J, H, V, H. Karena mereka percaya, mulut mereka tidak kudus untuk menyebutkan nama Allah. Jadi inilah namanya Allah. Sekarang kita perjanjian baru dalam Kristus, kita baru bisa berani mengisi huruf hidup jadi Jehovah. Dari JHVH itu jadi Jehovah.
Sebelum Tuhan memberi mujijat kepada keluarga ini, anak mujijat, Dia kasih namanya dulu. Dia bilang : Abram namamu kan Abram, rubah namamu jadi Abraham. Dikasih satu H dari JHVH. Abraham. Sarai menjadi Sarah. H yang pertama untuk Abram menjadi Abraham, H kedua untuk Sarai menjadi Sarah, baru mujijat datang. Aku akan memberikan kepadamu anak tahun depan. Saya sudah punya Ismail ini Tuhan. Nggak, bukan itu .. ini Ishak yang akan Aku pakai tahun depan.
Nah, tertawalah Abaraham didalam hatinya. Tertawanya ini mengandung tidak percaya. Mana mungkin saya sudah 100 tahun dan istriku 90 tahun akan punya anak. Dalam ayat yang lain Sarah juga tertawa. Kamu tertawa, kata Tuhan. Tidak, saya tidak tertawa, kata Sarah. Kamu tertawa. Didalam hatinya. Jadi kalau saudara ngomel dihati saudara, Tuhan itu tahu. Walaupun mulut saudara nggak ngomong. Ya .. amin .. puji Tuhan, tapi di hati saudara : maeunya .. eunya kitu? Tuhan tahu makanya mujijat nggak akan terjadi sebelum namanya Tuhan JHVH dikasih kepada suami dulu, dikasih lagi satu kepada istri dulu. Ini saya ingin bicara pada Family Camp tapi nggak apa-apa saya bicara sekarang. Baru mujijat terjadi.
Orang kusta disuruh jalan dulu. Mau dilihat responnya. Apa selonong boy terus, apa balik deui. Nah, banyak orang kristen ikut yang 9. Begitu udah diberkati : aku diberkati .. sepanjang hidupku diberkati. Baru dia tahu, oh, aku ini jauh dari Tuhan. Kita musti tahu siapa yang kasih berkat. Saya ingin di Cianjur jadi terang bagi Indonesia. Mulai dengan siswa siswi. Tadi satu saudara dari Jakarta sudah memperlihatkan satu handphone sama saya : oom punya sms tahun 2002 sudah dihandphonenya. Oom punya sms tahun 2003 sudah mulai masuk sini. Saya akan masukkan di internet nanti hubungin sama sdr Stephen, nanti orang diseluruh dunia kalau mau tahu sms bulan Agustus tanggal 8, dia tinggal buka di komputer .. diseluruh dunia buka ke GPdI Cianjur buka. Oh, sms oom Yoyo bulan Agustus tanggal 8 ini, ada ayatnya .. cari. Jadi bukan lagi saya yang mengirim, saudara yang nyari. Kalau saya yang ngirim kan saya yang bayar, kalau saudara nyari .. saudara yang bayar.
Kembali lagi saudaraku, kalau Tuhan kasih kesembuhan .. tapi untuk saudara balik dari sini, berbalik kepada Tuhan, itu harga yang saudara harus bayar. Berbalik kepada Tuhan dan berterima kasih! Kalau saudara tahu aja berterima kasih, jangan ngomel .. kurangi, buang. Terima kasih Tuhan ... Imanmu sudah menyelamatkan engkau. Terima kasih Tuhan. Mujijat terjadi kalau ada terima kasih.
Ketika Abraham berkata tertawa dia didalam hati Tuhan tahu : kamu tidak percaya. Makanya ada Ismail. Duri. Ismail itu jadi duri dalam keluarga Abraham, karena dia tidak percaya kepada janji Tuhan. Kalau saudara tidak percaya kepada janji Tuhan, nanti ada duri.
Saya tidak tahu siapa yang bawa persepuluhan dan tidak bawa persepuluhan saya tidak tahu kecuali orang itu membawa langsung kepada saya, saya tahu. Tapi apa Boss diatas tidak tahu? Saudara mau main kongkalikong sama yang memberi berkat? Nggak bisa. Saya mau diberkati dan saya mau jemaat saya diberkati. Punya rumah sendiri .. punya mobil .. diberkati. Tapi yang terlebih penting yang saya mau, jemaat saya tidak boleh lupa Yesus. Dia harus tahu sumber berkat itu Yesus. Jangan ngomel dihati. Dihatipun ngedumel aja jangan. Karena Dia tahu, karena Dia lihat, Dia dengar. Ucapkan terima kasih.
Mujijat-mujijat sering terjadi pada waktu bersyukur,
pada waktu berterima kasih. Allah yang kita sembah itu mengagumkan. Saya ingin
sepanjang tahun 2003 tiap kita kebaktian, kita mengagumi Yesus, kita terpesona
oleh Dia, oleh Tuhan. Kita menyembah itu bukan asal bunyi bukan asal angkat tangan
tapi kita memang respon terhadap Dia, mau diberkati oleh
Dia.
Minggu sore, 12 Januari 2003
Melayani & mengosongkan diri!
Selamat sore selamat berbakti di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus. Filipi 2
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus - saudara dan saya, dia sudah menerima keselamatan. Itu tidak ada lagi problem, tidak ada lagi persoalan. Siapapun saudara, saudara menerima Yesus .. mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, menerima baptisan air - keselamatan menjadi bagian saudara. Saudara hidup berjalan didalam iman, memelihara iman, dan saudara nanti meninggal, roh saudara selamat, masuk didalam Kerajaan Surga.
Tetapi Yesus bukan hanya menyelamatkan saudara-saudara dari dosa dan maut; Dia juga memberikan kepada kita satu cara, satu pola untuk hidup bermasyarakat. Dalam ayat ini dikatakan hidupmu bersama. Bahasa saya hidup bermasyarakat. Lebih ditekankan lagi hidup berjemaat, itu ada etikanya, itu ada caranya, itu ada tata-caranya. Tidak seenaknya saja, ya.
Maka saya mohon lain kali yang latih paduan suara kalau tidak matang jangan tampil. Saya ingin memberi selalu yang terbaik untuk Tuhan. Saya tidak mau paduan suara yang mencla-mencle, yang salah-salah nyanyi untuk Tuhan. Tuhan kita luar biasa, Tuhan kita hebat, Tuhan kita memberi kita yang terbaik. Sudah sepatutnya kita memberi yang terbaik. Jadi kalau latihan nyanyian sangkur nggak bagus, jangan tampil, ya. Tampilkan yang terbaik untuk Tuhan kita.
Nah, didalam cara hidup bermasyarakat, cara hidup berjemaat, itu ada sekitar 30 contoh yang diminta oleh Yesus. Saya tidak ada waktu untuk cerita semua, saya beri saja pada sore hari ini tiga atau empat bagi kita sekalian.
Yang pertama dikatakan disana
saudaraku,
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus.
Markus
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kenapa Yesus bicara begini? Kalau kita
baca dari ayat 42, Yesus memanggil mereka lalu berkata
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Ini yang pertama yang diajarkan Yesus bagaimana cara kita hidup bermasyarakat.
Milikilah semangat melayani! Kalau saudara datang ke gereja, semangat saudara
semangat untuk dilayani, saudara nanti kecewa. Saudara merasa kurang
diperhatikan, kecewa. Karena semangatnya untuk dilayani. Saya datang ke gereja
untuk dilayani. Maka kalau kurang pelayanan gereja kepada saudara, kurang
pelayanan gereja hamba Tuhan kepada saudara, nanti saudara kecewa. Karena
semangat kita semangat dilayani.
Tapi kalau kita datang di kebaktian dengan semangat melayani .. apa ya yang saya bisa kerjakan untuk Tuhan, apa yang saya bisa lakukan untuk Tuhan, apa yang saya bisa beri untuk Tuhan, apa yang saya bisa layani untuk Tuhan, apa yang saya bisa kerjakan untuk Tuhan, Tuhan begitu baik menebus saya dari dosa .. mengangkat saya dari lumpur dosa. Semasa saya kuat, semasa saya mampu, semasa saya hidup, apa ya yang saya bisa lakukan untuk Tuhan? Itu semangat untuk melayani!
Almarhum Presiden Kennedy tahun 63-64, dia bilang kepada rakyat Amerika dalam pidato radio : jangan kamu pikir apa yang negaramu bisa buat untuk kamu, tapi pikirlah apa yang kamu bisa buat untuk negara. Kalau saya pinjam kata-kata itu : 'jangan pikir apa yang gereja bisa kerjakan untuk kita, coba pikir tahun 2002 sudah saudara lakukan apa untuk gereja?' Selama 365 hari, tahun 2002, apa yang saudara sudah lakukan untuk Tuhan, apa yang saudara sudah kerjakan layani untuk Tuhan, apa yang saudara sudah pakai untuk Tuhan? Mungkin tidak ada karena kita masih datang dengan semangat dilayani, semangat untuk datang dilayani.
Tapi sebetulnya kita harus punya prinsip ini : aku datang untuk jadi orang besar - melayani; untuk jadi orang terkemuka - melayani; untuk jalan paling depan .. paling belakang - melayani. Ternyata saudaraku, melayani ini kunci berkat. Ternyata melayani ini kalau kita punya karakter, itu kunci berkat. Saya kasih contoh. Kalau istri selalu ingin melayani suami dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya, suami ingin melayani istri dengan sebaik-baiknya, anak ingin melayani memberi yang terbaik untuk ayah untuk papa dan mama, ayah dan ibu ingin melayani mempersiapkan apa yang dia bisa beri untuk anaknya - itu rumah tangga kan aman. Rumah tangga itu sudah punya surga sebelum masuk surga. Karena semuanya ingin melayani.
Tidak ada satupun ingin dilayani, tidak. Semuanya ingin melayani. Sementara istri melayani suami, si suami juga melayani istri. Sementara orangtua mengasihi anak, anak juga mengasihi orang tua. Aman itu ramah tangga, itu keluarga. Karena prinsipnya prinsip melayani.
Nah, sekarang Indonesia ini sedang terpuruk saudara. Pabrik Sony pindah ke Malaysia. 2-3 pabrik. Pabrik sepatu pindah ke Malaysia, pindah ke Bangkok. Ditanya sama teman saya : 'kenapa sudah ada pabrik disini, kok pindah?' Dia bilang begini : Tenaga kerja Indonesia itu sangat murah, dia bilang. Diseluruh ASEAN, TKI itu sangat murah. Tetapi di Malaysia dan di Thailand, kapasitas kerjanya lebih banyak. Jadi walaupun murah di Indonesia, satu orang itu satu hari mungkin cuman bisa bikin 10 sepatu, karena banyak ngobrolnya. Biasa kan Indonesia mah senang ngarumpi. Bikin sepatu ngarumpi. Datang aja pengawas .. baru kerja. Jadi bagaimana itu teh. Sedangkan di Thailand gaji lebih tinggi 25 persen tapi dia bisa bikin sepatu 20 satu hari. Ah, lebih murah disana. Maka kalau mau terus-terusan katanya saya bikin pabrik di Indonesia, rugi saya. Siapa .. perusahaan mana yang mau rugi?
Jadi Sony pindah ke Malaysia yang pabrik sepatu Nike pindah ke Thailand, bukan karena kita benci orang Indonesia tapi orang Indonesianya .. bahasa Yunaninya kedul. Kenapa? Tidak ada semangat melayani .. bahwa aku ini pabrik pabrikku, aku hidup disini, ini keringat keringatku, ini hidupku, ini nafkahku untuk rumah tangga. Jadi kerja sebaik-baiknya. Kan boss juga lihat kalau satu hari kerjanya baik ...
Saya waktu kecil suka lihat si Jin Kwi, ko Khai Tong suka kasih pinjam komik dulu. Si Jin Kwin Ceng Kang si Jin Kwi Ceng Sun. Si Jin Kwi ini saudara makannya untuk 10 orang. Aduh, kata kepala buruh : cilaka ini. Dia punya makan gembulnya untuk 10 orang. Orang lain mah semangkok bakmi, dia mah sepuluh mangkok. Kata yang wakilnya teh : 'Jangan takut, dia punya kerja untuk 20 orang'. Dia makan untuk 10 orang tapi kerjanya untuk 20 orang. Kita nggak rugi. Bener, karena orang lain mah 2 orang pikul satu blok, Jin Kwi mah pikul dua balok .. sendirian. Dia kerja untuk 20 orang punya. Nggak rugilah 10 mah.
Jadi dunia juga cari pelayanan, cari orang yang suka melayani, suka kerja. Saya tidak pernah lihat di alkitab Tuhan pakai orang malas .. tidak pernah, Tuhan pakai orang yang nganggur Tuhan pakai orang malas - tidak ada, semua lagi kerja .. semua dalam melayani. Maka tadi saya katakan roh melayani adalah kunci kebahagiaan dirumah tangga, diperusahaan. Kalau saudara rajin, kalau saudara bekerja di gereja di Firman Allah. Berikan diri kita dalam roh pelayanan. Apa ya yang saya bisa kerja untuk Tuhan, apa yang saya bisa berikan untuk Tuhan, apa yang saya bisa tabur untuk pekerjaan Tuhan, apa yang saya bisa kerja?
Nah, saya dapat undangan tadi. Yang ngundang ini saudaraku murid saya, angkatan XIV, baru kelas 1. Sekarang dia sudah bikin KKR di Hotel Citra, 5 Februari dia undang saya. Dia sudah punya jemaat. Dia bekas gangster, bertobat. Kalau saudara lihat orangnya, F4 kalah kasep. Ini mah F4, ini mah F5. Ini saudaraku, kasep pisan. Tapi saya baru tahu dia ini bekas kepala gangster. Dia bersaksi waktu saya KKR di Tondano : 'Saya ini kepala gangster sekolah di Cianjur'. Kaget saya. Dia biasa. Harusnya saudaraku, dia sudah divonis berapa 7.5 tahun penjara Cipinang. Tapi dia masuk sekolah alkitab. Sekarang baru kelas satu sudah bikin KKR di Hotel Citra. Suratnya baik. Saya tidak heran kalau orang rajin, kalau orang suka melayani .. orang suka berteman sama orang yang rajin, orang yang suka melayani. Jadi luar biasa.
Nah, seperti apa melayani itu?
Karena Yesus saja datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani. Mari
kita lihat seperti apa yang dimaksud melayani itu. Lukas
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Luar biasa ya, itu prinsip kehambaan, prinsip melayani ini. Sekali lagi kalau saudara datang dikebaktian dengan roh ingin dilayani, saudara akan kecewa. Tapi kalau kita datang dikebaktian ingin melayani, begitu masuk di kebaktian belum mulai, pak Awondatu masih main gitar, saudara sudah melayani : 'Tuhan, Engkau berkati kebaktian ini Tuhan, biar RohMu bekerja' .. masih setengah jam baru mulai tapi .. 'Tuhan urapi turunkan urapanMu'. Sebetulnya paduan suara juga masih bisa berdoa : 'Tuhan, kami sebentar mau menyanyi .. urapi kami jangan kami menyanyi salah'. Ini pada bengong aja .. Gimana kita bisa melayani.
Ada banyak kerja buat Tuhan Yesus, ada banyak kerja kalau mau. Kalau mau kerja banyak, kalau nggak mau? Biar disuruh kerja dia nggak mau. Bawa orang dosa pada Tuhan Yesus .. Yang mati buat kita disalib.
Saudara ngomong sama Tuhan : Tuhan, tahun 2003 ini saya ingin bawa satu jiwa untuk Engkau. Saya ingin keselamatan bukan hanya untuk saya tapi juga untuk teman saya untuk keluarga saya Tuhan. Pakai saya, saya ingin menjadi pelayanMu. Saya ingin bawa satu jiwa untuk Engkau. Masa sih Tuhan nggak kasih. Minta satu, nanti Tuhan kasihnya dua, Tuhan kasihnya tiga. Asal kita mau melayani.
Disana dikatakan : seorang punya hamba yang membajak atau mengembalakan ternak. Membajak itu disawah, ternak ini lain lagi. Ternak hewan .. membajak tanaman. Semuanya memerlukan pelayanan. Ini yang pertama : kita harus punya roh melayani!
Paulus berkata lagi dalam Roma
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, .. - Ternyata
melayani ini karunia! Sama dengan karunia bahasa roh, karunia
kesembuhan, karunia dengan nubuat, karunia mujijat, karunia tanda-tanda heran.
Melayani ini karunia ...baiklah kita melayani;
jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas;
- Ini orang yang berlebih-lebihan seecara materi bisa membagi .. siapa yang memberi
pimpinan - organisatoris, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Lain .. tapi semua dalam pelayanan. Saya tidak dipakai seperti saudara, saudara tidak dipakai seperti saya. Tangan lain kerjanya. Sedang jari saja lain. Dalam satu tangan jari ini lain. Kalau orang kita berjauhan kasih tanda bagaimana bagus apa nggak, enak apa nggak .. jempol. Tapi kalau ada anak nakal kita pakai telunjuk; ini tugasnya untuk nakut-nakutin. Jari manis untuk cincin. Nggak ada saya pernah melihat orang kawin, pendeta atau pastor kasih 'pasanglah cincin pada ibu jarimu'. Nggak ada saudara .. pada jari manis. Kelingking lain lagi, kalau nggak ke kuping ke hidung .. gatal. Semua tugasnya lain .. dalam satu tangan. Tangan kanan dan tangan kiri lain lagi pekerjaannya. Mata lain, telinga lain.
Kita nggak boleh terpisah tapi pelayanannya lain, tapi semuanya musti rajin. Gatal ini kepala. Komando udah bilang : 'cing garo'. Dia suruh siapa? Nggak mungkin suruh : 'kaki, garo', nggak sampai saudara. Tangan. Ini nggak boleh ngomong 'nggak mau', karena didalam satu komando.
Nah, kepala tubuh ini adalah Yesus. Yesus yang komando. Jemaat A ini dia punya pelayanannya ini, jemaat B pelayanannya begini. Boleh saya bilang tidak berlebihan, yang nempel dibadan saya sekarang, itu adalah pemberian dari jemaat, baik dari Jakarta maupun dari Cianjur. Sampai kaos kaki, sepatu, pemberian dari jemaat. Minyak wangi. Baru-baru ini orang India jemaat saya dia bawa dari Singapura, dia kasih. Pemberian. Ada karunia lain-lain. Apa semua jemaat saya kasih minyak wangi? Tidak. Ada yang kasih kue. Apa semua kasih kue? Tidak. Ada yang kirim sayur. Apa semua kirim sayur? Tidak. Macam-macam. Ada yang berdoa, mendoakan. Panggilannya masing-masing ada pelayanan. Ada banyak kerja buat Tuhan Yesus .. Ada banyak kerja kalau mau..
Saya kasih ilustrasi yang akan bikin kaget saudara. Marta dan Maria, yang melayani yang mana saudara? Saudara kan bilang Marta. Saya bilang tidak. Marta justru ingin dilayani. Kenapa? Karena waktu dia kerja, teorinya dia ingin melayani Yesus, tapi ketika Yesus tidak perhatian, Yesus memperhatikan kepada Maria, karena Maria melayani Yesus secara rohani, dia duduk dikaki Yesus. Itulah posisi pelayan, duduk dikaki seperti Lukas 17 tadi. Duduklah dialas kakiku, karena pelayan. Tapi Marta bulak-balik .. bulak-balik. Teorinya masak untuk Yesus, tapi ketika dia kecapean dan Maria diam saja nggak bantu, dia marah : 'Kenapa Yesus biarkan Maria diam dan membiarkan saya masak sendiri?' Ah, dia ingin diperhatikan, dia ingin dilayani.
Kalau dia betul-betul melayani Yesus, dia nggak akan ngomel! Saya sudah lihat jemaat yang suka melayani Tuhan, tidak akan menggerutu. Yang suka mengerutu itu tidak punya roh pelayanan. Biasanya ingin dilayani. Kalau kurang pelayanan Tuhan kepada dia, dia marah; kalau kurang pelayanan gereja kepada dia, tersinggung. Dia tidak punya roh melayani.
Tapi kalau kita semua, - saya katakan kita semua, saya dan saudara, - sama-sama punya roh ingin melayani, aman dan maju gereja kita. Karena semuanya ingin kerja, semuanya ingin melayani, semuanya ingin memberi. Klop satu dengan yang lainnya, ingin menyempurnakan kekurangan yang lain. Nah, inilah yang saya katakan pelayanan dari Tuhan ini. Ini baru nomor satu saudara.
Jangan terlalu lama disini tapi mari kita lihat yang kedua. Kita akan lihat dalam Filipi
2:1. Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Saudara lihat ayat 3 dan ayat 4, dua kali menyebut jangan mengurus kepentingannya sendiri. Ayat 3 jangan mencari kepentingan sendiri, ayat 4 jangan memperhatikan kepentingannya sendiri tetapi kepentingan orang lain.
Apa salah kita mementingkan sendiri, kepentingan sendiri karena kita pribadi punya kepentingan. Semua kita punya keperluan kepentingan. 'Tidak salah', kata Tuhan. Tidak salah, tidak keliru, kata Firman Allah, saudara punya ambisi yang baik, saudara punya cita-cita, saudara punya kepentingan, tidak salah. Tapi kalau digabung dengan kepentingan orang lain, jangan semua itu kita aja .. kita mikirkan kepentingan kita sendiri aja. Jangan kita aja sendiri.
Saya suka lihat kalau antri makan. Saya suka didik sama jemaat. Coba kalau antri makan begitu yang doa makan selesai amin, ini antara jemaat ya, berilah kesempatan kepada yang lanjut usia dulu. Saya sudah bilang kalau bubar gereja pelan-pelan. Jangan memikirkan kepentingan. Pelan-pela .. ini pintunya kecil. Sedangkan saudara gede-gede. Pelan-pelan. Ini yang muda-muda tenang dulu sabar. Biar yang rambut putih dulu ya, ada yang pakai kruk .. kasih jalan dulu.
