Camping canoeing pertama di tahun 2002, tanggal 20 Juli! Tidak pernah saya dan Cecilia pergi kemping seterlambat itu. Biasanya bulan April kami sudah cabut kemping setelah selama Maret mengimingi-imingi kapan salju hilang. :-) Bersama dua teman kami, persisnya prenku bersepeda eks ibeem, saya dan Cecilia pergi ke McRae Lake Provincial Wilderness Area. Saking wild-nya dan kedua teman kami sudah 3 tahun tidak kesana, sempat 1 jam kelilingan ngedayung menyocokkan peta topografi (yang kurang akurat) dengan campsite tujuan kami, pulau terbesar di McRae Lake. Sebagian besar dari danau itu dan juga bagian utara sang pulau adalah 'crown land'. Anda prenku se-Kanada mestinya tahu, itu berarti kita bisa saeneke-dewek pasang tenda dan tidur di mana saja asalkan di 'crown land' atau tanah pemerintah. Tidak heran ketika kami pagi-pagi sampai di "lapangan parkir" (pinggiran jalan raya), sudah ada bangsanya 30 mobil yang diparkir. "Are you sure we're going to get a good campsite?," tanyaku ke J salah seorang prenku. "Don't worry, I have seen more than these and yet we were OK," katanya. Karena tahu saya dan Cecilia bisa tidur di dalam hutan kalau perlu :-), tentu kami tidak kwatir, just curious.
Geologi McRae Lake adalah typical Ontario, hutan cemara disana-sini, batuan cadas dimana-mana, pantai berpasir, loon bersenandung-ria menyambut kami. Kalau saja airnya sebening Killarney Lake, forget World Youth Day alias ogut akan pulang seminggu lagi :-). It was not too bad, malah untuk yang senang memancing sepertinya banyak ikannya karena sangat 'weedy'. Ketika kami nyasar di awal pendayungan, dua anak yang sedang memancing pas lagi dapet ikan 'pike', sesuatu jenis ikan yang boljug, tidak terlalu banyak durinya. Sayangnya 3-4 kali memancing, nyonyaku tidak seberuntung ketika terakhir "disupiri" Cak Indratmo memancing di West Killarney. (Yes, she missed your company Cak and we shall always treasure that moment.) Tidak ada gigitan sama sekali padahal suaminya sudah mencoba solo trolling sang canoe. Tidak terlalu jauh dari jam makan siang, akhirnya J dan D prenku dapat menemukan kembali campsite di pulau yang mereka senangi karena pantainya landai berpasir dan yang paling penting: GRATIS. Bukan saja kempingnya gratisan, juga parkirnya tidak bayar. Portagingnya juga tidak terlalu parah. Hanya mendaki bukit seratusan meter dan lalu turun lagi.
Kemping di bulan Juli yang sudah panas berarti gangguan dari black flies tidak akan ada lagi. Benar demikian hanya sebagai gantinya, di McRae Lake tersebut cukup banyak deer flies (besarnya seperti laler Melayu, black flies mah kecil-kecil) yang menggigit dan menyedot darah kita (perempuannya doang). Nyamuk sih sudah tidak terlalu memusingkan kami. Jadi masih ada kesempatan untuk menikmati api unggun, juga dengan kayu bakar gratis hasil karya prenku J yang kutunjukkan dimana ada pohon pinus tumbang dan bisa ia potong beberapa cabangnya :-). Kedua prenku memang cukup rajin dan terutama atletis. Setua ini saya kempingan dan berteman dengan banyak penggemar renang, tidak pernah saya berjumpa dengan dua manusia yang "gila air" sedemikian seperti mereka. Begitu tiba di campsite, langsung mereka nyemplung dan sekali berenang, bukan seperti Anda dan saya hanya sebentar kelilingan, tapi ratusan meter bolak-balik, sesekali menyeberangi selat antara pulau dan daratan. Pagi siang sore mereka berenang sambil juga menikmati kayak yang mereka bawa. S salah satu guru canoeingku kuanggap "gila air" tetapi mereka lebih lagi. Seperti istilah ilmu persilatan, di atas gunung ada gunung yang lebih tinggi lagi, ternyata S mah bukan apa-apanya dalam hal gila air dibanding mereka.
