Hari Minggu 25 Januari 2009, hari ke delapan kami numpak cruise ke Amerika Selatan, merupakan hari bersejarah sedikitnya untuk kami berdua. Yakni pertama kali pernah mengelilingi Cape Horn, suatu prestasi yang bisa dibanggakan bila Anda seorang pelaut naik kapal layar. Sebab seperti saya tulis di tayangan terdahulu, inilah tanjung yang paling berat untuk dilalui, bukan saja karena adanya angin kencang dan ombak beberapa meter, juga arusnya yang deras dan bila nasib sial, kapal bisa membentur karang atau nubruk gunung es. Dari ketiga tanjung di dunia yang dijadikan patokan untuk suatu perlombaan berlayar paling gila, Vendee Globe, Cape Horn adalah yang paling selatan, yakni di lintang 56 derajat. Tanjung Agulhas yang paling selatan di Afrika cuma lintang 35 dan Rakiura di ujung Selandia Baru cuma 47 derajat. Bila Anda ingin membandingkan lintang segitu di utara, Fort Severn desa paling ujung di utara Ontario di tepi Hudson Bay masih di bawah lintang 56. Edmonton kota terbesar terutara di barat Kanada cuma sekitar 53, barulah Juneau di Alaska ada di lintang 58. Berkat doa-doa dan restu Anda sekalian, kemujuran kami alami lagi menjelang Cape Horn sebab lautnya tenang dan hampir tiada ombak. Padahal selain di lintang selatan begini anginnya kencang banget, juga ada tunnel effect yang terbuat oleh pegunungan Andes dan Antarctica yang bisa membuat ombak tingginya puluhan meter dan itu adalah normal di Cape Horn.
Geografi Amerika Selatan di ujungnya ini merupakan suatu kepulauan, Tierra del Fuego yang berarti Tanah Api. Ceritanya ketika Ferdinand de Magellan pertama kali mau mendarat di kepulauan ini, ia melihat api disana-sini yang dinyalakan oleh orang Indian suku Yamanas disitu. Jadilah namanya Tierra del Fuego. Karena politik, kepulauan ini terbagi dua, sebelah barat dikuasai Chile, sebelah timur Argentina. Cape Horn sendiri sebetulnya berasal dari nama kota di Belanda, Hoorn dan nama Kaap Hoorn diberikan sebagai penghormatan untuk kota itu. Ceritanya, dua kapal VOClah yang pertama menemukan Cape Horn ketika mencari jalan lain dari Indonesia ke Belanda :-). Pada tanggal 25 Januari 1616 kapal Eendracht, 360 ton dan Hoorn, 110 ton, menemukan jalanan di Lautan Selatan ini, yang kemudian dinamakan Drake Passage, selebar 650 km. Sebelumnya jalan kapal dari Pasifik ke Atlantik ditempuh melalui Selat Magellan. Belakangan Charles Darwin di atas kapalnya HMS Beagle menemukan jalanan lain lagi yang sekarang terkenal dengan sebutan Beagle Channel. Tanggal 25 Januari 2009, Bang Jeha pelaut gadungan di atas kapal Radiance of The Seas, berbobot 90 ribu ton menemukan Cape Horn, ihik ihik :-).
Kerancuan nama membuat Kaap Hoorn menjadi Cape Horn ketika diInggriskan dan Cabo de Hornos saat diSpanyolkan. Oleh karena itu si Sahin headwaiter di meja makan kami jadi eror sebab mengatakan pulau karang itu sebagai berbentuk tanduk. Nah, pulau Cape Horn ada di bawah pemerintahan Chile dan tidak bisa dicapai baik dari daratan maupun lautan. Hanya ada satu mercusuar tanpa penjaga disitu. Ada satu mercusuar lagi di pulau lainnya di sebelah timur laut dimana Angkatan Laut Chile menempati marinirnya. Pulau ini jelas tampak menjelang kami sampai di Cape Horn atau mengelilingi pulau karang itu. Kesan kami melihat Cape Horn sama kaya orang norak yang pertama kalinya ke Killarney Lake, "kog cuma begitu azha yah" :-). Yah, cuma pulau karang doang prens, kaga ada bagus-bagusnya, ada suatu formasi batu-batuan yang agak aneh di lepas pantainya, salah satunya disebut 'the cathedral' karena ada bolongan gede di dalam batu sehingga membentuk ruangan seperti katedral. Kalau Anda tinggal di Ontario, pergi canoeing ke Georgian Bay jauh lebih indah mencekam.
Setelah selesai mengelilingi Cape Horn kaya orang kurang kerjaan :-), kapal balik ke utara lagi dan kali ini menuju Beagle Channel. Seperti saya tulis di atas, selat ini menghubungkan Atlantik dengan Pasifik dan panjangnya 240 km, lebarnya di bagian yang tersempit adalah 5 km. Ushuaia terletak di bagian selatan dari pulau Tierra del Fuego. Berhubung jumlah penduduknya 60 ribuan maka meskipun ada kota lainnya yang lebih selatan sedikit dan kami lalui juga, Puerto Williams di Chile, yang cuma terdiri dari 2500-an orang, maka Ushuaia dijuluki kota terselatan di dunia. Disamping itu, ia juga memenuhi persyaratan kota seperti ada penjara :-), rumah sakit, sekolah, pabrik dan balai kota. Saya akan mendongengkan lagi mengenainya di kisah mendatang. Sebagai recap supaya Anda lebih oke ilmu buminya mengenai Amerika Selatan dibandingkan prenmu, Drake Passage terletak antara Cape Horn dengan Antartik. Beagle Channel antara selatannya Tierra del Fuego dengan beberapa pulau kecil seperti Isla Nueva, Picton, Navarino, Hoste, Londonderry dan Stewart Island. Selat Magellan terletak antara utaranya Tierra del Fuego dengan daratan Amsel.
Beagle Channel menjadi termashur ketika di pelayaran keduanya, kapten Robert FitzRoy nakoda HMS Beagle mengajak Oom Darwin nunut lewat selat ini dan apa yang diketemukan si Oom di a.l. Galapagos Islands menjadi sejarah. Kalau saya katakan ke Cape Horn cuma melihat pulau karang seceplikan doang, maka Beagle Channel begitu baru masuk juga sudah terlihat indah. Sebab di kejauhan terlihat pegunungan Andes dengan beberapa puncak bergunung es dan glacier disana-sini. Kepada prensku Canadians, jangan kecil hati dahulu, Rocky Mountains kita masih jauh lebih mencekam dan indah mek :-). Namun, untuk bagian dunia ini, tetaplah Beagle Channel lumayan cantiknya, terbukti dari bertemunya kami dengan beberapa kapal cruise lainnya yang menuju ke Atlantik.
Karena hari ini hari Minggu, tak ada hal-hal menarik lainnya selain di pagi hari Bang Jeha dan nyonya sempat ikut Misa Kudus. Ruangan yang dipakai kali ini menjadi ngebeludak sampai belasan puluhan orang terpaksa berdiri. Memang orang Katolik sejati ngerasa berdosa banget kalau sampai di hari Minggu kaga ikutan Misa. Bosku adalah salah satunya dan rupanya selain kesaktiannya terbukti sekali lagi, juga ia memang orang yang terberkati. Sori kalau Anda sudah bosan membacanya, di siang harinya, ketika ada lagi pertandingan bridge round robin, ia bermain gemilang dan jadi juara pertama lagi. Gimana ia tidak merasa semakin perlu ikut Misa, ihik ihik :-). Sekian dulu laporan perjalanan MS Radiance of The Seas hari ini dari Beagle Channel, sampai kisah mendatang.