Hari kamis saya melayani perjamuan kudus di El Shaddai, minta perjamuan kudus. Kita layani. Mungkin belum ada yang tahu perjamuan kudus, satu bapak gemuk besar kita masih layani perjamuan kudus, dia terima roti, dia terima anggur, dia nggak lihat kiri nggak lihat kanan dia makan tuh roti terus anggurnya diminum. Terus dia lihat saya, saya lihat dia. Dia lihat kiri kanan. Yang kiri kanan kan sembahyang begitu. Akhirnya dia ketawa. Ketawa sendiri. Belum tahu. Apa kata Firman Allah? Tunggu. Jangan memikirkan kepentingan sendiri. Kalau antri makan begitu doa yang makan : 'Tuhan, kami terima makanan dalam nama Tuhan Yesus, haleluyah, amin', suka selalu saya dikasih piring yang pertama. Saya bilang jangan, orang tua dulu. Gembala sih gembala tapi orang tua dulu. Diheulakeun tuh yang rambut putih dulu. Jangan memikirkan kepentingan sendiri. Eta ampun itu yang tua sudah didepan, erek nyocok baso goreng, itu kaum muda dari belakang nggeus kitu we .. ngadesek-desek. Atuh baso teh nggak kena-kena, saudara-saudara. Sampe kasihan saya teh. Aduh, cek saya teh, eta teh geus kolot pan susah eta teh nyeuceupkeun teh hese. Aduh, maen F4 wae sih, set .. set.. Jangan. Tunggu. Jangan memikirkan kepentingan sendiri. Keun da yang punya hajat teh masakannya teh banyak.
Tadi malam kami harus menyerahkan satu rumah baru, saudara. Kesaksian. Anak rohani saya di Krawang, saudara Aan, itu 10-12 tahun yang lalu itu saya mandi di rumahnya, kamar mandinya nggak ada pintunya. Ampun si Aan mah : "An, ieu kumaha kamar mandi teh euweuh pantona"? Aduh oom, saya jagaan dapurna dikoncian. Mandi dengan iman saja. Aduh, ampun urang teh jadi cingogo mandi teh. Sekarang dia punya rumah baru, harga 450 juta. Sampai dia nangis. Waktu kecil saya ingin minum Sprite, katanya, saya teh lihat bekas orang di pesta, Spritenya saya minum. Saking susahnya. Inilah Firman Hidup. Orang yang cari Tuhan itu hidupnya diberkati. Sekarang dia punya bengkel, bupati sayang sama dia. Disuruh dia bikin pom bensin satu atau dua. Disayang. Kalau kita sayang sama Tuhan, Tuhan bikin orang lain sayang sama kita! Amin, saudara-saudara? Kepentingan orang lain dulu .. orang lain dulu .. orang lain dulu. Belajar jadi nomor dua!
Saudara, tahu nggak ini, gitar saya ini melodi .. semua gitar lah, yang paling dipentingkan itu nomor satu. Senar. Wah, untuk main melodi itu penting sekali nomor satu. Tapi tahu nggak saudara, kalau nggak ada nomor dua, itu nomor satu nggak ada bandingannya .. nggak ada pasangannya. Susah mau kasih variasi. Susah, karena nomor dua nggak ada. Tapi kalau nomor dua aja, silung saudara. Dia punya not nya, not silung semua. Kalau tidak si, mi .. nggak biasa dipakai. Tapi kalau digabung itu senar nomor dua itu dipentingkan. Nah, saudara, marilah jangan selalu jadi nomor satu saja. Nomor satu mah kecap. Kecap cap Bango nomor satu. Kecap tukang sate nomor satu. Saya belum pernah lihat ada kecap nomor dua. Selalu kecap mah nomor satu. Saudara, belajar kita jadi nomor dua. Biarkan orang lain dulu, kepentingan orang lain, baru kepentingan kita pribadi.
Yang ketiga. Masih
Filipi
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan.
Ini luar biasa. Belajarlah sehati sepikir. Apa yang ada didalam hati, itu selalu ada dipikiran. Maka orang yang punya banyak kepusing, punya banyak pikiran .. biasanya kena penyakit jantung, hati. Orang yang banyak penyakit .. dihatinya itu banyak problem kena stroke, itu pikiran otak kena. Maka ini dua harus diamankan. Sehati .. sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Ini pasti lebih dari satu orang. Nggak bisa sehati sepikir sendirian. Sendirian mah memang satu hatinya, satu pikirannya, satu jiwanya, satu tujuannya.Tapi kalau sudah dua orang.
Nah, ini kalau menikah ini sayangnya sekarang menikah, orang kalau kawin ini yang dipikirkan cuma setubuh, maaf. Apa yang dipikirkan? Setubuhnya. Bukan sehatinya, bukan sejiwanya buka satu pikiran, bukan sehatinya, bukan setujuan, supaya bagaimana rumah tangga itu tetap. Saya punya teman kawin, 5 hari cerai. Kado belum dibuka. Karena hanya untuk setubuh, bukan untuk sehati, bukan untuk sejiwa. Suami kawin lagi sama janda, istrinya di Australia ketemu sama saya, kawin sama bule. Saya juga lagi jalan sendiri di Sydney, yang nepak dia : pak Awondatu, kok ada disini? Ya, yang 5 hari kawin cerai. Problem. Betapa pentingnya kita sehati sejiwa ini. Setujuan, satu pikiran, satu kasih.
Coba .. saya pakai bahasa Sunda ... anclomkeun ya rendam hati dan pikiran itu dalam kasih supaya kita satu jiwa satu tujuan. Maka kembali lagi kepada yang pertama : melayani. Kalau istri melayani suami, suami melayani istri, kan satu roh satu jiwa, anak melayani orang tua, orang tua melayani anak, sehati sejiwa. Kalau si istri ngomong : 'Ah pah, mau kegereja. Karena sehati sejiwa, si suaminya bilang : 'Hayu'. Karena sehati sejiwa. Jalan dia. Ikut. Yu, ke gereja yu. Udah sejiwa. Sudah sehati. Jangan suami hayang karedok, istri keukeuh hayang keuleuweuk. Karedok .. keuleuweuk. Udah jam 11 siang nggak jadi-jadi. Karedok teui jadi, keuleuweuk teu jadi. Geuslah karedok .. geuslah keuleweuk ..
Mari saudara, mari kita sehati sejiwa. Un cuan bo si pun, kalau kita sehati sejiwa. Aman tenteram. Aduh, biar kita nggak kaya saudara kalau rumah tangga kita sehati sepikir sejiwa .. asyik karena sehati sejiwa, ada amin saudara?
Yang terakhir yang
keempat.
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Disana yang menarik hati saya ayat ke 7 adalah kata 'mengosongkan diri'. Tidak sama tapi hampir mirip. Dulu di televisi ada aliran kepercayaan : 'Eling, eling, eling kepada yang mahakuasa'. Eling eling. Bukan Tuhan bukan apa, dia bilang, 'eling .. eling, kepada yang pencipta, kosongkan diri saudara, ingat eling .. eling .. eling sampai disebutnya agama eling. Ada hampir mirip tapi tidak sama.
Saudara, apa kata Firman Allah? Yesus mengosongkan diri dari keatributan Allahnya. Bukan berarti Yesus waktu jadi manusia dia bukan Allah - bukan. Yang dengar khotbah saya di Jakarta tanggal 12 Desember, saudara masih ingat saya bicara tentang Raja Henri VIII. Raja Henri VIII dari Inggris nyaru menyamar jadi pengemis. Dia raja, menyamar jadi pengemis pakai baju kotor, pakai topi butut, taplokin yang kotor-kotor pipinya, pakai sepatu butut, dia bawa topi yang butut meminta-minta. Dia diusir berapa orang itu dirumah, dibentak, ada yang ngeludahin dia, anak-anak ngerojok-rojok dia pakai bambu .. berapa kali itu, itu dia tulis dalam memoarnya. Waktu saya nyaru jadi pengemis, saya diginiin .. diginiin oleh rakyat saya sendiri. Padahal itu rajanya.
Jadi Yesus ini Raja segala raja. Cuma waktu dia turun, Dia menyaru menyamar menjadi manusia biasa. Jadi hamba. Dia kosongkan dirinya. Apakah berarti Yesus itu bukan Allah? Dia tetap Allah tapi Dia pakai pakaian manusia, Dia pakai pakaian hamba, Dia kosongkan diriNya. Apa yang diajarkan sama Yesus? Kalau Yesus Allah Tuhan kita berani kosongkan dirinya, kitapun harus berani kosongkan diri kita.
Apa sih artinya mengosongkan diri itu? Nggak keukeuweuk sebagai milik yang harus dipertahankan, nggak. Nggak gila kedudukan, nggak gila hormat. Dia pakai pakaian hamba, taat sampai mati dikayu salib, cara mati yang paling hina disalib. Tuhan pencipta alam, pencipta langit dan bumi, pencipta kita juga, Dia nyaru jadi manusia biasa yang bernama Yesus, menderita sebagai hamba, taat sampai mati disalib. Luar biasa dia mengosongkan diri Nya.
Jadi ayat 5 sampai ayat 11 saya mau kasih judul 'Yesus yang direndahkan dan Yesus yang dipermuliakan'. Saya mau tutup dengan omongan ini. Saya harap saudara dengar baik-baik. Saudara tidak bisa diisi sama Tuhan kalau kita nggak dikosongkan. Bagaimana saudara, Yesus mau masuk dihati saudara, mau mengisi hati saudara, kalau hati saudara .. hati kita ini penuh dengan dunia, penuh dengan kesibukan, penuh dengan tetek-bengek dari hal-hal yang didunia ini. Dia tidak bisa mengisi kita. Kalau botol kosong kita isi air kosong botolnya gampang. Tapi kalau botol itu sudah ada isinya?
Dengar baik-baik. Satu profesor dia ambil satu ember didepan mahasiswanya. Dengar baik-baik. Perhatikan. Dia ambil batu besar : 'Saudara mahasiswa, apa batu besar ini bisa dimasukkan diember?' Bisa bapak. Masukkan satu. Batu yang satu lagi ini bisa masuk di ember? Bisa bapak. Masuk lagi. Lalu ambil batu yang lebih kecil. Apa batu ini bisa masuk diember? Masih bisa. Masih bisa diselip-selipin. Bisa. Apa masih bisa nggak tuh ember diisi lagi batu? Mungkin nggak bisa, kata mahasiswa. Lalu diambillah batu yang kecil-kecil kerikil taruh diatas ember digedeg-gedegin masukin. Mahasiswa terbuka. Masuk. Sekarang apakah sudah penuh ini ember? Masih bisa diisi nggak? Mahasiswa bilang : 'Mungkin masih bisa'. Betul. Ambil pasir. Masukkan diatas ember, goyang, pasir masuk. Sekarang sudah diisi pasir, masih bisa diisi lagi nggak? Kata si mahasiswa : 'Mungkin bisa'. Betul, ambil air. Air masuk.
Pelajaran apa dari ini saudara si profesor? Kalau kita terbalik ngisinya, kita isi dulu air pertama, lalu kedua isi pasir, batu kecil bisa masuk nggak? Sudah penuh dengan pasir. Batu besar masuk nggak? Nggak bisa, sudah penuh dengan pasir. Demikian juga kita. Kalau kita mengutamakan perkara yang besar dulu, yang utama, batu yang besar, perkara Tuhan perkara rohani kita masukkan dulu diember .. embernya pikiran kita, embernya jiwa kita, maka perkara yang lebih kecil masih bisa masuk. Amin? Perkara kecil masih bisa masuk, perkara yang segede pasir masih bisa masuk. Airpun masih bisa masuk.
Tapi kalau kita mengutamakan yang kecil .. kita isi dulu dengan pasir, batu yang besar nggak bisa masuk. Nah, ini salahnya kita. Kita membesarkan soal yang kecil, mengecilkan soal yang besar. Mari kita belajar dari Yesus pada sore hari ini, dalam cara hidup. Mari kita isi pikiran kita, hati kita dengan hal-hal yang besar dari Kristus, karena nanti yang kecil-kecil masih bisa masuk. Nanti ada waktu a eng lah untuk pekerjaan saudara, ada waktu, karena saudara utamakan Tuhan dulu.
Saya rasa sampai disini renungan kita. Tapi mari
buka hati saudara supaya saudara-saudara mendapat .. memiliki yang the best, yang
terbaik dari Tuhan.
Minggu sore, 19 Januari 2003
Selamat berbakti lagi dalam nama dan kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Kita akan buka injil Markus 5, menyambung khotbah tadi pagi
Markus 5:1-20
5:1. Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
5:7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
5:8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
5:9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Yang datang tadi pagi, kita sudah mendengar pertanyaan dari murid-murid :“Siapa gerangan orang ini?”, Markus 4:41 “ Sehingga angin dan danau pun taat kepadaNya!”
Markus
5:1. Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
Bukan karpet merah yang menyambut Yesus, tetapi orang yang kerasukan roh jahat. Bahasa Inggris mengatakan “The unclean spirit”, roh najis. Roh najis ini berbicara sampai ayat 5, .. menguasai orang ini, tidak ada yang sanggup mengikatnya sekalipun dengan rantai.
Bukan orang ini tidak ada yang mengasihani. Keluarganya mau mengasihani, keluarganya mau memelihara, keluarganya mau mengobati. Tetapi karena ada “unclean spirit”, roh najis, roh jahat - tidak ada seorangpun yang bisa merantainya. Bahkan tali rantai belenggu, rantai diputuskan, belenggu dimusnahkan. Nampaknya orang ini tidak normal kekuatannya, ada kekuatan yang lain yang ada di dalam dirinya yang menguasai dia sehingga dia bisa betah, tinggal berkeliaran di kubur-kubur dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak, memukuli dirinya, melukainya dengan batu.
Dulu tahun 1968 saya sekolah Alkitab, saya baca ini, ya diartikan seperti adanya begini saja. Tetapi sekarang saya melihat bahwa ayat ini digenapi. Sekarang banyak kaum muda yang tidak bisa diatur lagi, baik oleh orang tua, baik oleh guru, apalagi teman. Mau dirantai dengan peraturan-peraturan. Rantai itu aturan yang keras diputuskan, tali aturan-aturan yang tidak terlalu keras tetapi aturan etika, tidak bisa diatur. Dan senangnya dengan perkara-perkara yang ada di kuburan-kuburan, senangnya kepada hal-hal yang ada hubungan dengan kuburan, senangnya kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan setan-setan.
Dan kalau saudara melihat di film-film di TV, sekarang berdasarkan 3S - Satanisme, Sexualisme dan Sadisme. Itu saja yang kita lihat di TV. Maka saya weugah lihat TV, kecuali saya selalu dengar khotbah-khotbah saja di TV, karena saya memakai parabola yang bisa menerima khotbah-khotbah dari Amerika.
Dimana ada roh sex, itu ada unclean spirit; dimana ada roh ingin minum minuman keras disitu ada unclean spirit; dimana ada roh ingin keributan, kekerasan, mau membunuh itu ada unclean spirit. Dan dengar baik-baik, dimana ada roh ingin bunuh diri - seperti orang ini berteriak-teriak memukul, melukai diri dengan batu, itu juga ada unclean spirit -; dimana ingin narkotik narkoba disana juga ada unclean spirit; jual-jual majalah porno disana juga ada unclean spirit. Saudara buka internet, disana juga saudara mau buka hal yang baik, selalu ada yang tidak baik ditawarkan. Itu sebabnya hati-hati dengan unclean spirit, roh najis atau roh jahat ini.
Dan inilah yang menyambut gereja Tuhan. Gereja Tuhan bersama dengan Yesus baru turun dari perahu, baru menang dari angin ribut. Begitu Dia sampai di bukit ini, yang menyambut Dia justru orang gila, yang menyambut Dia orang yang dirasuk setan, dan Dia berteriak-teriak ketika melihat Yesus, aneh bin ajaib, berlarilah ia mendapatkanNya lalu menyembahNya.
Kalau saudara sebagai umat Tuhan tidak suka menyembah Tuhan, saudara kalah oleh iblis. Iblis suka nyembah Tuhan. Ini orang, dia katakan menyembahNya dan dengan keras ia berteriak : “Apa urusanMu, dengan aku hai Yesus, anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat keluarlah dari orang itu!”
Hanya satu pribadi yang bisa mengalahkan roh jahat dan itu namanya adalah Yesus sendiri. Tidak ada kekuatan lain, tidak ada dokter, tidak ada obat, tidak ada guru, tidak ada pendeta, tidak ada satupun orang pandai didunia yang bisa mengalahkan roh jahat, hanya Yesus.
Itu sebabnya, kita harus memiliki Yesus didalam hati kita, karena hanya Dia yang bisa mengoperasikan, yang bisa menundukkan roh jahat ini, yang bisa mengalahkan roh najis ini, dan Yesus katakana “Hai roh najis, roh jahat, keluar dari orang itu!”
Kita belajar pelajaran yang kedua, Yesus mencintai manusia! Dia tidak mau melihat manusia dirasuk setan, Dia tidak mau melihat kita dikuasai oleh roh najis, Dia tidak mau melihat kita manusia dikuasai roh kotor, oleh roh jahat. Dia ingin supaya kita bebas! Roh najis ingin kawin cerai, kawin cerai, roh najis membuat manusia seperti binatang, menikah tidak terhormat, kapan saja dia boleh menikah. Mau aturan-aturan dengan hawa nafsunya sendiri, ini roh najis! Tapi kita kan bukan binatang, kita manusia. Kita diciptakan lebih mulia. Iblis mau supaya kita jadi kotor, iblis mau supaya kita jadi najis, iblis mau supaya kita diinjak-injak, sama seperti dia. Tetapi Yesus mencintai kita. Dia berkata “Hai roh jahat keluar dari orang itu!”
Legion itu 6.000. Kalau di Cianjur ada legion veteran, itu artinya di Cianjur ada 6.000 veteran. Satu legion itu 6.000. Bayangkan satu manusia lemah, dikuasai oleh 6.000 setan. Pantas rantai pun diputuskan, aturan-aturan yang keras pun diputuskan.
Saya baca koran tadi pagi, ngeri saya!! Satu laki-laki makan daging nenek-nenek 80 tahun, tiap hari. Dia bunuh, dia makan dagingnya nenek-nenek itu tiap hari, mentah! Sampai bau sangit mayat itu, bau kesana kemari, baru dia ketahuan! Bagaimana bisa manusia normal makan daging mentah dari nenek-nenek dan dia potong sendiri, kalau tidak hidupnya ini dikuasai oleh roh-roh jahat.
Satu orang yang gantung diri di Surabaya, masih tertolong, dia orang Kristen, masih tertolong! Begitu tertolong, pendeta tanya sama dia, “kenapa kamu gantung diri?” Ada suara yang suruh. Ada suara yang suruh : dari pada kamu susah, lebih naik kamu gantung diri, semua problem selesai. Ini roh jahat, ini roh najis! Roh najis yang bikin saudara benci satu orang, roh najis suruh kita dendam sama orang lain, roh najis menyuruh kita sakit hati sama orang lain. Itu roh najis, roh setan, roh amoral, roh kotor.
Doa
yang pertama adalah doa dari iblis, dari setan ini. Ayat 10-12
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta - Dalam salinan bahasa Inggris memohon, meminta
itu sama dengan pray, berdoa -. kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
Saya mau berhenti disini. Ddan Yesus mengabulkannya saudara! Ini dikabulkan oleh Yesus. Pelajaran berikutnya. Kalau Yesus bisa kabulkan doa dari iblis, masa Dia tidak kabulkan doa kita anak-anakNya. Dia pasti kabulkan doa kita anak-anakNya. Iblis itu musuhNya, kok dikabulkan permintaannya. Apalagi kita anakNya, apalagi kita umatNya. Dengar baik-baik! Menurut Alkitab, iblis itu asli tempatnya itu adalah di neraka. Saya pelan-pelan bicara sekali lagi. Menurut Alkitab, iblis itu tempatnya di neraka.
Kalau saudara pernah membaca satu ayat, ada satu orang diusir setan, setan keluar dari orang itu, dia tinggalkan rumah itu bersih dan rapi, tetapi iblis itu beredar-edar, keliling, nggak dapat tempat, dimana dia harus datang, dia tidak dapat tempat. Dimana iblis itu tinggalnya saudara? Kok ragu-ragu, takut sama iblis? Dimana dia tinggal? Disiapkanlah neraka itu untuk dia.
Yohanes
14:2-3
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Untuk saudara dan saya, ada tempat yang khusus, yaitu disurga. Tetapi untuk iblis, tempatnya dineraka. Ini tempat yang sudah cocok untuk dia, di neraka. Nah, pertanyaan, apakah neraka itu ada? Apakah neraka itu dongeng untuk menakut-nakuti anak sebelum tidur? Apakah neraka itu cerita guru sekolah minggu untuk bikin takut anak-anak? Alkitab katakan neraka itu ada!
Dia punya nama macam-macam, dia disebut gehena, dia disebut tempat yang gelap, dia disebut tempat kertak gigi, dia disebut tempat dimana api tidak bisa padam, dia disebut tempat yang dikutuk .. terkutuk, dia disebut tempat dimana ulat tidak mati, dia disebut tempat dimana orang berdosa, orang penjinah, pembunuh, pemburit, homosex, lesbian, itu akan hidup selama-lamanya dineraka.
Nah, sekarang bayangkan saudara-saudara, kalau iblis tidak mau ke neraka, tetapi mau ke babi masuk. Bayangkan oleh saudara, betapa susahnya, betapa mencekamnya neraka itu, betapa jahatnya, betapa jahanamnya, betapa mengerikannya, betapa menakutkannya neraka itu, sampai iblis pun tidak mau masuk neraka, dia mau masuk ke babi. Seperti apa neraka itu, sampai iblis milih babi dari pada neraka.
Yesus kabulkan karena apa? Lambat atau cepat iblis akan kembali ke neraka. Itu tempat untuk dia dan tempatnya itu dineraka tempat untuk iblis - tidak ada tempat lain. Dia boleh kesurupan orang, tapi tempat aslinya nanti, dia harus ke neraka. Maka daripada saudara-saudara ketawa sekarang, nangis nanti, lebih baik nangis sekarang, nanti tertawa disurga. Dari pada kita tertawa berbuat dosa, bebas free sex, minum-minuman keras, tidak ada yang mau diatur, rantai tali kita putusin, rantai baja, rantai besi kita putuskan. Ya .. duit-duit gua, mau-maunya gua, badan-badan gua, itu pendeta mau ikut-ikut campur apa? Dosa gua yang tanggung. Duh saudara, kalau saudara bisa bayangkan itu neraka seperti apa?
