KOMPAS, Sabtu, 29 Oktober 2005, 14:48 WIB
Presiden Kutuk Pemenggalan di Palu
Jakarta, Sabtu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutuk pemenggalan kepala tiga siswa
SMU di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Presiden, pemenggalan itu adalah aksi
pembunuhan sadis dan tidak berperikemanusiaan.
Seperti dilaporkan Stephanus, wartawan Radio Sonora Jakarta, Sabtu (29/10),
Presiden Susilo mengatakan hal itu dalam rapat kabinet bidang politik dan keamanan
yang mendadak dilakukan di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.
Presiden mengatakan sangat mungkin pelaku pembunuhan tersebut adalah sisa-sisa
konflik horizontal. "Sangat boleh jadi, ini sisa dari konflik horizontal yang dulu pernah
terjadi. Meskipun, kita sama-sama mengikuti perkembangan dari tahun ke tahun,
sesungguhnya, suasananya sudah jauh membaik. Sudah hampir pulih," kata
Presiden Susilo.
Lebih lanjut, segera setelah terjadinya pembunuhan, jelas Presiden, pemerintah pusat
telah menginstruksikan pejabat daerah di Poso turun ke lapangan dan mengendalikan
situasi di Poso. Pejabat daerah juga diminta berkomunikasi dengan komunitas di
Poso untuk tidak mengambil langkah-langkah sendiri. Hal ini perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya kembali benturan horizontal.
Oleh karena itulah, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Sutanto dan Wakil Kepala
Badan Intelijen Negara (BIN) As’ad berangkat ke Poso Sabtu siang.
Presiden juga minta aparat terkait segera memburu, menemukan, dan membawa
pelaku pembunuhan itu ke dalam proses hukum. Para pelaku harus mendapatkan
sanksi sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku.
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|