Baltic Sea Cruise # 5

Kalau Anda senang sejarah Eropa, kunjungan ke kota bernama Saint Petersburg mestinya memuaskan sebagian dahaga Anda. Ya, kota yang untuk anak Indo mungkin tak terlalu dikenal, sarat dengan kisah sejarah. Yang paling diingat mungkin kisah dibunuhnya Rasputin oleh Pangeran Yusupov atau dibantainya keluarga Tsar Nicholas II oleh kaum Bolshevik. Semuanya terjadi di St. Petersburg. Bila Anda senang biografi, banyak sekali orbek yang atau lahir disitu atau berkarya di kotanya si Peter Agung. Yang dilahirkan disana a.l. Putin dan Medvedev keduanya big-bos Rusia saat ini, PM dan Presiden, selain Lenin yang pernah membuat kota itu bernama Leningrad. Di bidang kesenian bisa dicatat Pushkin si penyair dan Shostakovich penggubah lagu, di bidang catur Korchnoi dan Spassky.

Peter I yang memulai dinasti Romanov memindahkan ibukota Rusia dari Moscow ke kota yang dibangunnya dari scratch ini. Sebelum menjadi tsar di tahun 1689, ia banyak berkelana, cruise keliling Eropa :-). Ia kagum terpesona dengan kepiawaian insinyur Jerman, Belanda, Inggris sehingga ia mengkaryakan para TKE(Tenaga Kerja Eropa) terbaik dari Itali, Perancis, dan Jerman. Sedemikian hebat karya arsitek dan kuli-kuli yang ia kerahkan sehingga kota yang dibangun dari belasan pulau di hilir Sungai Neva ini sering disebut The Venice of the North.

Karena rewel dan mahalnya mengurus visa Rusia sendiri, maka untuk 2 hari di St. Petersburg, saya memakai tour dari Princess Cruise. Tour yang pertama ke museum yang terbesar di dunia, The Hermitage. Tour di hari kedua adalah walking tour menjelajahi kota St. Petersburg. Kata si Marsha yang jadi guide, menurut statistik, hanya ada 30 hari bermatahari, sunny days di dalam 1 tahun di kota ini. Jadi doa-doa Anda yang kutahu memang manjur, sudah membuat hari ini terang benderang cerah tak berawan. Suhu yang 10C engga masalah karena pada umumnya kami cuma di dalam museum sahaja selain keliling kota dalam bis. Museum ini, meskipun Anda gila lihat benda museum, kalau semua exhibit yang jumlahnya 3 juta Anda saksikan selama 30 detik satunya, dibutuhkan waktu 3 tahun tanpa makan minum tidur maupun ke WC untuk selesai melihatnya.

Jadi saya sama sekali tidak keberatan untuk melihat cuma 200 sahaja dimana yang penting saya bisa melihat lukisan asli Rembrandt, The Prodigal Son. Sayangnya, ambil foto di dalamnya tidak boleh memakai flash sehingga mutunya jadi kurang bagus berhubung kamera Bang Jeha jenisnya 'point and shoot'. Terus terang saja, saya engga ngerti lukisan yang mana yang bagus, yang mana jelek atau so-and-so. Jadi kalau si Marsha bilang ini koleksi lukisan Van Gogh, ini Matisse, itu Gauguin, Ruben, Cezanne, Monet, Picasso, semuanya asli dan terkenal serta 'their best painting', saya cuma bisa manggut-manggut karena engga nyaho. Sekitar 1 jam kami berjalan beberapa km cuma untuk melihat lukisan terkenal sedunia. Berkilometer lagi kami berjalan di dalam museum untuk melihat koleksi-koleksi benda antik lainnya.

Kota yang tadinya bernama Leningrad ini menjadi pusat reformasi di Rusia di jaman Gorbachev dan Yeltsin sehingga Anda semua bisa memirsa tayangan ini alias turis menjadi gampangan masuk ke Rusia dibandingkan jaman PKR (Partai Komunis Rusia) masih berkuasa. Warga kota merestorasi nama kota mereka kembali ke St. Petersburg di tahun 1991. Satu hal kebetulan lagi, akhir pekan ini adalah ultah kota yang ke 305 karena ia diresmikan pada tanggal 27 Mei 1703. Akibatnya suasana persiapan pesta terasa dimana-mana di sepanjang jalan.

Sudah sering saya ke museum termasuk Museum Vatican di samping Sistine Chapel yang terkenal karena lukisan Michael Angelo. Meskipun jumlah pengunjungnya antri, menurut saya The Hermitage ini lebih buanyak lagi jumlah wisatawan-wati yang tak keberatan bayar $ 100 untuk cuma 2 jam melihat exhibit. Ada 3 kapal cruise yang menumpahkan puluhan bis turis kesitu, sehingga puluhan ribu yang masuk hari ini. Tidak heran si Marsha memberitahukan di atas bis untuk awas copet. Sama seperti moose di Kanada yang kelaparan sehabis winter, copet-copet juga butuh sekali sangu. Masalahnya kalau sampai paspor kita dicopet, amblaslah nasib sebab perlu menunggu dibuatnya paspor baru untuk bisa keluar dari Rusia.

Makan uenak terus selama hampir semingguan membuat isteriku sudah naik 3 lbs dan untuk menyemangatinya, mulai kemarin kami berenang setiap sore di kolam arus selain berjalan kesana-kesini, a.l. menikmati matahari terbenam di atas air. Kebetulan juga isteriku yang imannya tinggi senang bertemu teman kami M dan T yang isterinya dulu bersama-sama sahaya aktif di UKI Toronto. Mereka ikut rombongan Pilipin dari Toronto yang membawa seorang pastor sehingga mungkin itu juga salah satu sebabnya cuaca oke terus selama ini.

Home Next Previous