Saya mau cerita apa yang dilihat oleh ibu saya! Ibu saya dulu sebelum menikah dengan papa saya, dia anggota pemudi di Cibadak. Papa saya keraslah, mungkin nurun saya dari papa saya kerasnya. Ini mama saya pelukis, nah juga saya jadi pelukis juga mungkin dari mama saya. Dia mau dikirim ke Cung Kuo karena dia pandai melukis, tapi untung tidak jadi, ya. Karena kalau jadi mungkin saya she nya, she Liauw, saudara-saudara! Tapi puji Tuhan, saya jadi she Aw, Awondatu.
Jadi pada saat itu, mama saya, karena khotbah terlalu panjang, ngegambar, karena dia pelukis. Papa saya khotbah, dia acuh baby! Belum pacaran, belum kenal apa. Papa saya khotbah masih muda, Yan Awondatu, hitam, pendek, keriting. Mama saya lagi cakep-cakepnya. Biasa saudaraku, ngegambar! Ngegambar itu delman. Mau bikin roda delman itu pake benggolan. Duit benggol dikeluarin buat kolekte nanti, tapi sebelumnya dipakai ngegambar dulu. Jatuh benggolannya “cring”. Papa saya bilang, ambil! Diambil, ngegambar lagi. Bukannya dikantongin, ngegambar lagi nih Tan Coan Nio nih, menggambar lagi! Jatuh lagi! Marah papa saya, ditegur dari mimbar, sakit hati mama saya. Dia pulang lapor sama Tuhan, karena dia guru sekolah minggu : “Tuhan, kalau pendetanya masih Yan Awondatu, saya nggak mau ke gereja! Saya guru sekolah minggu, tapi saya tidak mau ngajar dulu kalau pendetanya masih Yan Awondatu, Tuhan saya sakit hati!”
Tapi ketika dia sembahyang saudaraku, dia lihat visi, dia lihat penglihatan, ada seperti bola voli besar, besar, besar, besar, besar, terus seperti tambah besar, seperti dunia besar, sampai robek, terus ada tangan, dia pegang itu tangan, ditarik. Ternyata yang tarik itu Petrus. Saya Petrus! “Ini dimana?” Ini di surga! Mari jalan!
Dan jalan itu tidak seperti jubin begini, jalan itu saudaraku seperti mentul-mentul gitu, tembok-tembok surga itu seperti bayangan di air goyang. Jalan dia! Pada waktu dia jalan, mama saya lihat malaikat terbang di surga, itu waktu dia terbang, itu seperti suara biola, seperti nyanyian. Ada sungai kecil di surga itu, itu air jernih kaya suara piano. Lalu dia ketemu Tuhan Yesus : “Anakku, aku mau perlihatkan kepadamu! Lihat itu!” Di satu jendela. Lihat itu. Begitu lihat itu, ada satu bundaran lagi warna kuning emas, tambah besar, tambah besar, tambah besar, ini apa? Ini taman Eden! Ah Tuhan, saya betah disini, saya senang disini. Tapi nanti Aku mau kasih lihat lagi! Dikasih lihat lagi satu jendela. Ada satu bola merah tambah besar, tambah besar, tambah besar, .. dan disanalah dia lihat api neraka! Api neraka yang dia lihat itu saudara-saudaraku, batu-batu karang yang tajam, dimana api itu barong seperti goyang, seperti ada yang tiup, tapi dia tidak pernah mati. Dan ribuan orang ada disana, menjerit-jerit, melolong-lolong, tapi tidak mati. Salah satu nya ema dia, salah satunya nenek mama saya, yang menyembah berhala, nyembah patung! Dia terlentang, tertusuk salah satu batu karang dari bawah ke atas, rambutnya goyang ikut dengan api, air mata meleleh, melihat kepada ibu saya.
Ibu saya berkata :“Itu ema, itu nenek saya”. Kalau kamu tidak mau kesini, Tuhan bilang, kamu harus kembali menjadi guru sekolah minggu. “Tidak mau, saya ingin di Firdaus”. Wah ditarik, tapi mama saya tidak mau, dia ingin di Firdaus! Jadi saya yakin satu hal saudara, kalau orang meninggal, biar kita tahu dia itu cinta keluarganya luar biasa, kalau sudah lihat surga, nggak mau balik! Nggak mau balik! Kalau ada telepon dari surga ke Cianjur, telepon dari surga ke dunia, ngomonglah kita sama mama kita, sama papa kita. Saya deh, ngomong sama anak saya, sama papa, sama mama saya! “Pa, lihat dong gereja di Cianjur, semenit aja! Blek disini, lihat tuh jemaat, tuh ada yang baru 50 tahun kawin, udah gitu kesana lagi”. Papa saya akan telepon, bilang : “nggak mau”. Siapa yang mau lihat dunia yang begini kotor, begini jahat, begini najis! Sudah senang disurga!
Tetapi saya mau, katakan saudara-saudaraku. Orang kalau sudah lihat neraka, dia akan ngomong seperti orang kaya dan Lazarus, “Aduh, kasih tahu sama keluarga supaya sungguh-sungguh ikut Tuhan, sungguh-sungguh ikut Tuhan, jangan sampai seperti saya ada di neraka ini”.
Bayangkan, iblis saja milih ke babi. 6.000 setan masuk kepada 2.000 babi. Jadi 1 ekor babi dimasukkin 3 setan. Nah, babi jaman dulu saudara-saudaraku, beratnya 350 kg. Saya mau tanya ibu-ibu disini, yang suka ngirim-ngirim makanan, daging babi berapa sekilo sekarang? Tukang hai som? Nggak ada yang tahu daging babi? Kita makan daging babi setiap hari, nggak ada yang tahu berapa harga daging babi sekilo berapa? Rp 32.000. Rp 32.000 x 350 kg x 2000 babi, heg itung sorangan! Berpuluh-puluh milyar.
Ini
yang membawa doa yang ke dua. Markus
5:11-17
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Mendesak, memohon, memakai kata pray juga, berdoa! Sekarang kami tidak perlu Engkau Yesus, kami tidak perlu Engkau! Gara-gara Engkau, 2.000 babi kami mati. Kami tidak perlu, keluar, keluar, keluar!! Keluar dari kami, kami tidak mau dengar omongan injil Kamu, segala macam tetek bengek Injil, haleluyah, halelupa, semua, keluar, pergi!
Ini menjadi gambaran orang Kristen, tapi yang menolak kasih Yesus, menolak! Ada rugi sedikit soal materi, ikut Yesus menolak! Ada anak muda mau ikut Yesus, Yesus bilang, jualkan kekayaanmu ikutlah Aku! Nggak jadi!!
Lihat 2 pandangan ini sangat berbeda. Pandangan Yesus, satu orang ini jauh lebih penting dari 2.000 babi, tapi pandangan yang satu ini, 2.000 babi lebih penting daripada satu orang. Nah, pandangan kita pandangan yang mana? Kalau pandangan saudara, 2.000 babi lebih penting dari satu orang, itu pandangan bisnis. Maka saudara-saudara akan mengutamakan bisnis lebih dari Tuhan. Saudara akan mengutamakan dagang, bisnis, toko, pabrik, jualan, pekerjaan, lebih dari keselamatan satu jiwa. Yesus mah nggak! Yesus berkata : “Apa untungnya bagi seorang jikalau dia memiliki seluruh kekayaan dunia .. bayangkan seluruh kekayaan dunia, tapi jiwanya binasa, rohnya binasa!”
Ibu
saya meninggal dipangkuan tangan saya. Dia menghembuskan nafas, dia tarik nafas
terakhir, dan dia hembuskan. Kalau saya punya uang saat itu, saya bilang : “Kalau bisa dokter, tolong hidupkan 5 menit lagi, saya mau ngomong, dia sadar,
supaya ngomong dulu, 5 menit aja!” Tidak
bisa, nggak ada yang bisa! 5 menit aja, saya mau ngomong sama mama saya. Mama saya
seperti punya insting kuat. Lima hari adik saya tunggu dirumah sakit, dia sehat,
tidak kelihatan apa-apa, jadi Paulus pulang. Begitu Paulus pulang, saya datang.
Saya datang, mama lagi tidur, jadi saya jalannya juga pelan-pelan. Saya bilang
begini, jangan ribut! Tapi dia terbuka, terbangun dia. Dari saya masuk sampai dia
meninggal, saya hitung 7 menit. Duh 7 menit itu saudaraku, berharga sekali hidup
itu. Coba nafas saudara, kalau
sudah eungap kita beli tabung oksigen itu yang dipakai di rumah sakit,
musti bayar, musti bayar. Sedangkan kalau kita sehat saudaraku, aduh …Da kita
mah mendingan keneh sehat atuh, biar kita cium bau yang meureukeudeuweung juga saudara-saudara. Kadang-kadang
kalau saya turun ke bawah, turun ke WC, itu entah ibu siapa yang mungkin abis makan
jengkol atau pete, itu minyak narwastu, wangi, tapi saya bilang lebih baik.
Ini membawa kita kepada doa yang terakhir, doa yang ke 3. yaitu doa dari orang yang disembuhkan.
Ayat
18-19
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
Saya
tanya kepada kaum muda, apa tahu itu nyanyian Ya Bapa Bapa ... Ku mau cinta Yesus
selamanya? Terus
koor nya, ya Bapa Bapa .. aku ini anakMu. Saya
rasa, saya ini yang merasa, Yesus tidak mau punya anak-anak yang cengeng. Baru sembuh
saudara. Orang baru sembuh. Yesus, saya mau ikut! Nggak, no! Yesus bilang no! Udah
diperahu, ya Bapa Bapa .. aku ini anakMu. Saya mau bersaksi Yesus, saya mau ikut
Yesus, jadi saksi hidup, kan saya bukti. Nggak boleh!!
Nggak boleh, teu
meunang! Kenapa? Pulang ke rumahmu! Jadilah saksi kepada saudara-saudaramu,
kepada orang sekampungmu.
Ayat 19
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
Yesus tidak mau punya anak-anakNya yang cengeng, yang ogoan. Ya Bapa Bapa .. aku ini anakMu, cing tulungan! Nggak saudara-saudara. Oh, Yesus ingin kita menjadi pahlawan-pahlawan yang berani bersaksi, amin saudara? Seperti tadi ibu, kenapa ini kesaksian sampai 3 tahun baru disaksikan. Ini kesaksian luar biasa, orang yang nggak bisa jalan, orang lumpuh, sekarang ikut Yesus, jadi jalan, itu luar biasa kesaksiannya. Walaupun ada ancaman, kalau STNK tidak diketemukan, aku nggak mau puasa lagi. Untung ditemukan, jadi dia harus puasa lagi! Saudara-saudaraku, daripada Ya Bapa Bapa …, saudara lebih baik kita bersaksi, lebih baik kita keluar, kita mau jadi alat ditangan Tuhan, amin saudara-saudara?
Nah, ini kalau kita jadi kristen, kristennya yang masih taman kanak-kanak, kita kristen jalan-jalan, karena anak-anak mah senang jalan-jalan. Lihat kebunku .. Penuh dengan bunga .. Ada yang putih .. Dan ada yang merah …pengen lihat yang putih, pengen lihat yang merah. Anak-anak kristen gitu, kalau masih yang sifat anak-anak. Lihat gerejaku, juga bermacam-macam, ada yang putih dan ada yang merah. Ada di Cianjur atau di Cipanas. Macam-macam, mau jalan. Ah, ayeuna mah urang ka Cianjur yuk, urang ka Cianjur lah Cianjur hu .. huy .. Cianjur! Minggu hareup, kamana nya? Ada yang putih dan ada yang merah. Anak-anak.
Apa katanya Firman? Pulang ke rumahmu! Bebenah rumah tangga, kasih tahu orang sekampungmu, apa yang Tuhan sudah kerjakan! Apa artinya? Bersaksi, saudara. Bersaksi! Belajar bersaksi! Belajar bersaksi, belajar cerita! Saya kan suka ngomong gini saudara! Coba renungkan dan saya tidak minta jawaban. Apakah tahun 2002 yang lalu, saudara sudah dapat satu jiwa untuk Tuhan? Bawa 1 jiwa, 1 teman untuk Yesus, sudah belum? Itu saja! Jangan jawab sama saya, jawab sama Tuhan. Patutkah tanganku kosong, bertemu dengan Tuhan, tiada satu yang ku tolong, bawa di kaki Tuhan.
Hari Rabu yang lalu saya diundang 700 pendeta GBI di Surabaya. Saya musti khotbah didepan 700 pendeta, karena natal pendeta, natal GBI pendeta-pendeta, pelayan-pelayan se-Surabaya, 700 pendeta. Aduh Tuhan, saya bilang, susah amat khotbah didepan pendeta. Kalau khotbah didepan jemaat mah lebih gampang. Tapi kalau didepan pendeta nggak bisa gitu. Jadi apa yang terjadi, saudara-saudaraku? Kita harus cerita apa yang Tuhan sudah buat kepada kita. Saksikan kepada teman-teman, didesa, dikampung dimana engkau hidup. Dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau. Me..nga..si..ha..ni.. engkau!
Perhatikan nggak Yesus bicara? Dia nggak bilang begini : Ceritakanlah bagaimana Aku menyembuhkan engkau! Bagaimana Tuhan mengasihani engkau! Kalau kita disembuhkan, kalau kita di tolong, rumah tangga kita aman tenteram diberkati Tuhan, anak cucu kita diberkati, semuanya berjalan dengan baik, itu karena Tuhan mengasihi kita. Kalau kita hidup sekarang saudara-saudara, aduh! Kadang-kadang saya suka jalan juga di rumah sakit, lihat orang sakit, aduh! Kalau sudah lihat yang sakit saudara-saudara, biar dia agama islam, mau di doakan? Ya, mau silahkan! Kalau orang sudah sakit saudara-saudara, dia perlu belas kasihan.
Pada petang hari ini, apa problem saudara? Apakah ada yang suka merajah-rajah tubuh, merusak badan? Apakah ada yang tertarik dengan perkara-perkara kuburan? Apakah ada yang masih dikuasai oleh roh-roh najis? Saya tidak bisa lepaskan saudara, saya tidak bisa tolong saudara. Tapi Yesus saya bisa tolong saudara. Yesus kita bisa tolong saudara! Siapa diantara saudara, ada bisnis, jangan takut kehilangan, jangan takut rugi, Allah kita sudah memikirkan semua. Dia bisa mengganti apa yang hilang, Dia bisa ganti apa yang hilang dari Ayub 2 kali ganda. Dia bisa ganti apa yang hilang dari saudara, 2 kali ganda. Saudara-saudara punya toko bisa diberkati 2 kali ganda, saudara punya usaha bisa diberkati 2 kali ganda, asal kita punya cinta kepada Tuhan pun meningkat 2 kali ganda. Dia akan memberkati kita!
Sekian renungan Firman Allah, berbahagialah orang yang mendengar Sabda Tuhan serta melakukannya.
Minggu sore, 26 Januari 2003
BERKAT ALLAH YANG TERLALU BESAR!!!
Yang paling susah didalam iring kepada Tuhan bagi saya ... gembala, adalah mempengaruhi alam pikir saudara. Karena kita biasa sudah diselamatkan, sudah percaya kepada Tuhan tapi alam pikir kita ini susah berubah. Umat Israel 400 tahun di Mesir harus dicuci otak 40 tahun di padang gurun, supaya bisa mengerti alam pikirannya Tuhan di tanah perjanjian. Kalau saudara perhatikan tadi mendengar bunyi mikrofon itu bunyi ngiiiiing ... , itu terlalu keras, terlalu besar. Jadi suara yang di loudspeaker itu balik lagi kesini, jadi ada gaung. Terlalu besar.
Malam ini saya ingin bicara mengenai berkat Allah yang terlalu besar. Bukan artinya terlalu besar yang kita tidak boleh terima. Tetapi ini saya ingin katakan alam pikiran kita ini adalah alam pikiran yang sangat rendah, yang susah sekali. Itu sebabnya saya cuma minta sama Tuhan, aduh Tuhan, kalau bisa baik murid sekolah alkitab maupun jemaat, itu cepat bisa menangkap alam pikiran.
Ada satu jemaat di Sukabumi suami istri, dia kirim sms sama saya : 'terima kasih untuk sms bapak. Bantulah doa supaya saya bisa mencerna Firman Allah'. Saya mengerti. Karena mungkin Firman Allah belum bisa masuk akal alam pikirannya. Itu sebabnya saudara, Allah yang kita sembah adalah Allah yang tidak masuk akal. Jadi kalau saudara mau mengerti Tuhan, berhentilah usaha itu. Kita tidak akan mengerti Tuhan, ya, sebelum Tuhan menyatakan diri kepada kita. Saat ini saya ingin bicara mengenai berkat yang terlalu besar. Itu istilah Alkitab dalam salinan bahasa Inggris tetapi saya salin kepada saudara dalam bahasa saya sendiri 'Allah memberkati kita dengan berkat yang lebih dari apa yang kita perlu'. Amin, saudara? Allah yang kita sembah adalah Tuhan yang mau memberi berkat lebih dari apa yang kita perlu!
Kenapa saya belum dapat? Nah, ini alam pikiran yang salah, alam pikiran kita yang keliru. Kita akan mulai dengan Yohanes 10:10 : Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku - Yesus - datang, supaya mereka - domba-dombba - mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Bisa bilang haleluyah? Kita disana menemukan 2 pribadi. Satu iblis disebut pencuri, satu Tuhan Yesus menyebut diriNya gembala yang baik. Pencuri datang untuk mencuri domba, membunuh dan membinasakan tetapi gembala yang baik, Yesus, akan memberi hidup kepada domba, hidup yang berkelimpahan. Saudara dan saya digambarkan sebagai domba-domba. Yesus adalah gembala kita.
Saya katakan dalam sms yang terakhir : 'Apakah saudara seorang yang suka jalan-jalan ataukah seorang yang suka digembalakan? Kalau kita mau digembalakan oleh Tuhan, barulah kita akan menikmati hidup berkelimpahan. Tetapi kalau saudara sebentar kebaktian, sebentar nggak, sebentar datang, sebentar nggak, mau main tamborin tapi bedstone tidak datang, kaum muda tidak datang, mau jadi singer tapi sembahyang nggak, mau pimpin pujian tapi tidak sembahyang. Saya kan bisa rasa. Bukan hanya saya, jemaatpun bisa rasa. Orang yang nyanyi ada urapan, orang yang pimpin nyanyian ada urapan, orang yang main tamborin ada urapan, saya bisa rasa. Saya bisa tahu yang mana berdoa yang mana tidak, yang mana sembahyang yang mana tidak, kan kita bisa rasa. Karena apa? Kita semua didalam penggembalaan dari Yesus. Keluar dari penggembalaan ini, tidak ada hidup berkelimpahan.
Dokter Strong dan dokter Young menuliskan apa arti kata kelimpahan. Bahasa Yunaninya peruso. Peruso artinya saudaraku adalah surplus. Apa arti surplus, kelebihan toh. Umpamanya kita perlu makan satu hari 2 liter beras, Tuhan kasih 6 liter - kan itu surplus. Satu bulan kita perlu satu karung beras, Tuhan kasih 2 karung - itu artinya surplus. Lebih dari apa yang kita perlu.
Dokter Young berkata peruso dalam jumlah .. itu lebih dari yang kita perlu, dalam kualitas .. itu bukan kualitas cetau-cetau, bukan kualitas asal-asal, bukan kualitas asal ada, tapi kualitas yang luar biasa, kualitas yang lebih dari super. Jadi coba sekarang gambarkan saudara, pikirkan dan renungkan Tuhan yang kita sembah didalam Yesus ingin memberi kepada kita berkat. Bukan kita yang minta lho ya ini .. bukan kita yang minta, Tuhan sebelum saudara minta, ingin memberi berkat kepada kita lebih dari apa yang kita perlu - surplus - dengan pemberian yang lebih dari kualitas yang terbaik. Karena ini janjinya Tuhan.
Didalam kitab Imamat 26 adalah pasal tentang berkat bagi umat Israel
26:1. "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.
26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.
26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.
26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
26:9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.
- Dengar ayat 10, saya baca pelan-pelann ..
26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.
Ada haleluyah, saudara-saudara? Berarti yang lama belum habis, panen yang tahun lalu belum habis. Saudara masih makan, saudara masih nikmati berkat yang tahun lalu. Belum habis. Terpaksa saudara harus keluarkan - ini bahasa jaman dulu -. Kenapa? Panen yang baru sudah datang. Apa yang sedang dihadapan kita? Ini Tuhan melimpahkan panen yang lebih dari kebutuhan kita.
Kalau saudara baca ayatnya yang ke 5 : Lamanya musim mengirik.
Bayangkan saudara, mengirik ini, memetik .. menuai gandum - mengirik. Lamanya musim mengirik dari memetik gandum sampai taruh di gudang, lamanya itu untuk memetik gandum .. menuai gandum sampai taruh digandun, lamanya itu akan sampai kepada musim memetik buah anggur. Coba. Baru selesai gandum selesai dituai, .. hayo anggur sekarang tuai. Waktu memetik anggur akan sampai kepada musim menabur. Ini anggur dipetik baru selesai sudah menabur lagi gandum. Persiapan yang lama belum habis, yang baru sudah dikirim sama Tuhan.
Dengar baik-baik. Saya mau bicara to the point. Saya nggak suka basa basi, nggak suka melencos-melencos ngomong. Dengar. Kalau saudara merasa kekurangan, itu bukan salah Tuhan! Kalau saudara kurang, terus kurang, terus kurang - bukan salah Tuhan. Karena Dia berjanji : kalau kamu memegang FirmanKu, melakukan segala perintahKu, maka baru Tuhan kerjakan. Janji ini adalah janji kelimpahan! Sampai saudara-saudara limpah, soal memberi bukan urusan lagi, bukan problem lagi .. karena limpah.
Kejadian 13. Saya jarang baca ini ayat
tapi tiba-tiba sekarang melompat, ya, karena ini tidak ada hubungannya biasa dalam
khotbah saya, saya lewat ini ayat tapi luar biasa. Ayatnya yang ke 2
13:2 Adapun Abram sangat kaya. Kata 'sangat' ini dalam bahasa Ibrani sama
dengan kata berlimpah-limpah dalam bahasa Yunani. - , banyak ternak, perak dan emasnya.
Bayangkan dulu saudara, emas ditaruh nomor tiga harganya. Perak itu pernah lebih mahal dari emas tapi yang lebih mahal jaman dulu adalah ternak. Kalau orang ngelamar kawin, lebih senang dikasih ternak daripada dikasih emas. Karena emas susah beranak emas. Kalau ternak bisa beranak, ternak lebih banyak lagi. Perak pernah lebih mahal dari emas karena emas ditaruh dibelakang. Ternak, perak, dan emasnya. Ayat 3.
