TEMPO, Jum'at, 11 November 2005 | 18:57 WIB
Pelaku Bom Bunuh Diri di Bali Yakin Masuk Surga
TEMPO Interaktif, Jakarta: Polisi menemukan bukti-bukti baru keterkaitan kelompok
Dr. Azahari dan Noor Din Mohammad Top dengan aksi bom bunuh diri di Bali, 1
Oktober lalu.
Bukti ini berupa rekaman video pernyataan ketiga pelaku bom bunuh diri dan kartu
tanda penduduk mereka. Barang-barang itu ditemukan di tempat persembunyian Noor
Din di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto seusai rapat kabinet di kantor presiden, Jumat
(11/11) sore, menyatakan temuan ini dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono.
Rekaman dengan durasi cukup panjang itu, menurut Sutanto, dibuat sebelum teroris
beraksi di Bali. Dalam rekaman mereka menyatakan bahwa ajaran yang mereka anut
adalah benar. "Tindakan bom bunuh diri itu dianggap hal yang mulia, bisa masuk
surga, dan sebagainya," kata Sutanto.
Selain itu, rekaman itu juga berisi celaan dan hujatan terhadap keyakinan yang
berbeda dari keyakinan mereka. "Saya kira, ajaran agama manapun kan tidak
membenarkan membunuh orang dan bisa masuk surga," Sutanto menambahkan.
Selain rekaman video berisi pernyataan pelaku bom Bali, di tempat persembunyian
Noor Din juga ditemukan rekaman tentang teknik bela diri dan pembuatan bom.
Rekaman ini, menurut Sutanto, merupakan alat instruksi untuk merekrut
anggota-anggota baru.
Di tempat sama, polisi juga menemukan barang bukti berupa KTP dua dari tiga
tersangka pelaku bom bunuh diri di Bali itu, yakni Salik M. Firdaus dan Wisnu alias
Misno. Namun, tidak diketemukan KTP pelaku yang ketiga. "Ini membuktikan
keterlibatan jaringan tersebut (dalam aksi bom Bali II)," ujar Sutanto. Dimas Adityo
copyright TEMPO 2003
|