Last Update: June 28, 2002                     Home | Artikel | Foto-foto | Link | Tentang Kami | Kontak Kami
 
 HIKMAT #41 
 APAKAH ANDA MENGHITUNG BERKAT ANDA  ATAU BERPIKIR BAHWA BERKAT ANDA TIDAK DIHITUNG? 

                                                       
Apabila doa satu-satunya yang anda ucapkan dalam seluruh kehidupan anda adalah “Terima kasih,” itu akan mencukupi” (Miester Eckhart). Apakah anda memiliki sikap berterima kasih? Jika kita berhenti berpikir lebih jauh. Seluruh perasaan manusia, ucapan terima kasih memiliki ingatan terpendek. 
  
            Cicero berkata, “Hati yang bersyukur tidak hanya merupakan penghargaan terbesar, tetapi merupakan induk dari semua penghargaan lainnya.” Derajat bahwa anda berterimakasih merupakan indeks yang meyakinkan mengenai kesehatan rohani anda. Max Lucado menulis, “Iblis tidak harus mencuri sesuatu dari anda, yang harus ia lakukan adalah membuat anda merasa benar.” Apabila anda menghitung semua berkat-berkat anda, anda akan selalu menunjukkan keuntungan. 
  
            Gantilah kekecewaan anda dengan ucapan syukur. Bersyukurlah untuk apa yang anda miliki, bukan kecewa untuk apa yang tidak anda miliki. Jika anda tidak bisa bersyukur untuk apa yang anda miliki, bersyukurlah untuk dari apa anda telah terlepas. Henry Ward Beecher berkata, “Orang yang tidak bersyukur...tidak menemukan belas kasihan; tetapi hati yang bersyukur...akan menemukan berkat-berkat surgawi, dalam setiap jam.” Semakin banyak anda mengeluh semakin sedikit anda
menerima. 
  
            “Jika kita mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan, kita akan segera tidak menginginkan apa-apa yang kita dapatkan” (Vernon Luchies). Jika anda tidak menikmati apa yang anda miliki, bagaimana mungkin anda menjadi lebih berbahagia dengan memiliki lebih banyak lagi? Francis Schaeffer berkata, “Permulaan pemberontakan manusia terhadap Allah, dari dulu sampai sekarang, adalah tidak adanya hati yang bersyukur.” Benih-benih ketakutan tidak akan bertumbuh pada hati yang bersyukur. Erich Fromm menggambarkan, “Ketamakan adalah lubang yang tanpa dasar yang melelahkan manusia dalam usaha yang tidak berakhir untuk memuaskan kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan.” 
  
            Epicurus menggambarkan, “Tidak ada kecukupan bagi orang yang kecukupannya terlalu kecil.” Ini adalah tanda yang meyakinkan mengenai mediokritas untuk menjadi moderat dengan ucapan terima kasih kita. Jangan mendapatkan diri anda sendiri terlalu sibuk meminta Allah untuk kesenangan-kesenangan yang anda tidak mempunyai waktu untuk berterimakasih kepada-Nya. Saya mengkaitkan dengan apa yang Joel Budd katakan, “Saya merasa seperti saya dalah satu-satunya orang yang menulis amazing grace.” 
  
            “Kebahagiaan selalu tampak kecil ketika anda menggenggamnya di tangan anda, tetapi lepaskanlah, dan anda akan mempelajari seketika betapa besar dan berharganya kebahagiaan itu.” (Maxim Gorky). Saya percaya kita seharusnya memiliki sikap seperti George Hubert, ketika ia berkata, “Engkau Ya, Allah telah memberi begitu banyak kepadaku, berikan kepadaku satu hal lagi - hati yang bersyukur.” Alkitab mengatakan dalam Mazmur, “Mari kita datang ke hadapan hadirat-Nya dengan ucapan syukur.” Ucapan syukur kita kepada Allah seharusnya selalu mengawali permintaan-permintaan kita kepada-Nya. Alkitab menantang kita dalam I Tesalonika 5:17-18, “Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal.” 
  
            “Kita tidak mengucap syukur kepada Allah untuk begitu banyak yang Dia telah berikan kepada kita. Doa-doa kita terlalu sering adalah doa pengemis, doa yang meminta sesuatu. Kita mempersembahkan terlalu sedikit doa ucapan syukur dan pujian” (Robert Wood). Jangan mendapatkan diri anda sendiri pada akhir hidup anda menyatakan, “Alangkah indahnya kehidupan yang telah kumiliki! Aku hanya berharap aku menghargai dan menyadarinya dengan segera.” 
  
    Terima kasih Allah untuk piring-piring yang kotor; piring-piring itu mempunyai sebuah cerita untuk dinyatakannya. Ketika kumpulan orang lain lapar, kita makan dengan baik. Memiliki rumah, dan kesehatan, dan kebahagiaan, kita seharusnya tidak menginginkan pertengkaran; karena dengan bukti ini, Allah sangat baik kepada kita. 

 
   
Webmaster: Hendro Nugroho @ Geology Dept., BYU, 2002