15 Minggu Agustus 2004, 12:54:37 AM

All About T

 

"Tukang tempe tertantang tukang tahu" Tatkala temperatur terik terbakar terus tersebar, tukang tempe tetap tabah, "Tempe-tempe", teriaknya. Ternyata teriakan tukang tempe tadi terdengar tukang tahu, terpaksa teriakannya tambah tinggi, "Tahu-tahu-tahu!" "Tempenya terbaik, tempenya terenak, tempenya terkenal!!", timpal tukang tempe Tukang tahu tidak terima,"Tempenya tengik, tempenya tawar, tempenya terjelek!" Tukang tempe tertegun, terhenyak, "Teplakkk...!" tamparannya tepat terkena tukang tahu. Tetapi tukang tahu tidak terkalahkan, tendangannya tepat terkena tulang tungkai tukang tempe. Tukang tempe terjengkang tumbang! Tapi terus tegak, tatapannya terhunus tajam terhadap tukang tahu. Tetapi, tukang tahu tidak terpengaruh tatapan tajam tukang tempe tersebut, "Tidak takut!!!" tantang tukang tahu. Tidak ternyana tangan tukang tempe terkepal, tinjunya terarah, terus tonjokkannya tepat terkena tukang tahu, tak terelakkan! Tujuh tempat terkena tinjunya, tonjokan terakhir tepat terkena telak. Tukang tahu terjerembab "Tolong...tolong...tolong...!",teriaknya terdengar tinggi. Tak lama, tukang tempe teruskan teriakannya, "Tempe...tempe....tempe...!"

|

 

14 Minggu Agustus 2004, 12:55:09 AM

Mengapa Mahasiswa Tidak Lulus Ujian

Kalau dilihat dari logika ini, sebenarnya bukan salah sang mahasiswa bila ia tidak lulus ujian, belajar pun tidak sempat...

Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari? yang kita tahu sebagai tahun akademik mahasiswa... Kita hitung!

Hari Minggu: 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat. Hari tersisa tinggal 313.

Hari Libur (Nasional maupun Internasional): Tak kurang dari 13 hari Libur setahun. Hari tersisa tinggal 300.

Liburan Semester: Jelas semua mahasiswa akan berlibur dan pada pulkam
Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.
Hari tersisa tinggal 240.

TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan: berarti 120 hari terpakai.
Hari tersisa tinggal 120.

Beribadah perlu? paling tidak 1-2 jam digunakan untuk aktivitas tersebut, kita
alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 95.

BLOGWALKING, aktivitas yang sangat vital buat yang punya blog atau situs
memerlukan paling tidak 1 jam selama 15 hari tertentu dalam satu bulan. Hari tersisa tinggal 80.

MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan/minum (makan pagi, siang, sore), hilang lagi 30 hari.
Hari tersisa tinggal 50.

Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 jam terpakai lagi,
Hari tersisa tinggal 35.

Kita pun bisa sakit: paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup
mewakili. Hari tersisa tinggal 30.

Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester
berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian. Hari tersisa tinggal 6.
Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.
Hari tersisa tinggal 1 hari.

Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN ! "Masa" belajar sih?

|

 

27 Selasa Juli 2004, 07:46:09 AM

Sportamomen Around The World

|  

 

 

22 Kamis Juli 2004, 03:53:38 PM

Wajah-wajah Asing Yang Akrab

Beberapa hari yang lalu, gw mengakses Blogbugs, trus dari sana gw akses ke menu gallery. Di menu ini gw nemuin foto2 dumentasi Gathnas II yg berlangsung dr tgl 4 s/d 6 Juni, di Kaliurang, Jogja, tepat dua hari setelah B'day gw. Karena terlalu banyak foto, gw cuman sempat ngeliatin thumnails-nya, cuman beberapa foto yg sempat gw dengan full view. Dan yg beberapa foto itu yg gw sempat save ke kompie gw. Salah satu di antaranya adalah potret di bawah ini.

