HASRAT Syafril Syarif melanjutkan sekolah ke program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM), Yogyakarta, tergapai sudah. Setelah dinyatakan lolos ujian saringan, insinyur teknik kimia lulusan Universitas Diponegoro, Semarang, ini langsung berangkat dari Jakarta menuju ''Kota Gudeg'', Rabu pekan lalu. ''Saya mau cari pondokan di daerah Pogung,'' kata lajang berusia 32 tahun ini, yang mulai ikut kuliah perdana, Selasa pekan ini. Pogung adalah perkampungan di pinggir utara kampus UGM.
Jalan Syafril menuju ''Kampus Biru'' tidaklah mulus. Ia sempat gagal lolos tes potensi akademik (TPA) dan psikotes pada kesempatan pertama. Skor TPA-nya 300-an, jauh di bawah batas lulus, 500-an. Selepas ujian, ia mendapat selebaran. Isinya tentang informasi keberadaan Gerbang Psikologi dan Studi 9GPS), lembaga bimbingan tes potensi akademik, di kawasan Paseban Raya, Jakarta. Terakhir, alamatnya berpindah ke Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta.
Tiga bulan berselang, kesempatan Syafril mengikuti ujian saringan MM UGM kembali terbuka. Sebelum ke Yogya, ia lebih dulu ikut bimbingan di GPS. Ongkosnya Rp 125.000. Latihan itu berlangsung sehari penuh. ''Biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang didapat,'' katanya. Kini, Syafril bisa mendongkrak skornya ke angka 598, hingga bisa ikut program magister manajemen.
Kisah sukses berkat GPS tak hanya monopoli Syafril. Renita dan Devi Niar punya pengalaman serupa. Dua gadis lajang ini dengan mulus lulus masuk MM Universitas Indonesia (UI) setelah ikut bimbingan GPS. ''Saya merasa terbantu,'' kata Devi Niar, yang berhasil mencapai angka seleksi 590. Selama di GPS mereka diajari trik agar cepat menyelesaikan soal TPA. Bahkan di akhir bimbingan, diberikan pula tips mengerjakan psikotest.......
Hidayat Gunadi
(Majalah GATRA 2003)
Klarifikasi GPSJAKARTA :
PT. Gerbang Prestasi Solusi (GPSJAKARTA, dahulu bernama Gerbang Psikologi & Studi) adalah Lembaga Penelitian, Konsultan SDM, dan Pelatihan. Kami sudah cukup lama dan berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA baik kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta maupun reguler yang kami selenggarakan di Ruangan Kelas GPSJAKARTA Johar Baru setiap akhir pekan. Karena keberhasilan dan jumlah alumni yang terbantu dengan peningklatan nilai cukup drastis, maka banyak wartawan tertarik untuk meliputnya (terakhir kami mendapat kepercayaan untuk Pelatihan TPA di Kantor Dirjen Anggaran Pusat dan Bappekab Sidoarjo Jatim dalam rangka persiapan Beasiswa OTO Bappenas, hasilnya lumayan karena 102 PNS di Dirjen Anggaran dan diantaranya banyak yang terlebih dahulu mengikuti Pelatihan TPA baik perorangan di GPS atau In House traning diselenggarakan di Kantor Anggaran) sebagian adalah alumni . Tentang adanya materi psikotes kami tidak pernah mengadakan kegiatan Khusus Bimbingan Psikotes. Dugaan adanya bimbingan psikotes peserta sendiri banyak bertanya tentang psikotes secara spontanitas. Selain itu penilaian "Kursus Psikotes" muncul karena masyarakat umum rancu dalam membedakan PSIKOTES berupa tes kepribadian dan Tes Potensi Akademik (TPA) maupun Tes Kemampuan Umum (TKU). Sosialisasi materi dan metode "Penggalian Potensi Diri" yang dapat direfleksikan/ dapat terukur dalam Tes Potensi Akademik (mirip GRE/GMAT preparation). Alasan utama kami adalah seringnya dijumpai adanya "salah ukur" dalam TPA/TKU, maka GPSJAKARTA mengembangkan metode "Penggalian Potensi Diri" dengan asumsi bahwa seseorang yang mempunyai potensi tinggi namun bila tidak dimunculkan ke permukaan, maka potensinya tidak dapat diukur dengan benar. Bagaimanapun juga potensi akademis seseorang dapat diukur melalui suatu kerjasama antara yang mengukur dengan yang di ukur (Sebagaimana batu intan yang tidak mungkin dapat dinilai kualitasnya tanpa terlebih dahulu menggosoknya agar keindahannya muncul di permukaan). Dalam kasus di atas, sdr. Syafril, Devi Niar dan Renita dapat mencapai skor/nilai TPA tinggi bukan karena diberikan "TRIK" sehingga nilainya tinggi, namun karena kami menyegarkan kembali dg. metode "menggali potensi diri" dan diaplikasikan dlm kehidupan sehari-hari, sehingga masalah sosial/ pekerjaan yang rumit akan menjadi sederhana bila dimodelkan dg model/logika matematika (tanpa melibatkan perasaan). Sdr. Syafril berasal dari fakultas teknik UNDIP dan lulus S1 sangat memuaskan, sehingga mustahil yang bersangkutan memiliki skor TPA sangat rendah yaitu 300-an (skor TPA 200 s.d 800 dan seseorang dianggap mampu secara akademis bila skor minimal 500-an). Sdr. Syafril tidak mungkin dapat menyelesaikan S1 bila skornya memang cuma 300-an, sehingga kami simpulkan terjadi ketidak harmonisan antara tools TPA dengan peserta tes (Syafril). Hal tersebut terjadi karena Syafril tidak dipersiapkan dengan benar sehingga TPA tidak dapat mengukur dengan tepat. Secara akademis Skor TPA (598) yang diperoleh syafril, dkk akan terbukti Validitasnya bila di jenjang S2 (MM) yang bersangkutan menunjukkan prestasi akademis lumayan bagus dan selesai tepat waktu. GPSJAKARTA akan mengadakan/ Melaksanakan Tes Psikologi untuk Umum (bukan pelatihan psikotes) ditangani Psikolog Senior dan akan dilaksanakan tiap Kamis pada Pk. 08.30 s.d 13.00 di Campus GPSJAKARTA POINS SQUARE Lt.M Jl. Kartini No.1 Lebak Bulus Jaksel. Bila berminat silahkan daftar dan mengisi formulir tersedia link di bagian kiri web ini. Demikian
(Hub 021-98299611, 98290979, 021-70742586 web. & Fax. 021-75921487).
