The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Sabtu, 24 Desember 2005 15:15 WIB

Orang Asing Jangan Takut Datang ke Maluku

AMBON--MIOL: Para tokoh agama dan masyarakat di Maluku meminta pemerintah pusat menjelaskan kepada orang asing dan warga Indonesia sendiri untuk tidak ragu lagi mengunjungi Provinsi Maluku yang beberapa tahun lalu pernah mengalami konflik.

"Selama ini kami sudah cukup lelah dengan sosialisasi perdamaian yang tercipta di Maluku. Tapi nyatanya masih ada keraguan tentang kondisi seperti ini sehingga pemerintah pusat perlu memberikan penjelasan yang konkret apakah itu di tingkat nasional maupun dunia luar kalau Maluku sudah benar-benar aman dan silahkan orang berkunjung ke sini," kata Ketua Sinode GPM, DR. J. Ruhulessin, di Ambon, Sabtu (24/12).

Pernyataan senada yang disampaikan dalam acara tatap muka dan dialog dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil, juga disampaikan Uskup Dioksis Amboina, Mgr. P.C Mandagi sekaligus meminta pemerintah pusat agar dalam menangani masalah Maluku menggunakan jalan damai dan bermartabat, sama seperti penyelesaian konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang mengutamakan kedua prinsip tersebut.

"Orang Maluku secara khusus dan kawasan Indonesia Timur umumnya masih masih merupakan warga masyarakat yang memiliki harga diri dan martabat sehingga harus diperlakukan seperti ini untuk menyelesaikan semua persoalan konflik sosial yang terjadi," ujar Uskup.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil dalam kesempatan itu menjelaskan perkembangan situasi dan kondisi keamanan di Maluku pasca konflik 1999 memang sudah sangat baik sehingga perlu disebarluaskan lewat media massa. Apalagi saat ini pemda setempat sedang gencar melakukan perbaikan infrastruktur, pemulihan ekonomi dan perbaikan sarana perumahan milik masyarakat.

"Pemerintah pusat juga akan tetap melancarkan informasi perkembangan yang positif seperti ini dan masyarakat diharapkan tetap memupuk tali persaudaraan dalam suatu kerukunan hidup yang sudah tercipta agar aktivitas pembangunan berbagai sektor berjalan normal dan orang bisa berinvestasi ke Maluku," tegasnya.

Sebenarnya, kata Menteri, sejak awal sudah terjadi kesalahan manajemen dalam berbagai sektor seperti ekonomi, sosial termasuk birokrasi sehingga terjadi kesenjangan sehingga situasi ini akhirnya dimanfaatkan segelintir 'orang nakal' untuk mengacaukan suasana.

"Maluku sejak dahulu sudah dikenal memiliki budaya 'Pela Gandong' yang sangat kental hubungan kekerabatan antara sesama desa tanpa memandang suku, agama dan ras, tapi hanya karena kesalahan manajemen seperti inilah maka akhirnya dimanfaatkan orang untuk mengadu-domba dan saling berantem," katanya. (Ant/OL-06)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044