KOMPAS, Sabtu, 12 November 2005
Lagi, Warga Dibacok
Poso, Kompas - Kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah, seakan tidak pernah
pulih. Pembacokan terus terjadi, juga temuan bom, dan penembakan misterius di
tengah pengawasan ketat sekitar 2.500 aparat keamanan. Hari Jumat (11/11) sekitar
pukul 17.30 Wita, seorang warga Poso dibacok orang tak dikenal.
Korban bernama Tofan Tompa (17), warga Desa Saatu, Kecamatan Poso Pesisir,
Poso. Sampai berita ini diturunkan pukul 22.00, kondisi Tofan sangat kritis. Berbeda
dengan pembacokan dan penembakan sebelumnya yang menyasar ke para pelajar,
Tofan adalah seorang petani.
Peristiwa itu terjadi ketika Tofan tengah berjalan pulang ke rumahnya setelah seharian
bekerja di sawah bersama orangtuanya. Marten Tompa (49), ayah Tofan,
menceritakan, sekitar pukul 17.30 Tofan meminta izin pulang terlebih dulu. Setelah ia
pergi, saya merasa ada yang tak enak. Saya menyusul Tofan. Pada saat itulah
terdengar Tofan berteriak minta tolong, katanya.
Menurut Marten, ketika berlari menghampiri Tofan, ia sempat bertemu seorang pria
yang diduga pelaku pembacokan. Pria itu bersembunyi di balik pohon dan berteriak
menanyakan siapa yang menghentikan air di sawah.
Marten menggendong Tofan ke jalan raya untuk mendapatkan pertolongan. Oleh
warga setempat, Tofan dilarikan ke puskesmas pembantu di Desa Pinedapa,
Kecamatan Poso Pesisir, lalu dibawa ke RSUD Poso.
Menurut tim medis RSUD Poso, kondisi Tofan sangat kritis. Komandan Korem
132/Tadulako Kolonel (Inf) Husein Malik yang datang ke RSUD Poso sekitar pukul
20.30 mengatakan, pembacokan itu terkait masalah pengairan sawah.
Sekitar satu jam setelah pembacokan Tofan, beredar informasi bahwa Kepala SMP 5
Poso ditembak. Kemudian, sekitar pukul 19.45 puluhan personel TNI menyisir sekitar
lokasi SMP 5 di Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota, 500 meter dari RSUD
Poso, tetapi tidak menemukan apa-apa. (REI)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|