Khotbah Rabu Mei - Juni 2003 ~ Pdt JE AwondatuGereja Pentakosta di Indonesia - CianjurJl. K.H. Hasyim Asyari no. 75 Cianjur 43214 - Indonesia. Telp. (62-263) 261161 |
Rabu, 07 Mei 2003
Yang Harus dilakukan & Yang Rela dikerjakan
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Bahasa, ayat 39, adalah bahasa ibadah kepada Tuhan 'Dan setelah selesai
semua yang harus dilakukan'.
Dalam iring kita kepada Tuhan ada dua hal:
1. Sesuatu Yang Harus Dilakukan
Ini saya mau kasih nama "Wajib", harus dikerjakan, tidak bisa tidak .. harus lewat ini. Tapi ada yang kedua, yang kita ..
2. Rela Kerjakan
Saya mau kasih contoh. Syarat masuk Sorga adalah percaya kepada Tuhan dan dibaptis. Itu syarat keselamatan. Barangsiapa percaya, kata Yesus dan dibaptis, ia akan diselamatkan - itu sesuatu yang harus dilakukan. Waktu Tuhan Yesus masuk kesungai Yordan minta dibaptis sama Yohanes Pembaptis, Yohanes Pembaptis bilang: "Salah ini Tuhan, mustinya saya yang dibaptis oleh Engkau." Yesus bilang: "Biarkan hal itu terjadi karena kita harus melaksanakan seluruh kehendak Allah." Itu. Nah, kalau yang rela ini apa? Kolekte.
Kolekte kan nggak ditentukan harus berapa, .. itu kan kerelaan hati. Dikantong kolekte, saya bisa lihat ada uang seratus ribu ada satu lembar, ada uang lima puluh ribu satu lembar, ada uang dua puluh ribu, ada yang sepuluh ribu, ada yang seribu, ada yang lima ribu. Itu kan soal kerelaan hati. Mari kita lihat dulu Injil Matius:
5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Saudara, ada orang minta: Tolong dong antar saya berjalan satu mil, lalu saudara jalan satu mil - ini saudara baru melakukan kerelaan didalam ukuran harus dilakukan. Tetapi saudara berjalan dua mil, maka mil yang kedua, itu adalah datang dari kerelaan saudara.
Kalau ada orang yang minta bajumu, beri jubahmu. Waktu saudara kasih baju, saudara masih kerelaan ukuran yang pertama harus dilakukan, tetapi kalau saudara kasih jubah, saudara memberikan yang lebih daripada apa yang diminta.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Kita melihat sekarang dua pokok ini, ada sesuatu yang harus dilakukan, ada sesuatu yang datang dari kerelaan hati. Boleh saya katakan yang harus dilakukan itu 'Taurat', kerelaan hati itu 'Anugerah'. Harus kita lakukan: menghormat kepada orang tua, cinta, sayang sama orang tua. Tetapi kerelaan hati untuk menemani orang tua, kerelaan hati untuk membelikan rumah untuk orang tua pada masa tuanya, kerelaan hati untuk memberi, membeli pakaian untuk orang tua, itu tidak bisa datang dari paksaan tetapi datang dari kerelaan hati.
Mari kita lihat dua wanita, yaitu yang pertama adalah Orpa dan yang kedua adalah Rut. Naomi punya suami mati, anaknya laki-laki dua-dua mati, menantunya nih, satu Orpa satu Rut. Mereka berdua ikut mertua. Dalam KTP mereka, kalau isteri turut suami, ini turut mertua. Jadi, rumah mereka di Taman Mertua Indah. Jadi, nih dua menantu ikut sama Naomi.
Ditengah jalan Naomi berbalik, sudahlah jangan, mau apa ikut aku terus? Waktu dia diantar sampai disitu ditempat itu, itu sudah nomor satu harus dilakukan, menantu wajib mengikut mertua, mencintai mertua, dia ikut mertua, dua-duanya ikut. Tapi ini mertua sekarang menawarkan dua pilihan: Kalau aku sekarang punya anak melahirkan, apa kamu masih tunggu sampai tujuh belas delapan belas tahun supaya anakku bisa kawin sama kamu? Itu kebiasaan orang Yahudi.
Nggak bisa lagi. Sudahlah lebih baik kamu pulang, kamu kawin. Carilah. Aku berdoa supaya kamu dapat gantinya dapat suami lagi dari yang lebih baik dari anakku, sudahlah kamu pulang. Orpa peluk sama Naomi, nangis, cium, ya mama saya cinta sama mama, tapi karena mama suruh saya kembali ya doakan supaya saya sukses, dia balik. Orpa tidak salah. Orpa disuruh pulang kembali dan dia balik. Dan arti dari Orpa memang "Leher", lehernya berbalik.
Tapi yang kedua, Rut: 'Jangan paksakan aku pulang lalu pergi meninggalkan kamu', katanya ayat 16 17, karena dimana engkau bermalam, disitu aku mau bermalam, dimana engkau mati aku mau mati disana. Itu datang dari apa saudara? Kerelaan hati.
Kalau ada pengerja sudah diumumkan: Praktek di Cianjur, terus nangis, dia tidak rela kerja di Cianjur, lebih baik cari tempat lain. Saya nggak mau pengerja saya kerja dengan terpaksa, dengan tidak rela, dengan cembetat-cembetut, mulutnya seperti kuda monyong, jidatnya seperti ikan lohan, saya nggak mau. Semua pengerja yang kerja di Cianjur harus kerja dengan rela, dengan ikhlas, kenapa? Karena Yesus matipun disalib bukan terpaksa, Dia mati karena rela karena ikhlas. Buat apa nanti kerja seminggu dia nangis, dua minggu dia mewek, tiga minggu minggu main sinetron. Jangan, jangan kerja di Cianjur, saya nggak mau punya pengerja yang cengeng, nggak mau punya pengerja yang beubeulieun .. nggak mau.
Pengerja saya musti tahan banting, biar dibanting dia tahan; tahan ketok, biar diketok dia tahan; tahan dileuleupin, biar dileuleupin dia tahan, karena percobaan berat bagaimana dia musti tahan. Kecuali kalau pengerja itu nangis karena saking senangnya bekerja di Cianjur, saking terharunya dan berkata: Oh Tuhan, saya memang sudah doa puasa ingin praktek di Cianjur dan sekarang namaku terpanggil, ya aku ada dan dia nangis tersedu-sedu karena dia bersyukur bersukacita kepada Tuhan, ah itu lain perkara. Aku akan terima dengan tangan terbuka, kalau dia menangis karena sukacita.
Karena apa? Kalau pengerja kerjanya tidak rela, yang dia kerjakan salah semua, yang dia kerjakan nggak bagus. Maka segala pekerjaan harus kita rela, karena apa? Yesuspun waktu Dia dibawa di Bait Allah dikerjakan semua tugas dari Taurat diselesaikan dengan benar dengan baik. Coba kita kembali kepada Lukas 2 tadi dikatakan dikerjakan dengan sebaik-baiknya sudah selesai dan setelah selesai semua yang harus dilakukan.
Bahasa Inggris memakai kata 'performance'. Segala sesuatu yang harus dilakukan, dilampahin, yang harus dikerjakan. Kalau adat Jawa kalau mau menikah, penganten perempuannya musti injak telor, saya juga kenapa itu penganten harus injek telor, kenapa bukan tai kotok, tapi harus injek telor, harus mandi pake kendi, kasih minum suami, lahang campur dengan telor setengah mateng, itu harus dilampahkan sebelum masuk dalam pelaminan. Demikian juga Yesus setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Taurat, begitu taat Yesus kepada hukum Taurat yang dia akan genapi itu, 'Kembalilah mereka kekota kediamannya yaitu kota Nasaret di Galilea.'
