The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Selasa, 20 Desember 2005

Pengungsi Maluku Tengah Tagih Dana BBR

Ambon, Kompas - Puluhan pengungsi yang mewakili lebih dari 200 keluarga pengungsi di Dusun Ujung Batu dan Batu Naga, Desa Wai, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (19/12), berunjuk rasa di Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Maluku.

Unjuk rasa itu dilakukan karena sejak mengungsi tahun 1999 hingga kini mereka belum mendapatkan uang bantuan biaya rumah (BBR). Padahal, batas waktu yang diberikan pemerintah kepada para pengungsi untuk segera kembali dan meninggalkan barak pengungsian sudah semakin dekat.

Di DPRD Maluku para pengungsi berdialog dengan Ketua Panitia Khusus Pengungsi yang juga anggota Komisi A, M Saleh Watihelu.

Di Kantor Gubernur Maluku para pengungsi diterima di halaman kantor oleh Kepala Infokom yang juga Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Maluku Lies Uluhayanan.

Dalam pertemuan dengan para pengungsi di Gedung DPRD terungkap, sebelumnya memang banyak data fiktif atau ganda menyangkut para pengungsi. Diduga pendataan fiktif itulah yang di antaranya menyebabkan para pengungsi tidak mendapatkan dana BBR hingga kini.

Tak hanya di Batu Naga dan Ujung Batu, sejumlah besar pengungsi yang saat ini tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Ambon juga belum mendapatkan dana BBR.

Menurut wakil para pengungsi, M Ali Wabula, mereka yang berada di Batu Naga dan Ujung Batu mengungsi sejak tahun 1999. Saat kerusuhan terjadi, ! mereka sempat pulang ke Buton, Sulawesi Tenggara. Saat kembali, mereka beberapa kali memasukkan data ke pemerintah provinsi.

"Sejak era gubernur sebelumnya hingga gubernur sekarang, mulai dari pendataan berdasarkan keluarga hingga sekarang pendataan berdasarkan jumlah rumah yang hancur sudah kami masukkan. Hingga kini kami belum pernah diberi dana apa pun. Padahal, pengungsi yang berada di dusun lain yang bersebelahan dengan dusun kami sudah dapat semua," kata Ali.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Wakil Gubernur MA Latuconsina yang ditanya wartawan mengatakan, mereka sudah mendapatkan dana dan sudah pernah didata. Namun, soal kacaunya data pengungsi dan banyaknya pengungsi yang sudah terdata, tetapi tidak mendapatkan dana, Latuconsina mengatakan, "Kalau ada kesalahan data, pasti nanti akan terbukti."

Berbeda dengan gubernur dan wakil gubernur, AR Uluputty, mantan Kepala Dinas Sosial Maluku, mengakui sebagian pengungsi memang belum terdata dan sama sekali belum mendapatkan dana. (REN)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044