KOMPAS, Minggu, 04 Desember 2005
Maluku Damai Telah Mencapai Seratus Persen
Ambon, Kompas - Duta Besar Vatikan Mgr Albert Malcom Rajith Patabendige
mengemukakan, perjuangan agama tidak mesti dengan kekerasan. Tetapi,
bagaimana agama berperan mengajak umat bersama-sama datang kepada Tuhan
Yang Maha Esa sambil memahami dan mempraktikkan! agama masing-masing
dalam hidup sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
Hal itu disampaikan Rajith Patabendige ketika melakukan pertemuan dengan tokoh
agama di Ambon, Sabtu (3/12). Dubes Vatikan secara maraton bertemu dengan
Uskup Ambon Mgr Petrus C Mandagi MSc, Ketua Gereja Protestan Maluku Pdt Dr
Jhon Ruhulesin, dan jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia Maluku di Ambon.
Para tokoh agama di Maluku berpendapat bahwa kondisi "Maluku damai" saat ini
telah mencapai 100 persen.
Tokoh agama di Maluku menyambut baik kunjungan Dubes Vatikan di Ambon
sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa konflik Maluku telah berakhir. Kini
Maluku telah memasuki fase perdamaian yang semakin sempurna.
Dalam catatan Kompas dua tahun belakangan konflik dua komunitas tidak terjadi lagi
kecuali konflik adat antardesa dalam satu komunitas, serta perkelahian aparat di
Waihong dengan warga sipil. Proses perdam! aian terus berjalan meski diselingi aksi
teror penembakan dan pengeboman di tempat-tempat umum.
Saling mengkritik
Uskup Ambon Mandagi melukiskan bahwa persaudaraan dan perdamaian di Maluku
belakangan tercipta harmonis sangat normal di tingkat masyarakat bawah. Dikatakan,
antara komunitas yang pernah bertikai sudah saling mengunjungi untuk bersilaturahmi
dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
"Kami dengan teman-teman dari kaum Muslim bahkan saling mengkritik tetapi tidak
melukai," ujarnya di depan pengurus MUI.
Dubes mengunjungi Maluku selama empat hari, selain bertemu dengan jajaran tokoh
agama, ia juga ke Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, untuk meresmikan gereja
Katolik dan melihat lomba Paduan Suara Gerejawi se-Maluku. (zal)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|