Aneh, wajah2 mereka ga' pernah gw liat sebelumnya, tapi wajah-wajah itu seakan begitu akrab bagiku, Kesan yg muncul bagaikan mahluk indah yg telah lama gw kenal, yg telah hadir di sisiku. wajah-wajah yg meninggalkan kesan keakraban, kedekatamn dan tak asing bagiku. Ironisnya, wajah-wajah ini tak pernah menampakkan diri di depanku, apa lagi menjamahnya. gw mencoba untuk melakukan interpretasi, tapi itu tak banyak membantu. Di dunia blog, sedikit, kaum blogger yg memajang potretnya di sana, entah apa alasannya, mungkin karena ingin menciptakan kesan misterius, atau barangkali ga' terlalu pd untuk mempulikasikan wajahnya yg mungkin menurut dia ga' menarik, atau barangkali emang ga' punya koleksi foto barangkali, alias sososk yg fotopobia. Susah untuk meninterpretasi identitas wajah-wajah itu. Sempat seh menggunakan modal instin, atau melihat blog offline yg gw sempat simpan di hardisk. perlu diketahui sampe skarang ini ada 107 blog yg sempat bertahta di hardisk gw. Emang banyak ada fotonya, tapi lebih banyak lagi yg ga' ada fotonya. lantas gw, bertanya, Adakah kemungkinan gw bertemu mereka secara live, nampak di depan gw, bukan melalui monitor, bukan melalui blog, dan bukan juga melalui shoutbox, mungkinya, dan sangat mungkin juga tidak. ya mungkin waktu udah mempersiapkan jawaban untukku, tapi kapan? tiada yg tau, slain waktu itu sendiri. Benarkah adanya interpretasiku itu? atau justru keliru adanya? Ahhh manusia khan tidak harus bertemu dengan Tuhannya sebelum Menyembahnya !. Dan gw ga' harus bertatap-muka dengan wajah-wajah itu untuk mengakui eksistensi mereka. karena mereka itu eksis. Bukan sesuatu yg maya, yg abstrak, yang tak terjamah olehku.

|  

 

21 Rabu Juli 2004, 10:09:06 PM

Wajah-wajah Asing Yang Akrab

Negara kita itu emang kaya ya! (Semua orang juga tau), ya kaya manusia, kaya sdm, kaya akan hasil hutan, kaya akan hasil. bahari, kaya akan hasil rempah2 (pantesan negara belahan eropa sana, pada zaman merkantilisme, begitu tergiur untuk menguasai kepulauan Nusantara), dan kaya akan jargon (baca: Istilah).

Pada kenyataannya, tidaklah mengherankan jika setiap daerah memiliki istilah tersendiri akan sesuatu. Mungkin hal ini merupakan suatu pembeda atas kebudayaan bahasa dari daerah lainnya. bahkan dalam satu rumpung bahasa suku, kamu akan menemukan berbagai varian yang berdasar pada letak geografis. Di daerah saya misalnya, Di provinsi Sul-sel akan ditemui 5 bahasa besar, Yaitu Bahasa Bugis, Bahasa Makassar, Bahasa Mandar, Bahasa Toraja, dan Bahasa Palopo (Luwu). Sedangkan Bahasa daerah yg saya gunakan sehari-hari, yaitu Bahasa Makassar, juga terdiri atas 5 varian berdasarakan letak geografisnya, Yaitu Bahasa Makassar Lakiung, digunakan di daerah bagian selatan Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar (bahasa ini yg saya gunakan); Bahasa Makassar Turatea, digunakan di daerah Jeneponto; Bahasa Makassar Bantaeng, diguanakan di daerah Bantaeng, bisanya orang sana kalo ditanya tinggal di mana akan menjawab tinggal di Bandung, Bantaeng Dekat Gunung, Hiiii hii; Bahasa Makassar Konjo, dipakai di daerah Bulukumba (Kecuali suku Kajang, yg memiliki bahasa tersendiri); dan yang terakhir Bahasa Makassar Sijara, dipakai di daerah Kepulauan Selayar. Ohh ya, kayaknya orang sana ga' pernah mengenal istilah "Makassar" itu sendiri, justru yang dikenal adalah istilah "Mangkasarak", Istilah "Makassar" sendiri sepertinya buatan orang pusat deh. karena dalam Bahasa Makassar, hanya mengenal huruf mati "k","n",dan "ng". Karena itulah kalo orang Bugis/Makassar akan kebanyakan pake "ng" sebagai akhiran, entah apa penyebabnya, mungkin kelebihan vitamin G kal, sebagai cotoh, "Kemaring saya makang ayang goreng", pemakain bahasa seperti ini sering disebut dengan istilah "Okkot".
Oh ya, kembali ke maslah Jargon, akibat pemakain bahasa yg berbeda-beda ini, maka terjadi juga perbedaan dalam pemakaian

jargon atau istilah untuk mendefenisikan sesuatu. Akhir-akhir ini, kalo gw blogwalking, atau istilah gw, "blogsitting: soalnya gw kalo ngeblog duduk di kursi, banyak mendengar istilah "Sidang", yg selama ini gw ga pernah dengar di kampus gw, untuk mendefenisikan ujian akhir yang ditempuh seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Gw hanya mengenal istilah "Sidang" untuk mendefenisikan prosesi di pengadilan. Justru istilah yg gw pake di kampus untuk mendefinisikan mahasiswa yg sedang ujian akhir adalah "Ujian Meja". Gw sendiri ga' tau siapa dan bagaimana istilah ini muncul, entahlah mungkin juga ada daerah lain yg menggunakan istilah ini.

