TEMPO, Senin, 21 November 2005 | 14:36 WIB
Aparat TNI-Polri Bentrok di Ambon
TEMPO Interaktif, Ambon: Ketenangan Kota Ambon sekitar pukul 00.45 WIT tengah
malam tadi, khususnya di sekitar kawasan Waihaong, Perigi Lima dan sekitarnya,
berubah tegang. Bunyi rentetan tembakan dari senjata organik ke udara mengagetkan
masyarakat yang telah lelap maupun y! ang masih terjaga (21/11).
Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, ketegangan itu melibatkan dua institusi
aparat keamanan. Berawal saat pesta perkawinan salah satu anggota Detasemen 88
Polda Maluku, Bribda Lukman Nawi (24), di kawasan Waihaong, Kecamatan
Nusaniwe, Kota Ambon. Pesta pernikahan yang dilanjutkan dengan acara joget
tersebut tiba-tiba dibuat onar oleh salah seorang anggota Denkav V Kodam XVI/
Pattimura karena berjoget dengan memakai topi dan merokok. Ketika ditegur Bribda
Lukman, tentara itu tidak terima, malah menantang dan mengatakan bahwa dirinya
adalah anggota TNI. Keadaan sontak saja menjadi panas, perkelahian pun tak dapat
dielakkan.
Mendengar temannya dipukul, beberapa anggota Detasemen 88 yang berada di lokasi
hajatan secara spontan mengeroyok anggota Denkav 5 sehingga ia terluka. Tak lama
berselang kemudian, ganti teman-teman anggota TNI itu bergerak dari markasnya di
benteng Victoria menuju TKP sehingga situasi pun menjadi tegang.
Aksi ! gerakan maju rombongan anggota Denkav dilakukan sepanjang jalan Sultan
Babullah sambil melakukan lemparan batu, menyebabkan beberapa mobil ada yang
terkena lemparan batu. Amukan terhadap anggota oknum Denkav itu akhirnya
berbuntut ketika beberapa anggota Polres mendatangi lokasi kejadian dengan
maksud mengamankan situasi. Tak pelak, aksi saling baku lempar antara kedua
kesatuan ini pun terjadi.
Aksi tersebut baru berhenti ketika ada tembakan peringatan dari anggota Polres
Pulau Ambon dan PP Lease berikut munculnya anggota PM dan Provos Polda.
Akibat insiden tersebut dari data lapangan yang berhasil dihimpun Tempo, tiga warga
Waihaong mengalami luka-luka akibat amukan Yonkav V, yaitu La Toleng(19), Rafli
(18) dan Hamid Mandula (45). Sementara enam rumah warga, delapan mobil
mengalami pecah kaca.
Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease, Ajun Komisaris Besar Pol. Drs Leonidas
Braksan, saat dihubungi membenarkan adanya ketegangan tersebut, namun
menurutnya masalah tersebut telah diselesaikan di tingkat pimpinan masing-masing.
Yusnita Tiakoly
copyright TEMPO 2003
|