Jangan kembali kalau belum selesai. Selesai dulu baru kembali. Di Jakarta ada jemaat kita, saya terpaksa harus ngomong terus terang karena begitu saya khotbah selesai, orang yang lihat, itu dua ibu .. dia keluar makan baso, nggak ikut kolekte. Udah makan baso terus pulang, nggak ikut kolekte dan bukan sekali dua kali. Firman Tuhan dia mau, kolekte dia nggak mau. Dia cuma bilang: "Aduh, luar biasa Firman Tuhan, aduh luar biasa." Tapi begitu korban persembahan, dia nggak mau, dia pura-pura keluar .. beli baso. Saya katakan disitu saudara tidak akan diberkati Tuhan kalau cara saudara berbakti seperti ini. Mau nerima, nggak mau memberi. Selesaikan sampai doa berkat, turunlah kiranya berkat, selesai semua baru pulang.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya
Saya akan salin dalam bahasa Inggris, 'Dan anak itu bertumbuh dan menjadi kuat .. ada yang hilang .. didalam roh'. Ini tidak ada dalam salinan bahasa Indonesia. Saudara boleh tambah dalam alkitab saudara. 'Dan menjadi kuat didalam roh'. Minggu lalu kita sudah dengar pedang Roh, pedang diri sendiri, pedang hikmat, pedang Salomo, pedang Petrus, dan sebagainya. Sekarang kita melihat ada kuat didalam roh.
Saudara, gereja kita gereja Pantekosta dari saya masih kecil itu tidak bisa lepas dari itu kata Roh kudus, Roh Suci. Sampai ayat itu sampai jadi hafal 'bukan oleh kuat dan bukan oleh gagah badan kita, kemampuan kita, intelektual kita, bukan, tetapi oleh Roh Tuhan, semuanya akan jadi.' Itu kata Tuhan.
Raja yang berhadapan dengan Tuhan itu, yaitu Zerubabel, dia mulai ketakutan. Tetapi datang Firman Allah: "Bukan oleh kuat dan gagah", apalagi kita batuk-batuk boro-boro kita bisa kuat, bukan oleh kuat dan gagah melainkan oleh Roh-Ku, kata Tuhan. Nah, udah dikasih tahu jadi nggak usah kita sekolah tinggi sampai profesor doktor karburator kotor bocor ahli alkitab no, no, no, no, bukan! Kuat dan gagah. Tetapi pekerjaan Tuhan harus dilaksanakan dengan Roh, jadi kekuatan disini saudaraku bertumbuh, dia kuat didalam RohNya. Lalu yang kedua, penuh dengan hikmat dan kasih karunia Allah ada diatasnya.
Coba kita lihat tiga hal ini, digabungkan bersama-sama ketika Yesus bertumbuh dari umur yang sangat kecil, itu Dia bertumbuh menjadi kuat didalam roh. Ini yang pertama: Kuat didalam roh. Makanya jadi orang kristen mah nggak bisa pake tekad, nggak bisa. Ada yang lemah nih, satu tahun dua tahun lemah, eh tahun ketiganya dia kuat, tahun ketiganya dia maju. Ada yang maju, eh, tahun ketiganya dia jatuh, tahun ketiganya dia menurun. Bisa begitu. Begitu sukar kita mempertahankan supaya steady kuat dalam roh. Kita lihat apa rasul Paulus katakan dalam Efesus 6:10. Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Jadi, saudara-saudara kita lihat fasilitas yang Tuhan yang beri kepada kita, yaitu kuat didalam roh, roh memberi kekuatan, kuat didalam Tuhan, Tuhan memberi kekuatan dan kuat didalam kuat kuasa-Nya. Dia juga memberikan fasilitas, yaitu kuat didalam kuat kuasa Tuhan, saudara bisa bilang amin?
Ini dijauhkan Tuhan dari meninggikan diri, saya baru terima e-mail dari Belanda. Sampai sekarang kebaktian KKR di Belanda masih dibicarakan orang. Dua belas jam kami duduk tidak pernah kami rasa cape, sembilan pagi sampai sembilan malem ditempat yang sama, makan disitu, kebaktian lagi, istirahat, makan, kebaktian lagi. Empat kebaktian dalam satu hari waktu Jumat Agung itu. Kami tidak rasa cape, kami dipuaskan, jadi pembicaraan sekarang, itu e-mailnya saya baru baca tadi.
Saya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberi kepada saya kekuatan. Satu ibu gembala, satu ibu pendeta makan bersama-sama saya, dia bilang: "Bagaimana bapa bisa khotbah begitu lama, empat jam setengah, hampir enam jam, bapa tidak pake catatan? Saya bilang mungkin saya sudah biasa. Dia bilang: "Nggak mungkin. Biarpun biasa, nggak mungkin orang bisa khotbah sampe enam jam tanpa catatan." Saya bilang, saya baru sadar, saya biasa udah nggak pake catetan. Iya, tapi bapa kok bisa terurut, saya catat lho, di film ini, direkam. Saudara, saya mau kasih tahu saya lulus cuma SMA, SMA pun hampir tidak diluluskan karena saya tidak mau demonstrasi KAMMI KAPPI dulu. Saya nggak sekolah tinggi tapi saya bersandar kepada kuat kuasa Tuhan, kenapa?
Karena yang kedua, Yesus bukan hanya penuh dengan kuat didalam Roh. Dia penuh dengan hikmat. Kadang-kadang saya sembahyang begini saudara: "Tuhan nggak usah saya dikasih kepintaranMu Tuhan, kasihlah saya kebodohanMu saja." Kalau Tuhan ada bodohnya, biarlah Tuhan kasih kebodohanMu sama saya. Karena kebodohan Tuhan masih jauh lebih tinggi dari sepinter-pinternya manusia. Kebodohan Tuhan masih lebih tinggi ilmunya daripada profesor dokter didunia. Saya udah lima puluh lima tahun, orang nawar-nawarkan titel. Ini guru lain sudah pak, guru lain sudah beli pak, delapan juta pak, jadi dokter pak. Saya bilang, aduh saya delapan juta mah beli yang lain. Saya bilang, yang mana dokter? Ini pak, pendeta ini dokter, sudah ada empat ratus pendeta seluruh Indonesia pak .. sudah gelar dokter pak. Saya bilang: "Punya sekolah alkitab nggak dia?" Nggak ada. Saya nggak dokter, saya bilang, tapi Tuhan ijinkan saya buka sekolah alkitab.
Maka kebanggaan saya bukan karena saya kuat, tidak ada yang bisa kita banggakan tapi kebanggaan kita karena ada kuat kuasa Tuhan. Nah, inilah. Bedanya dimana? Saya pakai fasilitas Tuhan. Saudara mungkin nggak mau pakai fasilitas Tuhan, saya mah pake. Mungkin saking pandainya saudara dagang, saudara sudah wah, saudara sudah tahu dah kalau modal sekian, jual sekian pasti untung dah. Nggak bisa. Kita sudah anak Tuhan saudara. Yang menarik langganan-langganan membeli barang, itu kuasa Tuhan; yang menarik orang belanja ditoko kita, itu kuasa Tuhan. Maka jangan kita pakai ilmunya yang dari Cungkuo.
Coba saya kasih ilustrasi. Negara paling sombong dulu itu Singapur saudara. Orang meludah dijalan cuih .. didenda. Jaga kebersihan, merokok ditempat yang nggak boleh, didenda lima ratus dolar. Permen karet tidak boleh dimakan di Singapura .. mengotori kota. Jalannya bersih .. aduh. Ketika Indonesia terpuruk, Singapura tidak terpuruk, hebat.
Orang kalau sakit nggak mau dirumah sakit Jakarta, maunya di Singapur, dokter spesialis. Sedikit-sedikit Singapur, wah dokternya lebih hebat. Singapura .. Singapur .. Singapura. Sekarang, dokter Singapura mati karena SARS, juru rawat mati. SARS ada di Singapura, kena sekarang. Anjlog itu pesawat terbang, Singapura Airlines turun. Udah jadi bahan semua di Jakarta ngomong: Wah, ini dengan SARS ini Singapura mungkin karena terlalu sombong, dibikin rendah sama Tuhan. Saudara, nggak bisa dah kita bilang ini negara paling hebat, Tiongkok hebat .. hebat .. hebat - justru SARS disitu lahirnya. Bahkan ada orang curiga Tiongkok yang membuat ini SARS, karena tidak ada virus baru, tidak ada, yang ada virus lama bisa dimutasikan. Jadi ada orang curiga ini Tiongkok bikinlah itu senjata kimia, bocor ketauan, jadi begini.