13:3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai,
13:4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.
13:5. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. -
Perak tidak punya, emas tidak punya,
sapi tidak punya tapi punya domba, lembu, dan kemah.
13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.
Mari kita tanya sekarang sama Tuhan didalam cerita ini, pertanyaan bayangan. Kira-kira apa Tuhan tidak tahu harta mereka amat banyak? Tahu. Apa Tuhan tidak tahu bahwa Lot nanti ngelunjak sama Abraham? Tuhan tahu. Apa Tuhan biarkan sampai dua paman sama keponakan ini punya harta sama banyak sampai tanah itu kurang luas untuk dua orang punya harta ini? Saya yakin Tuhan tidak salah. Dia ingin memberi berkat yang amat banyak. Amin, saudara? Ini hati Bapa kita, ini hatinya Tuhan, Dia ingin memberi berkat yang amat banyak.
Ayat 4. ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.
Abram biar kaya nggak lupa sembahyang. Saya rasa tidak ada yang berdoa seserius Abram.
Maka saya bilang saya bisa marah orang yang tidak berdoa dengan sungguh-sungguh,
karena apa? Karena saya tahu ujung-ujungnya dia akan jatuh miskin kalau tidak
suka berdoa. Orang kristen yang malas berdoa, dia tutup pintu berkat dari Tuhan.
Dia tolak berkat Tuhan. Dia mau milih yang cetau-cetau, yang sikit-sikit, kata
orang Malaysia. Tapi orang yang sembahyang, orang yang tahu berdoa
kepada Tuhan, orang yang tahu menghargai mezbahnya Tuhan, dia tidak usah minta
berkat, Tuhan senang memberi. Amat banyak. Limpah. Lebih dari yang kita perlu.
Punya 100 domba juga Abram cukup. Tapi dikasih banyak.
Kejadian 26
26:12. Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.
Nampaknya dalam pikiran saudara, saudara nggak mungkin jadi kaya. Dalam pendapat saudara, ah, maeunya urang bisa beunghar. Nah, ini saya bilang tadi cuci otak ini, alam pikiran kita. Ini alam pikiran kita yang musti dicuci. Tuhan mah nggak sayang, Dia mah ingin kasih berkat. Kalau saudara baca ayat 1, kaget saudara :
26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
Jadi waktu Tuhan berkati Ishak ini, sehingga dia jadi sangat kaya dalam satu
tahun, ini terjadi pada waktu bala kelaparan. Mari bala kelaparan di tanah Gerar ini,
saya gambarkan keadaan Indonesia sekarang. Sedang sulit-sulitnya ekonomi,
tarif dasar listrik mahal, harga tarif telepon mahal juga, tapi terus aja yang
telepon mah acuh beibeh. Bensin naik, solar naik. Ribut, demo nggak habis-habis.
Diturunkan harga, sudah turun, yang demo mah terus saja. Sampai tadi saya
terhalang demo Golkar. Bagi Indonesia sedang terpuruk ekonomi tapi bagi saudara
dan saya yang percaya kepada Tuhan, sanggup Tuhan memberi berkat sehingga
saudara berkelimpahan menjadi orang yang kaya dan tambah kaya sehingga saudara
menjadi sangat kaya.
No problem kalau Tuhan mau memberkati kita, mau jadikan kita kaya mah no problem. Cuman itu kalau kita sudah kaya, kita suka sok. Somse. Apa somse itu? Somse itu tidak suka kebaktian lagi, nggak suka sembahyang lagi. Urusannya sudah urusan masukin barang, keluarin barang. Urusannya masukin barang dari luar negeri satu kapal satu kontainer dua kontainer. Dulu mah beli 1 kilo dua kilo sekarang satu kontainer dua kontainer. Ayo ini jam kebaktian? Nanti dulu, ini barang lagi datang dari luar negeri. Nah, Tuhan itu lihat kesana.
Apa kira-kira saudara siap diberkati Tuhan? Karena Tuhan mau memberkati kita mah gampang. Apa saudara mau tetap setia iring kepada Tuhan, berdoa? Baru aja naik tingkat dikasih berkat lebih sedikit, udah lupa sembahyang, udah jarang berdoa. Maka saudara-saudaraku, saya rasa Tuhan mah tidak pernah salah. Dia berkati Abram karena Abram kembali ke mezbah Tuhan selalu dia berdoa. Dia berkati Ishak karena Dia berjanji Aku Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Apalagi kita hidup jaman Yesus, dibawah Yesus. Saudara, kita hidup dibawah berkat.
Keluaran 26 adalah perintah dari Tuhan kepada nabi Musa untuk membangun Bait Allah, untuk membangun Tabernakel. Ini membangunnya bukan di Mesir yang kaya justru membangunnya ditengah-tengah padang belantara, padang gurun.
Jangan saudara berkata begini : ah, kan saya ini umat diberkati Tuhan. Nggak usah saya kerja, saya mau tidur saja. Tidur pasti Tuhan berkati saya. Nanti dulu. Keluaran 26 Tuhan menyuruh Musa membangun Kemah Suci. Lalu Dia suruh kumpulkanlah, Keluaran 25, .. -orangorang Israel .. ini baru keluar dari penjajahan Mesir, saudara. Mereka tidak ada yang kaya tapi saudara bayangkan kumpulkanlah uang untuk membangun Tabernakel.
Nah, pembangunannya itu terjadi pada Keluaran 36
36:1. Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."
36:2 Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu.
36:3 Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi.
36:4 Dan segala orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya,
36:5 dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."
36:6 Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.
36:7 Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.
Saudara bisa bilang haleluyah? Kenapa umat Israel ini suka memberi sampai berlebih-lebih, sampai Musa bilang : 'sudah, sudah, sudah, cukup', kenapa? Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang suka memberi juga berlebih-lebih. Mereka tahu bahwa Allahnya adalah layak untuk disembah, layak untuk mendapatkan puja-puji syukur. Maka mereka mulai memberi. Maka saya belajar satu hal. Orang kristen yang masih kopet, medit, skaker, pelit, itungan - dia belum ketemu dengan Tuhan Yesus. Hatinya belum dijamah, hatinya belum kenal kepada Yesus.
Kurang lebih 25 juta dolar emas yang dibawa oleh orang Israel, 1.7 juta dolar perak dari 3 juta orang. Mereka memberi emas seharga 25 juta dolar. Keseluruhan seluruhnya dari Tabernakel waktu saya hitung-hitung emasnya saja sampai 17 milyar dolar persembahan orang Israel kepada Tuhan. Saudara,Tuhan kita bukan Tuhan yang miskin. Tuhan kita Tuhan yang sanggup dan yang rido yang ikhlas melihat saudara diberi hati yang berkelimpahan, diberi berkat yang berkelimpahan, lebih dari cukup.
Makanya pikiran kita ini yang menghalangi, pikiran kita ini masih pikiran cipoa, pemasukan musti banyak pengeluaran musti sedikit. Cilaka kalau dipake sama Tuhan. Karena Tuhan saudaraku walau dikatakan waktu kita masih berdosa, Tuhan sudah mati bagi dosa kita. Waktu kita berdosa saja Dia sudah berbuat baik, apalagi kalau kita berbuat baik kepada Tuhan, Dia lebih lagi berbuat baik kepada kita, amin saudara-saudara? Jadi berkat yang daripada Tuhan saudaraku selalu lebih.
Saya tidak akan buka karena cerita ini saudara sudah tahu. Waktu Tuhan dalam Yohanes 6 diikuti oleh 5.000 orang laki-laki, belum perempuan belum anak-anak, 3 hari 3 malam ikut dengar khotbah Yesus, langsung Yesus panggil Filipus : Filipus mereka harus makan. Beri mereka makan. Sudah 3 hari mereka ikut saya. Tidak ada makanan. Filipus bilang : roti seharga 200 dinar tidak akan cukup untuk mereka semuanya. Bayangkan. Kalau kita punya uang 200 dinar cash, 200 dinar adalah gaji satu orang kerja 200 hari, 7 bulan kerja, itu 200 dinar. Mau beli rotinya dimana? Siapa pabrik roti mana yang bisa bikin roti mendadak untuk 5.000 orang. Baru laki-laki, belum istri belum anak.
Tapi Andreas datang menemukan satu anak kecil membawa 5 roti dan 2 ikan. Dibawa bekalnya ini. Yesus, saya ketemukan ini. Oke, Yesus bilang. Dia menengadah. Dia berdoa. Dan mulai dipecah-pecahkan. Saudara sudah tahu ceritanya. 5.000 orang makan sampai .. bayangkan orang tidak makan 3 hari, saudara. Bayangkan. Dan orang Yahudi kadang-kadang makan lebih gembul dari orang Manado. Kalau orang Manado itu belanga saudaraku itu kastrol nomor 6 nomor 8, orangnya mungkin nomor 12. Tiga hari nggak makan. Wah, dia makan sekali. Tetapi apa yang terjadi? Sudah makan semua? Sudah. Udah pada kenyang. Yesus bilang apa? Kumpulkan sisanya! Saudara tahu berapa keranjang? 12 keranjang penuh roti. Apa artinya? Dia memberi lebih dari yang diperlukan!
Jadi kalau saudara ikut Yesus sebetulnya ya dengan sungguh-sungguh sepenuh hati, aduh saudara, soal ekonomi mah Dia kasih, Dia kasih berkat. Saya terima sms dari satu ibu dari Jakarta, dia jiwa baru : 'Oom, bagaimana saya membawa perpuluhan. Apakah dari keuntungan kotor, apa dari keuntungan bersih setelah dipotong ongkos beca, ongkos ini, ongkos pajak, dsb?' Saya tidak jawab. Karena apa? Kalau kita berurusan sama Tuhan sudah pakai perhitungan cipoa, Yesus itu ditulis orang Yahudi. Soal perhitungan, Yesus lebih perhitungan. Mau dicekik sama Dia, saudaraku?
Wah, jangan main-main sama Yesus, saudaraku. Dia orang Yahudi, Dia lebih tahu cipoa. Sebelum cipoa lahir, Yesus sudah ada. Maka jangan main-main sama Tuhan. Maka kalau Tuhan minta, saya nggak hitungan. Istri saya bilang : 'Tuh ada yang dioperasi, biayanya 7 juta'. Saya nggak ngomong kedua kali, nggak ngomong bikin ekstra kolekte. Saya bayar, kasih saja. Kenapa? Karena Tuhan balas lagi berlipat kali ganda. Nggak pernah Tuhan mau keutangan, nggak pernah. Tuhan selalu memberi limpah. Itu sebabnya saya bisa bantu orang lain karena Tuhan memberi limpah. Saya khotbah 6 kali saudara di Amerika, dikasih kolektenya 30 juta. Saya nggak minta. Tuhan, biarlah berpuluh-puluh juta kolekte ya ya ya - nggak. Saya mah khotbah aja biasa. 6x khotbah. Tahu-tahu saya dikasih saudaraku 3.000 dolar. Saya yakin ini Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memberi kelimpahan.
Sampai di Jakarta orang bawa bungkusan, kaya begini bungkusannya. Oom, ini kita baru jual rumah, ini perpuluhan. Dia jual rumah 400 juta. Dia bawa perpuluhan 40 juta. Saya tidak jadi gede kepala lihat uang 40 juta. Saya pakai untuk pekerjaan Tuhan. Saya pakai untuk pelayanan. Maka tahun 2002 saya keluar uang 100 juta untuk penginjilan. Kenapa? Semua dari Tuhan, kok. Tuhan kalau kasih berkat sama saya nggak pakai ukuran kok, kenapa saya musti perhitungan sama Tuhan? Bodoh kalau kita pakai perhitungan sama Tuhan. Kenapa? Lihat orang Israel!
Sampai Musa bilang : 'Stop!!!. Stop!!!' Karena laporan dari panitia pembangunan, emas sudah penuh .. stop .. stop .. stop!!! Inilah kalau Tuhan kerja. Padahal mereka baru dijajah. Mereka dijajah 400 tahun keluar. Tapi kok mereka ingin mempunyai hati yang suka memberi. Kenapa? Tuhan memberi yang berlebih-lebih. Juga soal perjodohan. Siapa disini yang belum dapat jodoh. Ah, sigana mah urang geus kalewat euy .. nggak ada bemo yang lewat nih, oom, nggak ada angkot yang lewat. Ada gadis-gadis yang datang sama saya : pak Awondatu .. Gimana? Saya gimana ya, hampir kawin, hampir kawin, sudah 4 kali hampir kawin, ini di Temanggung. 4 kali hampir jadi. Jadi? Tapi nggak jadi, pak. Jadi gagal? Gagal, pak. Jadi saya trauma, pak. Ini mau ke 5 kali saya mau pacaran saya trauma. Oh, kalau trauma sudah buat apa ketemu saya. Selamatlah bertrauma, nggak akan dapat-dapat. Kok pak Awondatu begitu? Iya, kalau anda trauma-trauma terus, ya nanti tidak akan dapat-dapat. Jadi harus bagaimana?
Saya bilang : 'Kamu itu ingin suami, suaminya gimana?' Kulit sawo matang, kulit sawo busuk, kulitnya kuning langsat ... Wah, pak saya mah nggak minta yang macam-macam, yang kulit sawo matang saja pak. Ditulis. Mau tinggi, mau pendek, mau sedang ngomong. Saya sendiri pendek pak, saya mau memperbaiki keturunan, kalau bisa suami saya yang tinggi. Ngomong bukan sama saya, sama Tuhan, tulis. Ditulis, minta suami yang tinggi. Pekerjaannya apa, minta. Montir, supir bus ... Kalau bisa saya ingin jadi ini suami saya guru karena saya sendiri guru. Tulis. Ditulis .. guru. Itu bulan Juli. Saya pulang.
Januari saya dapat surat undangan menikah dari gadis ini. Saya tidak bisa datang. Nanti November berikutnya saya sudah datang. Datang saudaraku dia sama suaminya, dia sudah berbadan dua, sudah hamil. Pak Awondatu, terima kasih atas doanya. Inilah suami saya. Begitu saya lihat, betul kulitnya sawo matang, badannya tinggi lho saudara. Saya tanya : 'Pekerjaan mas apa mas? Guru. Saudara ketawa tapi nggak mau belajar. Nanti malam tulis. Pengen yang kasep, yang kuning langsat. Jangan tulis di koran Kompas : seorang wanita .. agama kristen .. pantekosta. Warujajar lagi ditulis, aduh .. menginginkan menikah dengan suami yang kebapaan minimal umur 70 tahun.
Tapi saya yakin kalau saudara serius dengan Tuhan, Tuhan pun serius dengan saudara. Dia pasti memberikan. Maksudnya lebih dari yang diperlukan bukan sekali dua, bukan. Maksud saya, Tuhan akan kasih suami yang lebih dari yang saudara cita-citakan. Mungkin saudara cita-citakan : ah, sawo matang saja sudah cukup, Tuhan kasih yang Irian, yang item, supaya saudara lebih puas lagi. Haleluyah. Tuhan bisa kasih yang limpah. Haleluyah.
Allah kita adalah Allah yang suka
memberi. Efesus
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam
kita.
Jadi Tuhan kita bukan Tuhan yang pas-pasan. Dulu saya kalau dengar orang bersaksi : "Saudara-saudara, pada waktu itu, saya memerlukan uang saudara. 100 ribu. Dan saya berdoa : Tuhan, berikanlah uang kepada saya 100 ribu. Dan heran saudara, keesokkan harinya, Tuhan langsung memberi kontan 100 ribu. Yah, itu mah Tuhan yang pas-pasan. Perlu 100 dikasih 100". Tuhan saya mah nggak gitu. Perlu 100, Dia kasih 150. Lebih dari yang kita perlukan. Ini janji Tuhan. Lebih banyak daripada yang kita doakan.
Ayat terakhir. Lukas
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Kemarin di Cipanas, saya sama istri saya lihat tukang beras. Neng, bade meser beas? Masih diliteran. Jadi kenangan saya kepada jaman ibu saya. Kalau beli beras itu sadeka. Sadeka, 10 liter. Itu kalau papa mama saya bisa beli beras 10 liter, sadeka, aduh itu dianggap berkat berkelimpahan. Ternyata tukang beras itu punya seni saudara, saya baru tahu. Ini literan beras begini, saudara ya bulat. Dia tidak mau tegak begini kalau ngeliterin beras. Selalu miring. Selalu disipatnya kesana. Settt turun. Nah, isinya itu nggak penuh satu liter kalau saudara hitung, nggak penuh. Sembari nyanyi lagi. Saya disuruh nunggu waktu kecil teh. Ngitung Yo, mama rek nyokot duitna. Itung nya. Saking enaknya dia nyanyi, saya ngantuk dengarnya. Sampe saya dengar sepuluh. Geus Yo? Geus, ma. Dihitung lagi sudah pergi dia, dihitung, 9 liter. Sepuluh. Ini buktinya 9. Kamu mah dilaguan dilelewean tah ku tukang beas teh jadi sare. Nah, kalau Tuhan begini. Ini leteran beras.
Kita baca ayat 38 : satu takaran yang baik. Ini takaran yang baik .. sssttt, ditakar nih, sssttt .. baik sudah, cengli, yang beli sama yang jual udah cengli. Tapi apa kata ayat : dipadatkan! Masih ada kurang, isi lagi. Digoncang. Lalu terus diatasnya sampai tumpah keluar. Jadi nggak ada tempat lagi, sampai tumpah keluar. Ini janji berkat yang akan diberikan oleh Tuhan kepada kita. Tapi baca ayat seterusnya : Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Jadi kalau kita ngukur sama Tuhan terbatas, pahit - apa Tuhan kira-kira kasih kelimpahan? Nggak. Kalau kita hitungan sama Tuhan, kalau kita aduh, kalau sama Tuhan udah soal uang, aduh urusannya jadi peka .. urusannya jadi panjang, urusannya jadi hararese, uuuh, .. lieur dah, poek, nggak ngerti. Bukan nggak ngerti .. nggak mau ngerti. Allah kita adalah Allah yang limpah. Tapi sayang anak-anakNya belum hidup didalam kelimpahan. Karena alam pikirannya alam pikiran anak terhilang : 'Berapa banyak ayahku punya pegawai-pegawai yang limpah makanannya, aku disini mati kelaparan?!!!
Lukas 15. Apa kata dari anak terhilang
itu waktu dia
sadar dia sudah salah, saudara. Dikatakan didalam ayat ini
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Apakah itu keadaan saudara? Anak bapa tapi mati kelaparan. Kenapa sampai mati kelaparan? Jauh dari bapa! Balik atuh. Kembali. Begitu kembali sama papanya : "Pa, saya nggak usah disebut anak papa, jadikan saja saya kacung, udah senang dah, pah. Asal saya dapat makanan". Sampe gitu anak. Papanya bilang : "Tidak! Bawalah pakaian kesini .. dikasih pakaian, bawa kasut yang baru .. dikasih kasut, cincin yang baru .. pake, ambil anak domba tambun yang the best, potong .. kita bikin pesta."
Lihat itu bapa. Bapa dari anak terhilang adalah bayangan gambaran dari Bapa kita yang ingin, suka, sudi, gandrung memberkati kita dengan limpah! Dia mati di Golgota ini mati supaya saudara hidup berkelimpahan. Kita masuk dalam perjamuan kudus.
Minggu sore, 02 Februari 2003
Y H W H
Kejadian 17
17:15. Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi
Sara - Ini salinan Indonesia agak salah, dia tulis Sara tanpa H, seharusnya
ada H, Sarah - , itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Menurut agama Islam, yang diserahkan oleh Abraham adalah Ismail. Tetapi menurut
2 agama, Kristen dengan Yahudi, yang diserahkan waktu mau diserahkan kepada
Tuhan adalah Ishak. Jadi kalau kita ambil voting, 2 suara jauh lebih kuat dari
satu suara.
Nah saudara, pada satu kali saudara tahu bahwa Abram dengan Sarai - ini sebelum ketemu Tuhan, sebelum diatur sama Tuhan, namanya itu Abram dan Sarai. Sepuluh tahun yang lalu Tuhan janji sama mereka bahwa kamu akan punya anak, seorang anak laki-laki. Selama 10 tahun mereka bertanya-tanya dan tidak sabar lalu Abram mengambil satu pembantu rumah tangga yang diambil dari Mesir namanya Hagar dan Hagar hamil, lahirlah Ismail.
Tetapi dalam kejadian 17, Tuhan datang lagi. Nah, datang ini sekali ini aneh. Saudara, dalam abjadnya Ibrani, nama Allah Yehovah itu tidak ada huruf hidup, a .. i .. u .. e .. o itu tidak ada. Hanya empat huruf saja, JHVH. Karena orang Israel merasa tabu menyebut nama Tuhan, menyebut nama Yahweh atau Jehovah itu, maka nama Tuhan itu ditulis dengan JHVH.
Nah sekarang jadi namanya Tuhan itu ada
dua H -- J H V H. Nah, didalam Kejadian yang lain, Tuhan bilang
sama Abram, namamu harus berubah menjadi Abraham dan nama istrimu harus berubah
menjadi Sarah. H yang pertama dari nama Tuhan diberikan kepada Abram, jadi
Abraham. Nah, H yang kedua diberikan kepada Sarai menjadi Sarah. Ini bahasa
Indonesia ini dia salin Sara, seharusnya ada h, Sarah. Karena satu h dikasih
kepada Abraham, satu H dikasih kepada Sarah. Jadilah Abraham dan Sarah. Baru ada
perjanjian tentang mujijat,
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
Nah saudara-saudara, Abraham ini dia tertawa berkata dalam hati. Ini kehebatannya Tuhan, Dia bisa tahu orang ngomong dalam hati. Kalau saya nggak bisa tahu orang ngomong apa didalam hatinya, kan kita tidak bisa tahu. Tapi Tuhan bisa tahu. Masakan mungkin, katanya; dia ngomong dalam hatinya, masakan mungkin ada anak bisa lahir dari seorang laki-laki 100 tahun dengan istri yang umur 90 tahun. Dengan lain perkataan, ini mustahil!
Disinilah saudaraku, kita bangga kita punya Tuhan kita karena Tuhan kita adalah Allah dari hal-hal yang mustahil. Amin, saudara? Kalau Tuhan kita adalah Tuhan dari hal-hal yang masuk akal, kita tidak perlu bertuhan, otak kita akan menjadi tuhan kita. Tapi justru Tuhan yang kita sembah itu tidak masuk akal. Bagaimana seorang gadis yang namanya Maria belum menikah belum kenal laki-laki bisa hamil melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Yesus, kan tidak masuk akal. Tapi terjadi!!!
