HOME
DAFTAR ISI
CEREMEI
GEDE
MERAPI
MERBABU
PANGRANGO
PAPANDAYAN
SALAK
SEMERU
SINDORO
SLAMET
SUMBING
Hal Penting
TAMAN NASIONAL
SACHRUL ISWAHYUDI
|
|
Letak
Gunung Salak terletak di Provinsi Jawa Barat pada posisi sekitar 7 derajat lintang selatan
dan 106 derajat bujur Timur, atau sekitar 75 km dari Jakarta melalui jalan darat ke arah
(relatif) selatan (titik awal pendakian di Warung Loa).
Kesampaian Lokasi
Sedang dalam pengerjaan ...
Biaya
Perjalanan
Sedang dalam pengerjaan ...
Tips Pendakian
Sedang dalam pengerjaan ...
Cerita Serem
Ini bukan pengalaman serem, tapi cukup bikin gemeteran juga. Ceritanya begini: waktu
perjalanan malam hari, kelompok kami berjumlah 5 orang. Salah seorang teman manyarankan
istirahat sebentar. tapi ternyata istirahatnya cukup lama juga. Teman yang lain
berinisiatif memasak indomi yang kira-kira cukup buat semua. Yang lain istirahat, ada yang
merem-melek, ada yang saling bincang.
Indomi itu cukup lezat, apalagi perut lagi keroncongan di tengah perjalanan yang lumayan
dingin dan hujan rintik kecil. Tiba-tiba salah seorang teman sedikit berteriak pelan
kaget. Tepat dihadapan tidak jauh (kira-kira cuma 3 - 5 meter) kelompok kami terlihat
bayangan kira-kira sebesar anak kecil usia 5-6 tahun, berdiri tegak di salah satu ranting
besar pohon rendah. tapi karena kami berada di dataran sedikit lebih tinggi dari ranting
tersebut, kami kira-kira sejajar dengan banyangan tersebut.
Suasana cukup gelap ketika itu, hanya cahaya redup parafin untuk memasak indomi sampai
teman kami yang lain menyorot bayangan tersebut dengan lampu senter. Ternyata banyangan
tersebut seekor burung hantu yang cukup besar. Ini pengalaman kami yang pertama, melihat
burung hantu di alam terbuka, yang selama ini cuma tahu dari buku atau filem dan televisi.
Ini juga cukup spesial bagi kami, karena burung tersebut cukup dekat dengan ukuran yang
cukup besar.
Mungkin burung hantu tersebut tertarik dengan harumnya masakan indomi sehingga datang
mendekat. Kami berusaha mempercepat memasak dan memakan indomi tersebut, karena setelah
kami usir berkali-kali tidak juga bergerak dari posisinya. Dengan ukurannya yang besar dan
matanya yang cukup tajam, burung tersebut cukup mengkhawatirkan kami semua, maklum, burung
tersebut tergolong karnivora. Ada kemungkinan burung tersebut menyerang kami. Setelah kami
makan habis indomi dan memastikan bau indomi tersebut berkurang, kami usir lagi burung
hantu tersebut. kali ini dengan menyorotkan cahaya lampur senter kami semua (5 senter)
secara bersamaan sambil menimbulkan suara gaduh dan sesekali melempar apa saya ke arah
burung tersebut. Akhirnya burung tersebut pergi, terbang dengan sekali kepakan menghilang
di kegelapan malam.
Sosiologi
Sedang dalam pengerjaan ...
Kembali ke Atas
|