Hayo mau lawan Tuhan, nggak ada dah! Tuhan mah nggak bisa dilawan. Kalau Tuhan bilang jalan ini benar, biar kayanya susah, biar kayanya sempit .. ini jalan ikut saja da bener. Mungkin jalannya sempit, gelap tapi Tuhan bilang: ini benar, ikuti saudara. Karena ujungnya itu emas, ujungnya itu Surga. Kalau dunia wah ini memang asoy, enjoy, gedeboy, amboy, wah .. bagus. Jangan ikut. Amsal berkata: "Ada jalan yang disangka orang baik benar tapi ujungnya menuju kepada maut." Kuat didalam Tuhan, Roh Kudus didalam Tuhan. Jangan pakai kekuatan manusia. 'Anak itu bertambah kuat dan bertambah besar didalam Tuhan'. Haleluyah.
2:41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
Mulai ayat 41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Untuk orang Yahudi ada ibadah mingguan, yaitu Sabat; ada ibadah beberapa bulanan, ada ibadah tahunan, bahkan ada ibadah lima puluh tahunan, yang disebut Yobel. Tetapi disini kita melihat ada ibadah harian, dimana imam-imam membagikan minyak dan sebagainya, ada ibadah mingguan, ada ibadah tahunan. Saudara-saudara, waktu saudara bersembahyang kepada Tuhan, berdoa pagi, doa makan, doa mau tidur, bangun tidur saudara berdoa lagi, berdoa pagi mau kerja, itu ibadah saudara harian.
Pada waktu Ayub pasal satu berkata: Anak-anaknya dia doakan secara harian. Tiap-tiap hari, Ayub berdoa untuk anak-anaknya, jangan-jangan anak-anakku sudah berdosa, Tuhan ampuni dosa mereka, begitulah Ayub melakukan senantiasa tiap hari - itu ibadah harian. Ada ibadah mingguan, Sabat. Karena saudara kita sudah digereja, kita meningkat ibadah dua mingguan, yang aktif anak muda tiga mingguan, pengurus mungkin empat mingguan, seperti saudara sekarang, rabu kebaktian, sabtu ikut doa bedstone, minggu pagi saudara mau double, minggu pagi saudara kebaktian, minggu sore saudara kebaktian - itu perkembangan rohani saudara pasti akan jauh lebih baik daripada yang berbakti seminggu sekali, jauh aja .. lebih baik.
Saudara yang latihan nyanyi seni suara seminggu lima kali dengan yang seminggu sekali, pasti yang baik yang seminggu lima kali. Ikut les bahasa kuo i, belajar. Yang seminggu lima kali dan yang seminggu sekali beda ngomongnya. Saya lagi pikir-pikir apa Ibu Sambas tidak bisa mengajarkan kuo i sama dikelas disini, digereja kita, pasti ibu-ibu banyak yang mau belajar. Dengan yang seminggu sekali, kalah seminggu sekali. Pasti yang seminggu lima kali lebih lagi. Angkat besi latihan seminggu sekali dengan seminggu tiga kali, lain badannya juga lebih gede.
Demikian juga didalam Tuhan. Seminggu sekali kebaktian dengan seminggu dua kali seminggu tiga kali beda perkembangannya. Berdoa sepuluh menit sama berdoa satu jam, berkatnya lain. Aduh, Tuhan nggak adil dong yang berdoa sepuluh menit diberkatinya sama dengan berdoa satu jam, nggak!!! Lain!!! Yang ikut doa malam lainn berkatnya sama yang tidak berdoa, lain. Ini ibadah harian. Ada ibadah mingguan. Yang bahasa alkitabnya itu disebut sabat, itu tiap minggu. Ada ibadah tahunan. Nah, inilah yang dikerjakan oleh Yusuf Maria, yaitu hari raya paskah, dirayakan selama satu minggu. Di Belanda ada paskah kesatu, ada paskah kedua .. minggunya tuh. Minggu Senin libur disana, wah libur besar. Paskah kesatu, paskah kedua. Jadi jadwal saya sebetulnya sampe Senin. Saya bilang nggak mau, saya musti pulang. Minggu kesatu minggu kedua, paskah kesatu dan Senin adalah paskah kedua.
2:41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Ada apa dengan umur dua belas tahun? Setiap anak Yahudi pada umur dua belas tahun, itu harus di serahkan kepada Tuhan menjadi 'Yalladim'. Yallad ini anak, tapi kalau Yalladim ini anak yang diserahkan menjadi anak Taurat. Bagaimana menjadi anak Taurat, yalladim ini? Ibu-ibu datang dengan keluarga lalalalalalalalalala .., saya juga kaget, lalalalalala itu anak dua belas tahun diangkat ditaro di punggung bapanya nyanyi-nyanyi, menari-nari ibu-ibu semua menari, pegang Taurat dibaca. Disitu umur dua belas tahun ini. Seperti adat yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu ketika mereka berjalan pulang, jadi sehabis hari-hari perayaan itu .. selama satu minggu saudara, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Bahasa Inggris Joseph and His mother did not know it. Yusuf dan ibu Yesus tidak mengetahuinya bahwa Yesus masih ada di Yerusalem ketinggalan. Mereka sibuk ingin cepat pulang. Sama seperti siswa-siswi sekarang sudah sibuk memikirkan ingin pulang, apalagi yang sudah punya pacar ya yang tidak ketahuan sama guru, dia sudah siap-siap begitu prrrriiitttttt Taurat digenapi, langsung mereka akan bermain cilukba, saudara-saudara, dan pulang dari sekolah mungkin sudah carter mobilnya untuk duduk di depan dengan supir, berdua dengan kekasih .. saya tidak tahu.
Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan tanpa mengetahui apa-apa. Satu hari 24 jam kita bisa lakukan banyak hal. Disini orang tua-orang tua disini pernah nggak saudara satu hari lupa kepada anak? Ibu nggak bisa lupa sama anak, apalagi anak sama ibu. Ibuku yang ada tahi lalat disini, nggak bisa lupa. Mama saya kalau kepasar beli pisang dua dulu, dua aja. Buat Yoyo sama Paulus, ingat anak.
Eh, Yusuf Maria sehari jalan nggak tahu Yesus nggak ada. Terlalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari, sibuk mungkin dengan bisnisnya tukang kayu di Nazareth, sibuk ngobrol dengan temen-temen, waaahhhhhh gebyah uyah ngobrol ngomong, wah, ngerumpi dan sebagainya. Dikiranya Yesus tuh masih pegang baju mama, terus ikut-ikut terus. Saya paling kesel tuh liat foto mama saya gendong Paulus di lapangan banteng jaman Osborn, tahun 54 dia gendong Paulus. Paulus pake sapu tangan tutup, pegang balon, saya lagi gini aduh, lagi kecil saudara-saudara, makanya saya nggak mau kasih liat sama saudara, saya malu. Pake celana terusan, yang kantongnya disini, itu saya baru umur enam tahun. Pegang-pegang mama, mama gendong Paulus, tangan yang satu saya pegangin.
Nah, dikiranya Yesus ini udah dua belas tahun lebih gede dari saya, udah pasti deh Dia ngintil-ngintil tapi diliat nggak ada. Saya mau tutup sore ini dengan pemikiran ini "Coba renungkan, apa dalam perjalanan hidup rohani kita sore hari ini, Yesus ada dihati kita apa tidak?"
Rabu, 14 Mei 2003
Jangan taruh Yesus dibelakang!
Lukas
2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Saudara-saudara, pelajaran ini dimasukkan di internet dan diikuti di seluruh dunia. Apa yang sedang kita belajar ini, bukan kita yang cuma belajar tetapi diikuti diseluruh dunia. Saya menerima sms, saya menerima e-mail yang mengatakan mereka mengikuti pelajaran ini. Di Belanda pun mengikuti, di Amerika pun mengikuti, apalagi di Indonesia. Jadi kalau saudara bijaksana, saudara sendiri akan mempelajarinya, apa dengan mencatat .. apa dengan beli kasetnya secara berurutan, supaya saudara bisa mengikuti lebih jauh lagi.
Nah, minggu lalu kita sudah belajar bahwa Yesus itu ketinggalan sehari perjalanan, lalu mencari Dia diantara kaum keluarga dan kenalan mereka. Ini kesalahan yang fatal dari Yusuf dan Maria, saudara, karena sehabis pesta, mereka begitu yakin Yesus ada diantara mereka. Jadi selama satu hari perjalanan, 12 jam, mereka tidak tahu bahwa Yesus tidak ada diantara mereka. Selama 12 jam, yaitu yang diijinkan oleh Taurat, yaitu dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Begitu senang kongkow jalan dan dari Yerusalem itu pulang ke Nazareth itu memang jalannya turun, saudara. Waktu ziarah itu naik nanjak jalannya tapi waktu pulang turun. Nah, pada waktu turun tentu saja ribuan orang berjalan pulang, ada yang ke Nazareth ada yang ke Galilea, semuanya habis merayakan paskah yang dikatakan 7 hari lamanya diadakan.
