Perjalanan di pagi hari kemarin memasuki suatu teluk sempit yang panjangnya sekitar 140 km, 4 jam cruising, sangat menarik. Itulah caranya sejak jaman Viking ketika Stockholm adalah markas besar pemuja Dewa Odin, perahu bisa sampai kesitu. Cruising di teluk dengan 24 ribu pulau tersebut mengasyikkan pemandangannya untuk saya karena geologinya mirip di utara Kanada. Yakni tanaman yang tumbuh di pulau-pulau tersebut mayoritas pohon pinus. Tak heran toko meubel IKEA semakin laku ye :-). Kalau biasanya saya berkanu melewati pulau berpohon cemara, sekarang melaju dengan kecepatan tinggi kapal cruise.
Karena Swedia tidak ikutan perang, kota-kotanya tidak menjadi bocel kena bom alias memang rapi jali dan bersih si Stockholm. Lagipula penduduknya cuma 900 ribu, jangan dibandingkan dengan Jabotabek mek :-). Seluruh penduduk Swedia pun masih kalah jumlahnya dengan kota Jakarta sebab cuma 9 juta warga. Jadi tidak heran alias gampangan dong jadi 'the best country in the world'. Mana luasnya cuma sebesar kira-kira California. Stockholm sendiri terbentuk dari 14 pulau yang dihubungkan satu sama lain dengan jembatan dan kapal. Karena kami tour dhewek, saya dan Cecilia hanya berjalan sepanjang kota tuanya yang dinamakan Gamla Stan, artinya kota tua, karena berasal dari abad 16.
Sedemikian tuanya sehingga saya menemukan satu gedung bank yang mereka bilang gedung bank paling tua di dunia. Jangan tanya nama banknya, yang pasti bukan Bank of America atau Royal Bank of Canada :-). Jadi rupanya dari jaman dulu orang Swedia sudah kenal duit, maksudku berdagang. WN mereka yang terkenal a.l. Alfred Nobel yang merasa bersalah banget menemukan dinamit, hingga merelakan sebagian harta keuntungan jual dinamit untuk dijadikan cem-macem hadiah setiap tahun. Anda yang mengikuti berita tanah air mestinya tahu bahwa Swedia menampung para "pemberontak" Gerakan Aceh Merdeka dan menjadi calo perundingan GAM dengan Republik Indonesia sehingga sampai saat ini tidak ada Republik atau Kerajaan Aceh.
Entah kenapa engga jelas, mereka senang membantu kaum minoritas tapi hal ini terjadi sejak jaman dahulu kala. Contoh lainnya adalah ketika Martin Luther diembat Gereja Katolik, Swedia membantu kaum Protestan (Lutheran) yang THP sedemikian sehingga seluruh Skandinavia sampai saat ini penganut Lutheran. Balik ke fenomena alam yang jauh lebih menarik bagi Bang Jeha Anda, kepulauan Stockholm sebanyak sekitar 24 ribu pulau tersebut terbentuk sekitar 10 ribu tahun lalu. Yakni ketika es mencair dan nongol lah ribuan pulau, untuk dijadikan obyek pemandangan pelancong ke Stockholm. Ya, selain kapal cruise kami yang mendarat, juga ada Celebrity Cruise disamping beberapa kapal cruise yang lebih kecilan.
Satu hal yang tidak menarik untuk saya di negara Skandinavia adalah makanan khas mereka. Tidak ada yang menerpa selera, boro-boro ada Gado-gado Boplo. Itu sebabnya, satu kelemahan naik cruise, terlalu singkatnya kunjungan untuk setiap kota, tiada masalah bagi saya sebab tujuan saya cuma mau melihat dengan mata kepala sendiri, misal seperti apa sih ibukota 'the best country in the world' yang bernama Stockholm :-). Ternyata membosankan dibandingkan Toronto sebab orang yang kita lihat bule semuanya. Yang ciuman di tengah-tengah alun-alun juga cewek bule dengan cowoknya, tidak ada misalnya seperti di Toronto, si negro berpelukan dengan bule, si mata sipit bermesraan dengan kribo. :-)
Tapi satu hal yang khas banget, tak pernah saya lihat di negeri-negeri lain termasuk di kampung halamanku, adalah caranya orang Stockholm Swedia menjala ikan. Adegan ini kulihat ketika menyeberang mau ke Gamla Stan dari bagian kota baru Stockholm. Di atas jembatan, saya yang senang berkanu memperhatikan ada satu "abang-abang" maksudnya rakyat bule sedang diam saja di atas perahu. Ngapain si abang, pikirku sambil stop memperhatikannya dan demikian pula Cecile yang setia 33 tahun turut suami :-). Weladalah, tak lama kemudian kulihat dengan sigap ia memutar suatu katrol, yang lalu mengangkat suatu jala yang tadinya terendam di bawah air. Ada sekitar 1-2 ikan yang kulihat berhasil dijalanya. Panjang sekali memang akal manusia, tak heran negara ini terpilih jadi negara paling hebat, ihik ihik :-). Saya tak sabar jadinya untuk melihat negara berikutnya besok, Finlandia tempatnya NOKIA yang di Betawi diplesetkan menjadi NOngol Ketat Indah Asli :-).