Menyambung tayangan berjudul yang sama kemarin, teknik kedua yang kerap kami pakai bagi ortu yang baru saja "disambar halilintar" bahwa anaknya kecanduan narkotik adalah, 'the problem is bigger than you, get help'. Yah jelas bahwa hampir tidak pernah ada ortu yang mampu untuk menanggulangi permasalahan itu hanya di antara keluarga, apalagi kalau keluarga bersifat "nuklir". (Keluarga nuklir adalah hanya ayah-ibu dan anak-anak seperti banyak di Toronto sini.) Tingkat persoalannya memang selalu berbeda untuk setiap kasus dan dengan demikian, juga pencarian bantuan yang dapat dilakukan. Namun, satu kesimpulan yang mudah dilakukan, ortu yang bersangkutan sedang hidup di "neraka dunia". Proses duka nestapa mereka sering mirip atau melewati tahapan berduka seperti yang dibahas oleh pakar duka Elizabeth Kuebler-Ross dalam bukunya 'On Death and Dying'. Seperti halnya grieving process, ada tahap denial, anger, guilt feeling, dsb, untuk lalu sampai ke tahap acceptance atau "menerima nasib". Tanpa bermaksud mengecilkan kesusahan orang yang sedang berduka karena kematian, proses yang dilalui ortu anak pecandu narkotik beberapa kali lipat sengsaranya. Bayangkan: bukan saja Anda harus berurusan dengan anak yang dari "malaikat" menjadi "anak setan" tetapi Anda pun sering-sering harus berurusan dengan polisi, jaksa, hakim, sipir penjara, konselor, dokter, psikiater, dan puluhan manusia lainnya. Seluruh ilmu yang pernah Anda pelajari dari mulai bangku SD sampai ke Universitas tidak ada artinya alias Anda akan bergumul dengan seratus istilah baru dan tercebur ke dalam pusaran air kehidupan.
Lalu bagaimana Anda sebagai ortu mampu untuk tidak hanyut dan tenggelam bila Anda tidak mencari pertolongan? Satu dua di antara warga milis ini mungkin berkata, "Salahmu sendiri, waktu anak itu masih kecil bagaimana engkau membesarkannya?" Saya berkata, "Belum tentu anak menjadi pecandu narkotik karena salah ortu atau salah mendidik. Banyak ortu yang goblok alias blo'on (termasuk saya kadang-kadang) dan melakukan segala macam kesalahan luar biasa di dalam mendidik anaknya, eh sang anak semuanya jadi orang tuh." Di tayangan mendatang mungkin akan saya singgung, apa saja dugaan saya mengenai lingkungan keluarga yang mempunyai kemungkinan lebih besar si anak tidak menjadi pecandu narkotik. Soalnya saya pernah menyinggung di salah satu tayangan saya, bahwa 'prevention is better than cure'. Seorang psikiater merangkap konselor klinis pernah memberikan ceramah kepada saya dan teman-temanku mengenai rehabilitasi pecandu narkotik. Dengan sedih ia melaporkan, bahwa menurut statistik maupun pengalaman klinisnya, tingkat sukses hanyalah 30-40%, semakin lama atau berat tingkat kecanduannya semakin kecil kemungkinan untuk sembuh.
Mencari bantuan ini variasinya luas dan macam-macam pilihannya tergantung dari latar belakang anak dan lingkungan keluarga. Sering permasalahan bertambah karena si anak hidup di dua rumah alias ayah ibu sudah bercerai atau hidup terpisah :-(. Umum yang saya temani adalah si ibu sendirian atau sang 'single mother'. Salah satu dugaan saya adalah, ayah yang masa-bodohan, tak acuh, tidak "bertulang-belakang", sepertinya mempertinggi risiko seorang anak menjadi pecandu narkotik. Banyak badan atau institusi yang dapat membantu ortu. Di setiap kota besar di Amerika Utara banyak terdapat bermacam kelompok '..... Anonymous' dari mulai 'Alcoholic Anonymous', 'Nicotine Anonymous', 'Gambler A.' sampai ke 'Narcotic A.'. Program itu cukup berhasil dan entah sudah menolong berapa juta manusia yang kecanduan segala macam hal. Kelompok itu terbuka bukan saja bagi penderita tetapi juga anggota keluarganya. Klinik konseling dan terapi, dari mulai yang gratis (diolah pemerintah) sampai ke yang bayar (swasta, sering memakai nama tokoh terkenal, misal Betty Ford Clinic) juga terdapat dimana-mana. Masih banyak variasi lainnya seperti rumah penampungan atau 'half-way house' dimana si anak mendapatkan konseling dan terapi yang intensif setelah keluar dari penjara atau rumah sakit. Di jaman Internet, mungkin saja melalui Web dapat diperoleh informasi yang berguna atau bermutu. Salah satu yang terkenal di Toronto adalah Addiction Research Foundation, suatu institusi yang hasil risetnya bermutu kelas dunia. Seperti saya sudah katakan, amit-amit, tok tok tok, jangan sampai Anda perlu mencari semua informasi tersebut untuk keperluan diri Anda sendiri. Namun, 'go get some help' saya kira selalu berlaku untuk kita semua bila kita menghadapi permasalahan yang lebih besar dari kemampuan diri kita untuk mencari penyelesaiannya. Sampai berjumpa di tayangan berikutnya, salam dari Toronto.