The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 17 November 2005

KH Hasyim Muzadi: Ada Bisnis Bencana di Balik Aksi Kekerasan di Poso

Oleh Web Warouw

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, menyatakan, pihaknya mencium ada bisnis bencana di balik berbagai aksi kekerasan yang terjadi belakangan ini. Pemerintah diminta segera mengungkap hal itu.

"Saya yakin umat berbagai agama tidak menyukai cara-cara kekerasan seperti ini. Ada pihak memetik keuntungan dari berbagai operasi-operasi itu," kata KH Hasyim Muzadi seusai menerima orang tua dan keluarga korban pembunuhan siswi SMA Kristen Poso di Kantor PBNU di Jakarta, Rabu (16/11) siang.

Orang tua dan keluarga korban pembunuhan siswa SMA Kristen Poso yang datang yakni Ny. Hade Rita oran tua korban (alm) Ida Yarni Sambue, David kakak korban Noviana Malewa, orang tua (alm) Thereria Morangke dan orang tua (alm) Alfita Poliwo.

Dia juga meminta pemerintah menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut, termasuk kasus pembunuhan tiga siswi SMA Kristen Poso yang terjadi Sabtu (29/10). Ketiga siswi yang tewas mengenaskan itu yakni Ida Yarni Sambue (15), Theresia Morangke (15), dan Alfita Poliwo (19).

"Siapa pun jika terlibat dalam kasus kejahatan dan teror seperti di Poso, harus ditindak tegas secara hukum. Apalagi kalau mereka berasal dari aparat keamanan seperti seorang mantan polisi militer dan empat orang polisi. Ini merupakan tantangan bagi pimpinan Polri dan TNI. Harus diselidiki bagaimana mereka bisa terlibat dalam aksi-aksi kekerasan dan teror," katanya.

Seperti dilansir harian ini Selasa (15/11), empat anggota perintis Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berpangkat brigadir diduga terlibat dalam kasus penembakan dua remaja di Poso, Selasa (8/11) lalu. Keempat anggota Polri itu yakni AAS, Jam, Fam dan Ar yang kini ditahan di Mapolda Sulteng. Sedangkan dalam kasus pembunuhan tiga siswi SMA Kristen Poso, Yonif 714 Sintuwu Maroso, Poso telah menangkap Joni Mawola (54), pensiunan polisi militer.

KH Hasyim Muzadi dalam kesempatan itu menegaskan, tidak ada ajaran Islam yang membenarkan membunuh kecuali dalam perang. "Tidak ada ajaran yang menolerir bunuh diri seperti di Bali dan beberapa tempat sebelumnya. Dalam berperang pun Nabi Muhammas SAW menetapkan syarat-syarat yang cukup ketat agar melindungi musuh yang sudah tidak berdaya. Pembunuhan di luar perang adalah hukuman mati dalam Islam. Kalau dikatakan perang global melawan Amerika Serikat, kenapa yang dibunuh dan dibom adalah rakyat Indonesia," ujarnya. n

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044