KOMPAS, Sabtu, 22 Oktober 2005
Polda Kaltim Sita 375 Kg Amonium Nitrat
Balikpapan, Kompas - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyita 900 detonator
dan 375 kilogram amonium nitrat yang biasa digunakan sebagai bahan campuran
membuat bom. Amonium nitrat itu dibeli para tersangka dari Kota Tawau, Sabah,
Malaysia, lalu dibawa ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, melalui jalur laut.
Selanjutnya amonium nitrat itu rencananya akan dibawa ke Pare-pare, Sulawesi
Selatan.
Jika dicampur dengan bahan lain, amonium nitrat dapat meledak dengan radius
sekitar 2.500 meter (2,5 km), kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda
Kaltim) Irjen Djoshua PM Sitompul di Balikpapan, Jumat (21/10).
Menurut Djoshua, empat orang, yang masih satu komplotan, sekarang ditahan karena
tertangkap basah membawa bahan pembuat bom, 900 detonator, serta kabel
sepanjang 1.000 meter yang sudah dipotong-potong menjadi 20 bagian dengan
panjang masing-masing 50 meter tersebut. Mereka adalah CS (36) serta tiga wanita,
yakni AT (34), WR (31), dan IR (29).
Beli di Sabah
Berdasarkan pemeriksaan sementara, lanjut Djoshua, CS yang berasal dari Pare-pare
sengaja datang ke Nunukan pada 10 Oktober lalu, sebagai tempat persinggahan
sementara. Dari Nunukan CS menggunakan Kapal Motor (KM) Purnama Expres,
berangkat ke Kota Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia, yang jaraknya sekitar
satu jam perjalanan laut.
Di Sabah, pada 12 Oktober, CS membeli amonium nitrat 175 kg dengan harga 490
ringgit Malaysia per kg atau seluruhnya sekitar Rp 1,27 juta. Di kota ini CS bertemu
teman wanitanya, AT, dan bersama-sama memotong kabel sebagai sumbu ledak
sebanyak 20 potong, masing-masing panjangnya 50 meter. (THY)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|