Allah yang kita sembah ada satu kata dalam bahasa Inggris, awesome - itu dahsyat tetapi mengagumkan. Tuhan yang kita yang memiliki saudara, sangat mengagumkan; Tuhan yang saudara dan saya sembah didalam nama Yesus itu bukan Tuhan dari satu agama. Bukan hanya Tuhan dari agama kristen, salah. Yesus lahir Yesus dikirim oleh Tuhan, Dia untuk seluruh umat manusia. Hanya ada yang percaya kepada Dia dan mengiring kepada Dia, disebut umat kristen. Tapi ada yang belum percaya, belum menerima, ya tentu saja umat yang lain. Tapi kita yakin nanti di akhir jaman, mereka akan menerima, mereka akan percaya karena Allah kita adalah Allah yang sangat mengagumkan, Allah yang luar biasa.
Nampaknya Tuhan merubah dulu nama saudara. Dari suami istri ini, sebelum dia memberikan perjanjiannya akan memberikan anak. Dan saudara Yosef dan Merlin sudah dipertemukan Tuhan, dan dengan doa dari orang tuanya saudara Yosef sudah menerima Yesus dan sekarang sudah dibaptis ya dan sudah ikut kebaktian dengan setia.
Tetapi mulai hari ini, dengar baik-baik, Merlin ini kehilangan nama, Merlin akan disebut nyonya Yosef Hidayat. Anehnya itu saudara Yosef tidak akan disebut bapa Merlin. Karena apa? Karena Merlin menerima nama suaminya, nama suaminya dicantumkan dibelakang nama Merlin. Ada Hidayatnya. Nyonya Merlin Hidayat. Nama suami diberikan, seperti itu kira-kira Tuhan ingin memberi namaNya.
Tadi kita sudah nyanyi Tiada nama selain nama Yesus. Semua handphone saya kalau on nyala, semua tulisannya ini 'Tiada nama selain nama Yesus'. Nokia, Ericcson, .. Tiada nama selain nama Yesus. Tetapi Nama ini, Dia ingin berikan kepada saudara, Dia ingin berikan kepada kita. Nama diatas segala nama, Nama yang didalamnya manusia diselamatkan, Nama yang segala lutut akan bertelut, lidah akan mengaku Dia adalah Tuhan, itu akan diberikan kepada saudara dan saya sebelum Dia membuat mujijat.
Nampaknya kita ini ingin mujijat dari Tuhan tanpa mau merubah tanpa memakai nama Tuhan didalam hidup kita. Nggak bisa. Mujijat akan terjadi kalau saudara mengijinkan nama Tuhan itu ada didalam kehidupan kita. Nama Yesus, nama Allah, nama Jehovah itu, YHWH itu - ada didalam kehidupan kita.
Nama itu saudaraku membawa satu arti yang sangat dalam. Kalau saya katakan Soeharto, banyak yang nama Soeharto. Saya punya kawan sekelas satu tempat duduk, namanya juga Soeharto. Tetapi kalau saya katakan Soeharto di Indonesia, orang selalu ingat kepada presiden Soeharto. Kalau saya bilang Soekarno, banyak di Indonesia yang namanya Soekarno. Kepala SD saya dulu di MY namanya juga Soekarno. Tetapi kalau kita bilang Soekarno, kita ingatnya kepada presiden Soekarno.
Kalau saya bilang Yesus, saudaraku, di Filipina yang nama Yesus itu banyak. Bintang film Yesus Ramos itu namanya ditulis Yesus. Apalagi di Mexico itu nama Yesus itu sudah biasa. Di Israel nama Yesus itu biasa Yahshua itu biasa. Tapi kenapa kalau kita bilang Yesus, itu ingat kepada Juru Selamat dunia. Maka nama mewakili satu pribadi, nama mewakili satu keadaan, nama mewakili dibelakangnya itu ada tanggung jawab yang besar.
Kapan saudara diberi nama oleh Tuhan?
Pertama, waktu kita dibaptis. Hamba Tuhan : 'Aku baptiskan kamu didalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, yaitu didalam nama Tuhan Yesus Kristus'. Saat itulah saudara mendapat nama. Menurut Markus 16, saudara berdoa berhak doakan orang sakit, saudara dapat otoritas dari Tuhan tumpangkan tangan, bukan pendeta saudara, jemaat, dia tumpangkan tangan, orang sakit akan sembuh. Kenapa? Dalam nama. Bukan saudara yang sembuhkan tapi atas nama.
Waktu saya berdoa di Manado, ada 4 orang lumpuh di kursi roda di lapangan, disiarkan televisi. Dia bilang : pak Awondatu tolong doakan ini orang lumpuh 4 orang, dibawa kursi roda. Ya Tuhan, bagaimana? Saya grogi, karena apa? Kalau sembuh, yang dipuji Yesus, kalau nggak sembuh, yang dikutuk saya. Aduh Tuhan bagaimana saya bukan orang tukang sembahyang untuk orang sakit .. Tuhan Engkau tahu. Seperti Tuhan bisik : "Kamu punya tugas sembahyang. Kan kamu nggak bisa sembuhkan dia, Aku juga tahu. Kamu doa saja. Soal sembuh atau tidak, itu urusanKu". Maka saya berdoa. Dan dari 4 orang yang lumpuh ini, 2 lompat dari kursi roda dan berjalan, lompat-lompat. Sampai saya bilang : "Ah, bohong kali ini". Tapi waktu ditanya, 6 tahun lumpuh.
Kenapa? Apa saya punya kuasa, hebat, bisa sembuhkan orang? Tidak. Atas nama. Ada amin, saudara-saudara? Didalam nama! Didalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Namanya sudah diberikan kepada kita. Semua keturunan Abraham itu harus memakai nama yang luar biasa ini. Semua umat kristen, saya tidak peduli gereja apa, dia dikasih hak, dia dikasih otoritas, untuk memakai nama ini. Nama diatas segala nama.
Saya baptis satu keluarga katolik, saudara. Bapak Damapoli dia dapat kepercayaan dapat surat dari Paus dikasih lihat sama saya. Dia dengar suara suruh bawa istri, anak dan mantunya datang baptis disini baptis selam, padahal dia tokoh katolik. Dia harusnya ke Semarang tapi dia dengar suara : "Datang di Cianjur dan minta baptis". Datangnya ini jam 11 pagi, saudara. Kolonel Damapoli. Dia bilang : "Brur, saya dengar suara saya disuruh baptis selam disini". Terpaksa jam 11 pagi kita isi bak. Dibaptis dia selam seluruh keluarga.
Frans Daromes dan Sandra Sanger bertobat sama bapak Damapoli ini. Kena verlans stroke dia, tangan kirinya verlans, ini tangan kanan nggak. Dia doa : "Demi nama Yesus, hai tanganku yang verlans sembuh". Sembuh! Jangan tidak percaya saudara. Hanya baru dia pulang ke Surga. Tapi semua istri dan anaknya. Nah, satu anaknya ada di Belanda jadi hamba Tuhan. Jadi Tuhan tidak lihat merk gereja, Tuhan tidak lihat siapa. Saudara bisa memakai nama ini.
Kapan lagi kita diberi nama memakai hak nama ini? Waktu menikah.
Saudara menikah tidak main-main. Bukan catatan sipil, catatan sipil mah cuma pake aja taplak meja hijau, pake palu .. ketok. Tapi saudara sedang menikah dihadapan Tuhan yang akan memberi nama. Saudara terikat dengan nama Yesus ini. Karena saudara-saudara, Yosef dan Merlin tidak berjanji didepan pendeta tetapi berjanji langsung dihadapan Tuhan. Supaya nanti waktu pemberkatan menikah supaya tahu. Hanya Merlin saja sudah satu-satunya, Merlin juga hanya Yosef saja. Ini perancang busana sama bisnisman menikah, saudara. Ini Nama ini mempertemukan, saudara. Nama ini H nya sama, H H. Dikasih sama Abram jadi Abraham, Sarai jadi Sarah sehingga suami istri ini bisa menerima mujijat karena yang kasih namanya Tuhan.
Maka kalau pernikahan ini yang memberkati Tuhan saudaraku, suami itu cok .. istri juga cok, jadi cocok. Kalau tidak dengan Tuhan, istri cek .. suami cok - cekcok. Itu sebabnya saudaraku hanya didalam Tuhan, kita akan melihat mujijat daripada Tuhan.
Saya akan ajak mujijat pernikahan, kita lihat apa yang dikatakan oleh Salomo, didalam Mazmur
127:1. Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. Tentu yang dimaksud bukan rumah tembok ini, karena yang membangun rumah tembok ini insinyur dan tukang-tukang batu, tukang tembok. Bukan Tuhan yang membangunnya. Tentu rumah yang sedang dibangun Tuhan itu satu, rumah rohani, yaitu gereja Tuhan; yang kedua, adalah rumah tangga.
Nampaknya membangun rumah tangga jauh lebih berat daripada membikin tangga rumah. Bikin tangga rumah gampang saudara, bikin tangga berjalan gampang tapi bikin membangun rumah tangga nggak bisa cuma Yosef dan Merlin. Nggak bisa ada mujijat Abraham dengan Sarai saja, biar keukeuh bagaimana nggak bisa. Harus ada campur tangan dari YHWH, Jehovah, Yahweh, Sang Tuhan itu!
Nggak bisa Yosef dan Merlin membangun rumah tangga. Wah, membangun rumah tangga jaman sekarang dengan banyak godaan seperti ini. Bahkan sekarang setan saudaraku genderowo kuntilanak adanya di pohon jambe, dengan punggungnya bolong, lalu giginya panjang, .. tidak. Sekarang mah kuntilanak juga saudaraku, pakai blue jeans, pusarnya juga kelihatan sekarang mah. Dia bilangnya juga : "Dah, oom". Kalau kuntilanak yang ada dipohon jambe, saudara akan berkata : "Demi nama Yesus, hei setan pergi". Tapi kalau sudah yang 'dah oom', saudara akan bilang : "Dalam nama Ye ..., dalam nama Ye ... ". Saudara pikir cakep juga nih, lalu ngomong-ngomong : "Nama yey .. siapa, sus? Nggak pakai nama Yesus!
Itu sebabnya ini hati-hati sekarang. Siapa yang bisa melindungi ini kalau bukan sang Tuhan ini. Bukan hanya batuk bisa disembuhkan oleh Tuhan saudaraku tetapi juga pernikahan saudaraku rumah tangga bisa dibangun oleh Tuhan. Ada haleluyah, saudara? Puji Tuhan. Saudara, hidup ini bagaimana kita lihat. Kalau kita lihat hidup ini mengecewakan, ya saudara anggap mengecewakan. Tetapi hidup ini indah kalau saudara melihat dari kacamata Tuhan.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sia usaha orang yang membangunnya.
Bintang film yang terkenal Amerika adalah Marlyn Monroe. Dia menjadi lambang Amerika. Dia disebut bom sex dari Amerika. Mungkin kalau dia masih hidup, Osama bin Laden nggak berani ngebom saudara, karena ada bom yang lebih hebat, yaitu Marlyn Monroe. Marlyn Monroe tiap hari terima 400 pucuk surat. Tiap hari dari penggemar seluruh dunia. Bacanya bagaimana, nggak dikasih tahu. Kalau senyum, 1000 dolar. Baru senyum aja 1000 dolar. Coba kita ketawa dari pagi sampai sore, kalau ada yang bayar. Nggak ada yang bayar, paling juga ngomong : "Sigana gelo tah jelema teh". Saudaraku, berbeda sekali antara bintang film.
Tetapi dia meninggal pada usia 36 tahun dengan kertas ditangannya. Waktu dibaca : "Hidupku hampa. Kosong. Tidak ada harapan". Kenapa? Karena dia tidak bawa Kristus, dia tidak bawa Tuhan, dia berganti dari satu laki-laki kepada laki-laki lain, dia berganti dari pelukan satu laki-laki kepada laki-laki lain. Dia kawin cerai, kawin cerai. Tapi itulah kehidupan tanpa Tuhan. Seperti orang minum air laut, tambah minum tambah haus. Malam hari ini ada berita baik, Yesus jawaban bagi pernikahan kita! Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah tangga, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
Berikut, jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Tuhan bukan hanya memberikan saudaraku pernikahan yang bahagia tetapi dia juga memberikan pengawalan, memberikan keamanan. Puji Tuhan.
Yang ketiga, ayat 2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Yang ketiga. Dia memberi jaminan tentang perekonomian. Walaupun apa yang terjadi kesulitan ekonomi diseluruh Indonesia khususnya, dunia umumnya, tetapi Tuhan akan memberi perjanjian. Dia memelihara menjaga kita pada waktu tidur kita dikasih rejeki, masih tidur kita dikasih rejeki saudara. Ingat Adam waktu Adam mau dikasih Hawa? Dia dibikin tidur. Apa yang terjadi? Ambil rusuknya, dijadikan Hawa. Dibikin tenang. Maksudnya tidur disini adalah rest, tenang. Kita ekonomi kalau ikut Yesus tidak terburu-buru, nggak rusuh, nggak repot sana repot sini, kaya Marta tadi pagi. Tidak. Tetapi tenang. Semuanya berjalan dengan tenang. Itu Tuhan.
Dikatakan disana : Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Apa ini lagunya orang kristen, bagaimana ko, ci ? Susah. Gimana ko, ci? Payah euy. Seperti kereta api jaman dulu di Garut sus .. sah .. sus .. sah. Susah apa, ci? Duiiittttt! Padahal kereta api mah didalam Yesus kita sudah berubah jadi diesel. Suk .. ses ... suk .. ses. Tiauww .. tiauw .. ! Ce tiauw .. no tiauw .. sa tiauw. Jelek-jelek kwe tiauw masih ada saudara. Ini didalam Tuhan.
Ada janji yang luar biasa bahwa kita santai didalam Tuhan tidak usah rusuh tetapi berkat itu datang pada waktu kita masih tidur, Dia memberikan kepada kita yang dicintainya. Urusan kristen adalah urusan cinta. Kalau saudara datang ke gereja urusan kewajiban, cilaka. Saudara musti datang ke gereja, bukan urusan takut sama Tuhan, takut nggak diberkati, salah. Kita musti datang di gereja karena urusannya, urusan cinta dengan Tuhan.
Orang yang nyanyi karena dia cinta Tuhan lain. Tadi saya khotbah keras di Jakarta, keras sekali. Ada 7 sms saya terima : "Terima kasih, oom buat Firman Tuhan. Saya merasa diberkati, saya merasa diperbaiki. Walaupun keras, terima kasih, oom".
Kalau orang cinta kepada Tuhan, dinasehati nggak marah. Dinasehati dia tambah maju, dinasehati dia tambah cinta kepada Tuhan. Dia lebih senang ada di Bait Allah, Dia ingin ada didalam rumah Tuhan.
Ayat 3 : Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Saya pernah mendoakan satu ibu, orang GKI, yang dokter bilang tidak bisa dapat anak, sekarang sudah punya anak kembar tiga. Bahkan kami dikirimi majalah kembar tiga dari Amerika, anak itu ada di majalah itu. Dari tiga anak itu, satu anak ini harus masuk inkubator berkali-kali. Dia sudah grogi-grogi terus ibunya kirim sms terus : "Bagaimana, oom?" Saya bilang kalau Tuhan sudah kasih, pasti dijamin beres, tenang aja.
Ada eks Cianjur, dia orang Batak, dia kawin orang Jawa, dia kerja di Bali. Hamil. Oom, kata dokter saya ini hamil kembar dua. Doakan dong, supaya saya jangan kembar dua, supaya satu aja oom. Saya bilang, gimana kalau tiga. Ternyata kembar tiga juga, nampaknya ini saudaraku, ini musim kembar tiga.
Ayat 4.
127:4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
127:5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Saudara, berkat daripada Tuhan dimulai
dengan nama Tuhan, Dia memberikan nama kepada Abram dan Sarai dan sekarang Dia
juga memberikan nama kepada kedua kekasih kita ini.
Minggu sore, 09 Februari 2003
Aib !
Kita akan berbicara mengenai aib. Kata aib paling tidak enak kita dengar. Dan di dalam Alkitab ada 3 pasal : Mazmur 51, Yesaya 51 dan Yeremia 51. Mazmur 51, Raja Daud kena aib karena kesalahannya sendiri, dan dia minta ampun kepada Tuhan karena aib yang dia dapatkan oleh karena dosanya sendiri. Yesaya 51, Israel diaibkan oleh orang lain, dan Tuhan menghibur. Yeremia 51, bangsa-bangsa lain membuat aib kepada orang Israel.
Jadi, Mazmur 51 - aib karena kesalahan sendiri; Yesaya 51, aib diaibkan orang; Yeremia 51 bangsa lain membuat aib kepada orang Israel.
Dari 3 hal ini, saya rasa yang pertama saya tidak usah khotbah, Mazmur 51, karena semua kita mengerti kalau kita berdosa kita kena aib, kalau kita bersalah kita kena aib. Yang terakhir, kita tidak ada urusan dengan bangsa lain yang mengaibkan kita, karena memang dari dulu begitu. Tetapi mari kita lihat yang tengah, Yesaya 51, bagaimana orang lain mengaibkan kita dan bagaimana kita seharusnya menghadapi mereka yang mengaibkan kita.
Yesaya 51
51:1. Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
51:4. Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
51:8 Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan.
Mari
kita lihat ayat 1 lebih dahulu bersama-sama. Dua kata pertama kita sebut bersama-sama, “Dengarkanlah Aku”.
Ayat 4,
tiga kata pertama, “Perhatikanlah suara-Ku”. Ayat 7,
dua kata pertama, “Dengarkanlah Aku”.
Kalau sampai tiga kali Tuhan meminta kita untuk mendengarkan Dia, maka ini sangat luar biasa saudara-saudara, sampai tiga kali. Dua kali saja sudah penting, “Marta, Marta”. Sekarang diminta sampai tiga kali, “Dengarkanlah Aku”. Nampaknya gereja Tuhan sekarang, kurang memasang telinga kepada Tuhan.
Saya baru memberi studi baru kepada murid kelas 1, bahwa huruf itu mematikan. Jadi kalau kita baca Alkitab, begini aja bengong, kita baca aja, mematikan. Tapi coba, mencoba melihat apa yang tersirat dalam apa yang tersurat. Apa yang ada dibelakang, dibalik kata-kata itu. Kalau Tuhan sampai 3 kali bicara, “Dengarkanlah Aku”, itu sudah luar biasa.
Hari Senin yang lalu saya ke wc di sekolah Alkitab. Pada waktu saya melihat di wc itu, di tempat urinoar, tempat kita buang air kecil, saya lihat itu tidak dibersihkan. Berarti regu yang seharusnya bekerja disana itu, tidak kerja betul. Tidak mendengar apa yang diperintah bahwa regu itu harus membersihkan wc dan kamar mandi. Ini hanya ilustrasi, betapa susahnya kita mendengar, menurut.
Tadi pagi ada satu ibu bersaksi di Jakarta, “Terus terang saudara-saudara, saya tidak percaya persepuluhan, tetapi setelah saya melakukan, saya kaget dengan berkat yang Tuhan berikan kepada saya. Mulai saat ini saya terus awasi suami saya. Asal pemasukan ada, sudah sisihkan persepuluhan atau belum?”
Ini orang yang tahu mendengar, menurut.
Nah, kalau sampai Tuhan berkata 3 kali, “Dengarkanlah Aku”, “Perhatikanlah suara-Ku”, “Dengarkanlah Aku” ini ada sesuatu yang penting, ada sesuatu yang tidak seperti biasa. Itu sebabnya, saudara-saudara harus memasang telinga kepada Tuhan. Kenapa? Karena telinga kita ini biasa dengar gosip, telinga kita ini biasa dengar omongan orang, telinga kita ini biasa dengar hal-hal yang negatf, telinga kita biasa dengar siaran-siaran radio yang tidak enak, telinga kita ini biasa saudaraku dengar nyanyian-nyanyian yang melawan kehendak Tuhan.
Sebagai contoh, ada anak-anak muda suka nyanyi itu lagu Asereje, mereka tidak tahu itu Asereje artinya setan didalam bahasa Spanyol. Kita memasang telinga kepada hal yang takut, ada banjir, ada ketakutan, ada kebimbangan, ada pembunuhan, ada pemerkosaan, ada penodongan, itu saja yang kita dengar. Telinga kita jadi tempolong dari perkara-perkara yang busuk, perkara-perkara yang tidak baik. Kita dengar kesalahan orang, kita dengar kejatuhan orang, kita dengar kegagalan orang, kita dengar semua keadaan yang busuk-busuk tiap hari.
Hei!, Kata Tuhan, hari ini kita mau dengar suara Tuhan. Kita harus dengar suara Tuhan. Ada banyak ribuan macam suara di dalam dunia ini, tapi mari pada sore hari ini, saya dan saudara hanya mau mendengar suara dari gembala yang besar, yaitu suara Tuhan. Dikatakan, hai kamu yang mencari Tuhan! Kalau kita mencari Tuhan, ternyata harus buka telinga. Dulu Tuhan cari kita, setelah ketemu, sekarang kita cari Tuhan, cari wajahNya.
Alkitab
mengajar 2 stroke. Stroke
pertama Tuhan mencari kita, Dia sudah menemukan kita. Tapi setelah kita
ditemukan, kita kaya domba, domba ini sepertinya liar, nggak suka sama gembala,
mau nya jauh dari gembala, kita harus mencari Tuhan. Pasanglah telinga!
Kebetulan saya ini shio tikus, shio tikus itu shio pertama dari semua shio. Lihat tikus itu monyong saudaraku, pigeuleuheun, piseubeleun, tapi kalau dia sudah jadi mickey mouse, jadi lucu. Mickey Mouse itu kan tikus, amin? Nah, maksud saya, saya ini tikus yang mickey mouse itu, telinganya gede. Saya mau jadi telinga yang besar untuk mendengar suara Tuhan, amin saudara-saudara? Kita semua mungkin macam-macam shio, tetapi kalau soal kita dengar suara Tuhan, mari kita jadi shio Mickey Mouse. Mari kita menjadi Mickey Mouse yang telinganya besar, untuk dengar-dengaran, menurut kepada suara Tuhan.
