TEMPO, Minggu, 01 Januari 2006 | 11:59 WIB
BIN Dinilai Fokus Amankan Presiden, Lupakan Daerah Konflik
TEMPO Interaktif, Jakarta: Anggota Tim Pemantau Poso Dewan Perwakilan Rakyat,
Nadrah Izahari, menyatakan bahwa bom yang meledak di Palu, Sabtu (31/12),
semakin menunjukkan lemahnya kinerja Badan Intelijen Negara.
Menurut Nadrah, intelijen terlalu fokus pada ancaman keselamatan presiden, tapi
tidak bertindak optimal di daerah konflik. "Intelijen terlalu menggembor-gemborkan
ancaman terhadap presiden," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
itu, Ahad (1/1) siang.
Dalam rapat koordinasi DPR dengan para menteri bidang politik, keamanan, dan
hukum di gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (22/12), Tim Pemantau Poso sudah
meminta intelijen untuk mengawasi daerah Palu dan Poso. Alasannya, kedua daerah
tersebut merupakan daerah lalu lintas terorisme.
"Kami sudah beri peringatan sebelumnya. Kami sangat kecewa, pemerintah ternyata
tidak serius dengan apa yang disampaikan DPR," kata Nadrah.
Menurut dia, polisi sudah berusaha maksimal melakukan tugasnya di daerah konflik.
"Tapi, tanpa didukung kerja intelijen yang optimal, kerja polisi menjadi percuma," kata
Nadrah. Pramono
copyright TEMPO 2003
|