ANTARA, Oct 10 2005 08:59
Pengamat: Kerusuhan Hanya Terjadi Jika Ada Elit Bermain
Makassar (ANTARA News) - Kekhawatiran sejumlah pihak mengenai kemungkinan
munculnya "kerusuhan sosial", menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga
bahan bakar minyak (BMM) tidak akan terjadi selama tidak ada elit yang bermain di
dalamnya.
Menurut sosiolog dari Universitas Hasanuddin, Deddy Tikson, Phd, di Makassar,
Senin, kerusuhan sosial hanya terjadi bila ada yang menghasut, karena masyarakat
Indonesia memiliki resistensi tinggi dan juga cenderungn mudah "terhasut" oleh
provokasidari elit tertentu. Namun jika tak ada yang menghasut, maka kondisi akan
tetap aman dan kondusif.
"Dalam sejarah bangsa ini, tidak pernah terjadi kerusuhan secara besar-besaran yang
melibatkan seluruh komponen masyarakat, kecuali pada saat menumbangkan
kepemimpinan Presiden Soeharto pada Mei 1998 lalu.
Itupun terjadi karena ada elit yang bermain. Jadi semuanya tergantung pada ada
tidaknya elit yang bermain," ung! kapnya.
Deddy mencontohkan berbagai peristiwa konflik antar etnis dan agama yang terjadi
selama ini, baik itu di Maluku maupun Poso. Mustahil konflik itu terjadi tanpa adanya
keterlibatan elit.
Potensi terjadinya kerusuhan sosial saat ini, menurut Deddy, sangat besar
kemungkinannya, mengingat kondisi negara saat ini lebih memprihatinkan dibanding
dengan krisis ekonomi 1998 lalu.
"Hal ini bisa dilihat dari semakin tingginya angka pengangguran, menyusul banyaknya
pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan yang tidak bisa
memikul biaya produksi yang melambung tinggi, serta bertambahnya jumlah
masyarakat miskin, sehingga semakin menurun daya beli mereka," katanya.
Dengan kondisi seperti sekarang inilah, lanjut Deddy, dengan sendirinya telah
menimbulkan rasa frustasi dan masyarakat cepat marah dan lebih mudah
terprovokasi.
"Dalam kondisi seperti itu, kalau ada elit yang memanfaatkan situasi ini, maka
kerusuhan itu bisa terjadi. Karena i! tu bisa dikatakan bahwa "sekamnya" sudah ada,
tinggal disulut apinya. Jadi semuanya tergantung dari elitnya," tegas Deddy.
Untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan tersebut, maka pemerintah perlu
selalu waspada dan mendeteksi elit-elit mana saja yang bisa memanfaatkan situasi
ini, mencari khalayak yang bisa melahirkan kerusuhan, serta segera membuat
kebijakan-kebijakan populis, yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak.
(*)
LKBN ANTARA Copyright © 2005
|