JAWA POS, Sabtu, 26 Nov 2005
Hubungan Syarif-Ustaz Batar Diselidiki
Ambon-Kapolda Maluku Brigjen Pol Drs Adityawarman MM kepada wartawan di
Mapolda mengatakan, penangkapan terhadap kelompok yang diduga melakukan
kegiatan terorisme di Maluku termasuk Briptu Syarif Tarabubun, berawal dari
informasi masyarakat sekitar yang mencurigai adanya aktivitas yang tidak jelas di
daerah itu.
Menurut Kapolda, masyarakat melaporkan hal itu ke polisi lalu kemudian polisi
berulang-ulang kali menyelidiki lokasi itu. Hingga pada akhirnya ! setelah
mendapatkan informasi yang lebih akurat, terutama menyangkut keberadaan Syarif
Tarabubun, akhirnya Rabu polisi mengirimkan pasukan untuk menangkap yang
bersangkutan. "Terakhir karena ada informasi yang lebih akurat mengenai DPO polisi,
maka kami lakukan sweeping," terang Kapolda.
Dia mengatakan, Tarabubun termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena
diduga terlibat dengan berbagai kasus terorisme di Maluku. "Dia itu TO polisi karena
terlibat dengan berbagai kasus terorisme," ujar Kapolda.
Terkait dengan penangkapan ini, Kapolda mengungkapkan perlu untuk diketahui
hubungan antara Tarabubun dengan Ustad Batar. "Lokasi itu kan merupakan daerah
Ustad Batar, sehingga patut dicurigai hubungan keduanya," papar Kapolda.
Selain itu, lanjut Kapolda, Imam Samudera pelaku Bom Bali I juga pernah berada di
lokasi itu. Imam Samudera juga memiliki mertua yang berasal dari wilayah tersebut.
"Dengan demikian, keterkaitan Syarif dengan kelompok yang ada di Desa Haya !
akan menjadi perhatian penyidikan polisi," tegasnya.
Kapolda mengungkapkan, daerah di sekitar Kecamatan Tehoru sebelumnya juga
merupakan tempat pelatihan teroris yang sudah ditinggalkan, namun dengan adanya
aktivitas kelompok ini, kemungkinan lokasi pelatihan itu masih digunakan. "Polisi
masih akan menyelidiki apakah aktivitas yang dilakukan di sana (Haya) merupakan
peninggalan yang lalu atau merupakan kegiatan baru," ujarnya. (jpnn)
© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
|