Ketika 12 jam ini mereka diijinkan jalan lebih lewat dari jam 6, nggak boleh jalan lagi, baru mereka tahu Yesus itu ketinggalan. Tidak ada. Dan kalau sekarang kita gambarkan Yesus ini sebagai Dia disebut damai, damai diantara orang yang berkenan, kita akan melihat itu didalam ayat-ayat sebelumnya, maka Yesus kita gambarkan sebagai damai. Nah, saudara kita ini sudah berapa kali kita jalan nyelonong sendiri tanpa tahu bahwa Yesus tidak ada diantara kita. Bikin rencana sendiri tanpa sembahyang tanpa nanya sama Yesus, tanpa tanya sama Tuhan. Suruh orang berdoa bantu doa, dia sendiri nggak berdoa. Minta tolong sama Tuhan, tidak pernah minta tolong. Dagang pakai ilmu dia, nggak pernah sembahyang buka toko, nggak pernah sembahyang kalau mau perjalanan.
Saya pernah diajak oleh satu bankir, dia punya bank, orang Bandung .. dijemput saya di Cianjur untuk kebaktian di Bandung. Baru mau berangkat dia bilang, saya mau sembahyang dulu. Sangat sederhana. Pegang uang puluhan milyar, mungkin ratusan milyar tapi selalu naik mobil, saya mau sembahyang dulu. Itu mengajak Yesus ikut saudara, didalam perjalanan kita. Mungkin kita ke pasar pun, bolehlah kita berbisik dihati: Tuhan, sertai saya, lindungi saya.
Saya baru dapat kesaksian yang sangat indah tadi subuh. Yaitu jam 3-4 pagi, saya putar ini televisi, kesaksian dari satu hamba Tuhan. Hamba Tuhan ini sudah pegang tiket pesawat. Dia mau melayani kebaktian di Los Angeles, udah mau boarding. Begitu dia mau masuk, dia dengar suara: "Pergilah ke San Francisco." Jadi itu suara bukan bilang jangan masuk pesawat ini .. tidak, "Pergilah ke San Francisco." Dia bengong, berhenti karena begitu jelas. Nah, karena dia ini seorang hamba Tuhan, yang selalu ajak Yesus didalam urusan-urusan perjalanan sehari-hari, saudara, maka dia berhenti, dia tidak berangkat. Dia ganti pesawat. Dia kembalikan tiket minta ganti untuk perjalanan ke San Francisco. Itu delay hanya setengah jam, jadi masih ada waktu tukar tiket masuk ke San Francisco. Begitu sampai di San Francisco saudara, pesawat itu sampai di San Farancisco, ribut di airport, kenapa? Itu pesawat yang ke Los Angeles jatuh, hancur terbakar. Semua orang mati.
Pada saat yang sama, ada satu ibu pendeta, yang mau masuk juga di pesawat yang sama, di Los Angeles itu, hatinya tidak enak. Asal dia masuk, tidak enak hatinya. Dia juga batalin. Dia tidak pergi kemana-mana, tapi dia batalkan. Nanti beberapa bulan kemudian, ketemu ini dua hamba Tuhan, menyaksikan dari hal yang sama. Satu dengar suara, satu hatinya nggak enak. Tapi tahukah saudara, kedua kejadian itu membuktikan bahwa Tuhan mau ikut campur tangan dalam perjalanan kita.
Saya kasih contoh. Saudara mau ke Jakarta, mau bisnis, tapi Tuhan sudah tahu bisnis itu akan merugikan saudara. Saudara kalau paksa jalan ke Jakarta akan rugi. Kalau saudara sembahyang dulu, nanti Tuhan kasih warning. Ini baru terjadi di Jakarta. Hamba Tuhan tapi perempuan. Dia mau masuk angkot. Didalam angkot ada enam orang, laki semua. Dia sudah ada perasaan seharusnya, aduh ini 6 orang laki semua, dia sendiri perempuan. Tapi dia nggak tanya sama Tuhan, nggak sembahyang, dia main masuk aja, begitu masuk ditodong. Habis. Tapi dia bilang, silahkan saya mau ditodong ini alkitab saya, ini handphone saya, ini dompet saya .. tapi saya hamba Tuhan. Jadi ada baiknya kita tanya sama Tuhan. Apa ada disini nggak.
Tadi saya harus meresmikan wilayah 10 di Semplak. Jam 7 harus sudah berangkat. Setelah kebaktian selesai, ada 2 kejadian, dua-duanya mengenai hamba Tuhan. Ada satu hamba Tuhan, seorang Batak, dia sudah koma. Dimana adanya? Agak jauh dari sini tapi dia sudah koma. Istrinya ini masih ada keluarga dengan mama saya, Dina Nabot, itu anak Na Kun Tjiang di Jakarta, istrinya. Jadi saya pikir, saya mau kesana. Tetapi ditelepon nggak akan keburu kalau kesana, nggak akan keburu balik kesini. Jadi saya harus tanya ini sama Tuhan. Kemana Tuhan saya, harus kesana, atau kesini? Jenguk itu hamba Tuhan yang sudah mau mati hanya tinggal tunggu waktu atau kesini balik ke Cianjur? Tuhan bilang, balik. Ya, sudah. Saya balik. Dengan satu keyakinan bahwa hamba Tuhan itu pasti Tuhan lebih tahu bagaimana dengan dia punya nyawa, Tuhan lebih mengerti.
Sekarang saudara, saya mau kasih kesaksian dari diri saya sendiri. Dulu selama 4 tahun setiap Jumat, kami ke Pasirnangka. Cianjur-Pasirnangka saya naik oplet, belum ada angkot dulu, oplet. Sampai di Sipon pinggir jalan itu kita naik beca. Naik beca kalau ada uang, kalau papa saya tidak kasih uang, jalan kaki. Itu yang saya bilang sepatu saya sampai tebal, karena di toko Pengkolan ini sepatu saya ada lobang sedikit, bawa kesitu, tambal sama ban mobil. Ban mobil saudara. Jadi dulu sepatu saya tebal sekali. Kalau sekarang saudara lihat banyak ibu-ibu wanita-wanita pakai sepatu hak tinggi, tebal-tebal, ya saya setengahnya itulah.
Waktu satu kali kami pulang dari Pasirnangka, mau tunggu kendaraan yang datang. Kita duduk dibeca. Saya ikut disini ya .. tunggu. Tunggu oplet. Karena jarang sekali dari Cipeuyeum itu oplet. Belum ada tol waktu itu, kita tunggu oplet datang. Tiba-tiba saya merasa ada suara: "Berdiri, keluar dari beca!" Kira-kira begitu. Saya nurut saudara. Saya mundur di belakang. Persis saya mundur, itu tanker minyak tanah, itu mau nabrak satu wanita. Wanita ini nyebrang, bawa gembolan beras, dia hindarkan ini wanita, dia banting kekiri. Dan apa yang terjadi? Beca dimana saya duduk itu dihantam. Ringsek hancur. Saya bengong aja. Itu beberapa kali kejadian itu. Sekian saja itu kesaksian. Tapi disinilah saudara bahwa kita perlu berjalan memanggil nama Tuhan selalu.
Nah, kita perhatikan 12 jam ini. 12 jam
tanpa Tuhan. Mari kita lihat Matius
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Tuhan bilang, apa kamu nggak bisa satu jam menemani Aku? Dia berkata kepada muridnya, satu jam untuk ikut berdoa bersama dengan Yesus. Ini orangtuanya 12 jam nggak open, dia kira Yesus ada. Nah, saudara, kalau orang tua lagi jalan dia anggap Yesus ada, 12 tahun kan sudah anak yalladim, saya sudah terangkan .. sudah cukup besar, maka mereka anggap Yesus itu ada dibelakang mereka. Nah, inilah prinsip yang kita harus rubah. Jangan kita jalan, Yesus dibelakang .. jangan.
