The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Selasa, 03 Januari 2006

Pasca-Bom Palu Pasukan TNI Tak Ditambah, Kapolda Sulteng Tak Diganti

Oleh Emmy Kuswandari

Jakarta – Pasukan TNI tidak akan ditambah menyusul ledakan bom yang terjadi di pasar Maese, Palu akhir tahun lalu. Pihak kepolisian juga tidak berencana mengganti Kapolda Sulawesi Tengah terkait hal tersebut.

Penegasan ini disampaikan terpisah oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan Kapolri Jenderal Polisi Sutanto kepada pers, Senin (2/1), usai menghadiri rapat bidang politik, hukum dan keamanan (polhukam).

Endriartono menegaskan, TNI hanya akan mengefektifkan pasukan TNI organik yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pengamanan bersama Polri dan komunitas intelijen.

"Bentuknya tetap koordinasi dan kerja sama patroli bersama dan tukar-menukar informasi intelijen. Jadi, tidak ada penambahan pasukan," katanya.

Sementara itu Sutanto mengatakan, pihaknya tidak berencana mengganti posisi Kapolda Sulteng Brigjen (Pol) Oegroseno, menyusul peledakan bom tersebut.

Namun berbeda dengan TNI, pihaknya akan menambah pasukan di wilayah tersebut. Ia menjanjikan akan berusaha keras mengungkap tuntas insiden yang menewaskan tujuh orang dan 54 orang lainnya luka-luka itu.

Dengan personel yang cukup, ia yakin akan memudahkan proses penyidikan dan penyelidikan di lapangan. "Kita jangan menduga-duga dulu, serahkan semua pada penyelidikan aparat di lapangan. Kita kan ingin semua bisa terungkap secara tuntas dan cepat," katanya.

Gugus Tugas

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Widodo AS me-ngatakan, pemerintah akan membentuk task force (gugus tugas) yang akan mengusut secara komprehensif dan tuntas kasus ledakan bom di Palu, Sabtu (31/12) pekan silam.

Pemerintah, menurut Widodo, ingin agar masalah keamanan di Palu dapat segera dipulihkan melalui pengungkapan kasus tersebut. Dengan memulihkan wilayah tersebut ia yakin roda pembangunan di wilayah tersebut akan berjalan.

"Pemulihan rasa aman penting untuk melanjutkan roda pembangunan di daerah itu. Karena itu, kasus ini tidak dapat ditangani secara reguler, melainkan melalui organisasi yang khusus," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya akan merancang organisasi khusus, untuk menyelesaikan kasus di Poso secara tuntas, termasuk aspek penindakan, pengungkapan kasus, latar belakang dan jaringannya.

"Itu sebabnya penanganan khusus itu perlu. Penanganan khusus melalui gugus tugas khusus itu juga ditujukan untuk menyelesaikan kasus teror dan konflik di daerah lain di Indonesia," jelasnya. n

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044