Ayat 2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
Apa yang dimaksud dalam ayat ke-2 ini? Saudara, Tuhan mengingatkan kepada asal-muasal kita. Saya suka lihat dirumah-rumah orang Tionghoa jaman dulu, ada engkong digantung fotonya. Saya ke Sukabumi, saya ke Odeon, saya lihat engkong saya, fotonya, Tan Goan Ceng, nggak ketemu sama saya, keburu dia meninggal, tapi dia sudah terima Yesus. Dia bawa tapekong macan dari Teng Sia, tapekong macannya masih ada di Odeon di Sukabumi, orang sembahyangin ini tapekong macan, yang bawanya sudah terima Yesus. Sayang ini si engkong ini, kasih tapekong macan ke sana. Tapi lihat yang jaman dulu itu, aduh engkong. Ternyata di lihat-lihat, engkong ini ganteng amat, kasep! Nggak seperti cucunya.
Jadi saudara-saudara saya lihat engkong, hebat benar! Saya melihat kembali, di dalam darah saya ada 50% orang Tionghoa. Pantes saya makan tiap hari, tidak makanan Manado, erwe, tidak! Selalu kebanyakannya Tionghoa, kue mangkok, lelemper, tahu, takwah, bacang, kwe cang, ya. Yang bawa makanan ke rumah juga, hai som, semuanya makanan-makanan Tionghoa. Jadi nampaknya darah Tionghoa saya lebih kuat, maka saya tidak disebut Bung, yang sebut Bung itu panggilan Manado, itu di Jawa Timur. Tapi kebanyakan saya dipanggil ko Yoyo. Karena ada 50% Teng Sia, ada 50% Tiongkok, Tiong hoa.
Tapi kita juga sebagai orang Kristen, musti lihat, bahwa kita ini, kita punya nenek moyang adalah orang yang diberkati Tuhan. Abraham dengan Sarah, “Aku memberkati dan memperbanyak dia”.
Jadi sebetulnya soal cien, soal berkat, soal kang tau, soal hoki, kita sudah tidak usah pikir. Sebab di dalam Tuhan ada berkat, di dalam Tuhan Yesus kita diberkati, di dalam Tuhan Yesus akan ada kelimpahan yang luar biasa.
Ayat 3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Hei! Kita anak-anak Tuhan, punya lagu-lagu suka-cita, amin saudara-saudara?
Saya perhatikan dari tadi, saya ini saudaraku lelah-lelah cape dari Jakarta, lihat saudara nyanyi, kok, orang Cianjur lebih lelah kelihatannya? Nampaknya pemimpin-pemimpin pujian ini punya lagu yang favorit.
Saya kan nggak tahu, siapa yang memimpin pujian. Tapi saya perhatikan, kalau yang pimpin pujiannya ini, lagunya pasti ini, ini, ini. Kalau yang pimpin pujiannya ini, pasti lagunya, ini, ini, ini, ini. Nah, tadi Sdr. Aan, itu musti ada Nyanyi Haleluyah, itu gak boleh lewat, pasti ada! Semua kita punya lagu favorit, asal jangan aja, kambing embe-embe, kucing … jangan! Tetapi saudaraku, kita ini umat Tuhan adalah umat yang penuh dengan sukacita, ada haleluyah?
Ayat 4 : Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
Ini
Tuhan tahu hati saya. Saya ini merasa kasihan kepada jemaat gereja GPdI
dimana-mana yang tidak ada PA, tidak ada Pelajaran Alkitab. Kebaktiannya cuma
Minggu saja, nanti Rabu kebaktian tengah minggu, saeutik pisan, sedikit. Juga
kebaktian biasa, tidak ada PA. Maka jemaatnya lemah. Puji kepada Tuhan kita di
Cianjur ada PA, Minggu pagi dan Rabu sore. Bahkan yang Rabu sore, saudara
sendiri yang gabung dengan puasa, doa puasa.
Ini ada businessman dari Jakarta, ikut doa semalam hari Jumat, Sabtu dan Minggu, dia ikut puasa, ini sudah hari kedua dia puasa, dia tidur di rumah saya. Jadi nanti habis kebaktian dia buka. Kenapa? Ini bicara dari pengajaran. Dia tidak bilang “kata-kata-Ku”, tapi pengajaran. Dalam Tuhan itu Yesus, pagi-pagi sekali dalam Injil suka dibaca, Dia pagi-pagi ke Bait Allah, mengajar orang. Dia duduk di perahu, mengajar. Pengajaran ini yang membuat kita mengerti. Dari membaca sampai kita mengerti, kenapa ini begini, kenapa ini begitu.
Buat saya saudara, buat saya. Revi nggak usah lagi sekolah drum. Buat apa sekolah drum? Buang-buang waktu satu tahun, hanya sekolah drum. Asal sudah bisa main drum, nyanyi di gereja, cukuplah. Dia sudah juara ke-2 Indonesia 3 tahun berturut-turut, kenapa lagi, mau apa lagi? Sudah cukup lah! Tapi dia ternyata ingin tahu pengajaran drum. Oh, kalau lagu begini, nggak boleh pukul begini, kalau lagu begini, harus begini, irama begini, harus begini, kalau yang nyanyinya keras, kita harus begini. Ternyata main drum itu tidak segampang yang saya kira, tidak segampang kalau main bedug. Mau besok lebaran, dug dug dug dug dug, gampang itu mah. Tidak seperti main barongsai, tidak! Susah!
"Pengajaran akan keluar dari pada-Ku, dan hukum-Ku sebagai terang bagi bangsa-bangsa”
Saya tadi katakan, saya merasa kasihan kepada gereja sendiri GPdI di beberapa kota lain, khususnya di Jawa Barat, yang sama sekali tidak ada PA, tidak ada Pelajaran Alkitab. Yang ada saudara-saudaraku, hanya khotbah biasa saja! Kasihan jemaat tidak dikasih makan, tidak dikasih feeding yang cukup.
Tadi saya khotbah 1 jam di Jakarta. Saya kirim sms sama satu bapa, “Apa saya ini terlalu panjang tadi khotbah?” dijawab, “tidak pak, saya rasa malah kurang”. Kalau pendeta lain yang saya suruh minta wakil, baru setengah jam khotbah, mereka sudah kirim sms sama saya, “Om, ini khotbah saya nggak ngerti dan belum berhenti-berhenti”. Kenapa? Karena sudah mengerti pengajaran. Betapa pentingnya pengajaran.
Pada waktu gereja kita di tahbiskan, yang dulu, bukan yang terakhir! Itu pendeta dari Canada bernubuat. Dari Cianjur ini, dari gereja ini akan keluar pengajaran ke seluruh dunia. Saya dengar itu nubuat, apa betul? Tapi sejak Sekolah Alkitab terbangun. (Pendeta dari Canada, belum pernah lihat itu. Nanti dia akan datang, kalau tidak bulan Agustus, bulan Desember, dengan istrinya, juga orang Tionghoa, dari Tiongkok asli. Orang Canada kawin orang Tionghoa) dia akan lihat apa yang dia nubuat sudah jadi kenyataan.
Setelah ada 1.200 hamba Tuhan keluar dari Cianjur. Saudara, sebagai catatan saja, 55% gembala sidang di Jawa Barat, sekarang, itu lulusan Cianjur! Saya tidak pernah tahu, saya tidak pernah tanya, tapi orang kasih laporan sama saya. “Tahu nggak oom, lebih dari 55% gembala di Jawa Barat, ini lulusan Cianjur”. Saya sampai terharu. Kalau begitu ini nubuatan terjadi benar. Itu hebatnya pengajaran.
Berapa pendeta kita sumbang selama 15 tahun untuk Jawa Barat? Tuhan sendiri nanti yang tahu. Berapa sumbangan saudara membantu Sekolah Alkitab? Berapa sumbangan saudara membantu mengirimkan makanan-makanan? Itu nanti semua Tuhan akan ganti berlipat kali ganda. Ini luar biasanya dari pengajaran.
Kalau saya dalam gelap, maksudnya dalam gelap, tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu mau kemana, tidak tahu mau berbuat apa, tidak mau pergi kemana. tidak tahu harus bertindak bagaimana, saya datang kepada Firman, karena Firman ini terang. Saya tidak sembahyang. Nanti sembahyang itu setelah saya mengerti, nanti puasa setelah saya mengerti. Kalau saya sedang gelap, saya tidak tahu harus berbuat apa, saya lari kepada Firman, kenapa? Dikatakan Firman itu adalah terang : “Hukum-Ku sebagai terang”.
Sekarang kalau saudara-saudara masuk terowongan panjang. Begitu saudara masuk terowongan, nanti diujung saudara lihat ada cahaya, kan saudara tahu itu jalan keluar, amin? Kalau saudara masuk terowongan dan jauh diujung sana ada terang, itu jalan keluar. Demikian juga kalau saudara membaca Firman lalu ada terang, itu jalan keluar. Firman Tuhan memberi jalan keluar.
Ayat 5 ini dalam bahasa Inggrisnya, tidak disebut keselamatan, tetapi “my rightesnous is near” , kebenaranku dekat.
Kalau saudaraku suka membaca Firman Allah, suka dan rajin dan sayang dan senang dan gandrung kepada Firman Allah, soal kebenaran itu, dekat kepada saudara!
Saudara mengerti hal yang benar itu, karena belajar dari Firman.
Ayat 5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
Ayat 5 ini dalam bahasa Inggrisnya tidak disebut keselamatan tetapi ,“KebenaranKu dekat". Kalau saudara suka membaca Firman Allah, suka dan rajin dan sayang dan senang dan gandrung kepada Firman Allah, soal kebenaran itu dekat kepada saudara. Saudara mengerti hal yang benar itu karena belajar dari Firman.
Bahasa Inggris berkata :"Dan kelepasan yang Ku-berikan sudah berangkat, sudah dikirim”. Kalau begitu, sudah dikirim, dia pasti datang, ada haleluyah saudara-saudara?
Ada 3 kategori orang yang ada di dalam ruangan ini sekarang :
Untuk orang yang sedang ditolong dan belum ditolong ini, ini berita baik. Bahwa pertolongan itu sudah dikirim. Daniel berpuasa 3 minggu, datang malaikat dan berkata: “Sebetulnya Aku sudah memberi, begitu kamu minta, kami sudah berikan, tapi di jegal”. Ini pemberian dari Tuhan untuk Daniel dicegat oleh raja udara, penguasa udara, yaitu iblis. Maka Daniel berpuasa 3 minggu, sehingga penguasa ini tidak bisa tahan lagi berkat, berkat itu turun.
Apa yang menyebabkan berkat tidak turun? Ada yang jegal. Kalau saudara sembahyang, “Tuhan saya mau buka toko sekarang, Tuhan berkatilah toko saya”, “Tuhan saya mau bikin kue sekarang”, “Tuhan saya mau buka warung”, “Tuhan saya mau bikin sayur sekarang, berkatilah”. Saudara musti yakin, berkat sudah dikirim. Kalau ada orang nyoba saudara punya kue, “Aduh, enak bener”!, kita musti bilang dalam hati, terima kasih Tuhan, puji Tuhan, karena Tuhan yang mengatur sampai tangan saudara bisa kasih ... pas.
Jangan sampai saudara bilang, “Saya yang bikin”. Saudara punya salon, “Aduh saya juara 1 pembuatan rambut indah model F4”. Sekarang saya sudah lihat saudaraku, kalau sudah merah-merah (anak-anak muda lelaki, merah-merah), gondrong, duh ini F-4! Kalau yang tajam-tajam ke atas, ini F-16, kapal perang, kapal tempur!
Biar kita jago saudaraku, bikin rambut rol-an hebat, tapi saya mau kasih tahu, umpamanya Tuhan izinkan sebulan aja di Cianjur ini semua orang gundul! Saya mau tanya, apa ada salon kecantikan yang bakal didatangin?
“Erek naon ci kadieu?”. Ieu kumaha atuh urang teh, gundul kieu, kumaha? Makanya saudaraku, penata rambut musti tahu, duh terima kasih Tuhan, kalau bukan Tuhan yang ngeluarin rambut dari kepala nih si enci ini, saya nggak bisa menata rambut, amin saudara-saudara? Kalau saudara menata rambut, berkatalah “terima kasih Tuhan, bahwa dia tidak gundul”. Maka itu saudara, kembalikanlah segala sesuatu kepada Tuhan.
Ayat 6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Waktu saya lihat ibu Tan Nie Sin, punya jenazah, 90 tahun meninggal, muka tidak berubah, tapi biar muka tidak berubah saudara, sudah 90 tahun. Jantung sudah tidak kuat lagi. Waktu saya bawa ibu saya ke Jakarta. Dokter di Jakarta bilang, “Pak Awondatu, klep jantungnya ibu anda ini capek sekali, karena dia dorong darah ke jantung. Tapi karena ini sudah bocor, darah itu turun lagi, jadi untuk naikkan darah itu, dia harus double kerja, capek! Saya tidak operasi ibu, saya akan biarkan saja". Ini saya buka rahasia sekarang. "Ya, sudah saya terima, saya nggak kasih tahu mama. Dia sudah tidak mampu. Nanti kita akan lewat fase itu, dimana jantung kita tidak kuat lagi bekerja, meninggal!
Rumah waktu jadi, harerang, sarareungit, di cat bagus! Tapi kena hujan mulai ada fungus, mulai ada flek-flek hitam-hitam, hujan, hujan, hujan, becek, datang tamu deui, semah teh teu kekeset, euh abus, kotor, euh ampun. Sudah mulai saudara-saudara.
3 tahun lagi sudah mulai di cat lagi, mulai ada kerak, mulai ada bocor, mulai ada tikus, namanya saja didunia, semua berubah. Hanya satu yang tidak berubah - janji Allah kepada kita, janji Tuhan kepada kita. Dikatakan disana saudaraku, semua berubah, “Langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang, penduduk akan mati seperti nyamuk, tetapi kelepasan yang Ku-berikan akan tetap untuk selama-lamanya dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir”. Amin?
Sekarang
kita lihat ayat 7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Kita buka dulu ayat 1 : “Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar sesuatu yang benar” ini masa pertama, saya cari, saya kejar apa yang benar, saya mengejar sesuatu yang benar.
Tetapi ayat 7, “Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui”.
Sudah tahu sekarang, sudah menjadi milik kita, sesuatu yang benar. Ayat 1 'masih mengejar', tetapi ayat 7 'sudah mengetahui'. Tapi tetap kita punya telinga harus terbuka kepada Tuhan
"Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu!"
Pengajaran lagi! “Yang cinta Tuhan Yesus, simpan sabdaNya, yang cinta Tuhan Yesus, simpan sabdaNya, Bapa mengasihiNya, katanya Ku tinggal di hatimu, sampai selamanya”
Saya pernah punya murid buta, kelas 1, dia masuk kelas 2 berikutnya. Karena dia buta, dia tidak mencatat. Jadi pelajaran-pelajaran, dia cuma dengar saja. Mata terbuka, tapi dia tidak bisa lihat saya, namanya saja orang buta. Tetapi waktu ulangan, ulangan untuk dia, kita pakai secara imla, di dikte, itu murid-murid yang melek kalah, murid-murid yang melek tuh, yang nyatat, yang belajar tuh dapat nilainya 70,-80. Dia 90-100. Orang buta!
Kenapa? Karena dia simpan Firman di dalam hati. Dia nggak bisa mencatat, tapi semua yang dia dengar dia simpan. Simpan itu bukan ingat, kalau ingat bisa lupa, kalau simpan nggak bisa hilang. Namanya saja disimpan. Kalau uang saudara, saudara masukkan dilemari besi, saudara simpan, saudara kunci, nggak akan hilang. Kecuali kalau saudara buka lagi. Apa yang saudara simpan dalam hati, Firman itu tidak akan hilang. Walaupun mata tidak lihat, tidak mencatat, tapi dia bisa menang ulangan.
Baru-baru saya ketemu di Jakarta, “Oom, saya minta sms dari oom!” Ya ampun, kamu sms bacanya mau bagaimana? “Saya bisa oom, kalau saya lihat begini dekat”.
Saya punya satu murid siswi, praktek di rumah. Dilamar sama satu pendeta, pendeta-nya buta. Bukan sebelah, dua-duanana peureum. Saya bilang teh, kenapa dia sampai mau? Heran saudara, sampai mau! Udah punya anak sekarang. Pendeta, gembala sidang, main organ, buta, dia mau! Mungkin, mungkin ini murid saya anggap, kalau suaminya buta nggak bakalan nyeleweng. Tapi saudara, saya tidak tahu apa yang terjadi, dia bela suaminya. Dikatakan, “Apa mau?” Mau! “Rela?” Rela! Memang senang, memang cinta. Ditanya yang butanya, “Kok, kamu bisa cinta sama dia?” Oh, kalau saya jabat tangan dia, tangan saya bicara, bahwa dia ini cantik. Itu orang buta pakai tangan saudara!
Banyak orang melek, udah pakai mata saja masih salah!
Ayat 7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu!
Saya mau tanya, “Apa saudara mau simpan Firman dalam hati saudara?” Ah, kalau begitu ayat ini berlaku. Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Saya pakai bahasa Cianjur. Tong sieun lamun di omong-omongkeun jelema, tong sieun lamun urang teh difitnah. Tong sieun lamun urang digogoreng. Kecuali kalau kita berhutang. Kalau kita berhutang terus kita nggak bayar, kita di omong-omongin orang, tuh dia punya utang tapi nggak bayar, kita pinjam uang tapi kabur, diomong-omongin orang, ya memang salah! Kita pinjam uang tapi kita kabur, dengan istilah diraibkan oleh Roh Kudus, hilang entah kemana, tapi ninggalin utang. Kadieu hutang, kaditu hutang, unggal pengkolan hutang, nah itu salah.
Maksud saya begini. Saudara benar, saudara ceng li, saudara jujur, saudara baik, tapi diomongin orang. Jangan takut! Saudara jujur, saudara hidup kudus, saudara benar, saudara lurus, saudara nggak nyeleweng, saudara nggak korupsi. Diomongin orang? Jangan takut!
Sekarang ini perahu, penumpang ada 30-40 orang. Perahu disungai dah, jangan dilaut. Kecelakaan, terbalik! Orang yang bisa berenang, dia nggak takut. Mau terbalik begini, mau terbalik begitu, mau kepala dulu, mau pantat dulu, mau tigujubar dimana, kalau jago renang, dia tidak takut, ngojay!
Tapi yang tidak bisa berenang saudara, dia akan minta tolong, kepala orang dipegang, di kelelep-kelelepin! Karena dia hayang kaluhur, karena dia tidak bisa berenang. Jadi kalau ada orang yang ngomongin kita saudaraku, berbuat menjelek-jelekan kita, padahal kita nggak berbuat apa-apa, jangan takut.
Saya mau buka satu rahasia, belum pernah saya omong sama saudara!
Ini saudara, ini orang itu ngomongin saudara, saudara nggak ngelawan, diam aja .. berkatnya, hokinya, bagiannya, porsi untuk dia, itu dipindahkan Tuhan kepada kita. Saya nggak asal ngomong, ada ayatnya lho! Satu orang dapat 5 talenta, dia kerja baik-baik, dapat 5 untungnya, dapat 10. Kembalikan sama tuan, saya dapat untung 5, jadi 10. Yang dapat 2 talenta, kerja, dapat 2 juga, dapat 4. Yang 1 talenta, dia nggak kerja, dia kubur itu talenta, dia nggak mau kerja, dia jelek-jelekin tuannya, dia ngomong, dia maki-maki tuannya : "Wah, saya ini diperas tenaga saya, hanya untuk kerja begini-begini". Tuannya bilang, ya kalau sudah tidak kerja, ya jangan marah-marah! Mana sekarang talenta mu? Ada! Maka Kata Alkitab Matius 25, itu talenta yang ada sama yang satu itu dipindahkan, berikanlah kepada yang 10. Ini kan talenta dia, berkat dia, berikanlah kepada yang 10.
Jadi kalau saudara diam, saudara nggak ngelawan, hoki orang itu pindah.
Saya kalau udah ada yang ngomong fitnah, ngomong-ngomongin saya, dah tenang dah tenang, haleluyah, sebentar lagi dapat berkat. Eh bener, bener saudara, dapat aja berkat, haleluyah, puji Tuhan! Lho, ini hoki dia nih pindah sama saya! Saudara mau percaya, mau nggak, sabodo amat! Saya mah percaya. Ada haleluyah?
Ayat 7-8
......
Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
51:8 Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan.
Siapa yang fitnah kita? Dimakan ngengat. Ngengat itu kan makan buku, makan kertas, makan kutu, makan duit. Mana ya orang itu udah nggak ada, mana dia? Nggak ada, dimakan ngengat. Mana dia? Nggak ada lagi! Mana dia? Euweuh!
Teman-teman saya sekolah saudara, banyak yang meninggal. Lebih muda dari saya sudah meninggal, wah banyaklah udah lebih dari 20 orang. Teman main band, main musik, 42 tahun, meninggal. Banyak sekali yang meninggal.
“Tetapi perjanjian Tuhan keselamatanku akan tetap untukmu selama-lamanya, dan kelepasan yang Ku berikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan”
Artinya begini. Ini saudara .. muda, sekolah minggu, pemuda, remaja, mahasiswa, lulus. Apalagi kalau sudah lulus mah dapat pekerjaan, kalau tidak menikah kan? Pasti menikah. Yang gadis-gadisnya, waktu kecil “Lihat kebunku, penuh dengan bunga”, sekolah minggu, terus besar, besar, wah SMP, SMA, mahasiswi, lama-lama unjuk puser. Mahasiswa unjuk rasa, polisi unjuk kuasa, tentara unjuk gigi, pemuda-pemudi unjuk puser. Baju ngagantung, calana moyondon, bujal kamana-mana, masih nanya, “Itu Adam ada pusernya apa nggak?” Heran itu puser, geus abus angin ge, masih keneh nanya nu kitu!
Akhirnya menikah, punya anak, anak nya besar-besar, sekolah, si anak ge gede deui, kawin deui, punya anak. Ini yang dinamakan dari keturunan kepada keturunan, ada haleluyah saudara-saudara? Saudara melihat anak dari anak saudara! Kalau ini janji Tuhan saudara, saya tidak takut apapun. Karena kalau Tuhan yang berjanji, Ya dan Amin, pasti jadi! Itu bukan soal janji, itu soal waktu. It’s not the matter of promise, but that’s the matter of time.
Bukan soal janji, karena yang berjanji ini Tuhan, bukan bos biasa, bukan manusia yang bakal mati. Yang berjanji ini Tuhan. Tapi soal janji ini akan digenapi, soal waktu. Kalau saudara mau dapat jagung, 3 bulan dapat. Tapi kalau saudara mau dapat cengkeh, musti sabar sampe 8 tahun. Saudara ingin kayu jati, sabar sampai 8 tahun. Ingin duren, sabar sampe 6 tahun. Tapi kalau mau cepat-cepat saja, saudaraku, antanan, tanam sekarang, besok geus keluar!
