The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DEWA


DEWA, 05 Jan 2006

Antisipasi Maraknya Teror Bom, Pemkot Akan Sweeping KTP

Ambon, Dewa

Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler menilai, aksi teror bom yang terjadi dalam sepekan ini di kota Ambon merupakan ulah segelintir orang yang ingin memperkeruh kembali situasi kota Ambon yang kondusif. Namun teror bom tersebut telah diantisipasi pemerintah kota Ambon sejak tahun 2005 dengan mengoptimalisasikan peran dan fungsi aparat pemerintahan hingga RT dan RW terhadap masuknya orang asing ke Kota Ambon.

"Isu teror bom yang terjadi dalam sepekan ini, merupakan kerjaan segelintir orang yang iseng. Walaupun demikian kita harus mengantisipasinya, dan pemerintah kota sejak jauh hari telah menghimbau kepada seluruh kepala desa, lurah, RT dan RW sejak persiapan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, termasuk himbauan agar mereka selalu melaporkan setiap pendatang yang masuk dan keluar kota Ambon sesuai ketentuan yang berlaku," tandas Hadler kepada pers di ruang kerjanya, Kamis (5/12).

Hadler mengharapkan kepada seluruh masyarakat kota Ambon untuk tidak mudah terpancing dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Apalagi di tahun 2006, masyarakat di kota Ambon akan memasuki event pilkada yang cukup mengkhawatirkan dari segi stabilitas keamanan.

"Saya ingin menghimbau kepada seluruh warga kota Ambon, marilah kita memasuki Tahun 2006 dengan perasaan yang tenang, juga mempersiapkan diri untuk memasuki berbagai event yang kritis dari segi stabilitas keamanan terutama menjelang pilkada di kota Ambon. Marilah kita sama-sama saling membantu tanpa harus membedakan golongan dan sebagainya," ujarnya.

Memasuki tahun 2006, Hadler mengingatkan seluruh pejabat di daerah Maluku untuk menghapus apa yang menjadi tema utama dari setiap pidato seperti kata-kata kondusif, pasca konflik dan sebagainya. pasalnya kata-kata tersebut tidak pantas lagi digunakan dalam kondisi pembangunan ekonomi kota Ambon yang semakin dinamis.

"Kata kondusif, pasca konflik dan sebagainya harus dihapuskan dan jangan lagi digunakan di tahun 2006. karena masyarakat sudah lupa jangan lagi kita ingatkan kembali mereka, persoalan yang sudah berlalu. Normalisasi kehidupan Islam dan Kristen sudah berlalu, saya kira sudah lewat. Ke depan kita berupaya menata kehidupan kita secara normal sebagaimana sebelum konflik terjadi,"ingatnya.

Menyinggung aksi sweeping KTP yang pernah direncanakan pemerintah kota Ambon mengantisipasi masuknya "orang asing", diakui Hadler, kegiatan tersebut belum sempat dilakukan terkait pertimbangan psikologis masyarakat yang belum stabil.

"Ini semua karena pertimbangan-pertimbangan psikologis masyarakat dan keterbatasan serta kemampuan pemerintah untuk mencari solusi-solusi terhadap masalah yang dihadapi. Keinginan masyarakat tersebut sama dengan keinginan pemerintah, tetapi situasi dan kondisi yang membuat kita belum bisa melakukannya,"jelasnya.

Hadler berjanji dalam tahun 2006, tidak ada lagi alasan untuk tidak melakukan sweeping KTP sesuai dengan apa yang sudah direncanakan pemerintah kota Ambon. Kendati demikian, dirinya berharap masyarakat di kota Ambon tidak lagi mempolemikan setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah kota.

"Saya mintakan supaya jangan sampai kita melakukan sesuatu, kemudian kebijakan ini dijadikan komoditi untuk kepentingan-kepentingan tertentu lagi. Tetapi semata-mata untuk kepentingan warga masyarakat kota Ambon. Jadi dalam tahun 2006 secara perlahan kita akan mencoba melakukan penertiban-penertiban penduduk karena hal ini terkait dengan kepentingan pilkada," akunya. [D5W]
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044