SINAR HARAPAN, Selasa, 01 November 2005
Tempat Latihan Teroris di P Seram Digerebek
Ambon - Personel khusus dari Detasemen 88 Polda Maluku berhasil menemukan
lokasi latihan teroris yang terletak di kawasan Gunung Naga, Desa Loki, Kabupaten
Seram Bagian Barat, disertai sejumlah barang bukti, hal itu diungkapkan Kapolda
Maluku, Brigjen Adityawarman kepada pers di Ambon, Selasa (1/11).
Penemuan tersebut berdasarkan laporan intelijen dan pengaduan masyarakat. "Sejak
lima hari lalu, personel dari Detasemen 88 Polda Maluku telah memantau aktivitas di
lokasi tersebut," jelas Adityawarman.
Dalam penggerebekan ini dilibatkan satu kompi Brimob guna membantu pengejaran
para teroris tersebut. Namun, tampaknya operasi ini telah tercium sehingga ketika
digrebek, lokasi itu sudah kosong, kemungkinan para teroris masih bersembunyi di
sekitar lokasi itu. "Yang pasti, pasukan saya berhasil menemukan sejumlah bukti
yang menunjukkan kawasan Gunung Naga selalu dijadikan lokasi latihan semi militer
oleh para teroris," tegasnya.
Barang bukti yang ditemukan di antaranya bekas senjata api, tapak kaki dan
sejumlah bukti lainnya.
"Berdasarkan petunjuk itulah saya perintahkan untuk terus mengejar para teroris
tersebut sebab kemungkinan besar mereka bersembunyi tak jauh dari lokasi latihan
di Gunung Naga," katanya.
Kapolda mengaku ada kemungkinan mereka yang berlatih itu adalah oknum-oknum
yang selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Maluku. "Saya
sebut mereka itu teroris, sebab bisa saja di antara mereka itu merupakan para
pemain lama yang pernah melakukan kejahatan di Provinsi Maluku," jelasnya.
Merekrut Warga
Kapolda menduga warga setempat mengetahui keberadaan para teroris itu. "Jadi
saya harapkan warga setempat selalu waspada dan jangan mau terpancing dengan
cara-cara provokasi yang dilakukan para teroris. Saya menduga mereka orang luar
yang masuk ke Maluku sebagai instruktur dan kemudian merekrut penduduk lokal,"
paparnya.
Selama ini sejumlah lokasi di Kabupaten Seram Bagian Barat memang sering
digunakan sebagai lokasi latihan semi militer oleh para teroris, termasuk kelompok
yang menyerang Pos Brimob di Desa Loki pada 15 Mei 2005, dan menewaskan lima
anggota polisi. Ternyata sebelum menyerang mereka sempat berlatih di Gunung
Olas, di Desa Ketapang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Yang menjadi instruktur
latihan tersebut adalah para teroris yang pernah berlatih di Moro, Filipinan Selatan
maupun Afghanistan, mereka datang ke Maluku semasa konflik, dan merekrut
penduduk lokal. (izaac tulalessy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|