SINAR HARAPAN, Kamis, 22 Desember 2005
Kapolri: Target Teroris, Culik Pejabat dan WNA
Surabaya—Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutanto
tidak menampik temuan baru Badan Intelijen Negara (BIN) bahwa target operasi
teroris sekarang ini telah beralih dari terror bom ke penculikan pejabat dan warga
negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia.
"Pascatewasnya Dr Azahari, mereka mengubah cara teror," kata Kapolri usai
mengikuti upacara Prasetya Perwira TNI dan pelantikan anggota Polri di Akademi
Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Surabaya, Rabu (21/12) siang.
Kapolri menambahkan, salah satu alasan berbeloknya sistem kerja teroris di
antaranya karena minimnya dana yang mereka terima dari negara pemberi bantuan.
Selain itu, makin intensifnya aparat kepolisian Indonesia melakukan operasi di
lapangan untuk menangkap anak buah Azahari.
Karena itu, lanjut Kapolri, pihaknya akan menyiapkan pengamanan khusus untuk
pejabat negara dan WNA. Sayangnya, Kapolri tidak mengungkapkan secara detail
pengamanan khusus yang dimaksud. "Semua yang jadi sasaran kita siapkan
keamanannya," tambahnya.
Di samping itu, pengamanan Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu prioritas.
Sebab pengalaman tahun-tahun sebelumnya, selalu ada kejadian bom meledak yang
menimbulkan korban jiwa menyertai Malam Natal atau Tahun Baru.
"Semuanya akan kita beri pengamanan ekstra. Kita tidak boleh lengah. Setiap tempat
yang menjadi berkumpulnya masyarakat dan tempat keramaian bisa menjadi sasaran
aksi teroris," jelasnya. (chusnun hadi)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|