MENCURAHKAN HATI UNTUK NETTER YANG MENGALAMI SEPERTI SAYA

 

Ungkapan perasaan hati ( CURHAT) ketika menginjak Jakarta setelah pindah tugas dari Makassar ke Jakarta. Tak terasa sudah 2 bulan saya tempuh di salah satu kantor induk PLN yang bergerak dibidang Education and Training.Ada permintaan seorang “Client” atau yang berwenang dan bermaksud untuk mengembangkan mamantapkan system informasi Diklat agar setiap customer segera dapat mengakses informasi diklat (kursus,data siswa,registrasi, dsbnya) dengan sebuah system ONLINE berbasis WEB Based yang melibatkan bebarapa unit di seluruh Indonesia.Bisa dibayangkan betapa rumitnya bila kita yang pertama kali ingin membuat system seperti itu. Bagaimana kombinasi scriptnya agar menghasilkan dengan baik kemudian dengan usulan bermacam – macam tanpa ada perencanaan yang baik dan tidak ada koordinasi di Kantor Induknya. Setiap kali ada perombakan permintaan field yang diinginkan unit, ketika melalui perjalanan cukup panjang di Unit-Unit dirombak beberapa kali dan tdk membawa fasilitas LAPTOP setiap menuju ke Unit sehingga harus mampir ke Warnet seperti layaknya membangun Web Aplikasi pada umumnya.Walaupun kurang memadai fasilitas tersebut kalau ada kekurangan atau permintaan unit harus cepat-cepat ke Warnet sudah barang tentu harus keluar duit.Memang saya pergi ke Unit dengan menggunakan SPPD,tetapi apakah itu sudah menjamin bahwa dengan sppd kita sudah memenuhi untuk itu padahal di sisi lain banyak client client di kantor kita yang tidak jelas juntrungannya,memang cukup rumit dan kompleks dalam menghadapi kehidupan kerja yang tidak jelas.Akibat dari proses ini saya selama 2 bulan tidak menambah wawasan atau pengembangan pribadi akibat terbentur dengan penyelesaian SCRIPT dari Program itu.Pengorbanan yang begitu rumit dan berat dan masih ada bermasalah yang diibaratkan mencari-cari kesalahahan pribadi dan lama perjalanan dan sebagainya ,padahal pembuatan dari program tersebut tidak selalu mulus harus melihat kondisi server dan kesiapan jaringan yang tersedia, dan itu tidak dipikirkan oleh client-client yang memang selama ini mungkin semuanya disuguhkan yang enak dan yang penting jadi karena semua bisa dipihak ketigakan sehingga proses yang dikerjakan kadang-kadang kurang menjadi perhatian.Akhirnya semua ini saya berprasangka baik saja, mungkin Client sibuk dan mungkin Pusing,sehingga saya tahu diri juga karena “ CLIENT “ juga banyak berkorban untuk saya, Cuma kadang –kadang setelah saya renungkan saya masih bodoh seperti yang lau-lau ketika saya berada di Unit semula . Seperti KELEDAI yang selalu mengulangi perbuatan yang salah yang sama secara berulang-ulang

Kesimpulannya:
Berhati-hatilah bila menjadi web desainer atau web programmer. Kita pintar dan tahu teknologi, tetapi orang-orang seperti ini juga tahu bagaimana cara memanfaatkan orang-orang seperti kita. Kita pintar pada satu sisi, tetapi lemah dan tidak tegas pada sisi yang lain. Saya akan jelaskan dengan anekdot postulat sebagai berikut :

 

Rumus pertama: P = W/t -- yang pernah masuk SMU pasti tahu ,
dimana : W = usaha, P = daya (bisa diartikan skill, kemampuan intelektual) dan t = waktu
Rumus kedua: t = Rp, waktu sama dengan uang (rumusnya orang modern dan rakus harta)
Bila rumus pertama dibuat persamaan seperti ini:
t = W/P, dan t disubstitusikan dengan Rp, sehingga
Rp = W/P.
Bila P mendekati limit 0:
Rp = W/0, maka Rp akan menjadi tak terhingga (dapat banyak duit...)


Disini terlihat bahwa dengan memiliki skill yang kurang (P mendekati nol) tetapi memiliki usaha untuk memanfaatkan orang lain yang besar (W besar) dapat menghasilkan uang yang banyak).
Makanya kebanyakan orang yang cuma tau bacot aja yang paling banyak dapat duit. Politisi-politisi kita yang taunya cuma bacot (ngomong) doank atau anggota DPR yang cuma tau ngomong saja tetapi tidur saat bersidang yang membahas nasib rakyat itu yang banyak dapat duit...
Satu lagi, kebanyakan orang Indonesia tidak menghargai ilmu dan karya cipta, terbukti banyaknya pembajakan software yang notabene adalah hak cipta atas kekayaan intelektual (penulis menggunakan KWrite yang berjalan di atas sistem operasi Linux, jadi tidak membajak ) serta karya yang berguna buat orang lain. Dari sinilah letak rusaknya moral bangsa kita. Kita tiap hari memakai barang curian dan berbangga-bangga dengan kemampuan kita menggunakan barang curian tersebut. Bahkan barang curian itupun kita pakai untuk mencari nafkah, seperti membuka rental dan sebagainya.
Hasilnya? moral kita ambruk dan dosa pun bertumpuk, tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk ...