detikcom, Kamis, 20/10/2005 13:34 WIB
Bekas Lokasi Latihan Perang Mujahidin di Seram Akan Disisir
M Hanafi Holle - detikcom
Ambon - Bekas lokasi latihan perang kelompok mujahidin di Gunung Olas,
Kecamatan Piru Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam waktu dekat akan
disisir aparat Polres SBB dan pasukan Brimob yang bertugas di wilayah itu.
"Ini kami lakukan untuk menjaga situasi dan kondisi di SBB. Semuanya demi
kenyamanan masyarakat di sekitar lokasi tersebut," ujar Kapolres Persiapan SBB
kompol Endro Prasetyo kepada detikcom via handphone Kamis (20/10/2005).
Endro tidak menyebutkan kelompok yang disisirnya sebagai kelompok mujahidin. Dia
hanya menyebutnya sebagai "kelompok tertentu". "Lokasi itu bekas latihan kelompok
tertentu. Mereka latihan perang, " sambungnya.
Penyisiran itu akan dilakukan pada pagi hari untuk menjaga hal-hal yang tidak
diinginkan bersama. "Kalau malam dikhawatirkan ada kontak senjata antarteman,"
ungkap mantan Kabid Humas Polda Maluku ini.
Air Surga dan Mengaji
Sementara itu, salah seorang penduduk Gunung Olas, Ibrahim (22) kepada detikcom,
menuturkan, sejak tahun 2000 lalu, lokasi Gunung Olas memang dipakai sebagai
tempat latihan perang bagi kelompok mujahidin. Mereka sekitar 20 hingga 25 orang
yang latihan. Kebetulan dekat denga tempat tinggal saya," tuturnya
Di sekitar lokasi itu, lanjut Ibrahim, penuh dengan tanaman cengkih milik warga
setempat dan ada sebuah kali (sungai kecil) yang dinamakan Air Surga dan sebuah
rumah papan yang dibangun seperti panggungn. " Di Air Surga itulah tempat latihan
perang mereka dan rumah itu yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan
mujahidin," kata dia.
Bagi Ibrahim, ada juga sisi positif saat kelompok mujahidin berdiam di Dusun Olas,
"Dulu banyak warga yang tidak tahu mengaji. Sekarang sudah bisa. Jadi banyak juga
siraman keagamaan yang disampaikan orang-orang mujahidin itu," tandas mahasiswa
STAIN Ambon ini.
Saat ditanya, apakah selama berada di Olas, mengenal Ustad Arsyad, aktor di balik
penyerangan pos Brimob di Desa Loki? Ibrahim mengaku tidak mengenalnya.
"Soalnya nama mereka selalu berganti-ganti. Kalau di tempat ini, namamya A. Di
tempat lain, namanya sudah B," ungkap Ibrahim.
Dituturkan lagi, dulunya di Dusun Olas ada dua dusun yakni Olas Gunung dan Olas
Pantai "Saat konflik Maluku tahun 1999 semua warga yang dulunya tinggal di Olas
Gunung sudah pindah ke Olas Pantai. Ada sekitar puluhan kepala keluarga yang
pindah. Sementara kelompok mujahidin masuh tahun 2000 dan menempati Olas
Gunung," jelas Ibrahim.
Hinga berita ini diturunkan, Polda Maluku belum juga menemukan keberadaan aktor
aksi teror, Ustad Arsyad. Guna mencari keberadaan Arsyad, informasi yang diterma
detikcom, sebuah helikopter milik Polri terus memantau situasi di sekitar Gunung
Olas maupun sekitarnya. (nrl)
© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
|