Saudara ingat dicerita naik perahu itu. Yesus tidur, ditaruh dimana? Di buritan, dibelakang .. jangan. Selalu akan ada problem. Begitu kita taruh Yesus dibelakang, selalu ada problem; begitu Petrus bilang, ah, saya ini angkatan laut nelayan yang berpengalaman, saya paling tua diantara murid, Yesus, Engkau tidur saja dibelakang, aku yang akan mendayung, aku bawa perahu ini, saya sudah tahu seluk beluk ini danau, dimana gelombang saya sudah tahu ini.
Waktu saya ke Irian, sampe di Sorong, itu lapangan terbangnya masih harus masih naik perahu setengah jam. Waktu itu angin besar. Kami nggak bisa ngomong .. diam. Terangkat-angkat. Sampe pendeta ngomong, jangan ajak ngomong itu nakhoda, karena dia lagi pilih ombak, dia tahu kalau dia ngomong sedikit aja, ombak .. kita bisa terpental. Dia pilih ombak diantara ombak. Jadi wah, rasanya hebat. Begitu sampe, wah, kita pukul-pukul dia, hebat benar. Nah, kira-kira begitu Yesus taruh dibelakang. Begitu Yesus taruh dibelakang, problem ada .. angin gelombang.
Sekarang Yusuf Maria dia jalan pulang, Yesus ditaruh dibelakang, suruh ikut mereka, suruh nurut. Terbalik ya. Ayat 44 tadi ... lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Mari kita lihat. Ini ada problem, karena Yesus dibelakang. Ah, bagaimana untuk mengatasi problem ini, mereka mencari damai ini, Yesus ini:
1. Diantara keluarga
Paling nomor satu kan keluarga dulu yang kita akan cari, kalau Yesus tidak ada, kalau memang keluarga. Ternyata di keluarga ini tidak ada. Nah, saudara kalau mau dapat jawaban, nggak bisa kita minta tolong sama keluarga. Nggak bisa. Saudara musti sangat serius dengan Yesus. Nggak bisa kita cari diantara kaum keluarga. Apa saya bisa dapat Yesus damai itu, diantara kaum keluarga? Nggak bisa.
Saya ada satu keluarga saya dari pihak saya ke oom saya, itu letnan jendral polisi, ini tahun 70-an saudara. Oom saya di Surabaya bilang: Hayu, kita ketemu keluarga kita. Letnan Jenderal Polisi. Atuh bangga si Yoyo .. diajak di Surabaya. Duduk aja kita teh dibangku. Sudah tulis nama segala. Setengah jam sudah lewat belum dipanggil, 45 menit, 1 jam belum dipanggil, satu jam setengah belum dipanggil. Yang marah oom saya. Wah, kita pulang aja nih, dia nggak anggap kita keluarga. Mungkin letnan jenderal nya bukan nggak anggap tapi lagi sibuk ada banyak tamu, ada banyak persoalan - jadi kita nggak dipanggil-panggil. Jadi memang nggak bisa kita datang kepada keluarga. Walaupun dengan keluarga ini saudara-saudaraku, kita harus pakai aturan.
Nah, kita sebagai jemaat di GPdI ini seperti keluarga. Ada istilah keluarga Allah. Umat Tuhan di Jakarta sudah sangat antusias untuk mengikuti Family Camp. Pdt Artlens Kauntu saja ada di Jakarta kemarin ketemu, saya tanya: siap nggak mau bicara lagi di Family Camp? Oh, mau .. siap, mau datang .. antusias. Seperti sudah keluarga. Karena begitu sampe di Jakarta, di kebaktian dia udah seperti ikan sama air sama jemaat, udah kaya keluarga. Di gereja dia aja nggak diundang, kita undang sama dia.
Tapi kan di kaum keluarga juga ada aturan. Nih, kaya kita puasa ini sekarang. Puasa ini ada aturannya. Tuh, saudara yang bawa makanan yang masak, bawa makanan korban persembahan - itu untuk dimakan oleh yang puasa. Tetapi sekarang sudah agak ada banyak kemurahan, yang tidak puasapun kalau makanan memang sangat banyak, silahkan kalau mau makan, makanlah. Tapi jangan puasa nggak, ikut makan .. lalu kue-kue dibungkusin .. dibawa pulang. Eta mah bedegong ngarana. Jadi memang walaupun keluarga ada batas. Nggak bisa. Kedua ..
2. Kenalan mereka
Maksudnya kenalan, itu handai taulan. Aduh, kemarin saya punya jemaat di Jakarta. Hari ini lagi ke Bali satu ibu. Itu jiwa baru, masih keluarganya toko Murah, ci Aman namanya. Aduh arek ka Bali. Jeung saha ka Bali teh? Rame, bareung. Jeung saha? Klub jalan sehat. Aduh, klub jalan sehat lebih aktif dari klub gereja. Kenapa? Kenalan. Saya kalau pergi ke Jakarta subuh, harus jam 3 setengah empat berangkat, selalu kita ada lihat ada yang jalan kaki, saudara.
Diantara kenalan juga nggak ada, nggak
bisa dapat jawaban. Apa yang harus terjadi? Ayat 45
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Nah, ini saudara. Waktu kita jalan, belum dapat jawaban, kita harus kembali ke tempat dimana Yesus tertinggal dulu. .. kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari -
Sedih nggak, jalan satu hari, baru tahu Yesus nggak ada. Setelah tiga hari ... Ini tiga hari tiga malam adalah pelajaran besar bagi gereja kita. Seluruh siswa siswi, mau tidak mau, sadar tidak sadar, daek teu daek, kudu daek - puasa 3 hari 3 malam sebelum mereka dilepaskan ke pekerjaan Tuhan. Kenapa? Kita ambil belajar dari Yesus, mati tiga hari tiga malam .. bangkit. Jadi 3 hari 3 malam ini satu pelajaran bagaimana kita harus berbalik kepada Tuhan dalam pelajaran 3 hari 3 malam.
Mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah. Bait Allah itu jaman dulu kalau sekarang itu gereja .. sinagog .. Bait Allah. Saya mohon perhatian dari sini karena saya akan memberi pelajaran baru, belum pernah saya kasih sama siapapun juga.
Bait Allah adalah tempat dimana Yesus ditemukan, yang dikira oleh Yusuf, Yesus itu ada dikeluarga .. dikira oleh Maria, Yesus ada dikenalan. Ternyata Yesus ditemukan di Bait Allah, di sinagoga. Bait Allah adalah tempat umat Tuhan curhat sama Tuhan.
Saudara, saudara mungkin punya keluarga kaya, punya keluarga suka menolong tapi saya mau kasih jaminan, saudara akan kecewa kalau mau cari pertolongan kepada keluarga. Kecewa aja. Saudara bisa punya hopeng siangho, makan aja satu kelapa berapa sedotan, punya teman baik aduh, ceurik satu ceurik kabeh, ketawa satu ketawa semua, piknik satu piknik semua hopeng ya, nggak bisa disalahkan, teman. Tapi saya mau kasih jaminan, nggak bisa aja teman ini menjadi jaminan kita akan menemukan Yesus, sang Raja Damai itu.
Dimana Yesus ditemukan? Di tempat dimana kita curhat. Kita curah hati itu di gereja. Saudara mau nangis disini ngadu sama Tuhan, tidak ada yang akan nyalahin. Saudara mau curahkan sukacita, menyanyi sampai lompat-lompat, saya biar galak-galak begini nggak akan ngelarang orang lagi curhat sama Tuhan. Saudara lagi susah mau manggil Yesus, sambil menangis apa sambil menari, itu urusan saudara dengan Tuhan. Karena gereja ini dibikin sebagai fasilitas bagi kita mencurahkan isi hati kita sama Tuhan. Disitulah Yesus ditemukan. Nggak akan saudara temukan Yesus dikeluarga, dikenalan. Ditempat kita curhat!
Ingat Hana dalam Perjanjian Lama. Dia istri yang sah tapi mandul. Suaminya ingin punya anak, ambil madu. Ini jaman dulu masih boleh jaman perjanjian lama. Ambil madu, Penina namanya. Penina mah tokcer, begitu menikah satu bulan juga, sudah periksa kehamilan. Punya anak satu, diolok-oloklah Hana. Tuh, coba ngomong dulu sama mama tua, ngomong dulu sama mama tua, ayo selamat pagi. Si Hana teh ngomong, sayang .. sayang, hatinya mah luka. Lihat suaminya empo anak ini, ayun-ayunin peluk-peluk sama Penina, hatinya luka.
