KOMPAS, Rabu, 02 November 2005
Selebaran yang Mengadu Domba Warga Poso Beredar Luas
Poso, Kompas - Selagi kerisauan warga berkaitan dengan pembunuhan tiga siswi
SMA Kristen Poso belum berkurang, kini muncul teror baru yang membuat warga
cemas. Teror itu berupa tersebarnya selebaran gelap yang intinya memprovokasi
umat beragama di Poso.
Selebaran yang ditulis dengan tulisan tangan di kertas ukuran HVS itu menyatakan,
masih dicari 100 kepala anak-anak, remaja, dan dewasa, baik laki-laki maupun
perempuan. Aksi tersebut dikatakan tidak akan pernah berhenti, bahkan akan
dilanjutkan oleh anak cucu penyebar selebaran tersebut. Kepala-kepala itu
disebutkan akan menjadi hadiah atau kenang-kenangan untuk warga tertentu yang
mendendam.
Sejumlah warga Poso yang telah membaca selebaran tersebut menyatakan, mereka
tidak akan terprovokasi. Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto dan tokoh-tokoh agama
Poso pada pertemuan di rumah jabatan Bupati Poso, Sulawesi Tengah, Minggu lalu,
juga menekankan agar warga Poso menjaga kerukunan umat beragama dan tidak
terpancing oleh berbagai upaya provokasi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno yakin, foto-foto yang
pernah dipaparkan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rapat tertutup Komisi I DPR
beberapa waktu lalu, yang menunjukkan adanya keterlibatan orang asing dalam
konflik di Poso, tidaklah main-main.
Atas dasar itu, Soetardjo mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak
ragu-ragu memerintahkan seluruh jajaran aparat keamanan untuk segera menangkap
orang asing yang diduga sebagai pemicu konflik antar-agama di Poso tersebut.
Presiden harus memerintahkan BIN menangkap mereka dan menyelidiki masalah
tersebut sampai tuntas, ujar Soetardjo di Jakarta, Selasa (1/11).
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia M Ichwan Sam meminta aparat bekerja
keras mengungkap aksi-aksi teror yang selama ini terus terjadi dan berulang di
beberapa wilayah seperti Poso dan Palu, Sulawesi Tengah. (REI/SUT/DWA)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|