"Mas, kapan renungan api unggunnya?", tanya wong kurang sabar. Ya, selain mesti sabar menunggu temanku J memotong kayu menjadi lebih kecil-kecil lagi, pan dibutuhkan waktu untuk membuat api menyala tinggi. Eniwe, karena tahu portagingnya mudah, seluruh koran Toronto Star edisi Sabtu kubawa kemping. Demikian pula majalah Readers Digest edisi Agustus menemaniku ketika saya menunggui Cecilia melemparkan tali pancingnya dari waktu ke waktu. Dua bahan bacaan dari kedua sumber itu memulai lamunanku di McRae Lake. Berita utama TorStar Sabtu berjudul 'Hydro One (PLN-nya Kanada) fires CEO, claims spending abuses' membuatku mengggeleng-gelengkan hati. Konon, ini kata wartawan koran, si Eleanor eks bos Hydro (masih enom, baru 48 tahun umurnya) mendapat uang tunjangan mobil, tahan napasmu, Cdn $ 174K per tahun. Mobil apa yang harganya segitu, sudah kutak-tahu lagi. En toh, tahan lagi napasmu, ia masih memakai anggaran perusahaan Cdn $ 330K untuk jasa limousine selama 3 tahun ia jadi bos. Itu masih belum semua dalam hal mobil. Ia juga mendapat per tahunnya $ 40K untuk biaya maintenance sang mobil. Gila engga gila? Tidak heran rekening listrikku naik terus. Masih ada sederetan ulah 'abusive' lainnya dari si Eleanor sehingga ia "dipecat" oleh Hydro. Kupakai tanda kutip sebab pesangon doi Cdn $ 6 juta. Sejumlah uang yang Anda dan saya mati hidup lagi juga belum tentu bisa memperolehnya.
Weleh-weleh memang dan ketika kuber-tsk-tsk-tsk "mengagumi" ada wong serakus seperti itu, eh eh eh satu artikel di Readers Digest persis berlawanan. Seorang dokter di Toronto bernama Andrew Simone hampir pensiun. Selama lebih dari 25 tahun ia berpraktek, sebetulnya lagi ia tidak akan mempunyai dana pensiun. Kalau Bang Jeha "menyesali" nasibnya, 10 tahun pensiun lebih muda dari seharusnya, 1 juta $ calon uang penghasilanku kurelakan melayang :-), kisah dokter Simone jauh lebih hesbats, membuatku merasa minder banget. Kalau Anda pernah mendengar yayasan sosial Canadian Food for Children yang mengirimkan makanan kemana-mana di dunia, itulah salah satu karya si Andrew. Honor alias gajinya dari OHIP ia salurkan kesana setelah ia dan isterinya "selesai makan". Ketika pada tahun 1975 mereka mendapat pencerahan Ilahi, mereka memutuskan menyederhanakan hidupnya dan berbakti bagi manusia lain. Dana pensiunnya mereka pakai dan juga tabungan asuransi jiwanya (asumsi jenis dwiguna). Mereka hanya memiliki satu asset doang, rumah yang dipanasi dengan kayu bakar. Rupanya mereka sudah berfirasat akan semakin mahalnya ongkos listrik guna membiayai gaya hidup bos Hydro seperti si Eleanor. Kalau Anda dan saya memiliki mobil, tidak demikian halnya dr Andrew. Jangan tanya kepadaku bagaimana ia, isteri dan 13 anaknya kelilingan kota.
Merenungkan hidup di muka api unggun setelah membaca kedua artikel itu memang salah satu hal yang dapat kita lakukan kalau kita kemping ke dalam hutan di Ontario ini. Oops, terlalu lama melamun ogut hampir lupa. Sahaya sudah ditegur Queen's University belum mendaftar untuk tahun pelajaran mendatang. Salah satu mata kuliah yang akan kuambil adalah Filsafat, agar di dalam merenung di masa mendatang, saya dapat bertanya lebih jauh, mengapa daku ada di dunia ini? Selamat ikut merenungkan kehidupanmu, salam dari Toronto seusai canoe camping kami yang pertama di McRae Lake.