Kemana Hana pergi? Ke Bait Allah. Untuk curah hati, nangis dia. Sampe pendeta disana salah paham, dikiranya mabok. Orang lain udah bubar pulang dari kebaktian, ini masih nangis terus, nangis terus. Maka saya itu suka lihat ambil pelajaran itu begini saudara. Jemaat yang sembahyangnya sungguh-sungguh, itu cepat sekali dijawab sama Tuhan. Tapi jemaat yang beubeulieun aduh, suruh pendeta bantu doa ya, bantu doa ko Yoyo, dia sendiri mah tidur. Bantu doa pak Awondatu, dia sendiri nggak pernah doa. Rasanya itu agak lama tuh Tuhan dengar.
Orang yang sembahyang biasa dengan yang
sembahyang mencurahkan hati sampe keluar airmata, jauh lain
bedanya. Saya mau kasih bukti, dua ayat .. kita harus buka dua-dua ayat
ini. Yang pertama Mazmur 34, ini semuanya mengenai doa yang didengar.
34:16 Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;
34:17 wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi.
34:18 Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.
34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Ada haleluyah? Yang kedua, Mazmur 51
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Aduh, kalau kita sembahyang dengan hancur hati, dengan hati remuk, dengan sungguh-sungguh hati kita itu hancur, ya, apa yang terjadi? Tuhan nggak berani menghina. Tetapi Dia hanya punya satu pilihan, menjawab doa itu! Siapapun dan apapun problemnya, Tuhan pasti menjawab!
Kembali kepada Lukas 2, dimana Yesus? ... Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Pada waktu Yusuf dan Maria meninggalkan Yesus, saudaraku, saya mau tanya, berapa hari mereka resah? Tiga hari mereka resah .. baru ketemu Yesus di Bait Allah. Yesus ternyata sedang duduk, bukan sedang nangis: papa .. mama .. dimana? Nggak. Lagi duduk.
Waktu murid-murid Yesus kelabakan perahunya mau tenggelam, Yesus lagi apa? Lagi tidur.
Begitu santai. Begitu santai. Marta ..
Marta .. kamu terlalu banyak kuatir. Satu hal saja yang penting, duduk dikaki
Yesus. Kalau Tuhan kita santai, kita murid-murid-Nya juga musti bisa santai.
Maksud santai disini teh bukan kedul, bukan malas. Santai disini tidak
tergesa-gesa. Mari kita akan buka Yesaya 28
28:16 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
Nggak akan gelisah. Ini tiga hari tiga malam gelisah .. Yesus nggak ketemu.
Masuk ombak di perahu gelisah bisa kaleuleup, Yesus dianggap tidur. Tidak akan
gelisah. Saudara, orang yang gelisah, itu menandakan dia tidak percaya sama
Tuhan. Kenapa? Dia tahu Tuhan tidak pernah tinggalkan!
Kata gelisah disana didalam bahasa Inggris dipakai kata 'act hastily', itu beraksi secara tergopoh-gopoh, gurunggusuh, terburu-buru. Di gereja aja nggak bisa diam. Duduk di gereja bukannya anteung, waduh nggak bisa diam, patlot jatuh, sanggul jatuh, gigi palsu murag, wah, udah macam-macam lah. Gelisah, tidak enak .. bagaimana .. harus bagaimana?
Saudara, Tuhan kita mengajar kita jangan gelisah. Orang gelisah tanda dia tidak percaya kepada Tuhan. Yesus masuk di Baetani. Udah tahu Lazarus sakit, malah dua hari Dia tunggu. Begitu sampai, Marta mengejar Dia, ya Rabi, coba kalau rabi datang dua hari lalu, saudaraku nggak mati. Lari kepada Maria, itu Maria, Guru ada .. Dia menunggu engkau, Yohanes 11. Yesus bilang, Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa yang percaya kepada-Ku, dia akan bangkit walaupun sudah mati. Ya Tuhan, kami percaya dia akan bangkit .. saudaraku nanti dihari kiamat.
Nah, ini banyak orang kristen sehari-hari ini omongannya omongan kiamat. Ah, geus kiamat lah ieu mah, ah kiamat. Kemarin ada satu ibu di Jakarta, aduh ko Yoyo, gimana ya, kita satu rumah sama suami udah enam tahun nggak ngomong, tidur juga sudah beda tempat tidur. Saya punya teman, dia punya teman. Siga musuhan we di imah teh. Kumaha atuh? Saya bilang, ada yang ditinggalin suami 20 tahun, kembali. Ini mah baru enam tahun lah, masih bisa diatasi, saya bilang. Wah, suka-cita dia. Bisa ya? Kenapa nggak bisa, Tuhan mah bisa. Yang mati aja bangkit kok, apalagi suami cuma ke warung kopi saja.
Kita menyanyi bersama-sama.
Rabu, 21 Mei 2003
Rabu, 04 Juni 2003
Padang Gurun
Selamat bertemu berbakti lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Tapi kadang-kadang kitanya yang bodoh, kitanya kurang bijak .. kita tidak mau mengikuti jalan Tuhan. Kita buka Lukas
3:1. Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
3:2 pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
3:6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Judulnya saja sudah ditulis Yohanes Pembaptis. Tetapi kita akan melihat arti dan maknanya yang ada disana.
3:1. Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
Kejadian ini terjadi ketika Palestina terbagi dalam 4 bagian, empat daerah yang masing-masing dipimpin oleh seorang kaisar. Yang pertama adalah kaisar Tiberius. Kaisar Tiberius ini dikatakan dalam ayat 1, Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea. Ada Pilatus dia wali negeri dia lebih rendah dari Yudea.
Saudara tahu bahwa di Israel ada danau Tiberias dan ada kota Tiberias, itu dikasih nama untuk menghormati Kaisar Tiberius, karena Kaisar Tiberius suka beristirahat di tempat itu, di pantai itu maka disebutlah sampai sekarang Tiberias.
Herodes raja wilayah Galilea, ini Herodes dia jadi raja. Raja dari Galilea. Nanti saudara lihat, bingung sekali bahwa daerah yang lebih kecil dari Jawa Barat punya pemimpin besar-besar ini sangat banyak. Dan dikatakan Filipus adik dari Herodes, itu raja wilayah Iturea dan Trakhonitis. Ini Filipus yang istrinya Herodiah diambil sama kakaknya, ini wilayah Lisanias dan Trakhonitis.
Bayangkan, daerah yang sebesar lebih kecil dari Jawa Barat .. separuhnya dari Jawa Barat, punya 4 pemimpin besar. Selain Kaisar Tiberius, ada Pilatus jadi wali negeri wilayah Yudea, Herodes raja dari Galilea, Filipus, Trakhonitas, Lisanias. Nampaknya Pilatus dan Herodes ini panjang umurnya. Karena saat Yesus juga diadili oleh Pilatus, Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya oleh Herodes ini. Karena Herodes ini mengambil istri adiknya Filipus yang namanya Herodiah, main ambil aja masuk kesini. Jadi saudara-saudara, lihat daerah kekuasaan politik dari Roma zaman dulu.
Ayat 2: pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, ....
Ini bidang politik sekarang dibidang agama, bidang organisasi ini politik. Ada Hanas dan Kayafas, itu jadi imam besar secara agama. Kalau ada imam besar batuk, saudara, wah, dipecat, saudara. Imam besar masuk ruang maha suci tidak boleh ada bunyi, tidak boleh ada jarum jatuh .. ting, apa ngga boleh ada bunyi. Nah, saudara lihat kita punya nama banyak Tiberius, Pilatus, Herodes, Filipus, Lisanias, Hanas, dan Kayafas. Saya hitung, ada 7 orang yang menguasai Israel secara geopolitik dan agama. Tetapi dalam ayat 2 bagian B: datanglah firman Allah kepada Yohanes, dimana? Di padang gurun .. padang pasir!