Ayo, mau jadi kristen antanan, .. atau saudara mau jadi kristen jagung, 3 bulan saja? Ok, Tuhan kasih jagung terus. Bangun pagi ku terus harmonika, makan jagung, milo, milo .. milo bahasa Manado tuh jagung. Jagung terus pagi, jagung waktu siang, jagung sampai malam. Atau saudara mau sabar dapat cengkeh? Sabar 8 tahun. Dapat kayu jati, sabar 8 tahun. Bukan soal janjinya, tapi soal waktunya. Ada haleluyah?
Jadi saudara-saudaraku, waktu! Ada 9 bulan, ada 1 tahun, ada 2 tahun, ada 3 tahun, ada 4 tahun, ada 5 tahun, ada 7 tahun, ada 3 bulan. Apapun juga, itu bukan soal kita! Soal kita, Tuhan setia kepada janjiNya
Dan malam hari ini saudaraku, jangan takut kalau saudara diaibkan, kalau saudara ditekan, kalau saudara-saudara dijelekkan, kalau saudara diinjak orang. Oh, saya sudah bebas dari itu. Saya sudah nggak mempan. Orang ngomong macam-macam, silahkan saja! Arek kabau-bau sungut, erek ka monyong-monyong, siga Lohan, sabodo amat, terserah! Karena apa? Karena saya yakin, Tuhan saya setia kepada janjiNya, Dia juga setia kepada saudara. Dia mau memberkati apa yang saudara rindukan.
Minggu sore, 16 Januari 2003
' R a g i '
Selamat bertemu, berbakti lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Matius 16
16:5. Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
16:8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
16:9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
16:10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.
Sore hari ini kita akan melihat betapa berbahayanya ragi. Seorang yang punya
perusahaan roti membuat kue, dia tidak akan asing lagi dengan ragi ini. Roti itu
supaya berkembang, itu memerlukan ragi. Sedangkan didalam bahasa Alkitab, hidup
kekristenan kita, itu seperti roti yang tidak beragi.
I Korintus 5
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kembali lagi kita ke Matius 13. Jelas Alkitab mengajar bahwa hidup kita, hidup kekristenan adalah hidup yang tidak beragi! Tetapi didalam Matius 16, Yesus berkata 'waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki', kenapa? Karena cara kerja ragi, ragi itu kecil saudara, tetapi sekali saja dia ada didalam adonan itu, seluruh adonan satu panci besar, itu langsung khamir, langsung dipengaruhi oleh ragi itu. Bahayanya adalah dari cara kerja ragi ini. Mari kita akan mempelajari pelan-pelan seperti apa ragi yang dimaksud oleh Yesus ini.
Ayat 12
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.
Matius 16 berkata bahwa ragi ini adalah ajaran Saduki dan Farisi.
I Korintus 5, ragi itu kejahatan, kebusukan, hal yang tidak baik. Waspada, saudara adonan yang baru. Saudara dan saya adalah satu ciptaan yang baru, tidak boleh ada ragi yang lama. Tidak boleh dalam hidup kekristenan kita ada ragi yang lama, ragi Korintus .. perjinahan, ragi kejahatan, ragi kebusukan, itu tidak boleh ada. Kita harus berpesta-pora didalam Kristus tanpa ragi, tanpa dosa, tanpa kejahatan.
Nah, saudara-saudara, iblis itu bisa tunduk sama Tuhan. Kalau saudara baca surat Yakobus, iblis itu percaya kepada Allah dan dia gemetar, tapi orang Farisi tidak mau tunduk sama Yesus. Ini anehnya. Iblis, setan, genderewo ya, itu takut kepada Tuhan dan dia tunduk .. itu ada ayatnya dalam surat Yakobus tapi orang Farisi tidak mau tunduk. Saya mau bicara lebih halus lagi sekarang. Kalau saya meminta seseorang berdoa kedepan, saudara boleh perhatikan, saya tidak sembarangan panggil orang berdoa kedepan. Saya akan panggil mereka yang biasa hidup didalam doa.
Bisa berdoa dan suka berdoa, itu dua hal yang berbeda. Ada orang suka berdoa tapi ada orang bisa berdoa. Orang yang bisa berdoa belum tentu dia suka berdoa. Saya balik, orang yang suka berdoa, juga belum tentu bisa berdoa. Rasul Paulus berkata 'aku ini seorang yang gagap bicara terbata-bata'. Tapi siapa yang bisa bantah dia, yang sudah pernah naik ke langit yang ketiga. Kenapa saya selalu minta mereka yang tahu doa, yang suka berdoa. Kalau dia biasa doa malam hari Jumat, hari minggu, saya panggil dia. Bia dia laki, biar dia perempuan. Karena pengaruhnya itu luar biasa. Pengaruh doa itu. Lain orang yang bisa berdoa. Dia bisa susun doanya bagus, dia bisa susun a,b,c .. tidak salah. Tapi tidak ada pengaruh, tidak ada roh, tidak ada kuasa, tidak ada sesuatu yang membangkitkan. Ini saya sedang bicara tentang pengaruh.
Maka kalau saya ingin pelayanan saya ini diingat oleh jemaat, saya akan panggil orang yang suka berdoa untuk berdoa. Maaf saudara, yang bisa berdoa tapi tidak suka berdoa, bicara bisa lancar tetapi kosong. Tidak ada kuasa. Seperti lempar garam di laut, tidak ada artinya. Lain orang yang suka berdoa.
Saya mau kasih ilustrasi. Kita bisa ngomong 1.000 kali haleluyah tanpa rasa apa-apa, tapi kalau kita sungguh-sungguh, kita bisa berkata 1x haleluyah bisa keluar air mata. Apa bedanya? Yang ngomong 1000x haleluyah asal ngomong aja, asal bunyi. Coba saya kasih ilustrasi. Mortein yang ada isi dan Mortein yang kosong, suaranya sama. Mortein obat nyamuk, Baygon yang isi dan yang kosong, suaranya itu sama .... ppsssst ... Bedanya dimana? Yang isi itu kena nyamuk, nyamuk langsung mati. Kalau yang kosong, nyamuknya dansa. Kenapa? Karena tidak ada kuasa, tidak ada kekuatan disana.
Hubungan. Iblis bisa tunduk tapi orang Farisi tidak mau tunduk. Saya sudah ketemu ribuan orang di Indonesia, di luar negeri. Di jemaat sendiri, di jemaat orang. Ribuan orang. Macam tabiat karakter saya sudah ketemu. Nah, itu tadi.
Untuk hamba Tuhan, untuk murid sekolah alkitab. Ada yang dipanggil sama Tuhan. Tuhan panggil 'kamu masuk dalam pekerjaanKu'. Ada yang tidak dipanggil tapi dia mau kerja :'Tuhan saya mau kerja buat Engkau, Tuhan saya ingin kerja buat Engkau'. Tuhan tidak tolak, silahkan saja mau kerja. Tapi kalau kebentur tembok kepalanya sampe sebesar ikan Lohan, benjol, dia akan nangis : 'Kenapa kerja buat Tuhan kaya begini?' Dia tinggalkan. Kenapa? Karena dia tidak dipanggil. Lain kalau orang dipanggil. Berkali-kali dia mau mundur, berkali-kali dia mau berhenti, tidak bisa, karena memang dia dipanggil, dipanggil untuk kerja.
Peribahasa Tionghoa bilang begini : Seekor anjing dia menggonggong karena lihat pencuri, 9 anjing yang lain menggonggong karena dengar yang satu ini menggonggong. Ikut-ikutan. Jadi yang satu itu dia menggonggong 'dia bicara dia berdoa', karena dia punya visi, dia lihat sesuatu, dia lihat bahaya, dia lihat pencuri. Yang 9 mah ikut-ikutan menggonggong aja, nggak tahu apa pokoknya menggonggong aja.
Nah, bahayanya ini ragi, pengajaran, roh tidak taat. Puluhan kali baptisan air dibikin, itu panggilan ketukan. Tuhan memanggil saudara yang belum dibaptis untuk terima baptisan air. Saya juga heran apa yang menghalangi saudara terima baptisan. Jangan-jangan ada ragi ... ragi ketidak-taatan. Kita mau lihat beberapa macam kejadian.
Pertama, Lukas 19
19:1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Saudara, kita akan lihat dua hal dalam cerita Zakheus ini.
Ini Zakheus ini pendek, saudara. Biasanya orang pendek itu pandai-pandai karena antara jantung ke otak itu dekat. Pinter saudara. Banyak akalnya. Saya makan di Amerika itu pas hari libur, ada satu rumah makan Tionghoa, dia orang dari Cungkuo asli, saudaraku, dia buka rumah makan Tionghoa, mie nya itu enak sekali. Saya asal kesana, saya makan disitu aja, kuahnya itu enak. Sampe antri kita. Begitu kita masuk ruangan, begitu lihat kursi banyak .. penuh, sudah, masih antri, kita mau keluar. Itu pelayan tinggi-tinggi, perempuan-perempuan, gadis-gadis, tinggi-tinggi. Begitu lihat kita, dia cuma ngomong : Full .. penuh. Tapi ada satu pelayan pendek, gadis pendek : 'wait .. wait .. easy .. no problem .. 3 minutes. 3 menit saja, katanya, tunggu .. tunggu. Oke, jadi kita tunggu. Kita tunggu udah 5 menit belum dapat juga. 7 menit. Jadi kita keluar lagi. Wait .. wait .. 1 minute. Akhirnya kita dapat duduk. Luar biasa orang pendek. Pandai mencari uang. Padahal saya tunggu itu sudah 10 menit, dia cuma bilang 3 minutes. Pinter sekali. Memang orang pendek ini pandai cari uang, termasuk Zakheus.
Cuma Zakheus cari uangnya salah. Mentang-mentang dia kepala pajak, saudaraku, pajak seharusnya 40 ribu, dia tulis aja seenaknya 200 ribu. Mau .. bayar, nggak mau .. ditahan. Wah, dalam sekejap mata satu tahun dua tahun kepala pajak Yerikho saudaraku, dia jadi kaya. Rambut sudah berubah dengan model F4. Walaupun pendek, Zakheus sekarang sudah tinggi lagi 20 cm karena sepatunya sudah hak tinggi sekarang. Tetapi begitu dia dengar tentang Yesus, mau lari-lari susah dia. Akhirnya sepatu dibuang dia lari untuk cari pohon ara mau lihat Yesus. Akalnya pintar ini Zakheus, saudara. Orang pendek ini. Maka istri saya pendek.
Lalu saudaraku, lihat Zakheus ini dia naik pohon. Saudara pernah lihat orang pendek naik pohon? Susah betul. Tapi dia punyak akal. Pokoknya sampai dipohon. Yesus lewat. Dia baru lihat Yesus lewat : 'Hei Zakheus turun, aku mau masuk dirumahmu. Aku mau makan dirumahmu.' Yesus suruh Zakheus turun. Zakheus turun saudaraku dengan gaya Ateng dia terus jalan dan memanggil pelayan-pelayannya suruh siapkan semua. Yesus masuk dan hanya Dia duduk. Kalau saudara baca disana, Yesus tidak khotbah. Tidak ada satu kata Yesus bicara sebelum Zakheus ngomong. Dia cuma duduk saja. Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Banyak orang bersungut karena mereka anggap Yesus kok mau masuk dirumah seorang berdosa. Jaman dulu itu tukang pajak dianggap orang berdosa.
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku .."
Ini luar biasa, saudara. Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Dia,
lihat saudara, berusaha membuang ragi yang lama. Dan kalau ada yang aku pernah
tipu, pernah peras seseorang, yang tanpa sengaja dirasa atau tidak saya peras,
saya tipu uangnya, saya ambil
dia tidak rasa, hari ini saya janji saya mau balikkin empat kali lipat. Jadi
kalau saya tipu 100 ribu, saya mau kembalikan 400 ribu. Kalau saya tipu satu juta,
saya mau kembalikan 4 juta. Yesus tidak suruh. Yesus mungkin diam saja Dia tidak
bicara. Tapi apa reaksi Tuhan? Baru Tuhan Yesus bicara. Kata Yesus
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Biar saya pakai kegerakan. Zakheus ini
sesat. Dia disini. Dia bertemu dengan Yesus. Ketika dia bertemu dengan Yesus, dia
sadar, dia mulai membuang ragi yang lama, dia membuang ragi dari kehidupannya
dengan tekad yang baik. Penipuan-penipuan, hal-hal yang dia sudah peras dari
orang, dia mau bayar 4 kali ganda.
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Jadi
Zakheus diterima dalam Kerajaan Allah.
Nah, sekarang, orang yang kedua, yang saudara harus perhatikan adalah mereka yang ikut Yesus, yaitu ayatnya yang ke 7 : Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya : "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
Sekarang ini adalah pengiring Yesus. Pengiring Yesus ketika lihat kok Yesus menerima Zakheus? Apa Yesus nggak tahu Zakheus ini tukang peras orang, tukang tipu, ya, apa Yesus tidak lihat? Orang mulai bersungut. Tanpa sadar, mereka membuktikan masih ada ragi yang lama dalam hidup mereka walaupun mereka ikut Yesus, yaitu ragi bersungut-sungut, mengomel.
Saya ingin saudara berhenti dulu disini,
tapi kita lompat dulu Roma 13
13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
13:7. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Ini perintah Firman Allah. Zakheus tidak tahu. Tapi Zakheus sudah membuang ragi yang lama. Siapa yang suruh bayar hutang 4x lipat? Nggak ada, itu maunya Zakheus saja. Maka ukurannnya bukan yang ikut Yesus terus, ikut Yesus terus dibelakang Yesus, ngingintil Yesus, tetapi dengan tidak ada perubahan! Walaupun baru ketemu Yesus tetapi sudah ada perubahan.
Nah, sekarang saudara mau pilih yang mana. Mau pilih jadi seperti Zakheus atau pilih yang ikut Yesus tetapi pakai ragi yang lama. Bahasa Indonesia lama lebih jelas lagi, Roma tadi. 13:6 Sebab itulah kamu membayar hasil juga sebab ialah pegawai Allah yang senantiasa menjunjung pekerjan itu. Bayarlah kepada orang sekalian barang yang kamu terhutang, yaitu hasil kepada yang kamu terhutang hasil, dan cukai kepada yang kamu terhutang cukai, takutlah akan orang yang kamu terhutang takut dan berilah hormat kepada yang kamu terhutang hormat. Janganlah kamu berhutang barang apa kepada seorang jugapun melainkan berkasih-kasihan sama sendirimu.
Ada jemaat baru di Jakarta. Betul-betul baru pindah, suami istri. Dua bulan ini mereka bawa persepuluhan satu bulannya 6 juta, dengan sukacita mereka. Tuhan dengar dan luar biasa, suaminya diterima saudara-saudaraku di satu pekerjaan dengan gaji puluhan juta, ya 50 juta perbulan dan dikasih mobil baru. Tiba-tiba mereka dapat berkat yang luar biasa, 600 juta. Istri bilang : 'Bawa persepuluhan". Suami bilang, 'nanti dulu'. Jadi istrinya ngadu : 'Gimana ya oom ya'. Oooh, saya bilang, saya mah nggak susah. Terserah, biar nanti saya doakan supaya berkatnya kecil lagi, 60 juta lagi, supaya nggak keberatan bawa persepuluhan 6 juta. Jangan oom, jangan oom ...
Dia, Tuhan yang memberi berkat 60 juta adalah Tuhan yang sama yang memberi berkat 600 juta. Kenapa kita jadi kopet sama Tuhan? Dia yang kasih, kok. Beri kepada mereka yang terhutang hormat. Kenapa anak tidak hormat lagi sama orang tua sekarang? Itu hutang saudara, anak hormat orang tua.
Dalam tugas, saudaraku, pangkat itu nomor dua, tapi usia itu nomor satu. Saya ini pangkat gembala sidang, saya diatas saudara, tapi nomor dua. Usia itu nomor satu, saya musti hormat saudara yang lebih tua dari saya. Saya hormat, saya musti hargai, itu hutang saya kepada orang tua. Saya tidak punya papa, tidak punya mama lagi. Saya harus menyatakan kasih sayang saya kepada mami mertua saya, kepada orang tua yang lebih tua dari saya. Saya harus memperlihatkan kasih sayang saya. Tapi anak-anak musti mencintai menghormat kepada orang tua karena itu hutang saudara. Menghormat kepada guru saudara di sekolah, itu hutang saudara. Tunduk kepada polisi lalu lintas karena itu hutang saudara. Bayar pajak karena itu adalah hutang saudara. Kepada hakim harus segan, kepada jaksa harus segan hormat .. karena itu diperintahkan Firman Allah. Juga kalau ada hutang uang, bayar.
Saya kasih ilustrasi hidup. Dibelakang kita ini bapak RT/RK Raden Dending. Itu sama saya sudah seperti papa saja. Dia haji tapi sama saya panggilnya itu udah Yo .. Yo.. sudah kaya anak sendiri. Memang dari dulu pindah 57 kesini, jadi hubungan kita dekat sekali. Ronda sama-sama, dan sebagainya. Ketika dia susah dan mulai lumpuh, dia meminjam uang sama saya beberapa ratus ribu. Saya bilang, saya kasih pinjam, Den jangan pikir untuk kembalikan. Jangan pikir, karena saya tahu dia susah. Pakai saja. Satu minggu sebelum dia meninggal, dia mungkin sudah rasa dia mau meninggal, dia utus orang ke rumah saya. Bawa uang itu beberapa ratus ribu : 'Ini bapak haji mau bayar'. Dia tidak mau meninggal dengan meninggalkan hutang. Saya bilang tidak ada hutang, pak haji tidak hutang sama saya. Pak haji tidak ada karena saya sudah ikhlas sudah rela memberikan uang ini bagi dia. Silahkan saja pakai. Kembali. Utus lagi balik : 'Terima kasih banyak, Tuhan memberkati". Sudah. Seminggu kemudian dia berangkat.
Saya belajar. Kalau orang lain agama lain punya prinsip begini bagus, orang kristen musti lebih baik lagi. Usahakan bayar. Kalau tidak dengan uang, dengan tenaga. Kalau tidak dengan tenaga apa yang kita bisa kerja, apa yang kita bisa bantu .. bayar itu hutang. Memang hutang yang paling besar adalah hutang budi. Kalau hutang budi ini susah dibayar. Dia dibawa mati.
Satu kali satu murid kami sekolah alkitab SAC siswi, dia masuk dikebaktian kami hari selasa. Pas saya keluar dari WC, mau bawa Firman Alah, dia ini orangnya tidak banyak omong, dia diam. Dia bilang : 'Oom, ini terima berkat ini, oom, terima'. Saya tahu dia susah. Saya bilang, 'Jangan, buat kamu saja'. Dia nangis, 'Oom, saya minta oom terima pemberian saya ini'. Dia merasa berhutang budi. Dia merasa terhutang kepada apa yang dia terima selama belajar di Sekolah Alkitab. Karena satu-satunya guru yang tidak dapat uang mengajar sekolah alkitab, itu pendeta Awondatu. Dia tidak dapat uang kalau mengajar bahkan dialah yang cari uang. Dia ingin membalas, ingin berterima kasih.
Kalau saya KKR dimana-mana, eks Cianjur yang bikin, saya tidak mau terima. Tapi satu murid saya saudaraku di Karawaci dia bikin di hotel yang besar, natal. Setelah itu biasa saya diantar ke mobil, ya, suami istri dia sudah siapkan amplop : 'Oom, terimalah ini". Saya bilang : 'Kamu sudah tahu saya tidak terima kolekte dari eks Cianjur'. Sudah. 'Oom, untuk kali ini saja, kali yang lain nggak apa-apa. Untuk kali ini kami ingin oom terima ini.' Dia merasa berhutang.
Waktu oom Rompas masih pengerja di Cianjur, dia tinggal sama-sama keluarga kami. Saya itu kalau jam 5 pagi subuh mau sekolah kelas 4 SD, saya dengar oom Rompas itu main gitar. Pelan sekali, pakai gitar. IsaHu yang ajaib .. Instrumental. Ku berhutanglah .. Ku berhutang jiwa .. Lagi s'lamatHu .. Biarlah kupuji .. S'panjang hariku .. Puji Yesus saja .. Imam yang kudus.
Tadi siang kepala saya sakitnya luar biasa. Aduh, saya sudah keluar air mata. Saya bilang, sakit luar biasa. Tapi saya dijadwalkan sore ini saya khotbah disini. Nanti malam saya khotbah di Bandung. Saya rasanya mau berhenti kalau lihat kesehatan saya, saya mau berhenti saja. Tidak kuat. Istri saya sudah bilang : 'Mau telepon, batal?'. Tapi ini yang di Bandung sudah wanti-wanti beberapa waktu ini. Mereka, pabrik-pabrik textile, minta, kalau pak Awondatu khotbah oke .. datang. Ada satu murid SAC mau ulang tahun, ingin memenangkan orang-orang dunia. Dia bikin disatu hotel, minta saya khotbah.
Kalau saya lihat diri saya sendiri, saya mau berhenti. Tapi kalau saya lihat Yesus, kalau saya lihat berapa besar hutang saya kepada Dia, kalaupun saya mati .. kalaupun saya mengorbankan diri saya, belum bisa saya bayar hutang saya kepada Yesus, saudara. Kalau seluruh harta benda saya, saya beri kepada Tuhan, pun saya belum bisa bayar hutang saya kepada Tuhan.
Jadi saya bilang :'Tuhan, tolong sembuhkan saya'. Saya yakin saya pulang dari sana sekitar jam 12, tetapi jam 7 pagi saya sudah ditunggu oleh murid-murid. Mereka tidak bicara tapi hati mereka ingin oom Yoyo mengajar kami. Kadang-kadang waktu mengajar, dada saya sakit, murid-murid kan tidak tahu. Kepala saya berdenyut, tidak tahu. Kenapa saya mau lakukan terus? Karena saya mau balas cinta Tuhan yang tidak terbalas. Karena saya ingin berbuat untuk Tuhan yang tidak bisa dibalas.
