Liputan6.com, 25/11/2005 02:39
Kasus Maluku
Tokoh Masyarakat Mamala-Morela Sepakat Damai
[PHOTO: Salah seorang tokoh masyarakat desa yang dipertemukan.]
25/11/2005 02:39 Para tokoh masyarakat dua desa yang bertikai di Maluku Tengah
sepakat mendukung tindakan polisi mengusut tuntas insiden itu. ! Persoalan batas
tanah dan sengketa adat diselesaikan melalui forum bersama.
Liputan6.com, Leihitu: Tokoh masyarakat desa yang bertikai, yakni Desa Mamala
dan Desa Morela di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, dipertemukan di
wilayah perbatasan kedua desa, Kamis (24/11) sore. Dalam pertemuan yang
difasilitasi Kepolisian Resor Ambon dan Komando Distrik Militer 1504 Pulau Ambon,
masing-masing tokoh sepakat mendukung tindakan polisi mengusut tuntas peristiwa
ini. Menurut mereka, persoalan batas tanah dan sengketa adat sebenarnya bisa
diselesaikan melalui forum bersama.
Seusai pertemuan, sekitar tiga peleton anggota Brigade Mobil Polda Maluku
diterjunkan di Desa Mamala dan Morela untuk menyisir dan menyita senjata yang
disimpan warga. Dengan diantar apa! rat desa, polisi menggeledah setiap rumah.
Dalam penggeledahan ini, polisi menyita belasan senjata api rakitan, puluhan senjata
tajam, anak panah, bom rakitan, dan sejumlah amunisi.
Hingga sore tadi, suasana kedua desa yang bertikai masih mencekam. Bahkan,
anak-anak dan ibu-ibu lebih banyak menangis melihat rumah mereka hangus dibakar.
Pertikaian warga kedua desa berlangsung sejak pagi dan baru dapat dihentikan
setelah polisi datang membubarkan mereka. Akibat pertikaian ini, seorang warga
tewas dan puluhan warga luka-luka. Ali Malawat tewas setelah bom yang dibawanya
meledak dan siang tadi langsung dimakamkan [baca: Warga Mamala-Morela
"Perang"]. (ORS/Sahlan Heluth dan Juhri Samaneri)
Copyright (c)2000-2005 Surya Citra Televisi - All Rights Reserved
|