Kalau saudara baca dalam Matius 3, Yohanes ini pakaiannya dari kulit unta, makanannya belalang, minumnya cuma madu hutan saja. Lihat ini raja-raja dan kaisar, lihat Hanas dan Kayafas! Ini semua saya pakai ini sekarang 2 garis, supaya saudara lihat ini, ini lihat 2 garis yang saya gambar ini! Ini semua nggak dianggap sama Tuhan, dilewat. Tuhan hanya melihat kepada ini. Firman Allah tidak datang kepada Tiberius, Firman Allah tidak datang kepada Pilatus, Firman Allah tidak datang kepada Herodes, Firman Allah tidak datang kepada Filipus atau Lisanias, Firman Allah 'seharusnya' datang kepada Hanas dan Kayafas, lewat juga! Justru datang kepada Yohanes di padang gurun!
Pada sore hari ini kita akan belajar satu hal. Bahwa Tuhan tidak melihat kedudukan, Tuhan tidak melihat pangkat. Dia tidak terpengaruh sedikit juga dengan pangkat. Dia bisa angkat raja, Dia bisa turunkan raja. Tadi malam hampir pagi saya bermimpi, saya duduk dengan Gus Dur, masuk di pondok pesantrennya dari NU. Lalu Gus Dur bilang: "Pak Yoyo, saya ini sedang menernakan tawon yang bikin madu itu! Sudah ada hasilnya. Yuk, kita minum!!!" Dia ambil madu, campur air kasih es. Dia duduk sebelah saya, kaki saya naik diatas kaki dia, duduk, nyanghunjar gitu, minum. Istri saya datang dan bertanya: "Ini Gus Dur, apa ini peta ini?"
Oh, dia terangkan. Ini mimpi cukup lama, sampai saya seperti kejadian betul ini, sampai terbangun. Dari minum madu itu, sampai terbangun. Saudara, baru bekas presiden, ngga lihat lagi matanya! Sedikit banyak bangga .. mimpi padahal! Gus Durnya kan nggak pernah mikirin saya! Kita aja tiba-tiba mimpi! Kesengsem sama Gus Dur sampai mimpi. Jadi, saya mimpiin Pak Harto berkali-kali. Mimpiin Tri Sutrisno satu kali, ketemu ibu Tien Soeharto satu kali, Ali Sadikin satu kali. Orang-orang besar semua, Gus Dur baru kali ini saya. Baru mimpi ada bangganya.
Kalau Tuhan, nggak ada bangganya Dia sama raja-raja apa, nggak ada! Dia nggak pernah banggakan seseorang karena raja, TIDAK! Nanti kita akan lihat. Justru Dia cari orang yang dia yakin Dia percaya, yaitu Yohanes yang pakai pakaiannya, pakaian kasar, bajunya pun sederhana, minumannya cuma madu hutan, adanya di padang gurun. Raja aja nggak mau ke gurun pasir, tapi Firman Tuhan datang kesana.
Dia tidak lihat saudara punya mobil atau tidak, Dia tidak nilai saudara punya uang berapa ratus milyar, Tuhan mah nggak terpengaruh! Saudara punya uang atau tidak punya uang, nggak ada Dia berubah sama kita. Dia nggak lihat dari sorga saudara pakai baju ke gereja ini baju mahal atau murah, Nggak! Dia nggak lihat dan Dia nggak cium minyak wangi yang dipakai kita ini minyak wangi merk yang mahal ada namanya, atau minyak yang biasa, minyak si nyong-nyong, atau minyak si monyong - Dia nggak perduli.
Dia nggak perduli saudara-saudara datang dengan keadaan apa tadi sore mandi dulu sebelum ke gereja, atau masih keburu setengah badan mandi cuci muka saja, karena saudara-saudara sudah mengikuti anugrah satu kali Yesus mati untuk selama-lamanya, jadi saudara satu kali mandi untuk satu minggu saya tidak tahu, tetapi Tuhan tidak perduli. Mungkin orang yang di gereja tahu saudara tidak mandi, dia tidak mau duduk dekat saudara, karena ternyata bau minyak 'narwastu', buatan daki yang sangat berbau busuk .. tapi Tuhan tidak perduli. Saya katakan sekali lagi Tuhan tidak perduli. Kaisar Tuhan tidak perduli, wali kota, wali negeri .. Dia tidak perduli kaisar, Dia tidak peduli raja, Dia tidak peduli imam besar.
Ini imam besar kalau angkat tangan bunuh .. dibunuh mati. Ini imam besar bilang hukum .. hukum; imam besar bilang ini kusta .. kusta; imam besar bilang sembuh .. sembuh! Kuasa. Tuhan nggak peduli. Tapi yang Dia peduli justru Yohanes. Kenapa? Yang dilihat oleh Tuhan itu hati. Saudara boleh pakai kedok datang sama Tuhan, bisa pakai kedok di Gereja, Tuhan mah lihat hati.
1 Samuel
16:6. Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
16:8 Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN."
16:9 Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN."
16:10 Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
16:11 Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
16:12 Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
Apa yang dilihat manusia, itu justru tidak dilihat oleh Tuhan. Kaisar Tiberius. Orang datang jongkok-jongkok, ketemu Kaisar minta-minta ampun hormat, nggak dianggap sama Tuhan. Wali negeri Pilatus, nggak dianggap, juga raja Galilea, Herodes, nggak dianggap. Filipus, raja Iturea, nggak dianggap, Lisanias raja Abilene, tidak dianggap. Kalau begitu mungkin Hanas ini dan Khayafas, kan nyembah Tuhan .. nggak dianggap.
Tuhan melihat hati. Apakah ada dalam ruangan ini hati yang dipilih oleh Tuhan? Hati seperti Zakheus .. saya khotbah hari Minggu. Orang lain nggak suka sama Zakheus, begini .. begini. Tapi Tuhan lihat ada kebaikan Zakheus. Hatinya menanti, menunggu kepada Tuhan. Saya sekarang sekretaris majelis daerah di Jawa Barat, sedikitpun saya tidak bangga! Karena majelis daerah diwakili oleh ini Hanas dan Khayafas. Majelis daerah, majelis pusat, majelis dapur, majelis wilayah, ini Hanas dan Kayafas. Tuhan justru disini, Yohanes di padang gurun.
Nah, apa artinya ini padang gurun? Boleh saya katakan padang gurun adalah sekolahnya Tuhan. Musa di padang gurun 40 tahun. Sebelum dia memimpin Israel di padang gurun 40 tahun. 80 tahun di padang gurun. Elia di padang gurun. Elisa di padang gurun. Yohanes Pembaptis di padang gurun. Dengar baik-baik, bahkan Tuhan Yesus sendiri disekolahkan oleh Allah Bapa di padang gurun. Ayo kita lihat Matius
4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Kok, tega-teganya Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai? Maka saya katakan ini sekolahnya Tuhan. Dulu ada satu siswa kelas 1, ditempatkan di Cianjur. Begitu perpisahan dia dapat ijazah, kabur dia; dia tidak pernah praktek. Mungkin saya ini pahit lidah yang ngomong nggak boleh sebetulnya. Saya bilang: "Oh, anak itu nggak akan jadi." Sampai sekarang saudara, nggak jadi-jadi. Ada sponsornya, katanya anak ini mau masuk kelas 2. Saya bilang, silahkan masuk di sekolah yang lain saja. Jangan ke Cianjur. Tokoh Alkitab aja di padang gurun kok! Yesus sendiri di padang gurun. Apa dia mau di padang martabak? Mau enaknya aja di padang kismis? Semua di padang gurun! Itu mah kan Yesus, ko Yoyo; Yesus mah pan nabi-nabi, itu mah kan padang gurun. Nanti dulu! Kita anak Tuhan juga di padang gurun! Wahyu
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Bukan hanya sekolah Tuhan, tetapi ini juga tempat pemeliharaan .. tempat pemeliharaan Tuhan kepada jemaat. Tadi saya tukar pikiran sama satu orang arab, mengenai Yesus. Dia bilang begini: "Yah, mungkin saya dengan pak pendeta nggak akan ngalami lho ini Yesus itu balik .. datang kembali." Karena di Alquran juga ditulis Yesus itu akan kembali, menjadi hakim. Saya bilang: "Betul, di Alkitab juga Yesus akan kembali." "Iya, tapi mungkin saya dan pak pendeta tidak akan ngalami ini melihat Tuhan Yesus kembali."
