KOMPAS, Sabtu, 31 Desember 2005, 12:31 WIB
Pelaku Sudah Teridentifikasi
Korban Tewas Bom Palu Jadi Tujuh Orang
Palu, Sabtu
Tujuh orang tewas dan 45 lainnya luka-luka, menyusul ledakan keras yang
menghantam sebuah kios di pasar daging babi di Kawasan Maesa, Kota Palu,
Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu (31/12) pagi.
Kantor Berita Antara, menyebutkan para korban tewas dan sudah teridentifikasi
akibat ledakan yang diduga kuat bersumber dari bom rakitan pada pukul 07:05 Wita,
yaitu Bambang Wiyono Saputra (50), Yakulina Tana (45), Agustina Mande (37), serta
Yoppie (42) beserta istrinya Ny. Meisye (39). Korban lainnya, Serka Tasman
Lahansang (anggota Intel Korem 132/Tadulako), dan istrinya yang belum diketahui
identitasnya.
Tiga dari tujuh korban yang tewas itu meninggal dunia di tempat kejadian perkara
(TKP), sementara empat lainnya meninggal dalam perawatan di beberapa rumah
sakit. Semua korban tewas ini, tubuh mereka umumnya penuh luka robek serius dan
sebagian hancur di bagian kaki.
Hingga Sabtu siang, Jalan Sulawesi dari arah Taman Nasional dan Rutan Maesa Palu
yang merupakan lokasi kejadian, masih ditutup aparat keamanan. Di jalan ini
sebelumnya terlihat beberapa mobil ambulance masuk-keluar mengevakuasi korban
untuk diangkut ke rumah sakit.
Sedangkan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Oegroseno kepada wartawan di lokasi
kejadian, Sabtu, mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi seseorang yang
dicurigai sekaitan insiden ledakan tersebut. "Kita segera kejar dia untuk diperiksa,
apa tujuannya berada di sekitar tempat kejadian perkara," tuturnya.
Kapolda Oegroseno yang kurang dari 20 menit setelah kejadian sudah berada di TKP
dan memimpin langsung proses evakuasi para korban itu, tak menjelaskan cici-ciri
orang dimaksud, kecuali mengatakan oknum yang dicurigai tersebut yakni yang
mengendarai sebuah mobil dan melintas di Jln Sulawesi saat terjadi ledakan.
Sementara itu, sejumlah petugas kepolisian dari kesatuan Reserse dan Jihandak
terlihat sibuk melakukan olah TKP, dengan meminta keterangan sejumlah warga yang
berada di sekitarnya.
Mereka juga mengumpulkan sisa-sisa serpihan ledakan yang diduga berasal dari
sebuah bom rakitan, guna kepentingan penelitian secara laboratoris.
Beberapa benda yang sudah dikumpulkan petugas, antara lain potongan kaleng serta
paku yang beserahkan di tanah dan menancap di pepohonan sekitar lokasi kejadian.
Dalam penyisiran di TKP sebelumnya, petugas juga sempat mengangkat sebuah
benda yang dicurigai sebagai bom. Benda misterius yang ditemukan sekitar empat
meter dari sumber ledakan kemudian dimasukkan dalam mobil Jihandak untuk
diamankan.
Aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol Pamongpraja setempat juga sejak Sabtu
pagi atau beberapa menit setelah terjadi ledakan bom di Kawasan Maesa, Kelurahan
Tatura Utara, yang banyak dihuni warga keturunan Minahasa (Sulut), segera menutup
semua pintu keluar Kota Palu.
Penutupan jalan keluar kota disertai razia besar-berasan terhadap semua pengendara
dan penumpang kendaraan bermotor tersebut dilakukan, guna mengecah pelaku
peledakan bom melarikan diri ke luar Palu. "Ini atas instruksi pimpinan," kata seorang
polisi lalulintas saat ditemui di jalan Dewi Sartika, salah satu pintu keluar Kota Palu
dari arah Selatan.
Berita Terkait:
• Korban Tewas Jadi Enam Orang
• Bom Palu Dibawa dengan Mobil
• Presiden Minta Kapolri Turun Langsung Selidiki Bom Palu
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|