Baltic Sea Cruise # 1

Bila Anda sudah lama tinggal di Kanada, mengetahui kualitas kehidupan warga negeri ini, dimana selama beberapa tahun pernah dipilih PBB sebagai 'the best country to live in the world' Anda mestinya kenal negara-negara Skandinavia. Mengapa? Sebab merekalah, terutama Swedia yang sekarang menduduki ranking atas, ada dalam 10 negara teroke untuk berbagai kualitas kehidupan. Ya, Kanada negeri pilihanku untuk tempat tinggal sudah merosot karena kalah dari Denmark, Norwegia, Finlandia, selain Swedia, dalam banyak hal. Itulah sebabnya sejak dahulu kala saya berminat mengunjungi negeri-negeri itu selain memang banyak dongengan menarik dari situ. Ya, siapa yang tak kenal akan Hans Christian Andersen dari Denmark, Thor Heyerdahl dari Norwegia dan Brigitte Bardot dari Swedia, ihik ihik :-). Mengetahui saya senang bersepeda, para prensku yang pernah lama tinggal di Skandinavia selalu menganjurkan saya berkunjung kesana sebab kata mereka, itulah negara-negara surgawi bagi cyclists. Kemarin di Copenhagen, banyak kelilingan karena memakai kereta api listrik antar-kota dan dalam kotanya, saya berkesempatan melihat dengan mata kepala sendiri, memang Denmark ini negeri bersepeda.

Oleh karena standard kehidupan yang tinggi di negara-negara Skandinavia alias mahalnya penginapan maupun makanan menurut survai daripada Bang Jeha, sebagai seorang pensiunan programmer doang yang pas-pas-an dananya, ia memutuskan untuk mengunjungi semua negara tersebut numpak kapal cruise. Sebagaimana Anda sudah sering dan bosan barangkali saya dongengkan, untuk mereka yang gembul makannya, naik cruise menjadi murah sekali. Sebab ongkos CAD$ 2500 per orang ke Baltic Sea, selain makan sekenyangnya 24 jam sehari selama 10 hari, juga termasuk ongkos penginapan atau tidur dalam cabin kapal. Konon, untuk cabin dan makan sahaja, perusahaan cruise pulang modal. Mereka mendapat untung dari biaya ekstra yang dikeluarkan penumpang seperti ikut tour-tour di setiap kota yang mereka selenggarakan, ongkos transfer dari lapangan terbang ke kapal, maupun minuman beralkohol yang mesti Anda tambah bayar kalau memesannya.

Satu hal lainnya yang menarik sehingga saya ikut cruise ini adalah tambahan tiga negara lain yang akan kami kunjungi. Yakni Rusia dengan kota Saint Petersburg-nya, Polandia dengan pelabuhan Gdanks-nya serta Estonia yang ibukotanya Tallinn. Hanya sedikit sayang, ramalan cuaca ketika saya survai pakai Yahoo Weather untuk semua kota yang akan kami kunjungi, suhu rendahnya single digit dan ada yang akan mendekati nol (Swedia). Tak heran sih, lah kita di Toronto sahaja masih nyala heater kita padahal sudah menjelang akhir Mei. Tapi bermodal 28 tahun di negeri lemari es ini, mestinya suhu di Baltic Sea tidak akan terlalu mengenaskan :-).

Cruise 10 hari dengan Crown Princess ini dimulai dari Copenhagen, Denmark. Satu hal yang akan sedikit memusingkan, semua negara Scandinavia itu, kecuali Finland yang pakai Euro, punya mata uang sendiri-sendiri dengan kurs dhewek. Masih belum lengkap, ketiga negara lainnya, Rusia, Polandia dan Estonia juga punya mata uang Rubel, Zloty dan Kroon, kembali dengan variasi kurs yang berbeda jauh satu sama lain. Baik dari variasi mata uang, maupun bentuk negara yang sosialis kapitalis, komunis dan bekas komunis ini, niscaya perjalanan cruise kami dari Denmark, ke Swedia, lalu Finlandia, terus Rusia, Estonia, Polandia, Norwegia, akan sangat bervariasi dan menarik, semoga.

Hal lain yang akan saya ketengahkan sebelum mengakhiri seri pertama kisah ini adalah bukan saja banyaknya wong Asia terutama Cungkuoren di cruise kali ini juga promosi Bang Jeha lewat majalah Media tampak hasilnya :-). Sejak kemarin saya terus bertemu imigran dari Indo yang hijrah ke Toronto, ada bangsanya 10 orang dan konon ada puluhan. Yang lebih hebat, ketika saya beberapa tahun lalu mulai ikut cruise, orang Asia bisa dihitung dengan jari tangan, bak kemping di cagar alam Kanada di tahun 80-an. Semalam ketika menonton show di Princess Theather, di antara hadirin sekitar 1000-an orang, saya tidak melebih-lebihkan kalau sekitar setengahnya Asian. Tidak salah lagi hal itu semua berkat hasil keuntungan penjualan beras :-) dan cem-macem produksi bangsa Asia di dunia ini, dari mulai makanan ex Thailand sampai ke komputer ex RRT hingga TKI ex Indo, wekekekek :-). Sampai kisah berikutnya.

Home Next