Jadi saya bilang, nggak tahu juga, siapa tahu bisa lihat apa tidak lihat. Tetapi didalam alkitab dikatakan waktu iblis mau mengejar perempuan ini gereja, ini lari ke padang gurun. Didalam Wahyu
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Lihat, padang gurun ternyata sekolahnya Tuhan, tempat Tuhan melatih hamba-hambaNya
bahkan jemaatnya. Kalau buat kita, padang gurun itu artinya apa dalam hidup
sehari-hari? Problem! Karena dipadang pasir itu panas. Kalau sudah panas luar
biasa saudara. Ada satu turis jalan dipadang pasir waktu siang, itu sepatu meleleh
saudara, sepatu karetnya meleleh. Saking panasnya padang pasir. Ada yang
pingsan. Tapi mari saya akan cerita apa yang terjadi dengan orang Israel ini. 1
Korintus
10:1. Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Apa maksudnya perlindungan awan? Tadi saya katakan orang yang jalan dipadang pasir bisa pingsan kena panas, bisa heat-stroke, kena serangan panas yang luar biasa. Tapi Tuhan kasih ... ini luar biasa saudara Tuhan kita ini. Ini orang Israel jalan dipimpin oleh Musa. Ini panas kalau siang itu panasnya luar biasa. Orang Israel pada jalan, saudara. Tuhan itu baik. Diatasnya kalau pada waktu siang, Dia kasih tiang awan. Jadi terik matahari yang datang itu menghalangi. Jadi ini dia jalan dalam teduh, nggak pernah panas jalan. Matahari naik keatas, awannya naik pindah juga kesini keatas. Waktu sore matahari dibelakang mereka, awannya pindah melindungi belakang. Jadi orang Isreal itu tetap teduh ditengah-tengah padang gurun.
Waktu malam, tiang awan ini berubah menjadi tiang api. Dulu nggak ada obor di padang gurun .. mana ada obor. Boro-boro sentelop lampu senter nggak ada. Tiang api. Kenapa? Terang. Juga padang gurun kalau malam jadi dingin luar biasa. Tapi karena ada tiang api, hangat. Bayangkan saudara, terang dan hangat! Saya nggak pernah pikir nggak pernah renungkan sekarang saya renungkan. Iya ya, kalau malam gelap tiba-tiba ada tiang api besar. Api, lho. Itu terang. Nggak pernah gelap .. terang terus, nggak pernah kedinginan. Tidur dipadang gurun nggak pernah dingin. Hangat.
Nah, menurut Alkitab, tiang awan pada siang hari, tiang api pada waktu malam .. itu lambang dari Roh Kudus, yang sekarang kita sedang menanti. Kalau di gereja lain doa 10 hari sampai hari minggu hari pentakosta. Padang gurun tempat sekolahnya Tuhan. Tuhan menyekolahkan nabi-nabinya dan jemaat Tuhan itu dipadang gurun.
Jangan takut padang gurun, saudara, karena ada Roh Kudus yang akan menaungi kita, Roh Kudus yang akan melindungi kita dari terik matahari sebaliknya waktu malam Roh Kudus yang melindungi kita dari panasnya matahari menjadi api yang menghangatkan kita pada waktu keadaan dingin.
Justru Firman Alah datang kepada Yohanes di padang gurun. Maka kalau saudara mau mengerti Firman Allah mau mengerti Sabda Tuhan, disini tempatnya .. di padang gurun. Kalau saudara mau senang nggak mau percobaan, nggak mau problem .. maunya jalan rata terus .. maunya anciang-anciang aja mau senang-senang tok, tidak mau problem - saudara akan disini. Hanas dan Kayafas dia punya pangkat, punya 12 batu, punya jubah organisasi, ketua majelis daerah, ketua majelis pusat, ketua majelis wilayah, sekretaris daerah .. tapi tidak kena Firman Alah.
Maka saya katakan kedudukan saya sebagai sekretaris majelis daerah tidak menarik hati saya sedikitpun. Malah sekarang saya sudah nggak bisa istirahat. Pulang dari Jakarta subuh tidur cape bangun, udah 3-4 pendeta nunggu mau minta bikinin surat. Surat sudah dibikin stempel blek tanda tangan, masih harus kasih uang jalan. Karena hamba Tuhan di desa kasihan. Satu pendeta saya kasih 100 ribu kalau datang. Katanya dulu terbalik, oom; dulu kami dimintain duit. Oh, sekarang nggak .. kamu harus dapat duit. Kamu harus dapat uang. Dulu kalau kami minta surat dimintain duit katanya; surat ini harus ada uang administrasi. Ini justru uang jajan kamu. Ini berkat Tuhan. Apa saya jadi kekurangan? Tidak.
Kaya kemarin satu hari saya kasih 400 ribu sama 4 hamba Tuhan, sorenya Tuhan ganti sudah puluhan kali. Nggak pernah kita kekurangan kalau kita betul-betul melakukan Firman Allah. Ah, mau dengar burung perkutut mau ngecek .. nggak bisa. Ada jemaat cucunya meninggal, anak yang lucu meninggal. Harus khotbah, harus berdoa, mesti lihat jam, musti cepat berangkat ke Jakarta. Jam 12 sudah ditunggu di Jakarta. Firman Tuhan tidak datang kepada saya waktu saya di organisasi, no .. no .. no. Pada waktu saya dipadang gurun, disitulah Firman Tuhan datang.
Bulan April tahun 1991 saya dapat problem besar, sampai sakit satu bulan ditempat tidur .. nggak boleh turun nggak boleh mandi. Akhirnya saya nggak tahan, udah 2 minggu nggak boleh mandi saya mandi subuh-subuh. Jam 4 pagi saya mandi air dingin gejubar-gejubar mau mati mati deh, eh nggak mati saudara malah hidup. Siswi-siswi minta ijin masuk dikamar. Semua berdoa bernyanyi dikamar supaya saya lekas sembuh. Tapi saudara Tuhan justru pada waktu bulan April tahun 1991, lahirlah dua lagu besar, Peganglah Tanganku Roh Kudus dan Tuhan Yesus Setia.
Jadi pada waktu kita mengalami padang gurun, pada saat itulah kita bisa menikmati Firman Allah, kita bisa menikmati berkat Tuhan. Kalau saudara mau di istana ini Herodes tadi, nggak akan ketemu-ketemu, ya. Kalau saudara mengalami padang gurun, saudara akan mengalami Firman Allah.
Sebagai ayat terakhir mengenai padang gurun ini, kita
buka Kisah Rasul
8:26. Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Saudara-saudara, disuruh kemana Filipus oleh Tuhan, oleh Roh Kudus? Ke Jalur
Gaza yang sunyi! Ada gereja sekarang mau merubah tata ibadahnya menjadi
rame-rame, rame-rame, serame--ramenya sampai nggak bisa dibedakan yang mana night club
yang mana gereja. Apa yang ada di MTV, itu mulai ditiru-tiru di gereja-gereja
dengan nyanyian lagu pakai kegerakan pake apa .. sampe pusar juga sudah mulai kelihatan.
Nggak mau sunyi. Nggak mau sepi.
Nah, kalau tadi padang gurun itu sekolahnya Tuhan,
ini universitasnya sekarang. Jalannya sunyi. Kalau saya ditanya sama
orang-orang, pak pendeta sekolahnya dimana? Saya ingin anak saya sekolah dimana
pak pendeta dulu sekolah. Saya bilang universitas kesunyian, jurusan fakultas
tutup mulut. Bingung dia, dimana itu? Universitas kesunyian -- dikaki Tuhan
Yesus. Kenapa? Karena waktu dibaca oleh sida-sida ini ayat 32
8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
Tutup mulut kan. Maka saya katakan universitas
kesunyian jurusan fakultas tutup mulut. Dimana? Di gurun pasir .. di padang
gurun!
Kalau saudara tahan disana, mujijat-mujijat akan mulai bekerja, perlindungan
dari Tuhan akan mulai saudara rasakan .. kalau saudara-saudara tahan ada dipadang gurun.
Sekian renungan Firman Allah.
--<><--
________________________________________________________________________
Situs ini bersifat informasi umum, khususnya bagi saudara-saudara seiman,
berisi tentang sejarah singkat Gereja Pentakosta di Indonesia - Cianjur,
Yayasan Kabar Baik, Sekolah Umum, Jadwal Ibadah serta Berita Aktual.
Perubahan terakhir situs ini tanggal : 26 Juni 2003