SUARA PEMBARUAN DAILY, 21 November 2005
Pulang Kebaktian, Dosen Ditembak di Palu
Kapolda Sulteng: Ini Aksi Teroris
[PHOTO: DITEMBAK - Dosen Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah
(Sulteng) Ir Puji Laksono MSc MPhil tengah dirawat diRSU Undata, Palu akibat l! uka
tembak di punggung kiri oleh penembak misterius, Sabtu malam. Pembaruan/Jeis
Montesori S.]
PALU - Pasangan suami isteri, Ir Puji Sulaksono Msc MPhil (49) dan Ny. Novelean
Palinggi (37), yang menjadi korban penembakan misterius di Palu, hingga Senin
(21/11), masih dirawat di RSU Undata Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kondisi kedua korban sudah lebih membaik, namun Ny. Novelean yang mengalami
luka tembak di tulang rusuk, masih dirawat di ruang ICU rumah sakit itu. Sedangkan
suaminya Puji Laksono, sudah dipindahkan di ruang perawatan VIP Kenanga.
Pemantauan Pembaruan, Senin pagi, kedua korban dijaga ketat aparat. Puji dan
Novelean masing-masing dijaga dua aparat polisi, dan wartaw! an tidak diizinkan
untuk mewawancarai korban.
Keluarga korban juga tampak ikut menunggui dengan setia di depan ruangan
perawatan. Yosep (32), salah seorang keluarga korban mengatakan, proyektil peluru
yang bersarang di tubuh Novelean sudah berhasil dikeluarkan tim medis rumah sakit
itu. "Hanya kondisi Ny. Novelean yang masih lemah sehingga masih harus dirawat di
ruangan ICU," kata Yosep.
Kedua pasangan suami istri tersebut, ditembak orang tak dikenal, Sabtu malam
(19/11) di kompleks perumahan Bumi Roviega tepatnya di ruas Jl. Undata I,
Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Saat itu sekitar pukul 19.45
Wita, kedua korban saling berboncengan dengan sepeda motor Honda supra fit,
sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di kompleks perumahan dosen
Universitas T! adulako (Untad) Palu. Keduanya baru saja usai mengikuti ibadah ulang
tahun anak keluarga Pdt. Garsoni Langgoni di kompleks Lingkungan Industri Kecil
(LIK) Tondo, sekitar 1,5 km dari rumah korban.
Tetapi begitu melintas di ruas Jl. Untad I di depan gedung Islamic Center, Untad Palu,
tiba-tiba keduanya ditembak oleh orang tak dikenal yang juga mengendarai sepeda
motor. Tembakan itu sangat cepat dan beruntun.
Puji yang sehari-hari bekerja sebagai Dosen Fakultas Pertanian jurusan Kimia Tanah
pada Untad Palu, terkena luka tembak di punggung kiri dan Novelean, istrinya (ibu
rumah tangga), terkena tembak di ketiak sebelah kanan tembus tulang rusuk kirinya.
Akibat tembakan, keduanya langsung rebah ke tanah dan tertindih sepeda motornya,
sedang pelaku penembakan langsung melarikan dir! i.
Untung saja, beberapa menit kemudian, ada dua orang lelaki bersepeda motor, Resky
dan Rahman lewat di tempat kejadian dan langsung menolong korban yang sedang
sekarat dengan melarikannya ke RSU Undata Palu. Menurut Resky kepada wartawan
di RSU Undata, sekitar 50 meter sebelum tiba di lokasi kejadian, mereka sempat
berpapasan dengan dua orang lelaki yang mengaku petugas, dan meminta Reski dan
Rahman menolong keduanya.
Lokasi penembakan itu sendiri, tergolong sepi dan berhutan-hutan. Juga tidak
terdapat alat penerangan listrik jalan sehingga pada malam hari, ruas jalan itu gelap
gulita dan cukup mengerikan untuk dilewati. Lokasi kejadian berbatasan langsung
dengan pagar sebelah selatan kampus Untad Palu, namun di sekitarnya relatif sepi.
Perumahan Dosen Untad masih berj! arak 500 meter dari lokasi kejadian.
Hingga Senin, petugas masih belum berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan.
Pada Minggu petang, aparat gabungan Mabes Polri, Polda Sulteng dan Polresta Palu
melakukan olah TKP, namun hasilnya masih belum diketahui.
"Kita masih mendalami masalah ini. Begitu juga tentang pelakunya, masih kita
selidiki," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Rais Adam yang dikonfirmasi
Senin.
Teroris
Sebelumnya Kapolda Sulteng Brigjen Pol Oegroseno menyatakan tindakan
penembakan tersebut adalah tindakan terorisme yang ingin memancing terjadinya
konflik di daerah ini.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palu, Drs H Zainal Abidin MAg mennyatakan
para pelaku penembakan adalah oknum-oknum yang tidak menginginkan ada
kedamaian di Palu.
"Mereka itu oknum-oknum yang ingin memancing-mancing terjadi konflik di daerah
ini, membikin situasi menjadi tidak aman, warga menjadi takut keluar rumah, dan
merekapun leluasa melakukan aksinya. Itu salah satu sasaran mereka," katanya. .
Menurutnya, aparat kepolisian harus secepatnya bisa menangkap pelaku
penembakan maupun pembacokan tersebut..
Sedangkan pengurus Badan Kerjasama Antar Umat B! ergama Sulteng, Pdt. Dharma
Salatta menilai aksi penembakan tersebut sebagai upaya mengalihkan perhatian
aparat yang saat ini sedang berkonsentrasi penuh menyelesaikan masalah di Poso.
Ia mengajak warga Kristen di sini agar tetap tenang, tidak terpancing pada aksi-aksi
provokasi yang dilakukan para oknum penjahat itu.
"Kita tetap percaya pada aparat keamanan yang akan menuntaskan semua kasus ini
secepatnya," katanya. (128)
Last modified: 21/11/05
|