The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Suara Merdeka


Suara Merdeka, Minggu, 20 Nopember 2005 : 00.26 WIB

Petrus Tembak Seorang Dosen di Palu

Palu, CyberNews. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Untad) Palu Ir Pudji Sulaksono MSc MPil dan istrinya Novlin Palinggi (38) ditembak orang tidak dikenal di Palu, Sabtu (19/11) malam. Korban ditembak sekitar pukul 19.45 Wita saat dalam perjalanan pulang dari ibadah kebaktian di komplek Lingkungan Industri Kecil (LIK) Kelurahan Tondo Kota Palu.

Penembak misterius (petrus) diperkirakan berjumlah dua orang itu menggunakan sepeda motor datang dari arah berlawanan dan melepas tembakan ke arah korban saat berada di Jalan Untad tepatnya di depan Islamic Center. Lokasi kejadian ini hanya berjarak sekitar 700 meter dari rumah kediaman korban di Jalan Akuntansi komplek Perumahan Dosen Untad di Kelurahan Tondo.

Sejumlah saksi mata mengatakan Pudji menderita luka tembak di bahu kiri, sedang istrinya Novlin tertembak di lambung kiri. Pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek itu sempat melepas tembakan sebanyak tiga kali. "Usai menembak, pelaku langsung melarikan diri," tutur Mama Sela (40) yang mengaku pulang bersama korban dari ibadah kebaktian.

Hingga berita diturunkan, Pudji Sulaksono dan istrinya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Undata. Aksi penembakan Sulaksono dan isteri serta kasus pembacokan dua remaja putri sehari sebelumnya di Palu mengindikasikan ada kencenderungan aksi kekerasan di Poso mulai menjalar ke kota ini. Korban aksi pembacokan diidentifikasi bernama Supriyanti alias Yanti (20), sales produk kosmetik di Kota Palu.

Gadis belia itu dibacok hingga tewas oleh orang tidak dikenal saat bersama dua rekannya sedang berboncengan sepeda motor Jumat dini hari. Aksi pembacokan yang diduga pelakunya berjumlah tiga orang terjadi saat sepeda motor dikendarai Anca (23) yang membonceng Yanti dan Evi (20) melaju di Jalan Tanjung Satu dari arah Jalan Emmy Saelan, Keluruhan Lolu Selatan.

Pelaku yang juga berboncengan tiga dengan sepeda motor yang datang dari arah berlawanan langsung mengayunkan goloknya ke arah Anca, namun dengan gerakan reflek Anca berhasil menghindar dari tebasan itu sehingga mengenai Yanti dan Evi. Yanti menderita luka sobek di leher hingga wajah bagian kanan, sedangkan Evi mengalami luka di pangkal lengan kanan.

Mengetahui Yanti dan Evi terluka, Anca melarikan kedua rekannya ke Rumah Sakit Wirabuana di Jalan Sisingamangaraja, sekitar dua kilometer dari tempat kejadian perkara, dengan menggunakan sepeda motor. Namun, pihak RS Wirabuana tidak bersedia merawat korban dan hanya menyarankan kepada Anca membawa kedua rekannya itu ke RSU Undata Palu dengan dalih luka yang diderita Yanti cukup serius.

Menggunakan sepeda motor yang sama Anca kemudian membonceng Yanti dan Evi menuju RSU Undata di Jalan Suharso, sekitar tiga kilometer dari RS Wirabuana. Saat tiba di RSU Undata Yanti sudah tidak sadarkan diri akibat pendarahan yang sangat banyak, dan hanya berselang beberapa menit warga Jalan Dewi Sartika ini meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP, Rais Adam, yang dihubungi terpisah mengatakan polisi telah memeriksa lebih lima orang saksi terkait dengan peristiwa pembacokan tersebut dan pelakunya masih dalam penyelidikan.

Namun, Rais Adam belum dapat memastikan kedua aksi kekerasan yang terjadi di Palu itu berhubungan dengan sejumlah kasus serupa yang terjadi di Poso selama ini. "Sangat kecil kemungkinan memiliki keterkaitan," ujar Rais Adam. ( ant/cn05 )

Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/haroekoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044