Itu sebabnya hati-hati dengan ragi, katanya Yesus .. orang Farisi. Satu kali dia didalam kita, kita jadi keras hati, seperti khotbah saya tadi pagi. Kita jadi keras tengkuk kepala batu, tidak mau dirubah. Kita pakai apa yang bukan hak kita; kita tenang, kita tidak rasa bersalah karena ada ragi dalam hidup kita. Tapi jadilah seperti Zakheus : 'Tuhan, setengah dari harta hamba, saya mau serahkan'. Saya tidak minta saudara, berikan setengah harta saudara kepada orang miskin. Tidak. Maksud saya, itu Zakheus itu mau berubah. Kalau ada yang pernah saya tipu, saya pernah salah, saya mau ganti 4x lipat. Saya tidak suruh saudara ganti 4x lipat. Tapi minimal bayarlah hutang.
Saudara mungkin sudah bertahun-tahun tidak ngomong sama papa sama mama, karena dia ada diluar kota sudah tua. Coba saudara telepon, kasih tahu sama mereka, bahwa saudara cinta sama papa .. cinta sama mama. Saya sudah tidak ada papa, tidak ada mama, saudara masih ada, masih sehat papa mama. Sayangi papa saudara, sayangi ibu saudara. Ada diluar kota, telpon : 'Ma, baik? Pa, baik?' Saudara berhutang. Kita ada didunia karena dilahirin oleh ibu. Kita banyak hutang, sayangi mama, sayangi papa .. hormati. Haleluyah.
Saya rasa Dia ada ditengah-tengah kita. Dia adalah Roti Hidup itu. Dia mau memberkati kita asal kita mau seperti apa yang kita dengar pada sore hari ini.
Minggu sore, 23 Februari 2003
IMAN
Selamat sore, selamat berbakti lagi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Roma 10
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Bahasa Inggris berkata : 'Iman datang dari pendengaran'. Jadi kalau saudara tidak mau dengar Firman Tuhan, iman tidak datang, iman tidak timbul. Yang sedang saya mau khotbah adalah iman yang diajarkan oleh Firman Tuhan. Ada iman yang diajarkan oleh manusia. Kalau saya lihat, saya percaya; kalau saya lihat buktinya, saya percaya, itu iman adalah iman manusiawi, iman yang bergantung kepada apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasa, apa yang kita raba.
Dan menurut Firman Allah, iman yang seperti itu bukanlah iman. Iman yang sekarang kita sedang pelajari adalah iman yang datang dari Firman Allah. Iman itu datang kalau kita mau dengar. Jadi iman itu aktif, dia mau datang. Kalau kita kasih telinga kita, kalau kita mau dengar, iman datang; tidak mau dengar, ya iman tidak datang. Tetapi apa yang kita dengar? Yang kita dengar adalah Firman Allah, yang kita dengar adalah Sabda Tuhan.
Satu ibu kasih sms sama saya bahwa dia didatangi oleh 2-3 orang hampir tiap minggu jual buku, menerangkan tentang Alktiab. Saya bilang jangan diterima lagi, itu Saksi Yehova. Dia pakai Alkitab tapi isinya diputar balik. Dia tidak akan beriman, tidak akan percaya kepada Yesus. Jadi kita harus mengerti bahwa iman datang dari pendengaran, pendengaran datang dari Firman Allah. Ini iman yang sedang kita pelajari.
Roma 3
3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Iman yang mana? Iman yang kita sudah
dengar dari Firman Allah. Begitu kita dengar Firman Allah, ada iman. Kenapa orang mau dibaptis? Karena iman timbul, dia dengar khotbah, dia dengar Firman
Allah, iman timbul. Ditawari mau dibaptis, mau. Bahkan belum ditawari, dia
sudah ingin dibaptis, kenapa? Dia percaya, dia beriman.
Ini iman, iman yang sedang kita bicarakan adalah iman datang dari Firman
Allah.
Roma 4
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap - Apa? - janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
4:22 Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
4:23. Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,
4:24 tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Jadi iman, Abraham lihat badannya sudah 100 tahun, nggak mampu dia bakal punya
anak. Dia lihat istrinya 99 tahun, nggak mampu dia bakal punya anak. Alkitab
katakan Abraham sudah mati pucuk, Alkitab katakan Sarah sudah mati jalan adat perempuan, sudah tidak menstruasi lagi. Abraham sudah tidak mampu lagi
sebagai pria. Kalau orang sudah tidak mampu lagi sebagai laki-laki bakal
punya anak, dia lihat istrinya sudah 99 tahun juga tidak bisa mungkin punya
anak, apa lagi yang bisa membuat anak? Iman!
Nah, iman ini datang dari apa? Dari janji Allah. Allah berkata : 'Kamu akan punya anak'. Iman itu apa saudara? Membuang pemikiran kita, penilaian kita dari fakta dan melihat kepada 100% janji Allah. Tidak melihat keadaan kita, circumstances keadaan sekeliling kita tetapi melihat kepada perkataan Tuhan Yesus. Kenapa? Karena dari perkataan Firman Allah ini timbul iman. Dari pendengaran kepada Sabda Tuhan itu timbul iman.
Maka saya yakin orang yang malas ke gereja imannya kalah sama orang yang rajin kebaktian, karena apa? Inputnya lebih banyak. Karena input lebih banyak, imannya yang dibangunkan juga .. yang bangkit itu, lebih banyak. Kenapa orang mau berdoa? Karena dia percaya, dia ada iman. Kenapa orang mau berkorban? Dia beriman, berani dia mati karena dia beriman.
Dalam Lukas 18:1. Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Tidak bosan-bosannya sembahyang.
Ayat 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Saya yakin orang yang berdoa itu orang beriman karena dia percaya, dia berdoa
ayat 1 dengan tidak jemu-jemu, kenapa? Karena jawaban belum datang. Itu
sebabnya dia berdoa lagi. Sudah satu bulan belum datang, dia berdoa lagi.
Ada satu keluarga di Jakarta saudaraku yang sangat buat saya iman mereka ini sudah jadi. Mereka bawa persepuluhan satu bulan 10 juta. Mereka punya toko di Tanah Abang, tokonya ludes terbakar. Saya telepon : 'Bagaimana tokomu?' Dia bilang sama istri saya : 'Tante, toko saya sudah ludes terbakar'. Tapi dia bilang sama saya, nggak tahu oom, nggak tahu terbakar atau nggak, saya juga belum lihat. Tapi istri saya sudah telepon saya 'ludes terbakar'. Saya tanya ulang lagi setelah satu jam : 'Bagaimana?' Tidak tahu, apa kebakar apa nggak.
Akhirnya sampai sore tahu terbakar. Dua jemaat kita di Jakarta terbakar tapi dua-duanya luar biasa. Ini hasil dari iman itu, nggak ngomel, nggak ngomong begini, 'Geuning percaya ke Tuhan tapi kebakaran? Malamnya, istrinya kirim sms sama saya : 'Oom, doakan supaya besok .. saya bisa dapat toko, sewa kontrak toko baru untuk dagang'.
Jadi lihat, dia punya visi tidak kepada yang terbakar berapa tapi kepada visi kepada dia mau buka toko baru, ini orang beriman. Saya bilang oke. Besok sorenya dia sms lagi : 'Terima kasih atas doanya oom, saya sudah dapat toko untuk dikontrak dan saya sudah bisa dagang. Belajar saudara-saudara jangan melihat problem tetapi melihat jawaban.
Satu anak toko baru bersaksi di Krawang waktu saya kebaktian. Dia jual onderdil mobil, kebakaran tokonya. Dia loteng dua ruko, tapi dia nggak tinggal disitu. Yang diatas nggak kebakar tapi habis yang dibawah tapi saudaraku nggak bisa masuk. Satu hari nggak boleh masuk, dua hari nggak boleh masuk, tiga hari baru dia boleh masuk. Hari ke empat dia bilang : 'Tuhan, saya mau dagang'. Dia cari itu onderdil yang masih ada, dia mulai dagang karena itu barang orang dia musti jual. Terima kasih Tuhan. Dia nggak marah-marah, dia mengucap syukur.
Dan apa terjadi? Dia bingung, kok diatas rumahnya itu banyak burung walet. Saya rasa ini walet dikirim sama Tuhan untuk menghibur. Jadi walet hari pertama cuma satu ekor, hari ke dua dia bawa dkk, dan kawan-kawan. Lalu mulai bersarang. Jadi sarang walet. Jadi dia nggak betulin itu rumah, dia jual aja ini onderdil yang bekas. Itu walet bersarang .. bersarang sudah ada liurnya, berhasil dijual. Jualan sarang walet dalam satu tahun jauh lebih tinggi dari jual onderdil. Belum habis disitu datang petani, orang muslim : 'Pak, saya punya rumah walet pak, saya perlu duit, 150 juta. Begitu dia datang disana ya ampun panjangnya 30 meter, lebarnya 18 meter, 150 juta bukan harganya. Wah, dia bilang : 'Jadi .. jadi'. Saudara sekarang dia nyanyi terus puji-pujian : 'ntung rumah saya kebakaran ..
Iman datang dari pendengaran, pendengaran datang dari Firman Allah. Mulailah mulai saat ini berhenti melihat kasus, melihat problem, problem rumah tangga, problem kawin cerai, problem persoalan, problem segala sesuatu, problem mata pencaharian, problem keuangan, problem menantu, problem mertua. Berhenti lihat itu tapi lihat kepada Tuhan dan lihat kepada janjiNya, pasang telinga kepada Sabda Tuhan. Saya yakin kalau saudara dengar Firman Allah, iman timbul dan pada waktu iman timbul, jawaban pasti datang!
Iman datang dari pendengaran dan pendengaran datang dari Firman Allah. Jadi saya tadi khotbah di Jakarta dengan penuh suka cita. Yang bersaksi .. masukin barang 300 juta kebakaran, nggak tahu mereka bisa bayar apa nggak. Tapi mereka bersaksi dengan senyum, terima kasih sama Tuhan, pasti Tuhan ganti. Saya bilang : 'Aduh, Tuhan, saya nggak salah deh, nggak sia-sia selasa minggu ke Jakarta, tabur Firman Allah; ke Krawang sebulan sekali nggak salah karena Firman itu tumbuh dan Firman itu saudaraku menjadi.
Makanya disini di Cianjur, anak-anak Cianjur, harus lebih bertumbuh karena rabu saya disini, minggu pagi saya disini, minggu sore saya disini, kamis saya disini, doa malam saya disini, bedstone saya disini. Jadi saudara-saudara harus lebih bertumbuh dari mereka. Iman datang dari pendengaran dan pendengaran datang dari Firman Allah. Haleluyah. Banyak kita dengar Firman Allah, akan menumbuhkan iman didalam kehidupan kita.
Roma
1:11 Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu,
1:12 yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.
Terus terang saya punya hati terhibur kalau saudara bersaksi. Kalau pemain musik itu saya belum datang mereka sudah komplit duduk, hati saya terhibur. Karena orang yang setia dengan perkara yang kecil, itulah yang biasanya Tuhan berikan kepercayaan dari berkat yang besar.
Begitu saya dengar saudara bersaksi, bersaksi itu memuliakan nama Tuhan. Satu ibu yang kemarin ibu Maria, suaminya Yefta, bersaksi, dia dari Gohonsom. Suaminya lumpuh hampir satu tahun datang di kebaktian terima Yesus, langsung jalan terima Tuhan. Suaminya jalan kembali, hati saya terhibur. Itu bukan iman saya, itu iman dia tapi iman dia itu menyenangkan hati saya. Saya ambil keuntungan ambil berkat ambil kekuatan dari cerita iman dia. Berapa hari dia berdoa untuk suaminya yang lumpuh, dia yakin kepada Tuhan. Dia nggak punya rumah, terima Yesus punya rumah.
Begitu dia punya rumah, itu kesaksian membangunkan saya disini : 'Aduh Tuhan, tidak sia-sia saya mengajar Firman Allah'. Saya mungkin ke Amerika dari Amerika saya mendapat cerita, saya ceritakan kepada saudara, saudara dapat dari iman saya. Kita belajar dari iman masing-masing.
Maka istri itu tidak boleh terlalu galak sama suami, nggak boleh. Ada satu kali orang mati masuk ke surga. Lalu malaikat bilang : 'Suami-suami yang takut sama istri, berdiri disebelah sini. Suami-suami yang tidak takut sama istri berdiri disebelah sini'. Ini ada satu suami yang didunianya takut sama istri. Tapi dia nggak berdiri disini, dia berdiri ditempat yang tidak takut sama istri. Ditanya satu-satu, suami kenapa berdiri disini.
Persis sampai di suami itu, ditanya sama malaikat : 'Kenapa kamu berdiri disini, apa memang kamu tidak takut sama istri?' Bukan malaikat, saya berdiri disini, yang suruh istri saya. Nggak boleh terlalu galak sama suami. Ini nggak boleh, itu nggak boleh. Nanti suaminya jadi apa? Munafik. Begitu ada istri, makanannya cia cay. Awas ya kamu penyakit ini, nggak boleh itu ya. Ya, mih, cia cay. Tapi istrinya meleng, masukin babi hong nya dibawah nasi.
Kasihan suami itu pendek umurnya. Alkitab katakan, suami-suami meninggal duluan. Maka ada ayat : doakanlah janda-janda! Tidak ada ayat yang berkata : ingatlah duda-duda! Nggak ada, karena apa? Karena suami itu mati duluan, makanya supaya dia panjang umur sayang-sayange ..
Iman datang dari pendengaran dan pendengaran dari Firman Allah. Kembali lagi kepada hidup beriman yang saya katakan bukan ada hubungan dengan apa yang kita lihat, apa yang kita rasa, apa yang kita raba, apa yang kita dengar tetapi ini iman yang ada hubungan dengan pendengaran kepada Firman Allah.
Roma
1:13 Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu--tetapi hingga kini selalu aku terhalang--agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.
1:14 Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.
1:15 Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.
Kenapa dia ingin memberitakan injil.
Ayat 16
1:16. Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Jadi saudara-saudaraku, kalau patok ini adalah iman, dan patok disana adalah iman, Tuhan memimpin dari iman kepada iman! Nanti ada patok lagi, iman. Terus begitu. Kita berjalan dari iman .. patok disana iman. Nah, antara 2 patok iman inilah, ada peperangan, ada problem, ada beban, ada kasus, ada persoalan, ada kerinduan. Tuhan saya ingin merindu supaya menantu saya dibaptis. Itu kerinduan. Saudara dipatok iman. Lewat kerinduan, ingat pasti akan dibawa kepada iman lagi. Artinya Tuhan pasti jawab. Tuhan, saya menghadapi ujian akhir, Tuhan saya sakit. Tuhan itu nyembuhkan sakit selesma sama sakit kanker, sama gampangnya! Kalau kita kan selesma mah gampang pakai Vicks Vaporub saja, pake selampe saja beres, kalau kanker udah bingung. Tapi Tuhan mah nggak. Tuhan mah sakit apa aja kanker yang artinya kantong kering juga, Dia mah gampang menyembuhkan. Amin, saudara?
Saya ingin katakan kepada saudara, Tuhan mah menyembuhkan penyakit yang berat dengan yang kecil itu gampang saja, karena apa? Orang benar akan hidup oleh iman! Saudara kira saya dapat gaji berapa? Nggak ada. Gaji dari gereja itu pusat sebulan nggak ada. Saya hidup dari iman. 9-10 April saya akan ada di Bangka di Pangkalpinang. Salah satu pengurus dari Hotel Mulia yang percaya, yang sudah saya baptis dia jemaat kami, itu ternyata orang Bangka. Dia ingin supaya keluarganya itu terima Tuhan. Bikin KKR dia siapkan. dia jadi panitia. 9-10 banyak orang Khe disana. Siapa yang mau ikut boleh, saudara daftar sama saya, saya yang ongkosi tapi uang .. uang sudara.
Supaya kita bisa charter satu pesawat ya. Hotel mereka punya rumah penginapan disana ya walaupun bintangnya bintang satu, bintang dua barangkali, tapi saudara bisa ikut kalau mau lihat KKR disana. Kebetulan pendeta di Pangkalpinang itu teman angkatan XV, saudara Loderik Kambey, dia ada disana. Nanti 15, kita KKR paskah, itu di Red Top, dimana kita natal bersama-sama, disana kita KKR. Paskah disini 16 nya, 17-20 nya saya ke Belanda, 21 saya balik lagi. Terus begitu. Dimana-mana ini orang dengar Firman Allah. Mau cari Sabda Tuhan. Gaji teu boga, tapi keliling dunia. Gaji nggak punya, tapi mobil baru dikasih sama Tuhan, Lexus.
Jadi saudara, Tuhan mampu mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada. Ibrani
11:1. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
11:2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Saya mau berhenti dan kasih kesaksian dari ibu Verawati. Ibu Vera, yang mengajar
di sekolah alkitab, itu murid saya. Dua tahun dia mengikuti PA saya tiap
minggu. Dua tahun. Dia punya ilmu dia bisa melihat jin dan dia jadi kaya dengan
ilmu gelap itu. Makanya di sekolah alkitab, dia mengajar tentang
okultisme. Yang terhebat dia bilang, dia bisa lihat rumah pasiennya di
Amerika dari Jakarta. Dia bilang rumah ibu warnanya begini, nomornya begini,
jalan begini. Betul, apa nggak? Betul. Kaget. Itu ilmunya.
Waktu dia mau dibaptis saudara, suaminya mau ceraikan dia. Tapi inilah, orang yang ada iman itu begini, nggak mewek, nggak cengeng. Tapi dia berkata begini sama saya : 'Brur, walaupun suami saya ceraikan saya, saya akan tetap mengiring Yesus dan saya akan tetap dibaptis'. Dia minta sama suaminya : "Kamu pasang iklan di koran Kompas, bunyinya begini : 'Telah diceraikan nama Vera oleh suami nama ini mulai hari ini karena dia jadi orang kristen". Tulis gitu. Takut suaminya. Nggak mau, gua mau cerai, cerai gitu saja. Nggak. Cerai harus tulis supaya orang tahu, gua dicerein ama elu karena gua jadi kristen. Nggak berani suaminya.
Akhirnya apa? Saya yang baptis suaminya, saudara. Saya kasih nama dia Baltasar, salah satu nama dari orang Majus, saya kasih nama itu bagi dia. Tetap jadi jemaat saya sampai sekarang suaminya. Orangnya nggak takut ibu Vera. Kalau dia bilang : 'Aduh, bagaimana, aduh bagaimana ...'
Kenapa? Dia sudah tidak pandangan kepada problem tetapi dia pandangan kepada jawaban. Setelah dia dibaptis dia masih bisa lihat. Suaminya tanya : 'Brur, bisa nggak kita punya istri ini, dia lihat tapi demi kebaikan, nggak terima bayaran?' Saya bilang : 'Buang, demi nama Yesus buang!' Akhirnya dibuang. Sekarang dia jadi orang biasa tapi dia bisa melihat yang lebih hebat, dia bisa melihat kasih sayang Tuhan Yesus yang mencintai dia! Maka dia kemana-mana menginjil sekarang. Asalnya dukun, sekarang terima Yesus. Kenapa? Karena dia bisa menerima Tuhan yang menaruh iman didalam hatinya.
Sekarang mulai ayat 1.
Iman adalah dasar - Bahasa Inggris memakai kata substancee, sesuatu yang kita bisa pegang, dari segala sesuatu yang kita harapkan - Yang belum terlihat - dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ini iman. Kita bisa lihat apa yang kita tidak bisa lihat, gitu. Kita bisa lihat apa yang belum kelihatan, itu iman .... Segala sesuatu kita harus bisa lihat apa yang kita belum lihat. Waktu saya masih main band dulu, ada lagu The Wedding. Itu yang nyanyinya ngomong begini, masih pacaran, tapi dalam lagu itu dia bilang : Aku itu jalan sama-sama kamu didalam gereja, kamu menggandeng tangan saya, dan begitu masuk ke gereja, itu sangkur mulai menyambut .. Ave Maria. Kawinnya mah belum, karak bobogohan, karak boga kabogoh tapi visinya sudah Ave Maria. Jalan katanya di gereja .. itu iman. Haleluyah.
Nah, kemarin kami main golf saudara, satu orang Korea, satu bekas juara. Satu orang ini 25 tahun main golf sama saya. Ini orang Korea jago saudara, jago luar biasa. Saya biasa aja karena saya kan baru belajar. Cuma orang ini bilang begini sama saya : 'Pak, kalau bapak bisa menerapkan positive thinking, positive mind, dalam permainan golf ini, bapak akan main lebih bagus'. Ya ampun, saya bilang dalam hati, soal positive thinking mah udah kerjaan saya. Bagaimana? Pokoknya bapak sebelum pukul bola, bayangin dulu bola jatuh kemana. Ini tangan akan nurut kepada visi bapak, pasti kena.
Saya main saudara, belum pernah .. ini Korea saya kalahin, ini juga kalah, ini sampai peluk-peluk saya .. tangan emas, tangan emas. Ini juga bilang, luar biasa, bapak sekarang sudah pakai positive mind. Jadi tiga-tiga saya kalahin. Saya bilang sama caddy saya, saya belum pernah main begini bagus, baru poe ieu, karak poe ieu saya bagus, kenapa? Karena diajar untuk memakai iman, memakai visi, memakai visualisasi. Sebelum pukul bola, bayangin dulu bola mau pukul kemana. Percaya waktu kamu pukul pasti kena .. kena. Pasti bagus .. bagus. Pasti main bagus .. bagus. Kalau begitu, ternyata seluruh hidup didalam kehidupan kita adalah memerlukan iman!
Di Surga, kita tidak perlu iman lagi, tapi di dunia kita perlu iman. Haleluyah.
Yang terakhir. Galatia
2:17 Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.
2:18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.
2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging,
- Masih di dunia - adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Kata 'dalam' sebetulnya 'dari'; iman datang dari Anak Allah. Yang telah
menyerahkan diriNya, yang sekarang kita mau terima tubuh dan darahNya. Terimalah
dengan iman bahwa kalau saudara pulang, berkat mengikuti saudara. Terimalah
dengan iman bahwa waktu kita pulang, kesehatan, kesembuhan mengikuti kita.
Terimalah dengan iman waktu kita pulang, doa saudara dijawab oleh Tuhan. Saudara
percaya? Mari pelayan perjamuan maju kedepan.
-<><--
________________________________________________________________________
Situs ini bersifat informasi umum, khususnya bagi saudara-saudara seiman,
berisi tentang sejarah singkat Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur,
Yayasan Kabar Baik, Sekolah Umum, Jadwal Ibadah serta Berita Aktual.
Perubahan terakhir situs ini tanggal : 26 Februari 2003