The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Banjarmasin Post


Banjarmasin Post, Sabtu, 22 Oktober 2005 01:10:31

Ahli Bom Kebingungan Ungkap jenis bom Bali II

Bali, BPost

Perancang bom yang diledakkan di Jimbaran dan Kuta Bali, tampaknya berotak encer. Mereka mampu membuat ahli bom dari dalam dan luar negeri kebingungan menguraikan senyawa bom yang menewaskan 23 jiwa itu.

"Mereka juga bingung. Yang datang ke kita itu jago-jago semua. Tetapi mereka juga bingung. Jadi yang bikin ini orangnya juga jago. Ini suatu kenyataan yang kita hadapi," kata Kapolda Bali Irjen Pol Made Mangku Pastika.

Hal ini disampaikan dia dalam jumpa pers di Bali Tourism Board, Denpasar, Jumat (21/10). Sekadar diketahui, dalam mengungkap kasus bom Bali II, selain mengerahkan ahli-ahli bom yang dimilikinya, kepolisian juga menggaet ahli bom antara lain dari New Zealand, AS, dan Australia.

Meski demikian, Pastika membanggakan diri dengan mengatakan, kepolisian selama ini dapat mengungkap aksi pengeboman. "Tiap ngebom ketahuan terus. Selama ini dapat terus kita. Sekarang mereka belajar dong dari itu. Tetapi kita tidak boleh putus asa. Kebenaran selalu memang melawan kebatilan. Ahli-ahli saja bingung apalagi saya," ujar Pastika.

Dalam kesempatan tersebut, Pastika mengaku tidak mengetahui wajah-wajah 18 dari 80 orang jebolan Mindanao yang diduga melakukan aksi terorisme di Indonesia.

"Kita giatkan intel untuk mencari ini. Kita tahu namanya saja, aliasnya banyak sekali. Tetapi tidak tahu rupanya atau mukanya. Jadi yang dicari itu siapa. Kalau tahu wajahnya kita cari mereka," tutur Pastika.

Tunggu Waktu

Secara terpisah, Mantan Kapolri Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar menyatakan pengungkapan kasus peledakan Bom Bali II hanya tinggal menunggu waktu, meskipun ia tidak bisa mentargetkan berapa lama waktu yang diperlukannya.

"Saya kira tinggal tunggu waktu," kata Da'i Bachtiar saat peluncuran Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) dan buka puasa bersama di Jakarta, Kamis petang.

Menurut Da'i , tim yang melakukan penyelidikan atas kasus Bom Bali II ini merupakan tim yang sama dengan pada saat penyidikan kasus Bom Bali I dahulu. Selain itu, tambahnya metode maupun cara-cara yang digunakannyapun sama. Sehingga tidak ada keraguan lagi mengenai hal itu.

"Meskipun dalam kasus terorisme ini harus mengikut-sertakan seluruh komponen bangsa tentu harus sesuai proporsinya, sesuai dengan bidangnya," kata Da'i.

Dalam masalah terorisme, tambahnya, bukan hanya bagaimana menangkap para pelakunya dan menyeretnya ke pengadilan tetapi juga harus ditemukan sampai ke akar-akarnya.

Ketika ditanyakan kenapa pengungkapan kasus Bom Bali II ini terkesan lamban dan sulit karena telah lebih dari dua pekan belum juga akan titik terang, menurut dia berapa lama waktu yang dibutuhkan itu sangat relatif.

"Mengenai waktunya itu relatif, kadang-kadang cepat, kadang juga lambat. Hanya mungkin kesulitannya bom kali ini sedikit sekali meninggalkan bekas," katanya.

Pada kesempatan itu, Da'i Bachtiar juga menceritakan bahwa pada saat terjadi ledakan Bom Bali II, ia sedang berada di Australia, dan kemudian dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk ikut membantu di Bali. Ia memberikan masukan-masukan mengenai masalah ini.

Namun jauh sebelumnya bulan Juni 2005, disaat ia masih menjadi Kapolri, pernah memberikan laporan tentang adanya ancaman terorisme di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

"Saat itu Presiden Yudhoyono mau berkunjung ke Amerika Serikat saya sebenarnya diajak dalam rombongan itu tetapi karena saya laporkan akan adanya ancaman terorisme kemudian presiden perintahkan saya tetap tinggal di Indonesia dan sebagi gantinya dari Polri yang ikut pak Gories Mere," ungkap Da'i. dtc/kpl

Copyright © 2003 Banjarmasin Post
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044