Hayoo, siapa yg di antara kalian yg pernah ke Makassar? Kalo emang pernah, mungkin ketika berkenalan dengan orang sana, Anda akan sedikit terbengong2 mendengar pemakain bahasa yg dipakenya, pemakain istilah yg menurut km tidak pada tempatnya. malah dianggap menyalahi grammar.

berikut ini percakapan singkatnya:


Orang Jakarta: " Allow, elo tau ga, resto yang paling dekket dari sini?"
Orang Makassar: " Ohhh, kalo mauki cari restorang, ambilmaki pete-pete biru, baru bilang kirimi di jalang Ahmad yani"
Orang jakarta: "?????????". oh ya, bisa ga' elo nganterin gw ke sana?
Orang Makassar: "Ohhh bisaji". (Karena orang jakarta-nya lumayan manis, dia memberanikan bertanya), Mau apaki' di Makassar?
Orang Jakarta: "Ohhh, gw ke sini urusan bisnis"
Orang Makassar: "Kita siapa namanya?"
Orang Jakarta: "???????????????????" (Bengong, giman jawabnya)
Orang Makassar: "Kita tinggal di hotel mana?"
Orang Jakarta: @$#%%%%%^^%%?????????" (Gile nih orang, blom apa-apa udah mo tinggal bersama, mana lagi modelnya kayak gituh)
Orang Makassar: "Kita Orang jakarta, ya?"
Orang Jakarta: $^^%^^%% (Dalam ati: Lahh, ini orang pernah ke jkt kali ye)

Gimana? Pusing khan? gw juga pusing nih, gimana ngejelasinnya. Ok, I'll try.

Fakta Linguistik pertama: Orang Makassar sangat susah untuk nyebutin akhiran n, bisanya akan ditambah dengan akhiran "ng" seperti "restauran" akan menjadi "Restorang"; "jalan" menjadi "jalang".

Fakta Linguistik Kedua: Orang Makassar ga' pernah mengenal istilah angkot, yg mereka kenal adalah istilah "pete-pete", gw sendiri ga' tau asal-muasal istilah ini.

Fakta Linguistik ketiga: Orang Makassar mepergunakan istilah "Kiri" kalo mo nyetop angkot, bukannya istilah "Setop/stop".

Istilah kiri sendiri digunakan karena emang aturannya kalo menghentikan kendaran di jalan raya harus di sebelah kiri.


Fakta Linguistik keempat: Orang Makassar akan selalu menggunakan akhiran "Ki' (glotal)" untuk memperhalus bahasa dan biar kedengarannya sopan. Ki' digunakan untuk menggati kata "Anda". Akhiran "Ki'" sendiri berasal dari kata "kita". Dalam bahasa Indonesia artinya ya Kita (bentuk jamak orang pertama).


Fakta Linguistik kelima: Orang makassar akan menggunakan istilah "Kita" untuk menggantikan kata "Anda', seperti di atas, agarlebih sopan dan halus.

Istilah "kita" tidaklah berasal dari bahasa daerah, tetapi murni bahasa melayu yg km kenal. Gw sendiri ga' tao koq harus pakai istilah Kita yg sama sekali melanggar aturan bahasa baku, karena kita merupakan bentuk jamak, sedangkan pemakain pada kalimat "kalo kita, siapa namanya?" harusnya memamakai bentuk kata ganti tunggal, seperti Anda, Kamu atau kau. Akibat pemakain bahasa ini maka seringlah timbul persepsi yg salah dari orang yg ga' ngerti penggunakan dan pemakaian istilah tersebut. Seperti pada kalimat "Kita siapa namanya" dan "Kita orang jakarta" atau "Kita tinggal di mana?". dalam persepsi km istilah "Kita" di atas berarti "Kamu dan dia", Bentuk Orang pertama Jamak, sedangkan dalam persepsi orang Makassar, istilah "kita" berarti "Anda, engkau, kamu, kau, elo, dll". pemakain "kita" digunakan untuk memperhalus perkataan dan biar kedengarannya sopan. masalahnya, persepsi akan istilah "kita" seperti yg dipersepsikan oleh orang Makassar tidaklah bersifat universal. Sebagaimana yg dipahami oleh orang dari daerah lain.

Lantas bagaimana dengan dengan daerah lain, gw yakin, mereka juga memiliki persepsi lain akan suatu kata atau sistilah atau jargon.yaaa, bumi nusantara yg kita pijak ini emang begitu variatif, heterogen, dan berwarna-warni, bukankah pelangi indah karena tersusun dari berbagai macam warna yg berbeda-beda. Maka terimalah perbedaan yg canti dan indah ini.

|  

 

Prev Next