Pengalaman Canoe Camping XII

Tidak banyak barang yang kami bawa kali ini karena kami hanya akan tidak "bertelevisi" :-) selama 3 harian, bukan 12 hari seperti canoe camping kami yang terakhir kali di musim rontok tahun lalu. Anda yang mengenal saya tentu tahu, jangankan 3 hari, 3 bulan tidak menonton TV, saya mampu berpuasa. Pertama kali saya menonton TV tahun ini, rasanya, terjadi ketika 2 anak "outcast" dari Littleton, Colorado itu menjadi THP kelas berat dan membunuhi "musuh-musuhnya". Hanya kalau ada peristiwa tragedi seperti itu, baru saya menonton TV. Meskipun tidak banyak barang yang harus dibawa, tetap saja jumlahnya ada 100 :-) kalau dihitung satu persatu, sehingga loading harus kulakukan mulai jam 6 pagi kalau memang mau berangkat jam 9 paling lambat. Meski janji sudah kutepati alias jam 9 Cecilia sudah di depan kantor pos untuk memasukkan satu surat tercatat berisi sumbangan pribadi seorang penggemar Pramoedya alhasil jam 9:15 baru kami benar-benar menuju 401.

Singkat kata, karena perbaikan jalur di 'toll free highway' terpanjang di dunia ini, baru jam 12 kami dapat mulai masuk ke highway 38 menuju Frontenac. Meski jalanan berliku-liku tidak karu-karuan, mirip sekali dengan Puncak dan dimana-mana ada tanda 20 km sebelum tikungan, mobil kukebut terus, minimum 20 km lebih cepat dari yang dianjurkan. Jam 12:30 ketika kami mampir di suatu toko, Frontenac Outfitter, untuk membeli peta yang mereka cetak. Tanpa membawa peta, canoe camping berarti cari penyakit, apalagi kami tidak pernah kemping ke cagar alam ini. Tepat jam 12:55, setelah hanya sebentar memperkenalkan diri di kantor karena teman kami N. dan F. sudah mendaftar, kami sampai di 'put in' yang sudah dijanjikan sebagai tempat pertemuan. Hanya ada sepasang suami isteri yang sudah siap untuk meluncurkan kanunya dan 2 anak Kanada yang matanya tidak sipit dan kulitnya bukan sawo mentah :-). Yang seorang yang berbadan cukup tegap alias keliatan 'setérek' kata anak Betawi, menghampiriku. "N.?," tanyaku. Sambil manggut ia menjabat tanganku dan demikian pula F. berjabatan dengan Cecilia lewat jendela pintu mobil satunya :-). Sip, kataku dalam hati sebab kami tidak perlu pakai nyasar. Mbak Admin S. dan satu lagi temannya L., memang tidak dapat membolos :-) alias akan tiba malam harinya. Jadi setelah selesai menurunkan kanu dan memuatkan seluruh barang bawaan kami, memarkir mobil di tempat parkir yang letaknya beberapa ratus meter, kami mulai mendayung menuju portage trail yang pertama. Asyik sekhalei :-). Tidak dibayarpun oke kalau cuma satu hari saja, apalagi dihitung cuti. Memang, karena menaruh hormat kepada Yangti pakar hitung-hitungan kalender Y2K :-), comberanku mewajibkan semua pegawai yang bisa mengeja Y2K untuk menghabiskan cuti kami terakhir di bulan Agustus.

Alam turut bergembira bersama kami dengan menyajikan langit yang cerah seperti hari itu. Tiada ombak sama sekali di danau pertama yang cukup besar ini sehingga diberi nama Big Salmon Lake. Otot tangan kami hasil latihan renang tidak mengecewakan sama sekali dan demikian pula otot kakiku ketika saya mulai memanggul kanu di portage trail yang tepatnya 974 meter panjangnya. Medannya tidak terlalu sukar, hanya ada satu bukit yang tidak tinggi. Jalanan juga tidak terlalu becek seperti biasanya trail di awal musim semi sehingga kakiku tak perlu berkubang. Karena usia sudah hampir 3 kali lipat dibandingkan saat saya pertama kali naik Pangrango alias sudah tidak muda lagi, saya harus balik kembali untuk memanggul ransel yang kutinggal, tepatnya canoe pack kami berisikan cem-macem barang keperluan maupun bacang guna hidangan makan malam. Lho, kog sudah berjalan balik hampir setengahnya, isteriku tersay belum nongol juga. Masakan ia santai dan tidur-tiduran dulu di awal trail, begitu gumamku beberapa kali ketika meski sampai hampir ke ujung ia tidak kelihatan juga. Masya-malaikat, N. yang ikut berjalan kembali untuk membantu berkata, "I can't find Cecilia." "She must be lost, oh no," kataku. Betul saja, ada perempatan di awal trail dan isteriku yang bukan saja pikirannya sedang disantaikan, juga matanya sehingga ia tidak membaca petunjuk trail, telah salah arah mengambil jalanan ke kiri atau ke barat dan bukan ke utara atau terus.

Home Next Previous