JAWA POS, Sabtu, 26 Nov 2005
Puluhan Teroris Maluku Ditangkap Seorang Polisi Terlibat, Ikut
Diciduk
Masohi-Detasemen 88 anti teror Polda Maluku yang didukung Brimob BKO,
bekerjasama dengan Polres Maluku Tengah (Malteng) berhasil membekuk jaringan
teroris yang selama ini melakukan teror di Maluku. Mereka ditangkap Jumat dini hari
kemarin, saat berada di markasnya di Desa Haya, Kecamatan Tehoru, Ambon.
Penangkapan terhadap 21 teroris ini dilakukan sekitar pukul 03.00 Wit itu dipimpin
langsung Kapolres Maluku Tengah (Malteng) AKBP Drs IGP Ngurah Gunawan dan
Komandan Detasemen 88 AKBP Mashudi, didampingi Kasatreskim Polres Malteng
AKP Rifai.
Dengan menggunakan empat mobil truk Detasemen 88, dua buah mobil kijang
dengan kekuatan penuh yang terdiri atas 67 personel Detasemen 88, 20 personel
Reskrim dan Intel Polres Malteng, serta Satu Pleton Brimob Kompi C Amahai.
Sebanyak 21 orang yang diduga tersangka jaringan teroris yang diduga dipimpin
Batar berhasil diciduk. Di antara ke-21 orang itu, ternyata terdapat Briptu Syarif
Tarabubun, anggota Intelkam Polres Pulau Ambon dan Pp Lease yang merupakan
Target Operasi (TO) polisi. Selama ini diduga Syarif terlibat berbagai kasus terorisme,
seperti penembakan Villa Karaoke, Desa Wamkana, dan penembakan di Desa Lokki.
Sepuluh orang di antara mereka yang ditangkap itu, berasal dari pulau Jawa dan
selama ini diduga aktif di pesantren Al-Mujahidin pimpinan Ustad Batar di Dusun
Sakanusa, Desa Haya.
Mereka itu adalah Zamdani,! Amru Rosid, Musap, Rudi Hendrawan, Abu Ayas, Alan
Alpasa, Indra Mulyono, Anto, Aliansyah serta Iman Sulaiman. Sementara tersangka
lainnya merupakan warga Desa Haya. Mereka itu adalah Bahtiar Syarif, Alimudin
Pellu, Ahmad Ayun Ayuba, Muhamad Pellu, Idrus Wailissa, Bambang Wiyono
Wailissa, Benyamin Namakule, Kasman Abdullah, Rajab Mahu, Iman Sulaiman,
Syamsudin Hayoto serta Hi Mampo.
Mereka ini kemudian digelandang ke Mapolres Malteng sekitar pukul 10.00 Wit,
Jumat kemarin. Wartawan yang akan meliput peristiwa ini sempat dilarang, baik oleh
Kapolres maupun Danden 88.
Sementara beberapa sumber yang didapat Ambon Ekspres (Grup Jawa Pos) di
Mapolres Malteng yang ikut dalam operasi penangkapan mengatakan, sebelum
penangkapan dilakukan, anggota Detasemen 88 Polda Maluku yang dibantu anggota
Reskim dan Intelkam Polres Malteng sudah melakukan pengintaian terhadap
gerak-gerik kelompok tersebut.
Setelah diyakini, barulah pada Kamis lalu, persiapan penggerebekan dilakuka! n.
"Pasukan dipimpin langsung oleh Kapolres dan komandan Detasemen yang sudah
dibagi dalam beberapa regu sesuai sasaran, bergerak dari Mapolres Malteng pada
pukul 12.00 tengah malam menuju Desa Haya. Pasukan baru tiba di lokasi pada
pukul 02.50 Wit dini hari," jelas sumber di Mapolres Malteng Jumat kemarin.
Dia mengatakan, dalam operasi penangkapan berjalan lancar dan aman tanpa ada
perlawanan dari ke- 21 tersangka dan juga Syarif Tarabubun maupun warga setempat.
Karena penangkapan saat itu warga dalam keadaan istirahat. Setelah ditangkap
tersangka kemudian digelandang menuju Mapolres Malteng dan tiba di Mapolres
pukul 09.30 Wit. "Dalam penggerebekan di rumah salah satu tersangka Benyamin
Namkule, polisi pun menangkap Syarif Tarabubun yang berusaha melarikan diri lewat
pintu belakang. Namun usahanya sia-sia karena aparat Detasemen sudah
mengepung," ujarnya.
Sementara itu, Syarif yang awal penggerebekan, sempat tidak dikenali oleh aparat
keamanan karena berat bada! nnya sudah bertambah dan kulitnya semakin bersih.
Di hadapan aparat, dirinya mencoba berkelit bahwa dia bukanlah Syarif dan mengaku
bernama Lukman Mute warga Desa Laimu, Kecamatan Tehoru yang sedang naik
cengkeh di Desa Haya. Namun, polisi tak terkecoh, Syarif ternyata TO petugas.
(jpnn)
© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
|