SINAR HARAPAN, Selasa, 15 November 2005
Insiden Penembakan di Poso Empat Polisi Diduga Terlibat
Oleh Norman Meoko/Erna Dwi Lidiawati
Jakarta – Kasus penembakan dua remaja di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng),
Selasa (8/11) diduga melibatkan empat anggota perintis Polda Sulteng berpangkat
brigadir. Keempat anggota Polri itu, yakni AAS, Jam, Fam dan Ar kini ditahan di
Mapolda Sulteng, demikian sumber SH, Selasa (15/11) pagi.
Sementara itu, dari Palu dilaporkan Polda Sulawesi Tengah Selasa ini akan
memperlihatkan foto empat orang yang diduga terkait dengan dua aksi kekerasan
yang menewaskan tiga siswi SMU GKST dan melukai dua siswi SMKN 1 Poso.
Menurut Kepala Polda Sulteng Komisaris Besar Polisi Oegroseno, keempat orang
tersebut diduga terkait aksi kekerasan itu. Mereka akan diperlihatkan kepada Noviana
Malewa (17), siswi Sekolah Menengah Umum Gereja Kristen Sulawesi Tengah,
korban yang selamat dari aksi pembacokan pada Sabtu (29/10) lalu.
Setelah itu foto mereka juga akan diperlihatkan kepada Ivone Maganti (17) dan Sitti
Nurain (17), dua siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Poso yang selamat dari
aksi penembak misterius di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kasintuwu, Poso Kota.
"Kami hanya akan memperlihatkan foto kepada korban-korban yang selamat, siapa
tahu ada di antara mereka yang mengenali keempat orang yang diduga terkait aksi
kekerasan itu," kata Kapolda Oegroseno kepada SH, Selasa (15/11) pagi, di Palu.
Mantan Wakil Kepala Polda Bangka Belitung ini juga menyampaikan, bahwa
pihaknya masih terus memburu sejumlah pelaku aksi kekerasan di Poso itu,
termasuk pelaku pembacokan Tofan Tompa (18) di Saatu, PosoPesisir Utara, Jumat
(10/11/2005) lalu.
Dua remaja Poso yakni Ivon (17) dan Siti Nuraini (17), Selasa (8/11) malam pekan lalu
ditembak orang tidak dikenal ketika sedang duduk-duduk di depan rumah kos mereka
di Jalan Gatot Subroto. Rumah kos itu berjarak sekitar 25 meter dari sebuah pos
polisi. Pelaku menggunakan sepeda motor. Kejadian itu terjadi saat dua petinggi
Mabes Polri, yakni Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Makbul Padmanegara dan
Kababinkam Komisaris Jenderal Ismerda Lebang tengah berada di Poso. Kasus
kekerasan itu muncul pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso,
Sabtu (29/10) lalu.
Dalam kasus penembakan ini, aparat TNI di Poso mengklaim telah menangkap H,
orang yang diduga menjadi salah seorang pelaku penembakan tersebut. H, yang
diketahui warga Kelurahan Lawangan, Poso selanjutnya diserahkan ke Mapolres
Poso. H dikejar aparat TNI dan tertangkap malam itu juga tidak jauh dari tempat
kejadian perkara di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kasintuwu, Poso Kota. Tersangka
membawa sepeda motor, dari H inilah nama keempat oknum polisi itu muncul.
Olah TKP
Senin kemarin, tim identifikasi dari Laboratorium Forensik Mabes Polri telah
mengadakan olah Tempat Kejadian Perkara di lokasi penembakan siswi SMKN 1
Poso Untuk kepentingan pengembangan penyelidikan.
Dari hasil olah TKP, tim menemukan fakta, saat kejadian dua korban penembakan
yakni Ivone Maganti dan Siti Nurain tengah berbincang-bincang dengan dua teman
lelaki mereka. Yakni Joni dan Kiki. Kedua temannya itu, kini telah dimintai
keterangan sebagai saksi di markas Polres Poso.
Keterangan sementara, saat kejadian sekitar pukul 18.45 WITA, kedua korban
bersama dua temannya ini, sedang berada di halaman depan rumah kontrakan Ivone.
Tak disangka dari arah barat, dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor
Yamaha RX-King melintas di depan mereka dan melepas tembakan. Usai beraksi
pelaku langsung melarikan diri ke arah utara TKP.
Dari pengembangan TKP juga ditemukan faka bahwa pelaku telah melepas empat kali
tembakan. Peluru langsung menyasar Ivone dan Nurain, sementara Kiki dan Joni
luput dari tembakan.
Akibat tembakan ini, ivon mengalami luka tembak dari pipi kiri tembus ke pipi kanan.
Sementara peluru yang lain melukai pipi kiri Nurain dan bersarang di langit-langit
mulutnya. Sampai Selasa (15/11/2005), keduanya masih dirawat intensif di Rumah
Sakit Bhayangkara, Palu. ***
Copyright © Sinar Harapan 2003
|