HarianKomentar.Com, 01 November 2005
Kesal polisi tak becus ungkap aksi teror
Anggota DPR RI Usul Jadikan DOM di Poso
Kesal bahwa polisi dan intelijen tak becus menangkap pelaku serangkaian aksi teror
dan pembunuhan biadab di Poso, Anggota Komisi I DPR RI, Ade Daud Nasution
mengusulkan agar Poso dijadikan DOM (Daerah Operasi Militer) saja.
"Kalau polisi sudah tidak mampu, nyatakan saja tidak mampu. Bikin daerah operasi
militer saja agar tindak kekerasan tidak terjadi lagi," kata anggota Fraksi PBR ini di
Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (31/10).
Namun, sebagaimana dilansir detik.com, tidak dijelaskan Ade, DOM seperti apa yang
dimaksudnya. Apakah seperti DOM di Aceh dulu, atau bentuk lain. Menurut Ade,
Poso merupakan daerah rawan yang harus diperhatikan secara serius. Karena jika
tidak, investasi ke Indonesia tidak akan datang. "Apalagi ada pemenggalan kepala
seperti itu. Tidak bisa didiamkan," tegasnya.
Mengenai kinerja intelijen, Ade tidak berharap banyak. Sebab intelijen Indonesia
selalu kebobolan dalam mengantisipasi tindakan teror yang mengarah pada konflik.
"Intelijen kebobolan sudah biasa," cetusnya.
Apa tanggapan Bupati Poso, Piet Inkiriwang soal usulan DOM? "Janganlah DOM.
Saya masih sanggup. Berilah kesempatan kepada saya yang baru bertugas 1 bulan 3
Minggu. Ibarat bayi masih merah," ungkap kepala daerah pilihan rakyat yang kini
mengendalikan status tertib sipil di Poso.
Sementara itu, pihak kepolisian Sulteng telah mengidentifikasi pelaku pemenggalan.
Pelaku merupakan orang yang mengetahui situasi Poso dan diduga terorganisir.
Juru Bicara Polda Sulawsi Tengah, Ajun Komisaris Besar Pol Rais Adam di ruang
kerjanya, Senin (31/10) mengatakan, identifikasi pelaku pembunuhan itu diketahui
setelah polisi memeriksa enam orang saksi pembunuhan tersebut. Salah satu saksi
kuncinya adalah Noviana Malewa, korban yang masih hidup setelah ia meloloskan dri.
"Berdasarkan keterangan saksi yang diperiksa, pelaku pembunuhan tersebut sudah
teridentifikasi," ungkap Rais. Hanya saja ia tak mau membeberkan soal identifikasi
pelaku dan saksi. "Untuk sementara siapa saksi yang kita periksa dan ciri-ciri pelaku
tidak bisa disebutkan, ini menyangkut keselamatan saksi yang selama ini menjadi
incaran juga di Poso," ujarnya.
Rais menambahkan, dilihat dari modus pelaku pembunuhan, kemungkinan besar
pelakuknya terorganisir. Alasannya, setelah mereka melakukan pembunuhan, mereka
meletakkan satu kepala di Kelurahan Kasiguncu. Untuk ke Kasiguncu dari lokasi
pembunuhan di Bukti Bambu hanya dua jalan yang dilalui, lewat PDAM atau lewat
Mapolres. "kita tak tahu dia lewat mana, yang jelas dia terorganisir," katanya.
Sedangkan sebuah sumber menyebutkan, polisi melihat ada jejak di lokasi
pembunuhan, dan jejak-jejak tersebut menuju ke salah satu tempat. Namun tempat
tersebut masih dirahasiakan. (dtc/rik)
© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved.
|