TEMPO, Kamis, 17 November 2005 | 20:16 WIB
Berantas Terorisme
Din Syamsuddin: Teroris Pakai Kedok Islam Sesat
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din
Syamsuddin meminta umat Islam di Indonesia tidak mengingkari adanya teroris yang
menggunakan Islam sebagai kedok untuk membenarkan ajarannya. "Umat Islam
jangan terhasut oleh paham yang seolah-olah Islam, tapi sebenarnya menyimpang
dari Islam. Untuk menghindarinya, saya minta umat Islam memahami agama dari
ulama yang benar,"kata Din di kantor Muhammadiyah, Jakarta.
Din juga menegaskan melakukan bunuh diri diharamkan dalam hukum Islam. "Apalagi
jihad dengan bunuh diri, sama sekali tidak dibenarkan dalam Islam,"katanya. Konsep
jihad, menurut Din, hanya bisa dilakukan di darul harb atau daerah perang dimana
umat Islam diusir dan dirampas harta bendanya. "Di Palestina misalnya. Tapi
Indonesia ini daerah damai,"katanya.
Jihad juga seharusnya dilakukan langsung pada musuh, bukan pada orang-orang
tidak berdosa, apalagi memakan korban sesama umat muslim. "Jelas bahwa para
teroris ini salah memahami Islam. Mereka sesat,"kata Din. Teroris yang tewas dalam
aksi bom bunuh diri, menurut Din, tidak mati syahid. Din juga meminta para teroris
yang sudah dipidana mati, segera dieksekusi.
Aksi bom di Indonesia, menurut Din, justru mendiskreditkan Islam di tanah air. "Yang
rugi adalah umat Islam, karena citranya jadi buruk dan tidak sempat membangun diri
sendiri,"katanya. Karena itulah, Din meminta agar polisi mengusut dalang di balik
gembong-gembong teroris seperti Dr. Azahari. "Mereka dimanfaatkan oleh kekuatan
luar yang ingin menghancurkan Islam. Tapi mereka tidak sadar,"kata Din. Wahyu
Dhyatmika
copyright TEMPO 2003
|