Pengalaman Canoe Camping X

Senin tanggal 4 Agustus adalah hari terakhir canoe camping kami di trip kali ini. Pada waktu saya bangun Joel telah selesai memasak blueberry oatmealnya. Kemarin waktu saya membuat blueberry pancake bersama Doug, kami disenandungkan oleh the "Collins Inlet Trio" :-), Silvana, Cecilia, dan Joel, yang membawakan lagu-lagu dari pagelaran Broadway, termasuk beberapa dari Phantom of The Opera. Karena honorariumnya tidak turun-turun, sama sukarnya seperti mengumpulkan uang sumbangan bagi bayaran ISP P-Net rupanya, maka pagi itu tidak ada lagi yang menyanyi :-). Jadi setelah menikmati masakan pagi blueberry oatmeal, kami lalu bersiap-siap mengemaskan segala barang dan harta kami, untuk kembali menuju dunia nyata meninggalkan "surga" alias pulau yang telah menjadi rumah kami selama 2 hari 2 malam. Karena masih ingin berenang di George Lake dan juga masih ingin menikmati makan siang, maka kami langsung mendayung menuju Killarney camp ground.

Karena hari libur, maka masih banyak manusia di pantai maupun yang berenang di suatu teluk kecil di situ. Makanan siang serba sederhana, roti bagel, keju dan selai serta pepperoni untuk mereka yang 'non-vegetarian'. Kebetulan yang kemping kali ini juga manusia pemakan segala, termasuk 2 jenis sambal a la Cecilia yang digemari rakyat. Baru kali ini saya melihat orang makan bagel yang dicelupkan ke dalam kuah asinan :-). Kalau komunitas sudah sehati sepenanggungan seperti yang kami alami, jangankan roti bagel, nasi hangus dan mentahpun akan terasa oke untuk dimakannya. Ini sering saya alami waktu kemping di tanah air jaman dahulu kala ketika orang Indonesia belum ada yang mempunyai 16 bilyun US$.

Acara terakhir berupa berenang di teluk segera dimulai oleh saya dan Cecilia sambil menunggu kedatangan yang lain. Tak lama, Silvana dan Doug menyusul. Joel dan Craig memutuskan untuk menonton dulu dari atas tebing. Berempat kami lalu berenang menuju teluk yang lain, terhindar dari pemandangan orang banyak. Airnya bukan main jernihnya dan saya tidak tega untuk mengecewakan sang air. Dengan jurus "monyet melepaskan celana" saya lalu melakukan gerakan itu dan bles, seorang perenang alamiah berada di tengah-tengah rakyat. Dengan segera ada yang menjerit, "Two colours"! Maksudnya, warna bagian tubuh saya yang tadinya tertutup celana, berlainan dengan yang sisanya :-). Yah, jadilah si "dwiwarna" berseliweran di air danau di teluk itu, pertanda kepatriotikannya dan sebagai sumpah setia kepada alam yang akan segera ditinggalkannya. Rupanya melihat contoh yang patriotik, Joel dan Craig tidak tahan untuk tidak ikut berenang dan terjelmalah "bayi-bayi tua" menjadi anak-anak kembali alias saling bermain siram-siramin air. Sayang perjalanan pulang masih 6-7-8 jam, kalau tidak tentu kami masih terus akan bermain air dan cerita ini mungkin masih akan terlanjutkan dengan 6 dwiwarna berseliweran :-). Lain kali deh ya, mong-ngomong kalau memang belum menyumbang dan Anda sudah menikmati PCC kami ini, monggo mas/mbak/juragan, nyumbang dong untuk bayar ISP P-Net :-). Sampai berjumpa di dongengan yang lainnya, salam dari Toronto.

Home Next Previous