Media Indonesia, Selasa, 03 Januari 2006 15:40 WIB
Teror Palu Terkait Jaringan Noordin M Top
JAKARTA--MIOL: Kepala Desk Poso pada Kementerian Polhukam Demak Lubis
mengatakan ledakan bom di pasar tradisional Maesa Sabtu pekan silam terkait
dengan jaringan teroris Noordin M Top.
"Berdasarkan data intelejen yang kami terima ada keterlibatan pelaku bom Palu
dengan jaringan teroris Noordin M Top," katanya ketika ditemui di ruangan kerjanya di
Jakarta, Selasa.
Demak mengatakan para pelaku adalah pemain lama yang sebelumnya juga
melakukan teror di pasar tradisional Poso dan Tentena beberapa waktu yang lalu.
"Para pemain lama itu adalah kelompok-kelompok yang memiliki keterkaitan tidak
langsung dengan jaringan teroris Noordin M Top," ujarnya.
Ketika ditanya identitas kelompok tersebut ia mengatakan hingga kini aparat belum
dapat mengidentifikasi kelompok tersebut secara yuridis.
"Kalau berdasarkan data intelejen kami sudah ada, tetapi secara yuridis kami belum
bisa ungkap," kata Demak.
Demak mengatakan aparat keamanan dan komunitas intelejen sudah memperkirakan
kemungkinan terjadinya aksi teror di luar Poso terutama setelah dibentuk satuan
tugas pemulihan keamanan di Poso setelah terjadinya teror beberapa waktu yang lalu
di daerah itu.
"Untuk itu kami telah melakukan operasi imbangan di Palu. Namun para pelaku teror
selalu lebih pintar dan lebih dulu untuk melakukan aksinya," tutur Demak.
Sabtu (31/12) sekitar pukul 07.00 WITA bom berdaya ledak tinggi menguncang pasar
daging babi tradisional Maesa di Palu Sulawesi Tengah yang menewaskan tujuh
orang dan 54 orang lainnya luka-luka.
Koopslihkam
Demak Lubis mengatakan pemerintah akan segera membentuk Komando Operasi
Pemulihan Keamanan untuk memulihkan situasi keamanan di seluruh Wilayah
Sulawesi Tengah.
"Komando Operasi Pemulihan Keamanan ini akan berada di Palu untuk memulihkan
situasi keamanan di daerah itu serta daerah lain di Sulawesi Tengah menyusul teror
bom di Palu," ujarnya.
Ia mengatakan koops tersebut akan dipimpin oleh perwira tinggi Polri berbintang dua
sedangkan wakilnya berasal dari perwira tinggi TNI. Selain itu koops juga akan terdiri
dari unsur pemerintah daerah setempat sehingga penyelesaian kasus teror di
Sulawesi Tengah seperti di Poso dan Palu dapat diselesaikan secara tuntas dan
komprehensif.
Ketika disinggung keterkaitan koops dengan desk Poso di Kementerian Polhukam,
Demak menjelaskan desk Poso akan dikembangkan menjadi desk Poso dan Palu
yang bertugas merumuskan kebijakan-kebijakan mengenai penyelesaian
kasus-kasus gangguan keamanan di wilyah Sulawesi Tengah yang kebijakannya
akan dijalankan oleh koops melalui Satgas yang berada di Poso dan Palu.
Demak mengatakan pembentukan koops akan dilakukan secepat mungkin.
Menurutnya koops akan dibentuk dalam satu atau dua hari yang akan datang.
"Yang jelas sebelum hari raya Idul Adha atau secepat mungkin, karena kita juga ingin
kasus ini dapat diselesaikan secepat mungkin, tuntas dan komprehensif," tuturnya.
(Ant/OL-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|