Media Indonesia, Jum'at, 23 Desember 2005 11:03 WIB
Menteri PPDT Natal Bersama Warga Perbatasan MTB-Timor
Leste
AMBON--MIOL: Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT)
Syaifullah Yusuf, Jumat siang, akan merayakan Natal bersama ribuan warga yang
bermukim di wilayah perbatasan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dengan
Timor Leste.
"Saya akan berangkat ke Kisar bersama Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu,
Bupati MTB, SJ Oratmangun dan beberapa pejabat lain untuk merayakan Natal
bersama masyarakat di sana," kata Meneg Syaifullah Yusuf, di Ambon, Jumat pagi.
Meneg bersama rombongan berangkat menuju Kisar, ibukota Kecamatan Pulau-Pulau
Terselatan, Kabupaten MTB yang letaknya berbatasan dan sangat dekat dengan
negara Timor Leste, menggunakan pesawat Cassa TNI-AD, sekitar pukul 08:00 WIT
dan dijadwalkan kembali pukul 15:30 WIT, dan langsung kembali ke Jakarta.
Meneg Syaifullah Yusuf mengakui, kehadirannya untuk merayakan Natal bersama
masyarakat di daerah yang masih sangat tertinggal itu, sebagai wujud kepedulian
pemerintah Pusat dan provinsi terhadap keberadaan masyarakat setempat yang hidup
dalam keprihatinan.
"Makna Natal bersama sangat penting artinya bagi saya karena dirayakan dalam
kesederhanaan masyarakat setempat dan jauh dari keramaian seperti di kota-kota
besar," ujarnya.
Syaifullah Yusuf akan memanfaatkan momen perayaan Natal bersama ini guna
memotivasi masyarakat setempat terus berjuang dan pantang menyerah untuk
mengangkat harkat dan martabatnya.
"Perhatian pemerintah pusat dan daerah sangatlah besar untuk membangun
daerah-daerah di kawasan selatan dari ketertinggalannya. jadi tidak maksud untuk
membeda-bedakan," katanya.
Pemerintah pusat melalui Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) juga
telah menyiapkan program khusus untuk membangun daerah perbatasan itu,
sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial karena kondisi negara tetangga
Timor Leste yang lebih baik sekaligus mencegah adanya kemungkinan masyarakat
untuk melepaskan diri dari NKRI.
"Terpenting keseriusan aparatur pemerintah serta masyarakat di wilayah Selatan
Daya untuk terus berjuang memanfaatkan berbagai program dan dana pembangunan
yang disediakan pemerintah untuk membangun daerahnya guna mengejar
ketertinggalan dan keterbelakangan," ujarnya.
Pasar murah dan pengobatan
Selain merayakan Natal, Meneg Syaifullah juga akan meninjau pelaksanaan pasar
murah di daerah itu serta membagikan 20 ribu paket sembako murah dalam rangka
Bulan Solidaritas Nasional yang telah dicanangkan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, 30 September lalu.
Paket sebanyak 20 ribu akan dijual dengan harga Rp5.000/paket merupakan
merupakan bagian dari 50 ribu paket bantuan pemerintah pusat kepada Maluku.
Satu paket berisi lima kg beras, lima kg gula pasir, 10 bungkus mi instan, satu
kaleng susu, dan satu botol minyak goreng dengan harga dipasaran senilai
Rp55.000/paket.
Meneg bersama Gubernur juga akan meninjau langsung kegiatan bhakti sosial
kesehatan, yang dilakukan tim kesehatan gabungan Maluku yang mulai dilaksanakan
sejak 23-27 Desember mendatang, di sembilan daerah rawan di tiga kecamatan yakni
Pulau-Pulau Terselatan, Leti-Moa-Lakor (Lemola) dan Kecamatan Pulau-Pulau Babar.
Sementera itu, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan, bhakti sosial itu
menindaklanjuti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gubernur
seluruh Indonesia untuk memperhatikan masalah kesehatan masyarakat di daerah
tertinggal dan kawasan perbatasan.
Apalagi, tambah Gubernur berdasarkan hasil temuan Meneg Syaifullah Yusuf yang
berkunjung ke Kisar dan Wetar, akhir November lalu, di Pulau Kisar 90 persen dari
jumlah penduduk sekitar 6.000-an terserang malaria kronis termasuk camatnya serta
50 persen lainnya terserang penyakit TBC.
"Sembako juga sulit didapat di wilayah itu dan masyarakat hanya mengkonsumsi
pangan tradisional berupa umbu-umbian, sehingga diharapkan 20 ribu paket
solidaritas nasional ini dapat membantu dan menolong mereka mengatasi rawan
pangan," tandas Ralahalu. (Ant/OL-02)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|