REPUBLIKA
Klik disini untuk file Berita Acara serah terima dokumen itu !!!
Rabu, 13 Juni 2001  21:41:00
Gubernur Kalteng Segera Serahkan Bukti Pemicu Konflik Etnis
Palangka Raya--Rol-- Gebernur Kalimantan Tengah, Drs.H.Asmawi Agani menyatakan segera menyerahkan spanduk bukti ulah Madura di Sampit sebagai salah satu pemicu konflik dan pertikaian etnis kepada pihak kepolisian daerah setempat.
"Kita akan segera serahkan spanduk tersebut kepada pihak kepolisian daerah," katanya disela-sela acara sosialisasi pajak tentang hak dan kewajiban perusahaan dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah di Palangka Raya, Rabu.
Spanduk itu memang telah diterimanya sejak 1,5 bulan yang lalu dari masyarakat agar bisa diamankan kalau suatu waktu bisa dipergunakan sebagai barang bukti.
Menurut keterangan yang dihimpun ANTARA spanduk yang diambil masyarakat di Sampit saat beberapa hari setelah pecahnya kerusuhan antar etnis bertuliskan "Selamat Datang di Kota Sampang II.";
Alasan diserahkannya spanduk kepada Gubernur waktu itu karena masyarakat tidak percaya terhadap Kapolda yang dulu yakni Brigjen Pol.Drs. Bambang Pranoto,SH untuk menyimpannya dan takut dimusnahkan.
Gubernur juga menegaskan akan siap membantu aparat keamanan untuk melakukan penyidikan atas terjadinya konflik etnis kalau kita menemukan bukti-bukti.
Penyerahan spanduk itu katanya lagi, merupakan upaya bersama kita dengan aparat keamanan dalam rangka penegakkan hukum di daerah.
Sementara itu Kapolda Kalteng Brigjen.Pol.Drs.Lodewyk mengatakan akan segera mengambil spanduk tersebut melalui Kadit Serse Polda Kalteng.
"Kita akan perintahkan Kadit Serse, Kombes.Pol.Drs.Manshur Rifat segera mengambil barang tersebut untuk dijadikan barang bukti tambahan guna penyidikan kasus kerusuhan," tegasnya.
Selanjutnya kita akan minta keterangan mereka yang menemukan spanduk tersebut, terutama terhadap Kurnain Lambung yang menyerahkannya.
Menanggapi apakah nanti gubernur juga dimintai keterangan, Kapolda mengatakan keterangan akan kita mintai dari mereka yang menemukan bukan gubernur yang hanya tempat penitipan sementara.